Anda di halaman 1dari 4

PIDATO MENGENAI

REVOLUSI MENTAL
GENERASI PENERUS
Revolusi Mental Generasi Penerus

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Klaten

Yang saya hormati guru, staf dan karyawan SMA Negeri 1 Klaten

Dan seluruh murid SMA Negeri 1 Klaten yang berbahagia dan yang saya cintai.

Yang pertama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal’afiat. Tak
lupa, shalawat serta salam kita sampaikan kepada nabi junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia,

Kita sudah tidak asing lagi dengan kata ‘Revolusi Mental’. Namun, apakah kita semua tahu
apa makna dari revolusi mental? Revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng
manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja,
bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Tidak hanya itu, Indonesia
sedang gencar-gencarnya melakukan program revolusi mental untuk masyarakat bangsa
Indonesia terutama generasi penerus. Namun, apakah realita akan mendukung program
tersebut?

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia,

Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan perilaku tidak pantas dari sekelompok remaja
di Sumatra Utara. Terlihat remaja-remaja tersebut memanjat bangunan mirip Monumen
Pancasila Sakti di Lubang Buaya. Tidak hanya memanjat, beberapa di antara mereka bahkan
ada yang menunggangi kepala patung Pahlawan Revolusi.

Banyak dari masyarakat yang meragukan keaslian foto tersebut, namun sangat disayangkan
seorang pakar telematika membenarkan bahwa foto tersebut asli. Perilaku yang tidak pantas
ini menunjukkan bahwa generasi bangsa Indonesia mengalami krisis mental bahkan bisa
dikatakan mengalami kemunduran dalam sikap dan moral dari tahun ke tahun. Padahal
Program Revolusi Mental sudah lama dicanangkan pemerintah dalam rangka mengubah
mentalitas masyarakat bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Kenyataannya, apakah
Program Revolusi mental berhasil?

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia,

Perilaku masyarakat Indonesia khususnya remaja semakin menyimpang. Dari hal kecil saja,
mereka sudah tidak dapat menghargai para pahlawan. Yang mana perilaku tersebut
merupakan bentuk pelecehan terhadap pahlawan dan bangsa Indonesia. Sejatinya, sejarah
kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan dari para pahlawan. Perlu
diingat bahwa Presiden Ir. Soekarno pernah mengucapkan semboyan “Jas Merah” saat pidato
HUT RI 17 Agustus 1966. Jas Merah memiliki makna Jangan Sekali-kali Meninggalkan
Sejarah. Presiden RI pertama itu berpesan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mau
menghargai jasa pahlawannya.

Menyikapi perilaku menyimpang tadi, banyak pihak yang mengecam dan menuntut remaja-
remaja tersebut untuk dibawa ke ranah hukum agar mereka jera. Jika pemerintah tidak
bersikap tegas, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak generasi bangsa Indonesia
yang mengalami krisis revolusi.

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia,

Siapakah yang bertanggung jawab atas krisisnya revolusi mental generasi muda bangsa
Indonesia? Adakah yang salah dengan peran orang tua, guru, sistem pendidikan, ataukah
kebijakan pemerintah?
Sistem pendidikan menjadi sorotan publik mengingat remaja ini masih menempuh
pendidikan di bangku sekolah, di mana proses pembelajaran mengenai nilai-nilai moral dan
sejarah ditanamkan pada setiap murid. Namun perlu diingat, tidak hanya sistem pendidikan
yang bertanggung jawab atas krisis revolusi mental yang dialami bangsa Indonesia,
melainkan semua pihak turut berkontribusi dalam pembenahan mental masyarakat Indonesia.
Semua pihak memiliki peran dan porsi masing-masing. Tidak ada pihak yang patut
disalahkan ataupun dibenarkan. Kita perlu menilik dari diri kita sendiri. Karena pada
dasarnya, semua perubahan dapat diwujudkan apabila kita membenahi diri kita masing-
masing. Perlu diingat Program Revolusi Mental jangan sampai menjadi slogan semata,
namun harus mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Bapak, Ibu serta teman-teman yang berbahagia,

Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berharga ini. Semoga apa yang
saya sampaikan dapat berguna bagi kita semua. Jika ada kekurangan atau salah kata dalam
penyampaian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Wabillahitaufiq walhidayah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai