Isolasi Eugenol
Isolasi Eugenol
Isolasi Eugenol
TujuanPercobaan :
Pendahuluan
Minyak daun cengkeh merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia dan memegang
peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat produsen minyak daun
cengkeh. Minyak cengkeh mengandung beberapa komponen, tetapi yang paling penting
adalah eugenol. Eugenol inilah yang memberikan aroma khas yang banyak dibutuhkan oleh
berbagai industri, antara lain industry kosmetika, farmasi, dan pestisida nabati (Kardinan,
2005).
Salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh adalah cairan seperti minyak
berwarna kuning pucat yang disebut eugenol. Eugenol merupakan suatu alkohol siklis
monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat. Eugenol bersifat mudah
menguap tidak berwarna atau berwarna agak kuning dan mempunyai rasa getir. Eugenol
digunakan sebagai bahan baku parfum, pemberi flavor, dan dalam bidang pengobatan sebagai
antiseptik dan anestesi. Eugenol juga digunakan pada pembuatan isoeugenol untuk
memproduksi vanilin sintetis. Eugenol mempunyai rumus molekul C10H1202, dan larut dalam
alkohol, eter dan kloroform. Eugenol banyak digunakan di bidang farmasi, industri makanan
dan minuman, kosmetik dan sebagai bahan baku produk-produk kimia yang lain. Eugenol
akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang meningkat
kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari senyawa lainnya.
OH 3C CH2
HO
Gambar 1. Eugenol
(Guenther, 1990).
Eugenol dapat dipisahkan dari minyak daun cengkeh dengan cara penggaraman
(direaksikan dengan basa alkali encer), pemurnian dengan cara ekstraksi dan pemisahan
eugenol dengan asam-asam anorganik. Tahapan terpenting pada isolasi eugenol dari minyak
daun cengkeh adalah mengekstrak komponen- komponen non eugenol yang ada dalam air
(larutan non eugenolat). Ekstraksi dilakukan dalam corong pemisah. Cara ekstraksi yang
demikian disebut ekstraksi cair-cair tak kontinyu. Pada ekstrasi cair-cair kontinyu proses
ekstraksi tidak dilakukan pengocokan yang berulang-ulang, tidak terjadi kenaikan tekanan
internal dan emulsi dalam ekstraktor, kehilangan pelarut yang relatif kecil dan waktu total
ekstraksi singkat (Rusli, 1980).
Senyawa organik lebih larut dalam pelarut air dibandingkan dalam pelarut organik
(koefisien distribusi antara pelarut organik dan air kecil). Ekstraksi senyawa dengan koefisien
campuran rendah antara pelarut organik dan air biasanya memerlukan pelarut organik dalam
jumlah yang banyak. Penggunaan pelarut yang besar ini bisa diatasi dengan ekstraksi
kontinyu dimana hanya relative kecil volume pelarut yang dibutuhkan. Teknik ekstraksi cair-
cair kontinyu, pelarutnya dapat didaur ulang menjadi campuran yang mengandung air
sehingga penyusunnya dapat diekstraksi dengan pelarut lain (Fessenden, 1993).
Isolasi bahan alam dilakukan berdasarkan sifat bahan alam tersebut dan dapat
digolongkan menjadi isolasi cara fisik dan isolasi cara kimia. Isolasi secara fisis didasarkan
pada sifat fisik bahan alam, seperti kelarutan dan tekanan uap. Isolasi berdasarkan perbedaan
kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat dilakukan dengan pelarut dingin atau
pelarut panas. Isolasi dengan pelarut dingin digunakan untuk mengisolasi bahan alam yang
dapat larut dalam keadaan dingin. Tekniknya dapat dilakukan dengan merendam sumber
bahan alamnya dalam pelarut tertentu selama beberapa lama (jam atau hari). Untuk bahan
alam yang larut dalam keadaan panas digunakan teknik isolasi secara kontinyu dengan alat
soxhlet. Isolasi berdasarkan penurunan tekanan uap dilakukan dengan cara destilasi uap. Cara
ini digunakan untuk senyawa yang tidak larut dalarn air, bertitik didih tinggi, mudah terurai
sebelum titik didihnya dan mudah menguap. Isolasi secara kimia didasarkan pada sifat kimia
atau kereaktifan bahan alam terhadap pereaksi tertentu. Bahan alam diisolasi melalui reaksi
kimia dan dipisahkan dari senyawa lain yang tidak bereaksi (Vogel, 1989).
Eugenol dan NaOH akan membentuk natrium eugenolat yang larut dalam air. Bagian
non eugenol diekstrak dengan eter. Dengan penambahan asam anorganik akan menghasilkan
garam natrium eugenol bebas. Eugenol ini kemudian dimurnikan dengan penguapan dan
penyulingan (Guenther, 1990).
