Anda di halaman 1dari 205

MODUL

KESEHATAN DAN GIZI


ANAK USIA DINI

Disusun oleh:
Dian Miranda, S.Psi., M.A.

Ariyani R., S.T.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PG PAUD


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA


PONTIANAK

i
2016
LEMBAR PENGESAHAN
BAHAN AJAR

Oleh :
Dian Miranda, S.Psi., M.A.
Ariyani R., S.T., M.Pd.

PROGRAM STUDI PG PAUD


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

Pontianak, November 2016

Dosen Pengampu Tanda tangan

Dian Miranda, M.A

.Ariyani R.,S.T.,M.Pd.

Disahkan Oleh:
Dekan, Ketua Program Studi

Dr. Martono, M.Pd. Dian Miranda, M.A.


NIP.196803161994031014 NIP.198407222008012005

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan menyusun buku ajar
ini. Dalam buku ajar ini kami membahas mengenai berbagai hail terkait kesehatan dan gizi
anak usia dini yang dibutuhkan oleh seorang guru khususnya guru yang akan berhadapan
langsung dengan anak-anak.
Buku ajar ini dibuat dengan mengutip berbagai sumber atau buku serta beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan buku ajar ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada buku
ajar ini. Oleh karena itu kami akan berusaha untuk selalu menyempurnakan modul ini baik
dengan menambah literatur, menerima masukan, saran, maupun kritik yang konstruktif dari
berbagai pihak sehingga buku ajar ini dapat menjadi buku ajar yang semakin baik.
Akhir kata semoga buku ajar ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Pontianak, November 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv

RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPM) ....................................................... v


UNIT 1. SEHAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN KESEHATAN ANAK
USIA DINI ......................................................................................................................... 1
UNIT 2. PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KESEHATAN ANAK USIA TAMAN
KANAK-KANAK .............................................................................................................. 9
UNIT 3. PENYAKIT, PENYEBAB DAN PENCEGAHAN ............................................... 23
UNIT 4. KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN ANAK ................................................ 32
UNIT 5. IMUNISASI, MENYUSUI , MASALAH YANG SERING TERJADI PADA
BAYI ............................................................................................................................... 45
UNIT 6. PENGERTIAN GIZI, KLASIFIKASI PANGAN DAN GIZI ................................ 72
UNIT 7. PEMENUHAN GIZI BAYI DAN BALITA SERTA MAKANAN KHAS
DAERAH KALBAR .......................................................................................................... 79
UNIT 8. PENTINGNYA PENANAMAN PERILAKU MAKAN BAGI BALITA
DAN STANDAR KECUKUPAN GIZI BALITA ................................................................ 94
UNIT 9. MAKANAN SEHAT DAN MENARIK UNTUK ANAK USIA
PRASEKOLAH .................................................................................................................. 122
UNIT 10. MASALAH GIZI ANAK USIA TK KURANG GIZI, GIZI BURUK DAN
GIZI LEBIH ....................................................................................................................... 146
UNIT 11. AKIBAT MASALAH GIZI PADA ANAK USIA DINI DAN
PENANGANANNYA ........................................................................................................ 162
UNIT 12. KESEHATAN PSIKOLOGIS ANAK ................................................................. 170
PENUTUP .......................................................................................................................... 190
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 191

iv
v
RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN

Pert MATERI SUB MATERI CAPAIAN AKTIVITAS MEDIA REFERENSI WAKTU


MAHASISWA
1 Kontrak kuliah
Apersepsi
2 Sehat, kesehatan  Definisi sehat Mahasiswa mampu  Melihat materi LCD, papan Siswanto. 3 x 50‟
lingkungan, dan  Kesehatan lingkungan menjelaskan : yang disajikan tulis, dan 2010.
kesehatan AUD  Kesehatan anak usia dini  Definisi sehat  Mengerjakan spidol Pendidikan
 Kesehatan lingkungan tugas melalui kesehatan
 Kesehatan anak usia dini diskusi antar anak usia dini.
teman Yogyakarta:
 Mengerjakan pustaka
tugas individu Rihama.
yaitu
mengamati Sumber
dan lainnya
menuliskan berupa buku
keadaan dan internet
kesehatan
lingkungan di
sekitar tempat
tinggal
3 Pendidikan  Konsep pendidikan Mahasiswa mampu  Melihat LCD, Laptop Siswanto. 3 x 50‟
kesehatan dan kesehatan menjelaskan : materi yang 2010.
kesehatan anak  Pendidikan kesehatan  Konsep pendidikan disajikan Pendidikan
usia taman pada AUD kesehatan  Mengerjakan kesehatan
kanakkanak  Pendidikan kesehatan tugas melalui anak usia dini.
 Peran orang tua dan guru diskusi antar
pada AUD Yogyakarta:
dalam kesehatan AUD teman pustaka

vi
 Ciri-ciri anak sehat  Peran orang tua dan guru  Mengerjakan Rihama.
 Gangguan kesehatan pada dalam kesehatan AUD tugas
 Ciri-ciri anak sehat individu yaitu Sumber
mengamati,

anak  Gangguan kesehatan pada mendata lainnya


 Gejala penyakit pada anak kesehatan salah berupa
anak  Gejala penyakit pada anak satu anak di buku dan
lembaga PAUD internet
dan menuliskan
laporan
tersebut
4 Penyakit, penyebab  Konsep terjadinya Mahasiswa mampu  Melihat materi Laptop Sumber 3 x 50‟
dan pencegahan penyakit, penyebab, dan menjelaskan : yang disajikan lainnya
pencegahannya  Konsep terjadinya  Mengerjakan berupa buku
 Pemeliharaan kesehatan penyakit, penyebab, dan tugas melalui dan internet
pencegahannya diskusi antar
 Pemeliharaan kesehatan teman
 Mengerjakan
tugas individu
yaitu mencari
dan
mengumpulkan
data mengenai
berbagai macam
penyakit,
penyebab dan
pencegahannya
 Mengerjakan
tugas individu
yaitu mencari

vii
informasi
bagaimana
menjaga
kesehatan
dengan baik
5 Keselamatan dan  Penyebab anak usia TK Mahasiswa mampu  Melihat materi LCD, laptop Santoso dan 3 x 50‟
lingkungan anak mengalami kecelakaan menjelaskan : yang disajikan Ranti. 2009.

 Kecelakaan yang  Penyebab anak usia TK  Mengerjakan Kesehatan


mungkin terjadi mengalami kecelakaan tugas melalui dan Gizi.
pada anak  Kecelakaan yang diskusi antar Jakarta :
mungkin terjadi pada teman Rineka Cipta.
anak  Mengerjakan
tugas individu
yaitu
mengamati anak
yang
mengalami
kecelakaan,
penyebabnya
dan cara
penanganan
kecelakaan
tersebut

viii
6 Imunisasi,  Definisi imunisasi Mahasiswa mampu  Melihat materi Laptop Sumber 3 x 50‟
menyusui,  Manfaat imunisasi menjelaskan : yang disajikan lainnya
masalah yang  Jenis-jenis imunisasi  Definisi imunisasi  Mengerjakan berupa buku
sering terjadi  Manfaat imunisasi tugas melalui dan internet
 Jadwal pemberian
pada bayi  Jenis-jenis imunisasi diskusi antar
imunisasi teman
 Dampak tidak diberi  Jadwal pemberian
 Mengerjakan
imunisasi imunisasi tugas individu
 Mitos dan fakta seputar  Dampak tidak diberi yaitu mencari
imunisasi imunisasi data dan
 Pentingnya dan manfaat  Mitos dan fakta seputar mengumpulkan
ASI imunisasi laporan tersebut
 Pentingnya dan manfaat mengenai
 Menyusui dengan benar
ASI perbedaan
 Usia ideal bayi untuk
 Menyusui dengan benar pertumbuhan
disapih
dan

 Mitos dan fakta seputar  Usia ideal bayi untuk perkembanga


menyusui disapih n anak yang
 Masalah yang sering terjadi  Mitos dan fakta seputar melakukan
pada bayi imunisasi dan
menyusui
yang tidak
 Masalah yang sering terjadi diimunisasi
pada bayi
 Mengerjakan
tugas
individu yaitu
mencari
data dan
mengumpulkan
laporan
tersebut

ix
mengenai
perbedaan
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak yang
diberikan ASI
dengan yang
tidak diberikan
ASI
7 Pengertian gizi,  Pengertian gizi Mahasiwa mampu  Melihat materi Laptop, Yuniastuti 3 x 50‟
klasifikasi  Pengertian dan ruang menjelaskan :  yang disajikan proyektor , Ari.
pangan dan gizi lingkup ilmu gizi Pengertian gizi  Mengerjakan 2008. Gizi
tugas melalui dan
 Karakteristik  Pengertian dan ruang
diskusi antar Kesehatan
makanan bergizi lingkup ilmu gizi makanan teman .
 Klasifikasi pangan dan gizi  Karakteristik  Mengerjakan Yogyakarta:
bergizi tugas individu Graha ilmu.
 Klasifikasi yaitu membuat
pangan dan pola gizi

gizi seimbang
untuk anak usia
dini sesuai
dengan
daerahnya
masing-masing
8 UTS tertulis

x
9 Pemenuhan gizi  Makanan sebagai sumber Mahasiswa mampu Membaca materi  Materi Adiningsih, 3 x 50‟
bayi dan balita zat gizi menjelaskan: yang disediakan Unit 7 sri. 2010.
serta makanan khas  Kebutuhan gizi pada bayi  Makanan sebagai sumber Menjawab  Daftar Waspadai gizi
daerah kalbar pertanyaan pertanyaan balita anda.
dan anak zat gizi
secara tertulis  Video Jakarta: elex
 Macam-macam makanan  Kebutuhan gizi pada anak Membuat video media
makanan
khas daerah Kalbar serta  Mahasiswa mampu salah
kandungan gizinya
satu khas kalbar komputindo
mengevaluasi dan makanan khas
 Penyajian makanan khas mengolah ulang makanan daerah asal Yuniastuti
daerah kalbar yang khas daerah kalbar yang masing-masing , Ari.
bergizi untuk anak usia bergizi dan menarik bagi dan di sajikan 2008. Gizi
dini anaak usia dini dan
sesuai dengan
Kesehatan
karakteristik
.
anak usia dini Yogyakarta:
Graha ilmu
10 Pentingnya  Pola makan usia taman Mahasiswa mampu Membaca materi  Materi Unit Adiningsih, 3 x 50‟
penanaman kanak-kanak menjelaskan : yang disediakan 8 sri. 2010.
perilaku  Pentingnya penanaman  Pola makan usia taman Membuat tulisan  Power Waspadai gizi
makan bagi kanak-kanak hasil pemahaman point unit balita anda.
perilaku makan bagi
balita dan  Pentingnya penanaman yang dibaca 8 Jakarta: elex
standar kecukupan balita Menyusun
perilaku makan bagi  Daftar media
gizi balita  Macam-macam zat gizi jadwal snack
balita tugas komputindo
(penyusunan menu dan sumbernya harian untuk
makan harian  Kebutuhan gizi anak per  Macam-macam zat gizi
anak usia 3, 4, 5,
untuk bayi dan hari per usia dan sumbernya atau 6 tahun
balita di rumah  Pedoman kecukupan gizi  Mahasiswa mampu selama 5 hari
dan disekolah) (pilih salah satu
usia) di

xi
untuk anak memanfaatkan Pedoman lembaga PAUD
 Perencanaan pemenuhan kecukupan gizi anak
kebutuhan gizi anak per untuk membuat
hari perencanaan kebutuhan
kecukupan gizi anak per
hari

11 Makanan sehat  Makanan sehat untuk Mahasiswa mampu Membaca  Materi Unit Sumber 3 x 50‟
dan menarik untuk anak usia taman menjelaskan : materi yang 9 lainnya
anak usia kanakkanak  Makanan sehat untuk disediakan  Power berupa buku
prasekolah  Penyelenggaraan makan anak usia taman membuat rivew point foto cetak dan
kanakkanak materi unit 9 makanan internet
anak di taman
kanakkanak  Penyelenggaraan makan dan memberi yang
masukan yang memungki
 Cara mengelola makanan anak di taman masih kurang
nkan
bagi AUD berbasis gizi kanakkanak mahasiswa menarik
seimbang  Cara mengelola makanan menuliskan tips minat
 Macam-macam teknik bagi balita untuk menarik makan
menarik minat anak  Mahasiswa mampu minat anak anak
menarik minat AUD makan makanan  Daftar
memakan makanan sehat
bergizi dari tugas
untuk makan makanan
segi:
bergizi
• tampilan
• rasa
• teksture
• bau
• fleksibel/kem
udahan
memakan dll

12 Kurang gizi, gizi  Pengertian dan ciri anak Mahasiwa mampu  M embaca  Materi Santoso, 3 x 50‟

xii
buruk dan gizi mengalami kurang gizi menjelaskan : materi yang Unit 10 Soegeng &
lebih disediakan  Foto anak- Ranti, Anne

gizi buruk, dan gizi  Pengertian dan ciri anak  M embuat anak lies. 2009.
lebih eberap mengalami kurang gizi perbedaan antara dengan Kesehatan
 Definisi dan ciri ba gizi buruk, dan gizi lebih ciri anak cukup gizi dan Gizi.
gizi, gizi lebih, seimbang Jakarta: Rineka
penyakit yang  Definisi dan ciri beberapa
dan anak kurang , gizi Cipta dan Bina
diakibatkan penyakit yang gizi adiaksara.
lebih,
kekurangan dan kelebihan diakibatkan kekurangan  M encari contoh
kurang
zat gizi dan kelebihan zat gizi kasus anak gizi dan Adiningsih,
 Mahasiswa mampu dengan gizi gizi sri. 2010.
menerapkan gizi seimbang, gizi buruk Waspadai gizi
seimbang pada anak lebih, dan gizi  Daftar balita anda.
tugas Jakarta: elex
kurang.
media
komputindo

Hapsari,
Dewi. 2014.
Waspadai gizi
buruk pada
balita.
Yogyakarta:
tugu publisher

13 Akibat masalah  Penyakit-penyakit dan Mahasiswa mampu  M embaca materi  Materi Santoso, 3 x 50‟
gizi anak usia defisiensi gizi menjelaskan : yang disediakan Unit 11 Soegeng &
dini dan  Permasalahan gizi
gizi  Penyakit-penyakit  M enuliskan pola  Power Ranti, Anne
penanganannya perkembangan anak defisiensi gizi makan dan point unit lies. 2009.
Kesehatan
 Tingkat kesehatan  Permasalahan gizi dan masalah gizi yang 11
dan Gizi.

xiii
anak khususnya di kehidupan anak sering terjadi di  Daftar tugas Jakarta:
Kalbar  Tingkat kesehatan gizi daerah asal Rineka Cipta
 Penanganan masalah anak di Kalbar dan Bina
gizi anak

 Penangan masalah gizi masing-masing adiaksara.


anak (gizi kurang/gizi
lebih) Adiningsih,
 M enuliskan sri. 2010.
mayoritas Waspadai
pekerjaan yang gizi balita
ditekuni oleh anda. Jakarta:
masyarakat elex media
daerah asal komputindo
masing-masing
 M engkaitkan
masalah gizi dan
pilihan pekerjaan
masyarakat di
daerah masing2

xiv
14 Kesehatan  Definisi dan ciri anak Mahasiswa mampu  M embaca materi  Materi Pudjiadi, dkk. 3 x 50‟
psikologis anak sehat secara psikologis menjelaskan : yang disediakan Unit 12 2013. 250
 Pentingnya kesehatan  Definisi dan ciri anak  M erivew dan  Power tanya jawab
psikologis anak sehat secara psikologis menambah materi point unit kesehatan
 Beberapa gejala masalah  Pentingnya kesehatan yang perlu 12 anak. Jakarta:
kesehatan psikologis pada psikologis anak ditambah gramedia.
 Daftar
anak:  Beberapa gejala masalah  M enuliskan tugas
• Mengisap kesehatan psikologis pada langkah-langkah Sumber
jempol/ngempeng anak: menghadapi anak lainnya
• Night terror • Mengisap yang memiliki berupa buku
• Temper tantrum jempol/ngempeng gejala masalah dan internet
• Masalah Toilet training • Night terror kesehatan
• Tidak mandiri / • Temper tantrum
“cengeng” • Masalah Toilet training

 dll  Tidak mandiri / psikologis


“cengeng” 
dll
16 Review / membuat makanan bergizi siap saji/siap jual
15 UAS tertulis

xv
xvi
UNIT 1. SEHAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN KESEHATAN ANAK USIA
DINI

Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Definisi sehat
 Kesehatan lingkungan
 Kesehatan anak usia dini

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain berbagai


kebutuhanlainnya, seperti makan, minum, juga sandang. Semua kegiatan manusia
membutuhkan kondisi tubuh yang sehat agar tujuannya bisa tercapai. Hidup sehat adalah
tujuan semua manusia agar dapat beraktivitas di dalam kehidupannya dengan baik yang pada
akhirnya akan membawa manfaat terhadap dirinya, keluarganya maupun lingkungan
sekitarnya. Tanpa hidup sehat, maka sangat sulit bagi seseorang untuk mencapai tujuan
hidupnya dengan baik. Hidup sehat merupakan kebutuhan utama bagi manusia dalam
meraih tujuan hidupnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan kesehatan dari lingkungan sekitar
dan dimulai dari anak sedari dini merupakan suatu usaha yang mengarah kepada proses
perubahan perilaku dalam bidang kesehatan terutama pada anak usia dini.
Pemahaman mengenai kesehatan, kesehatan lingkungan dan juga kesehatan anak usia
dini merupakan pengetahuan terhadap berbagai macam hal yang berkaitan dengan
pentingnya pemahaman mengenai pendidikan kesehatan terutama yang ada di sekitar kita.
Pendidikan ilmu kesehatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah dan menjaga agar
manusia bisa sehat dan terus menjalankan aktivitasnya dengan lancer.
Diharapkan setelah mengetahui materi ini maka ada proses perubahan perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan hidup sehat di mulai dari rumah dan selanjutnya pada
lingkungan masyarakat sekitar.
Sehat merupakan hal penting yang harus diperjuangkan dan dijaga sepanjang hidup.
Sering kita mendengar kata sehat biasanya kita akan langsung menghubungkan dengan
keadaan fisik baik itu berupa berat badan yang cukup, tidak adanya penyakit, dan tidak
adanya cacat pada tubuh. Padahal sehat yang sesungguhnya tidak hanya menyangkut fisik
namun juga psikologis, dan lainnya. Perlu kita pahami bahwa sehat itu bukan hanya sekedar
tidak sakit namun lebih dari itu.

A. DEFINISI SEHAT
Banyak ahli yang menuliskan definisi sehat, beberapa pendapat dapat kita
gunakan sebagai rujukan untuk memahami definisi sehat.

17
Menurut World Health Organization (WHO) sehat merupakan keadaan
keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, dan social tidak hanya bebas penyakit
dan kelemahan. Menurut Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan
yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis
terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung mengganggunya. Badan seseorang bekerja
secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus
dipertahankan.
Menurut Undang Undang Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 1960 dan Undang
Undang Nomor 23 Tahun 1992 kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Jadi dapat kita pahami kesehatan merupakan keadaan tidak sakit, seimbang
antara fisik, mental, dan sosial sehingga memampukan manusia untuk produktif secara
sosial dan ekonomis.
Selain definisi sehat, perlu juga dipahami mengenai ilmu kesehatan dimana ilmu
ini adalah ilmu yang mempelajari tentang sehat. Ilmu kesehatan memberi
pengertianpengertian apa yang harus dikerjakan oleh orang-orang sedemikian rupa, agar
mereka dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Pendidikan ilmu kesehatan ditujukan terutama kepada orang-orang yang sehat,
mereka yang keadaannya masih sehat dijaga agar tetap sehat. Ini merupakan preventif
sifatnya. Jadi bukan kuratif atau mengobati orang yang sakit agar menjadi sehat saja,
tetapi juga menjaga seorang yang sehat agar tetap sehat.
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa seorang dapat dikatakan sehat
apabila mereka sehat baik secara fisik, jiwa, sosial, dan ekonomi.

Tabel 1.1 Sehat baik secara fisik, jiwa, sosial, dan ekonomi

B. KESEHATAN LINGKUNGAN 1. Arti Kesehatan Lingkungan


Kesehatan lingkungan atau environment sanitation adalah pemeliharaan
kebersihan daerah sekitar tempat tinggal kita, baik suasana, lingkungan fisik, lingkungan
biologi, maupun lingkungan ekonominya yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan oleh World Health
Organization (WHO) dengan penyelidikan-penyelidikan di seluruh dunia yang meliputi
18
angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (morbidity) yang tinggi dan
sering terjadinya endemi, terdapat di tempat-tempat atau daerah yang higiene dan
sanitasi lingkungan yang jelek. Di situ banyak lalat, nyamuk, sampah-sampah yang
berselerakan, air untuk rumah tangga yang buruk, perumahan yang tidak teratur dan
berdesak-desakan, pembuangan air limbah yang jelek dan sosial ekonomi yang rendah.
Menurut World Health Organization (WHO) yang telah mengadakan
penyelidikan-penyelidikan di negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak
penyakit kronis endemis, sering terjadi epidemi, masa hidup yang pendek, angka
kematian bayi dan anak-anak yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek yaitu :
1. Persediaan air untuk rumah tangga yang kotor
2. Infeksi karena banyaknya kotoran-kotoran misalnya kontak langsung atau tidak
langsung dengan kotoran manusia
3. Infeksi karena arthropoda yaitu sebangsa kelabang, luwing, serta binatang melata
lainnya
4. Pengotoran makanan dan minuman
5. Perumahan penduduk yang jelek dan sempit serta berdesak-desakan
6. Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia
Mengingat hal-hal tersebut di atas maka usaha dalam higiene dan sanitasi
lingkungan di Indonesia menekankan kepada :
1. Penyediaan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas dan kuantitas
2. Pembuangan sampah dan limbah yang teratur
3. Mendirikan rumah yang sehat
4. Pembasmian binatang penyebar penyakit

2. Penyediaan Air Yang Memenuhi Syarat Kesehatan


Pada umumnya semua air telah terkontaminasi atau terkena oleh kotoran, baik
air yang mengalir dipermukaan tanah, di sungai, di danau maupun air yang telah meresap
ke dalam tanah. Jika air yang terkena kotoran tersebut langsung digunakan oleh manusia
dalam kehidupannya sehari-hari tanpa dibersihkan terlebih dahulu dari hama penyakit
maka sangat membahayakan terhadap kesehatan.
Di dalam rumah tangga persediaan air yang bersih merupakan faktor yang
sangat penting dalam kesehatan keluarga. Maka demi kesehatan, air yang bersih yang
memenuhi syarat kesehatan memegang peranan yang sangat penting.

Sumber Air
Sumber air terdiri dari :
a. Air dari langit
Air dari langit adalah air hujan dan salju. Air ini cukup bersih, tidak ada bibit
penyakit, tetapi airnya sangat lunak, sehingga tidak begitu baik untuk air minum. Air
hujan dapat ditampung pada bak penampungan.
b. Air permukaan tanah
Air permukaan tanah ialah air sungai, air kolam, air rawa dan air danau.
c. Air di dalam tanah

19
Air di dalam tanah pengumpulan air pada lapisan tanah yang dalam. Air sangat
bersih karena bebas dari pengotoran, akan tetapi kadang-kadang menganung zat-zat
mineral yang sangat tinggi kadarnya.

Air Sumur
Kurang lebih 45% masyarakat Indonesia masih mempergunakan sumur sebagai
sumber air untuk keperluan sehari-hari. Agar sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai
air untuk keperluan rumah tangga, maka air sumur harus dijaga kebersihannya atau
dilindungi dari pengotoran.
Adapun sumur yang baik harus memenuhi syarat-syarat :
a. Lokalisasi
Syarat lokalisasi sumur dibuat jauh dari tempat pembuangan kotoran jauh dari septik
tank dan tempat-tempat kotoran yang lain.
b. Konstruksi
Syarat kontruksi sumur harus diberi dinding beton sedalam 3 meter dan selanjutnya
dinding dari batu bara dan di bawah diberi kerikil.
Sumur perlu didesinfeksi untuk membunuh kuman-kuman, lebih-lebih pada waktu
ada wabah penyakit perut menular. Air minum mempunyai beberapa yaitu fisis,
syarat kimia, syarat bakteriologis, syarat radioaktif dan syarat biologis.

3. Pembuangan Sampah dan Air Limbah


Pembuangan Sampah (Refuse disposal)
Yang dimaksud dengan sampah adalah semua zat/benda yang sudah tidak
terpakai lagi baik yang berasal dari rumah-rumahan atau sisa dari proses industri.
Sampah dapat dibagi menjadi dua golongan :
1. Garbage : yaitu bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak dapat membusuk.
2. Rubbish : yaitu bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak dapat membusuk.

Agar sampah tidak mengganggu kesehatan manusia maka pembuangan sampah


perlu diatur. Untuk itu maka perlu mendapat perhatian tentang : a. Penyimpanan
(storage)
Penyimpanan sampah untuk setiap rumah cukup 1mᶾ. Tempat sampah sebaiknya
disimpan diluar rumah.
b. Pengumpulan (collection)
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1. Secara perorangan. Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya
masing-masing untuk dibuang ke tempat yang tertentu.
2. Dilakukan pemerintah. Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan oleh
pemerintah dengan menggunakan truk atau gerobak sampah kemudian dibuang
ke suatu tempat yang telah ditentukan lokasinya.
3. Dilakukan oleh swasta. Biasanya swasta hanya mengambil sampah-sampah
yang tertentu untuk bahan baku pada perusahaan misalnya untuk pembuatan
kertas, karton dan plastik.
c. Pembuangan (disposal)
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
20
1. Land fill
Sampah yang tidak mudah busuk dibuang pada tanah yang rendah.
2. Sanitary land filll
Cara ini sampah yang mudah busuk dibuang di tanah yang rendah.
3. Individual incineration (dibakar)
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudian dibakar sendiri.
4. Incineration dengan incineration khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah yang telah dikumpulkan dari truk
dan gerobak sampah dibakar di dalam incinerator khusus.
5. Pulverisation (digiling)
Cara pulverisation ialah semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling
(dihaluskan) dengan alat khusus kemudian setelah halus dibuang ke laut.
6. Composting (dibuat pupuk)
Sampah dikumpulkan kemudian digunakan sebagai pupuk untuk penyubur
tanaman di sawah. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara yang maju.
7. Recyling
Recyling ini adalah sebagian sampah-sampah yang masih dapat dipakai, diambil
dan digunakan lagi dibuat menjadi baru.

8. Hogfeeding
Hogfeeding dapat sebagai makanan ternak sisa-sisa sayuran atau ampas tahu
atau pembuatan tapioka ini dapat untuk makanan ternak.

4. Human Waste (Excreta Manusia)


Pembuangan human waste atau kotoran manusia merupakan salah satu program
kesehatan lingkungan yang amat penting. Banyak penyakit menular terutama penyakit
gastrointestinal dapat ditularkan melalui kontaminasi kotoran manusia.
Pembuangan kotoran yang berupa feses dan urine yang tidak memenuh syarat
kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit terutama waterborne desease yaitu penyakit
menular melalui air.
Menurut Ehler dan Steel, pembuangan kotoran yang memenuhi syarat kesehatan
adalah :
a. Tidak boleh mengotori tanah permukaan
b. Tidak boleh mengotori air permukaan
c. Tidak boleh mengotori air dalam tanah
d. Kotoran tidak boleh terbuka karena dapat untuk bertelur lalat
e. Kakus harus terlindung dari penglihatan
f. Mudah pembuatannya
g. Biayanya murah
Ada beberapa cara pembuangan air limbah yaitu dengan cara :
a. Cara pengenceran
Caranya ialah air limbah dibuang ke laut, ke danau, atau ke sungai yang airnya
mengalir begitu besar.
b. Cesspool

21
Cesspool ini menyerupai sumur tetapi hanya dipergunakan untuk menampung air
limbah saja.
c. Sistem riool
Sistem riool ini merupakan cara pembuangan air limbah di kota-kota dan selalu harus
termasuk rencana pembangunan kota.
Kebersihan udara dan perumahan yang sehat tidak boleh diabaikan dalam rangka
kesehatan lingkungan. Bahkan kesehatan harus dimulai dari rumah.

5. Kebersihan dan Kesehatan


Program pendidikan kebersihan dan kesehatan di sekolah diarahkan dan
ditujukan kepada pembentukan manusia yang dapat menghayati bagaimana pentingnya
lingkungan hidup yang bersih dan sehat bagi kehidupan manusia.
Masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam program pendidikan
kebersihan di sekolah dasar adalah : a. Lingkungan rumah tangga
b. Lingkungan sekolah

Pendidikan kebersihan dan kesehatan dianggap berhasil bila :


1. Di rumah tangga
Anak didik dengan sadar melibatkan dirinya dalam kegiatan pemeliharaan
kebersihan dan pembinaan lingkungan rumah tangga. Misalnya, membersihkan dan
merapikan tempat tidur, membersihkan dan membuang smpah ke tempat yang telah
ditentukan, membersihkan halaman, membersihkan kamar mandi dan kakus, dan
lain-lain.
2. Di sekolah
Anak bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah.
Misalnya, pembersihan pemeliharaan ruang kelas, pembersihan dan pemeliharaan
halaman, selokan, penampungan sampah, lapangan olahraga, taman, pembersihan
dan pemeliharaan kamar mandi, kakus, sumber air dan lain-lain.
Penyelenggaraan gotong-royong yang melibatkan seluruh murid untuk pembersihan dan
pemeliharaan halaman, tempat bermain, kamar mandi, dan sebagainya perlu dilakukan.
Cara ini dapat dipandang sebagai upaya pendidikan yang disamping memiliki nilai
praktis juga nilai yang tinggi bagi pembentukan rasa kekeluargaan, kerja sama, dan
semangat gotong-royong.

C. KESEHATAN ANAK USIA DINI


Anak-anak akan mengembangkan semua potensinya dalam masa
perkembangannya. Anak merupakan manusia yang aktif baik secara fisik maupun psikis.
Dari karekteristiknya tersebut maka dapat dijelaskan bahwa biasanya anak sehat akan
mampu belajar dengan baik. Ia banyak berkomunikasi dengan teman-temannya,
saudara, orangtua dan orang lain di lingkungannya. Anak yang banyak bergaul, ia akan
banyak pengetahuan dan pengalaman. Anak tidak akan puas atas sesuatu yang kurang
dipahami dan ingin mendapat contoh. Oleh sebab itu untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang, anak orang tua dan guru wajib memperhatikan kesehatan anak.
Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih

22
tinggi dari orang dewasa, hal ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih
membutuhkan bantuan dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan
dilatih untuk mandiri dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang
mudah dilakukan oleh anak, seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk
mandi sendiri. Namun dalam hal ini pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat
diperlukan untuk membenarkan dan juga menghindari kesalahan yang mungkin
dilakukan oleh anak.
Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar
tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu
cara pemeliharaan kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak
serta lingkungannya, menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu,
pembiasaan perawatan diri yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik
dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari
pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Walaupun kesehatan seringkali
identik dengan keadaan tubuh atau fisik, namun demikian bahwa pada dasarnya
kesehatan tidak hanya melingkupi fisik saja namun juga memperhatikan aspek jiwa,
sosial, bahkan ekonomi.
Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi kesehatan fisik dan
psikis, yang keduanya merupakan komponen penyusun manusia yang saling
mempengaruhi. Kesehatan fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau
tidak ada gangguan fungsi tubuh. Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila
pikirannya sehat, emosional sehat dan spiritualnya sehat. Pertama, pikiran sehat
tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir logis atau berpikir secara
runtut. Kedua, emosional yang sehat tercermin dari kemempuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya. Ketiga, spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang
mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta.
Lebih lanjut, kedua jenis kesehatan tersebut sangatlah berpengaruh antara
satu dengan yang lainnya. Artinya kesehatan fisik sangat lah berpengaruh terhadap
kesehatan psikis, begitupun juga sebaliknya. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa ketika
anak sehat secara psikis maka akan menunjang terhadap kesehatan fisiknya, yang
kemudian berpengaruh terhadap semangat dan kesiapan anak untuk beraktivitas.
Lain halnya ketika psikisnya terganggu maka seringkali menyebabkan
fisiknya sakit, dalam hal ini dikenal dengan istilah somatoform yaitu gangguan mental
yang mempengaruhi fisik, tetapi pada dasarnya, fisiknya tidak mengalami gangguan
apaapa. Adapun contohnya adalah dengan seorang anak yang megalami gangguan psikis
seperti trauma, stress, takut yang berlebihan seringkali menyebabkan anak memiliki
perilaku menarik diri, nafsu makannya berkurang, bahkan cenderung takut untuk tidur.
Dengan berbagai penyebab tersebut tentunya akan berdampak pada fisik anak yang
lemas karena kekurangan nutrisi dan di sisi lain energinya terkuras karena munculnya
berbagai pemikiran-pemikiran yang tidak sehat dan emosi yang tidak sehat. Lebih lanjut
hal ini berdamapak munculnya penyakit-penyakit fisik seperti maag, tifus, dan lain-lain.
Selain itu juga, sehatnya fisik anak juga akan sangat berpengaruh terhadap

23
psikis. Ketika keadaan fisiknya sehat dalam arti semua organnya normal dan berfungsi
normal, maka menunjang terhadap pemikirannya yang sehat, mampu mengekspresikan
emosinya secara positif dan bahkan mampu berekspresi secara spiritual. Contohnya,
anak mampu konsentrasi dan semangat belajar.
Adapun ketika kondisi fisiknya terganggu seringkali menyebabkan sakitnya
psikis anak atau yang dikenal dengan istilah psikomatik yaitu gangguan fisik yang
mempengaruhi keadaan psikis. Contohnya adalah ketika anak sakit seperti diare, tifus,
atau pun gangguan fisik lainnya cenderung menyebabkan anak menjadi merasa lemas,
tidak memiliki semangat untuk berpikir positif bahkan berdampak terhadap munculnya
stress dan depresi karena penyakit yang dialami. Selain itu juga emosi anak seringkali
tidak terkendali bahkan diekspresikan dengan tantrum.
Oleh sebab itu maka sangatlah penting bagi guru dan orang tua untuk
mengupayakan kesehatan fisik dan psikis anak agar mereka dapat tumbuh menjadi
manusia yang produktif secara sosial maupun ekonomi.

TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, apa yang dimaksud dengan sehat ?


2. Diskusikan dengan teman Anda, bagaimana cara menjaga kesehatan lingkungan di
sekitar ?
3. Diskusikan dengan teman Anda, apa saja yang bisa menimbulkan masalah kesehatan ?
4. Mengerjakan tugas individu yaitu mengamati dan menuliskan keadaan kesehatan
lingkungan di sekitar tempat tinggal !

LATIHAN

1. Jelaskan secara rinci mengenai definisi sehat baik secara fisik, jiwa, sosial, dan
ekonomi ?
2. Sebutkan pemeliharaan kesehatan lingkungan seperti apa yang harus di lakukan agar
kesehatan manusia tetap dapat terjaga dengan baik ?
3. Bagaimana pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini yang sesuai baik secara fisik
maupun psikis agar nantinya anak dapat tumbuh menjadi manusia yang produktif ?

UNIT 2. PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KESEHATAN ANAK USIA TAMAN


KANAK-KANAK

24
Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Konsep pendidikan kesehatan
 Pendidikan kesehatan pada AUD
 Peran orang tua dan guru dalam kesehatan AUD
 Ciri-ciri anak sehat
 Gangguan kesehatan pada anak
 Gejala penyakit pada anak

PENDAHULUAN

Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain
kesehatan yang sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan haruslah didukung oleh
semua pihak. Karena program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
tentunya menyadarkan mereka tentang betapa pentingnya kesehatan itu sendiri.
Kesehatan sendiri merupakan sebuah ilmu dalam mencegah penyakit, memperpanjang hidup
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Dalam rangka
meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pendidikan khususnya
pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat.
Pendidikan kesehatan sebaiknya dilakukan sejak dini melalui proses pembiasaan agar anak
terbiasa dengan kegiatan menjaga kesehatan sedari dini. Peran orang tua dan guru sangatlah
penting dalam menjaga kesehatan anak sehingga anak bisa melakukan berbagai kegiatannya
dengan optimal. Anak yang sehat menunjukkan berbagai ciri-ciri dari berbagai segi seperti
dari segi fisik, segi psikis, maupun segi sosialisasi.
Melalui pendidikan kesehatan dan kesehatan anak usia taman kanak-kanak ini diharapkan
mampu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan dan praktek mahasiswa dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

A. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN 1. Definisi pendidikan kesehatan


Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan berupaya agar
masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka,
bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan
kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya.
(Notoatmodjo, 2007: 12)

2. Tujuan pendidikan kesehatan


Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau
meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain), afektif (affective
domain), dan psikomotor (psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)

25
Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam perkembangannya, teori Bloom ini
dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni: a. Pengetahuan
(knowledge)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang tercakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam
komponen – komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
7) Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau obyek.

3. Ruang lingkup pendidikan kesehatan


Ruang lingkup pendidikan kesehatan menurut Herawani dkk dapat dilihat dari
berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan
pendidikan kesehatan, dan tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. a. Sasaran pendidikan
kesehatan
Dari dimensi sasaran, ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu
2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat
b. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
1) Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung di
berbagai tempat sehingga dengan sendirinya sasarannya juga berbeda
2) Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid, yang
pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan sekolah (UKS)
26
3) Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat kesehatan
masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus dengan sasaran
pasien dan keluarga pasien
4) Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan
c. Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan
Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan 5 tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel dan Clark, yaitu:
1) Promosi kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam kebersihan
perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala,
peningkatan gizi, dan kebiasaan hidup sehat.
2) Perlindungan khusus (specific protection)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat. Misalnya tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan
terhadap penyakit, pada anak, maupun orang dewasa.
3) Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena rendahnya tingkat pengetahuan
dan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penyakit yang terjadi dimasyarakat.
4) Pembatasan cacat (disability limitation)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masyarakat sering didapat
tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas atau tidak mau melakukan
pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya secara tuntas. Pada tingkat ini kegiatan
meliputi perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut,
serta fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian.
5) Rehabilitasi (rehabilitation)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah sembuh dari suatu
penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi cacat. Untuk memulihkan
kecacatannya itu diperlukan latihan – latihan. Untuk melakukan suatu latihan yang
baik dan benar sesuai program yang ditentukan, diperlukan adanya pengertian dan
kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan.

B. PENDIDIKAN KESEHATAN PADA AUD


Pendidikan kesehatan anak usia dini adalah proses pembiasaan melalui
pemberian pelayanan dan stimulasi. Pemberian pelayanan kesehatan dasar dapat berupa
asupan gizi, imunisasi, lingkungan sehat, dan stimulasi yang tepat.
Prinsip pendidikan kesehatan untuk anak usia dini adalah orientasi pada
pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, fisik, mental, dan
sosial. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan bermain. Merangsang
munculnya kreativitas dan inovasi kemudian menjadi pembiasaan dalam hidup bersih
dan sehat. Kreativitas dan inovasi melalui kegiatan yang membuat anak tertarik dan
menyenangkan, fokus serius, dan konsentrasi. Penyediaan fasilitas lingkungan sehat
yang mendukung proses bermain sambil belajar. Pengembangan kecakapan hidup bersih
dan sehat, menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki keterampilan
dasar mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dilaksanakan secara bertahap dan
berulang-ulang dengan variasi yang cukup dengan mengacu pada prinsip- prinsip
27
pertumbuhan dan perkembangan anak. Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang
mencakup semua aspek kesehatan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Setiap
kegiatan anak sesungguhnya dapat mencapai dan mengembangkan secara optimal berbagai
aspek pertumbuhan dan perkembangan/kecerdasannya. Pendidikan kesehatan dilakukan
melalui kasih sayang, disiplin, dan keteladanan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pendidikan kesehatan anak usia dini dilakukan dengan memberi rangsangan
berulang-ulang dengan seluruh aspek kecerdasan anak sesuai dengan aspek - aspek
kesehatan, yaitu fisik, mental, sosial secara produktif, efisiensi/ekonomis memberi
pengalaman empirik dalam kehidupan sehat sehari - hari. Penempatan lingkungan, baik
lingkungan bermain dan tempat tinggal maupun sarana dan prasarana kesehatan sebagai
bahan pendidikan. Penempatan orang tua dan keluarga sebagai model dan merupakan
faktor utama di samping pendidik, pamong dan kader sebagai agen perubahan untuk
perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan kesehatan di dasarkan pada tahap-tahap
kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

C. PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM KESEHATAN AUD


Kesehatan anak merupakan harga yang mahal yang tidak bisa diukur dengan materi.
Dengan kesehatan maka anak akan tetap bisa bermain dan mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya baik itu kognitif maupun afektifnya. Dengan anak sehat maka
akan sangat membantu orang tua dalam menjalankan aktifitasnya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam pendidikan dan
menjaga kesehatan anak sebagai berikut :
1. Membiasakan anak berolah raga
Tak dipungkiri lagi bahwa olah raga sangat banyak membawa manfaat untuk kesehatan.
Dengan anak berolah raga maka akan membantu memperlancara aliran darah. Dengan
lancarnya aliran darah ini maka si anak akan tetap sehat. Perlu diingat bahwa anak yang
sehat akan memiliki sistem imunitas tubuh yang kuat. Imunitas tubuh yang kuat akan
mampu bertahan dari serangan penyakit. Olah raga yang dianjurkan dan disarankan
adalah olah raga renang, memanah, berkuda, gulat dan lari. Olah raga ini akan
membentuk badan ideal dan kuat.
2. Membiasakan anak memelihara kebersihan gigi dan mulut
Sikat gigi sangat membantu anak untuk menyingkirkan kuman dan bakteri yang ada di
dalam mulut. Sikat gigi bisa dibiasakan kepada anak sejak usia kecil. Gigi yang putih
dan bersih menandakan anak rutin bersikat gigi.
3. Menjaga kesehatan dan membiasakan memotong kuku
Kuku yang panjang adalah tempat bersarangnya kuman dan bakteri. Apalagi kebiasaan
anak-anak yang suka main pasir sehingga membuat kuku anak-anak menjadi hitam.
Ditambah lagi kebiasaan anak-anak yang suka mencomot makanan dengan tangan kotor.
“Fitrah (kesucian) manusia ada lima : dikhitan, mencukur rambut kemaluan,
menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (tangan dan kaki), serta mencabut
bulu ketiak.” (HR. Bukhari)
4. Membiasakan menjaga pola makan mengkonsumsi makanan dan minuman merupakan
hal yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan, karena sebagian besar penyakit
datangnya dari perut. maka dalam adab makan sebaiknya tidak mengacak-acak makanan
agar keberkahan makanan tetap terjaga. Anak diajarkan untuk bisa menahan nafsu
28
makan yang rakus, dengan memakan secukupnya, selain menjadikan tubuh lebih sehat,
mengendalikan nafsu makan ini juga bermanfat bagi anak dalam melatih mengendalikan
emosinya.
5. Tidur miring Jangan membiasakan anak untuk tidur tengkurap.
Posisi tidur yang paling baik adalah dengan posisi lambung berada di sebelah kanan.
Posisi tidur dengan miring ke kanan bertujuan agar organ-organ yang penting di dalam
tubuh tidak saling menindih. Terutama organ jantung.
6. Mengobati dengan pengobatan alami
Pemijatan adalah salah satu pengobatan yang baik untuk diberikan kepada anak selain itu
pemijatan juga dapat membina kelekatan yang baik antara ibu dan anak sebagaai
pemenuhan kebutuhan psikologisnya. Sebaiknya para ibu membiasakan mengobati
anaknya dengan obat-obatan alami agar anak tidak banyak mengkonsumsi obat kimia
yang bisa membahayakan kesehatan anak. Pengobatan alami sangat terbukti ampuh
untuk menjaga kesehatan anak tanpa membawa efek samping.
7. Membiasakan tidur awal waktu
Kebiasaan tidur yang paling baik adalah tidur awal dan bangun pagi lebih awal. Dengan
bangun lebih pagi maka para anak bisa menikmati segarnya udara pagi. Selain itu
dengan bangun pagi maka anak akan memiliki kesempatan melakukan aktifitas yang
sehat dipagi hari, termasuk bersosialisasi bersama teman dilingkungan sekitar.
8. Menjaga dan menjauhkan anak dari penyakit menular
Anak-anak belum memiliki sistem dan kekebalan tubuh sebagus orang dewasa. Ia masih
rentan terkena penyakit terutama penyakit menular. Jagalah anak baik-baik dari
penyakit yang bisa menular. Anak yang memiliki penyakit menular sebaiknya jangan
dicampurkan dengan anak yang sehat.

9. Membiasakan untuk menjaga kesehatan mata


Anak mengkonsumsi makanan yang seimbang serta menerapkan perilaku yang baik
untuk menjaga kesehatan mata, seperti mengatur jarak dan posisi saat membeca,
menonton, dan bermain gadget.

D. CIRI-CIRI ANAK SEHAT


Menurut Departemen Kesehatan RI (1993) ciri anak sehat adalah :
1. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat dan tinggi badan secara
teratur dan proporsional
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya
3. Tampak aktif, gesit dan gembira
4. Mata bersih dan bersinar
5. Nafsu makan baik
6. Bibir dan lidah tampak segar
7. Pernapasan tidak berbau
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
29
Jika ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh anak, maka pertumbuhan dan perkembangan
anak biasanya dapat dikatakan wajar/normal. Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari berbagai
segi antara lain segi fisik, segi psikis, segi sosialisasi.
1. Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang
normal
2. Segi psikis, anak yang sehat itu jiwanya berkembang secara wajar
3. Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif, gesit, dan gembira serta mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungannya
Anak sehat atau normal inteligensinya dapat masuk sekolah biasa bahkan yang
lambat belajarnya pun (slow learner) juga masuk sekolah biasa.
Jika sejak usia TK kesehatan anak terpelihara, maka dapat diharapkan dalam proses
belajarnya juga berhasil. Faktor kesehatan ini berpengaruh pada keberhasilan belajar anak
karena anak dapat belajar dengan tenang, teratur, dan terus menerus.
Kesehatan bagi anak tidak terlepas dari pengertian kesehatan pada umumnya.
Kesehatan di sini meliputi kesehatan badan, rohani, dan sosial, bukan hanya bebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan (UU No.9 Tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Kesehatan).
Kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan
emosional yang optimal dari seseorang. Perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan
orang lain (Lembaran Negara RI No.2805). Dalam undang-undang itu juga disebutkan
bahwa yang disebut kesehatan sosial ialah perikehidupan dalam masyarakat. Perikehidupan
ini dipersyaratkan agar setiap warga negara mempunyai kemampuan untuk memelihara dan
memajukan kehidupan sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yang
memungkinkan bekerja, beristirahat, dan menikmati hiburan pada waktunya (Indan encang,
1991).
Menurut Lenz dalam Theodor Hellbrugge dkk (1988) pertumbuhan anak pada tahun
ke-3 begitu cepat dan berangsur-angsur menurun sehingga pada periode pra-sekolah dan
masa sekolah kurva kecepatan pertumbuhan akan membentuk kurva yang hampir datar.
Sedang pada masa remaja terjadi percepatan partumbuhan kedua untuk kemudian berhenti
sama sekali yaitu bertepatan dengan mulainya kematangan seksual.
Perubahan dan pertumbuhan serta kecepatan pertumbuhan dapat dilihat pada tabel
2.1 mengenai umur dan berat badan berikut ini.

Tabel 2.1 Usia dan Berat Badan


Golongan Umur (tahun) Berat Badan (kg)
0.5-1 tahun 8.0
1-3 tahun 11.5 16.5
4-6 tahun 23.0
7-9 tahun

Untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal atau tidak, perlu diperhatikan
perbedaan kemampuan pertumbuhan pada tiap anak. Tabel 2.2 berikut ini menggambarkan
perbandingan tinggi badan dan jumlah pertumbuhan tiap tahun manusia pada umumnya.

Tabel 2.2 Perbandingan Tinggi Badan dan Pertumbuhan

30
Umur Tinggi Badan Pertumbuhan (cm/tahun)
(tahun) (cm)
1 73.1 21.7
2 90.0 16.0
3 98.8 8.8 6.4
4 105.2 6.5 6.1
5 111.7 6.5 6.5
6 117.8 6.2 5.1
7 124.3 4.5 3.5
8 130.8 5.4 7.6
9 137.0 12.1
10 141.9
11 146.9
12 149.9
13 155.3
14 162.9
15 175.0

Penilaian dilakukan dengan menentukan apakah pertumbuhan anak menyimpang dari


pertumbuhan normal. Untuk itu, tidak saja nilai rata-rata yang penting tapi perlu
diperhitungkan juga besarnya penyimpangan dari standar.
Pengertian normal dalam pertumbuhan anak tidak identik dengan normal dalam
pengertian kedokteran, berarti terjadi perbedaan. Perbedaan ini dikemukakan oleh Lenz
(1988) yaitu jika seorang anak masuk ke dalam golongan normal, maka anak ini dapat
digolongkan normal atau tidak menurut pengertian ilmu kedokteran. Pengertian normal
yang di maksud pada tabel 2 adalah menurut penilaian ukuran pertumbuhan. Anak tadi
termasuk dalam distribusi normal untuk masyarakat umumnya, tetapi dapat juga termasuk
individu yang tidak noral dari suatu masyarakat secara keseluruhan.
Penggolongan anak normal dan tidak normal memang penting, supaya pembimbing
dapat membimbing anak tersebut secara tepat. Maksudnya agar tidak terjadi anak yang tidak
normal diperlakukan oleh pendidik seperti anak normal, demikian juga sebaliknya.
Mungkin saja terjadi setelah dibuat kurva partumbuhan secara statistik, anak berada
diluar penggolongan normal atau menunjukkan pertumbuhan tinggi badan dibawah normal.
Namun demikian, dilihat dari segi kedokteran anak tersebut masih digolongkan normal
karena anak itu berasal dari keluarga yang pendek badannya. Demikian sebaliknya, ada
anak yang pertumbuhan badannya sangat tinggi dan besar, ini pun masih diakui normal
asalkan dalam batas kenormalan. Demikian pula dapat dikatakan bahwa tiap anak memiliki
kurva pertumbuhan sendiri sebab masing-masing mempunyai potensi dan keadaan fisik yang
berbeda satu sama lain. Keadaan fisik yang berbeda ini mungkin disebabkan bakat dari
dalam atau keluarga yang menurunkannya, misalkan keluarga pendek tadi.
Dapat juga perbedaan itu terjadi karena pengaruh dari luar, misalnya kesehatan gizi,
atau obat-obatan. Setelah ditentukan anak itu normal atau tidak normal, maka parameter
seorang anak dapat dibuat suatu kurva pertumbuhan individual, sehingga dalam
perkembangan selanjutnya akan diketahui anak tersebut menunjukkan penyimpangan

31
menurut kurva perkembangan atau tidak. Salah satu standar pertumbuhan yang dipakai
secara internasional adalah Stuart dan Stevenson (Theodore Hellbrugge, 1988). Yang lazim
dipakai dalam diagnostik untuk proporsi tubuh menurut umur adalah ukuran tinggi badan
dan ukuran berat tubuh.

