No.Bp : 1811123003
TUGAS 1
1. Jelaskan jenis uji kontaminasi pekerja dan buat metode pengujian dari masing-masing jenis
uji kontaminasi pekerja tersebut!
Jawaban :
Dari sekian banyak sumber kontaminasi mkanan oleh mikroorganisme salah satunya
yang paling potensial adalah dari pekerja karena kandungan mikroorganisme patogen dari
manusia dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan pada saat diolah.
Kondisi sanitasi pekerja dalam pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan dan
ditekankan guna mencegah terjadinya kontaminasi makanan.
Sumber kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, rambut,
mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama proses pengolahan bahan
pangan. Jenis mikroorganisme yang biasanya mengontaminasi rambut adalah kapang. Bakteri
jenis koliform biasanya banyak terdapat pada tangan pekerja. Sedangkan bakteri pembentuk
spora dan Staphylococcus banyak dijumpai pada kulit pekerja (Fardiaz,1984).
Banyak hal yang terjadi selama dalam bekerja pada saat mengolah makanan, seperti
yang dilakukan pekerja pada umumnya seperti tidak mencuci tangan dengan benar, tidak
menutup kepala dengan menggunakan hairnet dan lain semacamnya. Hal tersebut juga dapat
kita lakukan dengan beberapa pengujian, contohnya pengujian tangan, uji kebersihan mulut
dan kebersihan rambut dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Berikut
beberapa dari macam metode pengujian sebelumnya (Giyarto dkk, 2004).
A. Sanitasi tangan (kualitatif)
Tangan merupakan anggota tubuh yang paling mempengaruhi pada saat
pengolahan tangan. Pada saat pekerja melakukan pengolahan tersebut disitulah
biasanya tangan akan mengkontaminasi makanan secara langsung. Tangan kotor akan
memberikan efek yang sangat merugikan bagi makanan yang diolah artinya terdapat
kontaminan dari bakteri maupun virus patogen. Disinilah kita dapat mengetahui
kontaminan tersebut dengan menggunakan metode kualitatif.
Uji ini dilakukan dengan cara menempelkan jari tangan yang sudah diberi
perlakuan selama 4 detik pada cawan petri yang yang telah berisi VJA (kelompok
ganjil) dan EMBA (kelompok genap) yang selanjutnya diinkubasi pada suhu 30o
selama 48 jam. Pengontakan tersebut bertujuan agar mikroorganisme yang terdapat
pada tangan dapat menempel dan menjadikan media agar tersebut sebagai tempat
tumbuhnya sehingga jumlah mikroorganisme dapat diketahui. Perlakuan pada uji
kebersihan tangan tersebut meliputi tangan sebelum dicuci, tangan dicuci tanpa sabun,
tangan dicuci dengan handsoap, tangan dicuci dengan gel antiseptik.
Hasil yang didapat Berdasarkan hasil pengamatan,pada media VJA urutan
perlakuan menunjukkan jumlah mikroorganisme terbesar ke yang terkecil,yaitu
tangan yang tidak dicuci > tangan yang dicucitanpa sabun > tangan yang dicuci
handsoap > tangan yang dicuci dengan gel antiseptik. Namun berbeda dengan hasil
dari kelompok 3 yaitu tangan yang tidak dicuci < tangan yang dicuci tanpa sabun >
tangan yang dicuci handsoap > tangan yang dicuci dengan gel antiseptik.
B. Sanitasi tangan (kuantitatif)
Pada uji sanitasi tangan secara kuantitaif dilakukan dengan cara mencelupkan
tangan yang diberi perlakuan kedalam plastik steril berisi laris 250 ml. Dari larfis 250
ml dipipet 1 ml kedalam cawan petri duplo kemudian dituangkan media PCA. Dari
larfis 250 ml juga dipipet 1 ml dimasukkan kedalam 9 ml larfis lagi. Dari 9 ml larfis
tersbut dipipet sebanyak 1 ml dan 0,1 ml kedalam cawan masing-masing duplo dan
dituangkan media PCA. Adapun perlakuan yang dilakukan tangan sebelum
dimasukkan kedalam larfis 250 ml yaitu kelompok 1 tangan kotor, kelompok 2 dicuci
air, kelompok 3 dicuci handsoap, kelompok 4 dicuci gel antiseptic, kelompok 5 dicuci
gel antiseptic + pegang rambut, kelompok 6 dicuci tisu basah, kelompok 7 dicuci tisu
basah + pegang rambut, kelompok 8 dicuci handsoap + pegang rambut.
Giyarto dkk. 2004. Buku Ajar Sanitasi Industri. Jember: Jurusan THP FTP UNEJ.
https://tekno.tempo.co/read/130938/bakteri-mulut-baru