Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR BIOKIMIA, BIOMOLEKUL DAN SEL

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia


Yang dibina oleh Ibu Novida Pratiwi, S.Si., M.Sc.,
dan Bapak Prof. Dr. Subandi, M.Si.

Oleh:

Cica Adelia P. (180351619006)


Nailul Faiza. (180351619108)
Nida Husnayaini (180351619041)
Paulus Bayu Mario E. (180351619079)
Kelompok 1 / Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
Agustus 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
A. Pengertian Biokimia...................................................................................................2
B. Bidang Bahasan Biokimia..........................................................................................2
C. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Jenis Sel, Sumber Energi dan Sumber
Karbon, dan Kekerabatan Genetik...........................................................................2
D. Fungsi dan Contoh Empat Macam Biomolekul..........................................................2
E. Distribusi Biomolekul di Dalam Sel...........................................................................2
F. Perbedaan Struktur Sel Hewan dan Tumbuhan Beserta Fungsi Masing-Masing
Organelnya...............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................2

2
A. Pengertian Biokimia
Biokimia adalah studi tentang molekul yang menyusun makhluk hidup atau
memahami fenomena hidup pada tingkatan molekul. Dari pengertian ini, tampak
bahwa biokimia merupakan perpaduan dan kombinasi antara biologi dengan
kimia, tepatnya penerapan prinsip-prinsip kimia dalam memahami biologi
(Susanti, 2012).

Biokimia merupakan cabang kimia yang mempelajari reaksi-reaksi khusus


dalam jasad hidup. Dalam biokimia ini dipelajari senyawa-senyawa karbon yang
terdapat dalam jasad hidup (organisme) dan membicarakan khusus persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan reaksi, sehingga
dasarnya bertitik tolak dari kimia organik (Utomo dkk, 1995)

B. Bidang Bahasan Biokimia


Biokimia mencakup biologi sel, biologi molekular, dan genetika molekular.
Biologi sel berkaitan erat dengan biokimia. (Murray dkk, 2012). Biologi sel juga
disebut sitologi adalah ilmu yang mempelajari mendalam mengenai sel. Ilmu
pengetahuan akan komposisi dan cara kerja dari sel merupakan hal mendasar bagi
semua di bidang ilmu biologi. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan
di antara berbagai macam jenis sel adalah hal penting khususnya pada bidang
biologi sel dan biologi molekular. Perbedaan dan persamaan mendasar tersebut
menimbulkan tema permersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel
lain.Penelitian pada biologi sel berkaitan erat dengan genetic, biokimia, biologi
molekular, dan biologi perkembangan. Makhluk hidup seluler baik yang bersel
tunggal (unicellular)dan yang bersel banyak (multicellular) berdasarkan pada
beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya sistem endomembran, dikelompokkan
menjadi 2 tipe sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokaritotik adalah
tipe sel yang tidak memiliki sistem endomembran sehingga menyebabkan sel tipe
ini memiliki materi inti yang tak dibatasi oleh sistem membran, tidak mempunyai
organel yang dibatasi oleh sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri
dan ganggang biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki
sistem endomembran. Sel eukariotik sendiri nampak jelas karena dibatasi oleh
sistem membran. Di sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti
antara lain : badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas yang terkhusus
pada tumbuhan, mitokondria, badan mikro, dan juga lisosom [ CITATION GKa07 \l
1033 ]

Biologi molekuler dan sel adalah ilmu-ilmu yang mempelajari semua proses
kehidupan di dalam sel dan pada tingkat molekuler. Untuk melakukan hal itu.
Ilmu-ilmu ini memanfaatkan pengetahuan dari sejumlah disiplin ilmu,diantaranya

3
biokimia, sitologi, genetika,mikrobiologi,embriologi, dan evolusi (Stansfield dkk,
2006)

C. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan jenis sel, sumber energi dan


sumber karbon, dan kekerabatan genetik
1. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Jenis Sel
Menurut Campbell (2008), sel adalah bagian terkecil dari satuan unit
penunjang kehidupan. Makhluk hidup yang paling sederhana hanya
memiliki satu sel yang memuat seluruh informasi dan proses yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi sel.
Dari segi satuan dasar individu, makhluk hidup dapat digolongkan
menjadi makhuk hidup bersel tunggal (unicellular organism) dan makhluk
hidup bersel banyak (multicelullar organism). Pengelompokkan makhluk
hidup selular dapat juga didasarkan atas struktur dan organisasi sel yaitu
prokaryot dan eukaryot (Yuwono, 2005). Pengklasifikasian makhluk hidup
berdasarkan jenis sel ini dapat digambarkan dalam bentuk tabel berikut.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Sumber Energi
Setiap makhluk hidup memutuhkan sumber energi. Energi dibutuhkan
untuk melangsungkan proses metabolisme. Aktivitas metabolisme tersebut
terjadi di dalam sel hidup. Berdasarkan sumber energinya, makhluk hidup
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Fototrof
Fototrof merupakan klasifikasi untuk organisme atau mahkluk hidup
yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi (Waluyo, 2012).
Makhluk hidup yang termasuk dalam fototrof mampu menangkap radiasi
elektromagnetik (cahaya) dan digunakan untuk mengubah karbon dioksida
menjadi glukosa dan akhirnya menjadi ATP (Adenosin trifosfat) yang
merupakan unti energi biokimia yang dibutuhkan untuk berbagai proses
metabolisme pada tingkat sel. Fotorof ini juga dapat dikelompokkan ke
dalam dua kelompok utama, yaitu fotoautotrof dan fotoheterotrof.

b. Kemotrof
Menurut Arbianto (1994), organisme yang menggunakan senyawa
kimia anorganik dapat disebut sebagai kemotrof. Organisme yang
tergolong dalam jenis ini memiliki kebutuhan nutrisi yang sederhana dan
tidak bergantung pada foton matahari untuk pertumbuhan. Mereka berada
di lingkungan seperti perairan laut dalam di mana cahaya tidak bisa
menembus. Dalam keadaan ini, organisme kemotrof mendapat energi
dengan reaksi oksidasi atau reduksi. Ada dua kriteria untuk mengkasifikan
kemotrof, yaitu menurut donor hidrogennya dan menurut sumber
karbonnya.

4
3. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Sumber Karbon
Selain diklasifikasikan berdasarkan jenis sel dan sumber energinya,
makhluk hidup juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber karbonnya.
Karbon merupakan unsur yang penting bagi semua struktur dan fungsi sel
(Poedjiadi, 2012). Pengkasifikasian makhluk hidup berdasarkan sumber
karbonnya dibagi menjadi dua, yaitu makhluk hidup yang mendapat
sumber karbon dari karbon dioksida (autotrof) atau makhluk hidup lainnya
(heterotrof).
a. Organisme autotrof
Autotrof disebut juga “produsen utama”. Organisme ini
menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai satu-satunya sumber
atau sumber utama karbon. Contoh dari organisme autotrof adalah
tumbuhan.
b. Organisme heterotrof
Organisme heterotrof menggunakan senyawa organik yang
didapatkan dari organisme lain sebagai sumber karbonnya. Contoh
dari organisme heterotrof adalah manusia, hewan dan semua jenis
jamur.

4. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Kekerabatan Genetik


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada
ciri tertentu (Kurniawan, Didik dkk, 2015). Klasifikasi atau
pengelompokan makhluk hidup disusun secara runtut sesuai dengan
tingkatan (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya
hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan
cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Dalam klasifikasi
tersebut terdapat tingkatan-tingkatan yang disebut dengan takson. Berikut
adalah tabel tingkatan takson dalam klasifikasi.