Prinsip Kerja
Eugenol dipisahkan dari minyak daun cengkeh dengan cara penggaraman (direaksikan
dengan basa alkali encer), pemurnian dengan cara ekstraksi dan pemisahan eugenol dengan
asam-asam anorganik.
Alat
Alat yang digunakan yaitu beaker glass, batang pengaduk, corong pisah, gelas ukur, pipet
mohr 10 mL, pipet tetes, penangas air, termometer, timbangan, tabung reaksi.
Bahan
Bahan yang digunakan antara lain minyak cengkeh, NaOH 10%, diklorometana, HCl
25%, kertas lakmus biru, MgSO4 anhidrat, FeCl3.
Prosedur Kerja
7. Uji positif akan adanya eugenol dalam residu yang diperoleh adalah terbentuknya warna
ungu jika ditambahkan larutan FeCl3.
Waktu yang dibutuhkan
Data Pengamatan
Hasil
Pembahasan Hasil
Percobaan kali ini tentang isolasi eugenol dari minyak cengkeh. Percobaan isolasi
eugenol dari daun cengkeh ini bertujuan untuk mengisolasi eugenol dari minyak daun
cengkeh. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah ekstraksi pelarut yaitu suatu
metode pemisahan senyawa dari pelarut tertentu berdasarkan tingkat kepolarannya. Eugenol
merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi dengan
basa kuat. Pemurnian eugenol dari minyak daun cengkeh digunakan cara ekstraksi.
Pemilihan cara ekstraksi cair-cair kontinyu untuk isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh
lebih ditekankan untuk mengatasi kendala yang ada pada ekstraksi cair-cair tak kontinyu
yang antara lain : pengocokan yang berulang-ulang, terjadinya kenaikan tekanan internal dan
emulsi dalam corong pemisah serta kehilangan pelarut yang relatif besar. Prinsip ekstraksi
cair-cair kontinyu adalah penambahan secara terus menerus tetesan-tetesan kecil pelarut ke
dalam larutan yang mengandung senyawa yang diekstrak.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu mereaksikan minyak daun cengkeh yang berwana
coklat tua dengan NaOH. Eugenol dari minyak daun cengkeh dapat diisolasi dengan
penambahan larutan encer dari basa kuat seperti NaOH. Reaksi penggantian gugus H+ dengan
Na+ yang berasal dari NaOH membentuk warna coklat transparan dan timbul panas yang
berarti reaksi berjalan eksotermis yaitu melepaskan panas. Fungsi penambahan NaOH yaitu
untuk membentuk garam natrium eugenolat, yaitu bentuk garam yang memiliki sifat polar
dan larut dalam air sehingga eugenol dalam bentuk Na-eugenolat dapat dengan mudah
terpisah dari komponen minyak daun cengkeh lain yang bersifat non polar.
Kesimpulan
1. Eugenol dari minyak daun cengkeh dapat diisolasi dengan penambahan larutan encer
dari basa kuat seperti NaOH.
2. Pemilihan cara ekstraksi cair-cair kontinyu untuk isolasi eugenol dari minyak daun
cengkeh lebih ditekankan untuk mengatasi kendala yang ada pada ekstraksi cair-cair tak
kontinyu , seperti pengocokan yang berulang-ulang , terjadinya kenaikan internal dan
emulsi dalam corong pemisah , serta kehilangan palarut yang relatif besar.
3. Prinsip ekstraksi cair-cair kontinyu adalah penambahan secara terus menerus tetesan-
tetesan kecil pelarut ke dalam larutan yang mengandung senyawa yang diekstrak.
Tahapan-tahapan adalah persiapan sampel untuk diamati sifat-sifat fisika dan kadar
eugenol, penyiapan alat dan bahan, persiapan sampel untuk ekstraksi, tahap
penggaraman dalam rangka pengikatan komponen eugenol, perlakuan ekstraksi, tahap
pengasaman untuk memperoleh eugenol bebas.
4. Keuntungan ekstraksi cair-cair kontinyu antara lain: tanpa pengocokan yang berulang-
ulang, tidak terjadi kenaikan internal dan emulsi dalam ekstraktor, kehilangan pelarut
relatif kecil, waktu total ekstraksi singkat.
Referensi
Fessenden, Ralph J. 1993. Organic Laboratory Techniques Second Edition. USA : University
of Montana.
Guenther, E. 1990. Minyak Astiri Jilid IV. Jakarta : Universitas Indonesia.
Kardinan, Agus. 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. Jakarta : Agro Media Pustaka.
Rusli. 1980. Pengaruh Suhu Dan Kosentrasi NaOH Pada Isolasi Eugenol Dari Minyak Daun
Cengkeh Balitaro. Bogor hal 51 – 57.
Vogel, A.E. 1989. Text Book of Practical Organic Chemistry. USA : Longman Book.
Saran
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya agar dibuat sampel yang lebih beragam dalam
artian bukan hanya minyak cengkeh.
Nama Praktikan