Anda di halaman 1dari 9

PROCEEDING

Konvensi Nasional XXI


Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

Potret Remaja Kreatif Generasi? (Phi) Pengubah Indonesia

Dede Amalia_1
dedeamalia@upi.edu
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Euis Tresna Gumilar_2


euistresnagumilar@upi.edu
Program Studi Bimbingan Dan Konseling
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK
Tahun 2045 Indonesia akan memasuki generasi emas. Bekal yang harus disiapkan tentunya melalui berbagai
keterampilan yang harus disiapkan dan dikuasi oleh generasi muda diantaranya yaitu kompetensi
memecahkan masalah yang kompleks yaitu kreativitas. Strategi dalam kreativitas diperlukan agar dapat
merespon dengan cepat tuntutan yang terjadi sebagai peluang dan tantangan agar semakin berkembang
khususnya pada generasi remaja saat ini yang dikenal dengan istilah generasi π (phi). Artikel ini merupakan
kajian pustaka mengenai analisis remaja generasi π, profil remaja kreatif dan bagaimana melejitkan
kreativitas pada generasi π. Penting untuk dikaji tentang upaya penciptaan lingkungan kondusif khususnya
di institusi pendidikan. Terdapat temuan hasil penelitian mengenai pentingnya menciptakan lingkungan untuk
mendukung kreativitas diantaranya yaitu keterlibatan siswa, lingkungan fisik, dan iklim belajar. Ditemukan
juga bahwa guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan rekan belajar. Melihat hal tersebut, maka
salah satu upaya yang ditawarkan untuk melejitkan kreativitas yaitu berfungsinya peran guru Bimbingan dan
Konseling dalam layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan metode berbasis pengalaman (experiental
learning), metode Quantum Teaching (QT) model TANDUR yang kaya akan metode dan melibatkan
berbagai media. Dengan bersinerginya antara potensi kreatif remaja generasi π dan lingkungan yang kondusif
maka optimis akan melejitkan kreativitas remaja yang akan berkontribusi dalam menghadapi generasi emas
2045 secara optimal.

Kata Kunci : Generasi Emas, Kreativitas, Generasi π, Quantum Teaching, Tandur

Published by Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia, 27-29 April 2019

PENDAHULUAN dimanfaatkan secara optimal melalui peningkatan


Generasi emas 2045 merupakan ide, wacana kualitas pada generasi muda di Indonesia.
dan gagasan untuk menghadapi Indonesia yang Menyiapkan generasi muda zaman now
genap berusia 100 tahun. Istilah ini digaungkan tentunya merupakan tugas bersama berbagai
bukan tanpa sebab, diperkirakan Indonesia akan pihak untuk bisa mengenali terlebih dahulu
menikmati bonus demografi pada tahun 2020 generasi muda zaman now yang dikenal berbeda
hingga 2045 yang jarang sekali terjadi di suatu dengan zaman sebelumnya yang dideskripsikan
negara sehingga harus dapat memanfaatkan bonus dengan banyaknya istilah yaitu remaja generasi Z,
tersebut dengan baik. Bonus demografi generasi milenial, generasi phi, generasi net dan
merupakan keadaan di mana jumlah penduduk bahkan generasi micin. Masa remaja
usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak atau (adolescence) adalah bagian dari perjalanan hidup
sekitar 70% dibandingkan jumlah penduduk non yang mempunyai ciri unik perubahan-perubahan
produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tertentu. Pengalaman perubahan yang terjadi pada
tahun) sehingga bisa dikatakan didominasi oleh masa remaja saling berkaitan dengan
para pemuda. Jadi, untuk menghadapi fenomena perkembangan dan pengalaman pada masa anak
ini tergantung bagaimana sikap semua pihak dan dewasa. Menurut Santrock (2003:26) masa
menyiapkan generasi muda. Hal ini senada remaja diartikan sebagai masa perkembangan
dengan pendapat Menteri Keuangan Sri Mulyani transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
yang menyatakan bonus demografi dapat mencakup perubahan yang mengacu pada

