DOSEN PENGAMPU
Yunita : F1122181016
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Filsafat Pendidikan Nasional Berdasarkan
Pancasilatepat pada waktunya.dimana makalah ini disusun guna memenuhi tugas
matakuliah Filsafat Pendidikan.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. KESIMPULAN.....................................................................................5
B. SARAN.................................................................................................5
C. DAFTAR PUSTAKA...........................................................................6
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
Pancasila adalah dasar Negara RepublikIndonesia. Pancasila yang dimaksud adalah Pancasila
yang rumusannya termaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
PersatuanIndonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan,Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena Pancasila
adalah dasar NegaraIndonesia, implikasinya maka Pancasila juga adalah dasar pendidikan
nasional. Berkenaan dengan ini Pasal 2 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sehubungan dengan hal di atas, dankarena Pancasila adalah filsafat hidup bangsa Indonesia,
maka pada hakikatnya bangsa Indonesia memiliki landasan filosofis pendidikan tersendiri dalam
system pendidikan nasionalnya, yaitu filsafat pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Sebab itu,
kita perlu mengkaji nilai-nilai Pancasila untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan maupun studi pendidikan. Barang kali muncul pertanyaan di benak kita: jika
demikian halnya, untuk apa kita mempelajari landasan filosofis pendidikan dari berbagai aliran
(seperti: Idealisme, Konstruktivisme, Pragmatisme, dsb). sebagaimana telah dipelajari melaluli
bab-bab terdahulu. Berbagai landasan filosofis pendidikan tersebut tetap perlu kita kaji dengan
tujuan untuk memahaminya, untuk kita pilih gagasan-gagasannya yang positif yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, untuk diambil hikmahnya dalam rangka
mengembangkan dan memperkaya kebudayaan (pendidikan) kita. Hal ini memilki landasan
yuridis yang kuat sebagaimana tertuang dalam Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 beserta penjelasannya.
BangsaIndonesia menyakini bahwa realitas atau alam semsta tiaklah ada denan sendirinya,
melainkan sebagai ciptaan (makhluk) Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah Sumber Pertama
dari segala yang ada, Ia adalah Sebab Pertama dari segala sebab, tetapi Ia tidak disebabakan oleh
sebab-sebab yang lainnya, dan Ia juga adalah tujuan akhir segala yang ada.
B.Makna Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan soiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan Negara (Pasal 1 UU
RI No.20Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
C. Tujuan pendidikan
3
Pandangan Pancasila tentang hakikat realitas, manusia, pengetahuan dan
hakikatnilaimengimplikasikan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggu jawab. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 UU RI No. 20
Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan tersebut hendaknya kita
sadari betul,sehingga pendidikan yang kita selenggarakan bukan hanya untuk mengembangkan
salah satu potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu saja, bukan hanya untuk
terampil bekerja saja, dsb, melainkan demi berkembangnya seluruh potensi peserta
Tujuan pendidikan nasional yang di maksud di sini adalah tujuan akhir yang akan dicapai
oleh semua lembaga pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal yang berada dalam
masyarakat dan NegaraIndonesia.
BAB III
4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam Konsep Filsafat Umum ajaran metafisika yaitu Merupakan realisasi dari sila
Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa, BangsaIndonesiahanya mengakui satu tuhan saja ialah
Tuhan Yang Maha Esa. BangsaIndonesiamenganut asas kemerdekaan untuk memilih dan
menganut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menjunjung
toleransi antar pemeluk agama. Alam semesta raya mempunyai hukum-hukum alamnya dan
menjadi sumber daya kehidupan semua makhluk hidup. Manusia sering dipandang sebagai
mikrokosmos sebab pada manusia terdapat sifat-sifat atau unsur-unsur seperti yang ada pada
makrokosmos.selain itu manusia memiliki potensi untuk : mampu berpikir (cipta),berperasaan
(rasa),berkemauan (karsa),dan berkarya (karya). Hidup budaya manusia membentuk
kesatuan-kesatuan secara menyeluruh mulai dari tingkat terbawah yaitu keluarga sampai pada
kehidupan berbangsa dan bernegara. hidup budaya manusia menunjukan variasi-variasi,
seperti adanya ras-ras manusia, macam-macam agama dan kebudayaan daerah dan
sebagainya. Hidup bangsaIndonesiatidak tanpa arah, tetapi mempunyai arah yang ideal yakni
hidup masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam Epistomologi Pancasila Ajaran Pancasila dengan teorinya selaras, serasi dan
seimbang, mengakui kebenaran pengetahuan rasio dan pengetahuan pengalaman. Baik rasio
maupun pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan. Pengetahuan datang dari intuisi dan
juga bersumber pada kebenaran agama.
Kemudian dalam aksiologinya Prinsip nilai religius bersumber pada Sila Pancasila
(Ketuhanan Yang Maha Esa). Agama menjadi sumber-sumber nilai-nilai kebaikan dan juga
kebenaran.
B. SARAN
5
Kita sebagai manusia khususnya warga Negara Indonesiasebaiknya mampu
mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki manusia yaitu mampu
berfikir , berperasaan , berkemauan , dan berkarya (cipta, rasa, karsa, dan karya ). Kemudian
sebagai pendidik kita harus mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.Karena dengan itu lah kita dapat menjadi manusia yang sukses dan
berguna bagi nusa dan bangsa. Selain itu juga tujuan Pendidikan Nasional dapat dijalankan
dengan baik sesuai dengan Pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional. Dan NegaraIndonesia akan menjadi Negara yang makmur dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
6
Syrifudin, T.,(2008), Pengantar Filsafat Pendidikan, Percikan Ilmu, Bandung.