E. GANGGUAN KESEHATAN PADA ANAK


a. Makanan kurang atau kelebihan
Umumnya, setiap bangsa memiliki ciri khas sendiri sesuai kondisi
lingkungan, dan kebutuhan akan makanan ini terpenuhi oleh menu makanan yang
biasa dimakan.
Seringkali kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan yang
berupa kekurangan zat makanan tertentu atau berlebihan. Kekurangan zat makanan
tertentu atau berlebihan. Kekurangan zat makanan tertentu atau berlebihan.
Kekurangan zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak sehat bahkan
sakit, kelebihan menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan umunya mencakup
protein dan karbohidrat serta vitamin dan mineral, sedangkan kelebihan umunya
berkaitan dengan konsumsi lemak, protein, dan gula.
Kelebihan makanan berakibat timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit
pembuluh darah yang mengakibatkan penyakit jantung, kelumpuhan, kegemukan,
dan lainnya. Umunya menu yang berkaitan dengan kelebihan zat gizi adalah menu
yang tinggi lemak, gula, protein, serta kurang serat.
b. Gangguan psikis
Kesehatan juga mencakup kesehatan psikis yang kelihatan dari adanya
berbagai gangguan, temporer maupun rutin. Pengertian temporer adalah muncul
sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya. Gangguan yang bersifat rutin adalah
setiap akan disuntik anak merasa takut sekali, menangis, dan meronta-ronta.
Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi, belajar, sosial,
psikiatri, dan khusus.
1. Gangguan emosi
Ini mengganggu tingkah laku anak. Ada sedikit masalah, anak bertingkah laku
yang tidak dapat diterima atau akal sehat. Orangtua atau lingkungan perlu
menangani anak secara hati-hati, sabar, rasional, dan tegas. Wujud perilaku anak
adalah merusak barang, mengganggu adik, berguling-guling dilantai, gagap, dan
ngompol.
2. Gangguan belajar
Keberhasilan belajar ditentukan oleh berbagai faktor antara lain :
 Faktor bakat
 Lingkungan
 Motivasi
 Peralatan sekolah atau belajar
 Kondisi anak dan gizi
Untuk mencapai kondisi ini, anak perlu cukup gizi, memperhatikan kebersihan diri
dan lingkungan serta melakukan kegiatan yang baik bagi tubuhnya seperti
berolahraga. Kondisi yang baik diperoleh dengan makanan sehat seimbang.
3. Gangguan sosial
32
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan diri dengan
lingkungan disekitarnya. Anak tidak menyadari bahwa keberadaanya
diperlukan dan dinilai oleh teman atau masyarakat. Anak tidak menyadari
bahwa ia merupakan bagian dari masyarakat, perilakunya diperhatikan. Awal
gangguan sosial ini adalah dari pendidikan orangtua yaitu pada saat pertama
anak melakukan tindakan yang keliru. Orang tua tidak menegur atau
menegaskan bagaimana seharusnya. Bentuk gangguan sosial ini adalah
mencuri, berkelahi, mengganggu dan melawan yang tidak sepantasnya.
4. Gangguan khusus
Gangguan ini bersifat organik dan umumnya disebabkan oleh kebiasaan.
Sebenarnya jika tidak terlambat gangguan ini bisa dapat segera diobat atau
dibuat normal kembali. Contoh gangguan khusus adalah epilepsi, cerebral
palsy, anoreksia, dan mengenyot jari (ilmu kesehatan anak, 1985).
Kebiasaan ini mula mula tidak disadari anak, lalu dilakukan karena biasa, anak
merasa suka dan nyaman. Pendekatan adalah dengan ditegur dan diawasi agar
tidak berbuat lagi. Jika kelainan disebabkan oleh saraf, maka agak sulit
disembuhkan.
5. Gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial adalah :
1) Gangguan dalam hubungan dengan orang tua akibat putusnya hubungan
karena orangtua bercerai, mempunya adik berjarak usia dekat sehingga
anak merasa kekurangan kasih sayang, perlindungan, dan pegangan. Bila
orang tua tidak berlaku adil pada semua anak, ini menimbulkan iri hati.
Sebaliknya jika terlau banyak diberikan perlindungan anak tidak mandiri.
2) Gangguan dalam diri anak.
Gangguan ini terjadi pada anak yang memiliki kekurangan atau cacat.
Anak merasa rendah diri, mempengaruhi tingkah laku, dan membuat anak
merasa gelisah. Anak ini perlu ditimbulkan rasa percaya diri dan
kebanggaan melalui kesadaran akan hal yang positif pada dirinya serta hal
yang bersifat kerohanian. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia
yang berbeda-beda namun semua mempnyai kelebihannya dan fungsinya.
3) Gangguan dalam interaksi sosial
Anak bergaul dengan keluarga dan orang lain diluar keluarganya. Anak
perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan (beradaptasi) dan mengadakan
integrasi dengan baik. Anak yang mengalami gangguan dalam interaksi
akan merasa kesepian, sendiri, tidak tenang, menutup diri, sulit diajak
bicara. Penanganannya adalah anak diajak bicara mengenai kecakapannya,
anak diaktifkan dalam berbagai kegiatan kolektif.
Menurut International Classification of Deseases, WHO 1968, diantaranya
yang perlu diketahui yaitu :
a) Kelainan bicara ; gagap, bicara terlambat karea tuli, herediter, dan
psikosis
b) Kelainan gerak ; yaitu gerakan otot tertentu yang berulang-ulang
tetapi tanpa tujuan
c) Gangguan tidur; anak mau aktif terus
d) Gangguan makan ; sulit menerima makanan yang beragam
33
e) Menghisap jempol ; karena lelah atau tegang
f) Menggigit kuku; karena tegang dam gelisah, umunya sembuh ketika
berusia 12 tahun
g) Masturbasi ; karena cemas
h) Mengompol
i) Kelainan proses belajar yang spesifik. Biasanya kesulitan dalam
membaca dan menulis. Gangguan yang sering terjadi adalah
gangguan psikofisiologis yaitu anak mengeluh mual, muntah,
perasaan tidak enak kalau mau pergi kesekolah, sebab ada kecemasan
atau konflik menghadapi situasi di sekolah.

F. GEJALA PENYAKIT PADA ANAK


Berbagai penyakit dapat dialami oleh anak TK. Bagi seorang guru TK, yang
pertama-tama dapat dilakukan adalah pengamatan akan berbagai gejala dari penyakit yang
ada. Beberapa gejala sering muncul pada anak TK adalah : a) Pilek
Penyebabnya adalah virus, bersifat mudah menular terutama pada anak yang masih kecil
dan kondisi fisiknya lemah. Bagian yang diserang adalah saluran pernapasan.
Gejalanya adalah : kepala pusing, badan agak panas, dan hidung tersumbat, dari hidung
keluar lendir yang encer.
b) Suara serak
Jika pilek disertai suara serak berarti infeksi dan pembengkakan telah terjadi pada
pangkal tenggorokan. Lebih lanjut akan terjadi penyempitan pada mulut saluran
tenggorokan dan akhirnya menimbulkan sumbatan pernapasan. Sebaiknya anak di bawa
ke dokter.
c) Selera makan berkurang
Ketika terserang penyakit selera makan anak hilang. Seringkali hilangnya selera makan
menunjukkan bahwa kesehatan anak terganggu. Biasanya ketika mulai sakit anak
cengeng, tidak mau makan. Jika anak sudah mulai mau makan, bearti kesehatannya
sudah membaik.
d) Muntah
Infeksi saluran pernapasan pada anak dapat menimbulkan muntah. Anak yang muntah
umumnya diikuti panas badan. Jika muntah disertai buang air besar, harus segera di
bawa ke dokter karena jika terlalu banyak cairan dalam tubuh hilang dapat
mengakibatkan kematian.
e) Kejang
Kejang terjadi pada anak dengan disertai menggigil, sebelum suhu tubuhnya meninggi.
Kejang terjadi pada penyakit malaria, campak, demam, dan lainnya. Gejala kejang ini
menakutkan. Anak harus ditangani dengan kesabaran dan rasional.
f) Nyeri
Nyeri dapat mempengaruhi perilaku anak. Yang sering terjadi adalah nyeri kepala, leher,
perut, pegal-pegal. Gejala ini sering mendahului suatu penyakit.
Pada umumnya perlu diperhatikan bila terjadi perubahan perangai pada anak. Anak
yang biasanya gembira dan aktif menjadi pendiam, dan pasif. Perhatikan gejala-gejala
penyakit tersebut. Kemungkinan lain dari perubahan perangai anak adalah karena keadaan

34
psikologis seperti kehilangan perhatian orang tua karena ada adik baru, anak mengalami
kekecewaan, dan sebagainya.

G. PENDATAAN KESEHATAN ANAK TK


Seorang anak yang masuk TK biasanya telah mengalami beberapa imunisasi dan
kemungkinan mengalami beberapa penyakit. Imunisasi bertujuan memasukkan beberapa
bakteri atau virus yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh manusia sehingga tubuh
manusia menjadi kebal terhadap penyakit tertentu tanpa menderita penyakit itu terlebih
dahulu. Pada masa bayi anak diberikan imunisasi BCG untuk cacar, DPT untuk polio, dan
Chotypa.
Anak yang masuk TK sebaiknya dipantau melalui orang tuanya, imunisasi, dan
penyakit-penyakit yang pernah dialami anak. Catatlah pada kartu pencatatan khusus seperti
terlihat dibawah ini. Pada masa sekolah anak masih perlu imunisasi tertentu yaitu cacar,
polio, BCG, dan triple antigen, pihak sekolah dapat menghubungi puskesmas atau banda
kesehatan lain untuk mendapat keterangan dan meminta bantuan dalam pelaksanaan.
Seorang guru TK dapat membuat pencatatan yang sistematis mengenai
perkembangan tubuh dan kesehatan tiap anak. Data ini dapat digunakan oleh dokter yang
merawat dan juga orang tua anak yang diperlukan. Sebagai contoh ada tiga kartu yaitu : a)
Daftar penyakit yang pernah ada pada anak.
Merupakan data anak sebelum masuk sekolah. Daftar ini diisi oleh orang tua murid. b)
Perkembangan kesehatan anak.
Daftar ini diisi oleh guru setelah diadakan pengamatan secara kontinu. c)
Catatan daftar vaksinasi
Daftar ini diisi oleh guru atau orang tua murid.
Data-data ini disimpan untuk arsip sekolah dan pada akhir masa sekolah diberikan kepada
orang tua. Dengan memiliki data-data tersebut, guru lebih mudah memberikan bantuan
kepada anak bila mengalami masalah kesehatan di sekolah.

Tabel 2.3 Daftar Penyakit yang Pernah Ada Pada Anak


No. Nama Penyakit Waktu Menderita Lama Menderita Keterangan
Pada usia

Tabel 2.4 Perkembangan Kesehatan Anak

35
1. Nama/tgl. Lahir : …………………………………………………
2. Jenis kelamin : …………………………………………………
3. Nama orang tua : …………………………………………………
4. Alamat
No Keadaan Masa pelaporan ke I Masa pelaporan ke II Masa pelaporan III
Ket.
1. Berat badan ……..................kg ………………..kg ……………….kg 2.
Tinggi badan ……..................cm ………………..cm ……………….cm
3. Mata ……................. ……................. …….................
4. Gigi ……................. ……................. …….................
5. Telinga ……................. ……................. …….................
6. Hidung ……................. ……................. …….................
7. Sikap badan ……................. ……................. …….................
8. Alat indera ……................. …….................
…….................
a. Penglihatan ……................. ……................. …….................
b. Pendengaran ……................. ……................. …….................
c. Penciuman ……................. ……................. …….................
d. Perabaan ……................. ……................. …….................
e. Pengecapaan ……................. ……................. …….................
9. Penyakit yang
Pernah diderita 1) ……………. ……................. …….................
2) ……………. ……................. …….................
3) ……………. ……................. …….................

10. Waktu/lamanya 1) ……………. ……................. …….................


2) ……………. ……................. …….................
3) ……………. ……................. …….................

Penjelasan:
• Lajur no. 3 s.d. 8 diisi dengan perkataan baik, cukup, kurang baik, ada gangguan.
• Lajur no.9 diisi dengan nama penyakit yang diderita serta waktu menderita penyakit
tersebut.

Tabel 2.4 Catatan Daftar Vaksinasi


Suntikan/pencacaran Masa pela Masa pela Masa pela Ket.
poran ke I poran ke II poran ke III

36
Diphteritis Tgl……… Tgl……… Tgl………
Batuk rejan Tgl……… Tgl……… Tgl………
Tetanus Tgl……… Tgl……… Tgl………
Polio miyelitis
Tgl……… Tgl……… Tgl………
Cacar
Tgl……… Tgl……… Tgl………
Chotipa
Tripel Antigen Tgl……… Tgl……… Tgl………
Dan lainnya Tgl……… Tgl……… Tgl………
Tgl……… Tgl……… Tgl………

Jika guru memiliki data tersebut di atas, guru dapat merencanakan penjelasan kepada anak
mengenai kesehatan dan gizi sesuai dengan kondisi anak yang ada. Di samping hal
kesehatan, anak juga diberikan penjelasan mengenai keselamatan, keamanan, dan tindakan
pertolongan pertama pada kecelakaan secara sederhana sebagai upaya pencegahan yang
berkaitan dengan kesehatan anak.

TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, sudahkan tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan di


masyarakat dilaksanakan secara maksimal ?
2. Diskusikan dengan teman Anda, alasan perlunya diadakan pendidikan kesehatan di
lembaga pendidikan anak usia dini ?
3. Diskusikan dengan teman Anda, masalah yang terjadi dalam pelayanan atau
pemeliharaan kesehatan di lembaga pendidikan anak usia dini ?
4. Mengerjakan tugas individu yaitu mengamati, mendata kesehatan salah satu anak di
lembaga PAUD dan menuliskan laporan tersebut !

LATIHAN

1. Berikan penjelasan dan berikan contoh untuk peran orang tua dan guru dalam pendidikan
kesehatan anak usia dini ?

37
2. Bagaimana upaya yang sesuai bagi pendidikan kesehatan anak usia dini agar mampu
untuk mengembangkan berbagai macam aspek pertumbuhan dan perkembangan mereka
secara optimal ?
3. Jelaskan berbagai macam gangguan kesehatan yang terjadi pada anak dan penanganan
masalah tersebut ?

38
UNIT 3. PENYAKIT, PENYEBAB DAN PENCEGAHAN

Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Konsep terjadinya penyakit, penyebab, dan pencegahannya
 Pemeliharaan kesehatan

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Jika tubuh sudah
tidak sehat atau terkena penyakit, maka kemampuan untuk melakukan aktivitas juga tidak
bisa maksimal karena adanya gangguan kesehatan.
Pengetahuan mengenai penyakit merupakan suatu perangkat yang harus dimiliki oleh
seseorang dalam mempelajari ilmu kesehatan dan gizi. Ruang lingkup ilmu kesehatan
mencakup banyak aspek kehidupan manusia yang saling berkaitan antara satu aspek dengan
aspek yang lain seperti jasmani, rohani, maupun sosial.
Pengetahuan tentang penyakit meliput berbagai pengetahuan tentang konsep terjadinya
penyakit, penyebab dan pencegahannya juga pemeliharaan kesehatan.
Berbagai pengetahuan tentang penyakit ini memiliki berbagai macam manfaat terutama
untuk dapat mencegah diri atau waspada terhadap kemungkinan timbulnya penyakit dalam
diri kita.

A. KONSEP TERJADINYA PENYAKIT, PENYEBAB, DAN PENCEGAHANNYA

1. Pengertian Penyakit
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi
struktur, bagian, organ atau sistem dari tubuh. Sedangkan menurut Arrest Hofte Amsterdam,
penyakit bukan hanya berupa kelainan yang terlihat dari luar saja, tetapi juga suatu keadaan
terganggu dari keteraturan fungsi dari tubuh.
Penyakit dapat terjadi akibat adanya proses interaksi antara manusia (host) dengan
berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis,sosiologis dan antropologis), dan dengan
penyebab sakit (agent) serta lingkungan (enviroment).
Maka dapat disempulkan dari beberapa paparan diatas bahwa penyakit adalah
kegagalan individu dalam proses interaksinya dengan lingkungan dan sumber penyakit.
Ketiga elemen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor individu (host)
Host adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, faktor host yang berkaitan dengan
terjadinya penyakit berupa umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi tubuh,dan status gizi.
Penjelasan seperti yang tertulis dibawah ini :
1) Genetik : Penyakit dapat diturunkan menurut garis keturunan keluarga atau gen
39
2) Umur : Ada kecenderungan penyakit yang menyerang umur tertentu
3) Jenis kelamin : Ditemukan penyakit yang terjadi lebih mungkin lebih banyak pada
wanita.
4) Suku/ras/warna Kulit : Ditemukan ada perbedaan antara ras kulit putih dan kulit
hitam di Amerika
5) Keadaan fisiologi tubuh : Kelelahan, kehamilan, puberitas, atau keadaan status gizi.
6) Keadaan immunologis : Kekabalan yang diperoleh karena ada infeksi, memperoleh
dari ibu, atau kekebalan buatan (vaksinasi)
7) Tingkah laku : Gaya hidup, personal hygiene, hubungan antar pribadi, dan rekreasi
b. Faktor penyebab penyakit (agent)
Agent (penyebab) adalah unsur organisme hidup, atau kuman infeksi, yang menyebabkan
terjadinya suatu penyakit. Beberapa penyakit agent merupakan penyebab tunggal
(single) misalnya pada penyakit menular, sedangkan pada penyakit tidak menular
biasanya terdiri dari beberapa agent contohnya pada penyakit kanker.
Berikut ini yang termasuk kedalam faktor agent :
1) Faktor nutrisi : Bisa dalam bentuk kelebihan gizi, misalnya tinggi kolesterol, atau
kekurangan gizi baik itu protein, lemak atau vitamin.
2) Penyebab kimiawi : Misalnya zat-zat beracun (karbon monoksida), asbes, kobalt,
atau allergen
3) Penyebab fisik : Misalnya radiasi dan trauma mekanik (pukulan, tabrakan)
4) Penyebab biologis
5) Metazoa : Cacing tambang, cacing gelang, cshistosoma,
6) Protozoa : Amoeba, malaria
7) Bakteri : Siphilis, typhoid, pneumonia syphilis, tuberculosis,
8) Fungi (jamur) : Histosplasmosis, taenea pedis
9) Rickettia : Rocky Mountain spot fever
10) Virus : Cacar, campak, poliomyelitis
11) Dalam konsep epidemiologi secara klasik faktor agent memang hanya didefenisikan
sebagai organisme hidup atau kuman infektif penyebab penyakit.
c. Faktor lingkungan (environment)
Lingkungan adalah faktor luar dari individu yang dapat berupa lingkungan fisik,
biologis, dan sosial. Yang tergolong faktor lingkungan meliputi :
1) Lingkungan fisik : Geologi, iklim, dan topografi
2) Lingkungan biologis : Misalnya kepadatan penduduk, flora (sebagai sumber bahan
makanan), dan fauna (sebagai sumber protein)
3) Lingkungan sosial : Berupa migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, keadaan
perumahan, keadaan sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam, perang, dll).

2. Sebab terjadinya penyakit


Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh
satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai
unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara

40
dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni : a. Penyebab
kausal primer
Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa
walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya. Pada penyakit
tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausal ini
dapat dibagi dalam 5 kelompok yaitu :
1) Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk
hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti virus, bakteri, protozoa, jamur,
kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di jumpai pada
penyakit infeksi menular
2) Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat
nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun
kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral,
dan air
3) Unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya
berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-obatan keras,
berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada
pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat
menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain
4) Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui
proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa),
radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses
fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
5) Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian penyakit
gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas
proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli
lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal
ini kita harus berhati-hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non kausal
serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit
maupun gangguan kejiwaan.
b. Penyebab non kausal (sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian
penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka
dalam setiap analis penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita
tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan
semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer.
Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap penyakit
sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut
dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis,
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi hanya pada
penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana
peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer
untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit. Faktor penyebab penyakit yang
paling sering terjadi pada anak antara lain:
41
1) Pencemaran makanan
 Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran-sayuran makanan
lainnya
 Bahan tambahan zat pewarna dan penyedap rasa pada makanan dibekukan
 Zat penawar racun, hormon, dsb, pada makanan hewan
 Kerusakan bahan gizi selama proses memasak
2) Pencemaran lingkungan dan udara
 Gas limbah industri
 Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior
 Pencemaran sumber air
 Air limbah industri
 Penimbunan mikroorganisme dalam air
 Pupuk, pestisida, sampah putih
 Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng  Air minum yang tidak diproses
menurut aturan.
3) Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern
Televisi, radio, kabel tegangan tinggi, microwave, komputer, pemantul cahaya yang
kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.
4) Polusi suara
Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. Suara orang seseorang
menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi. Ketiga faktor dalam trias
epidemiologi terus menerus dalam keadaan berinteraksi antara satu dengan yang lain.
Jika interaksinya seimbang, terciptalah keadaan sehat. Begitu terjadi gangguan
keseimbangan, muncul penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan
perubahan unsur-unsur trias itu. Perubahan unsur trias yang potensial menyebabkan
kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan interaksi antara ketiganya.

c. Pencegahan terjadinya penyakit


Upaya preventif/pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Usaha pencegahan penyakit secara
umum dikenal berbagai strategi pelaksanaan yang tergantung pada jenis, sasaran serta
tingkat pencegahan.
Tujuan pencegahan penyakit adalah menghalangi perkembangan penyakit dan
kesakitan sebelum sempat berlanjut. Sehingga diharapkan upaya pencegahan penyakit ini
mampu menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dan menghasilkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Terdapat lima tingkat dalam upaya pencegahan timbulnya penyakit, yaitu:
1) Peningkatan kesehatan (health promotion)
2) Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit penyakit tertentu (general and
spesifik protection)
3) Menegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan tang cepat dan tepat (early diagonis
and prompt treatment)
4) Pembatasan kecacatan (disabillity limitation)
5) Penyembuhan kesehatan (rehabilition)

42
Setiap tahap memiliki karakteristiknya masing-masing sesuai dengan keadaan yang
dihadapi. Namun secara umum pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan beberapa pola
berikut ini :
1) Pola olah raga yang teratur sesuai berat badan dan jenjang usia
2) Pola pikiran positif (manejemen pikiran) agar terhindar dari stress, hal ini harus dilatih
sejak dini agar menjadi terbiasa
3) Pola hidup sehat dan seimbang terutama antara aktifitas, makanan yang di konsumsi, dan
istirahat
4) Pola istirahat yang cukup
5) Pola bernapas dalam yang benar dan teratur

B. PEMELIHARAAN KESEHATAN Kesehatan Pribadi (Personal Hygiene)


Yang dimaksud dengan kesehatan pribadi atau kesehatan perseorangan adalah:
“Segala usaha dan tindakan seseorang untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri dalambatas-batas kemampuannya, agar mendapatkan
kesenangan hidup tenaga kerja yang opimal atau yang sebaik-baiknya”. Kesehatan yang
sempurna bukanlah tujuan, akan tetapi merupakan jalan untuk mencapai kesenangan hidup
tenaga kerja yang optimal atau yang sebaik-baiknya. Masih banyak orang yang belum
mengetahui atau belum menyadari betapa besarnya nilai kesehatan bagi seseorang. Pada
umumnya orang baru menyadari bahwa kesehatan tak ternilai harganya. Orang baru
menyadari hal tersebut bila ia telah menderita sakit yang berat an setelah sembuh barulah ia
menyadari betapa besarnya nilai kesehatan itu.
Hendaknya kita mengerti atau mengetahui sebab-sebab orang menjadi sakit. Banyak faktor
mengapa orang menjadi sakit antara lain adalah karena : a) Faktor pendidikan kesehatan
yang kurang
b) Faktor kebiasaan penduduk yang masih terbelakang
c) Faktor ekonomi dari rakyat yang masih kuramg mencukupi
Untuk menjaga kesehatan pribadi perlu diusahakan berbagai macam tindakan, antara lain : a)
Pemeliharaan kebersihan badan
b) Makanan yang sehat
c) Hidup yang teratur
d) Vaksinasi
e) Menghindari terjadinya penyakit
f) Patuh menjalankan agama
g) Kebersihan rumah dan lingkungan
h) Pemeriksaan kesehatan yang teratur dan sebelum sakit diperiksakan secara dini

1. Keseimbangan Antara Kegiatan dan Istirahat


Pada umumnya orang kurang memperhatikan keseimbangan bekerja, istirahat dan
tidur yang cukup. Pada usia tertentu manusia akan mengalami menurunnya daya tahan
tubuh. Maka kegiatan-kegiatan yang hanya diselingi istirahat pada waktunya dapat
menimbulkan penyakit tertentu. Manusia perlu istirahat. Badan sehari-hari untuk
melakukan kegiatan fisik yang berat kaya akan zat-zat sampah (asam laktat) di dalam
otototot tertentu maka untuk menghilangkan zat-zat sampah tersebut badan perlu istirahat.

43
Tidur dan istirahat sangat penting bagi kesehatan. Orang muda perlu tidur 8-10 jam sehari
semalam, sedangkan orang yang cukup umur memerlukan tidur 8 jam saja.

Kamar Tidur
Kamar tempat tidur sedapat mungkin yang luas ukurannya dan ada ventilasinya
sehingga cukup udara yang masuk. Di dalam bilik hendaknya sunyi dan waktu tidur
penerangan sedikit saja. Di dalam kamar tidak boleh ada tumbuhan dan bunga-bungaan yang
berbau.
Jika Anda memakai kasur jangan terlalu lunak, serta tempat tidur yang terlalu
sempit. Pemakaian bantal jangan terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan bentuk kolumna
vertebralis jika sering memakainya. Pakaian waktu tidur sebaiknya longgar. Seprei dan
sarung bantal sering dicuci. Kasur dan bantal dijemur setiap minggu.

Orang Perlu Berolahraga


Apabila orang yang selalu tinggal dirumah, terlalu banyak belajar dan tidak pernah
melakukan olahraga maka otot-otot akan menjadi lemah, pada malam harinya tidur kurang
nyenyak nafsu makan berkurang, buang air besar tidak teratur, kadang-kadang kepala pening
mudah masuk angin dan lain-lain keluhan yang dirasakan. Hal demikian akan mengurangi
daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit. Maka orang perlu olahraga secara benar dan
teratur. Faedah berolahraga ialah : a) Otot menjadi kuat
b) Otot jantung juga menjadi kuat
c) Peredaran darah menjadi baik
d) Paru-paru lebih berkembang
e) Pencernaan makanan lebih baik
f) Reaksi dan ketangkasan menjadi lebih baik
g) Sistem urat syaraf menjadi baik
h) Percaya kepada diri sendiri dan wajah kelihatan berseri-seri

2. Kesehatan Pribadi
Kehidupan modern menuntut kepada kita agar selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan pribadi maupun kesehatan masyarakat tempat kita tinggal.
Kesehatan pribadi dengan kesehatan masyarakat saling memperngaruhi satu sama
lain. Makin banyak orang memperhatikan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dirinya
makin balik pulalah kesehatan masyarakatnya. Sebaliknya makin jelek kesehatan
masyarakat, makin banyak sumber penyakit, maka makin menurun kesehatan pribadi warga
masyarakatnya. Usaha untuk mencapai kesehatan pribadi, antara lain adalah kebersihan
pribadi, dan hidup teratur .

3. Kebersihan Pribadi
Unsur-unsur yang tercakup dalam kebersihan pribadi antara lain adalah :
1. Kulit
a. Guna kulit
1) Sebagai pelindung tubuh dan jaringan di bawah kulit terhadap segala
rangsangan yang datang dari luar
2) Sebagai panca indera perasa dan peraba
44
3) Mengatur suhu badan
4) Sebagai alat pembuangan ampas-ampas berupa zat-zat yang tidak terpakai
melalui keringat
b. Pemeliharaan kulit
Salah satu cara agar kulit tetap sehat ialah dengan jalan memelihara
kebersihannya. Kulit yang bersih dan terpelihara dapat terhindar dari
bermacammacam penyakitbdan gangguan atau kelainan-kelainan yang mungkin
terdapat pada kulit. Guna mandi adalah :
1) Menghilangkan kotoran yang melekat pada kulit
2) Menghilangkan bau keringat
3) Merangsang peredaran darah dan syaraf
2. Kuku
a. Guna kuku
1) Melindungi ujung jari
2) Alat kecantikan
3) Untuk memegang
4) Sebagai senjata
5) Untuk mengais
b. Pemeliharaan kuku
Merawat kuku dapat dilakukan dengan memotong ujung kuku sampai beberapa
milimeter dari tempat perlekatan antara kuku dengan kulit dan potongan
disesuaikan dengan bentuk ujung jari. Gunakan alat pemotong kuku yang tajam
agar dapat memberikan hasil potongan yang baik dan rata. Kemudian kikirlah
tepi kuku yang telah dipotong agar menjadi rapi dan tidak tajam.
3. Rambut
a. Guna rambut
Rambut berguna untuk melindungi kepala dan memberikan keindahan.
b. Pemeliharaan rambut
1) Pencucian rambut
2) Pemangkasan dan penyisiran
4. Mata
a. Guna mata
1) Melihat
2) Membantu tugas alat keseimbangan tubuh
3) Memberikan keindahan
b. Pemeliharaan mata
1) Memakai kaca mata khusus atau yang berwarna untuk menghindari
masuknya debu, kotoran-kotoran yang lain ransangan cahaya yang kuat
masuk ke mata
2) Bila ada benda asing yang masuk mata, segeralah keluarkan dengan
menggunakan kain atau ujung sapu tangan yang bersih dan bila tidak berhasil
pergilah ke Puskesmas atau instansi kesehatan yang terdekat
3) Istirahatlah yang secukupnya setelah selesai melakukan pekerjaan yang
melelahkan mata

45
4) Biasakan makan makanan yang cukup mengandung zat yang diperlukan mata
terutama vitamin A
5. Hidung
a. Guna hidung
1) Sebagai alat pembau
2) Membantu alat penglihatan
3) Sebagai jalan masuknya udara pernafasan
4) Memberikan keindahan
b. Pemeliharaan hidung
1) Memelihara kebersihan hidung
2) Bila salah satu lubang hidung tersumbat benda asing, cobalah keluarkan
sendiri dengan menggunakan pinset kecil atau tutuplah lubang yang satunya
dan kemudian hembuskan udara dari dalam. Kalau cara kurang berhasil
silakan ke Puskesmas atau ke dokter terdekat
3) Bila hidung tersumbat dikarnakan adanya penyakit segeralah berobat ke
Puskesmas atau ke dokter terdekat
6. Telinga
a. Guna telinga
1) Sebagai alat pendengaran
2) Sebagai alat kesimbangan tubuh
3) Membantu alat penglihatan
4) Memberikan keindahan
b. Pemeliharaan telinga
1) Pembersihan
Untuk membersihkan telinga jangan menggunakan benda-benda yang
runcing, sebaiknya digunakan alat khusus dan jangan dilakukan sendiri.
Dalam membersihkan telinga jangan sampai bersih sekali, sisakan atau
biarkan tinggal sebagian tahi telinga yang masih basah dalam lubang telinga.
Tahi telinga yang basah dapat membunuh serangga kecil yang mungkin
masuk ke dalam telinga
2) Bila telinga kemasukan benda asing, mintalah bantuan orang lain untuk
mengeluarkan dengan hati-hati
3) Bila dirasa adanya gangguan pendengaran adanya penyakit pada telinga,
hendaklah diperiksakan pada puskesmas atau dokter yang terdekat.
7. Mulut dan Gigi
a. Guna mulut dan gigi
1) Untuk mengunyah makanan
2) Untuk berbicara
3) Memberikan keindahan
4) Lidah dapat dipakai sebagai alat pengecap dan alat berbicara
b. Pemeliharan mulut dan gigi
1) Memilih makanan yang tidak merusak gigi
2) Menghindari kecelakaan dan penggunaan gigi yang salah
3) Menyikat ataupun menggosok gigi dengan teratur
8. Pakaian
46
a. Guna pakaian
1) Melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar tubuh
2) Melindungi kulit dari sengatan matahari
3) Mencegah bibit penyakit masuk kedalam tubuh
4) Membantu mengatur suhu tubuh
b. Pemeliharaan
Pakaian yang telah kotor hendaknya segera dicuci sampai bersih. Pakaian yang
robek sebaiknya segera dijahit sebelum dipakai kembali agar kelihatan tampak
rapi.

TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, hubungan antara penyakit dengan kesehatan manusia ?
2. Diskusikan dengan teman Anda, pentingnya pencegahan terhadap penyakit ?
3. Mengerjakan tugas individu yaitu mencari dan mengumpulkan data mengenai berbagai
macam penyakit, penyebab dan pencegahannya !
4. Mengerjakan tugas individu yaitu mencari informasi bagaimana menjaga kesehatan
dengan baik !

LATIHAN

1. Jelaskan ketiga elemen yang saling berinteraksi dalam memunculkan gejala penyakit
pada manusia ?
2. Usaha apa saja yang bisa dilakukan secara efektif dalam rangka mencegah timbulnya
penyakit ?
3. Bagaimana upaya orang tua dan guru dalam rangka mencegah timbulya berbagai macam
penyakit yang mungkin terjadi kepada anak ?

UNIT 4. KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN ANAK

Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Penyebab anak usia TK mengalami kecelakaan
 Kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak

47
PENDAHULUAN

Keselamatan merupakan suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman bahaya/kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan
tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah keadaan
aman dan tenteram.
Risiko keamanan lingkungan baik di dalam maupun di luar ruangan sangat
bervariasi. Lingkungan pengasuhan anak dalam ruangan dapat menimbulkan berbagai
macam bahaya secara fisik. Kondisi anak anak yang masih dini dimana berbagai aspek
pertumbuhan dan perkembangan yang belum optimal juga memberikan dukungan
munculnya berbagai kecelakaan yang mungkin saja terjadi pada diri seorang anak.
Melalui pendidikan kesehatan di taman kanak-kanak, seorang anak diberikan
pengetahuan mengenai penjagaan keselamatannya dari bahaya yang mungkin ada di sekitar
lingkungan dimana anak berada. Di samping itu diberikan pula berbagai pengetahuan
mengenai penanganan atau tindakan yang bisa dilakukan ketika menghadapi atau mengalami
bahaya tersebut.
Diharapkan setelah mengetahui materi ini maka ada proses perubahan perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan hidup sehat di mulai dari rumah dan selanjutnya pada
lingkungan masyarakat sekitar.

DEFINISI KECELAKAAN
Pengertian kecelakaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), adalah
kejadian (peristiwa) yang menyebabkan orang celaka. Lembaga Pusat untuk Pengendalian
Penyakit memperkirakan bahwa setiap tahun, lebih dari 30.000 anak menderita cacat yang
menetap dari kecelakaan. Cacat ini memiliki dampak buruk yang luar biasa pada
perkembangan anak serta produktivitasnya di masa depannya, juga pada keuangan, dan
emosi keluarga. Cedera yang tidak disengaja sering disebut sebagai kecelakaan karena
mereka terjadi tanpa diharapkan dan sepertinya tidak terkendalikan.
Penjagaan keselamatan anak termasuk dalam penjagaan kesejahteraan anak yang
terdapat di dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak. Dalam Bab I Pasal 1 Undang-undang ini, dinyatakan bahwa
kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin
pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun
sosial. Hak-hak anak dinaytkan dalam Bab II : Hak Anak, Pasal 2 yaitu bahwa anak berhak
atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar. Sedangkan Pasal 3 menyatakan bahwa
dalam keadaan membahayakan, anaklah yang pertama-tama berhak mendapat pertolongan,
bantuan dan perlindungan.
Lingkungan kehidupan seorang anak adalah di sekolah, rumah dan sekitarnya serta
sesekali pergi bersama keluarga pergi ke tempat yang berbeda. Orang tua maupun guru yagn
senantiasa menemani anak mampu memberikan perlindungan yang dibutuhkan oleh anak
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga lokasi dimana kebutuhan akan
penjagaan itu diperlukan.

48
A. PENYEBAB ANAK USIA TK MENGALAMI KECELAKAAN
Anak usia TK adalah manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan,
baik fisik maupun sosial yang amat awal dalam kehidupan seorang manusia. Pada masa
ini, maka memiliki kelemahan tertentu yaitu :
 Kondisi fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang cukup,
serta belum miliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal berbagai keadaan
atau situasi yang ada di lingkungan yaitu benda maupun keadaan seperti keramaian
di jalan raya, air yang banyak seperti kolam renang atau sungai.
 Belum tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang diperlukan
ketika mengalami suatu kecelakaan. Karena hal – hal tersebut diatas, maka dapat
dikatakan bahwa anak usia TK sering mengalami kecelakaan karena :
a. Belum bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian dan kerendahan
dengan benar. Misalnya anak memanjat ke atas tembok atau pohon, ketika sudah
sampai di atas ia baru menyadari akan ketinggian tersebut dan menjadi panik,
takut, dan dapat terjatuh. Demikian juga menghadapi tempat yang rendah, anak
mungkin ingin mengambil bola yang jatuh, masuk suatu lubang atau turun
kebawah suatu lereng. Anak kemudian mengalami kesulitan karena tidak dapat
kembali ke tempat semula, menjadi panik dan takut.
b. Suka memasukkan benda ke dalam mulut. Seorang anak seperti juga manusia
dewasa memiliki berbagai alat indra, antara lain indra pengecap. Seorang anak,
ketika bayi mengenal bahwa ada benda yang dimasukan ke mulutnya, yaitu
ketika ibunya memberikan minum susu. Jadi ia mengenal suatu benda melalui
perabaan jari tangannya dan mulutnya. Hal ini seringkali masih dilakukan pada
usia TK. Bahaya yang dapat terjadi adalah apabila benda tersebut tajam, beracun
atau tertelan.
c. Belum mengenali atau membedakan benda atau bahan yang berbahaya dan yang
tidak berbahaya. Anak pada usia TK ini masih belajar mengenal lingkungannya.
Ia belajar mengetahui sesuatu benda atau bahan dari berbagai sisi seperti bau,
rasa, warna, bentuk, dan sebagainya yang dapat ditangkap oleh panca indranya.
Pada tahap mengetahui keadaan fisik benda atau bahan ini, anak belum
menyadari bahwa benda atau bahan itu walaupun indah, menarik, wangi, enak,
memiliki sisi buruk yaitu dapat membahayakan. Misalnya, api yang menyala dan
berwarna merah, gunting atau pisau yang berkilau dan kadangkala perlu untuk
digunakan, ternyata dapat membuat luka pada tubuh jika tertusuk oleh benda ini.
Seringkali terjadi kecelakaan pada anak akibat ketidaktahuannya.

B. KECELAKAAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA ANAK


Berikut adalah beberapa kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak seperti :
1. Terjatuh
1) Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh contohnya adalah :
- Adanya benda yang terdapat di lantai, perabotan yang menonjol di bagian
bawah, lantai yang tidak rata permukaannya yang dapat menyebabkan anak
tersandung
- Lantai yang licin karena basah, berminyak, belumut atau benda licin seperti
kulit buah, dapat menyebabkan anak terpeleset atau tegelincir
49
- Permainan antar anak seperti mendorong, menabrak, menarik dapat
menyebabkan anak kehilangan keseimbangan dan jatuh
- Posisi tempat berada anak seperti tempat tinggi, lereng yang curam sering
menyebabkan anak jatuh
- Keadaan kesehatan anak, khususnya kesehatan mata seperti rabun senja
karena kekurangan vitamin A
2) Pencegahan agar anak tidak terjatuh
Tindakan pertama adalah dengan menghilangkan penyebabnya yaitu :
- Lantai yang bersih, kering dan rata
- Barang – barang tidak bertebaran di lantai
- Pencegahan anak naik suatu tempat tinggi yang berbahaya
3) Akibat anak jatuh
Umumnya anak jatuh mengalami benturan pada bagian kepala atau tubuh
lainnya. Akibatnya dapat berupa gejala ringan ataupun berat yaitu :
- Gejala ringan, anak memar atau benjol
- Gejala sedang, terdapat luka berdarah, nyeri dan gigi goyang
- Gejala berat, pingsan, muntah, keluar darah dari hidung / telinga, gigi patah
4) Tindakan pertolongan sederhana
Jika anak jatuh, tindakan penangannya dapat dibaca bagian P3K. Penjelasan
berikut ini hanya merupakan pengetahuan untuk melakukan tindakan awal saja.
Tindakan yang dilakukan sesuai gejala yang terjadi : a. Gejala Ringan
Penanggulangannya adalah memar atau benjol dikompres dengan air dingin.
Jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K
b. Gejala Sedang
Jika luka berdarah, setelah ditangani secara P3K, perlu diperhatikan seperti,
untuk pendarahan yang banyak, perlu segera dibawa ke puskesmas atau
dokter terdekat, jika gigi goyang, dilaporkan kepada orang tua untuk
ditangani oleh dokter gigi
c. Gejala berat
Perhatikan benar-benar penanganan P3K, kemudian harus segera dibawa ke
puskesmas atau dokter secepatnya
2. Keracunan
1) Penyebab anak keracunan
a) Makanan yang beracun karena bahannya mengandung racun atau
mengandung jasad renik penyebab keracunan dan makanan basi
b) Obat – obatan
Perlu diperhatikan agar meletakkan obat – obatan di luar jangkauan anak.
Anak perlu diberitahu bahwa obat dangan etika berwarana biru adalah obat
luar, dan etiket berwarna putih adalah obat yang dimakan. Juga penggunaan
obat untuk bagian tubuh tertentu, dan tidak boleh terkena bagian tubuh yang
peka seperti mata
2) Pencegahan keracunan
Lakukan tindakan pengamanan bahan yang berbahaya dan jaga kebersihan yaitu:
a) Bahan-bahan yang dapat menimbulkan keracunan disimpan di tempat yang
sulit dicapai anak, dalam lemari yang terkunci
50
b) Obat yang diminum dan obat luar diletakkan terpisah dan diberi tanda yang
jelas
c) Bahan pembasmi serangga dan hama, pupuk, obat-obatan pembersih agar
disimpan di tempat tersendiri yang sulit dijangkau anak dalam keadaan
tertutup rapat
d) Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan yang ada secara baik dan teratur
e) Anak diberi pengertian mengenai bahan-bahan maupun serangga yang
berbahaya bagi dirinya
3) Akibat anak keracunan
Keracunan yang disebabkan termakan, terminum bahan beracun atau digigit
binatang berbisa dapat mengakibatkan kegawatan sampai kematian bagi anak.
Akibat keracunan terlihat dari beberapa gejala yang mungkin timbul :
a) Gejala keracunan sedang :
- Pusing, sakit kepala
- Mual, muntah, sakit perut, mencret
- Luka atau tanda bekas gigitan
- Bengkak, nyeri, perubahan warna kulit
b) Gejala keracunan berat :
- Kejang- kejang
- Sesak napas
- Lemas, pucat, berkeringat
- Pingsan
- Mulut berbusa
4) Tindakan pertolongan awal
a) Bila anak termakan atau terminum bahan beracun, usahakan agar keluar dari
tubuhnya dengan cara dimuntahkan : - masukan jari tangan ketenggorokan
anak
- Minumkan satu gelas air hangat dicampur garam sebanyak satu sendok
makan
b) Setelah muntah, berikan anak susu cair atau putih telur. Anak yang muntah
maupun tidak, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
c) Bahan makanan atau zat beracun yang termakan atau terminum dibawa
kepuskesmas atau rumah sakit, agar dapat segera ditangani sesuai dengan
racun yang masuk ketubuhnya
d) Gigitan binatang berbisa ditangani dengan cara : lakukan balut ikat pada
bagian diatas dari gigitan. Luka gigitan dicuci dengan larutan encer soda kue,
dan anak segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
3. Kemasukan benda asing
a. Benda yang sering dimasukan anak kedalam mulut, hidung atau telinga. Kadang
kala dapat juga mata kemasukan benda asing. Sifat anak yang ingin tahu
mengenai suatu benda, menyebabkan anak melakukan hal ini, umumnya yang
dimasukkan adalah :
1) Benda tumpul :

51
Kelereng, bibi-bijian, uang logam, peniti, kancing, gumpalan kertas, kacang
atau makanan lain yang keras masuk kesaluran bukan tenggorokkan, dan
benda kecil yang terjangkau.
2) Benda tajam : Paku, peniti terbuka
3) Serangga
b. Pencegahan anak memasukkan benda asing :
1) Jauhkan benda-benda yang dapat dimasukkan kemulut, telinga, dan hidung
anak
2) Biasakan anak makan atau minum dengan sikap yang benar yaitu duduk,
tidak berbaring
3) Jangan berikan makan atau minum ketika anak sedang menangis
4) Anak dan orang disekeliling anak diberitahu mengenai bahaya tersebut
c. Akibat bila anak kemasukan benda asing
1) Telinga : mengakibatkan luka, pendarahan, dan gangguan pendengaran
2) Saluran pernapasan : kesulitan bernapas, sesak, dan kebiruan pada bibir
3) Hidung : lubang hidung tersumbat, anak sulit bernapas
4) Saluran pencernaan : benda yang tajam dapat menyebabkan luka
d. Tindakan pertolongan :
1) Kemasukan benda pada saluran pernapasan:
- Tunggingkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari punggung
- Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar
2) Kemasukan benda pada telinga dan hidung segera dibawa kepuskesmas atau
rumah sakit. Dapat diusahakan jika benda masuk kehidung, dihembuskan
udara dari lubang hidung yang tersumbat sementara lubang hidung yang lain
ditutup. Jangan dikeluarkan sendiri dengan alat karena dapat terdorong lebih
kedalam.
3) Menelan benda tanjam :
- Segera dibawa kepuskesmas atau rumah sakit 4) Menelan benda tidak
tajam:
- Tidak dilakukan tindakan, bawalah kerumah sakit atau dokter terdekat.
5) Kemasukan benda dimata:
- Jika sedikit kotoran yang masuk dapat dibersihkan dengan kapas. Jika
terkena benda tanjam, mata ditutup dengan kasa steril, anak dibawa
kerumah sakit.
4. Terbakar
a. Penyebab anak terbakar dapat berasal dari
- Api
- Uap panas
- Benda panas berupa cairan (air, minyak, gula dan benda padat (seterika,
rokok, peralatan memasak, lampu dan lain-lain)
- Bahan kimia : air aki
- Sengatan listrik atau petir
b. Akibat anak terbakar

52
Terbakar dapat menimbulkan luka bakar yang ringan ataupun berat pada
bagian tubuh yang terkena. Sengatan listrik dan petir menyebabkan kesulitan
bernapas. Jantung berhenti berdenyut samapai terbakar.
Tingkatan luka bakar adalah :
1) Luka bakar ringan, yaitu luka bakar yang tidak luas, tidak mengenai wajah
atau bagian vital anak.
2) Luka berat, yaitu luka bakar yang luas wilayahnya dan mencakup sebagian
besar dari tubuh, luka bakar pada bagian wajah dan alat vital anak.
Tingkatan luka bakar :
a. Tingkat I :
- Rasa panas, nyeri, warna kemerahan, pembengkakan.
b. Tingkat II :
- Kulit melepuh (gelembung berisi cairan kuning jernih), rasa nyeri, warna
kemerahan.
c. Tingkat III :
- Luka sampai pada jaringan di bawah kulit, warna kehitaman
- Kesadaran menurun
- Selanjutnya kehilangan cairan dan rasa nyeri hebat, infeksi pada kulit
yang rusak
Kecelakaan tersengat listrik atau petir:
1) Tingkat ringan: penderita tetap sadar, luka bakar pada daerah yang terkena.
2) Tingkat berat: pernapasan berhenti, kesadaran menghilang, denyut nadi masih
teraba.
c. Pencegahan agar anak tidak terbakar
- Jauhkan benda yang menyebabkan terbakar dari jangkauan anak
- Berikan pengaman pada benda penyebab terbakar atau berbahaya misalnya :
menutup lubang kontak listrik atau memasang lubang pada tempat yang
tinggi, jaga agar benda tersebut aman yaitu kabel terisolasi/tertutup dengan
baik, letakkan benda listrik jauh dari air
- Matikan api atau benda listrik segera bila tidak dipakai atau bila ada anak
didekatnya
- Jauhkan anak dari benda yang menyebabkan terbakar
- Anak berada di dalam rumah bila hujan terutama yang berpetir
- Berikan pengertian kepada anak dan orang skelilingnya mengenai bahaya
yang ada
d. Tindakan pertolongan : Luka bakar: a) Tahap I
Dinginkan bagian tubuh yang terkena dan menyiram dengan air bersih yang
dingin dan mengalir (bukan air es) sampai berkurang rasa sakitnya.
b) Tahap II
Lepuh tidak boleh dipecahkan, jika pecah bersihkan dan tutup dengan salep
luka bakar. Luka ditutup dengan kain kasa steril.
c) Tahap III
Luka ditutup dengan kasa steril dan anak dibawa ke puskesmas atau rumah
sakit.