189
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

perkembangan kognitif, biologis, dan sosio- dan hambatan akan tetapi menjadikannya sebagai
emosional. Hal yang menarik mengenai peluang dan tantangan agar semakin berkembang
kesimpulan tentang remaja didapatkan dari uraian dan membantu remaja menemukan berbagai
Rendy Saputra (2013:30) yang menyatakan alternatif penyelesaian masalah. Terkait fakta
remaja seperti matahari tepat jam 12 siang, tersebut, pembahasan mengenai kreativitas
cahayanya paling terang, panasnya paling terik dianggap penting oleh penulis karena tanpa
dan titik puncak ketika energi matahari sangat kreativitas, remaja akan tergilas roda perubahan
terasa. Bila dikaji lebih dalam, masa remaja sehingga tidak mampu menghadapi perubahan
adalah ketika energi sedang memuncak, yang semakin cepat
merupakan dua masa sekaligus yaitu masa Hal menarik yang akan dikaji dalam artikel ini
berbekal sekaligus masa bersiap. adalah menyoroti remaja generasi zaman now
Bekal yang harus dipersiapkan remaja (atau diistilahkan generasi π (phi)) yang memiliki
tentunya harus menyesuaikan dengan situasi dan daya berfikir out of the box yang memiliki banyak
kondisi kehidupan di era 4.0 yang semakin gagasan termasuk yang paling liar sekalipun,
kompleks dan menuntut segenap keterampilan kritis dengan kemampuan connecting the dots
khusus. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan yang begitu luwes dan lebih terbuka sehingga
adalah kompetensi bagaimana memecahkan sering disebut kreatif. Akan tetapi, mereka tidak
masalah yang kompleks yaitu 4C critical memiliki jiwa survival seperti generasi
thinking, creative thinking, communication dan sebelumnya, misalnya daripada bersaing lebih
collaboration. Seperti yang disampaikan oleh baik memilih jalan alternatif, mudah menyerah,
National Education Association (NEA, 2015) gampang sakit hati, mudah marah, cenderung
mengidentifikasi ada empat kelompok berputus asa, lantas menyerah sebelum mencapai
Keterampilan Belajar (Kompetensi Remaja) Abad apa yang diinginkan, memiliki daya juang yang
21 yang tergolong keterampilan abad XXI. rendah sehingga sering disebut sebagai generasi
Kompetensi ini akan dapat meningkatkan strawberry (Kasali, 2017) generasi yang
kemampuan daya jual (marketability), menginginkan perubahan besar, tetapi menuntut
kemampuan bekerja (employability), dan kesiapan jalan pintas dan berbagai kemudahan padahal
menjadi warga negara yang baik (readiness for daya juang ini diperlukan dan sekaligus menjadi
citizenship) (Partnership for 21st Century Skills ciri dari potret remaja kreatif. Melihat hal
;P21, 2008). Untuk kajian di Asia, Fasli Jalal tersebut, maka dilakukan kajian pustaka untuk
(2006) mengutip dari Kai Min Cheng menganalisis keterkaitan antara remaja generasi π
menyebutkan bahwa the 21stcentury skills and dan potret remaja kreatif ideal menurut kerangka
literacies yang mencakup : basic skills, teori. Setelah keterpaduan analisis tersebut pada
technology skills, problem solving skills, akhirnya diharapkan dapat menjadi sebuah solusi
communication skills, critical and creative skills, bagi upaya melejitkan potensi kreatif yang sudah
information/digital skills, inquiry/reasoning skills, ada pada generasi π.
interpersonal skills, dan multicultural and
multilingual skills. Hal ini juga sejalan seirama METODOLOGI
dengan program pemerintah melalui penguatan Metode yang digunakan dalam penulisan
kurikulum 2013 yang menggencarkan tiga artikel ini adalah metode kajian pustaka. Studi
keterampilan penting dalam membangun generasi kepustakaan atau studi literatur, selain mencari
emas 2045 yaitu penumbuhan kualitas karakter, sumber data sekunder yang akan mendukung
literasi dasar dan kompetensi 4C. penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui
Berdasarkan hasil temuan data melalui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan
penyebaran angket untuk mengetahui gambaran penelitian telah berkembang, sampai ke mana
umum tingkat kreativitas peserta didik kelas X di terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah
SMK Negeri 4 Sukabumi didapatkan data bahwa dibuat sehingga situasi yang diperlukan diperoleh
sebanyak 105 dari 152 peserta didik (69.07%) (Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas
berada pada kategori sedang artinya peserta didik Pendidikan Indonesia tahun 2016; Nazri,
menunjukan kreativitas yang cukup. Hal tersebut 2005:93).
mengindikasikan kreativitas perlu untuk Kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang
ditingkatkan. Strategi kreativitas diperlukan berbeda. Kajian pustaka adalah seluruh bahan
dengan maksud agar dapat merespon dengan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan
cepat tuntutan yang terjadi sehingga tuntutan yang dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan
datang tidak hanya dianggap sebagai ancaman maupun sebagai koleksi pribadi. Kajian pustaka

