Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

“Strategi Pelaksanaan Gangguan Citra Tubuh”

DISUSUN OLEH :
NAMA : Gloria Natasya Sitompul
NIM : P07520118072
KELAS : III-B DIII KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU : Afniwati,S.Kep,Ns,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN GANGGUAN CITRA TUBUH
(Kasus Ibu X yang disiram air panas oleh majikannya)

Tindakan keperawatan untuk pasien

a. Tujuan

 Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya


 Pasien dapat mengidentifikasi potensi (aspek positif) dirinya
 Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
 Pasien dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
 Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu

b. Tindakan keperawatan

1) Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya : dulu dan saat ini, perasaan
tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.
2) [Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
3) Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
4) Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
a) Gunakan make up,foundation, kosmetik atau yang lainnya sesegera
mungkin, gunakan make up yang dapat menyamarkan bekas luka
b) Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap.
c) Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
d) Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal
5) Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
a) Susun jadual kegiatan sehari-hari
b) Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas dalam
keluarga dan sosial
c) Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai
peran penting baginya.
Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi
SP 1 : Pasien

Membina hubungan saling percaya, diskusi tentang citra tubuh, harapan, dan
potensi yang dimiliki

Orientasi :
 ”Selamat pagi Ibu,?Perkenalkan nama saya Gloria Natasya Sitompul
panggil saja suster Ria dari mahasiswa DIII keperawatan jiwa Politeknik
Kesehatan Medan, saya datang untuk merawat ibu, nama ibu siapa ? dan
senang dipanggil apa?
 ”Bagaimana perasaan Ibu X hari ini? Bagaimana penyembuhan luka di
wajah ibu ? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu
terhadap wajah ibu yang terganggu (perhatikan data-data gangguan citra
tubuh !) Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 30 menit ? Mau dimana kita
bercakap-cakap,diruang tamu ?”

Kerja :
 ”Bagaimana perasaan ibu X tentang wajah yang sudah mulai sembuh ?Apa
harapan mbak untuk penyembuhan ini ?.
 ’Baik, bagaimana kalau kita bicarakan potensi bagian tubuh ibu yang
lain ? Mari kita mulai dari..... (Boleh mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki), Nah mata ibu masih awas ya, Bagus ! Bagaimana dengan kedua tangan
ibu......dst (Jadi ada daftar potensi tubuh yang masih prima). Wah!, banyak
sekali yang masih berfungsi dengan baik yang perlu disyukuri”

Terminasi :
 ”Bagaimana perasaannya setelah kita bercakap-cakap? Wah ! banyak sekali
bagian tubuh ibu yang masih berfungsi dengan baik (sebutkan beberapa)
 ”Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatan menggunakan potensi tubuh yang
masih baik (masukkan jadual kegiatan)
 ”Baik, dua hari lagi kita bertemu untuk membicarakan cara memenuhi
harapan ibu X yang terganggu. Mau jam berapa ibu ? Baik ! sampai jumpa.
”Sampai bertemu Ibu”
SP 2 : Pasien

Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan, mengidentifikasi dan melakukan


cara meningkatkan citra tubuh.

Orientasi :
 ”Selamat pagi ibu X ! sedang apa sekarang ?Bisa kita bercakap-cakap ?
 ”Bagaimana perasaan hari ini? Apakah sudah dicoba kegiatannya sesuai
jadual ? bagaimana perasaannya setelah mencoba ?
 ”Baik, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara meningkatkan
fungsi wajah ibu ? Mau berapa lama, bagaimana kalau 30 menit ? Mau bicara
dimana ibu, bagaimana kalau di ruang tamu ?”

Kerja :
 ”Ibu selama ini apa yang ibu lakukan agar wajah ibu terlihat seperti dulu
lagi? Dan apa yang Ibu lakukan untuk mengurangi rasa malu ?Beri pujian jika
jawaban pasien positif
 ”Ibu ada beberapa cara yang dapat dilakukan :
1. Untuk mengurangi rasa malu dilihat oleh orang lain,ibu bisa melakukan
menutupi bagian tubuh yang berubah misalnya pakai make up seperti
foundation.
2. Untuk mengembalikan fungsinya dengan cara mengganti dengan yang palsu,
misalnya kosmetik,memakai make up yang dapat menyamarkan bekas luka di
wajah
3. Menerima perubahan yang terjadi dengan menyentuh, melihat bagian yang
berubah.
 ”Nah, yang mana yang mau dicoba ? (Jika pasien ingin kosmetik, saudara
harus mencari informasi)
 ”Selain itu ibu X bisa melakukan sosialisasi dengan keluarga dan teman-
teman lain melalui berbagai aktifitas”

Terminasi :
 ” Bagaimana perasaannya setelah kita bercakap-cakap? Apa berapa cara tadi
yang bisa dicoba ? Bagus !
 ”Nah, silahkan coba dengan pakai make up. Adakan ya make up ibu ?”
 ”Baik, dua hari lagi kita bertemu, kita akan bicara tentang bagaimana
bercakap-cakap dengan orang lain (Gunakan Modul Isolasi Sosial). Untuk
informasi kaki palsu, saya akan cari dulu, segera saya beritahu. Sampai
jumpa.
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
a. Tujuan :
 Keluarga dapat mengenal masalah gangguan citra tubuh
 Keluarga mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
 Keluarga mampu merawat pasien gangguan citra tubuh
 Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas
keberhasilannnya.

b. Tindakan keperawatan :
1) Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada pasien
2) Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
3) Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien :
a) menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah
b) memfasilitasi interaksi dirumah
c) melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.
d) memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
4) Ajarkan kepada keluarga untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan pasien
seperti pasien mampu menyentuh dan melihat anggota tubuh yang terganggu,
melakukan aktifitas dirumah dan dimasyarakat tanpa hambatan
5) Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan keluarga
SP 1 : Keluarga

Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga, menjelaskan proses

terjadinya gangguan Citra tubuh dan cara mengatasinya.

Orientasi :
 ”Selamat pagi,bapak/ibu?Perkenalkan nama saya Gloria Natasya
Sitompul, panggil suster Ria dari mahasiswa DIII keperawatan Politeknik
Kesehatan Medan, . Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Nama Bapak
siapa, panggilannya Pak.... dan Ibu namanya.... ? Panggilannya ?
Bagaimana kalau bercakap-cakap selama 30 menit, tentang kesehatan ibu
X ? Mau duduk dimana kita? bagaimana kalau di ruang tamu ?”
Kerja :
 ”Apa yang bapak/ibu rasakan menjadi masalah dalam pemulihan
perawatan ibu X ?”
 ”Bapak/ibu sendiri bagaimana perasaannya melihat ibu X ?”
 ”Iya, benar ibu X menghadapi dua masalah, yang pertama pemulihan luka
pada wajah akibat disiram air panas yang saat ini lukanya sudah mulai
sembuh. Yang kedua perasaan ibu X yang masih sukar menerima kenyataan
bagian tubuhnya yang hilang. Dia juga masih malu untuk bertemu dengan
orang lain.”
 ”Untuk itu ada beberapa cara yang bapak/ibu bisa lakukan agar ibu X bisa
menerima keadaan ini.”
1. Bapak/ibu fokuskan memberi pujian setiap kegiatan
yang ibu X dapat lakukan
2. Bapak/ibu tolong bantu ibu X memfokuskan kegiatan
pada bagian tubuh yang masih dapat berfungsi dengan baik
3. Ada beberapa cara untuk memulihkan fungsi wajah
ibu X yaitu memakai make up atau kosmetik (jelaskan cara memakai make
up)
4. Untuk mengurangi rasa malu :
 Dorong memakai make up/kosmetik
 Libatkan melakukan kegiatan rumah tangga
 Libatkan bersosialisasi dengan keluarga, tetangga, dll
5. Bantu menerima bagian tubuh dengan cara melihat saat memakai make up
untuk menyamarkan bekas luka dan jangan menghina kecacatan tsb.
 ” Yang mana kira-kira yang dapat bapak/ibu lakukan segera ? Bagus sekali !”

Terminasi :
 ”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bercakap-cakap ? Coba
bapak/ibu sebutkan cara cara merawat ibu X? Bagus sekali !
 ”Coba bapak/ibu buat jadual bergantian memperhatikan ibu X
 ”Baiklah, dua hari lagi saya datang, kita akan bicarakan hal-hal yang telah
bapak/ibu lakukan serta mencoba bercakap-cakap langsung dengan Ibu X?
Sampai jumpa.”
SP 2 : Keluarga

Melatih cara merawat dan mengevaluasi kemampuan pasien

Orientasi :
 ”Selamat pagi, bapak/ibu sedang apa ? Bisa kita bercakap-cakap ? Baik,
bagaimana ibu X ? Sudah bapak/ibu coba cara yang kita diskusikan dua hari
yang lalu ? Bagaimana hasilnya ?
 ”Baik, sekarang kita akan coba langsung ke ibu X. Bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang kegiatan yang masih ibu X lakukan tanpa terganggu
dengan bagian tubuh yang sakit?. Saya punya waktu 30 menit, Oke!?”

Kerja :
 ”Mari bapak/ibu kita temuin ibu X. ”Ibu X lagi ngapain ? Bagaimana kalau
kita bercakap-cakap sebentar ?. Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan ?
(pasien mengatakan beberapa). Bagus sekali ! wah ibu X hebat dong”.
 ”Kembali duduk : ”Bagaimana bapak/ibu, sudah lihat cara yang kita lakukan
tadi ? Apa saja yang sudah dapat dilakukan ibu X. Bagus !”

Terminasi :
 ”Bagaimana perasaan bapak/ibu ?”
 ”Apa lagi yang perlu dilakukan untuk ibu X. Kapan bapak/ibu mau
melakukannya?. Bagus !”
 ”Baiklah, dua hari lagi saya kembali. Nanti kita bicarakan kemungkinan-
kemungkinan, cita-cita ibu X dapat diwujudkan.Sampai jumpa”

Anda mungkin juga menyukai