53
Kecelakaan tersengat aliran listrik/petir:
a) Berikan napas buatan.
b) Luka bakar dirawat.
c) Jika tidak sadar, dibawa ke rumah sakit.
5. Terluka, Terbentur, dan Tertumbuk
Anak terluka bila tertusuk suatu benda tajam, sedangkan anak terbentur bila
anak sedang bergerak (lari, lompat) terkena suatu benda besar atau keras. Tertumbuk
adalah bila anak tertimpa suatu benda besar dan keras. Luka adalah terputusnya
jaringan tubuh oleh kekerasan benda tumpul atau tajam, benda panas atau bersuhu
tinggi.
1) Pencegahan anak terluka, terbentur atau tertumbuk
- Letakkan benda yang membahayakan yaitu yang tajam dan benda lainnya
pada tempat yang aman bagi anak
- Jelaskan kepada anak dan orang di sekeliling anak mengenai bahaya terluka,
terbentur dan tertumbuk
- Awasi anak ketika sedang bermain atau berada di suatu tempat yang dapat
membahayakan diri anak
2) Akibat anak terluka terbentur, dan tertumbuk
Terluka oleh benda tajam dapat mengakibatkan luka tusuk, luka potong, dan luka
robek serta luka iris. Juga ada luka gigitan seperti giggitan anjung dan ular.
Terbentur atau tertumbuk dapat mengakibatkan memar, pendarahan di dalam,
lemas atau pingsan.
3) Tindakan pertolongan:
a) Luka iris yang pendek dan dangkal
1. Dibersihkan dengan air matang bersih
2. Diberi obat merah atau antiseptik
3. Dirapatkan dan dibalut atau ditutup dengan plester atau kain kasa yanng
bersih
b) Luka iris yang dalam dan panjang, dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa
steril, anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
c) Luka tusuk dibersihkan, ditutup, dan anak dibawa ke puskesmas atau rumah
sakit untuk mendapat suntikan anti tetanus
d) Luka digigit anjing, dibersihkan, dicuci dengan alkohol 70% atau yodium
tinctur. Luka ditutup dengan kasa steril. Jika luka cukup parah, anak dibawa
ke puskesmas atau rumah sakit.
e) Luka digigit ular, ular berbisa meninggalokan luka bekas gigi taring. Bagian
yang digigit tidak boleh gerakkan untuk mencegah bisa ular menyebar ke
seluruh badan. Di atas luka gigitan diikat dengan sehelai kain yang
dilonggarkan setiap setengah jam. Sebaiknya racun ular diisap keluar.
6. Terbekap
Anak seringkali bermain dengan bantal atau benda lain seperti kantong
plastik dengan memasukan kepala kedalamnya, sehingga anak tidak dapat bernapas
karena mulut dan hidungnya tertutup.
1) Penyebab anak terbekap
Batal, guling, kain, selimut, kantong plastik
54
2) Pencegahan anak terbekap
- Jauhkan benda penyebab dari jangkauan anak dan cegah anak bermain
dengan benda itu.
- Beritahu kepada anak dan orang sekeliling mengenai bahaya terbekap.
3) Akibat anak terbekap : anak tidak dapat bernafas, lemas, pingsan
4) Tindak pertolongan : segera lepaskan anak dari benda yang mengakibatkan anak
terbekap
7. Tenggelam
1) Penyebab anak tenggelam
- Bak air
- Kolam ikan, kolam renang, sungai
- Sumur terbuka, saluran air yang dalam dan terbuka
2) Mencegah agar anak tidak tercebur/tenggelam
- Amankan tempat yang dapat membuat anak tercebur/tenggelam seperti
sumur, kolam dan lain-lain dengan memberikan pagar di sekelilingnya
- Buatlah bak air yang cukup tinggi dan tak terjangkkau anak
- Jaga agar anak tidak bermain di dekat tempat yang membahayakan
- Jelaskan kepada anak dan orang sekelilingnnya bahaya yang ada
3) Akibat anak tenggelam
- Terminum air dalam jumlah yang banyak, anka menjadi terbatuk, sesak napas
dan lemas.
- Anak tidak dapat bernapas hingga meninggal. Yang terganggu adalah :
- Paru-paru dan jalan napas
- Peredaran darah
o Kesadaran
4) Tindakan pertolongan
a) Bebaskan jalan napas, yaitu dengan megeluarkan segala sesuatu yang
menyumbat jalan napas, mulut, dan hidung serta bersihkan. Luruskan jalan
napas dengan cara : tekan dagu ke atas belakang, sampai kepala tertengadah
sejauh-jauhnya.
b) Bila belum berhasil, lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut dengan
cara :
1) Bersihkan jalan napas, mulut, dan hidung dengan cara memegang anak
pada kedua kaki dengan kepala ke bawah kemudian keluarkan kotoran
sisa makanan dari mulut atau dengan cara memukul pelan-pelan
punggung anak antara tulang belikat
2) Telentangkan penderita
3) Tekan kepala kebelakang, tarik dagu anak setinggi-tingginya
4) Lanjutkan: penolong menarik napas dalam-dalam, letakkan mulut
penolong secara terbuka pada mulut dan hidung anak
5) Tiupkan perlahan-lahan udara dari mulut penolong kedalam mulut dan
hidung ana, sehingga dadanya membesar

55
6) Sewaktu dilakukan pernapasan buatan, kepala anak diletakkan lebih
rendah dan dimiringkan. Perut korban ditekan sehingga iar keluar dari
mulut korban
7) Korban diselimuti supayah hangat. Apabila belum berhasil membuat anak
bernapas dan sadar, bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


a. Pengertian
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah :
1) Pertolongan yang diberikan segera setelah kecelakaan
2) Tindakan P3K ini bersifat sementara, sampai korban mendapat pertolongan dari
petugas yang berwenang
3) Pertolongan pertama ini diharapkan dapat mengurangi penderitaan, masa perawatan
dirumah sakit dan kecacatan pada korban
4) Pertolongan ini bersifat sederhana dengan peralatan dasar sederhana yang dapat
diadakan di tempat umum
b. Tujuan P3K
1) Menyelamatkan penderita
2) Menyembuhkan penderita atau mencegah bertambah parahnya luka atau kerusakan
akibat kecelakaan
3) Mengurangi rasa yeri dan cemas, menjaga ketenangan fisik dan mental penderita
4) Membantu mencarikan pertolongan dari pihak yang berwenang secepat mungkin,
disamping upaya melakukan P3K
c. Prinsip Pokok P3K
Ada beberapa prinsip pokok dalam melaksanakan P3K yaitu:
1) Pernapasan korban dijaga agar tetap berlangsung dengan baik. Lakukan pernapasan
buatan dari mulut ke mulut jika terlihat pernapasan berhenti.
2) Apabila ada pendarahan, dihentikan secepatnya
3) Upayakan agar penderita tetap sadar
4) Korban yang tidak sadar dan yang diduga mempunyai luka diperut tidak diberikan
makanan atau minuman. Korban yang mengalami luka bakar atau keracunan, dalam
keadaan sadar di berikan minuman dalam jumlah yang banyak.
5) Lakukan tindakan P3K secara cepat, tepat, dan hati-hati
6) Tetaplah berjaga mewaspadai ancaman bahaya selanjutnya bagi korban
7) Tindakan dilakukan untuk menenangkan korban
8) Jika ada tanda shock, teletangkan korban dengan letak kepala lebih rendah daripada
bagian tubuh lainnya. Apabila korban muntah-muntah dalam keadaan setengah sadar,
baringkanlah telungkup dengan letk kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
9) Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta
keparahan cedera yang dialami. Jika hendak diusung, kepala korban ada di dekat
pengusung yang belakang agar dapat memperhatikan keadaan korban. d. Peralatan
P3K
Peralatan P3k terbagi atas obat dan alat P3K sebagai berikut :
1) Peralatan
a) Buku petunjuk P3K
56
b) Pembalut segitiga (mitella) minimum 2 buah
c) Pembalut biasa ukuran 2 cm, 5 cm, dan 10 cm
d) Kasa steril, 1 dos
e) Kapas putih, 50 -100 gram
f) Snelverband, 1 buah
g) Plester
h) Plester cepat (tensoplast dan sebagainya)
i) Softratule
j) Bidai (spalk) ukuran untuk paha dan betis
k) Gunting perban
l) Pinset
m) Kertas pembersih (cleaning tissue)
n) Sabun
o) Lampu senter
p) Pisau lipat
q) Pipet
2) Obat-obatan
a) Obat pelawan rasa sakit (asetosal, antalgin dan sebagainya)
b) Obat pelawan mulas-mulas dan sakit perut lainnya
c) Norit
d) Obat anti alergi
e) Amoniak cair25% (untuk menyadarkan orang pingsan)
f) Mercurochroom
g) Obat tetes mata
h) Saleb mata berantibiotika
i) Saleb boor
j) Salep sulfa
k) Salep antihistaminika
l) Obat gosok atau balsem
m) Larutan rivanol 1/1000, sejumlah 500 cc
n) Antiseptika (betadine, dettol, dsb)
o) Tablet garam (garam dapur), soda kue
p) Ephendrine (untuk sesak napas/alergi)
Obat-obatan tersebut diatas dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan keperluan.
4. Gangguan yang sering ditemukan dan tindakan pertolongannya
a. Gangguan pernapasan : yaitu keadaan penderita sulit bernapas
Penyebab : sumber jalan napas, kelemahan / kejang otot pernapasan, menghisap
asap/ gas beracun.
1) Tindakan : memberikan pernapasan bantuan Cara :
a) Anak dalam keadaan terlentang dan kepala di tengadahkan. Jalan
pernapasan dibersihkan (hidung, mulut, kerongkongan).
b) Masukkan O₂ dan keluarkan CO₂ pada anak sampai sadar. Frekuensi
pernapasan adalah 15 -12 kali pada anak.
Pelaksanaan

57
1. Penolong menghisap napas sebanyak mungkin, hembuskan kemulut
korban dan usahakan tidak ada udara yang bocor dengan cara menutup
lubang hidung anak dengan jari.
2. Perhatikan, udara akan masuk keparu-paru anak sehingga dadanya
terlihat mengembang. Lepaskan mulut penolong, udara pernapasan anak
dibiarkan keluar dari hidung dan mulut.
3. Lakukan hal ini beberapa kali.
4. Jika ada luka di mulut anak, lakukan pernapasan pada hidung anak,
mulut anak di tutup.
b. Gangguan Peredaran Darah:
1) Shock
Shock timbul akibat gangguan pendarahan darah ke otak dan berkurangnya
aliran darah ke organ-organ tubuh. Hal ini mengakibatkan otak kekurangan
O₂ sehingga anak kehilangan kesadaran.
Penyebab shock :
1. Luka yang banyak mengeluarkan darah
2. Muntah,muntah, berat sehingga cairan tubuh banyak berkurang
3. Luka bakar yang luas
4. Nyeri hebat
5. Alergi cbat atau bahan kimia lain Gejala shock :
- Pra shock
Pucat, kulit basah, keringat dingin, gelisah, rasa haus, meracau, nadi lemah,
dan cepat (100 kali per menit).
- Shock
Mata cekung, wajah sangan pucat, napas cepat, dan tidak teratur, nadi sulit
diraba dan cepat.
Tindakan yang perlu di lakukan : anak dibawa ke tempat yang teduh dan
aman, anak dibuat tenang, pakaian yang mengikat dilonggarkan, kepala
diletakkan lebih rendah.
2) Perdarahan lokal
Perdarahan lokal, perlu segera diatasi agar tidak terjadi kehilangan darah
dalam jumlah yang banyak. Akibatnya dapat shock dan terjadi kematian. a.
Jenis perdarahan
1. Perdarahan keluar tubuh
2. Perdarahan ke dalam tubuh, yaitu di dalam rongga dada, rongga
perut, otak.
Secara umum, cara mengatasinya adalah :
1. Bagian tubuh yang berdarah ditinggikan
2. Pembuluh nadi yang terletak antara tempat pendarahan dengan
jantung ditekan, kalau perlu diikat
3. Luka dibersihkan, dibalut
4. Anak dibawa kerumah sakit
c. Patah tulang

58
Patah tulang ditandai oleh terputusnya tulang, seluruhnya maupun sebagian.
Tanda patah tulang adalah tumbuhnya rasa nyeri bila digerakkan, bentuk
tubuh yang terkena berubah dan membengkak. Bias jadi luka terbuka
pada bagian tersebut.
Tindakan yang dapat dilakukan :
1. Pasanglah bidai, yaitu sepotong kayu, papan atau bahan lain yang
ringan, rata, dan kuat
2. Bidai dipasang di bagian anggota yang cedera, pada persangkaan
tulang yang patah, persendian di atas
3. di bawah tempat yang patah diikat tidak terlalu kuat tapi cukup
banyak agar bagian yang terkena tidak bergerak Beberapa contoh
membalut luka :
a. Membalut luka pada pergelangan tangan
- Perhatikan cara meletakkan kain kasa dengan tekanan oleh jari
tangan
- Kain kasa pengait dilibatkan pada pergelangan tangan dan diikat
b. Pembalutan luka pada betis kaki
- Perhatikan peletak kain kasa awal
- Kain kasa dibalutkan kemudian diikat seperti pada pergelangan
tangan
c. Pembalut jari tangan
- Perhatikan cara melibatkan kain kasa awal
- Pembalut dengan kain kasa dapat dilakukan pada jari tersebut
atau diikatkan ke pergelangan tangan
d. Pembalut kaki
- Perhatikan peletakkan kain kasa awal
- Pembalutan dilakukan dengan rapat berseling-seling.

TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, mengapa anak dapat mengalami kecelakaan ?


2. Diskusikan dengan teman Anda, berbagai macam kecelakaan yang mungkin terjadi
dalam berbagai kehidupan anak ?
3. Diskusikan dengan teman Anda, pertolongan awal apa saja yang bisa dilakukan kepada
anak ketika anak mengalami kecelakaan ?
4. Mengerjakan tugas individu yaitu mengamati anak yang mengalami kecelakaan,
penyebabnya dan cara penanganan kecelakaan tersebut !

LATIHAN

59
1. Jelaskan berbagai macam hal yang bisa menyebabkan anak mengalami kecelakan di
lingkungan sekitar kehidupan anak ?
2. Sebutkan berbagai macam kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak dan tindakan
pencegahannya ?
3. Apa saja kecelakaan yang sering terjadi pada anak dan bagaimana penanganan
pertolongan pertama pada kecelakaan tersebut ?

UNIT 5. IMUNISASI, MENYUSUI , MASALAH YANG SERING TERJADI PADA


BAYI

Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Definisi imunisasi
 Manfaat imunisasi
 Jenis-jenis imunisasi
 Jadwal pemberian imunisasi
 Dampak tidak diberi imunisasi
 Mitos dan fakta seputar imunisasi
 Pentingnya dan manfaat ASI
 Menyusui dengan benar
 Usia ideal bayi untuk disapih
 Mitos dan fakta seputar menyusui
 Masalah yang sering terjadi pada bayi

PENDAHULUAN

Imunisasi atau vaksinasi merupakan teknologi yang sangat berhasil di dalam dunia
kedokteran dalam upaya untuk menjaga kesehatan sedini mungkin. Dalam dunia kesehatan

60
dikenal tiga pilar utama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu preventif atau
pencegahan, kuratif atau pengobatan dan rehabilitative. Imunisasi sendiri merupakan suatu
upaya pencegahan primer guna menghindari terjadinya sakit atau kejadian yang dapat
mengakibatkan seseorang cacat ataupun meninggal.
Imunisasi merupakan salah satu usaha untuk memberikan kekebalan bayi dan anak
dengn cara vaksin ke dalam tubuh. Tujuan imunisasi sendiri adalah agar anak dan bayi
terlindungi dari berbagai macam penyakit berbahaya yang bisa saja pada akhirnya
menimbulkan kecacatan ataupun meninggal dunia. Dengan imunisasi, anak bisa terhindar
dari ancaman penyakit yang ganas ataupun mematikan tanpa bantuan pengobatan.
Menyusui adalah suatu proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi secara refleks menghisap untuk mendapatkan
ASI. Di dalam ASI sudah mencukupi berbagai unsur kebutuhan bayi baik secara fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh
kembang yang optimal baik fisik maupun mental anak, maka perlu diperhatikan berbagai
macam aspek agar proses menyusui ibu dan anak bisa terlaksana dengan baik.
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi
dapat mengalami berbagai macam hal yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir
lebih rentan terhadap beberapa penyakit bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar
ataupun orang dewasa karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna untuk melawan
berbagai sumber penyakit yang mengganggu kondisi tubuh anak.
A. DEFINISI IMUNISASI
Definisi imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah
dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga
melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh
memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh.
Imunisasi merupakan salah satu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan
cara vaksin kedalam tubuh. Tujuan imunisasi sendiri adalah agar tubuh terlindung dari
beberapa penyakit berbahaya. Jika pun bayi atau anak sakit, dapat menghindarkan dari
perkembangan penyakit yang menyebabkan cacat atau meninggal dunia.Imunisasi adalah
pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit.
Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi
terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu
membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.Vaksin secara umum
cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek
samping yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit
masakanakkanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.

B. MANFAAT IMUNISASI
Adapun keuntungan yang didapat dari vaksinasi, yaitu : pertahanan tubuh yang
terbentuk oleh beberapa vaksin akan dibawa seumur hidup, cost-effective karena murah dan
efektif, dan tidak berbahaya (reaksi serius sangat jarang terjadi, jauh lebih jarang daripada
komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara alami).
Selain keuntungan tersebut di atas, imunisasi juga memiliki dampak secara individu,
sosial, dan epidemiologi. Secara singkat, apabila anak telah mendapatkan imunisasi maka
61
80-95% diantaranya akan terhindar dari penyakit infeksi yang ganas. Kekebalan individu ini
akan mengakibatkan pemutusan rantai penularan penyakit dari anak ke anak lain atau kepada
orang dewasa yang hidup bersamanya. Inilah yang disebut keuntungan sosial karena dalam
hal ini 5-20% dari anak-anak yang tidak diimunisasi juga akan terlindung, disebut herd
immunity (kekebalan komunitas). Maka mendeteksi daerah penularan penyakit melalui
program imunisasi sangat membantu mencari siapa target vaksinasi, sehingga akan tepat
sasaran dan lebih cepat menurunkan insiden penyakit. Upaya tersebut disebut source drying.
Keuntungan lain, seiring angka kesakitan yang menurun, akan menurun pula biaya
pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Selain itu, dengan mencegah seorang anak dari
penyakit infeksi yang berbahaya, berarti akan meningkatkan kualitas hidup anak dan
meningkatkan daya produktivitas di kemudian hari.

C. JENIS-JENIS IMUNISASI
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang diantaranya adalah :
1) BCG
Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis
hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain Paris (vaksin hidup). Oleh
karena itu, tidak diberikan pada pasien imunokompromais (leukemia, anak yang sedang
mendapatkan pengobatan steroid jangka panjang, atau bayi yang telah diketahui atau
dicurigai menderita HIV. a) Gunanya :
Memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang
diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan menderita penyakit
TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.
b) Tempat penyuntikan
Pada lengan kanan atas. c)
Kontra indikasi
- Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan. -
Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d) Efek samping
 Reaksi normal
1. Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan
kecil berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10 mm
2. Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada
luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa
kering dan bersih
3. Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)
dengan diametr 5-7 mm
 Reaksi berat
1. Kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih
luas
2. Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak

62
2) DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
Vaksin DTP merupakan suspensi koloidal homogen berwarna putih susu dalam vial
gelas, mengandung toksoid tetanus murni, toksoid difteri murni, dan bakteri pertusis
yang diinaktivasi, yang teradsorbsi kedalam aluminium fosfat. Vaksin DTP merupakan
jenis vaksin bakteri yang inaktif. a) Gunanya :
Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusis,
tetanus. b) Tempat penyuntikan Di paha bagian luar c)
Kontra indikasi :
- Panas diatas 38º C
- Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas
tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok
d) Efek samping :
 Reaksi lokal
1. Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam
ringan selama 1-2 hari
2. Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan
sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi
 Reaksi Umum
1. Demam tinggi, kejang dan syok berat
2. Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat) sebaiknya ibu
konsultasi pada bidan atau dokter
3) Hepatitis B
Vaksin inaktif, vaksin hepatitis B rekombinan.
Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus Hepatitis B, HBsAg, yang
tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA.
Vaksin Hepatitis B rekombinan berbentuk suspensi steril berwarna keputihan dalam
prefill injection device, yang dikemas dalam aluminum foil pouch, and vial. a)
Gunanya :
Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis.
b) Tempat penyuntikan
Di paha bagian luar. c)
Kontra indikasi Tidak
ada.
d) Efek samping
Pada umumnya tidak ada.
4) Polio
a. (1) OPV (oral polio vaccine) adalah vaksin trivalen merupakan cairan berwarna
kuning kemerahan dikemas dalam vial gelas yang mengandung suspensi dari tipe
1,2, dan 3 virus polio hidup (strain Sabin) yang telah dilemahkan. Vaksin Polio
Oral ini merupakan suspensi “drops” untuk diteteskan melalui droper (secara
oral).
b. IPV (inactivated polio vaccine), virus inaktif (salk), injeksi.
a) Gunanya
Memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis b)
Cara pemberian
63
Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes c)
Kontra indikasi
- Anak menderita diare berat
- Anak sakit panas
d) Efek samping
- Reaksi yang timbul bisaanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak
ringan
- Efek samping hampir tidak ada, bila ada hanya berupa kelumpuhan pada
anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa
- Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%
5) Campak
Vaksin campak adalah vaksin aktif yaitu vaksin virus hidup yang dilemahkan,
merupakan vaksin beku kering berwarna kekuningan pada vial gelas, yang harus
dilarutkan hanya dengan pelarut yang telah disediakan secara terpisah. Vaksin campak
ini berupa serbuk injeksi. a) Gunakan
Memberi kekebalan terhadap penyakit campak. b)
Tempat penyuntikan Pada lengan kiri atas c)
Kontra indikasi
- Panas lebih dari 38ºC
- Anak yang sakit parah
- Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
- Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat
- Riwayat kejang demam
d) Efek samping
- Panas lebih dari 38ºC
- Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12
- Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini
jarang terjadi

D. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI

Tabel 5.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi


No Jenis Jadwal
1 BCG diberikan 1 kali (pada usia 1 bulan) diberikan
2 DPT 3 kali (pada usia 2,3,dan 4 bulan) diberikan 4
3 Polio kali (pada usia 1,2,3, dan 4 bulan) diberikan
4 Campak 1 kali (pada usia 9 bulan) diberikan 1 kali
5 Hepatitis B (pada usia 0-7 hari)

E. DAMPAK TIDAK DIBERI IMUNISASI 1. Anak mudah sakit


Antibodi anak umumnya masih lemah dan imunisasi memperkuat sistem daya tahan
tubuh anak. Anak yang tidak diberikan imunisasi dengan lengkap dan dengan baik
bisa menyebabkan anak mudah terserang penyakit seperti polio, TBC dan campak.

64
2. Anak menjadi gampang tertular penyakit
Daya tahan yang masih lemah membuat anak muda tertular penyakit berbahaya seperti
cacar, campak, difteri dan lain-lain. Imunisasi selain mencegah anak sakit, juga
memberikan pencegahan kepada anak agar tidak mudah tertular penyakit.

3. Bisa menimbulkan efek samping


Vaksin yang tidak diberikan bertahap sesuai dengan ketentuan bisa menimbulkan
efek samping yang serius. Maka mengikuti jadwal imunisasi dengan tertib dan
teratur bisa menjadi solusi agar tidak ada efek samping dari imunisasi.

F. MITOS DAN FAKTA SEPUTAR IMUNISASI


Terdapat beberapa mitos yang berkembang dimasyarakat mengenai imunisasi yang
dapat mengaburkan fakta yang sesungguhnya. Oleh sebab itu beberapa mitos dan fakta
imunisasi yang perlu diketahui.
No MITOS FAKTA
1 Anak harus dalam Imunisasi tetap dikerjakan dalam keadaan sakit ringan,
keadaan benar-benar seperti batuk, pilek dan diare. Imunisasi pada kondisi ini
sehat untuk dapat tidak melemahkan daya tahan tubuh. Tubuh tetap dapat
imunisasi. Anak yang membentuk antibodi yang dibutuhkan terhadap vaksin
sakit batuk-pilek tidak tertentu, dan tetap dapat melawan virus yang sedang
boleh diimunisasi. menyerang tubuhnya di sisi lain. Respons antibodi yang
dibentuk juga tetap efektif.
2 Anak yang sedang Tidak ada hubungan antara konsumsi antibiotik dengan
mendapatkan imunisasi. Antibiotik bekerja melawan infeksi bakteri
pengobatan antibiotik yang sedang berada di dalam tubuh, bukan memerangi
ditunda imunisasinya bakteri yang ada di vaksin
3 Vaksin MMR Sudah dijelaskan pada bab Autisme, bahwa tidak ada
menyebabkan autisme hubungan antara vaksinasi MMR dengan autisme. Jika
maka pastikan dulu vaksin MMR, atau vaksin-vaksin lainnya berisiko
anak sudah lancar menyebabkan autisme, pastinya tidak akan diizinkan
berbicara sebelum beredar di negara tersebut. Rekomendasi vaksinasi MMR
mendapatkan imunisasi juga diberikan pada usia 15-18 bulan, yakni ketika anak
MMR. belum lancar berbicara. Alasan menunda vaksinasi MMR
sampai anak lancar berbicara menjadi lebih tidak masuk
akal.

65
4 Imunisasi tidak perlu Imunisasi tetap diberikan sekalipun terlambat, justru
diberikan jika sudah sebelum anak mengalami sakit akibat virus/bakteri yang
terlambat dari sesungguhnya dapat dicegah. Jika yang terlambat adalah
jadwalnya karena imunisasi ulangan/booster, maka sesungguhnya tubuh
menjadi kurang efektif. telah mempunyai sel memori yang dihasilkan dari
imunisasi sebelumnya, jadi tinggal menguatkan saja. Jika
yang terlambat adalah imunisasi pertama, maka segera
berikan sebelum anak mengalami sakit sebenarnya.
5 Imunisasi yang Imunisasi simultan aman dikerjakan dan lebih memiliki
diberikan simultan banyak manfaat, dibandingkan kerugian. Sejumlah banyak
(banyak vaksin dalam vaksin berisi virus dan bakteri yang dimasukkan ke tubuh
satu waktu) berisik bertujuan merangsang sel memori sehingga masingmasing
melemahkan daya tahan vaksin membentuk memorinya sendiri-sendiri.

tubuh dan Saat tidak mendapatkan imunisasi pun, tubuh senantiasa


meningkatkan efek mendapatkan serangan ratusan virus/bakteri yang
samping. berusaha masuk ke tubuh.
Vaksin hanya memberikan sebagian kecil saja. Pemberian
imunisasi simultan mampu melengkapi imunisasi yang
tertinggal (bagi mereka yang terlambat pemberiannya)
dalam satu kunjungan. Trauma anak menghadapi dokter
dan suntikan juga berkurang karena jumlah kunjungan
menjadi tidak terlalu sering. Resiko anak terkena infeksi
akibat bercampur dengan anak yang sakit di klinik/RS
juga berkurang, seiring dengan berkurangnya frekuensi
kunjungan.

6 Anak yang Obat penurun panas hanya diberikan jika anak mengalami
mendapatkan imunisasi demam setelah imunisasi DPT. Tidak ada obat pencegah
DPT yang berpotensi demam pasca imunisasi. Kejang demam juga hanya
menimbulkan demam, dialami mereka yang berpotensi secara genetik saja.
sebaliknya segera
diberikan obat penurun
panas sehingga tidak
akan mengalami demam
yang berpotensi
menjadi kejang demam

66
7 Sebagian vaksin Sebagian vaksin memang dilabel oleh Badan POM
mengandung bahan sebagai “dalam proses pembuatannya bersinggungan
yang bersumber dari dengan bahan yang bersumber babi”. Kenyataannya yang
babi. ada adalah proses pembenihan sebagian vaksin
menggunakan protein (tripsin) yang berasal dari babi yang
digunakan untuk mengembangbiakkan kuman bagi
vaksin, tetapi pada proses selanjutnya tidak bersentuhan
lagi dengan senyawa bersumber babi. Produk akhir vaksin
bebas dari kandungan babi.

8 Vaksin mengandung Aluminium digunakan sebagai ajuvan yang berfungsi


logam berat seperti meningkatkan efektivitas vaksin. Jumlahnya setara dengan
merkuri dari aluminium, yang ditemukan pada 975 ml susu formula dan telah
juga senyawa kimia digunakan selama 75 tahun, serta terbukti keamanannya.
seperti formalin yang Formalin digunakan untuk menetralkan toksin tetanus
berpotensi sehingga menjadi toksoid yang berguna merangsang
membahayakan tubuh. kekebalan tubuh.
Kandungan formalin dalam darah manusia lebih tinggi
dibandingkan dengan yang terdapat pada vaksin. Merkuri
yang terdapat di dalam vaksin adalah jenis etil merkuri
(timerosal), yang berbeda dengan metil merkuri pada
limbah industri. Kadar akumulatif dalam tubuh manusia
yang didapatkan dari vaksin jauh di bawah batas aman
yang ditetapkan WHO.

G. PENTINGNYA DAN MANFAAT ASI


ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi
berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap
diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun
Target nasional pemberian ASI eksklusif yang ditetapkan oleh pemerintah adalah
80%. Namun, berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
cakupan ASI eksklusif nasional hanyalah 42%. Di Kepulauan Bangka Belitung sendiri,
cakupan ASI eksklusif pada tahun 2013 berdasarkan laporan Dinas Kesehatan adalah 50.8%.
Hal ini tentu saja masih jauh dari target yang pemerintah harapkan. Pemberian ASI eksklusif
sangat penting karena memiliki berbagai manfaat bagi sang bayi maupun ibu.

Manfaat untuk bayi


Manfaat ASI eksklusif bagi bayi antara lain dapat menurunkan risiko terkenanya
berbagai penyakit infeksi seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernafasan bawah,
alergi, radang selaput otak, leukemia, dan lain-lain. Hal ini akan menurunkan angka
kematian dan kesakitan bayi dan balita. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga dapat
menurunkan risiko obesitas pada anak, meningkatkan kecerdasan, dan memperkuat ikatan
antara ibu dan bayinya.

67
ASI yang diproduksi ibu sudah memiliki komposisi yang paling sempurna untuk bayi
bila dibandingkan dengan susu formula ataupun susu sapi. Pada ASI banyak mengandung
AA dan DHA untuk kecerdasan bayi, berbagai antibodi yang berperan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit, mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin A, serta
enzim pencernaan sehingga lebih mudah dicerna dan diserap. Pada saat ini, memang sudah
banyak susu formula yang dilengkapi dengan berbagai kandungan seperti zat besi, prebiotik
inulin, AA dan DHA, minyak ikan, tetapi kandungan tersebut lebih sulit dicerna dan diserap
oleh usus bayi. Pemberian susu formula dapat meningkatkan risiko bayi mencret, alergi,
obesitas, gizi kurang, dan terkena berbagai penyakit infeksi.

Manfaat bagi ibu


Pemberian ASI eksklusif terbukti membantu menurunkan berat badan sang ibu
secara alami, mengurangi risiko terkenanya kanker payudara dan indung telur serta risiko
perdarahan setelah melahirkan. Selain itu, dapat menunda kehamilan baru jika menyusui
dilakukan secara rutin. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan
hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, dan 96% tidak akan hamil sampai bayi
berusia 12 bulan. Manfaat tambahan lainnya yaitu dari segi ekonomi dimana sang ibu tidak
perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula selama 6 bulan bahkan sampai 2
tahun. Selain itu karena bayi akan lebih jarang sakit, maka biaya untuk ke dokter atau ke
rumah sakit dapat ditekan.

H. MENYUSUI DENGAN BENAR


Menyusui dengan benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar menurut Suradi dan Hesti. Memberi ASI dilakukan
dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin. Selama
beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir
minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini
baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur
sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari.

Langkah-langkah menyusui yang benar


1. Cuci tangan sebelum menyusui
2. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran
kursi)
3. Memakai pakaian atas yang ada bukaan untuk memberikan ASI
4. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar
areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu)
5. Letakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong
bayi berada pada lengan bawah ibu
6. Tempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang
badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara
7. Posisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
68
8. Pegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta
jangan menekan puting susu dan areolanya
9. Rangsang bayi agar mau membuka mulut (dengan Menyentuh pipi dengan puting susu
atau menyentuh sudut mulut bayi)
10. Setelah bayi membuka mulut (dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu,
kemudian masukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)
11. Setelah bayi mulai menghisap, ibu tidak memegang atau menyangga payudara lagi
12. Ibu sebaiknya memperhatikan bayi selama menyusui untuk memastikan bayi dapat
bernafas dengan baik

Melepas isapan bayi :


Jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke
bawah. Setelah selesai menyusui, oleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan
kering dengan sendirinya

Sendawakan bayi :
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk
perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit) atau
bayi ditengkurapkan dipangkuan

Pemberian ASI yang baik :


Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.

Posisi menyusui yang benar


Terdapat beberapa posisi menyusui bayi dengan benar, berikut beberapa posisi yang
dapat ibu lakukan sesuai dengan kenyamanan ibu dan bayi.
1) Posisi dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu,
posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu
supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu.
Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan
dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian
sisinya menurut Saryono.
2) Posisi football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau
bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada
waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal untuk
menyokong belakang badan ibu menurut Saryono.
3) Posisi berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini
mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong
kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas menurut Saryono.
69
Fungsi menyusui yang benar
1) Puting susu tidak lecet
2) Perlekatan menyusu pada bayi kuat
3) Bayi menjadi tenang
4) Tidak terjadi gumoh

Akibat tidak menyusui dengan benar


1) Puting susu menjadi lecet
2) ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3) Bayi enggan menyusu
4) Bayi menjadi kembung

Tanda bayi sudah menyusu dengan posisi benar


1) Bayi tampak tenang
2) Badan bayi menempel pada perut ibu
3) Mulut bayi terbuka lebar
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5) Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak
6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7) Puting susu tidak terasa nyeri
8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9) Kepala bayi agak menengadah

I. USIA IDEAL BAYI UNTUK DISAPIH


Dalam berbagai artikel tentang menyusui, disebutkan para ahli tidak dapat menjawab
dengan tepat kapan waktu untuk menyapih. Banyak ahli merekomendasikan ASI diberikan
hingga anak berusia dua tahun. Dr. Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC, mengatakan
menyapih sebaiknya dilakukan saat anak dengan kesadarannya sendiri menolak menyusu ke
payudara ibu, “itu artinya bisa saat anak berusia satu tahun, dua tahun, atau tiga tahun”, kata
Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) ini. Sedangkan menurut ajaran agama Islam,
di dalam Al-qur‟an banyak dijelaskan waktu menyusui anak ialah sampai mereka berusia 2
tahun, dan menyapih merupakan bentuk rasa cinta kita kepada Allah dan bentuk mendidik
anak untuk mematuhi batasan-batasan dalam hidup dan disapih merupakan bentuk pertama
ia belajar untuk memahami bahwa batasan harus mereka patuhi walau itu menyedihkan.
ASI sangat baik diberikan sampai batita yaitu sampai usia 2 tahun, ada juga yg
memberikan sampai 2,5 tahun ataupun 3 tahun. Tetapi menurut ahli gizi dan dokter,
menyapih anak sebaiknya dilakukan pada usia sudah satu tahun, karena usia 1 tahun anak
sudah bisa mengatasi alergi yang muncul dari beberapa makanan.
Pada dasarnya tidak ada ketentuan atau batasan khusus kapan sebaiknya anak harus
disapih. WHO dan IDAI mengeluarkan kebijakan untuk memberikan ASI eksklusif selama
6 bulan pertama kemudian dianjurkan untuk tetap diberikan berdampingan dengan makanan
padat sampai usia 2 tahun atau lebih. Jadi tidak ada aturan baku kapan anak harus disapih.
Banyak orangtua menyapih anaknya pada usia 1-2 tahun bahkan 4 tahun.

70
ASI diciptakan Tuhan sedemikian rupa, tetap kaya akan nutrisi sesuai dengan
kebutuhan bayi. Dewey KG (2001) dalam artikel "Nutrition, Growth, and Complementary
Feeding of the Breastfed Infant" Pediatric Clinics of North American February 2001
menuliskan bahwa ASI pada tahun kedua bayi (12-23 bulan) mengandung :
 43% dari kebutuhan protein
 36% dari kebutuhan kalsium
 75% dari kebutuhan vitamin A
 60% dari kebutuhan vitamin C
Hal ini belum termasuk zat antibodi yang tetap dan selalu ada dalam ASI yang
manfaatnya melindungi bayi dari berbagai penyakit. Jadi tidak pernah ada istilah ASI jelek.
Kandungan gizi ASI itu sangat fleksibel sesuai kebutuhan sang anak. Komposisinya tidak
pernah sama dan selalu berubah bahkan tiap menit. Ini berbeda sama sekali dengan
kandungan susu formula yang tidak pernah berubah.
Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa apakah ada
hubungan antara usia anak disapih dengan kemandirian anak. Kenyataan yang ada sering
sekali orang mencampuradukkan kedekatan orang tua dengan anak dengan
kekurangmandirian anak. Normalnya secara psikologis pada usia penyapihan tersebut anak
memang membutuhkan kedekatan yang kuat dengan orangtuanya. Sementara itu banyak
sekali anak yang disapih di usia > 1 atau 2 tahun tetap menjadi anak yang mandiri.
Masalahnya, urusan sapih menyapih di usia 2 tahun keatas inilah yang seringkali
merepotkan ibu. Kadangkala bisa membuat ibu menangis sedih, mengganggap diri nya
jahat, tega, sadis dan hal-hal lain yang dirasa seperti memutuskan hubungan batin anak
dengan nya. Oleh sebab itu ibu harus memahami waktu yang tepat untuk menyapih anak.
Penyapihan pada waktu yang tepat juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis atau
fisiknya, seperti mempertajam daya ingat dalam hal beberapa jenis rasa makanan, tekstur
makanan, sampai meningkatkan rasa percaya diri, mudah bergaul atau beradaptasi dengan
lingkungannya, memupuk rasa disiplin dan meningkatkan rasa percaya diri.
Penyapihan bisa dilakukan secara bertahap ataupun mendadak/seketika. Proses penyapihan
seketika umumnya dilakukan dalam keadaan terpaksa, misalnya ibu mendadak jatuh sakit
atau harus pergi jauh sehingga tidak memungkinkan untuk menyusui anak. Sedangkan
penyapihan bertahap dibagi menjadi :
1. Natural weaning/penyapihan alami (tidak memaksa dan mengikuti tahapan
perkembangan anak)
2. Motherled weaning (ibu yang menentukan kapan saat menyapih anaknya). Penyapihan
alami adalah cara yang paling dianjurkan. Mengapa? Karena secara psikologis,
dampaknya paling ringan. Ketahuilah, pada awal proses penyapihan, anak biasanya
rewel dan gelisah. Dengan penyapihan alami, semua itu bisa dihindari mengingat saat
memasuki usia batita sebetulnya ketergantungan anak pada ASI sudah semakin
berkurang. Sementara dalam mother led weaning yang dibutuhkan adalah kesiapan
mental ibu juga dukungan dari lingkungan, terutama ayah (suami) sebagai sosok yang
dapat memberikan kenyamanan selain ibu dengan cara mengajak anak bermain. Bila
sudah mantap untuk menyapih, lakukanlah penyapihan dengan sabar dan tidak terburu-
buru karena sikap ibu dalam menyapih berpengaruh pada kesiapan si balita.

Langkah-langkah menyapih
71
Beberapa langkah yang dapat dilakukan ibu untuk menyapih anak sebagai berikut:
 Usahakan dalam proses penyapihan, hindari kata-kata buruk seperti umpatan, makian,
marah, hardikan, bentakan dan usahakan agar tidak menyakiti fisik, seperti mencubit dan
memukul. Hal ini untuk menghindari kemungkinan anak pun akan melawan dan
akhirnya dia tidak mau makan dan minum sama sekali, sehingga tumbuh menjadi anak
yang sulit makan.
 Sangat diperlukan kesabaran ibu, hindari pemaksaan, ibu harus sabar memberikan
pengertian pada anak, anak usia 2 tahun sudah bisa kita ajak bicara baik-baik, walaupun
perkataannya ada yang masih terbata-bata, tapi mereka mengerti apa maksud orang
tuanya ajak bicara baik-baik dan katakan bahwa dia sudah besar, harus bisa mandiri, atau
sebentar lagi punya adik dan lain sebagainya.
 Kondisi anak pada saat menyapih harus lah dalam keadaan sehat, sangat tidak dianjurkan
pada saat bayi sedang sakit, sedang marah, sedih atau ngambek, karena akan
menyebabkan anak ibu merasa tertekan dan merasa tidak bahagia.
 Kurangi frekwensi pemberian ASI, ini untuk menjaga agar anak tidak kaget, misalnya
biasanya diberi ASI setiap saat, menjadi 2 atau 3 kali saja, atau pagi saja tidak ASI, atau
siang saja atau malam saja, semua disesuaikan dengan kondisi ibu dan anaknya.
 Biasanya anak rewel, menangis dan ibu bias menyiasatinya dengan memberikan ASI,
usahakan pada saat proses menyapih berikan sesuatu yang lain misalnya berikan mainan,
atau sesuatu yang bisa membuat anak senang pada hari-hari sebelumnya.
 Sangat penting diingat bahwa, hindari pemberian pengalihan ASI berupa empeng atau
dot terlalu lama agar anak menjadi tidak terbiasa, usahakan berikan minuman dari gelas,
walau awalnya bisa di sendokin atau diberikan sedotan. Dan juga empeng atau dot bisa
menjadi pencetus beberapa penyakit mulut seperti sariawan, radang mulut dan lainnya.
 Selalu menciptakan suasana bermain atau bercanda yang sangat menyenangkan,
memberikan pelukan, ciuman hangat setiap waktu hal ini bertujuan untuk memberikan
anggapan bahwa ibu selalu mencintai walau tidak memberikan ASI.
 Jangan bohongi anak dengan memberikan zat warna pada ibu mengatakan seolah-olah
ibu berdarah, ibu luka dsb, ajarkan anak bertindak jujur mulai dini. Panduan cara cerdas
menyapih anak ini jika dilakukan dengan benar, akan sangat mempengaruhi
perkembangan anak.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan waktu terbaik untuk menyapih ialah ketika
anak siap dan sedang dalam keadaan sehat. Namun sebaiknya tidak melebihi usia 4 tahun.
Dan perlu diketahui kandungan ASI akan selalu sesuai dengan kebutuhan anak dan tetap
bermanfaat bagi anak. Serta tidak ada hubungan lamanya menyusu dengan tingkat
kemandirian anak, selama pengasuhan yang diberikan orang tua mengajarkan kemandirian
anak.
Cara penyapihan yang terbaik adalah dengan cara alami dimana bayi sendiri yang
menghentikan untuk menyusu dan apabila si ibu menginginkan untuk menyapih anak maka
sapih lah setelah usia anak mencapai 2 tahun kemudian lakukan secara bertahap dan penuh
kasih sayang.

72
Makanan dan obat yang dikonsumsi ibu ketika menyusui
Kebutuhan gizi ibu menyusui berbeda dengan wanita yang tidak menyusui. Maka
Tingkat nutrisi yang dibutuhkan tentu saja juga berbeda. Sebagai gambaran secara umum,
berikut ini adalah beberapa hal yang penting untuk diketahui.
 Kalori
Secara umum, ibu menyusui membutuhkan 500 kalori lebih banyak dari wanita yang
tidak menyusui. Namun, daripada menghitung jumlah kalori, lebih baik berpatokan saja
kepada rasa lapar yang sering menyapa Anda.
Penghitungan kalori bisa berbeda pada tiap individu karena kebutuhan makanan ibu
menyusui sangat dipengaruhi oleh beraneka faktor dari kondisi ibu menyusui sendiri.
Tiap ibu menyusui perlu memerhatikan banyaknya aktivitas, metabolisme tubuh, dan
frekuensi menyusui.
 Vitamin dan mineral
Selama menyusui, suatu hal yang normal jika dibutuhkan vitamin dan mineral yang lebih
banyak daripada biasanya. Hal ini dilakukan demi mencukupi kebutuhan ibu dan
bayinya sekaligus. Usahakan kebutuhan mineral dan vitamin ini tercukupi agar ibu dan
bayi dapat tumbuh optimal.
Untuk mendapatkannya, pastikan makanan ibu menyusui yang dikonsumsi bervariasi,
seimbang, dan alami. Energi yang dihasilkan makanan alami bisa bertahan lebih lama
dalam tubuh daripada makanan berbahan sintesis. Makanan yang bervariasi juga dapat
memperkaya gizi air susu, sekaligus membiasakan bayi saat sudah bisa diberikan
makanan pendamping ASI.
 Cairan tubuh
Pastikan kebutuhan cairan dalam tubuh tercukupi. Minumlah secara teratur tanpa harus
menunggu rasa haus terlebih dahulu. Jika warna urine Anda kuning pekat, tambahkan
porsi air minum Anda.
Meski jumlah asupan minum air tidak mempengaruhi suplai ASI untuk bayi Anda,
namun upaya mencukupi cairan sangat penting pada masa menyusui. Harap diingat
bahwa saat Anda menyusui, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin yang akan
mempercepat munculnya rasa haus.

Untuk mencukupi kebutuhan ibu dan bayi, beberapa makanan berikut bisa dijadikan
pilihan ideal bagi para ibu menyusui
• Gandum utuh dan nasi merah
Kebutuhan karbohidrat yang bisa didapat dari nasi dan roti tentu saja wajib dipenuhi. Agar
tidak semata-mata karbohidrat saja yang masuk, sesekali gantilah menu ini dengan
makanan berbahan gandum utuh yang lebih kaya serat.
Makanan jenis ini juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi ibu dan bayi karena kaya
akan asam folat. Selain gandum utuh, nasi merah bisa dijadikan alternatif karena mampu
menyediakan kalori untuk produksi ASI berkualitas tinggi.
• Telur dan ikan
Cukupi kebutuhan protein makanan ibu menyusui dengan daging dan telur. Telur
mengandung vitamin D yang berperan sebagai pembentuk tulang bayi. Pilihlah telur
yang diperkaya DHA untuk mendapatkan kandungan asam lemak esensial yang lebih
tinggi.
73
Dapatkan juga protein melalui konsumsi ikan, sedikitnya dua porsi seminggu. Pilihlah ikan
yang kaya akan DHA, seperti salmon. DHA sendiri selain bagus untuk perkembangan
sistem syaraf bayi, juga berperan mengurangi stres pasca melahirkan bagi sang ibu.
• Buah dan sayuran
Buah dan sayuran memiliki aneka mikronutrisi yang berperan penting dalam perkembangan
ibu dan anak. Serat dalam kandungan buah dan sayuran sangat baik bagi sistem
pencernaan ibu menyusui. Konstipasi sebagai keluhan paling umum setelah melahirkan
bisa diatasi dengan konsumsi buah dan sayuran yang cukup. Pastikan buah dan sayuran
yang Anda konsumsi bebas dari pestisida.
Makanan yang harus dihindari ibu menyusui berupa : 
Minuman keras
 Makanan dan minuman yang mengandung kafein
 Makanan dan minuman yang terkontaminasi zat mercuri
 Merokok

Selain memperhatikan makanan dan pola hidup sehat para ibu juga harus
memperhatikan konsumsi obat ketika ibu menderita sakit. Berikut adalah obat-obatan yang
harus dijauhi oleh ibu menyusui yang seperti dikutip dari breastfeeding-magazine.com :
• Bromokriptin atau Parlodel
Bromokriptin merupakan obat bagi penderita parkinson yang dapat memberikan efek
samping berupa berkurangnya produksi ASI.
• Obat Kemoterapi
Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi bertugas untuk membunuh sel-sel kanker
dan dapat memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh bayi anda.
• Ergotamin
Jika anda mengonsumsi obat ini saat terserang migrain, maka bayi anda dapat menderita
efek samping berupa mual, muntah, diare, hingga kejang-kejang.
• Litium
Litium merupakan obat yang digunakan untuk penderita depresi dan dapat mengalir dalam
air susu anda sehingga bayi anda secara tidak langsung akan mengonsumsi obat ini juga.
• Metotreksat
Metotreksat merupakan obat untuk arthritis (peradangan sendi) yang memberikan efek
samping berupa penurunan sistem imun pada bayi anda.
• Obat-obatan terlarang
Kokain, heroin, amfetamin, ganja, dan obat-obatan terlarang lainnya dapat memberikan efek
yang cukup buruk bagi bayi anda yakni tidur yang tidak teratur, muntah, kejangkejang,
hingga kecanduan pada obat-obatan tersebut.

Cara menghindari putting terluka saat menyusui dan perawatan pada putting yang
terluka
Kendala puting lecet adalah hal biasa yang dialami ibu saat awal menyusui. Rasa
sakit karena gigitan bayi dan puting yang menjadi retak terasa sangat menyakitkan dan dapat
membuat ibu tidak mau memberikan ASI.
Mengatasi puting lecet yang harus diperhatikan pada masalah ini adalah cek terlebih
dahulu apa penyebab lecet atau sakit pada payudara ibu. Apakah lecet karena adanya infeksi
74
atau bukan. Penyebab umum payudara terasa sakit adalah karena puting yang kering dan
membentuk retakan-retakan. Jika bukan karean infeksi, Anda tidak perlu memberikan salep
atau obat-obat tertentu. Cukup oleskan ASI pada puting.
Untuk mencegah puting menjadi kering dan pecah, sebaiknya jangan menggunakan
sabun saat membersihkannya dan jangan menggosok terlalu keras saat menggunakan handuk
atau kain. Hal tersebut dapat menghilangkan minyak alami yang berguna untuk menjaga
kelembapan payudara.
Selanjutnya, perhatikan bagaimana pelekatan mulut bayi pada payudara ibu saat bayi
menyusu. Usahakan agar yang diisap oleh bayi bukan hanya puting, tetapi mulut mungil
bayi juga harus meliputi areola (bagian kecoklatan di sekitar puting). Dengan teknik
pelekatan yang tepat, putting ibu tidak akan terluka akibat isapan bayi sekaligus merangsang
produksi ASI.

Payudara Bengkak
Selain payudara lecet, yang paling sering terjadi pada ibu menyusui ialah payudara
bengkak. Kendala payudara bengkak akibat banyaknya produksi ASI, payudara sering
menjadi bengkak dan terasa sakit. Bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan peradangan
pada payudara atau yang juga disebut mastitis dan dapat menyebabkan berkurangnya ASI
yang dihasilkan.
Salah satu penyebab payudara menjadi bengkak adalah karena pelekatan bayi yang
tidak sempurna saat menyusui, terlambat waktu untuk menyusui atau pengosongan payudara
yang tidak optimal.

Mengatasi Payudara Bengkak


Untuk mengatasi masalah ini, ibu hendaknya menyusui bayi tanpa dijadwalkan,
artinya biarkan bayi menyusu sesukanya. Jika bayi sudah tidak mampu untuk menyusu, ibu
dapat memerah ASI dengan menggunakan tangan atau pompa ASI untuk mengosongkan
payudara dan menyimpan ASI hasil perahan.
Dengan tekad yang kuat dan pikiran positif, ibu dapat dengan sukses memberikan
ASI pada buah hatinya. Rasa sakit biasanya hanya bersifat sementara, karena biasanya
setelah beberapa minggu, payudara akan kembali normal dan tidak terasa sakit. Anda pun
akan merasakan bahagianya dapat menyusui bayi mungil Anda. Berbagai masalah pada
payudara selama masa menyusui dapat diatasi dan dengan terus berpikiran positif dapat
membantu ibu mengatasi masalah ini.