190
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

sering dikaitkan dengan kerangka teori atau Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan gambaran remaja saat ini yang memasuki usia
untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab sekolah termasuk kategori generasi Z atau disebut
itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian juga iGeneration atau generasi internet/NET.
pustaka dengan kerangka teori. Kajian pustaka Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi
adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus Y, tapi generasi Z mampu mengaplikasikan
berkaitan dengan objek penelitian yang sedang semua kegiatan dalam satu waktu (multi tasking)
dikaji (Prastowo, 2012:80). seperti: menjalankan sosial media menggunakan
Penyajian kajian pustaka dapat berupa ponsel, browsing menggunakan PC, dan
deskriptif dan dapat pula disertai dengan analisis. mendengarkan musik menggunakan headset.
Berdasarkan pendapat ahli diatas kajian pustaka Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan
adalah bahan-bahan bacaan yang berkaitan dengan dunia maya. Sejak kecil generasi ini sudah
dengan objek peneitian yang pernah dibuat dan mengenal teknologi dan akrab dengan gadget
didokumentasikan yang digunakan untuk canggih yang secara tidak langsung berpengaruh
menganalisis objek penelitian yang dikaji. Penulis terhadap kepribadian.
memilih metode ini dengan tujuan dapat mengkaji Adanya perbedaan lokasi dan perbedaan
mengenai potret remaja kreatif generasi π dari kejadian yang bersejarah karena perbedaan letak
berbagai sumber yang terpercaya sehingga dapat geografis juga menjadi salah hal yang menjadi
dijadikan rujukan untuk membuat asesmen atau perdebatan dalam pengelompokan generasi,
pendekatan yang sesuai untuk proses menurut Parry & Uwin, (2010) karena
pembelajaran selanjutnya. konseptualisasi pengelompokan generasi
seringkali berbasis event bersejarah di Amerika
Serikat, perlu adanya generalisasi basis
HASIL DAN PEMBAHASAN pengelompokan generasi yang dapat diterima di
A. Memahami Remaja Generasi π (Phi) semua tempat. Di Indonesia sendiri terdapat
Dalam beberapa tahun terakhir, definisi pengelompokan generasi yang disajikan oleh
generasi telah banyak berkembang. Dari beberapa Muhamad Faisal yaitu pendiri dari Youth
definisi teori tentang perbedaan generasi yang Laboratory Indonesia (2017) yang menegaskan
dipopulerkan oleh Neil Howe dan William bahwa batasan generasi di Indonesia sangat
Strauss pada tahun 1991 yang membagi generasi berbeda dengan batasan generasi di luar negeri.
berdasarkan kesamaan rentang waktu kelahiran Hal ini dikarenakan kondisi dan latar belakang
dan kejadian–kejadian historis. Pembagian munculnya generasi yang berbeda, adanya
generasi tersebut juga banyak dikemukakan oleh peristiwa politik di luar negeri yang tidak
peneliti lain dengan label yang berbeda–beda, berdampak langsung terhadap demografi serta
tetapi secara umum memiliki makna yang sama. karakter generasi di Indonesia dan perbedaan
Generasi millenial atau millennium adalah dampak dari penetrasi teknologi digital. Batas
sebutan untuk generasi Y (lahir pada tahun 1980- kohort generasi yang paling kuat pengaruhnya di
1995). Generasi Y adalah generasi yang tumbuh Indonesia adalah peristiwa transisi politik dan
pada era internet booming (Lyons, 2004). transisi budaya dan peristiwa gerakan pemuda
Penelitian Bencsik, Csikos, dan Juhez (2016) yang memengaruhi nuansa dan karakter sebuah
menunjukkan masuknya Generasi Z didalam generasi sehingga tersusun tabel kohort generasi
kelompok generasi, yang dapat dilihat dalam tabel yang terdiri dari empat generasi dengan karakter
berikut: berbeda yaitu generasi Alpha, Beta, Omega dan
Tabel 1 Phi.
Perbedaan Generasi
(Putra, 2016:130) Tabel 2
Tahun kelahiran Nama Generasi Kohort Generasi
1925-1946 Veteran generation (Faisal, 2017:7, dengan modifikasi)
1946-1960 Baby boon generation Masa Remaja Nama Karakter
1960-1980 X generation Generasi
1980-1995 Y generation 1900-1930 Alpha Profetik
1995-2010 Z generation 1930-1966 Beta Heroic
2010 + Alfa Generation 1970-1998 Omega Nomaden
1999-2029 Phi Seniman

