PPKn
PERIODISASI
ASPEK REFORMASI
Lama periode 20 Oktober 2014 - sekarang
Bentuk negara Kesatuan
Bentuk pemerintahan Republik
Sistem pemerintahan Presidensial
Konstitusi UUD 1945
Presiden Joko Widodo
Wakil Presiden 1.Jusuf Kalla (2014-2019)
2.Ma’ruf Amin (2019-sekarang)
Alasan Berganti -
PERISTIWA
1. Tahun 1945 – 1949
Peristiwa-peritiwa yang pernah terjadi pada tahun 1945-1949, antara lain :
Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945
Soekarno dan Moh. Hatta menyatakan proklamasi dan kemerdekaan Republik
Indonesia. Ini dilakukan di Jakarta dan agar Indonesia bisa menjadi sebuah
negara.
Kembalinya Belanda bersama Sekutu pada 31 Desember 1945
Pada akhir tahun 1945, pasukan marinir Belanda mendarat di Tanjung Priok untuk
mencoba menguasai kembali Indonesia.
Terjadi pertempuran antara rakyat Indonesia melawan Sekutu dan NICA
Ibukota berpindah ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946
Soekarno dan Moh. Hatta pindah ke Yogyakarta dan dengan begitu, Ibukota RI
pindah ke Yogyakarta beserta pemerintahnya
Perjanjian Malino pada 1 Juli 1946
Konferensi Malino dilakukan untuk membentuk negara-negara di daerah baru
yang diserahterimakan oleh Inggris dan Australia. Negara-negara tersebut akan
menjadi imbangan terhadap RI
Perjanjian linggarjati pada 25 Maret 1947
Perundingan Linggarjati disetujui oleh wakil dari Indonesia dan Belanda. Hasilnya
adalah Belanda mengakui atas kekuasaan de facto di Indonesia.
Perjanjian renville pada 17 Januari 1948
Perundingan Renville disetujui kedua pihak. Hasil dari perundingan ini merugikan
Indonesia karena mengecilnya wilayah RI dan Belanda terus mencoba
menghancurkan RI dengan blokade ekonominya.
Agresi militer I pada 21 Juli 1947
Belanda melakukan Agresi Militer terhadap RI agar dapat menguasai wilayah-
wilayah RI kembali.
Permintaan gencatan sejnjata pada 31 Juli 1947
PBB meminta agar RI dan Belanda segera meminta Genjatan Senjata sejak 4
Agustus 1946 untuk menanggapi Agresi Militer Belanda I
Penyerahan mandat pada 23 Januari 1948
Amir Sjarifoeddin, Perdana Menteri RI, menyerahkan mandatnya kepada
Seokarno dan kabinetnya diganti oleh Kabinet Moh. Hatta.
Pembentukan BFO pada 1 Maret 1948
Van Mook mengumumkan bahwa Belanda akan membentuk sebuah Pemerintahan
Federal dalam nama BFO
Agresi militer II pada 19 Desember 1948
Belanda Melakukan Agresi Militer II ketika Indonesia sedang mengalami masalah
dalam pemerintahannya. Belanda menduduki Yogyakarta kemudian menangkap
Soekarno dan Moh. Hatta.
Pembentukan PDRI pada 22 Desember 1948
Meneteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara berhasil membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittingi. Dengan
terbentuknya PDRI, pemerintahan Indonesia dapat berjalan secara lancar lagi.
Sidang PBB pada 24 Januari 1949
Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang untuk menanggapi Agresi MIliter
Belanda II dan mengeluarkan sebuah resolusi.
Perundingan Roem-Roijen pada 14 April 1949
PBB mengadakan Perundingan Roem-Roijen di Hotel Des Indes, Jakarta. Hasil
dari kejadian ini adalah bahwa RI dan Belanda bersepakat untuk menghentikan
tembak-menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan. Selain itu,
Belanda akan mengembalikan Yogyakarta ke RI dan kedua pihak bersetuju untuk
mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
Presiden dan Wakil Presiden kembali ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949
Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Yogyakarta yang seblumnya telah dikuasai
kembali oleh TNI
Pemerintahan kembali ke Yogyakarta pada 13 Juli 1949
PDRI di Sumatera mengembalikan mandat kepada pemerintahan pusat di
Yogyakarta.
Persiapan KMB pada 19 Juli 1949
RI melakukan persiapan untuk Konferensi Meja Bundar (KMB) dengan
melakukan perundingan dengan BFO. Dilaksanakan 19-22 Juli di Yogyakarta dan
30 Juli-2 Agustus di Jakarta.
Konferensi meja bundar pada 23 Agustus 1949
KMB berlangsung di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus sampai 2 Novermber
1949. Hasil dari konferensi ini adalah bahwa Belanda akan menyerahkan
kedaulatan atas Hindia Belanda kepada RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
secara penuh dan tanpa syarat.
Pemilihan presiden dan Kabinet RIS pada 16 Desember 1949
Pada tanggal 16 Desember 1949, Soekarno dipilih sebagai Presiden dan dilantik
pada tanggal 17 Desember 1949. Soekarno pun membentuk kabinet RIS dengan
Moh. Hatta pada tanggal 20 Desember 1949.