Takson Hewan Takson Tumbuhan


Kingdom Regnum
Filum Divisi
Kelas Kelas
Ordo (Bangsa) Ordo (Bangsa)
Famili (suku) Famili (suku)
Genis (marga) Genis (marga)
Spesies (jenis) Spesies (jenis)
Sumber: Jurnal FMIPA Unila

5
D. Fungsi dan contoh empat macam biomolekul
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang memounyai rumus
empiris (CH2O)n. Karbohidrat terkecil adalah gula sederhana atau
monosakarida. (Stainsfield, 2006). Karbohidrat atau sakarida utamanya
dibentuk dari umsur C, H, O. Polisakarida yang dibentuk dari monomer
sakarida yaitu mono sakarida. Struktur gula dapat digambarkan secara
linier (Proyeksi Fischer) atau siklik (Proyeksi Haworth). Glukosa adalah
monosakarida berkarbon enam (heksosa) yang digunakan sebagai sumber
dasar energi oleh kebanyakan sel heterotrofik. Ribosa dan deoksiribosa
adalah gula berkarbon lima (pentosa) yang secara berturut-turut
mempunyai peran struktural pada RNA dan DNA.

Karbohidrat memegang sejumlah fungsi penting dalam sistem


kehidupan. Monosakarida dan Oligosakarida berperan sebagai sumber
energi yang dapat langsung digunakan (Ngili, 2009). Pati berfungsi
sebagai simpanan energi makromolekuler pada tumbuhan, sedangkan
glikogen memiliki fungsi yang sama dengan hewan . karbohidrat juga
berperan secara struktural, misalnya selulosa pada dinding sel tumbuhan
serta kitin pada eksoskeleton atropoda. Pada membran plasma, karbohidrat
pada permukaan juga dapat membentuk kompleks dengan protein menjadi
glikoprotein, atau dengan lemak menjadi glikolipid. Potensi keberagaman
struktural, dan karenanya juga spesifisitas, yang besar membuat molekul-
molekul ini sangat berguna sebagai penanda pengenalan sel dalam
komunikasi seluler dan hubungan antarsel.

2. Lipid dan Membran


Lipid merupakan molekul yang tidak larut dalam air (nonpolar)
tetapi larut dalam pelarut yang agak polar atau nonpolar (Stansfield, 2006).
Lipid adalah biomolekul yang tidak larut dalam air, sebaliknya larut
dengan baik pada pelarut nonpolar. Golongan senyawa ini kaya akan
karbon dan hidrogen tetapi miskin oksigen. Lipid yang paling sederhana
adalah asam lemak, yakni hidrokarbon rantai panjang yang pada ujungnya
terdapat gugus karboksilat.

Fungsi utama yang dijalankan oleh lipid pada semua jenis sel
berakar dari kemampuannya membentuk membran yang berbentuk seperti
lembaran (Stansfield, 2006) membran plasma pada sel prokariotik dan sel
eukariotik berfungsi memisahkan bagian seluler sel dari lingkungan
luarnya sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai unit kehidupan.
Fungsi lain dari lipid adalah sebagai molekul penyimpan energi yang
efisien.

6
3. Protein
Protein dibentuk oleh 20 macam asam amino sebagai monomernya.
Setiap asam amino penyusun protein mengandung gugus karboksil, gugus
amino, dan rantai samping (R). Gugus karboksil dan gugus amino dimiliki
oleh semua asam amino sedangkan rantai samping bersifat khas untuk
setiap asam amino (Susanti, 2012). Pada peptida suatu asam amino
disambungkan ke asam amino yang lain dengan ikatan peptida yang
mengandung dua residu asam amino disebut polipeptida.
Fungsi-fungsi protein berkaitan dengan struktur protein masing-masing
yang dapat melakukan ikatan spesifik dengan molekul tertentu. Misalnya,
hemoglobin mengikat oksigen, antibodi mengikat molekul asing, enzim
mengikat molekul substrat tertentu.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat terdapat dalam dua bentuk, yaitu asam deoksiribosa
(DNA) dan asam ribosa (RNA). Keduannya merupakan polimer linier,
tidak bercabang dan tersusun dari subunit-subunit yang disebut nukleotida
(Stansfield, 2006). Pada sel eukariotik, DNA terdapat didalam nukleus,
sedangkan pada sel prokariotik, DNA terdapat dalam sitoplasma atau
nukleoid dan berfungsi sebagai molekul hereditas atau pewarisan sifat.
Molekul RNA disintesis dari DNA dan berperan dalam sintesis protein
didalam sitoplasma.
DNA adalah material genetik dari sel, yakni yang mengandung gen.
Suatu gen digambarkan sebagai segmen DNA yang dengan cepat
diekspresikan sebagai polipeptida, seringkali sebagai protein dan enzim.
DNA terdapat dalam kromosom sel, dengan satu atau lebih kromosom
berisikan genom. Genom menggambarkan suatu komponen tunggal akan
informasi genetik suatu sel (Ngili, 2009) setiap kromosom mengandung
banyak gen. Selama pembelahan sel, DNA kromosom harus memproduksi
replika dirinya sendiri yang persis sama untuk pemisahan dan partisi ke
dalam sel turunan.

E. Distribusi biomolekul di dalam sel


1. Difusi

Difusi biasa dimana metabolit yang mempunyai bobot molekul


rendah dapat berdifusi melalui membran. Proses difusi ini dapat
berlangsung apabila ada perbedaan onsentrasi antara kedua larutan yang
dipisahkan oleh membran (Pudjiadi, 2012). Dalam proses difusi ini zat
yang terlarut dapat berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan
berkonsentrasi rendah, hingga tercapai keadaan setimbang. Pada keadaan
keseimbangan, konsentrasi kedua larutan sama besar.

7
Sumber: (Pudjiadi, 2012)

2. Osmosis
Osmosis dimana tidak semua molekul dapat bergerak melalui suatu
embran. Demikian pula tidak semua membran dapat dilalui dengan leluasa
oleh berbagai molekul (Pudjiadi, 2012). Membran demikian disebut
membran semipermiabel atau permeabel selektif. Telah dijelaskan bahwa
membran sel harus dapat membungkus isi sel, tetaoi dapat dilalui oleh
oksigen dan zat-zat pada makanan dari luar ke dalam sel, serta dapat
dilalui oleh karbondioksida dan zat-zat yang akan dibuang diluar sel.

Sumber: (Pudjiadi, 2012)


3. Traspor Aktif
Transpor aktif adalah proses suatu zat berpindah dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah (Pudjiadi,
2012). Sebaliknya ada pula ion-ion yang dapat berpindah dari suatu tempat
berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi. Energi yang
digunakan berasal dari molekul ATP. Dengan demikian apabila
pembentukan energi dalam sel dihambat oleh suatu inhibitor, maka
transpor aktif secara tidak langsung ikut terhambat.

Sumber: (Pudjiadi, 2012)

4. Transpor Pasif

8
Transpor pasif, pada dasarnya proses transpor pasif sama dengan difusi
biasa yang berlangsung dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih
rendah. Zat yang berdifusi pada proses difusi biasa tidak mengalami suatu
perubahan selama proses berlangsung. Di samping itu kecepatan difusi
tergantung pada selisih konsentrasi zat yang terlarut selama proses
berlangsung. Artinya apabila selisih konsentrasi menurun, maka kecepatan
difusi juga menurun. Kenaikan suhu 10 derajat akan menaikkan kecepatan
difusi kira-kira sebesar 1,4 kali.

Sumber: (Pudjiadi, 2012)

F. Perbedaan struktur sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi masing-


masing organelnya
Salah satu ruang lingkup ilmu biokimia yakni biologi sel. Sel merupakan
unit terkecil yang menjadi ciri khas bagi makhluk hidup. Di dalam sel terjadi
berbagai proses-proses kehidupan berupa reaksi kimiawi maupun fisika. Biologi
sel mempelajari semua proses kehidupan di dalam sel (Stansfield, dkk., 2006).
Ada dua kategori utama pada sel yakni sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik ditemukan pada organisme dari domain Bakteria dan Arkea, yang
dikenail sebagai prokariota (Simon, dkk., 2016). Adapun sel eukariotik didapati
pada organisme dari domain Eukarya yakni protista, tumbuhan, fungi, dan hewan.
Perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik yakni pada sel eukariotik,
materi DNAnya terletak pada nukleus sedangkan pada sel prokariotik ia tidak
memiliki nukleus. Perbedaan selanjutnya yakni sel eukariotik memiliki organel
(organ kecil), struktur berselubung membran yang melakukan fungsi spesifik,
sementara sel prokariotik tidak memilikinya (Simon, dkk., 2016). Kesimpulannya
adalah sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana sedangkan sel
eukariotik memiliki struktur yang lebih kompleks.