191
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

Artikel ini berfokus pada satu generasi, yaitu dalam berbagai aspek, seperti menjunjung tinggi
generasi π (phi) yang merupakan remaja saat ini nilai ketulusan dan kesetiaan dan dalam keluarga
sebagai calon generasi emas 2045 atau pengubah menghargai nilai pengabdian dan pengorbanan; 4)
Indonesia. generasi ini masih menghargai nilai-nilai luhur
Generasi π (phi) adalah individu yang dari agama dan budaya yang sifatnya virtue,
mengalami masa remaja dari tahun 1999 hingga kearifan, dan religious wisdom masih sangat kuat.
2029. Peristiwa reformasi menjadi suatu batas 5) sangat menjunjung tinggi kebahagiaan dalam
penting bagi karakter generasi π karena ikatan kekeluargaan.
setelahnya bangsa Indonesia mengalami banyak Generasi π merupakan the outliner. Karakter
sekali perubahan cara pandang dan gaya hidup ini adalah salah satu kelebihan dari gen π yaitu
yang dipicu era keterbukaan. Generasi π tumbuh memiliki kemampuan berfikir out of the box yang
di era transisi dan tumbuh menjadi generasi sangat tinggi tetapi tidak memiliki daya juang
dengan identitas yang sangat cair dan cara berfikir seperti generasi sebelumnya. Daya juang atau
yang fleksibel. Huruf π disebut golden ratio yang hidup dan keberanian menghadapi tantangan pada
menyimbolkan harmoni dan kesempurnaan. dasanya dibutuhkan karena hidup itu pada
Generasi milineal Indonesia saat ini mewakili ke dasanya adalah sebuah tantangan dan untuk
dua sifat tersebut dimana di usia yang sangat belia menghadapi tantangan dibutuhkan generasi yang
mereka sudah menoreh capaian yang belum secara mental untuk menghadapinya bukan
pernah dicapai generasi sebelumnya. Berbagai menghindarinya. Daya juang dibutuhkan untuk
perubahan saat ini pun bisa kita temukan berawal menembus hambatan. Perilaku menghindar dalam
dari sentuhan mereka. Diantaranya revolusi generasi phi inilah yang menadi pemicu dari
digital startup lewat toko online atau transportasi hadirnya istilah lain bagi remaja saat ini yaitu
berbasis aplikasi. Uniknya banyak diantara istilah generasi strawberry yang dipopulerkan
mereka meraih keberhasilan tersebut dengan oleh Rhenald Kasali (2017). Generasi strawberry
belajar sendiri atau autodidak. Huruf π juga yaitu potret dari sebuah generasi “manja” yang
mempresentasikan angka irasional yang mewakili mudah hancur digerus kompetisi dan
generasi milenial yang kerap dianggap irasional ketidakpastian. Kenapa disebut strawberry? Dari
dalam bertindak seperti mendahulukan passion bentuk dan warnanya, strawberry itu menawan
dibandingkan karir. Generasi π juga memiliki eksotis dan indah. Namun dibalik keindahannya
peran penting dalam lingkaran siklus generasi ternyata begitu rapuh, ketika strawberry kena
yang akan menyempurnakan siklus dari generasi benturan atau tergesek sedikit saja begitu mudah
pengubah Indonesia pertama yaitu generasi alpha. terkoyak lalu hancur. Itulah ilustrasi generasi
Gambaran generasi π menurut Faisal (2017:6) strawberry yang mudah hancur dan sakit hati,
yaitu sebagai berikut : mudah kecewa meski terlihat indah. Di sinilah
Tabel 3 muncul pertanyaan jika generasi π merupakan
Gambaran generasi π generasi yang kreatif kenapa mereka tidak
(Faisal, 2017:7, dengan modifikasi) memiliki daya juang? tidak berani dan tidak bisa
Tantangan Pengaruh perkembangan mobile menghadapi masaalah dan resiko padahal
zaman dan digital, korupsi di ranah seseorang dikatakan kreatif yaitu jika memiliki
pemerintah, radikalisme, pasar motivasi intrinsik yang berarti memiliki
bebas, pengaruh gaya hidup dari keberanian dan bisa menghadapi masalah dan
luar. resiko. Tentu hal tersebut akan menjadi
Cara Cenderung pada passion, dan penghambat bagi melejitnya potensi kreatif yang
Pandang kreativitas, pluralis, komunal, dimiliki oleh generasi π karena sejatinya
alienated, sensitive. kreativitas akan muncul ketika adanya proses
daya juang atau motivasi intrinsik. Untuk
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil menjawab hal tersebut, peneliti akan memaparkan
mengenai identitas atau self image generasi π potret remaja kreatif yang seharusnya muncul di
yaitu; 1) memiliki sifat komunal yang artinya generasi π.
mengelompok saling berinteraksi, saling
mendukung satu sama lain serta ada perasaan B. Potret Remaja Kreatif
memiliki yang kuat antara dirinya dan kelompok Pengertian kreatif yang melekat pada generasi
tersebut; 2) cenderung menyukai kesederhanaan π sepertinya hanya dikaitkan dengan cara remaja
dalam konteks cita-cita dan rancangan rencana membuat sebuah terobosan dan produk baru akan
hidup; 3) generasi ini menghargai nilai-nilai tetapi tidak didukung oleh sikap daya juang yang

