MANAJEMEN KONTEMPORER
BAB IX, X, XI
By : Group 3
1. Vica Apriyanto
2. Wanda
BAB 9 (MENGELIMINASI BIAYA YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH
(NON VALUE ADDED COST) DALAM MANUFAKTURING
Perlakuan terhadap aktivitas tidak bernilai tambah harus
• Perlakuan Sekarang Atas Biaya yang dimodifikasi karena beberapa alasan penting yang terutama
Tidak bernilai Tambah karena:
Praktek akuntansi biaya yang paling mendekati prinsip 1. Biaya yang tidak bernilai tambah menutupi
"tidak bernilai tambah" adalah biaya standar (standard cost). kemungkinan untuk mengeliminir pemborosan
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang
dikembangkan dengan menggunakan kondisi normal dari 2. Tidak mempunyai dasar (baseline) untuk menilai
performa
efisiensi dan volume produksi.
Perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar 3. Biaya yang tidak bernilai tambah menimbulkan
menimbulkan varian biaya standar. Kondisi seperti kelebihan kesulitan untuk menentukan prioritas perbaikan
performa
pemakaian bahan upah yang tidak efisien, dan waktu mesin
yang menganggur menimbulkan varian yang tidak 4. Pengeliminasian biaya yang tidak bernilai
menguntungkan. Semua biaya ini tidak bernilai tambah. tambah dapat membiayai investasi.
Kesempatan Untuk Mengeliminasi Mengidentifikasi Aktivitas yang
yang Disembunyikan Tidak Bernilai Tambah
Suatu sistem akuntansi yang tidak menekankan Contoh berikut menggambarkan biaya yang dapat
pengidentifikasian biaya yang tidak bernilai tambah diklasifikasikan sebagai "tidak bemilai tambah", yaitu:
menempatkan/ meletakkan beban perbaikan 1. Biaya yang berhubungan dengan keputusan
produktivitas kepada manajemen. Sebagai contoh, membuat , membeli yang tidak valid (invalid make
suatu metode untuk menghitung efisiensi siklus or buy decisione)
Manufacturing (manufacturing cycle efficiency/MCE)
2. Biaya yang berhubungan dengan komponen atau
adalah dengan persamaan berikut: isi upah yang tidak sahih
• Standar upah yang temasuk penyisihan untuk penundaan • Pengukuran pemakaian mesin mendorong mesin yang
yang tidak dapat dihindarkan. berjalan melebihi permintaan jadwal harian.
• Biaya set up sering diperlakukan sebagai upah langsung • Prosedur penilaian persediaan mendorong persediaan yang
yang bernilai tambah dan dimasukkan sebagai tolok tinggi untuk "overliquidate" biaya overhead dan
ukur efisiensi. meningkatkan pendapatan.
• Mengukur efisiensi dari operator individual dan penyedia • Tolok ukur varian harga pembeliannya menekankan
mendorong produksi barang setengah jadi yang tidak penetapan harga material oleh supplier daripada
diperlukan. kualitasnya.
f. Storage time
"Cost Driver" yang Baru
Suatu "Cost driver" adalah setiap aktivitas yang menyebabkan terjadinya biaya. Dalam operasi produksi yang tradisional,
penekanan adalah pada pengendalian biaya (cost control). Adapun jenis-jenis “cost driver” untuk menggambarkan bagaimana
biaya berubah yaitu:
a) Dasar aktivitas (Activity based) c) Cost driver yang bersifat struktural
b) Dasar volume (Volume based) d) Cost driver yang bersifat eksekusional
Number of vendors Number of units Number of engineering Number of direct labor Number of new parts
reworked change orders employees added
• Biaya standar : Biaya yang harus dikeluarkan untuk
membuat satu unit produk dengan mempertimbangkan
kondisi ekonomi, efesiensi dan faktor tertentu lainnya.
• Biaya langsung (direct cost) : Biaya yang dapat DESIGNER & DIRECTOR
dibebankan secara langsung kepada objek biaya atau
produk Contoh : Bahan baku langsung, Upah pekerja
langsung, Iklan, Ongkos angkut dll
• Biaya tidak langsung (indirect cost) : Biaya yang
sulit atau tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara
langsung ke unit produksi. Contoh : Gaji pimpinan, Gaji
mandor, Iklan untuk lebih dari satu macam produk.
Pendekatan IBM Perkiraan “Raw – in Process Inventory”
JIT memperkenalkan definisi yang baru untuk pemborosan Menurut Charles T. Horgren dan George Foster, produksi
(waste) dalam industri. Pemborosan diartikan sebagai barang Just-In-time adalah suatu sistem yang setiap komponen pada
yang cacat, pengerjaan kembali dan bahan yang terbuang. JIT lini produksi segera diproduksi pada saat dibutuhkan oleh
mendefinisikan "waste" sebagai setiap barang yang tidak langkah berikutnya dalam lini produksi tersebut. Produksi JIT
dibutuhkan atau berlebihan dalam memproduksi suatu produk. mempunyal tiga ciri utama yaitu:
Contohnya, buffer stock, jam kerja karyawan produksi yang 1. Lini produksi dijalankan atas dasar tarikan-permintaan
tidak diperlukan, jam kerja yang dikeluarkan untuk pengerjaan (demand pull) basis.
ulang karena kualitas barang yang jelek, hasil produksi yang 2. Penekanan diberikan pada meminimumkan tenggang waktu
rendah, layout pabrik yang tidak baik, kelebihan pekerjaan produksi (production lead ime) setiap unit.
klerikal, bahan baku yang usang, dll
3. Lini produksi dihentikan jika suatu suku cadang tidak ada
atau pekerjaan rusak ditemukan.
Kalkulasi Biaya Produk Menurut JIT (JIT Costing)
Barang jadi XX