J. MITOS DAN FAKTA SEPUTAR MENYUSUI


Terdapat beberapa mitos seputar ASI yang berkembang dimasyarakat yang perlu
untuk diketahui kebenarannya. Agar dapat memberikan yang terbaik bagi anak.
MITOS FAKTA

75
Ibu yang minum ASI Memaksimalkan produksi ASI dengan cara meningkatkan
perahnya dapat frekuensi menyusui dan memerah ASI. Banyak sedikitnya
memperbanyak ASInya ASI tergantung pada banyak sedikitnya ASI yang
dikeluarkan dan dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu
dan konsumsi makanan. Minum kembali ASI perah sama
sekali tidak berhubungan dengan produksi ASI
Wanita dengan payudara Ukuran payudara tidak menentukan produksi ASI. Banyak
kecil dan puting datar tidaknya ASI tergantung seberapa banyak kelenjar
ASInya sedikit pembentuk air susu. Puting datar atau terbenam bukan
berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada
bagian areola payudara bukan pada puting. Posisi menyusu
bayi yang tepat menjadi faktor keberhasilan pemberian ASI
Jika makan pedas, ASI akan Apa yang dimakan ibu, akan dirasakan pula oleh bayi lewat
berasa pedas ASI. Namun tidak 100% sama dengan makanan hanya
samar-samar dan hanya bertahan paling lama 8 jam.
Makanan pedas berisiko terhadap ibu itu sendiri, yaitu
mengalami gangguan pencernaan seperti diare
Saat ibu pulang bepergian, ASI tidak pernah basi. Biasanya yang dimaksud dengan
ASI harus dibuang dulu saat ASI lama atau basi adalah ASI yang berwarna kekuningan
mau menyusui karena ASI dan kental atau ASI yang berwarna putih keruh dan encer.
bisa basi Warna dan kejernihan ASI sangat tergantung bahan nutrisi
yang terkandung didalamnya. Selain itu ASI dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi akan ASI.
ASI dapat menyembuhkan ASI tidak dapat sembuhkan sakit mata pada bayi. Pada bayi
sakit mata baru lahir sampai usia setidaknya 3 bulan, ada saluran air
mata yang belum terbuka sehingga mata bayi berair dan
belekan. Anda bisa membersihkan mata bayi dengan
menggunakan kapas yang dicelupkan dalam air hangat,
bukannya mengoleskan ASI ke mata bayi
Jika ibu sakit, bayi bisa Ibu yang sedang sakit flu misalnya, tidak akan menularkan
tertular penyakit ibu lewat sakitnya pada bayi lewat ASI karena ASI mengandung
ASI antibodi yang bisa menghambat virus maupun bakteri.
Kecuali Anda terinfeksi virus HIV atau hepatitis. Dua
contoh penyakit ini bisa ditularkan melalui ASI

K. MASALAH YANG SERING TERJADI PADA BAYI


Bayi yang sehat adalah dambaan semua orang. Namun biasaya bayi yang baru lahir
mengalami berbagai masalahnya untuk beradaptasi di kehidupan barunya. Dengan penuh
perlindungan dan berbagai fasilitas bayi di dalam perut ibu sangat aman dan nyaman,
terlindungi dan terpenuhi semua kebutuhannya tanpa harus mengusahakannya sendiri.
Namun begitu dilahirkan bayi harus dihadapkan dengan berbagai perubahan dari berbagai
macam hal. Oleh sebab itu terdapat beberapa masalah yang sering terjadi pada bayi, antara
lain :

76
1. Buang air besar dan buang air kecil pada hari – hari pertama
Sekitar 95 % bayi kencing dalam 24 jam pertama dan mengeluarkan mekonium
(feses yang pertama keluar berwarna hijau kehitaman) dalam 24 jam pertama. Sebagian
besar bayi akan kencing segera setelah ia lahir dan kemudian tidak kencing atau hanya
23 kali buang air kecil dalam 24 jam selama 3 hari pertama. Bila dalam 24 jam bayi
belum BAK atau belum buang air besar, perlu mendapat perhatian khusus. Evaluasi
lebih lanjut perlu dilakukan dan rujukan bila perlu.
Pada akhir minggu pertama bayi akan buang air kecil 5-6 kali per hari dan 3-4
kali buang air besar per hari dengan konsistensi tinja mulai seperti pasta gigi dan warna
mulai kekuningan. Namun buang air besar pada bayi ASI eksklusif sesungguhnya sangat
bervariasi dalam hal frekuensi dan warna. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan sama
sekali sepanjang bayi tetap aktif, dapat menangis kuat dan menyusu dengan baik.
2. Bayi rewel
Bayi rewel atau menangis tidak selalu karena lapar. Rewel bisa disebabkan
mengompol, kepanasan / kedinginan, terlalu lelah atau ingin tidur, ingin ditimang atau
mendengar suara ibunya, merasa sendiri, atau memang ada yang tidak nyaman/nyeri
pada tubuhnya. Terkadang kandungan susu sapi (susu, biskuit, roti dan lainnya) atau
kafein (teh, kopi, coklat) pada makanan/ minuman ibu juga dapat menjadi penyebabnya.
Susu sapi memicu alergi, sementara kafein dapat membuat bayi sulit tidur dan gelisah.
Cari penyebab bayi rewel, berikan dukungan dan rasa percaya diri pada ibu. Jika
bayi terlalu rewel hingga sulit untuk menyusu, cobalah beberapa hal berikut:
• Lakukan evaluasi kondisi bayi berdasarkan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi
Muda). Yakinkan bayi tidak menderita suatu penyakit.
• Letakkan bayi di dada ibu, lakukan kontak kulit dengan kulit sesering dan selama
mungkin.
• Mandikan bayi dan bermain bersamanya.
• Pijat bayi (ayah dan ibu melakukan pijat bayi sendiri).
• Dengarkan musik bersama atau menyanyikan lagu untuk buah hati.
3. Kotoran pada mata bayi/belekan
Mata bayi baru lahir tidak selalu nampak bersih, terkadang mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan berselaput, mirip seperti belekan. Kondisi seperti ini mengakibatkan
keadaan yang tidak nyaman bagi bayi, menghambat aliran air mata bayi, bayi kesulitan
membuka matanya dan lain sebagainya. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal
seperti: infeksi jalan lahir dan ada yang menyumbat pada saluran air mata bayi. Langkah
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini diantaranya adalah; bersihkan mata
bayi dengan mengggunakan kapas dan air hangat, jangan gunakan boorwater atau cairan
pembersih mata lainnya. Konsultasikan dengan dokter anak anda, apabila dianjurkan
untuk menggunakan obat tetes mata, lakukanlah dengan benar dan jangan terlalu sering
meneteskan obat tetes mata pada mata bayi anda.
4. Ruam pada kulit
Ruam pada bayi bisa disebabkan karena udara dan penggunaan popok. Kulit bayi
baru lahir sangat halus, sensitif dan rentan terhadap perubahan suhu yang ekstrim, terlalu
panas atau terlalu dingin. Udara yang terlalu panas membuat bayi merasa tidak nyaman
sehingga mudah rewel dan menangis. Hal ini disebabkan karena bayi baru lahir belum
bisa berkeringat secara efektif dan memproduksi panas tubuh internal lebih banyak
77
dibanding orang dewasa. Keadaan ini menyebabkan masalah pada kulit bayi yang seperti
ruam, biang keringat dan kulit menjadi iritasi. Ruam pada kulit bayi dapat diatasi dengan
cara: atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas, jangan memakaikan pakaian yang
berlapis-lapis, jangan menaburi bedak pada bayi, jika ingin mengoleskan krim anti ruam
gunakanlah yang mengandung zinc oxide.
5. Sesak nafas pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir dapat mengalami sesak nafas yang ditandai dengan frekuensi
nafas yang tinggi, mengeluarkan suara yang tidak biasa seperti mendengkur yang sangat
keras, dapat berakibat fatal jika wajah bayi sampai membiru. Penyebabnya diantaranya
adalah: infeksi pada bayi, karena tersedak, pembesaran kelenjar thymus, tersedak air
ketuban, kelainan pada trakea dan lainnya. Sesak nafas yang umum terjadi pada bayi
baru lahir karena tersedak pada saat menyusui. Bayi baru lahir dapat bernafas melalui
hidung dan mulut pada saat sedang menyusui pada saat bersamaan. Hal ini dapat
menyebabkan bayi menelan udara pada saat menyusui dan membuat rasa penuh pada
bayi. Cara mengatasinya bantu bayi anda bersendawa setelah menyusui. Jika sudah parah
konsultasikan dengan dokter.
6. Bayi kolik
Bayi kolik ditandai dengan tangisan bayi begitu keras tanpa sebab yang jelas dan
amat sulit ditenangkan disertai gerakan bayi menekukkan kakinya ke arah perut atau
berusaha menggerakkan/mengangkat punggungnya.
Kolik kerap dikaitkan dengan masalah pada saluran cerna bayi, alergi makanan
atau masalah psikologis bayi dan keluarga. Bila pada pemeriksaan semua hal didapati
dalam batas normal, tangisan akan berkurang pada usia 3 bulan dan akhirnya akan
menghilang dengan sendirinya. Pertumbuhan bayi kolik umumnya normal.
Untuk mengatasi kolik pada bayi, dapat dilakukan hal-hal berikut :
• Lakukan evaluasi kesehatan bayi secara umum, riwayat kehamilan dan persalinan,
saat dan lama bayi menangis, pola buang air besar dan feses bayi, penilaian
menyusui, pola makan ibu, riwayat alergi pada keluarga serta bagaimana reaksi
orangtua pada tangisan bayi.
• Dukung dan tumbuhkan rasa percaya diri ayah dan ibu. Kepanikan orangtua hanya
akan membuat bayi lebih sulit untuk tenang.
• Ayah dan ibu dapat membantu membuat bayi nyaman (lihat gambar cara
menggendong bayi kolik), tanggap dan cepat merespon kondisi bayi, menyusui
sesuai petunjuk alami dari bayi dan tetap tenang.
• Meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain untuk membantu mengurus bayi
dapat dilakukan agar ayah dan ibu juga punya waktu untuk beristirahat.
• Bila ada masalah alergi makanan, tentu pencetus alergi harus dihindari.
• Bila ada masalah pada saluran cerna bayi (gumoh berlebih atau diare), maka masalah
tersebut harus diatasi sesuai dengan pedoman.
7. Gumoh
Gumoh normal dialami oleh sebagian besar bayi pada usia 0-12 bulan. Gumoh
bukan muntah. Gumoh yaitu keluarnya sebagian isi lambung tanpa didahului rasa mual
dan tanpa peningkatan tekanan dalam perut bayi. Isi lambung mengalir keluar begitu
saja. Bayi kurang bulan umumnya lebih sering mengalami gumoh dibanding bayi cukup
bulan.
78
Gumoh terjadi karena:
• Lambung bayi masih berada dalam posisi agak mendatar, belum cukup tegak seperti
posisi lambung pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.
• Sebagian lambung bayi masih berada pada rongga dada.
• Besar lambung yang relatif kecil.
• Fungsi penutupan mulut lambung dan esofagus (saluran cerna atas) belum sempurna.
Ukuran, letak, posisi, dan fungsi lambung akan membaik seiring dengan
bertambahnya usia sehingga gumoh pun akan berkurang dan menghilang. Secara umum,
gumoh mulai berkurang sekitar usia 6 bulan.
Namun, gumoh perlu dievaluasi lebih lanjut dan dirujuk jika:
• Bayi mengalami kolik yang tidak teratasi,
• Bayi tidak mau / sulit menetek namun penyebabnya tidak jelas,
• Berat badan bayi tidak meningkat sesuai kurva pertumbuhannya,  Terdapat batuk
lama yang tidak jelas penyebabnya,  Terdapat darah dalam cairan gumoh yang
keluar.
Cara mengatasi gumoh pada bayi, dapat dilakukan hal-hal berikut :
• Menyusui hanya pada satu payudara. Payudara yang lain digunakan untuk menyusui
pada kesempatan berikutnya, kecuali bayi masih menunjukkan keinginannya untuk
menyusu lagi.
• Menyendawakan bayi dengan cara menegakkan bayi dalam posisi berdiri menghadap
dada ibu dan diberi tepukan ringan pada punggung bayi selama beberapa saat. Proses
penyendawaan kadang diikuti dengan bunyi khas yang timbul akibat gerakan
peristaltik esofagus, tetapi hal ini tidak harus terjadi.
• Setelah selesai menyusu, bayi diletakkan/digendong dengan posisi kepala lebih
tinggi dari kaki sekitar 300 - 450.
• Tidak mengayun/mengoyang/memijat bayi (terutama daerah perut)/melakukan
senam bayi sesaat setelah bayi menyusu.
8. Hidung tersumbat
Hidung tersumbat adalah keluhan yang umum dijumpai sehari-hari pada usia 0-3
bulan. Bayi mutlak bernapas melalui hidung, sehingga sedikit saja ada sumbatan di
lubang hidungnya yang masih amat kecil itu, maka gejala hidung tersumbat akan segera
terdengar.
Hidung tersumbat dapat disebabkan oleh pilek yang sebagian besar disebabkan
oleh virus atau peradangan ringan akibat polusi udara (asap rokok, asap dalam rumah).
Virus bersifat self limitted disease atau sembuh sendiri.
Mengatasi hidung tersumbat :
• Lakukan evaluasi dan klasifikasi berdasarkan MTBM.
• Tidak perlu antibiotik dan tidak ada terapi khusus yang diperlukan.
• Satu atau dua tetes ASI atau air garam steril pada tiap lubang hidung dapat
membantu mengurangi dan mengencerkan lendir hidung yang menyumbat.
• Hal lain tentang hidung tersumbat pada bayi adalah terkadang kita tidak
mendapatkan pilek pada bayi, namun ketika menyusu terdengar suara seperti hidung
yang tersumbat. Kondisi ini tidak membutuhkan pertolongan khusus. Seiring dengan
usia hidung dan saluran napasnya akan membesar dan dapat mengimbangi jumlah

79
cairan yang secara normal dihasilkan saluran napas sehingga keluhan tersumbat akan
menghilang.
9. Cradle Cap (Kerak Topi)
Kerak topi umumnya timbul pada minggu pertama, namun dapat juga terjadi
pada usia lebih dari 3-4 bulan. Kulit kepala bayi tampak dilapisi oleh lapisan kerak yang
cukup tebal dan berminyak. Kadang kerak dapat juga dijumpai pada bagian kulit lain
sepeti pada wajah, telinga, leher dan ketiak. Umumnya tidak gatal dan bayi tidak merasa
terganggu.
Kelainan kulit ini penyebabnya pada sebagian besar kasus tidak diketahui dan
akan menghilang dengan sendirinya. Penggunaan sampo secara rutin dapat mengurangi
lapisan kerak yang terbentuk dan mempercepat proses penyembuhan. Bila kerak cukup
tebal dapat digunakan sampo yang mengandung bahan anti-ketombe. Bila kerak tidak
membaik setelah 2 minggu atau kerak disertai dengan rasa gatal / nyeri atau meluas bayi
perlu dirujuk.
10. Mongolian spot (bercak kebiruan)
Pada bayi Asia bercak kebiruan kerap tampak pada daerah bokong, punggung
bagian bawah dan pundak. Bercak ini akan menghilang (berubah menjadi seperti warna
kulit lainnya) seiring dengan pertambahan usia.
11. Demam
Demam bukanlah suatu penyakit, tetapi suatu tanda sistem pertahanan tubuh
yang sedang aktif bekerja. Demam pada bayi baru lahir dikarenakan oleh beberapa
sebab, diantaranya adalah: adanya infeksi, perubahan suhu menjadi tubuh bayi anda
kedinginan dan menjadi demam. Ukur suhu tubuh bayi anda dengan termometer, jika
kurang dari 37 derajat celcius cukup susui dengan ASI sesering mungkin untuk
menurunkan demamnya. Bila lebih dari 38 derajat celcius, anda dapat mengompresnya
dengan air hangat, pakailah pakaian yang tipis, hindari selimut tebal dan bedong yang
berlapis-lapis, jika telapak kakinya dingin pakaikan kaos kaki. Jika panasnya tidak
kunjung turun bawalah ke dokter. Jangan berikan obat penurun panas tanpa
rekomendasi dari dokter.
Demam bukanlah sebuah penyakit tetapi merupakan sebuah gejala. Demam
terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang berperang melawan infeksi. Dalam istilah
medis, seseorang disebut menderita demam jika suhu tubuhnya mencapai 37,5° celcius
atau lebih.
Cara yang paling cepat, tepat,dan mudah untuk mengetahui apakah anak Anda
sedang demam adalah dengan memeriksa suhu tubuhnya. Pemeriksaan suhu tubuh
dilakukan dengan memakai termometer. Jangan bergantung pada rabaan tangan untuk
mengukur demam. Suhu anak bisa saja lebih tinggi dari yang diperkirakan
Kondisi demam itu sendiri sebenarnya memiliki fungsi dan manfaat pada tubuh.
Dengan meningkatnya suhu tubuh, sistem kekebalan tubuh akan lebih cepat dalam
memproduksi antibodi dan menggandakan sel darah putih yang diperlukan untuk
melawan mikroorganisme penyebab infeksi. Selain itu, suhu tubuh yang lebih tinggi juga
dapat menghambat perkembangan bakteri atau virus dalam tubuh.
Demam akan lebih sering terjadi pada bayi di bawah lima tahun dibandingkan
pada anak yang lebih tua. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan pada bayi belum
terbentuk dengan baik. Demam yang tinggi atau berkelanjutan pada bayi perlu
80
diwaspadai karena sistem pengaturan suhu tubuh mereka belum berkembang dengan
sempurna. Penyebab demam
Demam pada anak kecil muncul karena sistem kekebalan tubuh mereka sedang
melakukan perlawanan terhadap infeksi. Di bawah ini adalah penyebab demam pada
anak dari yang ringan hingga yang berbahaya:
• Infeksi saluran pernapasan: bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Mulai dari pilek,
flu, hingga radang tenggorokan.
• Terjadi pertumbuhan gigi baru pada anak.
• Efek samping imunisasi.
• Sinusitis.
• Diare akibat makanan yang terkontaminasi (gastroentritis).
• Disentri.
• Tifus.
• Cacar air.
• Demam berdarah.
• Malaria.
• Infeksi saluran kemih.
• Pneumonia: inflamasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
• Meningitis atau radang selaput otak.
• Septikemia atau infeksi darah.
Mengatasi demam
Jika anak mengalami demam, pastikan mereka minum banyak air yang agak
dingin. Meski ketika anak tidak haus, usahakan untuk menyuruh mereka minum sedikit
demi sedikit. Demam akan membuat anak kehilangan cairan lebih cepat sehingga risiko
untuk terkena dehidrasi pun lebih tinggi. Hindari minuman yang mengandung kafein
seperti minuman bersoda atau the.
Obat-obatan penurun demam seperti parasetamol dan ibuprofen bisa diberikan
kepada anak yang sedang demam. Tapi selalu ikuti petunjuk dan aturan pakai sesuai
yang tertulis pada kemasan. Umur, tinggi dan berat badan anak akan menentukan dosis
yang diperlukan anak. Obat ini diberikan agar anak Anda merasa lebih nyaman dan
tenang.
Berikut ini adalah langkah-langkah lain untuk mengatasi demam pada anak:
• Pastikan suhu udara ruangan cukup baik. Berikan baju yang tipis agar panas tubuh
bisa keluar.
• Selalu memeriksa suhu tubuh anak secara teratur. Gunakan termometer dan jangan
mengandalkan rabaan tangan.
• Buat lingkungan yang senyaman mungkin untuk anak Anda dapat beristirahat. Anak
biasanya akan rewel saat sedang mengalami demam.
• Kompres dengan air biasa atau yang agak dingin.
• Pastikan anak Anda tidak merasa kedinginan atau kepanasan. Tutup dengan selimut
secukupnya.
• Berikan makanan yang mudah dicerna dan yang disukai anak Anda. Tapi tetap pilih
makanan yang menyehatkan tubuh.

81
• Berikan obat-obatan sesuai dosis dan aturan pakainya. Tanyakan kepada dokter jika
Anda ragu dan jangan menggabungkan obat-obatan tanpa mengetahui kandungan
dan aturan pakainya.
12. Batuk dan pilek
Batuk merupakan suatu gejala yang bersifat melindungi bagi tubuh. Batuk
merupakan upaya alami tubuh untuk mengeluarkan lendir atau benda asing dari paruparu
dan aliran udara yang tersumbat.
Selama batuk pada anak tidak mengakibatkan gangguan makan, minum,
pernapasan, serta tidak ada suara mengi yang mengiringi, sebenarnya tidak perlu
dikhawatirkan. Meski sekilas tampak mengganggu, batuk sebenarnya bermanfaat
membersihkan dahak atau lendir dari dalam dada maupun bagian belakang tenggorokan.
Beberapa penyebab batuk pada anak-anak, antara lain :
• Flu sering kali memicu reaksi batuk sebagai upaya alami tubuh dalam mengeluarkan
lendir dari bagian belakang tenggorokan.
• Infeksi bakteri atau virus juga dapat memicu batuk yang diiringi dengan sesak napas
dan demam.
• Gejala asma. Ditandai dengan batuk yang terjadi dalam jangka waktu lama, setelah
anak berlari-lari atau batuk yang muncul/memburuk pada malam hari. Batuk jenis ini
juga sering diiringi suara mengi atau sesak napas.
• Faktor udara atau lingkungan. Asap rokok atau berada di sekitar hewan peliharaan
bisa membuat anak batuk-batuk.
(a) Waspada jika disertai gejala lain
Jika timbul gejala lain yang mengiringi batuk, segera konsultasikan kepada
dokter atau bawa anak ke unit kesehatan terdekat untuk memperoleh pertolongan
secepatnya. Misalnya jika terjadi gejala :
• Kesulitan bernapas atau napas lebih cepat dari biasanya.
• Demam makin parah.
• Pucat atau biru pada bibir, lidah, atau wajah.
• Demam dan batuk terjadi pada bayi usia kurang dari tiga bulan.
• Napas berbunyi setelah batuk.
• Anak tampak lemas, rewel, dan tidak nyaman.
• Dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, pusing, mengantuk, menangis tanpa air
mata, mata cekung, dan lebih sedikit buang air kecil.  Batuk disertai darah.
(b) Perawatan di rumah
Sebagian batuk pada anak disebabkan oleh virus. Infeksi yang disebabkan virus
dapat berlangsung hingga dua minggu. Hindari penggunaan antibiotik untuk mengobati
kondisi ini karena tidak efektif dalam membasmi virus.
Sepanjang waktu tidur anak tidak terganggu, tidak diperlukan obat untuk
mengatasi batuk. Bagi anak usia di bawah 6 tahun, tidak direkomendasikan untuk
mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas tanpa konsultasi dokter.
Saat anak batuk, orang tua dapat membantu anak merasa lebih nyaman, yaitu
dengan cara :
• Menjaga tubuh anak mendapat cukup cairan. Teh hangat, jus jeruk lemon hangat
dengan madu dapat membantu mencegah dehidrasi sekaligus mengatasi tenggorokan

82
yang terasa kering. Namun hindari madu pada anak yang berusia kurang dari satu
tahun.
• Jika batuk terjadi terus-menerus, manfaatkan uap air panas. Cobalah duduk bersama
anak Anda sambil anak menghirup uap dari semangkok air panas selama sekitar 20
menit. Atau Anda bisa membawa anak ke luar rumah untuk menghirup udara segar
sekitar 10-15 menit.
• Jika tersedia, manfaatkan alat pelembap udara di kamar anak Anda yang tengah
batuk. Nyalakan sebelum anak tidur.
Jika batuk anak Anda disebabkan oleh asma, tanyakan kepada dokter mengenai
rencana penanganan asma yang tepat pada anak. Sediakan selalu obat asma yang
diperlukan dalam jangkauan Anda. Jangan pernah berikan obat antibiotik sisa atau yang
pernah diminum anggota keluarga lain untuk anak Anda yang sedang batuk. Jika dokter
memberikan obat untuk batuk anak, pastikan Anda mengikuti instruksi dengan benar.

13. Infeksi tali pusat


Tali pusat adalah sumber makanan dan oksigen bagi bayi selama masih dalam
kandungan. Setelah lahir ke dunia, bayi tidak lagi bergantung pada tali pusat dan sudah
semestinya tali pusat ini dipotong. Perawatan tali pusat harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak terjadi infeksi. Gejala infeksi tali pusat dapat dikenali dengan tanda-tanda
sebagai berikut: timbul ruam atau bengkak disekitar pusar, tercium bau tidak sedap,
terdapat cairan yang lengket jernih kadang disertai nanah, bayi menjadi demam, tidak
mau menyusu dan lain sebagainya. Jika terdeteksi tali pusat bayi anda terkena infeksi
langkah yang dilakukan adalah: segera pergi ke dokter, hindari kontak air kencing bayi
dengan pusar bayi, jaga kebersihan bayi anda dan tangan anda sebelum merawat tali
pusat bayi anda, keringkan pusar bayi setelah mandi dan biarkan terbuka agar cepat
kering.
14. Kejang
Kejang dapat ditemui pada bayi baru lahir yang menandakan adanya suatu
penyakit pada sistem syaraf pusat (SSP), kelainan metabolik dan adanya penyakit
lainnya. Kejang pada bayi sulit dikenali dan dibedakan antara gerakan reflek bayi
(gerakan refleks moro) dengan kejang itu sendiri. Kejang sering dikenal dengan sebutan
step. Ciri-ciri bayi kejang adalah: gigi terkatup kuat, muntah-muntah, bayi terkadang
berhenti bernafas sejenak, tidak sadarkan diri, bola mata bergerak berputar-putar dengan
cepat, gerakan yang ekstrim seperti gerakan berenang, gerakan mengayuh dan lain
sebagainya. Pertolongan pertama mengatasi bayi kejang adalah: menjaga jalan nafas
agar bayi dapat bernafas bebas dengan cara membersihkan lendir disekitar mulut, hidung
dan nasofaring. Letakan bayi dalam tempat sejuk, kompres dengan air hangat di dahi,
ketiak atau lipatan paha jika suhu badan bayi tinggi. Miringkan badan bayi agar tidak
tertelan muntahannya sendiri. Segera pergi ke dokter untuk menghindari gangguan
fungsi otak.
15. Kuning
Kuning pada bayi atau ikterus atau jaundice adalah keadaan yang dialami oleh
80% bayi baru lahir. Kuning terjadi karena kadar bilirubin yang terlalu tinggi dalam
darah. Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin
(Hb) yang terjadi di dalam hati (liver). Bayi baru lahir memiliki organ yang belum
83
berfungsi dengan sempurna. Liver (hati) yang bertugas memecah bilirubin belum
bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan kadar bilirubin tinggi. Kadar normal
bilirubin manusia adalah 1,1 mg/dl dan pada bayi baru lahir batas aman bilirubin
dibawah 12 mg/dl. Kuning pada bayi dapat dibedakan menjadi non patologis dan
patologis. Jaundice non-patologis pada bayi baru lahir dapat dikenali dengan cara
melihat fisik bayi, badan dan mata bayi terlihat kuning. Bayi kuning cenderung malas
dan tidur terus menerus serta kurang antusias menyusu. Keadaan ini akan membaik
setelah bayi berusia 3-5 hari. Untuk mempercepat proses konjugasi bilirubin dapat
dilakukan dengan melakukan fototerapi (pemberian sinar biru), dijemur di bawah sinar
matahari pagi tanpa busana dengan mata tertutup antara pukul 7 pagi hingga 8 pagi,
berikan ASI lebih banyak dari pada biasanya. Penyebab patologis terjadi apabila kadar
bilirubin meningkat di atas 18 mg/dl serta timbul setelah bayi berusia 6 hari. Penyebab
lainnya adalah gangguan liver namun sangat jarang terjadi.
16. Perut kembung
Gejala perut kembung pada bayi dapat diamati, apabila bila bayi mulai rewel dan
menangis tanpa alasan yang jelas, cobalah untuk memeriksa bagian perutnya. Jika perut
bayi terasa agak keras, dan beberapa kali buang angin, ini merupakan tanda perut bayi
kembung.
Selain rewel dan menangis, perhatikan pula gerakan bayi. Jika dia sering
menggeliat dan melengkungkan punggungnya ke belakang, serta mengangkat kedua
kakinya, bisa menjadi pertanda bahwa dia sedang merasakan kembung.
Perut kembung pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini adalah
beberapa penyebab perut kembung pada bayi yang perlu Anda ketahui :
 Makanan yang dikonsumsi ibu.
Penyebab perut kembung pada bayi yang masih meminum ASI, bisa disebabkan oleh
makanan yang dikonsumsi sang ibu. Jadi, Anda perlu lebih memerhatikan makanan
yang Anda konsumsi. Sebaiknya kurangi atau hindari makanan yang akan
membentuk gas setelah dicerna seperti kubis, kembang kol, brokoli, bawang atau
kacang.
 Makanan yang dikonsumsi bayi.
Jika bayi telah berusia 6 bulan dan sudah mulai makan, anda perlu memperhatikan
makanannya. Sayuran memang bagus untuk bayi, tapi tidak semua sayuran bisa
dikonsumsi secara berlebih, misalnya brokoli. Meski sehat, jika dikonsumsi secara
berlebih, sayuran ini dapat membuat perut si kecil kembung.
 Minuman selain ASI.
Cukup minum air memang baik untuk tubuh karena dapat membantu bayi
membuang kotorannya. Tapi lain halnya jika pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Mereka masih belum diperbolehkan untuk minum air selain ASI atau susu formula
karena dapat meningkatkan kesulitan untuk membuang gas dari perutnya. Begitu
juga dengan jus, jus dapat membuat bayi mengalami diare, sakit perut dan gas
berlebih karena kesulitan dalam mencerna kandungan gula buah yang terdapat dalam
jus.
 Dot bayi.
Jika bayi anda meminum susu formula dari botol, sebaiknya Anda lebih cermat
dalam memilih dot yang pas. Ujung dot yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat
84
membuat lebih banyak udara masuk ke dalam perut bayi ketika sedang minum susu
dan dapat menimbulkan masalah perut seperti kembung, ataupun sakit perut. Cara
mengatasi perut kembung pada bayi:
1. Menepuk lembut bagian punggung bayi
Pada bayi berusia dibawah 6 bulan, pemberian ASI merupakan nutrisi utama sehingga
lebih sering mengkonsumsi susu. Anda perlu untuk menepuk bagian punggung bayi
dengan lembut sambil menggendongnya. Anda dapat melakukan ini selama satu
sampai dua menit sampai bayi bersendawa. Kembung mulai menurun ketika bayi
bersendawa.
2. Menggosok bagian perut bayi
Untuk mengatasi perut bayi yang kembung, anda dapat menggosok perut bayi dengan
lembut, gunakan minyak telon untuk memberikan kehangatan di bagian tubuhnya.
Langkah ini dapat mengatasi perut kembung pada anak-anak.
3. Memberikan air hangat
Ketika perut bayi kembung, anda dapat memberikan sedikit air hangat untuk
diminumnya. Selain itu, Anda juga harus menggunakan air hangat untuk mandi bayi.
Langkah ini dapat memulihkan kembung perut bayi.
4. Waspada dengan susu formula
Anda perlu waspada dengan susu formula yang dapat membuat beberapa perut bayi
kembung. Anda perlu mengamati apakah bayi anda kembung perut setelah minum
susu formula. Untuk beberapa waktu menghindari susu formula menjadi jalan
terbaik.
5. Melakukan latihan untuk bayi anda
Anda perlu membiarkan latihan bayi. Salah satu latihan yang dapat diterapkan dengan
memegang kakinya dan kemudian bergerak perlahan-lahan. Langkah ini dapat
meningkatkan gerakan usus dan mempermudah bayi untuk membuang gas.
6. Membiarkan bayi anda aktif
Anda dapat mengisi waktu dengan bayi anda untuk bermain, anda perlu melibatkan bayi
dalam kegiatan yang menyenangkan untuk membantu bayi mengeluarkan gas di
dalam perutnya. Gerakan tubuh yang aktif dapat membantu bayi untuk
mengeluarkan dari gas melalui sendawa.

85
TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, jenis-jenis imunisasi dan tahapan menerima imunisasi
bagi anak ?
2. Diskusikan dengan teman Anda, usia ideal bagi anak untuk disapih dan bagaimana cara
yang sesuai untuk menyapih anak ?
3. Mengerjakan tugas individu yaitu mencari data dan mengumpulkan laporan tersebut
mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan anak yang melakukan imunisasi
dan yang tidak diimunisasi !
4. Mengerjakan tugas individu yaitu mencari data dan mengumpulkan laporan tersebut
mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diberikan ASI dengan
yang tidak diberikan ASI !

LATIHAN

1. Jelaskan seberapa penting pengaruh pemberian imunisasi bagi tumbuh dan kembang
anak dan apa saja akibat yang mungkin diterima anak bila anak tidak di imunisasi ?
2. Sebutkan manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari menyusui dan hal apa saja yang
harus diperhatikan agar ibu bisa menyusui anak dengan benar ?
3. Sebutkan apa saja masalah yang sering di alami oleh bayi yang baru lahir ?

86
UNIT 6. PENGERTIAN GIZI, KLASIFIKASI PANGAN DAN GIZI

Tujuan:
Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat : a.
Menjelaskan pengertian gizi
b. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu gizi
c. Menjelaskan karakteristik makanan bergizi
d. Menjelaskan klasifikasi pangan dan gizi

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan peningkatan


derajat kesehatan masyarakat karena hal merupakan salah satu bentuk kewajiban pemerintah
terhadap masyarakat. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah
melalui perbaikan gizi masyarakat, karena dengan gizi yang seimbang dan sesuai dengan
yang dibutuhkan tubuh maka Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang.
Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen yagn saling terkait,
termasuk sumber daya manusia di dalamnya. Sumber daya manusia yang berkualitas
ditentukan oleh kemampuan fisik dan psikologis yang seimbang, dimana hal ini erat
kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai sejak dalam kandungan hingga dewasa.
Zat gizi adalah bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk hidup, tumbuh, bergerak
dan menjaga kesehatannya dan sumber bahan-bahan kimia itu berasal dari makanan.
Makanan merupakan bagian yang penting untuk keberadaan makhluk hidup. Makanan, ilmu
gizi dan kesehatan merupakan aspek yang saling berkaitan dalam hubungannya dengan
kehidupan manusia.
Ilmu gizi dapat dianggap sebagai ilmu yang mempelajari makanan sejak masuk ke
dalam tubuh sampai dengan diubah menjadi bagian tubuh, energi, atau dikeluarkan sebagai
zat sisa. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan
berbagai manfaat di dalam kehidupan manusia.
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan
ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan.
87
Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara
psikologis muncul sebagi problema makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi merekapun bisa menolak bila makanannya ynag disajikan tidak memenuhi selera
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk
sekalikali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemarang si anak.
Gizi yang baik berperan penting di dalam mertumbuhan badan yang optimal. Dan
pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat
menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat
adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa
tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

A. PENGERTIAN GIZI
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Sedangkan
dari bahasa Inggris kata “gizi” berasal dari kata „nutrition”, artinya sesuatu yang
mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh,
yang dapat mempertahankan kehidupan.
Dalam arti luas, gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan,
dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh yang
mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air.
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus dicukupi bagi tubuh. Gizi
yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada anak usia dini yang masih dalam
masa pertumbuhan. Kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek.
Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak pada rendahnya kemampuan kognitif
dan kecerdasan anak (otak), fisik, serta berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas
anak.

B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU GIZI


Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di indonesia baru mulai dikenal sekitar tahun
19521955 sebagai terjemahan kata bahasa inggris nutrition. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Yang dimaksud dengan gizi seimbang
adalah keadaan dimana makanan yang dikonsumsi seseorang dalam satu hari yang
beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam
takaran porsi makan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Menurut dialek Mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang
menterjemahkan nutrition dengan mengejanya sebagai “nutrisi”. Terjemahan ini terdapat
dalam kamus umum bahasa Indonesia Badudu-Zain tahun 1994. Ilmu makanan ternak
disebut “ilmu nutrisi ternak”. Namun yang lazim dan resmi, baik dalam tulisan ilmiah
maupun dokumen pemerintah seperti dalam buku repelita, hanya digunakan kata gizi.
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi
pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat
88
padat dan cair dari makanan (proses pencernaan, transport dan ekskresi) yang diperlukan
untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan
energi.
Konsep gizi yang menyatakan bahwa manusia memerlukan zat-zat tertentu dari
makanan dalam jumlah tertentu pula, pada dasarnya adalah konsep abad modern. Oleh
karena itu gizi baru diakui sebagai ilmu pengetahuan (sains) pada awal abad ke-20
setelah penemuan bidang-bidang ilmu lain khususnya di bidang ilmu kimia, ilmu
fisiologi dan penemuan-penemuan vitamin, protein dan zat gizi lainnya yang menjadi
dasar ilmu gizi dan konsep pangan. Konsep pangan adalah berkaitan dengan komoditas
maupun sistem ekonomi pangan yang terdiri atas proses produksi termasuk industri
pengolahan, penyediaan, distribusi maupun konsumsi. Sedangkan konsep gizi sebagai
ilmu pengetahuan/sains dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu menyediakan energi,
membangun dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan
dalam tubuh. Berkembang dikaitkan dengan potensi ekonomi karena gizi berkaitan
dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja.
Konsep baru yang ditemukan akhir-akhir dalam lingkup ilmu gizi sebagai sains
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi
2. Pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku
3. Pengaruh gizi terhadap kemampuan bekerja produktivitas kerja
4. Pengaruh gizi terhadap daya tahan tubuh karena penyakit infeksi
5. Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit degeneratif (seperti penyakit jantung, diabetes melitus, hati kanker) Konsep
ilmu gizi sebagai terapan/ilmu terapan :
1. Cara produksi pangan (agronomi dan peternakan)
2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pasca panen dari mulai penyediaan
pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makan dan cara pemanfaatan
makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan sakit
3. Oleh karena itu ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi,
peternakan, teknologi pangan, biokimia, faal, biologi molekuler dan kedokteran
4. Karena konsumsi makanan di pengaruhi oleh kebiasaan mkanan, perilaku makan dan
keadaan ekonomi dan maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial seperti
antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi.
Oleh konsumsi pangan dan gizi NAS Amerika, ruang lingkup ilmu gizi dan ilmu
teknologi pangan dibagi kedalam empat kelompok konsentrasi yaitu :
1. Gizi seluler atau lingkungan in vitro dengan ilmu dasar meliputi : kimia analitik,
biokimia, biologi sel, imunologi, biologi molekuler dan genetika molekuler.
2. Gizi organ khusus, gizi manusia dan gizi hewan, dengan ilmu dasar meliputi ilmu
nuologi, fisologi dan nutrisi hewan, klinik, genetika dan medis, dietetika, patologi,
fisiologi dan kimia fisiologi.
3. Gizi masyarakat meliputi ilmu-ilmu antropologi, demografi, ekologi, ekonomi,
epidemologi, kebijakan pangan, kesehatan, politik dan sosiologi.
4. Pangan, meliputi pertanian, peternakan, pengelolaan lingkungan, teknologi pangan,
pengelolaan pangan, produksi dan keamanan pangan.

89
Atas dasar pemahaman tersebut, WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar
utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian
itu WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi kedalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok gizi biologi dan metabolic
2. Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup
3. Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional, dan global.
Berkembangnya pemahaman dan ruang lingkup ilmu gizi tidak lepas dari
sejarah perkembangan ilmu gizi.

C. KARAKTERISTIK MAKANAN BERGIZI


Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang
baik dan tidak. Orang tua dan guru mengajarkan anak untuk melihat dan mengenali
berbagai macam makanan yang bergizi dan tidak. Gizi yang baik dikombinasikan
dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita akan menjadi dasar bagi
kesehatan yang bagus di masa yang akan datang. Karakteristik makanan yang bergizi
yaitu mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di butuhkan di dalam tubuh,
seperti karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air serta makanan yang berasal
secara alami, tidak adanya bahan kimia atau bahan lainnya yang dapat membahayakan
tubuh. Berikut ini makanan bergizi yang diperlukan oleh tubuh :
Kandungan yang terdapat pada makanan yang sehat dan bergizi harus cukup
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta harus memiliki perbandingan
yang baik antara protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat atau istilah kimianya „sakarida‟ merupakan zat yang sangat penting untuk
makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan,
serta bahan/materi pembangun. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara
lain nasi, jagung, ubi, ketela, gandum, sagu, kentang.
2. Protein
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel
makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen,
karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga menagndung fosfor.
Jenis makanan yang mengandung protein yaitu telur, daging, ikan.
3. Lemak
Asam lemak esensial dalam tubuh berperan melenturkan sel membrane sehingga sel
mampu menyerap gizi lebih baik, mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari
sel. Kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asam lemak esensial
adalah asam lemak omega-3 dan omega-6 yang dapat diperoleh dari makanan laut
dalam (ikan salmon, tuna, tenggiri, tongkol), ikan kembung, kacang-kacangan seperti
kedelai dan almond; biji-bijian seperti minyak dari biji bunga matahari, minyak
jagung, dan juga telur (yang ayamnya diberi pakan khusus).
4. Vitamin dan mineral
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa
vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan

90
aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang
terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat
Vitamin ADEK.
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana.
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa
pemberian makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan
kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama
pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit (Brom dalam
Santrock). Sesuai seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi
sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.

D. KLASIFIKASI PANGAN DAN GIZI


Klasifikasi pangan sangat berguna dalam perencanaan produksi, ketersediaan
pangan dan konsumsi pangan penduduk. Sementara, zat gizi diklasifikasikan ke dalam
enam kelas utama dan paling sedikit terdiri dari 45 jenis zat gizi.
Secara umum, pangan dikelompokkan menjadi dua yaitu pangan hewani dan
pangan nabati.
Pangan hewani meliputi daging, ikan, kerang, telur, susu dan hasil susu.
Sementara pangan nabati meliputi :
1) serealia/biji dari famili gramineae
2) kacang-kacangan/biji dari famili Leguminoceace
3) sayuran dalam bentuk akar-akaran, daun-daunan, pucuk-pucuk, labu dan sayur buah
4) biji-bijian, semua biji yang tidak termasuk serealia dan kacang-kacangan
5) buah-buahan segar dan kering, bumbu dan rempah
6) pangan lainnya seperti madu, gula, jamur
Penggolongan pangan yang digunakan oleh FAO dikenal sebagai Desirable
Dietary Pattern (Pola Pangan Harapan/PPH). Kelompok pangan dalam PPH ada
sembilan yaitu : padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah biji
berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah serta lain-lain (minuman dan
bumbu).
• Padi-padian adalah pangan yang berasal dari tanaman serealia yang biasa dikonsumsi
sebagai pangan pokok seperti padi, jagung, gandum, sorgum (cantel) dan produk
olahannya seperti bitiran, tepung (terigu,beras), pasta (bihun, makaroni, mi).
• Umbi-umbian adalah pangan yang berasal dari akar/umbi yang biasa dikonsumsi
sebagai pangan pokok seperti singkong, ubi jalar, kentang, uwi, sagu, talas, serta
produk turunannya seperti tepung, pellet, kue maupun roti.
• Pangan hewani adalah kelompok pangan yang terdiri dari daging, susu dan ikan serta
hasil olahannya. Daging adalah bagian dari kerkas hewan ternak unggas maupun
ruminansia. Dari karkas dapat dihitung jumlah lemak kentara dan dikelompokkan
kedalam minyak dan lemak. Telur adalah hasil produksi dari ternak unggas meliputi
telur ayam buras, telur ayam ras, telur puyuh, dan telur itik. Susu adalah cairan yang
diperoleh dari kambing ternak perah sehat, dengan cara pemerahan yang benar,
91
terusmenerus dan tidak dikurangi sesuatu dan/atau ditambahkan ke dalamnya sesuatu
bahan lain. Ikan adalah komoditas yang berupa binatang air dan biota perairan
lainnya, yang berasal dari kegiatan penangkapan dilaut maupun di perairan umum
(waduk, sungai, rawa) dan hasil dari kegiatan budidaya (tambak, kolam, keramba,
sawah) yang dapat diolah menjadi bahan makanan yang lazim/ umum dikonsumsi
masyarakat.
• Minyak dan lemak adalah bahan makanan yang berasal dari nabati seperti minyak
kelapa, minyak sawit, minyak kacang tanah, menyak keledai, minyak jagung, minyak
kapas, margarin, serta yang berasal dari hewani yaitu minyak ikan. Lemak umumnya
berasal dari hewani: lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing/ domba, lemak babi
dan mentega.
• Buah/biji berminyak adalah pangan yang relatif mengandung minyak baik dari buah
maupun bijinya, seperti kacang meete, kelapa, kemiri maupun wijen. Produk olahan
kelompok pangan ini adalah minyak sehingga produk turunannya dikelompokkan
kedalam minyak dan lemak.
• Kacang-kacangan adalah biji-bijian yang mengandung tinggi lemak seperti kacang
tanah, kacang tunggak, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, termasuk juga
hasil olahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai dan oncom.
• Gula terdiri atas gula pasir dan gula merah (gula mangkok, gula aren, gula semut,
dan lain-lain), serta produk olahan seperti sirup, kembang gula (permen).
• Sayuran dan buah adalah sumber vitamin dan mineral yang berasal dari bagian
tanaman, yaitu daun, bunga, batang, umbi atau buah. Sayuran pada umumnya
berumur kurang dari satu tahun. Sayuran daun misalnya bayam, kangkung, sawi,
daun pepaya, daun singkong. Sayuran yang bersal dari akar adalah wortel, lobak, bit,
rebung. Sayuran bunga misalnya bunga kol, kubis, brokoli, bunga turi, bunga pisang,
bunga pepaya. Buah-buahan adalah bagian tanaman yang berupa buah, baik berasal
dari tanaman tahunan (misalnya durian, mangga) maupun tanaman musiman
(misalnya melon, semangka, tomat, stroberi) dan dapat dikonsumsi tanpa dimasak.
• Lain-lain adalah bumbu-bumbuan yang berfungsi sebagai penyedap dan penambahan
cita rasa pangan olahan, seperti ketumbar, merica, pala, asam jawa, cengkih.
Penggolongan pangan dapat juga dijumpai dalam Daftar Komposisi Bahan
Makanan (DKBM). DKBM mengklasifikasikan pangan menjadi 10 golongan, yaitu
1. serealia
2. umbi-umbian dan hasil olahannya
3. biji-bijian
4. kacang-kacangan dan hasil olahannya
5. daging dan hasil olahannya
6. telur, ikan, kerang, udang dan hasil olahannya
7. sayuran
8. buah-buahan
9. susu dan hasil olahannya
10. lemak dan minyak serta serba-serbi
Secara khusus, di Indonesia juga dikenal penggolongan makanan sesuai dengan
pola makan masyarakat. Hal ini mencerminkan perilaku keluarga/rumah tangga dalam

92
menyusun/menyediakan hingga hidangan sehari-hari. Pengelompokkan tersebut
meliputi :
1. pangan pokok (beras, jagung, sagu, ubi, terigu, singkong)
2. lauk pauk (daging, ikan, telur, tahu, tempe)
3. sayuran
4. buah 5. susu
Hal ini dikenal sebagai konsep empat sehat lima sempurna dan merupakan salah satu
penjabaran dari Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Pangan menyediakan unsur-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi.
Zat gizi dibagi dalam enam kelas utama, yaitu: Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin
disebut sebagai zat organik (zat yang disusunnya mengandung karbon), sedangkan
mineral dan air adalah zat anorganik.
Paling sedikit terdapat 45 jenis zat gizi, esensial dan tidak esensial, yang
diperlukan tubuh manusia dari enam kelompok utama tersebut. Zat gizi esensial adalah
zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tetapi tubuh tudak dapat mensintesisnya dan atau tubuh
tidak mampu mensintesisnya dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses dalam tubuh,
dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh. Zat gizi utama
yang berfungsi sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi
utama yang berfungsi untuk mengatur proses di dalam tubuh adalah vitamin, mineral dan
air.

TUGAS

1. Diskusikan dengan teman Anda, apa saja fungsi makanan bagi tubuh manusia ?
2. Diskusikan dengan teman Anda, bahan apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh agar tetap
sehat ?
3. Diskusikan dengan teman Anda, makanan apa saja yang termasuk dalam jenis pangan
nabati dan pangan hewani ?
4. Mengerjakan tugas individu yaitu membuat pola gizi seimbang untuk anak usia dini
sesuai dengan daerahnya masing-masing !

LATIHAN

1. Jelaskan apa akibat yang terjadi pada anak jika anak mengalami masalah kekurangan gizi
bagi tumbuh dan kembangnya ?
2. Sebutkan klasifikasi pangan menurut FAO, DKBM dan di Indonesia ?
3. Bagaimana peran karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral di dalam tubuh
manusia ?

93
UNIT 7. PEMENUHAN GIZI BAYI DAN BALITA SERTA MAKANAN KHAS
DAERAH KALBAR

Tujuan pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan:
 Makanan sebagai sumber zat gizi
 Kebutuhan gizi pada anak
 Kandungan gizi makanan khas daerah kalbar
 Mahasiswa mampu mengevaluasi dan mengolah ulang makanan khas daerah kalbar yang
bergizi dan menarik bagi anaak usia dini

PENDAHULUAN
Di Indonesia, saat ini piramida gizi seimbang digambarkan oleh sebagian pakar gizi
dalam bentuk tumpeng, bentuk makanan khas masyarakat kita, sedangkan pemerintah
menggunakan gambar piramida gizi seimbang. Pada prinsipnya, penjabaran kedua
visualisasi piramida dan tumpeng gizi seimbang ini sama, yakni pembagian gizi per hari
adalah 2 liter air minum bening, 3-8 porsi karbohidrat, 3-5 porsi sayur dan buah, 2-3 porsi
protein hewani dan nabati, serta minyak, gula dan garam dalam jumlah seminimal mungkin.
Namun, pada praktiknya, pemberian porsi menu gizi seimbang tersebut pada bayi agak
berbeda. Karena, bayi masih mengonsumsi ASI yang memenuhi sebagian besar kebutuhan
tubuhnya, selain fungsi organ pencernaan dan ginjalnya juga belum optimal.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para orang tua mengenal tentang konsep gizi
seimbang serta, pengetahuan gizi pada bayi dan balita serta pola pemberian makanan sebagai
pendamping ASI. Dengan pengetahuan yang memadai diharapkan orang tua balita akan
dapat memberikan gizi yang tepat pada bayi atau balitannya.

A. MAKANAN SEBAGAI SUMBER ZAT GIZI

Di dalam makanan terdapat 6 jenis zat gizi, yaitu: karbohidrat, lemak, proteni, vitamin,
mineral dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai:
1. Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relative
lebih besar daripada orang dewasa.
94
Makanan yang mengandung zat tenaga yaitu berasa dari karbohidrat, lemak, dan protein
- Mengandung karbohidrat :
Beras, jagung, sagu, singkong, dan gula.
- Mengandung lemak :
Daging berlemak, margarine, keju, minyak goreng, jeroan, dan lain-lain.
2. Zat pembangun
Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia.
Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan
manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan selsel
tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin.
Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah
protein.
- Sumber protein hewani ( daging, ikan, ayam, hati, telur,susu )
- Sumber protein nabati ( kacang-kacangan, tahu, tempe )
3. Zat pengatur atau regulasi proses di dalam tubuh
Zat pengatur berfungsi agar organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat
berjalan seperti yang diharapkan. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang
memiliki fungsi utama sebagai zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
 Vitamin, baik yang larut air (vitamin b komplek dan vitamin c ) maupun yang larut
dalam lemak (vitamin a,d,e dan k).
 Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
 Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh
Makanan yang mengandung zat pengatur dari vitamin dan mineral
- Sayuran dan buah-buahan seperti kangkung, bayam, wortel, papaya, pisang, tomat,
mangga, dan lain-lain.