192
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

seharusnya menjadi satu bagian dari kreativitas Menurut Amabile, keahlian merupakan
itu sendiri. Begitu banyak definisi dan konsep pondasi dari keseluruhan kreativitas.
tentang kreativitas yang amat beragam tergantung Komponen keahlian antara lain sebagai
cara orang mendefinisikannya. Menurut Supriadi berikut :
(2001:6) tidak ada satu definisi pun yang a. Memiliki pengetahuan faktual.
dianggap dapat mewakili pemahaman yang Remaja kreatif konsisten kreatif dalam
beragam tentang kreativitas. Hal tersebut terjadi pekerjaannya dan cenderung tertarik
karena sifatnya yang multidimensional dan pada kegiatan-kegiatan intelektual yang
memiliki tekanan yang berbeda bergantung dari faktual (sebenarnya) seperti membaca
dasar teori yang menjadi acuan pembuat defenisi. buku-buku bermutu, bidang-bidang
Menurut kamus Wikipedia Indonesia, bacaan dan pemikiran baru yang
kreativitas merupakan inovasi, khususnya dalam mutakhir.
seni dan sastra. Adapun dalam Kamus Besar b. Memiliki bakat khusus.
Bahasa Indonesia, kreativitas didefinisikan Remaja cenderung memiliki bakat
sebagai kemampuan untuk mencipta (daya cipta), khusus di dalam bidang tertentu baik dari
kata sifatnya adalah kreatif, yakni memiliki daya segi prosedur dan intelektual. Misalnya
cipta. Dalam beberapa tahun terakhir, kreativitas bakat dalam menggambar, bernyanyi,
telah dinilai sebagai kemampuan universal yang kegiatan olahraga dan lainnya.
dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari. Hal ini c. Memiliki keahlian teknis.
ditafsirkan sebagai kemampuan kecerdasan Remaja memiliki keahlian di bidang
manusia bukan subjek. Sternberg mendefinisikan yang mereka geluti sesuai dengan bakat
kreativitas sebagai tindakan imajinatif yang yang mereka miliki misalnya jika
dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan berbakat dalam menggambar maka
hasil yang asli dan bernilai begitupun pendapat memiliki keahlian dalam
Wright (2010) yang menunjukkan kreativitas membayangkan, merancang dan lainnya.
mengintegrasikan pengaturan masalah dan 2. Keterampilan berfikir kreatif (good-creative
keterampilan pemecahan masalah dengan solusi thinking skills) yaitu keterampilan berfikir
yang bermakna (dikutip dalam Robson, 2013). divergen seperti yang diungkapkan oleh
Adapun menurut Gardner, individu kreatif adalah Guilford. Kemampuan berfikir divergen
seseorang yang senantiasa dapat menyelesaikan ditunjukkan oleh beberapa karakteristik
masalah atau bisa mengajukan sesuatu yang baru berikut:
yang menjadi produk bernilai dalam suatu bidang. a. Kelancaran
Hal ini membuktikan kreativitas melibatkan Kemampuan untuk menghasilkan
proses kognitif, berfikir divergen sebagai sejumlah besar ide-ide atau solusi
penggunaan strategi pemecahan masalah untuk masalah dalam waktu singkat.
menghasilkan wawasan dan solusi baru. b. Fleksibilitas.
Untuk menjawab pertanyaan sebelumnya Kemampuan untuk secara bersamaan
tentang motivasi intrinsik dalam kreativitas, mengusulkan berbagai pendekatan untuk
penulis tertarik dengan teori komponen masalah tertentu.
kreativitas yang diungkapkan oleh Amabile c. Orisinalitas.
(Amabile, 1983:67; Munandar, 1999) yang Kemampuan untuk memproduksi hal
menyatakan kreativitas hampir dapat dipastikan baru, ide-ide asli.
terjadi ketika keterampilan individu tumpang d. Elaborasi.
tindih dengan keinginan yang terkuat dan Kemampuan untuk melakukan
kreativitas akan menjadi lebih tinggi menuju sistematisasi dan mengatur rincian ide di
tingkatan dari masing-masing ke tiga komponen kepala dan membawanya keluar.
yang disebut “persimpangan kreativitas” yang Adapun keterampilan bekerja kreatif, yaitu
berarti bisa disimpulkan ciri remaja kreatif sebagai berikut :
sejatinya yaitu remaja yang memiliki motivasi a. Kebebasan.
intrinsik yang tinggi, keterampilan berfikir kreatif Remaja kreatif cenderung mengarahkan
dan memiliki keahlian. Sehingga dapat dijabarkan diri sendiri dan kurang bergantung
potret remaja kreatif yang diharapkan ada pada kepada orang lain, menikmati dan
generasi π yaitu sebagai berikut. menuntut kebebasan di sekolah.
1. Keahlian (expertise) b. Disiplin diri.

193
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

Remaja kreatif cenderung mempunyai memperkuat potensi kreatifnya ditambah dengan


disiplin diri dalam hal-hal yang berkaitan menghilangnya stereotype generasi strawberry
dengan pekerjaan dengan dorongan dan sehingga memiliki daya juang untuk menghadapi
motivasi tingkat tinggi dan kepedulian tuntutan yang ada sehingga lebih berisfat fleksibel
terhadap usaha mencapai keunggulan. dan dapat menjadi generasi pengubah Indonesia
c. Berani mengambil resiko yang yang dapat memberikan kontribusi untuk
diperhitungkan. Indonesia.
Remaja kreatif cenderung lebih siap
untuk mengambil resiko dengan ide-ide C. Melejitkan Kreativitas Generasi π
baru serta mencoba cara-cara baru dan Untuk mendukung potensi kreativitas yang
lebih baik dalam mengerjakan berbagai sudah ada pada remaja generasi π dan membantu
hal. untuk mengembangkan potensi tersebut sehingga
d. Toleran terhadap perbedaan pendapat bisa memiliki potret remaja kreatif seperti yang
dan situasi yang tidak pasti. diharapkan sehingga memberikan kontribusi
Sering merespon secara positif pada tentu ada beberapa strategi yang perlu kita
situasi-situasi ambigu misalnya sesuatu upayakan karena ditemukan fakta bahwa
yang baru dan tidak pasti dengan kreativitas tidak dapat berkembang secara
berubah mencernanya sambil menikmati otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari
prosesnya. lingkungan yaitu berupa faktor yang bisa berjalan
e. Tekun dan tidak mudah frustrasi. beriringan yaitu bisa sebagai faktor pendukung
Cenderung mempunyai tekad keras dan juga faktor penghambat. Faktor tersebut
untuk mencapai tujuan dan yaitu; 1) hambatan yang berasal dari diri sendiri
mengindentifikasikan serta memecahkan berupa hambatan perseptual dan emosional; 2)
masalah dan menghadapi frustrasi dan hambatan berasal dari budaya dan lingkungan.
kendala-kendala. Remaja memiliki Berdasarkan hasil rumusan tersebut, maka
keyakinan kuat pada kekuatan-kekuatan lingkungan memiliki peran ganda baik sebagai
dan keterampilan yang mendukung tekad penghambat kreativitas maupun faktor
mereka. pembangkit muncul dan berkembangnya
f. Relatif tidak peduli terhadap persetujuan kreativitas
masyarakat sehari-hari. Upaya membangkitkan kreativitas
Cenderung tidak peduli terhadap berhubungan dengan menciptakan lingkungan
pendapat masyarakat sehari-hari yang yang kondusif. Dalam kamus besar Bahasa
berarti merupakan orang di sekelilingnya Indonesia (KBBI) lingkungan kondusif yaitu
bahkan sekalipun orang-orang di sekitar lingkungan yang memberi peluang pada hasil
mereka tidak bersikap mendukung. yang diinginkan yang bersifat mendukung
3. Motivasi intrinsik yang tinggi (high level of terhadap perkembangan kreativitas. Dalam hal ini
instrinsic motivation) yaitu adanya minat dan penulis akan lebih memfokuskan kepada peran
keterlibatan di dalam pekerjaan yaitu sekolah karena sekolah memainkan peran penting
timbulnya perasaan-perasaan sebagai berikut: dalam kreativitas (Niu & Sternberg, 2003). (Tsai,
1. Kesenangan. Kuan Chen, 2012 : 84). Kelemahan pendidikan
Senang melakukan pekerjaannya tanpai selama ini dalam konteksnya dengan
disuruh atau dipaksa. pengembangan potensi kreatif remaja, menurut
2. Keingintahuan. Gowan (1981) adalah kurangnya perhatian
Memiliki keinginan dan prakarsa sendiri terhadap pengembangan fungsi belahan otak
untuk mengetahui dan melakukan segala kanan.Hal ini sejalan dengan penelitian Sertkahya
sesuatu. (2015) yang menyimpulkan perlunya
3. Tertantang. menciptakan lingkungan belajar dimana siswa
Merasa tertantang dalam melakukan dapat merasakan dan menghasilkan ide-ide
segala sesuatu yang lebih baik dalam otentik untuk mengembangkan kreativitas di
pekerjaannya dan akan merasakan sekolah.
kepuasan apabila berhasil melalui Hasil penelitian yang dilakukan oleh
tantangan tersebut. Richardson, Carmen dan Punya Mishra (2018)
Jika potret remaja generasi π memiliki memaparkan bahwa desain lingkungan
kreativitas seperti ciri-ciri yang diatas dapat pembelajaran yang disengaja adalah area yang
dibayangkan bahwa remaja generasi π dapat belum banyak terlihat perhatian dalam literatur

194
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

penelitian pendidikan, namun sangat penting kreatif. Perlu adanya pelibatan remaja secara
untuk mendukung kreativitas pada siswa. penuh dalam pengalaman-pengalaman atau
Lingkungan belajar yang ditemukan yaitu tiga tindakan langsung agar bisa kondusif terhadap
bidang utama yaitu keterlibatan pelajar, perkembangan kreativitas. Hal yang bisa
lingkungan fisik dan iklim belajar. Dijelaskan dilakukan bisa sejalan dengan buku “Lead Or
pula bahwa lingkungan yang mendukung Leave It!” (dalam www.ekonomi.kompas.com)
kreativitas yaitu guru harus memainkan peran hal yang dapat dilakukan oleh guru BK yaitu; 1)
penting sebagai pembimbing, fasilitator dan mendorong remaja menyampaikan ide-ide kreatif
rekan belajar serta bereksperimen bersama siswa. dan inovatifnya (Encouraging ideas) agar tetap
Para guru harus menyadari bahwa mereka adalah stay and stand strong sehingga meningkatkan
penjaga gawang yang penting dalam motivasi karena merasa dihargai dan dilibatkan.
perkembangan potensi kreatif siswa. Mereka pun cepat dan tepat menemukan cara-cara
Penelitian telah menemukan bahwa baru untuk menyelesaikan tugas-tugas; 2)
kepribadian kreatif guru akan berdampak pada modifikasi ide-ide remaja (Modyfing ideas); 3)
praktik mereka untuk membina anak-anak menghadirkan umpan balik (Providing feedback);
kreativitas (Farella, 2010; Lee dan Kemple, 2014; dan 4) memberikan alternatif dan arahan atau
Chan, 2015). Guru kreatif dan pengajaran kreatif perintah yang terbatas (Give alternative and
adalah komponen kunci dalam menumbuhkan limited direction). Hal tersebut diharapkan
kreativitas pada remaja. Baru-baru ini, banyak membuat remaja aktif mengemukakan
negara telah menekankan pengembangan pendapatnya, aktif berdiskusi, memiliki
kreativitas dalam pendidikan dan memusatkan kepercayaan diri, berani menyampaikan ide,
perhatian untuk mengidentifikasi metode terjadi komunikasi sehingga tujuan materi bisa
pengajaran kreatif yang efektif. Cheng (2011) tersampaikan dengan baik dan berpengaruh
menyarankan beberapa strategi pengajaran kreatif terhadap pemahaman serta perubahan tingkah
yang terlibat mendorong remaja untuk membuat laku. Penciptaan iklim seperti diatas salah satunya
koneksi dan melihat hubungan antara yang tidak bisa diupayakan dengan metode bimbingan
terhubung item dan ide, dan untuk menggunakan klasikal dengan metode bimbingan berbasis
analogi dan pemikiran metaforis dalam proses pengalaman (experiental learning), metode
pengajaran. (Al-Dababneh, 2017; 723). Guru Quantum Teaching (QT) model TANDUR yang
harus memupuk kemampuan siswa untuk berpikir kaya akan metode dan melibatkan berbagai media
secara terbuka dan menghasilkan ide-ide baru seperti role playing, komik, video, musik.
(Wilson, 2009). Selain itu, perlunya peduli terhadap
Bimbingan dan konseling sebagai komponen perkembangan teknologi karena bagi generasi
dan pilar pendidikan di sekolah sesungguhnya yang sejak lahir telah mengenal internet, akan
dapat mengambil peranan dalam pengembangan sangat sulit baginya berpaling dari dunia tersebut.
kreativitas remaja. Bimbingan dan Konseling Hal yang bisa dilakukan oleh guru BK yaitu
sebaiknya berada di posisi terdepan dalam berjejaring melalui dunia maya, media sosial
memandang positif terhadap potensi kreatif seperti facebook, twitter, path, Instagram, dan
generasi π serta berpikiran terbuka bahwa mereka masih banyak media lainnya. Sebagaimana
mempunyai potensi untuk perubahan Indonesia diketahui bersama, bahwa media sosial kini
lebih baik sehingga bisa mengguncang dunia menjadi media berkreasi bagi generasi remaja π.
dalam hal positif. Setelah memahami, maka Langkah lain yang bisa dilakukan untuk
Guru BK bisa menjembatani terhadap adanya melejitkan kreativitas remaja generasi π menurut
gap pemahaman antara satu generasi dengan Faisal (2017:235) yaitu menyediakan berbagai
generasi lainnya (misalnya kepada warga sekolah modul yang dapat digunakan remaja untuk “fight”
atau orangtua siswa yang tidak memahami menghadapi tantangan hidup yang mereka hadapi.
perbedaan generasi dan karakter) sehingga tidak Modul ini menjadi solusi bagi permasalahan
ada prasangka dan stereotype negatif terhadap intrapersonal yang tengah dihadapi remaja saat
generasi π. ini. Selain itu, juga perlunya ruang publik (dalam
Pada umumnya, pelaksanaan layanan hal ini tata sekolah) memiliki desain yang
bimbingan klasikal didominasi oleh paparan guru berlandas pada ergonomic kreativitas para warga
BK secara verbal menggunakan teknik ceramah. sekolahnya sehingga akan tumbuh berbagai
Remaja yang hanya dituntut mendengarkan bukan konten dan karya kreatif yang pesat dari remaja
melakukan akan menimbulkan kesan pasif yang tentunya akan memberikan sumbangan
padahal remaja merupakan pembelajar aktif dan