Untuk memahami bagian-bagian pada sel kita dapat menggunakan sel


eukariotik sebagai contoh. Hal ini sebagaimana telah disebutkan sebelumnya
bahwa sel prokariotik tidak memiliki organel terbungkus membran. Sehingga
akan susah untuk membedakan bagian-bagian dari sel jika digunakan sel
prokariotik sebagai contoh.

9
Berikut ini merupakan gambaran umum dari sel eukariotik.

Gambar Sel Tumbuhan (kiri) dan Sel Hewan (kanan) (Campbell, dkk., 2009)

Dari kedua gambar tersebut dapat diamati bahwa terdapat beberapa perbedaan
struktur antara sel pada hewan dengan sel pada tumbuhan. Sel tumbuhan hampir
selalu memiliki dinding sel dari selulosa, adapun sel hewan umumnya tidak
memiliki dinding sel. Pada sel tumbuhan kebanyakan memiliki kloroplas dan
vakuola, tetapi kedua organel tersebut tidak didapati pada sel hewan. Sel hewan
biasanya memiliki sentriol dan lisosom, sedangkan sel tumbuhan tidak.

Selain organel-organel di atas, terdapat sejumlah organel yang dimiliki oleh


kedua jenis sel eukariotik baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Organel-organel
tersebut antara lain nukleus, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, dan sitoskeleton. Pada permukaan sel terdapat lapisan yang disebut
membran plasma. Berikut merupakan dari masing-masing bagian pada sel,
dimulai dari yang terluar yaitu membran kemudian dilanjutkan ke organel-organel
lainnya.

1. Membran Plasma

Membran plasma merupakan lapisan terluar dari sel hidup. Membran


plasma mengendalilan lalu-lalang zat ke dalam dan ke luar sel (Fried &
Hademenos, 2006). Membran plasma tersusun atas fosfolipid. Setiap
fosfolipid terdiri atas dua wilayah berbeda yakni kepala dengan gugus fosfat
bermuatan negatif dan dua ekor asam lemak nonpolar (Simon, 2016).
Membran plasma merupakan sebuah model mosaik cair. Disebut cair karena
molekul-molekul bisa bergerak bebas melewati satu sama lain, dan mosaik
karena terdapat beragam protein pada permukaan fosfolipid.

2. Nukleus

Pusat kontrol pada sebuah sel adalah nukleus. Nukleus dipisahkan dari
sitoplasma oleh membran ganda yang disebut amplop nukelus (Simon, 2016).

10
Pada nukleus terdapat serat-serat kromatin, yakni kumpulan molekul DNA
panjang dan protein. Terdapat struktur menonjol pada nukleus yang disebut
sebagai nukleolus, dimana nukleolus merupakan tempat pembuatan
komponen-komponen ribosom.

3. Ribosom

Ribosom berfungsi dalam pembuatan protein (Stansfield, dkk., 2006).


Ribosom dibuat di nukleolus, kemudian didistribusikan ke sitoplasma. Ada
dua tempat kerja ribosom yakni sitosol dan retikulum endoplasma. Pada
sitosol, ribosom berfungsi untuk membuat protein-protein yang tetap berada
pada cairan sel. Adapun pada retikulum endoplasma, ribosom membuat
protein-protein yang digabungkan ke dalam membran atau disekresikan ke
luar sel.

4. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma adalah serangkaian saluran bermembran yang


melintang di dalam sitoplasma sebagian besar sel eukariotik (Fried &
Hademenos, 2006). Saluran tersebut melintang sepanjang membran sel
sampai ke membran nukleus. Ada dua macam retikulum endoplasma yakni
RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom sehingga RE kasar
berperan dalam sintesis protein, adapun RE halus berperan pada sistesis lipid
dan detoksifikasi.