Secara ringkas klasifikasi gizi dapat dilihat dari gambar berikut:

95
Gambar 2.3.Klasifikasi zat gizi berdasarkan fungsi (Sumber. Karyadi dan Muhilal: 1996)

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu:
a. Zat gizi makro
Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan
gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak
dan protein.
b. Zat gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau
sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro
adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian
besar mineral dan vitamin

B. KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK

Kebutuhan makan untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa.
Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi,
terutama waktu anak sudah mulai berjalan. Di masa ini anak menjadi lebih aktif dan
tumbuh dengan pesat. Namun, karena perut anak masih kecil, anak tidak dapat makan
dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya
sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Berikut ini tabel kecakupan gizi yang
anak:

96
Kecakupan Gizi Rata-rata anak Prasekolah (Widya Karya Pangan 2004)
Umur Berat Tinggi Kalori/En Protein
1-3 tahun 12 kg 89 cm 1220 kkal 23 gr
4-6 tahun 18 kg 108 cm 1720 kkal 32 gr
7-9 tahun 23.5 kg 120 cm 1860 kkal 36 gr
Kebutuhan kalori anak:
 1 tahun pertama: 100 kkal/kgBB
 1-3 tahun: 90-100 kkal/kgBB
 3-5 tahun:80-95 kkal/kgBB

Berikut kebutuhan gizi bayi yang dijabarkan pada tingkat usia:


 Kebutuhan Zat Gizi Bayi 0-6 bulan
Pemberian makanan pada anak hendaknya diperhatikan sejak masih bayi. Bayi
yang baru lahir memerlukan perhatian khusus karena pencernaan mereka belum
sempurna sehingga belum bias mencerna makanan dengan baik.
Adapaun hal – hal yang perlu diperhatikan adalah: Bayi yang dilahirkan dengan
kondisi normal sebaiknya diberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif sebagai makanan
pertamanya ASI Eksklusif artinya bayi tidak diberikan makanan lain selain asi
selama 6 bulan dan pemberian asi sebaiknya dilanjutkanhingga anak berusia 2
tahun dengan makanan pendamping ASI
Pemberian ASI mempunyai keunggulan yang bermanfaat baik bagi ibu maupun
bayi
 Kebutuhan Zat Gizi Anak Usia 6-24 Bulan
Usia ini sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga semua
kebutuhan gizinya harus terpenuhi. Anak juga baru diperkenalkan pada makanan
pendamping ASI (MPASI).
Zat gizi yang mereka perlukan adalah:
 Energi berfungsi untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Usia 1-6 bulan kebutuhan energy meningkat sesuai dengan berat badan (±112
kkal per kilogram berat badan). Sampai usia dua tahun, keperluan energy per
kilogram berat badan menurun, ini berlangsung selama masa anak – anak.
Kebutuhan energy pada usia 6-24 bulan adalah 950 kkal per hari.

97
 Protein berfungsi untuk membentuk sel – sel baru yang akan menunjang proses
pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan, dan perkembangan otak
anak. Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram.
 Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel – sel saraf otak
untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial
(asam linoleat/ omega 6, asam linoleat/ omega 3) dan asam lemak non esensial
(asam oleat/ omega 9, EPA, DHA, AA)
 Vitamin
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit
dan pertumbuhan optimal anak.
Vitamin C berfungsi untuk pembentukkan kolagen (tulang rawan),
meningkatkan daya tahan tubuh dan penyerapan kalsium yang diperlukan
untuk pembentukkan tulang dan gigi yang kuat.
 Iodium/ yodium
Berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tidak
mengalami hambatan seperti kretinisme/ kerdil, berperan dalam proses
metabolism tubuh, mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi
vitamin A.
 Kalsium
Kalsium penting dalam pembentukkan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot,
membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan membantu
membentuk sel darah merah).
 Zinc/ zat seng tersebar di semua sel, jaringan dan organ tubuh.
Diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi otak dan mempengaruhi respon tingkah
laku dan emosi anak.
 Zat besi
Zat besi diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mempengaruhi penggunaan
energi yang diperlukan tubuh, pembentukkan sel darah yang membantu proses
penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.

 Asam folat
Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel
darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam
pematangan sel darah merah dan mencegah anemia.

98
Usia 6-24 bulan pertumbuhan dan perkembangan fisik juga psikologis anak terjadi
secara cepat. Makan makanan yang tidak bergizi seimbang dapat berakibat:
 Menghambat dan mempengaruhi pertumbuhan anak
 Mengganggu perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik dan mentalnya
 Kebutuhan Zat Gizi Balita Usia 2-5 Tahun
Di usia ini anak memasuki usia pra sekolah dan mempunyai risiko besar terkena
gizi kurang. Pada usia ini anak tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sementara mereka mengalami penurunan
nafsu makan dan daya tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih mudah terkena
infeksi dibandingkan anak dengan usia lebih tua.
Zat gizi yang mereka perlukan adalah:
 Karbohidrat
Berfungsi sebagai penghasil energy bagi tubuh dan menunjang aktivitas anak
yang mulai aktif bergerak. Mereka biasanya membutuhkan sebesar 1300 kkal
per hari.
 Protein
Berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh dan menghasilkan
energy. Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari
 Mineral dan vitamin yang penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium,
zinc, asam folat, asam folat, zat besi, vitamin A,B,C,D,E, dan K.
Mineral dan vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik, pertumbuhan,
dan kecerdasan anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat.
Sementara pertumbuhan fisik tubuh sedikit melambat, karenanya anak perlu
makan makanan yang memberikan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan otaknya.

99
Anjuran jumlah porsi menurut kecukupan energi
Kelompok umur 1-3 tahun dan 4-6 tahun

D. KANDUNGAN GIZI MAKANAN KHAS DAERAH KALBAR

a. Ale Ale

Sumber : Google gambar

Ale-ale adalah sejenis kerang yang mirip seperti remis, tapi bentuknya lebih kecil.
Cangkangnya berwarna putih dan dagingnya berwarna putih bening. Jika diolah menjadi
makanan, rasanya gurih gurih.
Kandungan nutrisi pada kerang:
a. Kerang mengandung protein yang berkualitas yaitu dengan mengandung asam amino
esensial.
b. Kerang mengandung asam lemak omega 3 yaitu lemak tak jenuh ganda
c. Kerang mengandung rendah lemak dan kalori, yaitu sepuluh kerang hanya
mengandung kurang dari 100 kalori dan hanya 0.2g lemak jenuh.
d. Kerang juga merupakan sumber mineral yang baik , yaitu tembaga, yodium dan zinc,
serta mengandung zat besi dan selenium.
e. Kebanyakan jenis kerang juga menyediakan kalium sebanyak 10 persen dari jumlah
asupan yang disarankan untuk setiap 100gramnya.
f. Kerang juga mengandung vitamin A, vitamin E, juga merupakan sumber vitamin B
kompleks yang baik.
g. Kandungan kolesterol kerang lebih rendah dari daging sapi dan ayam, dari 85 gram
atau sekitar 15 kerang hanya memberikan sekitar 166 miligram kolesterol, dan bahkan
hampir tidak memberikan lemak jenuh.

Manfaat kerang bagi tubuh


a. Protein memiliki fungsi vital bagi tubuh sebagai pembentuk enzim, pembentukan sel
organ dan otot, pembentuk hormon, perbaikan sel yang rusak, pengatur metabolisme,
pembentuk sistem kekebalan tubuh dan beragam manfaat lain yang meningkatkan
kesehatan.
b. Vitamin B12 membantu pencernaan makanan, menjaga kesehatan sistem syaraf dan
pembentukan sel tulang.

100
c. Asam lemak omega3 dan omega6 dalam kerang berfungsi menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam darah, sehingga baik untuk menurunkan resiko penyakit
jantung. Kedua asam lemak sehat ini juga dapat meningkatkan kecerdasan otak bila
dikonsumsi sejak usia anak-anak.
d. Mineral besi berfungsi untuk pembentukan komponen utama sel-sel darah merah,
sehingga menurunkan resiko darah rendah (anemia).
e. Mineral selenium berperan sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan sel dari
radikal bebas penyebab kanker dan penyakit jantung
f. Karena berbagai kandungan nutrisi tersebut, kerang sangat cocok sebagai menu diet
yang tinggi protein dan kandungan lemak jenuh yang sangat rendah (hanya 0,2
gram/100gram)

Manfaat kerang bagi balita


Kandungan omega-3 dan omega-6 pada kerang ternyata tidak hanya berguna bagi
orang dewasa, namun juga pada perkembangan otak anak balita. Pada tiap gram
kerang mengandung 392 mg omega-3 dan 32 mg omega-6. Kerang yang dikonsumsi
anak dapat meningkatkan kecerdasannya. Namun hati-hati jika anak cenderung
memiliki alergi terhadap seafood.
Biasanya anak sebaiknya dikenalkan pada makanan kerang setelah berusia lebih dari 1
tahun, dengan catatan tidak ada resiko alergi pada anak. Jika anak memiliki resiko
alergi seafood maka sebaiknya diberikan setelah anak berusia lebih dari 3 tahun.

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari kerang dianjurkan untuk


mengkonsumsi kerang yang dimasak dengan cara direbus atau dipanggang daripada
kerang yang dimasak dengan cara digoreng. Berikut yang dapat dilakukan untuk
mendapat manfaat maksimal dari kerang:
 Masaklah kerang atau tiram hingga benar-benar matang dengan cara merebusnya
terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mematikan bakteri dan virus.
 Belilah hanya kerang yang dijual di supermarket atau penjual yang terpercaya,
yang berani memastikan jika kerang mereka berasal dari daerah yang jauh dari
polusi.
 Rebus kerang terlebih dahulu sebelum dimasak dengan cara ditumis, dipanggang,
atau digoreng.
 Bersihkan dengan menggunakan air mengalir hingga benar-benar bersih sebelum
diolah.
 Hindari membeli kerang yang sudah berbau seperti bau logam atau bahan kimia,
termasuk kerang yang sudah berlendir dan mengeluarkan aroma tak enak

b. Bubur Pedas

101
Sumber : Google gambar

Bubur pedas merupakan makanan khas melayu yang berasal di Kalimantan Barat
(Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, dan Pontianak serta Sintang). Bubur
pedas terbuat dari beras yang ditumbuk halus dioseng dan kaya akan rempah serta
sayuran.
Secara rinci, bubur pedas terbuat dari:
1. Beras 9 Daun kesum
2. Kelapa parut 10. Air
3. Tetelan sapi atau daging ayam Bumbu:
4. Kacang panjang 1. Daun salam
5. Wortel 2. Serai
6. Ubi jalar 3. Lengkuas
7. Kangkung 4. Bawang merah
8. Tauge 5. Bawang putih
9. Rebung 6. Cabai merah
8. Pakis 7. Merica

bubur pedas merupakan pangan olahan yang memiliki potensi sebagai makanan
fungsional karena mengandung senyawa bioaktif yang berasal dari daun kesum, bahan
alami alam. Berdasarkan kajian fitofarmaka, daun kesum memiliki aktivitas antibakteri,
antijamur, antioksidan, antiradikal dan antikanker (Wibowo,2007). Sayur-sayuran serta
bahan tambahannya merupakan bagian dari makanan keseharian.
Sayur-sayuran memiliki kandungan mineral dan serat yang dibutuhkan tubuh.
Beras memiliki karbohidrat sebagai sumber tenaga utama. Sedangkan daun kesum telah
lama digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan seperti bubur pedas karena
daun kesum memiliki aroma dan rasa yang khas dan nikmat.
Dengan melihat banyaknya campuran bubur pedas ini, maka makanan ini dapat
dikategorikan makanan yang penuh gizi. Di tambah lagi dengan bahan tambahan yang
biasa dimakan bersama bubur pedas ini, seperti ikan teri dan kacang goreng.

c. Gulai Pakis

102
Sumber : Google gambar

Pakis adalah tanaman berbentuk rumpun, yang biasanya tumbuh baik didaerah kering
dan lembab dan di bawah lingkungan yang teduh. Terdapat banyak jenis pakis, tapi
yang bisa dimasak untuk menjadi sayur yang lezat hanya jenis pakis yang ujungnya
menggulung dan tangkainya bulat panjang dan agak tebal.
Berikut kandungan gizi tunas pakis
 Pakis rendah kalori dan Mengandung Omega 3
Pakis memiliki banyak kandungan nutrisi penting, namun Tunas pakis muda
keriting hanya mengandung 34 kalori per 100 g. Meskipun demikian, pakis
memiliki profil gizi yang berkualitas tinggi, seperti terdiri dari manfaat antioksidan,
vitamin, serta senyawa penting lain yaitu omega-3 dan omega-6.
 Tinggi vitamin A
Daun pakis segar sangat tinggi antioksidan vitamin A, dan karoten. 100 g pakis
mengandung 3617 IU atau 120% kebutuhan harian vitamin A yang
direkomendasikan. Vitamin A adalah anti-oksidan alami kuat dan diperlukan oleh
tubuh untuk menjaga integritas kulit dan membran lendir. Vitamin A juga
merupakan vitamin yang sangat penting untuk penglihatan. Studi penelitian
menunjukkan bahwa makanan yang kaya vitamin A alami akan membantu tubuh
terlindungi dari kanker paru-paru dan kanker rongga mulut.
 Mengandung senyawa flavonoid
Pakis adalah sumber yang sangat baik dari banyak senyawa flavonoid poli-fenolik
alami, seperti Alfa karoten dan Beta karoten. Karoten dalam tubuh mengkonversi
ke vitamin A.
 Pakis Tinggi vitamin C
Rasa pakis yang manis dan unik berasal dari tingginya vitamin C. 100 g daun pakis
segar mengandung 26,6 mg atau 44% dari yang diperlukan tubuh dalam sehari.
Vitamin C vitamin larut air yang potensial sebagai anti-oksidan. Bersama dengan
senyawa flavonoid seperti karoten, Vitamin A membantu menangkal radikal bebas
berbahaya, serta perlindungan dari kanker, peradangan, batuk, virus flu dan demam.
 Mengandung kalium tinggi
Tunas daun pakis adalah sumber yang sangat baik dari mineral dan elektrolit,
terutama kalium, zat besi, mangan dan tembaga. 100 g tunas pakis segar
mengandung 370 mg atau 7% dari level kalium yang dibutuhkan perhari. Kalium
merupakan elektrolit yang baik bagi jantung, yaitu yang akan membantu untuk
mengurangi tekanan darah dan detak jantung dengan melawan efek samping dari
sodium.
 Kaya beberapa jenis dari vitamin B Kompleks

103
Bukan hanya itu, pakis juga kaya vitamin esensial yang paling dibutuhkan oleh
tubuh, yaitu beberapa vitamin dari kelompok vitamin B. Beberapa dari vitamin B
kompleks tersebut adalah seperti niacin, riboflavin, dan thiamin. Read more at
tipcaramanfaat.com: Kandungan Gizi dan Manfaat Pakis bagi kesehatan Kandungan
gizi lengkap tunas daun pakis (Matteuccia struthioreris) muda mentah segar.
Nilai gizi per 100 g – Presentasi Nilai Gizi (RDA) (Sumber: USDA )
Energi 34 Kcal 1,7%
Karbohidrat 5,54 g 4%
Protein 4,55 g 8%
Total Lemak 0.40 g 2%
Kolesterol 0 mg 0%
Vitamin Niacin 4,980 mg 31%
Riboflavin 0.210 mg 16%
Thiamin 0.020 mg 1,5%
Vitamin A 3617 IU 120,5%
Vitamin C 26,6 mg 44%
Elektrolit Sodium 1 mg <1%
Kalium 370 mg 8%
Mineral Kalsium 32 mg 3%
Tembaga 0.320 mg 35,5%
Besi 1,31 mg 16%
Magnesium 34 mg 8,5%
Mangan 0.510 mg 22%
Selenium 0,7 mcg 1%
Zinc 0.83 mg 7,5%
Phyto-nutrisi Karoten-ß
2040 ug –
Karoten-α 261μg

Cara mengolah, memilih dan peyimpanan Pakis


 Untuk mendapatkan tunas Pakis, pilih hanya yang masih segar yang ditandai dengan
ciri hijau terang, tegas, melingkar erat.
 Jangan membeli pakis yang sudah mekar dan besar , karena telah menjadi kayu dan
keras.
 Tunas atau daun pakis muda harus digunakan saat masih segar, jika tidak simpan
dalam lemari es dalam keadaan terbungkus plastik, dengan setelan kelembaban yang
relatif tinggi akan tetap segar hingga 2-3 hari.
 Sebelum dimasak, kerik sisi-sisik coklat pada tunas dengan menggunakan kuas atau
kain.
 Potong batang terutama ujungnya yang melingkar, buang bagian bawah yang sudah
mengeras.
 Cuci bersih semua bagian dengan air dingin. Kemudian pakis direbus dengan air
asin/air garam selama 1-2 menit. Tiriskan dan buang airnya. Proses ini bisa diulang
dua sampai tiga kali untuk menghilangkan rasa pahit dan lendir.
 Pakis memiliki tekstur yang renyah. Pakis segar pada umumnya bisa dimasak dengan
seperti yang dilakukan pada asparagus. Overcook akan membuat pakis menjadi
lembut dan lembek. Pakis juga dapat dikukus, ditumis, digoreng, atau dicampur
dengan sayuran, kacang-kacangan, atau makanan laut.
104
Keamanan makan Pakis
Tidak semua jenis pakis yang banyak tumbuh di hutan cocok untuk konsumsi manusia.
Penggunaan jangka panjang makan berbagai jenis pakis liar ditemukan dapat
menyebabkan kanker perut dan kerongkongan.
Pakis jenis Pteridium aquilinum dikatakan berpotensi lebih tinggi menyebabkan kanker
ini. Hanya pakis jenis ostrich yang bebas dari senyawa beracun penyebab kanker. Untuk
itu, pastikan pakis yang akan anda masak adalah jenis yang aman, dan harus
dikonfirmasi oleh badan pangan atau petani yang berkompeten dengan pakis. (Sumber:
http://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-pakis-bagikesehatan-
1071.html)

d. Kerupuk Basah atau „temet‟

Sumber : Google gambar

Kerupuk basah merupakan makanan khas daerah kabupaten Kapuas Hulu,


Kalimantan Barat yang terbuat dari adonan tepung kanji dan campuran daging ikan air
tawar. Adapun jenis ikan yang digunakan berupa ikan tawar yang banyak ditemukan
diperairan Kalimantan Barat, khususnya di daerah Kapuas Hulu. Jenis ikan yang
biasanya digunakan oleh masyarakat kabupaten Kapuas Hulu sebagai bahan dasar
pembuatan Kerupuk Basah ini adalah ikan belida (Notopetruschitala H.B).
Kerupuk Basah termasuk memang salah satu olahan makanan yang menggunakan
ikan belida sebagai bahan utamanya, namun bukan hanya ikan belida yang dapat
digunakan ikan air tawar lainnya juga dapat digunakan, seperti ikan bawal, ikan tenggiri
dan ikan lainnya.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Ikan Belida :


Nama Bahan Makanan : Ikan Belida
Nama Lain / Alternatif : -
 Banyaknya Ikan Belida yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
 Bagian Ikan Belida yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 60 %
 Jumlah Kandungan Energi Ikan Belida = 120 kkal
 Jumlah Kandungan Protein Ikan Belida = 16,5 gr
 Jumlah Kandungan Lemak Ikan Belida = 5,3 gr
 Jumlah Kandungan Karbohidrat Ikan Belida = 0,4 gr
 Jumlah Kandungan Kalsium Ikan Belida = 52 mg
105
 Jumlah Kandungan Fosfor Ikan Belida = 216 mg
 Jumlah Kandungan Zat Besi Ikan Belida = 1,1 mg
 Jumlah Kandungan Vitamin A Ikan Belida = 233 IU
 Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ikan Belida = 0,1 mg
(sumber: http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-ikan-belida-
komposisinutrisi-bahan-makanan.html)
Dalam kerupuk basah selain ikan belida sebagai campuran, juga terdapat tepung sagu
sebagai adonannya, dimana tepung sagu ini mengandung karbohidrat.

e. Lidah Buaya

Sumber : Google gambar

Tanaman Lidah buaya sepertinya sudah identik dengan Kota Pontianak. Tanaman
yang memiliki banyak kegunaan ini dengan mudah kita temui di beberapa bagian kota
berjuluk kota khatulistiwa ini. Tanah Pontianak, Kalimantan Barat seperti menjadi salah satu
area yang subur bagi tanaman lidah buaya ini.
Lidah buaya diolah menjadi beberapa produk seperti minuman berserat, dodol,
kerupuk, dan juga kosmetik. Khusus untuk minuman berserat, produk yang diolah dari lidah
buaya ini banyak digemari masyarakat dan menjadi salah satu buah tangan yang banyak
dibeli untuk kerabat di rumah.
Bahan baku minuman khas Pontianak ini diambil dari daging pelepah lidah buaya
yang dipotong kecil-kecil untuk kemudian diberi larutan varian rasa salah satunya lychee.
Selain dibuat menjadi minuman berserat, lidah buaya juga dijadikan jus lidah buaya yang
tentu saja kaya serat dan memiliki sumber kandungan yang bermanfaat bagi tubuh
Menurut Wilkinson, meminum lidah buaya menyegarkan tubuh secara alami dengan
banyak nutrisi.
Di dalam lidah buaya terkandung 200 komponen aktif, termasuk:

106
 vitamin A, B1, B2, B3 (niacin), B6, B9 (asam folat), C, dan E.
 Mengandung B12, vitamin yang membantu fungsi otak dan sistem syaraf.
 Mengandung kalsium, magnesium, zinc, kromium, selenium, sodium, zat besi, dan
potassium.
 Adapula asam amino dan asam lemak yang membantu mengatasi gangguan pencernaan.
 Tergolong adaptogen yang mengurangi sensitivitas sel terhadap stres. Kemampuan
alami tubuh untuk menolak penyakit dan membuang racunpun semakin hebat.
 Lidah buaya juga dapat menurunkan kolesterol dan membantu penurunan berat badan.

Selain kelima makanan ini, masih banyak makanan khas daerah kalbar lainnya yang
dapat di manfaatkan untuk memenuhi asupan gizi seimbang pada anak.

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan makanan apa saja yang baik diberikan kepada balita serta zat gizi yang
terkandung di dalam makanan tersebut
2. Buat menu makan gizi seimbang bagi balita yang benar dalam satu hari
3. Analisis salah satu makanan khas dearah saudara, amati apa saja kandungan gizi yang
ada di dalamnya dan bagaimana khasiat makanan tersebut bagi tumbuh kembang balita
TUGAS
Sajikan salah satu makanan khas daerah anda sesuai dengan karakteristik balita, buat foto
dan video nya proses pembuatannya. Jelaskan kandungan gizi dan manfaat nya bagi tumbuh
kembang anak.

107
UNIT 8. PENTINGNYA PENANAMAN PERILAKU MAKAN BAGI BALITA DAN
STANDAR KECUKUPAN GIZI BALITA

TUJUAN pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Pola makan usia taman kanak-kanak
 Pentingnya penanaman perilaku makan bagi balita
 Macam-macam zat gizi dan sumbernya
 Mahasiswa mampu memanfaatkan Pedoman kecukupan gizi anak untuk membuat
perencanaan kebutuhan kecukupan gizi anak per hari

PENDAHULUAN
Secara umum masalah gizi di Indonesia terutama Kekurangan Energi Protein (KEP)
merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang menjadi problem khusus. Angka
kejadian tertinggi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun (Anonim, Kompas, Mei 2005).
Hal ini juga dikarenakan anak–anak berumur (0–5 tahun balita) adalah termasuk golongan
masyarakat rentan gizi (Sediaoetama,1999).

108
Beberapa literatur mengungkapkan, bahwa penyebab yang mengakibatkan terjadinya
kurang gizi pada balita adalah kurangnya pengetahuan orang tua akan bahan makanan yang
bergizi serta tidak mengerti bagaimana cara memberi makan yang benar sehingga asupan
gizi kurang. Ditunjang dengan kemiskinan keluarga, faktor kepadatan penduduk serta faktor
sosial budaya dan infeksi (Kartasapoetra & Marsetyo, 2002).
Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak menentukan sikap dan perilakunya
dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dalam pemberian makanan pada anak antara
lain meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian makanan
serta cara memberikan makanan, termasuk didalamnya membujuk anak untuk
makan.Kekurangan gizi pada anak balita sejak lahir hingga 3 tahun akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas sel otaknya. Gizi kurang pada usia dibawah 2 tahun akan
menyebabkan sel otak berkurang 15 –20 %, sehingga anak yang demikian, kelak kemudian
hari akan menjadi manusia dengan kualitas otak 80– 85 %, dan apabila nantinya harus
bersaing dengan anak lain yang berkualitas otak 100 % akan menemui banyak hambatan
(Dinkes Jatim, 2005).
Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang makanan bergizi, bisa terlihat
dengan perilaku ibu yang tidak sesuai dengan kesehatan, diantaranya anak tidak
diperbolehkan makan protein dari hewani jika ada luka, Ibu tidak mau atau kurang sabar
didalam membujuk anak untuk mau makan. Bagi ibu yang habis melahirkan ada larangan
makan dengan menggunakan lauk dari protein hewani dan tidak boleh makan sayur atau
minum terlalu banyak, karena akan berakibat Air Susu Ibu akan berbau amis dan lukanya
tidak cepat sembuh ( Wiryo,2002).

A. POLA MAKAN USIA TAMAN KANAK-KANAK


Anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih
makanan yang disukainya. Perlu ditanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik
pada usia dini dan di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik
mengkonsumsi makanan yang sehat secara rutin. Program makan bersama di sekolah
sangat baik dilaksanakan karena ini merupakan modal dasar bagi pengertian anak
supaya mereka mau diarahkan pada pola makan dengan gizi yang baik.
B. PENTINGNYA PENANAMAN PERILAKU MAKAN BAGI BALITA
Dengan memberikan makanan sehat pada bayi anda sejak dini, berarti anda
telah memperkenalkan kebiasaan makan yang baik untuk seluruh keluarga anda.
Masyarakat Indonesia telah berubah menjadi komunitas yang gemar makanan fast food

109
yang kaya lemak dan kolesterol tapi miskin gizi dan serat. Angka obesitas meningkat
sampai pada level epidemik diantara anak-anak, remaja dan orang dewasa. Apabila
trend saat ini terus berlangsung, obesitas akan menjadi penyebab utama kematian yang
bukan karena penyakit di negeri ini, menggantikan posisi rokok. Salah satu penyebab
utama kasus kelebihan berat pada anak-anak dan orang dewasa adalah kebiasaan makan
yang kurang baik. Kebiasaan makan yang kurang baik secara langsung dihubungkan
dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner, darah tinggi,
kolesterol tinggi, diabetes dan beberapa jenis kanker.
Sebagai orangtua, Anda pasti ingin menyediakan yang terbaik untuk bayi dan batita
Anda. Riset menunjukkan bahwa bayi yang diberi makanan bergizi dengan komposisi
yang sehat, tumbuh menjadi anak yang kuat dan mudah beradaptasi soal makanan
dibandingkan dengan anak yang diberikan makanan dengan komposisi yang kurang
baik. Membuat makanan bayi di rumah adalah hal yang mudah, murah dan bergizi
untuk memastikan bahwa anak-anak anda mendapatkan keuntungan tersebut. Banyak
orang yang tidak menyadari bahwa membuat sendiri makanan bayi di rumah
mempunyai banyak keuntungan, yaitu :
1. Anda memiliki kendali penuh atas apa yang akan dimakan oleh anak anda.
Sebagai orang tua, anda pasti ingin mengetahui apa yang dimakan oleh bayi anda.
Seperti juga anda ingin adanya kepastian menyangkut keaslian, keamanan, kualitas
dan tekstur dari isi makanan bayi anda. Dengan menyiapkan sendiri makanan
anak, maka Anda dapat memegang kendali atas apa yang dimakan oleh anak Anda
dan Anda juga memiliki pengetahuan atas apa yang dimasukkan ke dalam makanan
bayi anda. Semakin Anda terlibat dalam proses penyiapan makanan untuk bayi
anda, semakin besar kemungkinan Anda bisa memupuk kebiasaan makan yang
sehat. Selain itu, Anda memberikan makan yang sesuai dengan kebutuhan dan
keperluan bayi anda. Dan karena anda yang memegang kendali atas tekstur dan isi
dari makanan bayi anda, Andalah yang paling tahu apa yang paling baik untuk bayi
anda.
2. Anda menanamkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
Dengan memberikan makanan sehat pada bayi anda sejak dini, berarti anda telah
memperkenalkan kebiasaan makan yang baik untuk seluruh keluarga anda.
Masyarakat Indonesia telah berubah menjadi komunitas yang gemar makanan fast
food yang kaya lemak dan kolesterol tapi miskin gizi dan serat. Angka obesitas
meningkat sampai pada level epidemik diantara anak-anak, remaja dan orang

110
dewasa. Apabila trend saat ini terus berlangsung, obesitas akan menjadi penyebab
utama kematian yang bukan karena penyakit di negeri ini, menggantikan posisi
rokok. Salah satu penyebab utama kasus kelebihan berat pada anak-anak dan
orang dewasa adalah kebiasaan makan yang kurang baik. Kebiasaan makan yang
kurang baik secara langsung dihubungkan dengan beberapa masalah kesehatan,
termasuk penyakit jantung koroner, darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan
beberapa jenis kanker.
3. Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan bebas zat-zat aditif.
Vitamin dan nutrisi lain sangat penting bagi bayi anda. Untuk tiga tahun kedepan,
bayi anda akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat.
Untuk itu penting sekali baginya untuk diberikan asupan makanan yang sehat dan
bergizi agar dapat memaksimalkan proses tumbuh kembangnya.Makanan bayi
instan mengandung tambahan garam, gula, penambah rasa, atau bahan-bahan lain
yang tidak dibutuhkan dan bahkan tidak tepat untuk bayi Anda. Bahkan
bahanbahan tambahan ini dapat melarutkan kandungan nutrisi dari makanan
tersebut dan tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan bayi Anda dan
dimasukkan dalam adonan makanan untuk menambah rasa, tekstur dan
memperbanyak jumlah porsi yang dihasilkan.Anda bisa melihat perbedaan rasa,
warna dan kandungan gizi suatu jenis makanan bayi instan yang dibuat oleh
produsen yang berbeda. Misalnya bubur susu apel atau nasi tim ayam merek A
pasti memiliki rasa, warna dan angka kandungan nutrisi yang berbeda
dibandingkan jenis makanan sama dengan merek B, C dan merek-merek lainnya.
Dan bubur susu apel atau nasi tim ayam buatan Anda sendiri, pasti jauh lebih lezat,
menarik dan bergizi tinggi. Dengan menyiapkan dan memasak sendiri, Anda bisa
memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan makanan yang dibutuhkannya.
4. Makanan buatan sendiri lebih variatif.
Makanan bayi cepat saji dibuat untuk memenuhi selera pasar, sehingga variasinya
sangat sedikit. Variasi adalah kunci dari menu seimbang, yang merupakan
komponen inti dari makanan yang sehat dan bergizi. Dengan banyaknya pilihan
yang terdapat di bagian bahan makanan segar maupun beku, tidak ada alasan bayi
anda harus mengikuti apa yang dianggap perusahaan pembuat sebagai makanan
yang paling disukai. Keuntungan dari variasi makanan hádala:Bayi anda akan
terpapar pada rasa dan teksture yang lebih luas sehingga transisi ke makanan
keluarga bisa berjalan dengan baik.Anda bisa membentuk selera makan bayi anda

111
dan membantunya mempelajari rasa baru pada makanan yang baru dimasak,
dengan demikian anak Anda tidak akan menjadi pemilih atau susah makan.Lebih
jauh lagi, membuat sendiri makanan bagi bayi anda, membuat anda bebas
menambahkan bumbu-bumbu dan mengkombinasikan rasa, sehingga waktu makan
bagi bayi anda menjadi saat yang menyenangkan, semacam wisata boga.
5. Mudah.
Membuat sendiri makanan bayi mudah dan tidak sesulit yang Anda dan orang lain
bayangkan atau katakan. Begitu Anda mulai Anda akan menyadari betapa
mudahnya mempersiapkan sendiri makanan bayi. Yang Anda butuhkan adalah
peralatan masak yang biasa Anda gunakan, blender/food processor serta bahan
makanan yang segar untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi untuk anak
Anda. Selain itu, untuk menghemat banyak waktu dan tenaga, kita bisa memasak
dalam jumlah agak banyak. Setelah dimasak, dinginkan makanan lalu tuang ke
dalam blok es (cetakan es batu) lalu bekukan. Setelah beku, keluarkan dari cetakan,
lalu masukkan 2-3 potong (sesuaikan untuk 1 porsi) ke dalam kantong plastik
ukuran kecil. Apabila akan disajikan, keluarkan sejumlah sesuai kebutuhan. Bisa
dikombinasikan dengan jenis masakan lainnya (baik disajikan terpisah maupun
dicampurkan).
6. Anda menghemat biaya.
Makanan bayi instan harganya lebih mahal karena mereka juga harus
memperhitungkan biaya promosi dan distribusi. Membuat makanan bayi sendiri
sangat hemat biaya, karena makanan bisa dibeli kapan saja, dengan
mempergunakan bahan makanan lokal dan yang sering dikonsumsi keluarga.
7. Makanan buatan sendiri jauh lebih lezat dari makanan instan.
Walaupun bayi anda tidak memiliki indera pengecap layaknya orang dewasa, ia
bisa mengecap rasa, mengenali warna dan bau. Makanan yang lezat adalah salah
satu anugrah kehidupan dan bayi Anda berhak untuk menikmati kelezatan dan
tekstur makanan rumahan seperti halnya Anda dan saya. Coba cicipi bubur ayam,
nasi goreng, dan sup instan yang dijual di swalayan, walaupun praktis dan Anda
tinggal menyeduh dengan air panas, rasa dan aromanya jauh dibandingkan
makanan yang dimasak sendiri. Atau lakukan percobaan dengan hanya makan
makanan kalengan dan instan selama 3–7 hari, Anda pasti merindukan kelezatan
dan aroma makanan rumahan. Demikian halnya dengan makanan bayi. Jadi tunggu
apa lagi?Melihat bayi Anda menikmati makanan yang Anda buat sendiri

112
merupakan suatu kepuasan tersendiri. Anda pun merasakan kepuasan dan
kebanggaan telah memberikan bayi Anda persembahan berupa makanan yang sehat
dan bergizi.

MENDAPATKAN GIZI SEIMBANG

Anak usia dini khususnya Usia TK dan PAUD harus mendapatkan perhatian
yang intensif terutama menu makanan yang disantap tiap harinya. Hal yang mesti
diperhatikan yaitu kecukupan angka gizi pada menu makanan tersebut. Sebaiknya anak
mendapatkan nutrisi dan gizi seimbang agar anak bisa tumbuh dengan baik, karena usia
tersebut merupakan usia yang sangat vital untuk perkembangannya.
Pengertian menu makanan adalah susunan hidangan sekali makan yang secara
keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan. Dalam kesehatan
seringkali digunakan istilah menu adekuat yaitu menu yang mengandung semua
golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseimbangan unsur
- unsur gizi yang terkandung di dalamnya.
Konsep menu adekuat menekankan adanya unsur-unsur gizi yang diperlukan
oleh tubuh dalam keadaan seimbang. Unsur gizi yang diperlukan tubuh ini digolongkan
atas pemberi tenaga atau energy, penyokong pertumbuhan, pembangun, dan
pemeliharaan jaringan tubuh serta pengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan
dalam sel tubuh. Untuk dapat menyusun menu yang adekuat, seseorang perlu memiliki
pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi seseorang serta pegetahuan
hidangan dan pengolahannya.
Menjaga kesehatan gizi anak usia dini merupakan salah satu tindakan yang
sangat penting dan harus dilakukan dengan teliti. Orang tua tentu saja tidak boleh
mengabaikan kesehatan anak usia dini karena ini merupakan sebuah hal yang amat
berpengaruh terhadap masa depannya. Tanpa gizi yang baik, pertumbuhan fisik dan
otak anak tentu saja akan terhambat dan membuatnya cenderung ketinggalan
dibandingkan anak-anak yang berusia sama dengannya.
Menjaga gizi seimbang untuk kesehatan anak sangatlah penting untuk
diperhatikan, sejak dari dalam kandungan hingga lahir. Hal ini dikarenakan, kesehatan
dan gizi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang
mendapatkan gizi yang seimbang serta makanan yang sehat, akan tumbuh menjadi
manusia yang berkualitas, begitu pula sebaliknya.

113
Di Indonesia, masih banyak masalah kesehatan gizi. Pada umumnya yang
sering muncul, dan timbul di berbagai golongan tertentu adalah penyakit kurang gizi.
Terutama golongan anak usia dini yang berada pada masa peka akan kecukupan gizi
bagi tumbuh kembangnya. Apabila gizi yang diperlukan anak sehari-hari tidak
terpenuhi, maka anak akan rentan terhadap suatu penyakit, terutama penyakit kurang
gizi. Jadi, orang tua harus mengusahakan agar anaknya selalu berkecukupan gizi setiap
harinya.
1. Cara Kita Menjaga Gizi Seimbang untuk Kesehatan Anak. Kami akan
memberikan beberapa konsep detailnya sebagai berikut : a. Memberikan Buah dan
Sayuran.
Beragam makanan seperti buah dan sayuran tentu merupakan perkara wajib
yang harus didapatkan oleh seorang anak. Dengan buah dan sayuran, maka anak
akan mendapatkan serat, vitamin, serta mineral penting yang menjaga kualitas
kesehatan serta tetap memberikannya kesempatan untuk tumbuh dengan
maksimal.
b. Karbohidrat Kompleks dan Protein.
Sumber karbohidrat kompleks dan protein adalah makanan yang mampu
menghadirkan energy bagi beragam aktivitas anak. Jangan biarkan anak Anda
melakukan banyak aktivitas tanpa mempunyai energi cukup. Berikanlah anak
anak Anda sarapan sereal gansum, dan beberapa sumber protein seperti telur
untuk tetap menjaga kebugarannya sepanjang hari.
c. Asam Lemak Omega 3.
Asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan dan beragam makanan lainnya
tentu merupakan nutrisi penting karena mampu menjaga kesehatan otak anak.
Anak Anda akan mendapatkan sebuah nutrisi yang meningkatkan kecerdasan
otak dan membuatnya berpikir jenius.
d. Jangan Lupa Berikan Susu.
Susu menyumbang nutrisi yang amat penting bagi perkembangan fisik dan otak
anak. Dengan susu, anak mampu mendapatkan beragam vitamin, mineral, dan
kalsium yang memberikan suplai bagi pertumbuhan tulangnya. Namun,
seringkali anak tidak suka minum susu, bahkan alergi terhadap susu.
2. Beberapa Syarat Dalam Penyusunan Menu Makanan Sehat.
Suatu susunan menu makanan sehat sehari-hari secara umum harus memenuhi
beberapa fungsi antara lain yaitu :

114
a. Menu makanan harus mengandung makanan yang memuaskan selera serta
memberikan rasa kenyang.
b. Menu makanan harus mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk berada
dalam kondisi tetap sehat serta dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
c. Menu makanan sebaiknya memenuhi nilai-nilai sosial budaya yaitu kebiasaan,
pantangan, dan sebagainya dari masyarakat yang mengkonsumsi.
d. Menu makanan dengan biaya terjangkau bagi konsumennya, selain itu hal yang
akan menunjang proses konsumsi yaitu kebersihan, pengolahan yang tepat
sehingga enak dimakan serta suasana menyenangkan ketika makan.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam penyusunan makanan sehat untuk anak
PAUD :
a. Kombinasi rasa yaitu asin, manis, asam, pahit, pedas, jika hal tersebut memang
disukai oleh anak.
b. Kombinasi warna makanan yaitu warna merah, hijau, coklat, kuning dan atau
warna yang lainnya.
c. Variasi bentuk potongan makanan yang bisa diterapkan yaitu persegi, panjang,
tipis, bulat dan bentuk-bentuk lainnya sesuai selera anak PAUD.
d. Menu makanan dengan variasi kering atau berkuah karena ada jenis makanan
sehat yang berkuah banyak seperti sup, sayur asam maupun yang sedikit kuah
seperti tumis sayur, sambal goring serta yang kering seperti ikan goring, kering
tempe.
e. Hidangan dengan variasi teknik pengolahan yaitu ada hidangan yang diolah
dengan teknik pengolahan digoreng, direbus, dibakar dan lainnya sehingga
memberikan penampilan, tekstur, dan rasa berbeda pada hidangan tersebut.
Sebaiknya dihindari adanya pengulangan warna, rasa, bentuk, teknik pengolahan
dalam satu menu agar lebih disukai oleh anak-anak.
3. Beberapa Jenis Menu Makanan Sehat untuk Anak PAUD.
Menu Menurut Waktu Makan anak. Dalam penyusunan menu makanan atau
hidangan menurut waktu makan perlu diketahui beberapa hal yaitu :
 Menu makan pagi, biasanya dipilih hidangan yang cepat dan mudah dalam
persiapan, penyajian dan dimakan sehingga akan membantu para bunda dalam
penyiapannya.
Contoh yang menu makanan sederhana:
1. Nasi putih dengan sambal goreng, tempe goreng dengan sayur.

115
2. Menu bubur kacang hijau dengan susu cair ataupun pisang.
 Menu makan siang dan makan malam umumnya dibuat sama, atau diganti satu
atau dua hidangan, maupun disusun. Hal yang perlu diperhatikan yaitu
kandungan gizinya lengkap sesuai kebutuhan keluarga. Umumnya semua bahan
makanan yang termasuk empat sehat tercantum di dalamnya :
1. Bahan makanan pemberi tenaga seperti nasi, kentang, singkong.
2. Bahan makanan pemberi zat pembangun, yaitu lauk pauk, ikan, telur ayam.
3. Bahan makanan pemberi vitamin dan mineral yaitu sayuran dan buah-buahan.
 Makanan selingan berguna sebagai penambah zat gizi, terutama kalori maupun
zat gizi lainnya yang kurang diperoleh pada waktu makan yang ada. Makanan
selingan biasanya diberikan antara makan pagi dan siang, sekitar pukul 9-10 wib
dan sore hari antara waktu makan siang dan malam sekitar pukul 4-5 wib.
Contoh makan selingan adalah pisang goreng, berbagai bubur seperti kacang
hijau, kue-kue basah seperti onde-onde,kue lapis, roti bakar, selai pisang dan
menu yang lainnya.
4. Bahan-Bahan Menu Makanan Sehat Anak PAUD.
Bahan makanan adalah sesuatu yang dibeli, dimasak, dan disajikan sebagai
hidangan untuk dikonsumsi. Hidangan yang dikonsumsi bukan hanya terdiri dari
satu hidangan, tetapi dapat lebih dari satu yang bila dihidangkan bersama
haruslah merupakan kombinasi yang saling melengkapi kebutuhan manusia.
Satu hidangan terdiri dari beberapa bahan makanan yang masing-masing bahan
makanan mengandung beberapa jenis zat gizi yang dapat melengkapi satu sama
lainnya.Bahan makan disebut juga bahan pangan, dapat diperoleh dalam
berbagai sumber dan bentuk. Ada bahan makanan yang disebut sayuran, daging,
dan buah. Berbagai jenis bahan makanan yang terdiri empat kelompok : a.
Bahan Makanan Pokok.
Bahan makanan pokok merupakan bahan makanan yang memegang peranan
penting. Bahan makanan pokok dapat dikenal dari makanan yang
dihidangkan pada waktu makan pagi, siang dan malam. Bahan makanan
pokok merupakan energy (kalori) dan mengandung banyak karbohidrat.
b. Bahan Makanan Lauk Pauk.
Bahan makanan lauk pauk berfungsi sumber zat gizi protein dalam menu
makanan sehari-hari. Sumbernya, dikenal bahan makanan berasal dari
hewan(daging dan ikan) dan tumbuhan(kacang-kacangan).3)

116
c. Bahan makanan sayur mayur.
Bahan makanan sayur mayor merupakan pemberi serat dalam hidangan serta
pembasah karena umumnya dimasak berkuah. Sayur mayur merupakan
sumber vitamin dan mineral. Contoh :sayur bayam, kangkung, wortel dan
lain-lain.
d. Bahan makanan buah-buahan.
Buah-buahan merupakan santapan terakhir dalam suatu acara makan atau
dimakan kapan saja. Buah-buahan merupakan sumber vitamin bagi manusia.
Ada jenis beberapa buah yang juga memberi kalori yang cukup tinggi seperti
lemak yang terkandung dalam advokat atupun karbohidrat yang terdapat
pada durian.
5. Proses Pengolahan Menu Makanan Anak PAUD.
Seorang pengelola makan, baik keluarga maupun masyarakat, perlu mengetahui
bahwa proses pengolahan makanan dapat meningkatkan mutu makanan yang
dikonsumsi misalnya lebih baik dan mudah dicerna.Akan tetapi pengolahan menu
makanan yang salah dapat juga menimbulkan merugikan yaitu bahwa selama
proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan makanan dapat rusak
atau hilang. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam proses
penyiapan makanan yaitu penyiangan bahan makanan, pencucian, pemotongan,
dan pengolahan atau pemasakan dengan proses pemanasan sebagai berikut : a.
Pencucian dan penyiangan bahan makanan.
Pencucian bahan makanan perlu dilakukan karena ada bahan makanan yang
berasal dari dalam tanah sehigga membawa kotoran. Proses pencucian
sebaiknya dilakukan sebelum pemotongan, dengan menggunakan air bersih
yang mengalir. Begitu pula pada bahan makanan nabati perlu dibersihkan
misalnya kulit, batang yang keras, biji yang tidak termakan, serat yang keras,
dan bagian yang busuk atau rusak dimakan binatang. Begitupun dengan hewan
yang di siangi seperti ikan.
b. Pemotongan Bahan Makanan.
Pemotongan bahan makanan bertujuan untuk memudahkan makanan masuk ke
dalam mulut dan mengunyah, terutama bahan makanan yang agak keras dan
liat. Makanan unuk manusia lanjut usia (manula) perlu lebih diperkecil
potongannya bahkan kalau perlu dihaluskan. Pada proses pemotongan atau
penghalusan bahan makanan ini, zat-zat gizi mudah hilang atau rusak karena

117
zat-zat gizi dalam sel utuh masih terlindung. Namun bila sel-sel tersebut rusak
karena terpotong, perlindungan itu akan hilang dan berakibat zat-zat gizi
keluar dari sel. Dalam keadaan ini bahan makanan mudah terkena udara yang
mengandung oksigen dan dapat merusak zat-zat tersebut(terjadi oksidasi). Zat
gizi yang rusak oleh oksidasi udara luar adalah thiamin dan vitamin A atau
provitaminnya.
Disamping itu, enzim yang dapat memecah zat gizi juga dapat bekerja
sehingga mempercepat pembusukan. Maka sebaiknya bahan makanan
dipotong atau dihaluskan dengan jarak waktu dekat pada saat pengolahannya.
Setelah pemotongan dapat diberi bumbu untuk memperlambat pembusukan
dan menambah rasa bahan makanan.
c. Proses Pengolahan menu makanan.
Pengolahan dilakukan dengan mempergunakan panas, baik panas langsung
seperti membakar sate, maupun panas tidak langsung yaitu menggunakan
bahan perantara seperti menggoreng, merebus. Panas mengubah sifat-sifat
kimia makanan yang berakibat lebih lanjut pada sifat-sifat nya.
Pengaruh pengolahan pada makanan. Beberapa kemungkinan pengaruh-
pengaruh yang terjadi adalah :
1. Pecahnya dinding sel.
Zat-zat gizi berada dalam sel bahan makanan, terlindung dari hal-hal luar
yang dapat merusaknya atau mengganggunya. Pemanasan meninggikan
sifat dap cerna atau digestibilitas makanan terutama bahan makanan
nabati.
2. Melemahkan dan mematikan mikroba jahat.
Berbagai mikroba terdapat didalam bahan makanan, ada yang tahan panas
dan ada yang tidak. Pemanasan dalam pengolahan makanan dapat
meningkatkan keamanan makanan bagi kesehatan.
3. Mengubah berbagai zat gizi secara positif dan negatif.
Beberapa bahan makanan memiliki struktur yang tertutup yaitu berada
dalam suatu kantung, misalnya karbohidrat dari nabati. Pemansan
mengembangkan kantung ini pecah oleh enzim-enzim dalam cairan
pencernaan tubuh.
Pengaruh negatifnya, merusak sifat bahan makanan sehingga menjadi
sukar atau tidak dapat dicerna oleh tubuh. Contoh: karbohidrat berubah

118
menjdi arang oleh pemanasan tinggi secara langsung pada teknik
pengolahan dibakar.
4. Pemanasan yang terlalu tinggi dapat menimbulkan zat karsinogenic. Pada
bahan makanan nabati maupun hewani yang diolah dengan panas tinggi
sehingga menjadi hangus, dapat terbentuk ikatan-ikatan yang bersifat
carcinogenic yaitu merangsang terjadinya kanker.
5. Panas dapat menghilangkan zat-zat toksik.
Beberapa bahan makanan nabati maupun hewani mengandung zat toksik
atau racun alami. Panas dapat menetralkan pengaruh zat-zat toksik ini.
Misalnya, dalam daging ikan tertentu terdapat enzim yang dapat merusak
zat gizi, dengan pemanasan tertentu dan waktu tertentu, pengaruh tersebut
dapat dihilangkan.
Pemilihan bahan makanan dan cara pengolahan menu makanan yang benar akan
membuat menu makanan sehat dapat diserap oleh tubuh dengan baik. Efeknya
adalah pertumbuhan anak-anak usia PAUD ataupun TK dapat berkembang dengan
baik. Minimal dengan kecukupan gizi yang cukup akan memberikan tubuh yang
ideal bagi anak.
Para orang tua sebaiknya memperhatikan dengan baik tentang menu makanan
untuk anak PAUD maupun TK. Meskipun biasanya para pengelola TK ataupun
PAUD menyediakan beberapa menu makanan sehat untuk para peserta didiknya.
Dalam menu makanan yang sehat akan menunjang proses belajar anak terutama di
sekolah.
6. Konsep Gizi Seimbang
Yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah keadaan di mana makanan yang
dikonsumsi seseorang dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam takaran porsi makan sesuai dengan
kebuthan tubuhnya. Sebagai contoh (Adiningsih, 2010:5) :
Makanan yang mengandung zat tenaga dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Mengandung karbohidrat:
• Beras, jagung, sagu, singkong, dan gula.
Mengandung lemak:
• Daging berlemak, margarin, keju, minyak goreng, jeroan dan lain- lain.
Makanan yang mengandung zat pembangun dari protein.
Sumber protein hewani:

119
• Daging, ikan, ayam, hati, telur, susu.
Sumber protein nabati
• Kacang- kacangan, tahu, tempe.
Makanan yang mengandung zat pengatur dari vitamin dan mineral.
• Sayuran dan buah- buahan seperti kangkung, bayam, wortel, pepaya, pisang,
tomat, mangga, dan lain- lain.
Tips Untuk Mendapatkan Gizi Seimbang.
Sejak 1950- an kita mengenal pedoman Empat Sehat Lima Sempurna yang masih
kita dengar sampai saat ini. Dengan pengembangan dan penyempurnaan empat
sehat lima sempurna yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi
gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995 Depatemen Kesehatan
bersama dengan sektor terkait mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) yang berisi 13 pesan dasar gizi seimbang (Adiningsih, 2010:5).
1. Makanlah aneka macam makanan.
Makanan yang beraneka ragam dijamin dapat memberikan manfaat besar
terhadap kesehatan, karena masing- masing bahan makanan dalam susunan
aneka ragam menu seimbang akan saling melengkapi. Jadi, makan hidangna
yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
Makan makanan yang mengandung ckup energi (kalori), tidak kelebihan atau
kekurangan, membuat kita dapat hidup sehat dan dapat melakukan kegiatan
sehari- hari.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak samapi seperempat dari kecukupan
energi.
5. Gunakan garam beryodium.
Garam beryodium ialah garam yang diperkaya dengan mineral yodium
dalam bentuk KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30- 80 ppm. Kekurangan
yodium pada makanan sehari-hari dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan
anak seperti halnya, anemia gizi besi.
6. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu mineral penting pada proses pembentukan sel darah
merah. Kekurangan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi sehari- hari

120
secara berkelanjutan dapat menimbulkan anemia gizi besi (AGB) atau biasa
dikenal dengan penyakit kurang darah ditandai dengan lemah, lesu, pucat,
pusing, penglihatan sering berkunang- kunang.
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan dan tambahkan makanan
pendamping ASI sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minum- minuman beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

2. KEBUTUHAN GIZI ANAK


Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan oleh
individu secara rata-rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda tergantung beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Penilaian standar kecukupan gizi berpedoman pada Angka
Kebutuhan Gizi (AKG). Angka kebutuhan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah
hasil Widya Karya Pangan dan Gizi yang direvisi setiap lima tahun sekali.
Berikut ini adalah table kecukupan beberapa zat gizi anak sehari :
Umur BB Energi Protein Vitamin Kalsium Zat besi
(kg) (kkal) (g) A (S.I) (mg) (mg)
1-3 thn 12 1250 23 350 500 8
4-6 thn 18 1750 32 460 500 9
7-9 thn 24 1900 37 460 500 10
10-12 thn 30 2000 45 500 700 14
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan & Gizi 1998.