Penyerahan kedaulatan 27 Desember 1949
Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda menyerahkan kedaulatan atas Hindia
Belanda kepada RIS di Den Haag. Hari ini dilihat sebagai hari pengakuan
kedaulatan Indonesia sebab Inodnesia telah merdeka dan berdaulat sejak 17
Agustus 1945
4. Demokrasi Terpimpin
Dimulainya demokrasi terpimpin ditandai berakhirnya demokrasi liberal serta
merupakan akibat dari Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Demokrasi ini menyebabkan
struktur ekonomi Indonesia yang menjurus etatisme. Peristiwa yang terjadia pada
demokrasi terpimpin, antara lain :
5. Orde Baru
Demokrasi terpimpin berakhir karena krisis kewibawaan dan akhirnya digantikan
dengan orde baru. Peristiwa yang terjadi pada Orde Baru, sebagai berikut :
29 Mei – 11 Agustus 1966 : Normalisasi hubungan dengan Malaysia
Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan yang tidak baik. Oleh sebab itu,
pemerintah orde baru berniat melakukan normalisasi hubungan Indonesia
dengan Malaysia.
28 September 1966 : Indonesia menjadi anggota PBB
Indonesia bergabung dengan PBB dan tercatat sebagai anggota yang 60.
Tetapi, Indonesia pernah keluar dari PBB karena Malaysia memasuki PBB.
Akibat Indonesia keluar dari PBB, Indonesia praktis terkucil dari pergaulan
internasional, kenyamanan dan kebersamaan hidup dengan bangsa lain tidak
dapat dirasakan lagi dan pembangunan negara menjadi terhambat sehingga
berdampak pada kehidupan rakyat.
Indonesia menjadi anggota ASEAN pada 8 Agustus 1967
Masuknya Indonesia ke dalam ASEAN merupakan langkah maju dalam
menata kembali pelaksanaan politik bebas aktif. Sejak menjadi anggota
ASEAN, Indonesia memperoleh manfaat yang besar bagi kemajuan negara.
Repelita I (1969 – 1974)
Repelita pertama ini bertujuan atau fokus memenuhi kebutuhan infrastruktur
dengan penekanan pada bidang pertanian.
Repelita II (1974 – 1979)
Repelita yang kedua ini bertujuan atau fokus meningkatkan pembangunan di
pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi
Repelita III (1979 – 1984)
Repelita yang ketiga ini bertujuan atau fokus menekankan bidang industri
padat karya untuk meningkatkan ekspor.
Repelita IV (1984 – 1989)
Repelita yang keempat ini bertujuan atau fokus menciptakan lapangan kerja
baru dan industri.
Repelita V (1989 – 1994)
Repelita yang kelima ini bertujuan atau fokus menekankan bidang
transportasi, komunikasi dan pendidikan.
Juli 1997: Jatuhnya pemerintahan Orde Baru
Kemajuan yang telah dicapai pemerintah Orde baru di berbagai bidang seperti
tidak bermakna apa-apa. Indonesia dilanda krisis keuangan. Di pasaran mata
uang dunia, nilai rupiah terus merosot terhadap Dollar Amerika.
Gerakan Reformasi pada 1998
Dalam kondisi krisis, muncul tuntunan agar segera dilakukan upaya pemulihan
kondisi ekonomi dan politik Indonesia. Massa mahasiswa dan beberapa tokoh
nasional mengajukan tuntunan yang dikenal dengan tuntutan gerakan
reformasi.
6. Reformasi
a. BJ Habibie
Dimulai kerjasaman dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
Terjadinya referendum atas Timor-Timur yang mengakibatkan berpisahnya
daerah tersebut dengan Indonesia
Sempat tergoda meloloskan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya
Melakukan liberalisasi pemberian kebebasan pers, kebebasan berpendapat,
dan pencabutan UU Subversi
b. KH Abdurrahman Wahid
Banyak bermunculan gerakan separatisme yang berkembang di Aceh, Maluku,
dan Papua
Banyak kebijakan Abdurrahman W. yang ditentang oleh MPR/DPR
Terjadi skandal Buloggate dan Bruneigate
Terhentinya pemeriksaan terhadap mantan presiden Soeharto atas dugaan
korupsi
Terjadinya berbagai kerusuhan dan peristiwa pemboman. Contoh : kerusuhan
Poso dan Bom Kedubes Malaysia di Kuningan, Jakarta
Kekerasan antar etnis Dayak dan Madura di Kalimantan
Penghentian bantuan moneter oleh IMF
Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di Gedung DPR/MPR
menuntut turunnya Presiden Abdurrahman Wahid
c. Megawati Soekarnoputri
Muncul otonomi daerah yang terlalu luas
Media massa dan pers terbuka
Pemilihan umum berlangsung secara luberjurdil (langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, adil)
Pada era ini, pemerintah telah terlihat jelas mengandalkan privatisasi BUMN,
yakni menjual apa yang sudah dibangun oleh pemerintah sebelumnya
d. SBY
Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) menjadi prioritas penting
Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara
pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan
mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh
e. Joko Widodo
Dalam hal stabilitas politik dalam negeri, pemerintah terus menjaga dengan
mewujudkan rasa aman serta memastikan ruang dialog untuk terus
meningkatkan kualitas demokrasi
Memastikan perlindungan dan rasa aman, pemerintahan yang bersih, kemajuan
desa dan daerah-daerah pinggiran serta tegaknya sistem hukum sebagai
prioritas dalam pembangunan di bidang politik