5. Badan Golgi

Protein yang baru disintesis oleh ribosom di retikulum endoplasma


selanjutntya masuk ke badan golgi, Di sini protein dimodifikasi lebih lanjut,
diseleksi, dan didistribusikan ke berbagai organel lain yang membutuhkan
(Susanti, 2012).

6. Lisosom

Lisosom memaikan peranan dalam pencernaan intraselular dan


penghancuran struktur-struktur tertentu pada saat perkembangan (Fried &
Hademenos, 2003). Ia berbentuk kantong yang di dalamnya terdapat enzim-
enzim pencernaan. Lisosom berkembang dari vesikel yang melepaskan diri
dari badan golgi (Simon, 2016).

7. Vakuola

Vakuola adalah kantong besar yang terbuat dari membran yang


menjepit lepas dari RE atau badan golgi (Simon, 2016). Ada dua jenis
vakuola yakni vakuola sentral dan vakuola kontraktil. Vakuola sentral

11
merupakan organel terbesar pada sel tumbuhan dewasa, sedangkan vakuola
kontraktil berguna untuk memompa air ke luar sel.

8. Kloroplas

Kloroplas mempunyai sistem-sistem fotosintesis yang berfungsi dalam


pemanfaatan energi radiasi sinar matahari (Stansfield, dkk., 2006). Kloroplas
hanya terdapat pada tumbuhan.

9. Mitokondria

Mitokondria berfungsi sebagai organ respirasi selular. Pada proses tersebut


energi diubah menjadi ATP yang mana merupakan sumber energi bagi sel.

10. Sitoskeleton

Sitoskeleton merupakan organel yang bertugas untuk mempertahankan


bentuk sel. Organel ini penting bagi sel hewan karena tak memiliki dinding
sel yang kaku (Simon, 2016).

11. Silia dan Flagela

Silia dan flagela merupakan alat motilitas bagi sel. Flagela berkerja dengan
mendorong sel untuk maju dengan gerakan seperti cambuk. Adapun silia,
bentuknya lebih pendek dari flagela yang mana bergerak dengan gerakan
maju mundur yang terkoordinasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arbianto, DR Purwo. 1994. Biokimia: Konsep-Konsep Dasar. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

Campbell, Neil A. dan Reece, Jane B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Campbell, dkk. 2009. Biology 8th Ed. San Francisco: Pearson Educarion.

Fried, G.H dan Hademenos, G.J. 2006. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.

Karp, G. 2007. Sel dan Biologi Molekular. New York: John Willey & Sons.

Kurniawan, Didik dkk. 2015. Pengembangan Aplikasi Sistem Pembelajaran Klasifikasi


(Taksonomi) dan Tata Nama Ilmiah (Binomial Nomenklatur) pada Kingdom
Plantae (Tumbuhan) Berbasis Android. Jurnal Komputasi Vol.3 No.2.

Murray. 2012. Biokimia Heaper Edisi 29. Jakarta: The McGraw-Hill Companies.

Ngili, Yohanes. 2009. Struktur dan Fungsi Biomolekul. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, Titin. 2012. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Simon, dkk. 2016. Intisari Biologi Edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Susanti, Evi. 2012. Biokimia Umum. Malang: Universitas Negeri Malang.

Stansfield, William. 2006. Biologi Molekular dan Sel. Jakarta: Erlangga.

Utomo dkk. 1995. Biokimia I. Malang: IKIP Malang.

Waluyo, lud. 2012. Mikrobiologi. Umum. Malang: UMM Press.

Yuwono, Tribowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga.

13
Daftar Pustaka Gambar:

Campbell, dkk. 2009. Biology 8th Ed. San Francisco: Pearson Educarion.

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, Titin. 2012. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Daftar Pustaka Video:

Video tentang bagian-bagian sel : https://www.youtube.com/watch?v=a0ew38SoUI

Video tentang transpor aktif dan pasif dalam membran :


https://www.youtube.com/watch?v=JhJp1JZLyp8

Video tentang difusi dan osmosis dalam membran sel: https://www.youtube.com/watch?


v=ECsMCD_XuOE

14

Anda mungkin juga menyukai