Agar anak dapat memenuhi kebutuhan gizinya perlu diperhatikan beberapa


hal seperti :
1. Pada masa pertumbuhan yang cepat berikan zat gizi yang lebih banyak, seperti
energi, protein dan zat gizi lain, namun masih tetap seimbang

121
2. Berikan makanan padat/kasar dan porsi kecil sering agar terpenuhi kebutuhan
energi
3. Hindarkan makanan jajanan yang berlebihan
4. Kenalkan dengan berbagai macam makanan sejak dini
5. Sediakan makan pagi dan beri makanan bekal
6. Pilih makanan yang terjamin kebersihannya, aman dan bergizi
7. Hindarkan dari kegemaran yang berlebihan terhadap satu jenis makanan
8. Jika anak tidak mau makan ibu harus bersabar, jangan buru-buru diberi susu atau
makanan kegemaran
Untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak dapat
dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, dengan cara penimbangan setiap bulan dan
pengisian grafik kartu menuju sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu
pemantauan gerak pertumbuhan. Hasil pencatatan berat badan anak pada grafik KMS
akan menggambarkan kecukupan gizi anak, sehingga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan pendidikan dari petugas kepada ibu-ibu dari anak.

D. KONSEP DAN KEGUNAAN ANGKA KEBUTUHAN GIZI


Pedoman atau acuan jenis dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh individu
secara rata-rata dalam satu hari sangat diperlukan. Berkaitan dengan itu terdapat konsep
kebutuhan gizi minimum sehari (minimum daily requirement), yaitu jumlah zat gizi
minimal yang diperlukan seseorang dalam sehari untuk hidup sehat. Selain itu, juga
dikenal konsep jumlah yang dianjurkan sehari (recommended dietary allowanc/RDA),
yaitu standar gizi yang dianjurkan untuk dimakan agar dapat menjamin kesehatan yang
sebaik-baiknya. Dengan demikian, RDA adalah suatu kecukupan rata-rata gizi setiap
hari bagi hampir semua orang (97,5%) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran
tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
RDA disebut juga sebagai Angka Kecukupan Gizi atau AKG. Angka
kebutuhan maupun angka kecukupan gizi berguna untuk beberapa hal sebagai berikut:
1. Menilai tingkat konsumsi pangan seseorang atau penduduk berdasarkan data survei
konsumsi pangan. Penilaian tersebut dilakukan dengan membandingkan zat gizi
yang diperoleh dari survei konsumsi terhadap angka kecukupannya, yang biasa
disebut sebagai tingkat konsumsi.
2. Perencanaan makanan institusi secara seimbang, seperti pemberian makanan
tambahan untuk anak sekolah (PMT-AS), lembaga pemasyarakatan, panti sosial.

122
3. Perencanaan produksi dan ketersediaan pangan wilayah. Angka kebutuhan maupun
kecukupan gizi yang dianjurkan adalah kecukupan pada tingkat fisiologis sehingga
untuk tingkat produksi sampai konsumsi, diperkirakan sekitar 15%
4. Patokan label gizi pada makanan kemasan sesuai dengan UU Pangan No.7 Tahun
1996 bahwa setiap industri makanan wajib mencantumkan kandungan gizi, biasanya
dalam prosentase zat gizi makanan tersebut terhadap angka kecukupannya.
5. Pendidikan gizi yang dikaitkan dengan kebutuhan gizi berbagai kelompok umur,
fisiologis dan kegiatan untuk mewujudkan keluarga sadar gizi melalui gerakan
pangan dan gizi.

E. FAKTOR PENGARUH DAN ANGKA KEBUTUHAN GIZI


Kebutuhan pangan dan gizi berbeda antar individu, karena dipengaruhi oleh
beberapa hal sebagai berikut:
1. Tahap perkembangan, meliputi kehidupan sebelum lahir, sewaktu bayi, masa
kanakkanak, remaja, dewasa, dan lansia. Laju pertumbuhan sebelum dan setelah
lahir (pre-natal dan post-natal) serta semasa bayi (< 1 tahun) adalah lebih cepat
daripada tahap lainnya dari kehidupan. Setiap unit bobot tubuh pada saat bayi
memerlukan zat gizi esensial lebih tinggi dibandingkan masa lainnya. Usia bayi
juga paling rawan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Janin yang sehat
mempunyai peluang yang baik untuk memulai kehidupan yang sehat. Dalam usia 6
bulan, bayi yang sehat berat badannya dua kali lipat dari berat sewaktu lahir.
Pertumbuhan masa kanak-kanak (growth spurt I, umur 1-9 tahun) berlangsung
dengan kecepatan lebih lambat daripada pertumbuhan bayi, tetapi kegiatan fisiknya
meningkat. Oleh karenanya dengan perimbangan terhadap besarnya tubuh,
kebutuhan gizi tetap tinggi. Menyediakan pangan yang mengandung protein, kapur,
fosfor sangat penting. Masa remaja disebut sebagai growth spurt II, dengan kisaran
usia 10-19 tahun. Pertumbuhan seksual terjadi pada masa remaja. Selain itu juga
tinggi dan bobotnya bertambah, sistem kerangka tubuh pertumbuhannya lengkap,
ukuran jantung serta organ pencernaan bertambah. Masa dewasa yaitu usia 20-60
tahun, baik wanita maupun pria terlibat dalam masa kerja fisik yang tinggi. Pada
masa dewasa madya (40-60 tahun) aktivitas mulai menurun, angka metabolisme
basal (basal metabolisme rate/BMR) yang diperlukan relatif rendah sehingga zat
gizi lebih digunakan untuk pemeliharaan. Pada usia lanjut (> 60 tahun) terjadi
penurunan kegiatan fisik, rentan terhadap penyakit. Zat gizi dimanfaatkan untuk

123
menggantikan/memperbaiki jaringan yang rusak. Dengan demikian kebutuhan
energi menurun dan protein meningkat.
2. Faktor fisiologis tubuh, misalnya kehamilan. Pada masa ini, zat gizi diperlukan
untuk pertumbuhan organ reproduksi ibu maupun untuk pertumbuhan janin. Wanita
hamil yang tidak bertambah berat badannya mulai bulan ke empat hingga ke tujuh,
kemungkinan akan melahirkan sebelum waktunya atau melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR < 2,5 kg). Begitu pula saat menyusui, kebutuhan
gizi lebih tinggi daripada sebelum hamil karena zat gizi diperlukan ibu untuk
menghasilkan ASI.
3. Keadaan sakit dan dalam penyembuhan. Seseorang yang menderita penyakit yang
disertai dengan demam membutuhkan lebih banyak protein. Pada masa ini akan
banyak kehilangan nitrogen yang diperoleh dari perombakan protein.
4. Aktivitas fisik yang tinggi makin banyak memerlukan energi. Pengukuran
kebutuhan energi didasarkan pada pengeluaran energi dengan komponen utama
angka metabolisme besar (BMR) dan kegiatan fisik sesuai dengan tingkatannya
(ringan, sedang, berat) pada masing-masing jenis kelamin.
5. Ukuran tubuh (berat dan tinggi badan). Pada jenis kegiatan yang sama, orang yang
besar menggunakan lebih banyak energi daripada yang kecil.

F. PENENTUAN KEBUTUHAN KECUKUPAN GIZI


Perhitungan kecukupan zat gizi yang dianjurkan berdasarkan rata-rata patokan
berat badan untuk masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin. Penyesuaian
perbedaan berat badan ideal dalam AKG dengan berat badan aktual, dilakukan
berdasarkan rumus:
Keterangan:
Berat badan aktual = berat badan berdasarkan hasil penimbangan (kg)
Berat badan standar = berat badan acuan yang tertera pada tabel angka kebutuhan
gizi
AKG = angka kebutuhan gizi yang dianjurkan (Tabel 23)
Daftar AKG disusun untuk 17 golongan umur sesuai jenis kelamin. Perbedaan
kebutuhan gizi terutama energi dan protein, cukup mencolok antarjenis kelamin terjadi
pada usia 9 tahun. Pada usia 10 tahun AKG dibedakan antara pria dan wanita.
Berdasarkan WKNPG angka kecukupan energi rata-rata per kapita pada tingkat konsumsi
adalah 2.200 kkal, tingkat ketersedian adalah 2.500 kkal. Contoh perhitungan:
124
Seorang pria berusia 35 tahun dengan berat badan 58 kg. Hitunglah kebutuhan
energi dan protein pria tersebut. Berdasarkan tabel 23 , berat badan standar untuk pria
usia 35 tahun adalah 62 kg. AKG : Energi = 2.800 kkal; protein 55g Maka kebutuhan gizi
pria tersebut adalah :
Energi = 58/62 x 2800 = 2619,35 kkal (dibulatkan 2.619 kkal)
Protein = 58/62 x 55 = 51,5 g
Vitamin A = 58/62 x 700 = 654,8 RE
Cara lain untuk menentukan kebutuhan energi tanpa menggunakan AKG adalah :
1. Teori RBW (teori berat badan realtif):
Keterangan :
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
Dimana dengan ketentuan :
a) Kurus jika RBW < 90%
b) Normal jika RBW = 90-100%
c) Gemuk jika RBW > 110% atau < 120%
d) Obesitas ringan RBW 120-130%
e) Obesitas sedang RBW 130-140%
Obesitas berat RBW > 140%
Kebutuhan kalori (energi) per hari:
a) Orang kurus BB x 40-60 kalori
b) Orang normal BB x 30 kalori
c) Orang gemuk BB x 20 kalori
d) Orang obesitas BB x (10-15) kalori
2. Energi BMR (Basal Metabolisme Rate)
Energi BMR adalah energi minimal untuk menjalankan proses kerja atau proses faal
dalam tubuh dalam kondisi Resting bed (berbaring istirahatditempat tidur). Rumus
untuk menghitung energi basal metabolisme adalah sebagai berikut:
Keterangan :
BMR = energi basal selama 24 jam (kalori)
BB = berat badan (gram)
A = umur (tahun)

125
Dengan adanya energi baku (standar energi) bagi reference man dan reference
woman Indonesia, maka pengukuran atau penentuan energi yang digunakan seseorang
dewasa yang berumur antara 20 sampai 39 tahun dapat dilakukan dengan:
1. Pengukuran BMR secara langsung
Pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui angka energi minimal atau basal yang
digunakan seseorang untuk melakukan kegiatan fisiknya mencukupi energi baku
atau tidak. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kalorimeter yang
ditempatkan dalam ruangan, dengan dilengkapi pipa saluran air yang melingkar
sekeliling dinding ruangan yang dapat ditutup rapat. Seseorang yang akan diukur
selama 12 jam sampai 24 jam harus dihentikan terlebih dahulu pemasukan
makanan dan minuman ke dalam tubuhnya, selanjutnya dimasukkan ke ruang
pengukuran selama pengukuran yang bersangkutan harus berbaring, rileks total
(tidak melakukan gerakan-gerakan fisik). Keadaan ruang ditangkap oleh air yang
ada didalam pipa saluran yang mempunyai suhu tertentu. Terjadinya kenaikan suhu
akibat perambatan atau penangkapan panas itu segera dapat ditentukan, penentuan
ini berkaitan dengan energi yang digunakan.
2. Pengukuran BMR secara tidak langsung
Maksud dan persyaratan pengukuran sama seperti pengukuran secara langsung.
Tambahan alat yang digunakan yaitu alat pengukuran jumlah gas oksigen dan
jumlah gas karbondioksida yang dihasilkan pada kerja pernapasan (respiration).
Dengan menggunakan alat ini dapat diketahui data jumlah oksigen yang
dikonsumsi dan karbondioksida yang dihasilkan, dan selanjutnya dapat dihitung
banyaknya energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi dalam tubuh orang yang
diukur.

G. PERENCANAAN KEBUTUHAN KECUKUPAN GIZI


Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein) dapat
dilakukan melalui 7 langkah utama, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan energi. Pada umumnya perhitungan energi orang dewasa
menggunakan teori BMR. Dengan demikian dihitung lebih dahulu basal
metabolisme dengan cara-cara seperti yang telah diuraikan dimuka atau memakai
cara menghitung praktis meskipun kasar yaitu:
BMR = 1 kalori/kg berat badan/ jam setelah ditemukan, kemudian hitung jumlah
energi yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan eksternal (kegiatan fisik),

126
dan keadaan fisiologis tertentu (misalnya dalam keadaan pregnansi dan laktasi).
Makanan merupakan campuran dari ketiga zat sumber energi dengan proporsi yang
berbeda-beda, maka pengaruh dari campuran tersebut juga berkisar antara 6-30%
praktisnya bisa diambil saja rata-rata 10%. Penentuan kebutuhan energi (kalori)
juga dapat menggunakan tabel AKG berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Menentukan kebutuhan protein. Untuk menentukan kebutuhan protein dapat
dilakukan menggunakan tabel AKG
3. Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin digunakan yaitu memperhatikan
bahan yang dimakan. Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori, karbohidrat,
lemak, protein dan air. Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Dalam menggunakan DKBM perlu diperhatikan
berat yang dapat dimakan (bjdd). Pemilihan menu harus disesuaikan dengan pola
makan yang bersangkutan, seperti kebiasaan memakan nasi dengan jumlah tertentu,
adanya buah dan sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan dan juga
kebiasaan minum susu.
4. Upaya pemenuhan menu empat sehat lima sempurna
5. Menggunakan ratio karbohidrat: lemak: protein dengan perbandingan
Karbohidrat : Lemak : Protein
50 : 20 : 30
6. Menggunakan prinsip halal dan thoyiban
Makanan yang dihalalkan untuk umat Islam dapat dikaji dalam Al Qur‟an dan Al
Hadist, sedang konsepsi thoyiban tidak saja menyangkut baik dalam hal cara
memperolehnya, tetapi juga baik yang menyangkut bahwa makanan tersebut harus
mampu mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan. Thoyiban juga
punya makna makanan tersebut disukai oleh konsumen dan diterima secara
antropologis yang berbasis budaya dan tradisi lokal. Makanan yang thoyiban juga
punya makna, makanan tersebut tidak mengandung tokiskan nabati, bahan anti gizi,
cemaran, mikroorganisme, dan cemaran bahan kimia beracun dan berbahaya.
7. Konfersikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanan dan hitung
kembali kesesuaiannya.
Contoh : Diketahui Tidur 7,5 jam, membersihkan jendela 0,5; menjahit 6 jam
Ditanya : Kebutuhan energi per hari
Dijawab :

127
Untuk basal metabolise = 1643
Energi untuk tidur = 0,1 x 65x 7,5 = 48,75
Energi basal metabolisme dikoreksi tidur = 1643-48,75=1594,25
Membersihkan jendela = 30 menit x 4,3 = 129
Menjahit = 360 menit x 2,9 = 1049
Total energi metabolisme = 1594,25 + 129 + 1049 = 2767,25
Pengaruh makanan total 10 % energi = 276,725
Kebutuhan energi sehari = 2767,25 + 276,725 = 3043,975

H. MACAM-MACAM ZAT GIZI


Zat gizi dibagi menjadi dua yaitu makronutrisi dan mikronutrisi. Apa itu
makronutrisi?
Makronutrisi adalah beberapa gizi yang diperlukan oleh tubuh, yang terdiri
dari protein, lemak, karbohidrat dan beberapa mineral, dibutuhkan tubuh sehari-hari
dalam jumlah yang besar. Sedangkan makronutrisi adalah gizi dari makanan dan
menyediakan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan kegiatan
tubuh. Perbedaan makronutrisi dan mikronutrisi adalah; mikronutrisi diperlukan dalam
jumlah kecil (miligram sampai mikrogram). Sedangkan makronutrisi adalah kebalikan
dari mikronutrisi, makronutrisi diperlukan dalam jumlah besar. Yang termasuk kedalam
mikronutrisi adalah vitamin dan mineral tertentu yang menyebabkan perubahan kimia
dalam penggunaan makronutrisi. a. Makronutrisi
Dalam dunia gizi, makronutrisi adalah zat-zat pokok dan utama yang diperlukan
oleh tubuh. Makronutrisi ini dibutuhkan dalam skala yang besar. Makronutrisi ada
beberapa macam. Untuk lebih jelas, simaklah beberapa penjelasan berikut ini:
1. Makronutrisi Organik
Makronutrisi organik adalah semua nutrisi yang berasal dari karbohidrat,
lemak dan protein. Sedangkan nutrisi karbohidrat, lemak dan protein tercukupi
melalui makanan yang dikonsumsi oleh balita Anda. Dengan asumsi itu maka
Anda harus benar-benar tahu apa saja jenis makronutrisi yang harus
dikonsumsi balita Anda. Mungkin Anda merasa balita Anda sudah tercukupi

128
gizinya namun ternyata balita Anda masih belum tercukupi. Dengan begitu
maka balita Anda akan mengalami berat badan yang rendah dan dibawah
ratarata.
Sebenarnya nutrisi organik merupakan 90% berat kering dari makanan dan
100% energinya. Makronutrisi yang dibutuhkan untuk balita adalah 90% dari
makanan yang dikonsumsi. Artinya makronutrisinya untuk balita memang
masih sederhana dibandingkan nutrisi orang dewasa.
Selain itu nutrisi untuk balita juga berbeda dengan orang dewasa, banyak
nutrisi yang tidak boleh diberikan kepada balita. Misalnya saja ikan laut, jika
balita makan ikan laut dan menimbulkan alergi maka harus dihentikan.
Sekarang pertanyaannya berapa kalori makronutrisi yang dibutuhkan balita?
Makronutrisi yang dibutuhkan beberapa orang memang berbeda-beda.
Kebutuhan ini bervariasi mulai dari 1000-4000 kalori/hari tergantung kepada
umur, jenis kelamin dan kegiatan fisik.
Wanita yang tidak beraktivitas, balita dan dewasa tua membutuhkan sekitar
1600 kalori/hari. Balita yang lebih tua, wanita aktif dan laki-laki yang tidak
beraktivitas membutuhkan sekitar 2000 kalori/hari. Remaja laki-laki yang aktif
dan laki-laki dewasa muda membutuhkan sekitar 2400 kalori/hari.
Adapun komposisi dari kalori untuk balita adalah sebagai berikut:
• 55% berasal dari karbohidrat
• 30% berasal dari lemak
• 15% berasal dari protein
Kemudian bagaimana jika asupan energi tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
balita? Jika nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh balita maka akan
terjadi penurunan berat badan. Cadangan lemak dalam tubuh akan dipakai
untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan. Dalam keadaan yang lebih
parah, tubuh akan menggunakan protein sebagai sumber energinya.
2. Asam Lemak Esensial
Balita juga membutuhkan lemak. Apalagi lemak esensial? Lemak esensial adalah
lemak murni yang dibutuhkan tubuh. Untuk balita sekitar 7% lemak yang
dikonsumsi dalam makanan (3% dari total kalori atau sekitar 8 gram). Apa saja
yang termasuk kedalam asam lemak esensial? Asam lemak esensial terdiri
dari:
• Asam linoleat

129
• Asam linolenat
• Asam arakidonat
• Asam eikosapentanoat
• Asam dokosaheksanoat
Biasanya dalam susu balita banyak sekali yang mengandung asam linoleat
sangat penting bagi balita. Selain susu asam linoleat dan asam linolenat
terdapat dalam minyak sayur. Sedangkan asam eikosapentanoat dan asam
dokosaheksanoat, terdapat dalam minyak ikan. Asam ini sangat penting untuk
perkembangan otak. Selain itu didalam tubuh ada asam arakidonat yang
dibentuk dari asam linoleat. Asam eikosapentanoat dan asam dokosaheksanoat
dapat dibentuk dari asam linolenat.
3. Makromineral
Makromineral adalah nutrisi mineral yang sangat diperlukan. Yang termasuk
ke dalam makromineral adalah:
• Fosfat
• Natrium
• Klorida
• Kalium
• Kalsium
• Magnesium
Makromineral ke dalam makronutrisi karena dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah yang besar (sekitar 1-2 gram/hari).
Air juga termasuk kedalam makronutrisi, karena
dibutuhkan 1 mililiter/kalori/hari untuk setiap energi yang digunakan (2
liter/hari). Dengan begitu balita membutuhkan air yang sangat diperlukan
tubuhnya. Air putih memang lebih baik daripada air teh. Untuk itu berilah
balita Anda air putih yang banyak.
b. Mikronutrisi
Dalam dunia gizi, mikronutrisi adalah zat-zat pokok dan utama yang diperlukan
oleh tubuh. Mikronutrisi ini dibutuhkan dalam skala yang besar. Mikronutrisi ada
beberapa macam. Untuk lebih jelasnya simaklah beberapa penjelasan berikut ini:
1. Vitamin dan mineral tertentu termasuk ke dalam mikronutrisi.
2. Vitamin terdiri dari 2 golongan, yaitu:
•Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K)

130
•Vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan 8 macam vitamin B kompleks).
3. Mineral Esensial
Yang termasuk ke dalam mineral esensial adalah besi, seng, mangan,
molibdenum, tembaga, selenium, yodida dan fluorida. Kecuali fluorida, semua
jenis mineral tersebut berfungsi mengaktivitasi enzim yang dibutuhkan untuk
metabolisme. Unsur fluorida dan kalsium membentuk suatu persenyawaan
yang membantu menstabilkan mineral dalam tulang dan gigi, dan mencegah
kerusakan pada gigi. Mineral lainnya, seperti arsen, krom, kobalt, nikel, silikon
dan vanadium, yang mungkin yang mungkin sangat diperlukan oleh hewan,
tidak dibutuhkan oleh manusia. Seluruh mineral ini beracun bila dikonsumsi
dalam jumlah banyak, dan beberapa mineral (arsen, nikel, krom) telah
diidentifikasi sebagai penyebab kanker. Kecuali flourida, semua jenis mineral
tersebut berfungsi mengaktivasi enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme.
Unsur fluorida dan kalsium membentuk suatu persenyawaan yang membantu
menstabilkan mineral dalam tulang dan gigi, dan mencegah kerusakan pada
gigi. Mineral lainnya, seperti arsen,

Vitamin A Bahan Makanan:


Alpukat mentega, ikan haring, sarden dan tuna; minyak ikan;
wortel, tomat, kol dan bayam.
Kegunaan:
1. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan
2. Menjaga kesehatan kulit

Dapat menyebabkan penyakit rabun senja.


Vitamin Bahan makanan:
B1 Daging segar, hati, bekatul, susu
Kegunaan:
1. Mencegah penyakit beri-beri
2. Mencegah gangguan syaraf

Dapat menyebabkan penyakit beri-beri

131
Vitamin Bahan makanan:
B2 Beras pecah, kuning telur, susu Kegunaan
:
1. Membantu pertumbuhan
2. Menjaga kulit agar sehat

Dapat menyebabkan penyakit katarak

Vitamin Bahan Makanan:


B6 Jagung, daging, ikan, telur, susu
Kegunaan:
1. Membantu kerja syaraf
2. Berperan dalam pembentukan darah merah

Dapat menyebabkan penyakit pelagra


Vitamin Bahan makanan:
B12 Hati, ikan, susu
Kegunaan:
1. Berperan dalam pembentukan sel dan pertumbuhan

Dapat menyebabkan penyakit seperti sembelit, anemia


Vitamin C Bahan makanan:
Susu ibu dan susu kaleng, buah dan sayur, terutama buah jeruk,
kismis hitam, arbei, tomat, kentang, sayuran hijau.
Kegunaan:
1. Mencegah penyakit sariawan
2. Menjaga tulang, gigi, dan gusi Dapat
menyebabkan penyakit:
1. Sariawan (scurvy)
2. Perdarahan pembuluh

132
Vitamin D Bahan makanan:
Minyak ikan, ikan berlemak, produk susu. Tubuh bisa
membuat vitamin D ketika terpapar pada sinar matahari.
Kegunaan:
1. Mengatur kadar zat kapur dan phospor

Dapat menyebabkan penyakit rakhitis.


Vitamin E Bahan makanan:
Benih gandum, padi dan biji gandum, kacang tanah, biji-bijian,
polong, sayuran hijau.
Kegunaan:
Mencegah kemandulan
Vitamin K Bahan makanan;
Bayam, kembang kol, buncis dan serealia Kegunaan:
Membantu pembekuan darah

Sumber : Buku nutrisi dan makanan

I. PEDOMAN KECUKUPAN GIZI a. Kecukupan Gizi Pada Bayi Enam Bulan


Kecukupan gizi untuk bayi usia enam sampai delapan bulan memang berbeda
dengan balita usia dibawah enam bulan. Bayi di bawah enam bulan masih cukup
hanya diberi ASI namun bayi diatas enam bulan perlu makanan pendamping lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI harus dilakukan secara bertahap dan sesuai
dengan kemampuan bayi. Hal itu dimaksudkan agar kualitas dan kuantitas untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan bayi berkembang pesat. Diawal
enam bulan bayi sangat butuh kecukupan gizi. Berikut ini adalah tabel mengenai
kecukupan gizi pada bayi berumur 6 bulan:

No Kecukupan Gizi Zat Gizi 0-6 bulan


1. Vitamin Asam Folat 65 mg
Niasin 2 mg
Piridoksin 0,1 mg
Riboflavin 0,3 mg

133
Tiami 0,3 mg
Vitamin B12 0,4 mg
Vitamin C 40 mg
2. Energi dan Protein Energi 550 kkal
Protein 650 g
3. Mineral Flour 0,01 (0,7) mg
Fosfor 100 mg
Kalsium 200 mg
Magnesium 25 mg
4. Vitamin Larut Lemak Vitamin A 375 mg/hari
Vitamin D 5 mg/hari
Vitamin E 4 mg/hari
Vitamin K 5 mg/hari
Sumber: buku ASI Susu Formula dan Makanan Bayi

b. Kecukupan Bayi Umur sembilan Bulan ke atas


Terkadang bayi umur sembilan bulan telah diberikan makanan berupa makanan
keluarga. Namun sebaiknya bayi yang masih berumur sembilan bulan lebih baik
diberikan makanan berupa tim. Di usia ini pencernaan bayi akan semakin
berkembang. Bayi tidak membutuhkan makanan berupa tim saring lagi. Bayi harus
sudah mendapat makanan yang lebih kasar.
Meskipun sang bayi telah diberi makanan yang lebih kasar, ASI bagi bayi masih
harus diberikan. Namun pemenuhannya hanya sebanyak 40-50 saja. Bayi diusia ini
memang harus makan makanan yang seimbang untuk memajukan perkembangan
zatzat gizi yang harus dipenuhi oleh bayi. Bahan makanan yang boleh dikonsumsi
oleh bayi adalah:

Bahan Makanan Berat (gram/hari) Ukuran Rumah Tangga


Beras 60 6 sendok makan nasi tim
Daging 75 3 potong kecil
Telur 60 1 butir
Tempe 30 1 potong kecil
Kacang Hijau 10 1 sendok makan

134
Buah 100 1 potong pepaya
Sayur 75 1 ½ gelas
Gula 10 1 sendok makan
Minyak 15 1 ½ sendok makan
Susu 400 ml 1 gelas
Sumber: buku ASI susu formula dan makanan bayi.

c. Kecukupan Gizi Pada Balita


Di Indonesia kelompok balita menunjukkan prevaalansi paling tinggi untuk menderita
kkp dan devensiasi vitamin A serta anemia devensiasi gizi fe. Kelompok umur ini
sulit dijangkau oleh berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainnya,
karena tidak dapat sendiri ke tempat pelayanan gizi dan kesehatan. Perbaikan gizi
kelompok balita, program PMT (pemberian makanan tambahan) dan UPGK (usaha
perbaikan gizi keluarga). Di taman balita di adakan upaya rehabilitasi derita kkp dan
melatih para ibu dan mereka yang bertanggung jawab atas pengurusan balita di dalam
keluarga, bagaimana mengurus dan memasak serta menyediakan makanan bergizi
untuk balita-balita. Proyek PMT berupa pemberian makanan bergizi suplemen pada
makanan balita yang biasa dikonsumsi untuk terapi dan rehabilitasi balita yang
kondisi gizinya tidak memuaskan. Kegiatan-kegiatan di atas terutama ditujukan pada
masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan program UPGK merupakan upaya
pendidikan terpadu untuk meningkatkan produksi bahan makanan bergizi di lahan
pekarangan sekitar rumah, dipergunakan untuk konsumsi meningkatkan kondisi
kesehatan keluarga.
Untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan balita, maka perlu
asupan gizi yang cukup. Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan
Departemen Kesehtan RI untuk balita usia 1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi
(@ 200g) atau padanannya. 0,5 ikan (50g) atau padanannya 2 tempe (@25g) atau
padanannya. Semangkok sayur (1000g), seiris buah pepaya (100g) atau padanannya,
dan segelas susu (200 ml).
Bagi balita usia 4-6 tahun membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,
1 ikan (50g) atau padanannya 3 tempe (@25g) atau padanannya 1,5 mangkok sayur
(100g) 2 iris buah pepaya (@100g) atau padanannya, dan segelas susu (200 ml).
Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya kebutuhan kalori untuk balita

135
antara 1360-1830 kalori/anak/hari dan kebutuhan protein untuk balita antara 16-20
g/anak/hari.

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan penanaman perilaku makan gizi seimbang bagi balita?
2. Jelaskan bagaimana pola makan yang baik bagi balita?
3. Buat menu makan gizi seimbang pada saat makan snack di PAUD (jam 10.00 WIB)
selama 5 hari sesuai dengan pedoman kecukupan gizi balita per usia.

TUGAS
Buat resume dari materi unit 8 tentang apa yang telah anda fahami dari mateeri unit ini, di
tulis tanngan dan di scan, kirim ke email dalam web ini.
UNIT 9. MAKANAN SEHAT DAN MENARIK UNTUK ANAK USIA
PRASEKOLAH

TUJUAN pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Makanan sehat untuk anak usia taman kanak-kanak
 Penyelenggaraan makan anak di taman kanak-kanak
 Cara mengelola makanan bagi balita
 Mahasiswa mampu menarik minat AUD untuk makan makanan bergizi

PENDAHULUAN
Ciri anak sehat dapat dilihat dari segi fisik dan tingkah lakunya. Anak yang sehat
akan merasa senang apabila diajak bermain, periang, mempunyai tubuh yang proporsional,
dan penuh dengan semangat. Ia pintar bersosialisasi dengan yang lain. Kesehatan tubuh anak
sangat erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Banyaknya zat-zat tidak baik yang
masuk ke dalam tubuh melalui makanan sangat mempengaruhi kesehatan. Oleh karena itu,
kita harus selalu menjaga pola makan. Melalui tulisan ini, saya akan menjabarkan mengenai
manfaat pemenuhan gizi pada balita, macam-macam gizi yang diperlukan oleh anak
sekaligus bahan makanan yang mengandung zat tersebut, dan contoh makanan yang layak
untuk dikonsumsi untuk pemenuhan gizi.
Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak
mengetahui mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang
dengan baik. Mereka hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi
bagi tubuh, dengan kurang berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya
136
masalah yang timbul mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan,
dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi sering dijadikan alasan untuk tidak
memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita cermati, pemenuhan gizi bagi
anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat yang harus dibeli
ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai
contohnya, seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya
yang juga sedang jajan sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak,
dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

A. MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK  Pola


makan dan kebiasaan makan
Pangan bagi manusia merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk dapat
mempertahankan hidup serta menjalankan kehidupan. makan diperlukan untuk
memperoleh kebutuhan zat gizi yang cukup untuk kelangsungan hidup, pemulihan
kesehatan sesudah sakit, aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan. secara fisiologik
makan merupakan suatu bentuk pemenuhan atau pemuasan rasa lapar.
kebutuhan makan pada seseorang diperlukan secukupnya yang berarti kurang atau lebih
dari cukup, terlebih dalam jangka waktu yang lama akan berdampak buruk pada
kesehatan. oleh sebab itu, telah disusun angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai
untuk penduduk yang tinggal diwilayah tertentu.
ditinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi, maka anak usia taman kanak-kanak yaitu
tiga sampai enam tahun, termasuk golongan masyarakat yang disebut kelompok rentan
gizi, yaitu kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, sedangkan
pada saat ini mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang relative pesat, dan
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relative besar. khususnya untuk anak usia
ini, sedang dalam masa perkembangan ( nonfisik ) dimana mereka sedang dibina untuk
mandiri, berperilaku menyesuaikan dengan lingkungan, peningkatan berbagai
kemampuan, dan berbagai perkembangan lain yang membutuhkan fisik yang sehat.
maka kesehatan yang baik ditunjang oleh keadaan gizi yang baik, merupakan hal yang
utama untuk tumbuh kembang yang optimal bagi seorang anak. kondisi ini hanya dapat

137
dicapai melalui proses pendidikan dan pembiasaan serta penyediaan kebutuhan yang
sesuai, khusunya melalui makanan sehari-hari bagi seorang anak. untuk seorang anak
makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai,
memilih makanan yang baik, juga untuk menentukan jumlah makanan yang cukup dan
bermutu. dengan demikian dapat dibina kebiasaan yang baik tentang waktu makan dan
melalui cara pemberian makan yang teratur anak biasa makan pada waktu yang lazim
dan sudah ditentukan. perlu diketahui adanya perbedaan antara zat makanan atau
nutrien dan bahan makanan. Zat makanan adalah satuan-satuan yang menyusun bahan
makanan tersebut. bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan,
yaitu apa yang dibeli, di masak, dan disusun menjadi hidangan. contoh bahan makanan
adalah ikan, telur, dan sebagainya. pada umunya didalam bahan makanan telah
mengandung zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak,vitamin, dan mineral.
pengertian pola makanan menurut Lie Goan Hong dalam Sri Karjati ( 1985 ) adalah
berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan
makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan cirri khas untuk suatu
kelompk masyarakat tertentu. pola makan ini akan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain adalah kebiasaan kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan
sebagainya.
Pola pangan Indonesia mempunyai suatu cirri yang sama yaitu sekelompok hidangan
yang terdiri atas lima golongan:
1. Makanan pokok ( beras atau pangan sumber karbohidrat lain ).
2. lauk pauk ( dari pangan nabati dan hewan ).
3. sayur mayor.
4. kue-kue jajanan atau buah-buahan.
5. minuman.
kelima kelompok hidangan ini dalam susunan yang lengkap adalah cirri khas pola
pangan Indonesia dangan beraneka ragam kekhususan menurut lingkungan ekologi dan
antropologi.

 Masalah makanan pada anak usia taman kanak-kanak masalah makan pada anak
pada umunya adalah masalah kesulitan makan. hal ini penting di perhatikan karena
dapat menhambat tumbuh kembang optimal pada anak.
kesulitan makan adalah ketidak mampuan untuk makan dan menolak makanan tertentu.
tujuan memberi makan pada anak adalah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang

138
cukup dalam kelangsungan hidupnya, pemulihan kesehatan sesudah sakit, untuk
aktifitas. pertumbuhan dan perkembangan. dengan memberikan makan, maka anak juga
dididik agar dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang baik serta menentukan
jumlah makanan yang cukup dan bermutu.
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makan anak, menurut
Palmer dan Horn yang dikemukan oleh Samsudin ( 1985 ), antara lain adalah:
a. kelainan neuro-motorik.
b. kelainan congenital.
c. kelainan gigi-geligi
d. penyakit infeksi akut dan menahun
e. defisiensi nutrient
f. Psikologik

 Upaya mengatasi kesulitan makan pada anak


akibat dari kesulitan makan jelas akan berpengaruh terhadap keadaan gizi seorang
anak. karena perlu diusahakan upaya untuk mengatasi kesulitan makan. upaya
terpenting adalah menghilanghkan penyebab kesulitan makan. mungkin di perlukan
latihan, pengobatan, pendekatan psikologis, dan cara-cara lainnya. secara garis besar
yang dapat dilakukan adalah upaya dietetic dan upaya psikologik.
1. Upaya dietetic
Upaya ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu merancang
makanan. adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan
makanan ialah:
- umur dan berat badan anak
- keadaan penyakit anak
- keadaan alat penerima makanan : mulut, gigi-geligi, usus, dan
sebagainya
- kebiasaan makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan
- penerimaan dan toleransi anak terhadap makanan yang di berikan. Bila
menemui kesulitan untuk mengenal menu sehat seimbang dapat
meminta bantuan atau berkonsultasi dengan ahli gizi. dengan bantuan
seorang ahli gizi dapat dirancang makanan anak yang memenuhi
persyaratan antara lain:

139
- jumlah kebutuhan setiap nutrient disesuaikan dengan daftar kebutuhan
nutrient dan besarnya makanan.
- jenis bahan makanan yang akan dipilih untuk menterjemahkan nutrien
yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan
berbagai macam bahan makan.
- bentuk makanan yang akan diberikan yaitu dalam bentuk biasa, lunak,
saring atau cair.
- jadwal waktu makan dalam sehari
- cara pemberian makanan, dengan cara biasa atau memakai alat.

2. Upaya Psikologik
Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. ibu perlu
sabar,tenang,dan tekun. adakan suasana makan yang menyenangkan
anak,bersih, dan berikan pujian apabila anak melakukan cara makan dengan
baik serta cukup makan. gunakan alat makan yang menarik, disukai anak,
dan sesuai dengan kondisi anak sehinggga memudahkan anak untuk makan.

 Bahan makanan, zat gizi, dan penyusunan menu


Makanan yang di konsumsikan, umunya terdiri atas satu atau beberapa jenis bahan
makanan. sebagai contoh bahan makanan adalah telur, daging, ubi, sayur, dan
sebagainya. setiap bahan makanan terdiri atas beberapa zat makanan atau zat gizi yang
disebut nutrien sebagaimana telah diterangkan pada bagaian terdahulu.
tubuh manusia terdiri dari berbagai jaringan tubuh antara lain tulang, gigi, otot
sekelet, hati, otot jantung, darah, dan otak. apabila dianalisis maka tubuh manusia terdiri
atas zat gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, berbagai mineral, dan vitamin seperti
komposisi bahan makanan pada umumnya.
Menurut Sediaoetama ( 1987 ) zat gizi adalah satuan-satuan yang menyusun
bahan makanan atau bahan-bahan dasar. sedangkan bahan makanan adalah sesuatu yang
dibeli,dimasak,dan disajikan sebagai hidangan untuk dikomsumsi. hidangan yang
konsumsi bukan hanya terdiri dari satu hidangan, tetapi dapat lebih dari satu yang bila
dihidangkan bersama haruslah merupakan kombinasi yang saling melengkapi kebutuhan
manusia. pengaturan kombinasi hidangan ini disebut menyusun menu. jadi dalam satu
menu dapat terdiri dari beberapa hidangan. satu hidangan terdiri dari beberapa bahan

140
makanan yang masing-masing bahan makanan yang mengandung beberapa jenis zat gizi
yang dapat melengkapi satu sama lainnya. a. Bahan Makanan
Dalam kehidupan sehari-hari bahan makanan disebut juga bahan pangan, dapat di
peroleh dalam berbagai sumber dan bentuk. ada bahan makanan disebut sayuran,
daging, dan buah. masing-masing bahan makanan terdiri atas berbagai jenis seperti
sayur bayam, sayur kangkung, dan sayuran lainnya. kelompok daging seperti
daging sapi, daging ayam, ikan, dan lainnya. setiap bahan makanan mengandung
beberapa zat gizi. umunya ada zat gizi yang dominan dalam jumlah yang dikandung
suatu bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut disebut sebagai sumber zat
gizi tersebut.
Di Indonesia dikenal susunan hidangan sehari-hari Indonesia. dalam susunan
hidangan ini, digunakan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri atas empat
kelompok yaitu:
1. Bahan makanan pokok
2. Bahan makanan lauk pauk
3. Bahan makanan sayuran
4. Bahan makanan buah-buahan
5. Susu dan telur
b. Zat Gizi
Zat gizi atau zat makanan, merupakan bahan dasar menyusun bahan makanan.
Menurut Sediaoetama ( 1987 ) ada lima fungsi zat gizi yaitu sebagai:
1. sumber energi atau tenaga. jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang
geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah.
2. menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang
sudah ada.
3. memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu
mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan
penutup luka.
4. mengatur metabolisme dan berbagai kesimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa, dan mineral).
5. berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit
sebagai antioksidan dan antibodi lainya.
1) Karbohidrat

141
Karbohidrat dalam makanan dapat ditinjau dari sudut jenisnya, sumber,
dan penentuan karbohidrat dalam makanan. Karbohidrat yang
terkandung dalam makanan pada umumnya hanya ada tiga jenis yaitu
polisakarida, disakarida dan monosakarida. Polisakarida didalam bahan
makanan hewani dapat di cerna dan di sebut glikogen. Satuan dasar
polisakarida adalah glukosa yaitu karbohidrat jenis monosakarida.
Disakarida didalam bahan makanan hanya tiga jenis yang mempunyai
arti gizi yaitu sukrosa, moltosa, dan laktosa. Laktosa merupakan jenis
gula yang dijumpai pada susu hewani maupun susu ibu. Komponen
yang karakteristik bagi gula hewani pada laktosa adalah galaktosa, yaitu
karbohidrat jenis monosakarida.
Penentuan kadar karbohidrat dalam makanan dapat di bagi atas
karbohidrat yang dapat dicerna dan yang tidak dapat dicerna. Jadi perlu
diketahui jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna seperti selulosa,
jenis galaktan, dan pentosan.
Fungsi karbohidrat terutama adalah sebagai dumber utama energi yang
murah. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna masih memiliki fungsi
yaitu memberikan folume kepada lambung dan usus sehingga
menimbulkan rasa kenyang, memberikan rangsangan mekanik, dan
melancarkan gerakan peristaltik yang melancarkan aliran bubur
makanan serta memudahkan pembuangan tinja.
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu:
a) Penyakit kurang kalori dan protein (KKP) atau protein calori
malnutrition (PCM), protein energy malnutrition (PEM).
Penyakit ini terjadi karena defisiensi energi dan protein,
terutama terdapat pada anak-anak atau bisa juga pada orang
dewasa.
b) Penyakit kegemukan atau obesitas
Penyebab adalah karena ketidakseimbangan konsumsi kalori
dan kebutuhan energi tubuh yaitu konsumsi yang lebih besar
dari kebutuhan.

Tabel 17 Kadar Karbohidrat Di dalam Beberapa Jenis Bahan Makanan


Bahan Makanan CHO CHO

142
g/100 g Bahan Makanan
g/100g

Beras giling 78,9 Ayam 0


Bungkil lahu (saridele) 41,3 Daging sapi 0
Bungkil kacang tanah 3o,5 Hati sapi 6,0
Kacang bogor 65,0 Telur ayam
0,7
Kacang ijo 62,9 Telur bebek
0,8
Kacang kedelai kering 34,8 Ikan bandeng
0
Kacang tanah kering terkupas 42,8 Ikan gabus 0
Kepiting
14,1
Oncom 22,6 Kerang 3,6
Sagu 84,7 Teri bubuk
1,8
Tahu 1,6
Tempe 12,7 Klewek 54,2
Tapioca 88,2 Buah sawo
22,4
Pisang
23,0
Bayam 6,5 Pepaya 12,2
Bawang putih 12,8 Salak 20,9
Daun mete muda 16,2 Nangka
masak 27,6
Daun ketela (ubi jalar) 110,4 Mangga
17,2
Daun singkong 13,0 Durian 28,0
Daun kangkung 5,4 Cempedak
28,0

143
c) Penyakit diabetes militus, penyakit gula, penyakit kencing manis
Penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang bersangkutan dengan
karbohidrat glukosa, yang diakibatkan defisiensi hormon insulin dalam tubuh
manusia.
d) Lactosa intolerance
Penyakit ini merupakan gangguan metabolik yang mengenai disakarida laktosa,
yaitu laktosa dapat dicerna dan kadar laktosa yang cukup tinggi di dalam
saluran menyebabkan terjadinya diare.
2) Protein
Protein berasal dari kata Yunani proteois yang berarti “yang pertama” atau yang
“terpenting”. (Achmad Djaeni Sediaoetama, 1987). Memang protein merupakan zat
gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya dengan prosesproses
kehidupan. (Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur khusus
yang tidak terdapat dalam karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen (N). Protein
mengandung 20-24 jenis asam amino.
Tubuh manusia mensintesis suatu protein tertentu bila semua asam amino yang
diperlukan untuk struktur protein tersebut tersedia lengkap dalam jumlah
masingmasing yang cukup.
a) Klasifikasi protein
Klasfikasi protein dari sudut fungsi fisiologiknya yaitu berhubungan dengan
daya dukungnya bagi petumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan adalah:
1) Protein sempurna atau lengkap, bila protein ini sanggup mendukung
pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan. Protein inilah yang di
perlukan oleh anak-anak di dalam masa tumbuh kembang.
2) Protein setengah sempurna atau setengah lengkap, bila protein ini
sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung
pertumbuhan badan. Protein ini dapat memelihara kesehatan orang dewasa
yaitu pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai.
3) Protein tidak sempurna atau tidak lengkap, bila sama sekali tidak sanggup
menyokong pertumbuhan badan maupun pemeliharaan jaringan.
b) Suplementasi
Suplementasi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan dua atau lebih
protein yang berbeda jenis asam aminonya. Contoh yang baik adalah campuran

144
bubur kacang hijau dengan bubur ketan hitam, nasi dengan tempe atau tahu
maupun kacang-kacangan lainnya.
3. Lemak
Lemak merupakan sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat
pelarut tertentu. Ada perbedaan antara lemak dan minyak, yaitu lemak yang padat
pada suhu kamar disebut lemak atau gajih, sedangkan lemak yang cair pada usaha
kamar disebut minyak.
Fungsi lemak adalah pertama, sebagai sumber utama energi yaitu cadangan dalam
jaringan tubuh dan bantalan bagi organ tertentu dari tubuh dan bantalan bagi organ
tertentu dari tubuh. Kedua,sebagai sumber asam lemak polyunsaturated fatty acid
(PUFA) yaitu zat gizi yang esensial bagi kesehatan kulit dan rambut. Ketiga,
befungsi sebagai pelarut vitamin-vitamin (A, D, E, dan K) yang larut dalam lemak.
4. Vitamin
Dari sudut dapat tidaknya disintesis tubuh manusia, dikenal tiga kelompok vitamin,
Pertama, vitamin yang dapat dibuat oleh tubuh, dengan mengubahnya dari ikatan
organik lain. Kedua, ikatan organik yang tidak bersifat vitamin, setelah dikonsumsi
diubah menjadi vitamin disebut provitamin dan prekusor vitamin. Ketiga,
provitamin yang ada misalnya vitamin A dengan prekusor karotin, niacin dengan
prekusor tryptophane, vitamin D dengan prekusor dehydro cholesterol.
Fungsi vitamin adalah berlainan untuk berbagai vitamin. Vitamin B diketahui
berhubungan erat dengan fungsi enzim yaitu ko-enzym yang mengandung vitamin
B tersebut. Vitamin D dalam tubuh diubah menjadi hormon yang berpengaruh pada
transfer zat kapur (Ca).
5. Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4%
dari tubuh manusia terdiri atas mineral.
c. Penyusunan Menu
1). Pengertian Menu Sehat
Suatu menu adalah susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan
harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang. Dalam hal
kesehatan, seringkali digunakan istilah menu adekuat yaitu menu yang
mengandung semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan
memperhatikan keseimbangan unsur-unsur gizi yang terkandung di dalamnya.