195
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

besar bagi terciptanya remaja yang berkontribusi metode bimbingan berbasis pengalaman
terhadap generasi emas 2045. (experiental learning), metode Quantum
Teaching (QT) model TANDUR yang kaya akan
PENUTUP metode dan melibatkan berbagai media seperti
Kreativitas merupakan bekal yang harus role playing, komik, video, musik.
disiapkan generasi muda sebagai salah satu Berdasarkan kajian kajian pustaka berkenaan
kompetensi utama untuk menghadapi abad ke-21 dengan kreativitas pada remaja khususnya
yang memungkinkan remaja untuk tetap fleksibel generasi π yang menjadi highlight maka dapat
dan memberi kemampuan menghadapi peluang disimpulkan bahwa potret remaja kreatif generasi
dan tantangan yang merupakan bagian dari dunia π merupakan modal dasar yang harus difasilitasi
yang kompleks. Terciptanya produk kreatif tidak dan dikembangkan sehingga potensi tersebut
terlepas dari remaja yang dapat memunculkan dapat melejit menjadi sebuah aksi nyata dalam
kreativitas di lingkungan keluarga, sekolah dan kontribusinya untuk Indonesia menghadapi
masyarakat. Pada dasarnya kreativitas bukan saja generasi emas 2045.
berguna untuk mencari ide-ide baru akan tetapi
dalam proses berfikir kreatif dan membantu DAFTAR PUSTAKA
remaja tersebut untuk lebih baik dalam Al-Dababnech. Kholoud Adeeb, et al. (2017). Can
mengerjakan berbagai hal. Teachers’s self reported characteristics and
Dalam beberapa tahun terakhir, definisi beliefs about creativity predict their perception
generasi telah berkembang. Generasi π (phi) yang of their creativity practices in the classroom.
merupakan remaja saat ini memiliki peran yang International Journal of special education.
spesial karena mereka adalah calon generasi emas
2045 atau pengubah Indonesia. Generasi π Amabile, Teresa. (1983). The Social Psychology
merupakan the outliner. Kelebihan dari gen π of Creativity (Springer seris in social
yaitu mereka memiliki kemampuan berfikir out of psychology). New York : Springer-Verlog
the box yang sangat tinggi sehingga sering disebut New York Inc.
kreatif. Akan tetapi, mereka tidak memiliki daya
juang seperti generasi sebelumnya. Perilaku Amabile, Teresa M., Margaret L Stubbs.
menghindar dalam generasi π inilah yang Psychological Research ini the Classroom.
menjadi pemicu dari hadirnya istilah lain bagi USA : Pergamon Press inc.
remaja saat ini yaitu istilah generasi strawberry
yaitu potret dari sebuah generasi “manja” yang Birgili, Bengi. (2015).Creative and Critical
mudah hancur digerus kompetisi dan thinking skills in problem based learning
ketidakpastian. Tentu itu akan menjadi environment.(online) diakses dari Journal of
penghambat bagi melejitnya potensi kreatif yang Gifted Education and Creativity, 2(2), 7-8
dimiliki oleh generasi π karena sejatinya December, 2015 .http://jgedc.org DOI:
kreativitas akan muncul ketika adanya proses 10.18200/JGEDC.2015214253 pada tanggal 3
daya juang disana sesuai dengan potret remaja September 2018.
kreatif yaitu remaja yang memiliki motivasi
intrinsik yang tinggi, keterampilan berfikir kreatif Diaz, Alauddin. (2017). Gen Z Generasi Kreatif
dan memiliki keahlian. Penerus Arah Bangsa. (online) diakses dari
Upaya untuk mengatasi terhambatnya https://fahmina.or.id/gen-z-generasi-kreatif-
kreativitas adalah dengan menciptakan penentu-arah-bangsa/ pada tanggal 20 Oktober
lingkungan yang kondusif yang memberi peluang 2018.
pada hasil diinginkan.Bimbingan dan Konseling
sebaiknya berada di posisi terdepan dalam Ertiana. (2012). Joy Paul Guilford dan Teori
memandang positif terhadap potensi kreatif Intelegensi. (online). Diakses dari
generasi π serta berpikiran terbuka bahwa mereka http://ertianafpsi11.web.unair.ac.id/artikel_det
mempunyai potensi untuk perubahan Indonesia ail.InteligensiJoyPaulGuilforddanTeoriIntelige
lebih baik sehingga bisa mengguncang dunia nsi.html pada tanggal 25 November 2018.
dalam hal positif. Guru BK juga dapat menjadi
mediator yang menjembatani terhadap adanya Faisal, Muhammad. (2017). Generasi Phi
gap perbedaan antar generasi. Hal yang bisa Memahami Milenial Pengubah Indonesia.
dilakukan oleh guru BK juga yaitu dengan Jakarta : Republika.
menggunakan metode bimbingan klasikal dengan