145
Untuk dapat menyusun menu yang adekuat, seseorang perlu memiliki
pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi, seseorang
serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Umumnya menu disusun oleh
ibu. Menu sehari berarti susunan hidangan untuk satu hari, terdiri dari beberapa
waktu makan yaitu makan pagi, makan siang, makan malam serta makanan
selingan antara makan pagi dengan makan siang serta antara makan siang dengan
makan malam.
2). Syarat Penyusunan Menu
Suatu susunan hidangan sehari-hari secara umum harus memenuhi beberapa
fungsi. Pertama, mengandung makanan yang memuaskan selera serta
memberikan rasa kenyang. Kedua, mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
untuk berada dalam kondisi tetap sehat serta dapat melakukan kegiatan seharihari.
Ketiga, memenuhi nilai-nilai sosial budaya yaitu kebiasaan pantangan, dan
sebagainya dari masyarakat yang mengkonsumsi, Keempat, biaya terjangkau bagi
konsumennya.
Dalam penyusunan menu hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Kombinasi rasa yaitu asin, manis, asam, pahit, pedas, jika disukai.
b) Kombinasi warna hidangan yaitu warna merah, hijau, cokelat, kuning dan
sebagainya.
c) Variasi bentuk potongan yaitu persegi, panjang, tipis, bulat, dan sebagainya.
d) Variasi kering atau berkuah karena ada jenis hidangan berkuah banyak seperti
sup, sayur asam maupun yang sedikit kuah seperti tumis sayur sambal
goreng, serta yang kering seperti ikan goreng, kering tempe.
e) Variasi teknik pengolahan yaitu ada hidangan yang diolah dengan teknik
pengolahan digoreng, direbus, disetup, dan lainnya sehingga memberikan
penampilan, tekstur, dan rasa berbeda pada hidangan tersebut. Sebaiknya
dihindari adanya pengulangan warna, rasa, bentuk, teknik pengolahan dalam
satu menu.
Menu Empat Sehat Lima Sempurna
Di Indonesia, sebagaimana telah diuraikan pada bagian pola makan dan
kebiasaan makan, hampir seluruh pelosok tanah air hidangan terdiri dari a)
makanan pokok, yaitu nasi, jagung, singkong, sagu, dan sebagainya, b) lauk
pauk, yaitu ikan, telur, daging, tahu dan tempe, c) sayur –mayur yaitu sayur

146
urap, tumis berkuah, dan lalaban mentah serta d) buah-buahan, yaitu buah
segar seperti pisang, pepaya, nanas, dan jeruk.
Susunan hidangan sehari-hari terdiri atas empat jenis atau golongan
makanan yang ternyata mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bila dimakan dalam jumlah
yang sesuai dengan anjuran makanan sehat seimbang.
3. Jenis Menu
A. Menu Menurut Waktu makan
Secara umum, dalam penyusunan menu menurut waktu makan perlu diketahui
beberapa hal yaitu: menu makan pagi biasanya dipilih hidangan yang cepat dan
mudah dalam persiapan penyajian, dan di makan. Hidangan dapat di olah sehari
sebelumnya bila pagi hari terlalu sempit waktunya. Perlu di usahakan agar hidangan
yang disajikan mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap yaitu zat gizi pemberi
tenaga, pembangun dan pengatur.
Contoh yang sedehana:
a. Nasi putih
Sambal goreng kering tempe
Orak-arik sayur telur
Jeruk
b. Bubur kacang hijau
Telur rebus setengah
matang Pisang

c. Roti tawar Telur


mata sapi
Pepaya
Menu makan siang dan makan malam pada umumnya di buat sama. Untuk makan
malam dapat dihidangkan menu sama dengan makan siang, atau di ganti satu atau
dua hidangan, maupun disusun. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
kandungan gizinya lengkap sesuai kebutuhan anggota keluarga atau orang-orang
yang makan. Umumnya semua bahan makanan yang termasuk empat sehat
tercantum didalamnya: bahan makanan pemberi tenaga seperti kentang, nasi,
singkong; bahan makanan pemberi zat pembangun yaitu lauk pauk ikan, telur,
ayam; bahan makananpemberi vitamin dan mineral yaitu sayuran dan buah-buahan.

147
Sebagai contoh menu yang sederhana untuk makan siang maupun malam:
a. Nasi putih
Pepes ikan
Tempe bumbu bali
Sayur asam
Sambal terasi dan lalapan sayur
Pepaya
b. Singkong rebus
Semur daging
Rempeyek teri
Urap sayuran
Jeruk
c. Nasi jagung Gulai daun ssingkong
Ikan goreng balado
Sambal goreng kering tempe
Mangga
Menu makan siang dan makan malam pada umumnya dibuat sama. Untuk makan
malam dapat dihidangkan menu sama dengan makan siang, atau diganti satu atau
dua hidangan, maupun disusun. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
kandungan gizinya lengkap sesuai kebutuhan anggota keluarga atau orang-orang
yang makan. Umumnya semu bahan makanan yang termasuk empat sehat tecantum
didalamnya: bahan makanan pemberi tenaga seperti kentang, nasi, singkong; bahan
makanan pemberi zat pembangun yaitu lauk pauk ikan, telur, ayam; bahan makanan
pemberi vitamin dan mineral yaitu sayuran dan buah-buahan.
Di samping makan pagi, siang, dan malam juga dapat diadakan makanan selingan.
Makanan selingan berguna sebagai penambah zat gizi, terutama kalori maupun zat
gizi lainnya yang kurang diperoleh pada waktu makan yang ada
Menurut Poerwono Soedarmo (1990) ternyata kebanyakan orang indonesia hanya
makan hidangan utama dua kali sehari yaitu makan siang dan makan malam dan
diantara waktu makan tersebut makan makanan selingan
Kebanyakan makanan selingan memiliki segi positif yaitu dapat mengenyangkan
dan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Namun dianggap sebagai
pengganti makanan utama yaitu beras dengan lauk-pauknya, maka makanan

148
selingan ini kurang kandungan proteinnya. Segi negatif makanan selingan adalah
karena keterbatasan kandungan zat gizimya
B. Menu Menurut Kesempatan
Sifat menu ini berbeda dngan menu seharj-hari yaitu macam hidangan lebih
banyak, sekitar enam atau lebih hidangan, jenis bahan makanan lebih istimewa yait
memiliki nilai ekonomi maupun sosial yang lebih tinggi. Penyajian hidangan lebih
ditonjolkan dalam penataan dan dekorasi meja, peralatan makan, dan sajiannya.
Jumlah hidangan lauk pauk biasanya lebih banyak dibandingkan hidangan lainnya.
4. Pengolahan Makanan
Seorang pengelola makan, baik untuk keluarga maupun masyarakat, perlu
mengetahui bahwa proses pengelola makanan dapat meningkatkan mutu makanan
yang dikonsumsi misalnya lebih baik dan mudah dicerna.
Namun dapat juga terjadi hal yang merugikan yaitu bahwa selama proses
pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan makanan dapat rusak atau
hilang. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tahap-tahap dalam proses penyiapan
makanan yaitu penyiangan bahan makanan, pencucian, pemotongan, dan
pengolahan atau pemasakan dengan proses pemanasan. Pengaruh Pengolahan pada
pemasakan adalah
1) Pecahnya dinding sel
2) Melemahkan dan mematikan mikroba
3) Mengubah berbagai zat gizi secara positif dan negatif
4) Pemanasan yang terlalu tinggi dapat minumbulkan zat carcinogenik
5) Panas dapat meniadakan zat-zat toksik
5. Menu dengan Bahan Makanan Penukar
Penyusunan menu hendaknya memperhatikan variasi hidangan yaitu unsur bahan
makanan, warna, rasa dari hidangan yang membentuk susunan menu tersebut. Hal
in berarti perlu diketahui jenis bahan makanan dan kandungan gizinya serta bahan
makanan (lauk-pauk, sayuran, dan lainnya) dengan memperhitungkan kandungan
zat gizinya.

B. PENYELENGGARAAN MAKAN ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK


Dalam program kegiatan belajar ditaman kanak-kanak, dilakukan acara makan
bagi anak. Setiap hari anak makan disekolah, yaitu makanan yang dibawa sendiri
maupun makanan yang disiapkan di sekolah. Kadangkala makan disekolah ini

149
merupakan waktu makan yang penting bagi anak yaitu waktu makan pagi atau siang.
Karena itu, perlu diperhatikan agar makanan ini sesuai dengan kebutuhan anak. Kecuali
memberikan tambahan gizi bagi tubuh anak, program ini juga mempunyai kegunaan
lain yaitu berfungsi pendidikan.
a. Pendidikan Gizi untuk Anak Taman Kanak-Kanak
1. Pendidikan Gizi dan Pendidikan Kesehatan
Menurut Williams dan Jelliffe (1978), pengertian pendidikan kesehatan adalah
suatu filosofi, suatu pendekatan, dan pelaksanaan yang mencakup semua
jenis program kesehatan ibu dan anak.
2. Pendidikan Gizi Anak
Untuk lingkup sekolah, maka pendidikan gizi diberikan kepada anak untuk
mengarahkan kepada pembiasaan dan cara makan yang lebih baik.
Maksudnya adalah sebagai sarana mempengaruhi perilaku anak, sehingga
dapat menerapkan pengetahuan gizi dalam kebiasaan makan sehari-hari.
b. Pendekatan Pendidikan Gizi
Pendidikan gizi dilakukan dalam lingkup makro dan mikro. Makro yaitu
masyarakat luas, sedangkan mikro adalah keluarga atau kelompok anggota
masyarakat. Pedekatan juga dapat dibagi atas pendekatan individu dan
pendekatan kelompok. Untuk pendidikan gizi di TK dilakukan pendekatan
kelompok, tapi juga memperhatikan kondisi individu yang memiliki keadaan
yang berbeda sehingga memerlukan perhatian khusus. Pendidikan gizi di TK
memiliki tujuan.
1) Anak mengetahui perbedaan dan dapat memilih antara makanan sehat dan
tidak bergizi atau dibutuhkan secara khusus, serta bersih – aman yang
tidak membahayakan.
2) Anak mengetahui kebutuhan tubuhnya untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
3) Anak mengetahui dan mampu melakukan tata cara makan yang benar.
4) Anak mampu berprilaku sesuai dengan lingkungannya atau bersosialisasi
dalam suatu kegiatan makan bersama.
c. Penyeleggaraan Program Makan di Taman Kanak-Kanak
Penyelenggaraan makan untuk anak di sekolah termaksud dalam
penyelenggaraan makan institusi. Ada yang bersifat non komersil(orang tua
membiayai atau subsidi dan sekolah sedikit pun tidak mencari

150
keuntungan),semi komersil(keuntungan hanya sedikit untuk menutupi
kebutuhan tertentu) dan dapat juga bersifat sosial,yaitu tanpa pungutan biaya
kepada orang tua anak.
 Prinsip Gizi Bagi Balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa
ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan
dan berbicara lebih lancar.Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia
balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat
irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia
ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai
lanjut.
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah
kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran
dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi
melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar
mengunyah. Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23
gram
4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan
pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi
setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur
yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk
balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada
kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita
yang bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan
memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan
dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.
2. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan
makanan yang diperlukan.

151
Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :
a) Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:

Umur Kebutuhan Protein (g/kg


BB/hari)
6- 11 bulan 3,5- 2,0
1-3 tahun 2,5- 2,0
4-6 Tahun 3,0
d) Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah
banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak
yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan
mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan
hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang
berasal dari asam lenoleat.
e) Karbohidrat
152
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu
pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan
hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang
mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
f) Vitamin dan mineral
Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 Vit B6 Vit C Vit D
6-11 0,6 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400
bln gr unit

1-3 0,5 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg


th gr

4-6 0,5 10 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg


th gr gr

C. GIZI SEIMBANG BAGI BALITA


Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara
fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur
dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap
didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang
terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi
balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih
(misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal
terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan
kemampuan untuk ‟membentengi‟ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang
berfungsi untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam
otak berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak
pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang
terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti:
daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai
mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.

153
D. TUJUAN GIZI BAGI BALITA
a. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
b. Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan
untuk sang buah hati.
c. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang
mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
d. Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak
balita.
e. Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ
tubuh anak balita.
f. Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak
balita.
g. Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
h. Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
i. Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.

E. CARA MENGELOLA MAKANAN BAGI BALITA


Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang
lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta
kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang,
protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua
zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada
suatu waktu.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan
yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan
dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga.
Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat.
Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang
seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari
orang tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam
diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup

154
menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan
pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap
yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi
daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lainlain.
Fungsi makanan selingan adalah :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan
selingan.
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi,
siang, dan malam).
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.
Ciri-ciri gizi buruk :
1. Kurus, rambut kemerahan.
2. Perut kadang-kadang buncit.
3. Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).
4. Cengeng.
5. Kurang respons.

F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN


1. Pengaruh ibu
- Kurangnya pengetahuan ibu dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di
bidang memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.
2. Prasangka buruk
- Anggapan terhadap jenis makanan tertentu yang bisa mempengaruhi gizi,
misalnya anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa
menyebabkan cacingan.
3. Pantangan
- Pantangan terhadap makanan tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang
mempengaruhi gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging
yang biasanya yang terjadi di daerah pedesaan.
4. Kesukaan yang berlebihan

155
- Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang
mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Misal
kesukaan yang berlebihan terhadap coklat.
5. Jarak kelahiran yang:
Jarak antara dua kelahiran yang terlalu rapat yaitu kurang dari 1 tahun.
6. Sosial ekonomi
- Tingkat penghasilan keluarga yang mempengaruhi status gizi kurang pada
balita yang dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.
7. Penyakit pada anak
- Penyakit yang diderita pada anak yang menyebabkan terganggunya status
gizi balita.

G. PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP BALITA


Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam
tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah terserang
penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.Beberapa
penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok, busung
lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium,
Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.Gizi bukan hanya
mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila
gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga
tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.

 Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:


1. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami
makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.
2. Sosial Budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang
pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh
makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan
pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang
tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.
3. Serat Makanan

156
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang
berserat akan baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
4. Kemudahan Cerna
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna.
Persentase nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk
karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat
dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan,
mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa
lain secara bersamaan.
5. Rasa Kenyang
Selain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan
harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis
makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat
memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak.
Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai
nilai rendah.
6. Sumber Makanan
Tersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit
atau jauh mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit
juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup
gizi atau gizi yang baik.

H. MENU SEIMBANG BAGI BALITA


1. Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.
2. Buah dan Sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam
mengandung zat gizi yang berbeda.
3. Susu dan Produk Olahan Susu
Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita
ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya.
4. Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.

157
5. Lemak dan Gula
Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga
mengandung Omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.

a. MACAM-MACAM TEKNIK MENARIK MINAT ANAK MEMAKAN MAKANAN


SEHAT
Menurut ahli nutrisi Annabel Karmel yang juga telah menerbitkan beberapa
buku tentang anak dan makanan, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk
mendorong anak makan sayuran (Agmasari; 2015).
Berikut yang disarankan:
1. Ketimbang membeli makanan cepat saji untuk anak, cobalah membuat makanan
cepat saji versi sehat Anda sendiri. Gunakan kualitas bahan makanan yang baik,
segar, dan alami.
2. Berceritalah mengenai fakta-fakta menarik dan manfaat dari sayur dan buah saat
anak makan. Jangan lantas memaksa anak, tapi mintalah anak untuk mencoba
sedikit makanan terlebih dahulu. Hal ini akan membuat anak lebih tertarik
mengonsumsi makanan yang memiliki banyak manfaat.
3. Jika anak Anda sudah dalam tahap menolak makan apa pun ketimbang makanan
cepat saji, jangan khawatir. Anak-anak pada akhirnya akan menyadari, tak ada
gunanya cemberut jika Anda tak merespons keinginan mereka untuk mendapatkan
makan makanan cepat saji.
4. Yakinlah bahwa bukan hanya rasa dari makanan yang lezat, namun
penampilannya juga harus terlihat menarik. Buatlah versi mini dari makanan biasa
agar anak lebih berselera dengan apa yang dikonsumsi.
5. Hindari makanan ringan tidak sehat dan tidak memiliki kalori seperti keripik atau
minuman soda. Gantilah makanan ringan tak sehat dengan buah segar dan
makanan ringan sehat buatan sendiri.
6. Anak-anak suka membuat makanannya sendiri. Jadi cobalah bereksperimen
membuat resep makanan bersama anak Anda.
7. Sekali-kali, libatkan anak saat Anda memasak. Minta bantuan anak untuk
melakukan hal-hal kecil seperti mengocok telur, atau memeras jeruk. Anak-anak
akan lebih terstimulisasi untuk makan ketika ikut andil dalam proses
pembuatannya

158
LATIHAN
1. Ambil minimal 5 snack anak yang di jual dipasaran, analisis kandungan gizi, tampilan,
dan rasanya, buat kesimpulan anda.
2. Bagaimana langkah untuk mensiasati agar anak menyukai sayuran dan buah-buahan

TUGAS
Buat bekal makanan anak yang mengandung gizi seimbang dan tampilan yang menarik bagi
anak, foto dan unggah file nya, lampirkan resep dan langkah-langkah membuatnya, serta
kandungan giziya.

UNIT 10. MASALAH GIZI ANAK USIA TK


KURANG GIZI, GIZI BURUK DAN GIZI LEBIH

TUJUAN :
 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan ciri anak mengalami kurang gizi, gizi
buruk, dan gizi lebih
 Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan ciri beberapa penyakit yang diakibatkan
kekurangan dan kelebihan zat gizi

PENDAHULUAN
Berbagai masalah kesehatan dijumpai di kalangan anak prasekolah/TK, diantaranya
kurangnya pertumbuhan fisik secara optimal. Salah satu faktor yang sangat menentukan
yaitu faktor gizi. Kurang gizi pada masa ini akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan
badan, mental, kecerdasan dan mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang mudah
menyerang balita ialah gizi buruk. Dimana kita ketahui bahwa banyak balita di Indonesia
maupun diluar terserang penyakit gizi buruk, penyakit gizi buruk ini dapat menyebab
159
seorang balita kehilangan nyawa nya. didalam makalah ini kami mengulas tentang masalah
terjadinya gizi buruk dan jumlah berapa banyak balita yang terkena penyakit gizi buruk ini.

A. TINGKAT KESEHATAN GIZI


Keadaan kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi. Tingkat
konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas konsumsi. Tigkat konsumsi ditentukan
oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukan adanya semua zat
gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan perbandingannya yang satu
terhadap yang lain. Kuantitas menunjukan kuantum masing-masing zat gizi terhadap
kebutuhan tubuh. Kalau susunan hidangan memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut
kualitas maupun kuantitasnya, maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatan gizi
yang sebaik-baiknya. Konsumsi yang menghasilkan kesehatan gizi yang sebaik-baiknya
disebut konsumsi adekuat.
Kalau susunan hidangan memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitasnya
dan dalam jumlah melebihi kebutuhan tubuh dinamakan konsumsi berlebih, maka akan
terjadi suatu keadaan gizi lebih. Sebaliknya konsumsi yang kurang baik kualitasnya
maupun kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi kurang atau kondisi
defisiensi. Tingkat kesehatan gizi terbaik adalah kesehatan optimum, tubuh terbebas dari
penyakit dan mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik-baiknya.
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi, penyakit-penyakit ini
dapat dibagi dalam beberapa golongan:
1) Penyakit gizi lebih (obesitas).
2) Penyakit gizi kurang (malnutrition, undernutrition).
3) Penyakit metabolik bawaan (inborn erros of metabolism).
4) Penyakit keracunan makanan (food intoxication).
(Achmad Djaeni Sediaoetama. 1987).
Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan masyarakat justru merugikan
penyediaan makanan bagi kelompok anak balita ini. Pertama, kondisi anak balita adalah
dalam periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, jadi masih
memerlukan adaptasi. Kedua, anak umur ini sering kali tidak diperhatikan dan
pengurusannya seringkali diserahkan kepada orang lain seperti saudara dan lainnya
terutama jika ibu mempunyai anak lain yang lebih kecil. Ketiga, anak balita belum
mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik, terutama dalam hal makanan sedangkan
ia tidak begitu lagi diperhatikan orang tuanya, dengan akibat kebutuhannya mungkin

160
tidak dapat dipenuhi. Keempat, anak balita mulai bermain dan bergerak lebih luas dan
turun ke bawah (lantai) yang dalam keadaan belum tentu memenuhi syarat kebersihan,
sehingga anak balita ini sangat besar kemungkinannya terkena kotoran mengelami
penyakit karena terinfeksi.
Di Indonesia saat ini anak kelompok dibawah lima tahun (balita) menunjukan
prevalansi paling tinggi untuk penyakit kurang kalori, protein (KKP), dan defisiensi
vitamin A serta anemia defisiensi zat besi (Fe).

B. MASALAH GIZI MASYARAKAT


Masalah gizi semula dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya dapat
ditanggulangi dengan pengobatan medis atau kedokteran. Namun, lemudian disadari
bahwa gejala klinis gizi yang banyak ditemukan dokter adalah tingkatan akhir yang
sudah kritis dari serangkaian proses lain yang mendahuluinya.
Sekarang telah diketahui bahwa gejala klinis gizi kurang adalah akibat
ketidakseimbangan yang lama antara manusia dan lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup ini mencakup lingkungan alam, biologis, sosial budaya maupun ekonomi.
Masingmasing faktor tersebut mempunyai peran yang kompleks dan berperan penting
alam etilogi penyakit kurang gizi.
Secara nasional ada empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu: 1) Kurang
kalori dan protein (KKP), 2) kekurangan vitamin A, 3) kekurangan garam besi dan
anemia gizi, dan 4) gondok endemic (gangguan akibat kekurangan yodium). Pembagian
kelompok tersebut berdasarkan diagnostic, yaitu identifikasi gejala klinis penyakit
sebagai dasar usaha penyembuhan (terapi), walaupun masalah tersebut dinyatakan
menurut penyebabnya (casual name).
Indikator-indikator yang dipakai serta ukuran-ukuran untuk kelompok masalah
gizi ini kebanyakan juga bersifat diagnostic klinis seperti: indikator antropometri,
ukurannya adalah berat dan tinggi badan yang dibandingkan dengan standar, indikator
hematologi ukurannya adalah kadar hemoglobin dalam darah dan sebagainya.
Di luar aspek medik, klasifikasi masalah gizi adalah masalah gizi yang
diakibatkan: 1) Kemiskinan, 2) Sosial-Budaya, 3) Kurangnya Pengetahuan dan
Pengertian, 4) Pengadaan dan Distribusi Pangan, dan 5) Bencana Alam (Khumaidi, 1994
Dalam Santoso dan Anne, 2009).
1) Masalah gizi karena faktor kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga
dan ukuran yang dipakai adalah garis kemiskinan.

161
2) Masalah gizi karena sosial-budaya indikatornya antara lain adalah stabilitas
keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang dilahirkan
dilingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan terhadap penyakit gizi
kurang. Juga indikator demografi yang meliputi susunan dan pola kegiatan
penduduk.
3) Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan di bidang memasak,
konsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis makanan yang
mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
4) Masalah gizi karena pengadaan dan distribusi pangan, indikator pengadaan pangan
(food supply) yang biasanya diperhitungkan dalam bentuk neraca bahan pangan,
diterjemahkan kedalam nilai gizi dan diperbandingkan dengan nilai rata-rata
kecukupan penduduk. Cadangan berupa bahan makanan pokok yang sesuai dengan
konsumsi pangan setempat harus selalu tersedia sekurang-kurangnya 10% dari total
kebutuhan penduduk untuk menghadapi masa paceklik atau terjadinya suatu
bencana. Konsumsi pangan rata-rata per orang pada umumnya tidak
menggambarkan adanya distribusi yang merata. Adanya golongan rentan seperti
bayi, anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui sering mengalami gizi kurang,
mungkin disebabkan karena adanya distribusi pangan antar anggota keluarga yang
tidak merata.
5) Masalah gizi karena bencana alam, seperti bencana alam insidental yaitu gempa
bumi, gunung api meletus, dan lainnya maupun bencana alam yang kronis seperti
banjir genangan, berlanjut menjadi kurang gizi, dewasa ini dialami oleh banyak
negara di dunia.

C. PENGERTIAN DAN CIRI ANAK MENGALAMI KURANG GIZI, GIZI


BURUK, DAN GIZI LEBIH SERTA AKIBATNYA BAGI ANAK
Status gizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para
orang tua, karena kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kerusakan yang
irreversibel (tidak dapat dipulihkan). Ukuran tubuh yang pendek merupakan salah satu
indikator kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita. Kekurangan gizi yang
lebih fatal akan berdampak pada perkembangan otak. Fase perkembangan otak pesat
pada usia 30 minggu – 18 bulan.
Untuk menentukan anak termasuk dalam status gizi buruk, kurang, baik, atau
lebih dapat merujuk pada tabel yang di keluarkan oleh WHO sebagai berikut:

162
a. GIZI KURANG

Sumber : google gambar


Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif
bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia
kurang dari 5 tahun.Gizi buruk adalah kondisi gizi kurang hingga tingkat yang
berat dan di sebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan
sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, (Khaidirmuhaj, 2009).
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif

163
bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi kurang banyak terjadi pada anak usia
kurang dari 5 tahun. (Afriyanto, 2010) Gangguan kesehatan yang disebabkan
kekurangan dan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan asupan dan protein.
(Rahardjo, 2012)
Jadi gizi kurang adalah kondisi dimana asupan gizi kurang dari yang
dibutuhkan oleh tubuh sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan.

b. GIZI BURUK

Sumber : google gambar


Definisi gizi buruk atau malnutrisi adalah suatu bentuk terparah akibat
kurang gizi menahun. Selain akibat kurang konsumsi jenis makanan bernutrisi
seimbang, gizi buruk pada anak juga bisa disebabkan oleh penyakit-penyakit
tertentu yang menyebabkan gangguan pencernaan atau gangguan penyerapan zat
makanan yang penting untuk tubuh.
Gejala yang ditimbulkan pada penderita malnutrisi tergantung pada berat
dan ringan nya status gizi buruk yang dialami anak tersebut. dan juga tergantung
pada jenis nutrisi yang mengalami defisiensi. Walaupun demikian gejala umum
dari gizi buruk yaitu :
1. Kulit yang kering dan bersisik
2. Gusi bengkak dan berdarah
3. Berat badan anak kurang.
4. Mudah lelah karena kurang kalori
5. Anak jadi sulit berkonsentrasi
6. Anak kurang aktif.
7. kekebalan tubuh rendah dan sering sakit.
8. Pertumbuhan fisik anak lambat.
9. Kekuatan otot melemah. Tulang mudah patah
10. Terdapat masalah masalah lain pada fungsi organ tubuh anak.
164
c. GIZI LEBIH

Sumber: google gambar


Gizi lebih merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi
lemak pada jaringan adiposa. Gizi lebih tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah
simpanan kelebihan lemak, namun juga distribusi lemak di seluruh
tubuh.Distribusi lemak dapat meningkatkan risiko yang berhubungan dengan
berbagai macam penyakit degeneratif (WHO, 2000).
Masalah gizi lebih ada dua jenis yaitu overweight dan gizi lebih. Batas IMT
untuk dikategorikan overweight adalah antara 25,1-27,0 kg/m2, sedangkan gizi
lebih adalah ≥ 27,0 kg/m2. Kegemukan (gizi lebih) dapat terjadi mulai dari masa
bayi, anak-anak,sampai pada usia dewasa. gizi lebih pada masa bayi terjadi karena
adanya penimbunan lemak selama dua tahun pertama kehidupan bayi. Bayi yang
menderita gizi lebih maka ketika menjadi dewasa akan mengalami gizi lebih pula.
pada masa anak-anak terjadi sejak anak tersebut berumur dua tahun sampai
menginjak usia remaja dan secara bertahap akan terus mengalami gizi lebih
sampai usia dewasa. Gizi lebih pada usia dewasa terjadi karena seseorang telah
mengalami gizi lebih dari masa anak-anak (Suyono, 2006).
Gizi lebih dalam dua dekade terakhir meningkat akibat perubahan pola
hidup masyarakat terutama di daerah urban. Bahkan masalah gizi lebih ini telah
menjadi polemik sendiri di negara maju. Gizi lebih dapat dinilai dari berat badan.
Dari data yang dihimpun WHO tahun 2008 menyebutkan bahwa sekitar 1.5 miliar
penduduk dewasa mengalami kelebihan berat badan, 200 juta pria dewasa
mengalami obesitas, dan lebih dari 300 juta wanita mengalami obesitas. Sebuah
studi pada tahun 2008 oleh Centers for Disease Control di Atlanta yang dilakukan
di Amerika Serikat menunjukkan hampir satu dari lima anak usia 6-11 tahun dan
165
18,1 persen anak usia 12-19 tahun yang menderita obesitas. Di Indonesia sendiri
pada tahun 2003 terdapat 2.24 % balita yang mengalami gizi lebih, sedangkan
data untuk penduduk di atas 15 tahun terdapat 10.3 % mengalami gizi lebih.
Secara klinis gizi lebih dapat dilihat melalui ciri yang dapat diamati, seperti:
o wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap.
o Leher relatif pendek o Dada membusung dengan payudara membesar o
Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen.
o Pubertas dini o Genu valgum (tungkai berbentuk X) dengan pangkal paha
bagian dalam saling menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi
kulit.

 PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI


Penyakit-penyakit gizi di Indonesia terutama ke dalam kelompok penyakit
defisiensi. Penyakit gizi lebih (overnutrition) dan keracunan pangan (food intoxication)
belum dianggap telah mencapai tingkat bahaya nasional.
Sesuai dengan masalah gizi masyarakat yang telah dikemukakan terlebih dahulu,
maka empat penyakit defisiensi gizi yang dianggap sudah mencapai kegawatan nasional
karena kerugian yang mungkin ditimbulkannya terhadap pembangunan manusia secara
nasional adalah: 1) penyakit kekurangan kalori dan protein (KKP atau PEM, CPM), 2)
penyakit difesiensi vitamin A, 3) penyakit difesiensi jodium (Iodine deficiency deseases,
IDD) dan 4) penyakit anemia defisiensi zat besi (Fe).
1) Penyakit Defesiensi Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Nama internasional KKP adalah Calori Protein Malnutrition (CPM) yang kemudian
diganti dengan Protein Energy Malnutrition (PEM). a) Penggolongan KKP
Salah satu gejala dari penderita KKP ialah hepatomegali yaitu pembesaran hepar
(hati) yang terlihat oleh ibu-ibu sebagai pembuncitan perut. Ada beberapa variasi
bentuk KKP yaitu penyakit kwashiorkor, marasmus, dan marasmikwashiorkor.
Kwashiorkor adalah penyakit KKP dengan kekurangan protein sebagai penyebab
dominan. Marasmus merupakan gambaran KKP dengan defisiensi kalori dan
protein pada berbagai variasi.
Penyebab secara langsung dari KKP (KKP primer) adalah konsumsi kurang dan
sebab tak langsungnya (KKP sekunder) adalah hambatan absorbsi (penyerepan)
166
dan hambatan utilisasi (penggunaan) zat-zat gizi karena berbagai hal, misalnya
karena penyakit. Penyakit infeksi atau infestasi cacing dapat memberikan
hambatan absorbs dan hambatan utilisasi zat gizi yang menjadi dasar timbulnya
penyakit KKP.
Kwashiorkor adalah kata yang berasal dari bahasa Ga di Afrika Barat yang
berarti “penyakit yang diderita oleh anak-anak terlantar”. Gejala klinisnya
ditandai dengan oedema, kulit yang keriput, rambut yang kusam dan kemerahan,
hepametogali, anoreksia dan kelesuan yang sangat.
Penggolongan gizi kurang menurut Gomez (1956) dibedakan atas tiga kelompok
berdasarkan berat badan terhadap umur yang dibandingkan dengan baku. Tabel 9
berikut ini memberikan gambaran penggolongan tersebut.
Tabel 9 penggolongan KEP menurut Gomez
Kategori BB/U (% Baku)
KEP I (Ringan) 75-90
KEP II (Sedang) 60-75
KEP III (Berat) <60
KEP : Kurang Energi Protein= Kurang Kalori Protein
BB/U : Berat Badan/Umur
Jelliffe (1959) menggolongkan KEP dalam 4 kategori berdasarkan berat
badan terhadap umur, seperti terlihat pada Tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10 Penggolongan KEP Menurut Jelliffe
Kategori BB/U (% Baku)
I 90-80
II 80-70
III 70-60
IV <60
Penggunaan kombinasi berat badan dan tinggi badan terhadap umur
diusulkan Waterlow:
Tabel II klasifikasi KEP menurut BB dan TB
(dalam persen terhadap baku)
Kategori KEP BB/U TB/U BB/TB

167
Normal (0) (I) 90 95 90
Ringan (II) 80-89 91-94 81-90
Sedang (III) 70-79 85-90 71-80
Buruk 60 85 70
TB/U: Tinggi Badan/Umur
b) Upaya Penanganan Kurang Energi dan Protein
Pada dasarnya, perawatan penderita kurang energi dan protein ditujukan pada
dua hal. Pertama adalah untuk memulihkan keadaan gizinya dengan cara
mengobati penyakit penyerta dan memenuhi kebutuhan gizinya. Kedua adalah
mencegah kekambuhan. Untuk pemulihan taraf gizi diperlukan makanan yang
memerlukan kandungan energi yang lebih tinggi daripada yang dikonsumsinya
setiap hari.
Setelah mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan, maka usaha berikutnya
adalah mencegah terjadinya kekambuhan, mempertahankan taraf gizi yang sudah
dicapai dan bila mungkin ditingkatkan.
2) Penyakit Defisiensi Vitamin A
Gejala-gejala defisiensi vitamin ini yang menimbulkan kekhawatiran para ahli
kesehatan dan gizi adalah berhubungan dengan kondisi mata, sedangkan gejalagejala
yang menyerang sistem tubuh lainnya tidak memberikan gambaran yang menggugah
kekhawatiran lainnya.
a) Penggolongan Defisiansi Vitamin A
Gambaran defisiensi vitamin A yang menyangkut kondisi mata, disebut
Xerophthalmia. Ternyata banyak kasus Xerophthalmia yang berakibat gangguan
penglihatan yang permanen bahkan sampai menjadi buta, terutama pada
kelompok umur dewasa muda. Defisiensi vitamin A primer disebabkan
kekurangan konsumsi vitamin tersebut, sedangkan defisiensi sekunder karena
absorbsi dan utilitasnya yang terhambat.
Konsumsi vitamin A kurang adalah karena kebiasaan makan yang salah, tidak suka
sayur dan buah, atau karena daya beli yang rendah, tidak sanggup membeli bahan
makanan hewani maupun nabati yang akan vitamin A dan karoten tersebut.
Hambatan absorbs vitamin A dan karoten terjadi karena hidangan ratarata rakyat
umum di Indonesia mengandung rendah lemak dan protein yang diperlukan
dalam metabolisme vitamin A. Sebagian besar kasus defesiensi vitamin A di

168
Indonesia menyangkut anak balita, karena konsumsi kurang dan hambatan
absorbs.
b) Upaya penanggulangan kekurangan vitamin A:
Upaya yang paling tepat untuk meningkatkan taraf gizi vitamin A suatu masyarakat
adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan secara keseluruhan sehingga
diperoleh vitamin A dan zat gizi lain yang diperlukan seperti protein dan lemak
dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan dalam
lingkungan keluarga melalui kebiasaan makan anak yaitu melalui pemberian
makan berupa sumber-sumber vitamin A dan karoten dari hewani maupun nabati.
Sebagai jalan pintas untuk mengatasi kegawatan xerophthalmia, diberikan kapsul
vitamin A dosis tinggi. Cara lain adalah fortifikasi terhadap bahan makanan
seperti gula dan penyedap makanan dengan vitamin A.
3) Penyakit Defisiensi Yodium (Iodines Deficiency Deseases, IDD)
Salah satu manifestasi gambaran penyakit kekurangan zat gizi yodium yang
menonjol ialah pembesaran kelenjar gondok yang disebut penyakit gondok oleh
awam atau nama ilmiahnya strauma simplex. Karena terdapat endemic di
wilayahwilayah tertentu yang kekurangan yodium, disebut juga endemic goiter.
Defisiensi yodium memberikan juga berbagai gambaran klinik lain, sehingga
defisiensi berbagai gambaran klinik lainnya yang disangka ada hubungan dengan
kondisi kekurangan zat gizi yodium itu, sehingga disebut Iodine Deficiency
Diseases/IDD. Sudah menjadi konsensus diantara para ahli bahwa manifestasi
defisiensi yodium terjadi karena kekurangan Hormon Tyroxin, yang dihasilkan oleh
kelenjar thydroid.
Kelenjar ini terletak di daerah leher, di samping kiri dan kanan di bawah jakun.
a) Hubungan defisiensi yodium dengan gondok endemic
Yodium merupakan komponen struktural dari hormon Thyroxin yang dihasilkan
oleh kelenjar gondok. Pada defisiensi yodium pembentukan hormon thyroxin
terhambat, sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Maka kelenjar thyroid berusaha
mengadakan kompensasi dengan menambah jaringan kelenjar, sehingga terjadi
hipertrophi kelenjar gondok yang disebut struma simplek (pembesaran kelenjar
gondok) dan karena terjadi di daerah tertentu secara endemic, disebut juga
gondok endemik (endemic goiter).
Perlu diketahui bahwa struma tidak hanya terjadi karena sebab-sebab lain, misalnya
karena infeksi. Kebutuhan tubuh akan yodium setiap hari diperkirakan sekitar

169
150 ug. Dalam waktu tiga hari, yodium yang diberikan kepada seseorang 35%
akan sudah masuk ke dalam sel kelenjar thyroid sedangkan 67% sisanya
dikeluarkan di dalam urine melalui ginjal.
b) Pengaruh hormone thyroxin
Thyroxin berpengaruh kepada banyak fungsi tubuh dan merupakan hormone
pertumbuhan (growth hormonce):
1) Pengaruh thyroxin terhadap metabolisme umum
Thyroxin menggiatkan proses metabolisme secara umum dan menyeluruh,
terutama proses-proses oksidatip. Pembuatan energi oksidatip misalnya
menggiatkan proses-proses yang merangsang dan mendukung mekanisme
siklus Krebs di dalam mitochondria, meningkatkan penggunaan oksigen,
glikosa, lemak, dan protein. Peningkatan metabolisme sumber utama ini
(karbohidrat, lemak, dan protein) mengakibatkan kebutuhan vitamin-vitamin
yang meninggi; BMR (basal metabolisme rate) meningkat sampai kira-kira
15% di atas BMR normal. Peningkatan kebutuhan vitamin dapat mencapai
taraf defisiensi, bila konsumsi tidak diperhatikan dan simpanan cadangan di
dalam tubuh rendah. Thyroxin menggiatkan pertumbuhan tulang belulang
dan hormone, ini diperlukan di dalam proses transformasi karotin menjadi
vitamin A.
2) Pengaruh thyroxin terhadap sistem kardiovaskular
Thyroxin meningkatkan fungsi jantung dan saluran darah. Peningkatan
metabolisme sel menghasilkan peningkatan metabolite yang masuk ke dalam
saluran darah dan pada akhirnya menyebabkan peningkatan pembuangan
panas tubuh. Frekuensi denyut jantung meningkat, volume cairan darah
meningkat dengan akibat terjadinya peninggian tekanan darah. Kebutuhan
oksigen meningkat, menyebabkan peningkatan juga frekuensi dan volume
pernapasan per menitnya.
3) Pengaruh thyroxin terhadap sistem pencernaan
Thyroxin meningkatkan saluran pencernaan. Sekresi kelenjar pencernaan dan
peristaltis meningkat. Peningkatan gerak peristaltis sampai berakibat
menyerupai diarrhea/diarrhoea.
4) Pengaruh thyroxin terhadap sistem otot
Jumlah normal thyroxin sampai peningkatan sedang dari jumlah tersebut,
berakibat meningkatkan kekuatan otot, sedangkan dosis yang tinggi

170
memberikan pengurangan tenaga otot tersebut. Mungkin peningkatan
metabolisme menghasilkan peningkatan produksi metabolite yang
menyebabkan kelelahan otot yang permanen.
Defisiensi yodium juga mengakibatkan gambaran klinik lain selain goiter
endemik, yang disebut juga Iodine Deficiency Diseases(IDD). Ada4 jenis
IDD, yaitu:
a) Gondok endemic
b) Hambatan pertumbuhan fisik dan mental yang disebut cretinism.
c) Hambatan neuromotor
d) Kondisi tuli disertai bisu (deas mutism)
Terjadinya gondok endemik yang cukup tinggi adalah jika konsumsi yodium
rata-rata penduduk suatu daerah sebesar 25% ug seorang sehari atau kurang.
Penderita cretinism, yaitu yang menderita hambatan pertumbuhan fisik Dn
mental, juga terdapat pada batasan konsumsi yodium ini. Bila konsumsi
yodium itu rata-rata 25-60nug seorang sehari, akan terdapat kasus goiter,
tetapi tidak banyak terlihat kasus cretinism. Pada keadaan IDD endemic
yang berat kerugian keluarga dan masyarakat terutama karena adanya
penderita kretin yang disertai hambatan mental intelektual. Kretin adalah
akibat kekurangan yodium pada ibu ketika hamil. Penderita bertubuh pendek
(cebol) dan menderita berbagai tingkat hambatan mental, yaitu tingkat
perkembangan mental itu tertinggal terhadap umur. Penderita berumur 15
tahun dapat mempunyai perkembangan mental seperti umur dua tahun.
c) Upaya penanggulan dan pencegahan gondok Endemik:
Cara yang telah dilakukan di Indonesia adalah penyuntikan lipiodol sebagai
usaha jangka pendek. Usaha jangka panjang adalah melalui distribusi garam
beryodium.
4) Anemia defisiensi zat besi (Fe)
Sejumlah jenis zat gizi memegang peranan dalam pembentukan darah merah
(hemopoiesis). Pengertian pembentukan darah ialah pembentukan arythrocyt
dengan hemoglobin di dalamnya. Zat-zat gizi yang dalam hemopoisesis ialah
protein, berbagai vitamin dan mineral. Di antara vitamin-vitamin ialah asam
folat, vitamin B 12, vitamin C, dan vitamin E. sedangkan di antara mineral ialah
Fe dan Cu. Di Indonesia, hanya anemia defisiensi zat besi (Fe) yang mempunyai
cakupan luas nasional.

171
a) Pengaruh defisiensi Fe, terutama melalui kondisi gangguan fungsi
hemoglobin. Merupakan alat transportasi O2 yang diperlukan pada banyak
reaksi metabolic tubuh. Pada anak sekolah telah ditunjukan adanya korelasi
erat antara kadar hemoglobin dan kesanggupan anak untuk belajar. Dikatakan
bahwa pada kondisi anemia, daya kondisi anemia, daya konsentrasi dalam
belajar tampak menurun.
Defisiensi Fe dapat didiagnosis berdasarkan data klinik dan data laboratorik
yang ditunjang oleh data konsumsi pangan. Gambaran klinik memperlihatkan
kondisi anemia. Muka anemia terlihat pucat juga selaput lender kelopak mata,
bibir, dan kuku. Penderita terlihat dan merasa badannya lemah, kurang
bergairah, dan cepat merasa lelah, serta sering menunjukan sesak napas. Data
loboratorik memperlihatkan kadar hemoglobin menurun di bawah 11%,
bahkan pada yang berat penurunan hemoglobin ini dapat mencapai tingkat
dibawah 10% atau lebih rebdah lagi, sampai dibawah 4%.
Data konsumsi mungkin memperlihatkan hidangan yang kurang mengandung
daging atau bahan makanan hewani lain, dan juga kurang sayur serta daun
yang berwarna hijau.
b) Upaya penanggulan anemia gizi
Upaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, pertama adalah pemberian
suplementasi tablet zat besi. Cara kedua adalah melalui fortifikasi bahan
makanan dengan zat besi seperti garam dapur, tepung, dan penyedap
masakan. Berikutnya adalah membatasi pembuangan zat besi dari tubuh yang
bersifat patologis. Beberapa jenis penyakit, termasuk penyakit cacing akan
memperbesar pengeluaran zat besi dari tubuh atau menghambat penyerapan
zat besi yang terkandung dalam makanan. Bils penyakit-penyakit tersebut
dapat di atasi, makan kemungkinan timbulnya anemia zat besi juga lebih
kecil.

 PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH KELEBIHAN GIZI


Gizi Lebih dan Obesitas Sebagai Sindroma Dunia Baru („New World Syndrome) Jika
gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit-penyakit infeksi (meskipun tidak
seluruhnya benar), maka gizi lebih dan obesitas dianggap sebagai sinyal pertama dari
munculnya kelompok penyakit-penyakit non infeksi (Non Communicable Diseases) yang

172
sekarang ini banyak terjadi di negara-negara maju maupun negara-negara sedang
berkembang. (sumber: http://e-learning-keperawatan.blogspot.co.id/2009)
Orang yang mempunyai berat badan 40% lebih berat dari berat badan rata-rata
populasi mempunyai risiko kematian 2 kali lebih besar dibandingkan orang dengan berat
badan rata-rata (Lew & Garfinkel, 1979). Kenaikan mortalitas diantara penderita obes
merupakan akibat dari beberapa penyakit yang mengancam kehidupan seperti diabetes tipe
2, penyakit jantung, penyakit kandung kemih, kanker gastrointestinal dan kanker yang
sensitif terhadap perubahan hormon. Orang obes juga mempunyai risiko yang lebih besar
untuk menderita beberapa masalah kesehatan seperti back pain, arthritis, infertilitas, dan
fungsi psychososial yang menurun (WHO, 2000).
Pada anak-anak, obesitas dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis meliputi
gangguan metabolisme glukosa, resistensi insulin, diabetes tipe 2 pada remaja, hipertensi,
dyslipideinia, steatosis hepatic, gangguan gastrointestinal, dan obstruksi pernafasan pada
waktu tidur. Lebih khusus lagi, obesitas pada remaja di kawasan Asia-Pasifik berhubungan
dengan diabetes tipe 2 pada umur yang lebih muda (Mahoney et al., 1996).
Kegemukan dapat menimbulkan berbagai konsekuensi kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Review yang dilakukan Swinburn et al (2004) menunjukkan, kejadian kegemukan
berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2, tekanan darah dan risiko hipertensi,
kadar kolesterol-total dan kolesterol-LDL, risiko penyakit jantung koroner dan stroke, risiko
penyakit kantung empedu dan insidens gejala klinis batu empedu, risiko kanker tertentu, dan
risiko gout. Dari segi sosial, kegemukan akan berdampak terhadap perasaan rendah diri,
kelambanan bergerak, kurang fashionable, dan malu bergaul. Adapun dari segi ekonomi,
kegemukan berisiko mengurangi produktivitas kerja, hari produktif, usia produktif, dan
meningkatkan pengeluaran kesehatan. (Anonim 2011).
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan
yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seorang pekerja.
Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
 Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Stroke
 Serangan jantung (infark miokardium)
 Gagal jantung
 Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
 Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

173
 Gout dan artritis gout
 Osteoartritis
 Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan
berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
 Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
(Pronk,NP.,2004, Rodbark et al, 2009)
Salah satu dampak dari kelebihan gizi yang dapat terlihat secara langsung adalah
obesitas. Obesitas merupakan masalah penting karena selain mempunyai resiko
penyakitpenyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi aktivitas si pemilik tubuh. Oleh karena
itu, perlu pemantauan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan
mempertahankan berat badan yang ideal atau normal. Karena dengan mempertahankan berat
badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.

LATIHAN
1. Jelaskan yang dimaksud kurang gizi, gizi buruk dan gizi lebih beserta cirinya
2. Bagaimana langkah untuk menghindari keadaan kurang gizi, gizi buruk dan gizi lebih
pada balita
3. Bagaimana pola asuh orang tua yang dapat menyebabkan keadaan kurang gizi, gizi
buruk dan gizi lebih pada balita

TUGAS
Analisis pola asuh salah satu orang tua yang memiliki balita di sekitar anda, dan jelaskan
dampaknya bagi pemenugan gizi pada anak-anak mereka. Buat laporannya lengkap beserta
foto anak-anak tersebut.

174
UNIT 11. AKIBAT MASALAH GIZI PADA ANAK USIA DINI DAN
PENANGANANNYA

TUJUAN:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Penyakit-penyakit defisiensi gizi
 Permasalahan gizi dan kehidupan anak
 Tingkat kesehatan gizi anak di Kalbar
 Gizi dan kualitas SDM
 Penangan masalah gizi anak

PENDAHULUAN
Anak adalah amanah dari Allah yang tiada nilai harganya. Amanah tersebut
menuntut kita untuk menjadikan kita sebagai anak yang sholih dan sholihah. Untuk
mewujudkan nya ada beberapa faktor yang harus di penuhi, di antaranya memberikan nutrisi
yang cukup dan baik kepada anak sehingga bisa tumbuh dengan sempurna, sehat, kerdas.
Ketidak-acuhan kita terhadpa nutrisi anak akan membuat keadaan gizi mereka menjadi
buruk .
Akhir-akhir ini ,banyak balita yang mengalami keadaaan gizi buruk di beberapa
tempat. Bahkan, di jumpai ada kasus kematian balita gara-gara masalah gizi buruk kurang di
perhatikan. Kondisi balita yang kurang gizi sungguh sangat di sayangkan. Sebab,
pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasan nya di pengaruhi oleh gizi. Kondisi gizi

175
buruk tidak mesti berkaitan dengan kemiskinan dan ketidak sedian pangan, meski tidak bisa
di pungkiri kemiskinan dan kemalasan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab gizi
buruk pada anak.
Selain itu, faktor pengasuhan anak juga menentukan. Anak yang di asuh oleh ibunya
sendiri dengan penuh kasih sayang, kesadaran yyang tinggi akan penting nya nutrisi dan ASI
dan selalu memperhatikan kesehatan apalagi berpendidikan maka anak nya tidak akan
mengalami gizi yang uruk. Sedangkan penomena saat ini, kebanyakan anak di pisah kan jauh
dari ibunya dengan alasan kesibukan nya yang padat. Kemudian mereka menyerahkan nya
kepada pengasuhan anak kepada orang yang kurang memperhatikan nutrisi dan kesehatan
anak.

A. BEBERAPA PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN KARENA KEKURANGAN ZAT


GIZI
a. Anemia gizi besi (AGB)
Penyakit ini dikenal dengan penyakit kurang darah. Peyebab penyakit ini adalah :
• karena konsumsi zat besi yang terkandung dalam makanannya tidak mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
• Kehilanagan zat gizi besi yang meningkat disebabkan oleh investasi cacing
(cacingan).
Tanda-tanda AGB adalah 5 L yaitu Lesu, Lemah, Letih, Lelah dan Lunglai.
Pencegahan yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sumber makanan yang
kaya akan zat besi seperti hati, daging, kuning telur, udang, sayuran hijau tua,
dan lain-lain. Walaupun tidak mengandung zat besi air jeruk dapat diberikan
sebagai penambahan vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi.
Pengobatan pada penderita anemia dapat diberi zat besi tapi harus di sertai dengan
vitamin C dan protein, terutam untuk ibu hamil, menyusui, balita dan orang tua
dan di sertai dengan obat cacing.
b. Kekurangan vitamin A
Kekurangan zat gizi adalah salah satunya adalah dengan tidak terpenuhinya kebutuhan
vitamin A dari makanan yang di konsumsi. Kurang vitamin A pada awalnya
menderita puta senja, yaitu ketidak mampuan melihat cahaya remangremang pada
sore hari. Pencegahan dengan mengkonsumsi sumber vitamin A, yaitu protein

176
hewani dan betakaroten yang terdapat pada sayuran hijau dan buah merah atau
kuning.
Bila tidak diobati, maka pada bola matanya timbul bercak putih yang disebut bercak
bitot dan pada akhirnya menderita kebutaan.
c. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
Penyakit ini disebabkan konsumsi yodium yang tidak mencukupi kebutuhan. Sebagian
penduduk indonesia yang tinggl di kawasan pegunungan dan perbukitan rawan
terkena penyakit ini. Penyebabnya tanah perbukitan dan pegunungan tidak cukup
mengandung yodium. Yodium adalah zat gizi mikro yang fungsi utamanya untuk
pembentukan hormon tiroid. Hormon tiroid ini berperan penting dalam pengaturan
tingkat metabolisme basal hingga 50%. Kekurangan yodium dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan timbulnya penyakit gondok dan kretin (kerdil). Selain itu
juga menyebabkan menurunnya kecerdasan anak.
Penyakit akibat kekurangan yodium ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan
sumber yodium seperti seafool (bahan makanan dari laut) rumput laut, dan garam
beryodium. Bila penyakit ini berangsung lama dan terus sampai dewasa, maka
sudah tidak dapat di obati.