196
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

Furqon. (2016). Peraturan Rektor Universitas Stillman, David dan Jonah Stillman. (2018).
Pendidikan Indonesia Tentang Pedoman Generasi Z; Memahami Karakter Generasi
Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun Akademik Baru yang Akan Mengubah Dunia Kerja.
2016. Bandung: UPI. Jakarta : Gramedia.

Goleman, Daniel. (2005). The Creative Spirit. Supriadi, Dedi. (2001). Kreativitas Kebudayaan
Bandung : Penerbit MLC. dan Perkembangan IPTEK. Bandung :
Alfabeta.
Kasali Rhenald. (2017). Strawberry Generation
Mengubah Generasi Rapuh Menjadi Generasi Sweetman, David S.,Fred Luthans, James B Avey
Tangguh. Bandung : Mizan. & Brett C. Luthans Relationship between
positive psychological capital and creative
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: performance. Management Department
Ghalia Indonesia. Faculty Publications.Paper 139.

Prastowo, A. Metode Penelitian Kualitatif dalam Tsai, Kuan Chen. (2012). The value of teaching
Perspektif Rancangan Penelitian. creativity in adult education. International
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2012). journal of higher education vol 1 no 2 2102.

Putra, Yanuar Surya. (2016). Theoritical Review: Wawan Setiawan. (2017). Perbedaan Gen X, Y,
Teori Perbedaan Generasi.(online) Jurnal dan Z. (online) diakses dari
Among Makarti Vol.9 No.18 Desember 2016. www.mix.co.id/marcomm/brand-
Diakses dari http://jurnal. insight/research/berikut-perbedaan-gen-x-y-
stieama.ac.id/index.php/ama/article/viewFile/1 dan-z\ pada tanggal 25 Oktober 2018.
42/133 pada tanggal 16 Desember 2018.
Wechslera, Solange Muglia, Carlos Saizb, Silvia
Putri Puspita. (2018). Yuk Mengenal Generasi Z F. Rivasb, Claudete Maria Medeiros
yang Hidup Di Dua Dunia Kreatif dan Vendraminic, Leandro S. Almeidad, Maria
Eksploratif. (online) diakses dari Celia Mundima, Amanda Francod. (2017).
http://jabar.tribunnews.com/2018/07/31/yuk- Creative and critical thinking: Independent or
mengenal-generasi-z-yang-hidup-di-dua- overlapping components?. (jurnal online)
dunia-kreatif-dan-eksploratif pada tanggal 25 diakses dari www.elsevier.com/locate/tsc pada
Oktober 2018. tanggal 3 september 2018.

Richardson, Carmen & Punya Mishra. (2018)


Learning environments that support student
creativity: Developing the SCALE.
www.elsevier.com/locate/tsc/ Thinking Skills
and Creativity 27.

Santrock j. (2005). Creative Intellegence.


Bandung : PT. Mizan Pustaka.

Saputra Rendy. (2013). Muda Mulia Cahayai


Gelapmu, Kuatkan Langkahmu, Muliakan
Mudamu. Bandung: Mizania.

Save The Children. (2017). Modul Program


Kesiapan Kerja Employability Skill. Bandung.

Sertkahya, Mehmet. (2015). Creative thinking


skilss analyzes of vocational high school
students. Journal of Educational and
Instructional Studiesnin the World, February
2015, Volume: 5 Issue: 1 Article: 10 .

197

Anda mungkin juga menyukai