B. PERMASALAHAN GIZI DAN KEHIDUPAN ANAK


1) Hubungan gizi dengan kesehatan
Defisiensi gizi sering dihubungkan dengan infeksi. Infeksi bisa berhubungan
dengan gizi melalui beberapa cara: yaitu mempengaruhi nafsu makan, dapat juga
menyebabkan kehilangan bahan makanan karena diare/muntah-muntah atau
mempengaruhi metabolisme makanan dan banyak cara lain lagi.
Secara umum, dfisiensi sering merupakan awal gangguan sitem kekeebakan. Gizi
kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari kemiskinan dan lingkungan
yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu juga diketahui bahwa infeksi
menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber
energi ditubuh.
Gizi kurang menghambat reaksi imunologis dan berhubungan dengan tingginya
prevalensi dan beratnya penyakit infeksi. Penyakit infeksi pada anak-anak dengan
kwashiorkor atau marasmus sering di dapatkan dalam taraf yang berbeda-beda, dan
jarang didapatkan pada taraf yang sangat berat. Infeksi sendiri mengakibatkan si
penderita banyak kehilangan bahan makanan melalui muntah-muntah dan diare.

177
Selain itu juga penghancuran jaringan tubuh akan meningkat, karena dipakai untuk
pembentukan protein atau enzim-enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan
tubuh.
Gangguan gizi dan infeksi sering saling bekerjasama, dan bila bekerjasama akan
memberikan prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan bila kedua faktor
tadi masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Infeksi memperburuk taraf gizi dan
sebaliknya, gangguan gizi memperburuk kemampuan anak untuk mengatasi infeksi.
Kuman-kuman yang kurang berbahaya bagi anak-anak dengan gizi baik, bisa
menyebabkan kematian pada anak-anak dengan gizi buruk.
Salah satu hal yang sering dialami anak adalah diare. Diare merupakan gejala penyakit
yang penting dan dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti lapar, kebanyakan
makan, salah makan, dan lain-lain. Kejadian diare bisa berhubungan dengan
musim, contohnya musim buah-buahan sering bersamaan dengan banyaknya lalat-
lalat pada musim ini. Gejala penyakit ini dapat berbahaya dan menyebabkan
kematian pada anak-anak kecil terutama bila penderita didapatkan kurang gizi. Gizi
kurang dan diare sering dihubungkan satu sama lain, walaupun diakui bahwa sulit
menentukan kelainan yang sama yang terjadi terlebih dulu, gizi kurang, diare atau
sebaliknya.
Pada anak-anak, penurunan taraf gizi ini selain dari karena kehilangan cairan tubuh,
juga dapat disebabkan karena kebiasaan menghenikan makanan sewaktu sakit diare
atau karena tidak ada nafsu makan sewaktu sakit. Juga dapat disebabkan karena
gangguan absorbs makanan selama diare, maupun perpendekan waktu makanan
berada di dalam usus.
2) Hubungan gizi dengan kecerdasan
Masalah defisiensi gizi khususnya KKP menjadi perhatian karena berbagai
penelitian menunjukan adanya efek jangka panjang KKP ini terhadap pertumbuhan
dan perkembangan otak manusia. Sebagaimana halnya dengan organ-organ lain
dalam tubuh, otak terutama berkembang pada awal kehidupan sampai periode
tertentu dalam masa kehidupan seseorang. Pada fase ini terjadi berbagai keadaan
seperti pengaruh obat-obatan, radiasi, kekurangan oksigen, dan yang terlebih
penting ialah kekurangan makanan atau zat makanan/zat gizi. Dalam hal ini dapat
terjadi kelainan yang bersifat dapat pulih maupun tidak dapat pulih. Antara lain
otak mengalami pengaruh sehingga tidak dapat mencapai tumbuh kembang yang
optimal sesuai dengan potensi genetiknya.

178
a) Pertumbuhan sel-sel otak
Menurut Darwin Karyadi (1990) pertumbuhan paling cepat sel-sel otak
terjadi pada bulan ke-3 dan ke-4 kehamilan, dan mencapai maksimal pada
minggu ke-26. Perbanyakan sel otak akan terhambat atau terhenti jika pada
masa ini zat-zat yang diperlukan tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi,
atau jika ibu hamil menderita gizi buruk. Hasil penelitian menunjukan bahwa
reterdasi pertumbuhan otak banyak terkait dengan masukan makanan yang
kurang, terutama kurang energy dan protein, serta defisiensi zat gizi tertentu.
Di Indonesia, dari 30 anak pra-sekolah mengalami gizi kurang (Darwin
Karyadi, 1990). Gizi kurang yang diderita anak pra-sekolah umumnya berupa
maramus dan kwashiorkor. Marasmus terjadi pada anak usia dini sebagai
akibat kurang masukan energy dan protein diiringi infeksi serius berupa diare
karena disapih terlalu dini, atau lain-lain infeksi yang menyebabkan persedian
zat gizi terkuras deras. Ancaman gangguan perkembangan otak akibat kurang
gizi lebih sering terjadi pada anak yang marasmuk dibandingkan dengan anak
yang kwashiorkor, karena mulai terjadinya marasmus lebih dini, sedangkan
kwashiorkor umumnya baru terjadi pada tahunke-2 atau ke-3. Pada anak usia
2-3 tahun, disamping masukan energy dan protein, masukan zat-zat gizi
khusus, seperti seng, besi dan vitamin A, perlu banyak mendapat perhatian
yang layak karena relevansinya dengan perbanyakan sel tertentu dan bagian
dari otak. Konsekuensinya nanti dapat menggangu kemampuan anak
memecahkan masalah dan mengingat informasi serta mengurangi daya cipta.
b) Otak dan sistem saraf
Sel otak yang juga disebut neuron, merupakan unit aktif sistem saraf.
Neuron terdiri dari sel saraf dan proses sel saraf. Yang terakhir ini terdiri atas
axon yitu proses yang menghantarkan rangsangan menuju sel saraf. Antara dua
neuron dihubungkan oleh “lintas senjang” yang disebut sinaps. Proses
penghantaran rangsangan oleh neuron atau berlangsung secara elektris melalui
prose kimiawi di lintas senjang (Darwin Karyadi, 1990).
Pada usia dua tahun 50% dari sel-sel otak anak sudah dilengkapi dengan
dendrite, pada usia 6 tahun 70%, pada usia 20tahun 90%, dan sisanya dipenuhi
pada usia selanjutnya. Lebih banyak dendrite yang terbentuk berarti lebih
banyak sinapsis yang berpotensi untuk lebih berkemampuan dalam belajar. Jika
pada puncak pembentukan dendrite tidak tersedia cukup zat gizi maka jumlah

179
sinapsis yang terbentuk akan berkurang, seperti: daya ingat kurang, kapasitas
belajar kurang, atau ambang sakit rendah.
Zat gizi lain yang perlu mendapat perhatian seksama adalah besi.
Defisiensi zat besi bisa mengakibatkan kelainan fungsi otak dan pertumbuhan
bayi serta mudah terkena infeksi (Darwin Karyadi, 1990). Vitamin A sebagai
zat gizi yang banyak diteliti di Indonesia menunjukan kevitalannya dalam
mencegah kejadian infeksi saluran pernapasan, diare, dan mencegah kebutaan.
Diketahui bahwa vitamin A juga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak dan
pertumbuhan otak.

C. TINGKAT KESEHATAN GIZI BALITA DI KALBAR


Penting untuk mengetahui kondisi kesehatan gizi balita di daerah tempat kita bertugas,
terutama sebagai calon guru PAUD yang nanti juga akan bertugas menanamkan pola hidup
sehat. Dengan mengetahui kondisi yang ada maka gur diharapkan dapat mengatur strategi
untuk menghadapi kondisi apapun yang akan dihadapi.
Untuk mengetahui secara rinci kondisi kesehatan gizi masyarakat indonesia dapat
dilihat dari profil kesehatan indonesia yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan RI pada
tahun 2014.
Untuk sebagai gambaran umum kondisi kesehatan balita di kalbar, banyak media
kalbar yang menyoroti ini dan mendapatkan pernyataan dari dinas kesehatan provinsi
Kalbar. Salah satunya media online Antara Kalbar.com
Menurut media tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengakui
kecukupan gizi di provinsi Kalbar masih menjadi masalah serius karena target untuk
menurunkan angka gizi kurang dan stunting atau kerdil masih belum tercapai.
Beberapa penyebab gizi buruk ini dari faktor keluarga, masyarakat, non kesehatan
serta kesehatan. Faktor keluarga, penyebabnya tidak mau/jarang menimbang ke posyandu,
pola asuh anak kurang baik, jumlah anak terlalu banyak, serta keharmonisan rumah tangga
kurang baik. Faktor masyarakat, posyandu yang tidak aktif, non kesehatan karena alasan
ekonomi, ketersediaan pangan terbatas, tingkat pendidikan rendah, infrastruktur, geografis
serta lingkungan yang kurang baik. Faktor kesehatan, seperti penyakit infeksi dan menular,
pengetahuan gizi kurang dan pola asuh yang kurang.
Menurut Kepala Seksi Bimdal Gizi Dinkes Provinsi Kalbar Hendri Hadad bahwa
banyak dampak yang ditimbulkan dari balita yang mengalami kurang gizi. Yaitu kurang gizi

180
pada dua tahun pertama kehidupan membuat kerusakan otak yang tidak dapat lagi
diperbaiki.
Kemudian, balita yang pendek, cenderung kurang berprestasi di sekolah, serta dapat
menurunkan jumlah penghasilan saat dewasa sebesar 20 persen. Ia melanjutkan, masalah
kurang gizi juga menyebabkan kemiskinan sehingga keluarga perlu fokus pada seribu hari
pertama kehidupan, dimulai saat kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

D. PENANGANAN MASALAH GIZI ANAK


Keadaan Kesehatan masyarakat Indonesia masih cukup memprihatinkan. Salah satu
faktor utama yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kesehatan masyarakat adalah
perbaikan gizi pada bayi dan balita. Kesehatan bayi dan balita merupakan ukuran penting
kesehatan nasional karena variabel itu berkaitan dengan berbagai faktor, antara lain
kesehatan bayi dan balita, kondisi sosial ekonomi, dan praktik kesehatan masyarakat.
Hasil penelitian “ Early Child Development “ di Pangalengan, Jawa Barat
menunjukkan bahwa kurang gizi erat hubungannya dengan kemunduran kecerdasan anak,
dan masalah kurang gizi yang ringan. Sekalipun demikian sudah dapat menyebabkan
rendahnya perkembangan kognitif. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari program
perbaikan gizi bukan hanya untuk menambah berat badan atau tinggi badan anak,
melainkan juga untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak. Jadi, tumbuh dan
kembang anak harus mendapatkan perhatian serius, agar anak-anak lebih cerdas dan
berkualitas (Depkes RI, 2006).
Masalah-maslah gizi yang dihadapi oleh Indonesia ialah Kurang Energi Protein(KEP),
Obesitas, Anemia, Defisiensi Vitamin A, dan Gangguan Kekurangan Yodium (GAKY).
Maka untuk mengatasi hal ini masyarakat harus sadar untuk membiasakan perilaku sehat,
diantaranya mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang, mengkonsumsi garam
yodium, memberikan ASI eksklusif, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat
besi.
Yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi masalah gizi pada balita ialah dengan: a.
Dekat dengan anak
Memahami dan mengerti apa yang mereka inginkan. Sayangi anak dengan sepenuh hati
dan perlakukanlah mereka sebaik mungkin. dengan cara ini, diharapkan balita akan
mudah menuruti perkataan kita.
b. Tawarkan makanan yang ringan

181
Mengkonsumsi makanan sehat tidak harus dengan memaksa anak mengkonsumsi
sayuran, buah, dan beragam daging sehat dalam mangkuk besar. namun, coba tawarkan
roti gandum beserta selai manis, atau buah yang dipotong kecil-kecil dan begitu variatif
atau makanan yang dapat menarik minat anak untuk mengkonsumsinya.
c. Buatlah variasi masakan
Variasikan makanan yang di berikan untuk anak, karena anak dapat menjadi bosan dan
menghindari makanan tersebut.
d. Ajak makan bersama
Dengan mengkosumsi makanan secara bersama-sama, mungkin balita akan
mendapatkan selera makan yang cukup tinggi. Dengan melihat kita dan temantemannya
makan besar kemungkinan anak juga untuk mencoba makanan tersebut.
e. Sampaikan manfaat makanan seimbang kepada anak
Penting untuk membuat anak memahami dan menghayati pentingnya makanan sehat
bagi diri mereka, maka gunakan bahasa yang dapat dimengerti dan dekat dengan anak
sehingga anak yakin dan memahami manfaat dari makanan sehat dan seimbang.

LATIHAN
1. Jelaskan penyakit-penyakit yang dapat disebabkan akibat dari kurang gizi, gizi buruk
dan gizi lebih pada balita serta pengaruhnya terhadap perkembangan anak
2. Bagaimana dampak pemenuhan gizi yang tidak seimbang bagi masa depan anak
3. Apa saja penyebab kurang gizi, gizi buruk dan gizi lebih pada balita serta bagaimana
cara menanggulanginya.

TUGAS
Buat langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk menghindari masalah gizi, gizi
buruk dan gizi lebih pada balita, serta buat sebuah poster untuk anak yang dapat memotivasi
mereka untuk mengkonsumsi makanan sehat.

182
UNIT 12. KESEHATAN PSIKOLOGIS ANAK

Tujuan:
Mahasiswa mampu menjelaskan :
 Definisi dan ciri anak sehat secara psikologis
 Pentingnya kesehatan psikologis anak
 Beberapa gejala masalah kesehatan psikologis pada anak:

PENDAHULUAN
Perkembangan kesehatan psikologis balita sangat dipengaruhi kesehatan fisik nya
sejak dilahirkan. Karena apabila kondisi kesehatan fisik itu buruk maka akan berdampak
buruk bagi kesehatan Psikologi anak balita tersebut.
Perlu difahami pada tahap awal perkembangan psikologis balita, mereka belum
mengenal rasa takut, hanya mengenal rasa bahagia, sedih, dan marah. Selanjutnya,
pelanpelan mereka akan mulai mengenal rasa takut terhadap ancaman, menyenangi
keakraban, dan mulai menunjukan kecemasan saat dipisahkan dengan orang terdekat, namun
belum bisa mempertimbangkan rasa kebutuhan, keinginan dan kepentingan orang lain. Oleh
sebab itu balita pada umumnya akan terlihat sangat egois.
Psikologi anak akan terganggu apabila orangtua salah langkah dalam mendidik dan
berperilaku, karena anak pada masa balita adalah peniru ulung dan juga pembangkang yang
hebat. gar Psikologi anak berkembang dengan baik seperti yang kita harapkan yang
terpenting adalah memahami, bersabar, dan selalu memberi contoh dengan perilaku yang

183
baik di depan si kecil. Jangan lupa untuk bersikap tegas dalam menerapkan kedisiplinan agar
mereka memiliki pondasi yang cukup kuat dalam proses pembentukan karakternya kelak.
.

A. DEFINISI DAN CIRI ANAK SEHAT SECARA PSIKOLOGIS

Ada beberapa ciri anak sehat. Anak yang ceria, berat badan yang ideal, pintar dan dan
memiliki nafsu makan yang baik sepertinya sangat diharapkan setiap orang tua. Ciri-ciri
anak sehat tidak hanya dilihat dari segi fisik namun juga dari segi psikis dan bagaimana dia
bersosialisasi dengan lingkungannya. Berikut adalah ciri-ciri anak sehat yang dapat diamati:
1. Tumbuh dengan baik, tinggi dan berat badan proporsional
2. Tingkat perkembangannya secara umum sesuai dengan tingkat umurnya 3.
Tampak aktif, gesit dan gembira
4. Mata bersih dan bersinar
5. Nafsu makan yang baik
6. Bibir dan lidah tampak segar
7. Pernafasan tidak berbau
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

Secara umum anak sehat berpenampilan seperti:


 Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang
normal.
 Secara psikis, anak sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran bertambah
cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.
 Dari segi sosialisasi, anak tambak aktif dan gesit, ceria serta mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

B. PENTINGNYA KESEHATAN PSIKOLOGIS ANAK


Percayakah Kita, bahwa kesehatan mental bisa mengalahkan ketidaksempurnaan
Fisik?. Pertanyaan ini menarik karena keluar dari mainstream dimana masyarakat Indonesia,
tidak sedikit yang memandang remeh mengenai kesehatan mental dan kurang peduli dengan
perkembangannya. Padahal kesehatan psikologis anak ini sangat penting dan perlu
diperhatikan seperti juga kesehatan fisik karena masa kanak-kanak adalah cerminan masa
dewasa seseorang.
Kita semua memahami bahwa anak-anak nakal itu biasa, maka segala tingkah laku
anak yang sekiranya tidak lazim biasanya orang tua memaklumi. Di satu sisi, gangguan
mental bisa muncul sejak masih kanak-kanak, namun sulit dideteksi karena pemakluman ini.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS menerangkan bahwa di
antara anak-anak berusia 3 - 17 tahun, sebanyak 1 dari 5 anak memiliki gangguan mental.
184
Gangguan tersebut berupa Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan
perilaku, autisme, gangguan mood dan kecemasan, penyalahgunaan zat dan sindrom
Tourette. Oleh sebab itu penting bagi orang tua maupun guru memperhatikan kesehatan
psikologis anak agar dapat menangani dari sejak dini masalah-masalah yang mungkin
dihadapi anak.
Guy Winch, Ph.D., psikolog dan penulis buku: The Emotional First Aid menuliskan
beberapa luka emosional yang sering dialami manusia, yaitu Penolakan (Rejection),
Kesepian (Loneliness), Kehilangan dan trauma (Loss and trauma), Rasa bersalah (Guilt),
Kekhawatiran yang berlebihan (Rumination), Kegagalan (Failure), Minder (Low
selfesteem), yang biasanya sering di abaikan karena tidak mengetahui cara tepat
mengobatinya.
Pada balita, beberapa tanda dapat diamati untuk melihat kondisi psikologisnya.
Beberapa tanda yang menunjukkan adanya kemungkinan anak mengalami masalah dalam
kesehatan psikologis, yaitu:
1. Perubahan suasana hati yang bertahan lama
Perubahan suasana hati yang berlangsung selama 2 minggu, Perubahan yang dimaksud
biasanya berkisar dari hiperaktif menjadi melankolis dalam rentang waktu singkat tanpa
penyebab yang jelas. Hal itu merupakan tanda awal gangguan bipolar.
2. Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan apabila ketakutan anak tampak berlebihan
sampai mengganggu aktifitas sehari-hari, nampaknya perlu dilakukan penanganan.
Anak-anak yang didiagnosis dengan kecemasan sering menunjukkan kekhawatiran
secara spesifik. Biasanya yang paling sering ditakuti adalah kegelapan, makhluk-
makhluk khayalan, atau terpisah dari pengasuhnya.
3. Perubahan perilaku yang ekstrim
Gangguan oposisi pemberontak atau oppositional defiant disorder (OOD) umumnya
dimulai saat anak berusia 8 tahun, Biasanya dimulai sebelum masa remaja awal. Contoh
perilaku mengkhawatirkan yang akan memicu pembangkangan demi pembangkangan
adalah membeli beberapa video game tanpa keinginan untuk benar-benar
memainkannya.
4. Perubahan fisik
Diperkirakan sekitar 80 persen orang dengan penyakit mental serius mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas. Perubahan penampilan fisik yang mendadak dan
tidak sesuai dengan pubertas dapat menjadi indikator kuat bahwa anak tengah menderita
gangguan. Demikian pula penurunan berat badan akibat kurangnya nafsu makan.

185
5. Kurang konsentrasi
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas sederhana adalah gejala ADHD atau
depresi. Kurangnya fokus mungkin disebabkan pikiran yang berlebihan, rasa malu,
bersalah dan takut yang bisa sangat berbahaya jika menuju pemikiran tentang bunuh
diri. Kesulitan berkonsentrasi pada anak sering mempengaruhi kehidupan akademik dan
sosialnya
Untuk itulah orang tua, pengasuh, atau guru perlu tanggap dengan kondisi psikologis
anak dengan tanda-tanda di atas.

Terdapat berbagai macam jenis gangguan kesehatan psikologis yang terjadi dimasa
anak-anak, seperti gangguan kebiasaan, emosi, perilaku, tidur, kecemasan, dan lain-lain.
berikut beberapa gangguan psikologis anak yang sering dijumpai. Berikut beberapa kondisi
yang sering dialami balita dan dianggap menyulitkan orang tua.
C. MENGISAP JEMPOL/NGEMPENG
Ngempeng adalah suatu kegiatan rutin yang dilakukan ngempeng oleh anak, pada
saat menjelang tidur. Ngempeng sendiri ada bermacam-macam, contohnya seperti
menghisap jempol, mempermainkan boneka, selimut, rambut, ngedot dan lainya, dan jika
kebiasaan itu tidak dilakukan maka si anak tadi tidak akan bisa tidur. Pada beberapa balita,
kebiasaan ini berguna untuk mengawali tidurnya dengan tenang.
Beberapa kajian menunjukkan bahwa hampir setengah jumlah anak-anak di dunia ini
pernah melakukan kebiasaan ngempeng semasa bayinya. Ngempeng pada anak terjadi pada
puncaknya yaitu saat anak berusia 18 sampai 21 bulan, beberapa anak sudah berhenti pada
usia ini. Meskipun begitu faktanya, sebagian anak akan berhenti ngempeng pada usia 5
tahun dan sebagian lagi akan berhenti pada usia 9 atau 10 tahun.
Sebenarnya ngempeng ini tergolong normal dan dilakukan karena kebiasaan. Dengan
ngempeng batita biasanya merasa tenang dan merasa aman terhadap lingkungan sekitarnya.
Meskipun termasuk normal kebiasaan ngempeng bisa berdampak pada kondisi fisik, yaitu
bisa mempengaruhi pertumbuhan gigi anak. Agar kebiasaan ngempeng tidak berlanjut, sejak
dini perlu diupayakan untuk berhenti. Butuh kesabaran bagi orang tua khususnya ibu, untuk
membantu anak menghilangkan kebiasaan ngempeng.
Cara menghilangkan kebiasaan ngempeng pada anak, diantaranya :
 Jika obyek yang digunakan tetap, seperti selimut atau bantal, sebaiknya benda-benda itu
perlu diganti agar sikecil tidak terpaku pada satu benda tersebut.

186
 Jika ngempengnya jari, maka tidak ada salahnya mengoles jari tersebut dengan minyak
kayu putih atau zat aman lain, sehingga anak tidak merasakan keasyikan saat menghisap
jarinya.
 Alihkan aktivitas tangan si kecil yang digunakan ngempeng.
 Tidurlah disampinya agar pada saat anak mulai ngempeng anda bisa mengalihkan
tangan si kecil dengan cara memegang atau mengelusnya.
 Bacakan buku pengantar tidur yang menarik perhatiannya, agar anak merasa tenang.
 Jika anak merasa aman dan tenang maka kebiasaan ngempeng tidak akan dilakukan.
 sering tunjukkan dan katakan bahwa teman-temannya sudah tidak ngempeng lagi.
 Katakan bahwa hanya anak bayi saja yang suka ngempeng.
 Perlihatkan gambar-gambar gigi yang rusak yang di akibatkan karena sering ngempeng.
 Jika anak sudah beranjak besar, maka ajaklah anak berkomunikasi dan berikan
pengertian atau alasan mengapa ngempeng itu tidak baik dan bisa menganggu
kesehatannya.
 Beri dukungan dan pujian setiap kali anak tidak menghisap jempolnya.
Apabila anak punya kebiasaan ngempeng menghisap jempol, sebaiknya kebiasaan
ngempeng ini dihentikan pada saat usia anak 5 tahun. Karena pada usia 5 tahun pertumbuhan
gigi depan(anterior) bawah permanen mulai tumbuh dan setahun kemudian ganti gigi depan
atas permanen yang tumbuh.
Jika pertumbuhan giginya tertahan akibat menghisap jempol, maka gigi bagian depan
akan terdorong kedepan, akibatnya gigi anak menjadi over bite atau tongos. Dan untuk
memulihkan kondisinya, gigi anak biasanya diberi kawat gigi, meskipun hal itu tidak bisa
menjamin gigi anak menjadi rata. Apabila hal itu terjadi maka dokter biasanya akan
melakukan operasi untuk meratakan gigi anak.
Menurut dr. Johnny Nurman, SpA dari Brawijaya Women and Children Hospital,
Jakarta, empeng boleh saja dipakai oleh bayi, asalkan ibu memahami tentang batasan dan
cara pemakaian empeng yang baik untuk anak. Umumnya, bayi suka ngempeng karena
berkaitan dengan fase oral pada bayi hingga berusia 1 tahun. Fase oral adalah suatu masa
ketika anak mendapatkan kepuasan dan kenyamanan saat ada sesuatu benda di dalam
mulutnya. Oleh sebab itu segera hentikan kebiasaan mengempeng bayi setelah berusia 1
tahun namun tetap lakukan dengan cara bertahap.
Bahkan American Academy of Pediatrics menyarankan penggunaan empeng
daripada membiarkan bayi menghisap jempol. Karena pada saat bayi menghisap jari atau
jempolnya, terjadi gerakan yang mendorong rahang atas maju ke depan dan rahang belakang

187
mundur ke belakang. Jika kebiasaan ini tidak segara dihilangkan, maka bisa menggangu
struktur pertumbuhan gigi bayi. Hisapan yang kuat juga bisa membuat gigi bayi jadi tonggos
dan penebalan pada jari yang dikenal dengan kapalan.
"Jari adalah bagian tubuh bayi yang paling dekat dan mudah dimasukkan ke dalam
mulut. Tapi menghisap jempol bisa membuat pertumbuhan gigi bayi terhambat dan mudah
terserang sakit karena, tangan bayi yang kotor menyebabkan bakteri masuk dengan mudah
ke dalam mulut bayi," kata dr. Johnny Nurman, SpA.

D. GANGGUAN TIDUR PADA ANAK


Tidur tidak hanya berperan menggantikan tenaga yang hilang. Bagi bayi, tidur
memiliki arti yang jauh lebih penting dan memegang peranan besar bagi perkembangannya.
Saat bayi tidur terjadi perbaikan fungsi sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak, diproduksinya
dan hormon-hormon tubuh. Anak yang tidak dapat tidur malam dengan baik akan mudah
menjadi marah, depresi, sulit mengerjakan sesuatu serta sulit berkonsentrasi. Anak akan
kehilangan nafsu makan, berat badan menurun dan akhirnya jatuh sakit. Mengingat
pentingnya aktivitas tidur bagi bayi dan anak-anak maka gangguan tidur pada anak perlu
diwaspadai dan segera diatasi.
Tidur juga akan membantu meningkatkan daya ingat. Tidur yang terganggu akan
menyebabkan penurunan fungsi otak meskipun bagian yang lain dapat menggantikannya.
Bayi dan anak yang tidak dapat tidur dengan baik juga cenderung selalu ingin terjaga dan
sulit memulai tidur. Defisit tidur yang berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan
emosional dan anak menjadi tidak bergairah.
Terdapat beberapa macam gangguan tidur seperti :
1. Night terror/pavor nocturnis ( serangan kengerian)
Umumnya terjadi pada anak berumur 18 bulan - 5 tahun. Anak yang sedang tidur
tibatiba duduk, berteriak, tampak bingung,disorientasi, mata terbelalak dan terlihat
ketakutan sekali. Meski terbangun ia tidak mengenal orang tuanya atau orang lain.
Serangan ini hanya berlangsung beberapa menit kemudian anak tidur lagi tapi dapat juga
berlangsung lama. Keesokan harinya anak samasekali tidak ingat akan kejadian
semalam. Peristiwa ini biasanya terjadi setelah empat jam pertama tidur malam, yaitu
pada periode tidur non-REM. Orang tua sering mengira hal ini sebagai mimpi buruk
(nightmare). Padahal sebenarnya bukan karena mimpi tidak terjadi selama periode non-

188
REM. Karena bukan mimpi maka anak tidak ingat kejadian semalam. Keadaan ini
terutama terjadi pada keadaan anak sedang sakit, stres, dan kurang tidur. Tapi juga dapat
terjadi tanpa faktor sters yang jelas.Orang tua dianjurkan tidak membangunkan anak,
biarkan gangguan ini mereda dengan sendirinya. Jika tidak dibangunkan, anak akan tidur
di akhir periode serangan.
Penyebab hal ini macam-macam, antara lain :
• Makan terlalu kenyang. Perut yang kekenyangan akan memicu lambung tetap
bekerja saat tidur, hal ini bisa membuat anak tidak nyaman.
• Kejadian yang melibatkan emosi. Misalnya baru melihat orangtua bertengkar,
berantem sama teman, dimarahi orangtua atau bahkan nonton film horor.
• Fantasi anak. Anak memang lekat dengan daya imajinasi yang tinggi. Namun
terkadang ia membawanya terlalu jauh sehingga menimbulkan fantasi berlebih yang
terbawa ke dalam mimpi.
2. Somnambulism/sleep walking ( tidur sambil berjalan)
Sering terjadi pada anak usia 5-7 tahun dan sering ada riwayat keluarga dengan
gangguan serupa. Penderita bangun dari tempat tidur lalu berjalan, naik tangga, atau ke
kamar mandi dengan mata terbuka bahkan sampai keluar rumah yang dapat
membahayakan hidupnya. Ia juga tidak dapat menjawab pertanyaan. Kejadian ini terjadi
selama periode tidur non-REM. Pada anak, tidur berjalan ini berhubungan dengan night
terror maupun ngompol. Umumnya serangan berlangsung sebentar selama beberapa
menit kemudian anak tidur kembali.
3. Mimpi buruk ( nightmare)
Ini terjadi selama tidur REM, paling sering terjadi pada anak berumur 4-6 tahun, meski
studi membuktikan bahwa 25 persen anak berumur 6-12 tahun masih dapat mengalami
mimpi buruk. Anak bangun sepenuhnya dan tampak ketakutan. Biasanya ia dapat
mengingat kembali isi mimpinya dan dapat ditenangkan oleh orang tuanya. Seperti
halnya night terror, kejadian ini mudah timbul bila ada faktor stres. Mimpi buruk dapat
disebabkan oleh berbagai faktor dan beberapa diantaranya bisa dihindarkan. Misalnya
menghindari makanan tertentu pada malam hari seperti cokelat, keju, minuman bersoda,
atau program tv tertentu. Bisa juga terjadi pada anak yang sedang dalam masa inkubasi
penyakit atau khawatir akan sesuatu hal. Orang tua sebaiknya mendampingi dan
menenangkan anak hingga dia merasa nyaman dan relaks. Juga jangan memperlihatkan
bahwa kita tegang. Yakinkan anak bahwa itu hanya mimpi. Setelah aman dan mimpi
selesai anak biasanya akan tidur kembali. Proses ini akan cepat reda bila situasinya

189
berubah, misalnya anak dibawa ke toilet atau ke ruangan lain untuk minum jus. Jika
kejadian ini berulang secara teratur maka perlu diketahui latar belakangnya. Kalau perlu
berkonsultasi ke psikolog.
4. Sleep refusal/bedtime struggle ( menolak tidur)
Gangguan ini tanda-tandanya anak berkeras menolak tidur. Tak jarang dengan menarik
perhatian orang tua. Antara lain dengan meminta sesuatu berulang-ulangs eperti meminta
minum, ke toilet, makan dan lain sebagainya. Terkadang juga dengan , misalnya bilang
tidak mengantuk, sehingga orang tua sulit membedakan apakah anak memang tidak
mengantuk, menentang atau hanya mencari perhatian. Banyak hal yang menyebabkan
anak menolak tidur misalnya pada anak tipe 'burung hantu' yang sulit mengantuk pada
petang hari atau sudah terbiasa dengan pronlem tidur lambat. Untuk mengatasinya, coba
ciptakan suasana pendukung kantuk yang meliputi lingkungan tenang, cukup temaram,
dengan suhu yang nyaman. Tak kalah pentingnya, ciptakan waktu tidur yang rutin.
Letakkan anak di tempat tidur sebelum tidur, jangan beri paparan yang menakutkan atau
aktiviats berlebihan paling tidak satu jam sebelum tidur. Bila keengganan tidur ini
merupakan bagian dari peliraku menentang, orang tua dianjurkan meninggalkan kamar,
abaikan tangis dan kemarahan anak. Bila anak keluar kamar, kembalikan lagi ke kamar
dengan tegas, dan hindari percakapan seperti ' ini saatnya kamu tidur'. Dengan cara ini,
dalam kurun waktu 6 minggu akan terjadi penurunan mencolok, baik kekerapan maupun
lainnya. Tapi pada anak yang memiliki rasa takut pada malam hari, meninggalkan kamar
dan mengabaikan tangisannya justru memperburuk rasa takutnya. Meski, terkadang sulit
membedakan apakah ini betul rasa takut atau hanya cara untuk menarik perhatian orang
tua.
5. Night waking
Sebagian besar anak bangun pada malam hari. Banyak faktor yang dapat membuat anak
terbangun malam hari. Penanganannya diantaranya dengan memberikan keterampilan
menenangkan diri sendiri yang tanpa memerlukan bantuan orang tua. Selain itu,
lingkungan tidur yang nyaman juga menentukan. Bila anak menangis, pastikan bahwa ia
tidak mengalami problem fisik. Bila bayi berusia lebih dari 6 bulan dan biasa diberi
minum pada saat itu, maka jumlahnya dapat dikurangi secara bertahap, sehingga
akhirnya tidak sama sekali dan diberikan hanya dalam keadaan bangun nantinya.
Membiarkan anak menangis dapat dibenarkan setelah yakin tidak terdapat gangguan
fisik pada anak. Cara lain adalah dengan membangunkan anak kira-kira 16-60 menit
sebelum anak bangun spontan.

190
6. Sleep paralysis(kelumpuhan waktu tidur)
Ini terjadi pada anak besar atau remaja. Serangan terjadi pada waktu penderita baru saja
tidur.Mendadak badan tidak dapat bergerak. Serangan berlangsung hanya beberapa detik
dan berakhir secara spontan atau segera berakhir bila penderita disentuh. Hampir semua
orang pernah mengalami kejadian ini yang sering juga disebut dengan istilah 'ketindihan'
ini.
7. Sleep starts/mioklonus nocturnal (kejang)
Mioklonus nocturnal berupa serangan serangan mioklonus atau mioklonik ( kejang dan
melemasnya otot) yang terjadi pada penderita yang baru saja tidur. Serangan ini bukan
epilepsi dan tak perlu pengobatan.

8. Bedwetting ( ngompol)
Terjadi pada 1/3 awal tidur malam dan anak dapat bangun mendadak dan dimasukkan
sebagai gangguan tidur. Meski kontrol kandung kemih pada malam hari biasanya dicapai
pada umur 3 tahun, sejumlah anak masih mengalami kesulitan. Pada umur enam bulan
rata-rata anak mengompol setiap 2 jam. Menjaga agar bayi tetap kering memiliki peran
penting dalam membantu meningkatkan kualitas tidur bayi sepanjang malam. Tidak
seperti sleep waking atau night terror, ngompol tidak berhubungan dengan tahapan tidur.
Studi menunjukkan bahwa anak berkemih terjadi pada setiap tahapan tidur. Tidak selalu
pada tidur dalam, tapi lebih sering pada tahapan antara tidur dalam dan tidur ringan. Ada
2 jenis ngompol; yaitu primer dan sekunder. Bentuk primer dapat disebabkan oleh
berbagai faktor misalnya karena keturunan, tingkat kematangan, toilet training
( pelatihan buang air) yang kurang baik atau problem pada saluran kemih. Bentuk
sekunder umumnya disebabkan oleh stres. Penanganan umumnya dilakukan dengan tiga
pendekatan, yaitu tanpa pengobatan, pendekatan perilaku dan dengan obat.

E. CEMBURU PADA SAUDARA


Cemburu adalah emosi yang mengarah pada pikiran negatif dan perasaan tidak aman,
takut dan cemas tak punya relasi dengan seseorang. Dalam kasus ini, anak takut tak bisa
memiliki ibu atau ayahnya lagi. Rasa cemburu seringkali merupakan kombinasi perasaan
marah, sedih dan sebal.
Rasa cemburu kakak kepada adik barunya biasanya terjadi jika kakak masih berusia
1-3 tahun. Pada rentang usia ini anak masih sangat bergantung pada orangtua (ibu) untuk
memenuhi kebutuhannya. Mereka belum belajar untuk berbagi ibu kepada yang lain dan

191
adik baru bisa mengancamnya. Setelah usia 3 tahun, anak menjadi lebih mandiri, tidak
terlalu bergantung kepada orangtua (ibu) untuk pemenuhan kebutuhannya. Reaksi
ketidakterimaan itu biasanya berbeda-beda pada tiap anak. Ada yang bereaksi dengan
mengamuk seperti Ahmad, ada juga yang bahkan menjadi sangat pendiam dan tidak pernah
berulah. Namun, pada dasarnya ia menyimpan sebuah tekanan yang sangat besar dan berat.
Persiapan menyambut adik baru jauh-jauh hari memang mesti dilakukan, terutama
agar si kakak dapat siap menerima saat si adik datang. Namun, jika hal itu tidak dilakukan,
tidak ada kata terlambat jika kita mengajarkannya setelah adik lahir. Lalu apa saja yang
semestinya orangtua lakukan agar kakak tidak cemburu dengan adik barunya?
Berikut beberapa langkahnya.
1. Siapkan mental kakak sebelum adik lahir.
Jauh sebelum adik lahir libatkan calon kakak dengan aktivitas yang berhubungan dengan
menyambut kehadiran adik barunya. Misalnya, dengan menyiapkan nama, menata kamar
adik bayi dan sebagainya. Beri pemahaman terus menerus jika dia akan punya adik yang
harus disayanginya. Selama kehamilan, bangun rasa memiliki dan gembira menyambut
kelahiran adik dengan mengatakan jika dia akan punya teman bermain bukannya
pesaing. Agar ia tak terkejut, ceritakan sejak awal, bahwa yang namanya bayi itu
memang sering menangis karena belum bisa berbicara, akan sering menyusu dan minta
digendong. Berikan kakak pengertian, bahwa ketika adik lahir, akan sangat repot
mengurus adik bayi. Jadi, ibu tidak bisa menemaninya sesering dulu. Mintalah
“bantuannya” untuk mau main sendiri, bahkan membantu sesuai kemampuannya. Saat
belanja keperluan bayi, jika mengajak kakak, jangan lupa membelikan sesuatu untuknya
agar dia tak merasa dinomorduakan. Siapkan hadiah juga untuk kakak, karena biasanya
bingkisan datang untuk si adik saja. Ini bisa memicu rasa cemburu kakak. Anak yang
diberi pengertian sejak awal, juga diajak “menyambut” adik baru, insya Allah akan lebih
mudah diarahkan.
2. Libatkan kakak setelah adik lahir.
Setelah adik lahir, libatkan kakak dalam merawat adik sehari-hari. Ibu bisa meminta
bantuannya untuk mengambilkan baju, meletakkan popok basah di ember, mengajak
memandikan adik atau bahkan membantu mendiamkan ketika adiknya menangis. Jangan
lupa ucapkan terima kasih jika kakak dapat melakukannya dengan baik. Jika ada yang
berkunjung dan membawa bingkisan untuk adik, mintalah kakak membuka bingkisan
dari tamu dan ceritakan jika hal yang sama terjadi saat dirinya lahir. Jika perlu, terus
berada di sampingnya saat tamu berkunjung dan menggendong adik bayi, agar kakak

192
tidak merasa diabaikan. Akan lebih baik lagi jika dapat memperlihatkan foto atau
rekaman masa bayinya. Dengan foto atau rekaman tersebut, ibu bisa memberikan
pemahaman, bahwa ketika bayi pun, kakak seperti adiknya, menangis, digendong,
dipeluk, disayangi dan mendapatkan perhatian dari semua orang. Dengan demikian,
kakak akan belajar memahami, bahwa adik bayi memang masih sangat memerlukan
bantuan orang lain, dan ia akan mulai mengerti dan menaruh empati pada adik bayinya.
3. Luangkan waktu.
Agar kakak tak cemburu, jangan lupa meluangkan waktu untuknya, Sediakan waktu
untuk menemaninya bermain saat adik bayi sedang tidur. Sebisa mungkin tetap
melakukan kebiasaan merawat kakak seperti dulu. Misalnya menyiapkan sarapan,
membuatkan susu dan membacakan dongeng sebelum tidur. Luangkan waktu secara
khusus setiap harinya, sesuai skala prioritas. Awasi dia lebih banyak daripada yang biasa
dilakukan. Anak-anak akan menghargai saat-saat berharga ini. Setiap anak punya
kebutuhan berbeda. Jangan lupa, sesibuk apa pun mengurus si adik, curahan perhatian
kepada sang kakak jangan sampai berkurang porsinya. Dengan demikian, kecemburuan
si kakak pada adiknya bisa diminimalkan dan persaingan di antara mereka dapat
dihindarkan. Yakinkan bahwa ia tetap mendapat perhatian yang sama, meskipun ada
adik. Buktikan hal tersebut dengan tidak selalu menyalahkan kakak dan memenangkan
adik. Begitu pula ketika menyadari telah mengabaikannya, segera luangkan waktu untuk
menemaninya bermain atau melakukan aktifitas yang disukai.
4. Berikan pujian atau hadiah.
Berikan pujian atau hadiah jika kakak mau bekerjasama, bersikap kooperatif. Pujian atau
hadiah diberikan untuk memperkuat perilaku agar anak mengerti bahwa, perilaku inilah
yang diharapkan dari anak. Puji dan beri perhatian lebih bila anak-anak bersikap baik.
Ibu bisa memberikan pujian semacam, “Subhanallah, kakak pintar sekali, shalih, sudah
bisa ambil susu sendiri. Umi bangga sama kakak, sambil dipeluk erat atau acungkan
jempol.” Atau berikan hadiah sesuai dengan yang dibutuhkan anak. Memberikan hadiah
akan menumbuhkan rasa cinta.
5. Hindari membandingkan.
Masing-masing anak adalah individu yang unik. Oleh sebab itu, berikan mereka
perhatian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka masing-masing. Kompetisi
memang sering dilakukan orang tua untuk memotivasi anak-anak. Namun, jangan
sampai membanding-bandingkan si adik dengan kakaknya, atau sebaliknya, karena
justru akan menimbulkan kecemburuan. Perhatikan potensinya, dan kembangkan dengan

193
memberikan latihan-latihan atau kegiatan khusus. Membandingkan juga tidak sehat
karena membuat anak jadi kecil hati dan melunturkan rasa percaya dirinya. Lebih baik,
bantulah ia untuk berpikir positif dan besarkan hatinya. Berikan terus motivasi kepada
anak . Misalnya ketika kakak akan memakai baju, katakan kepadanya, “Ibu yakin kamu
sudah bisa pakai baju sendiri. Ayo coba, ibu mau lihat bagaimana caranya.”Jangan lupa
berikan senyuman yang paling manis atau pujian jika kakak menunjukan suatu
perkembangan positif dalam hal apa pun.
6. Dengarkan perasaan anak.
Mendengarkan perasaan anak penting untuk mengetahui apa sesungguhnya yang
menjadi penyebab kecemburuan. Cobalah gali perasaannya dengan meminta anak
bercerita. Akan tetapi, hindari pertanyaan yang membuat anak malah tak mau
mengungkapkan perasaannya. Ajak anak berdialog dari hati ke hati. Jangan salah,
kebutuhan attachment anak dengan orangtua (ibu) masih tinggi. Oleh sebab itu, saat
berkomunikasi dengannya, tunjukkan bahwa orangtua dapat mengerti dan memahami
perasaannya secara tepat, dan tunjukan pula perhatian yang tulus.
7. Bersikap adil jangan pilih kasih.
Adik baru memang akan selalu menjadi pusat perhatian. Namun, jangan sampai orangtua
(ibu) melalaikan kakak atau anak-anak yang lain. Mereka pun memiliki hak yang sama
untuk diperhatikan. Ketidakadilan dan sikap pilih kasih orang tua terhadap anak-anak
akan menimbulkan rasa cemburu dan dengki dalam jiwa anak karena merasa dirinya
disisihkan. Karena itulah, Rasulullah saw. telah menerangkan bagaimana cara
memperlakukan anak dengan adil dan tidak pilih kasih. Rasulullah saw. bersabda:
‫َِِد ُك ْم‬kl ‫أْوال‬ ِ ‫اتقَّ ُوا هللاَ َوا ْع ِدل ُوا‬
klَْ ‫في‬
Bertakwalah kepada Allah, bersikaplah adil terhadap anak-anak kalian (HR
Muslim).
Mengistimewakan satu atas yang lainnya akan memberikan dampak yang buruk
terhadap anak, yaitu munculnya sikap cemburu, iri, dengki bahkan permusuhan yang
dapat berujung pada pemutusan tali persaudaraan. Selain itu, sikap pilih kasih juga akan
mengakibatkan memburuknya hubungan anak dengan orangtua. Akibatnya, hubungan
anak dengan orangtua pun menjadi tidak harmonis.
8. Mintalah bantuan orang ketiga.
Jika kakak memang kemudian membuat ulah dan susah dikendalikan, maka bisa saja
mempekerjakan pengasuh untuk membantu menjaga adik bayi pada saat-saat tertentu,
agar ibu tetap bisa memperhatikan si kakak. Buatlah komitmen dengan suami untuk
194
saling bekerjasama dalam mengurus dan merawat anak. Misalnya, saat adik bayi
menangis, suami harus segera tanggap untuk mengalihkan perhatian si kakak.
Dengan mengajarkan hal-hal tersebut, diharapkan kakak akan senang menyambut
kelahiran adik baru dan menyayanginya dengan tulus. Karena dengan saling menyayangi
keharmonisan hubungan kakak adik akan terjalin dengan erat, dan akan membuat kedua
orang tuanya bahagia

F. TEMPER TANTRUM
Temper tantrum ternyata adalah suatu kondisi emosional yang umum dialami oleh
anak-anak usia 1-4 tahun, terjadi pada anak-anak yang belum mampu menggunakan katakata
untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka akibat tidak terpenuhinya keinginan mereka,
atau hanya sekedar ingin untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya saja.
Dikutip dari Colorado State University Extension, R.J. Fetsch and B. Jacobson
mengatakan bahwa tantrum biasanya terjadi pada usia 2 sampai 3 tahun ketika anak-anak
membentuk kesadaran diri. Balita belum cukup memahami kata "aku" dan "keinginan
dirinya" tetapi sangat mudah untuk tahu bagaimana memuaskan apa yang diinginkan.
Tantrum adalah hasil dari energi tinggi dan kemampuan yang tidak mencukupi dalam
mengungkapkan keinginan atau kebutuhan "dalam bentuk kata-kata"
Ada banyak sebab temper tantrum. Beberapa penyebab di antaranya adalah indikator
masalah keluarga: Disiplin yang tidak konsisten, mengkritik terlalu banyak, orang tua yang
terlalu protektif atau lalai, anak-anak yang tidak memiliki cukup cinta dan perhatian dari
orang tua mereka, masalah dengan pernikahan, gangguan bermain, baik untuk masalah
emosional orang tua, bertemu dengan orang asing, persaingan dengan saudaranya, memiliki
masalah dengan bicara, dan penyakit atau sakit. Penyebab umum lainnya termasuk karena
rasa lapar atau lelah.
Temper tantrum juga terkait dengan pola asuh orang tua. Pola asuh yang terlalu
permisif dengan disiplin yang longgar membuat segala sesuatu harus dipenuhi. Sebaliknya,
terlalu otoriter tidak baik dalam pengasuhan anak, coba sekali-kali gunakan gaya
pengasuhan dengan lebih mendengarkan suara anak. Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya
pengasuhan yang belum mengakui hak-hak anak. Intinya adalah keseimbangan dalam
pengasuhan, kapan orangtua perlu bertindak disiplin dan kapan perlu mendengarkan
keinginan dan hak-hak anak.

195
Secara teori, tantrum biasanya terjadi pada anak usia 1-4 tahun dan hanya
berlangsung sekitar 2 menit. Karena ketika kemampuan verbal dan kontrol fisik seorang
anak sudah semakin membaik, sifat atau perilaku tantrum ini akan mereda dengan
sendirinya. Namun, tentu saja, menangani tantrum tak bisa sembarangan. Harus ada
pembinaan dari orangtua kepada anak tentang bagaimana mereka harus belajar mengontrol
diri dan mengatasi gejolak emosi mereka. Jika hanya melakukan pembiaran dengan
menganggap “ah, namanya juga anak-anak, nanti juga bakalan hilang sendiri” dan bahkan
menuruti setiap tuntutan anak, maka imbas ke depannya adalah anak akan tumbuh menjadi
anak yang bossy dan egois.
Berikut ini adalah petunjuk yang paling tepat dan bermanfaat tentang cara mengatasi
temper tantrum (Dikutip dari Children's Hospital of Philadelphia):
• Tetap tenang.
• Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan
aturan yang sudah disepakati bersama.
• Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya dalam pelukan sampai ia tenang.
• Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
• Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang tua menyerah, anak-anak belajar
untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu.
• Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain untuk menghentikan
kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
• Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
• Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari anak Anda.
• Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum telah selesai.
• Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.
Secara lebih detail, penanganan tempertantrum dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Cari tahu dan pelajari penyebab anak-anak menjadi tantrum.
Anak-anak cenderung mudah marah karena mereka lapar, sakit, bosan, kelelahan, atau
frustrasi. Mempelajari penyebab ini tentunya butuh observasi selama beberapa minggu,
tidak bisa hanya sehari atau 2 hari saja. Buat catatan-catatan perilaku keseharian anak,
dan kemudian pelajarilah catatan tersebut. Kita bisa mengetahui kapan anak cenderung
mudah marah, apa penyebabnya, kapan saja anak bisa tidak marah dan menurut, kondisi
emosinya saat ia sakit atau kelelahan, dan lain sebagainya. Dari catatan itulah nantinya
kita bisa mencari jalan untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya tantrum.

196
Bagaimanapun, menghindari penyebab tantrum itu lebih mudah daripada menghadapi
ledakan tantrumnya.
2. Perhatikan gejala awal anak tantrum.
Biasanya, sebelum anak benar-benar “meledak”, mereka akan menunjukkan tanda-tanda
merasa “kesulitan” atau frustrasi. Misalnya seperti mereka tampak tidak sabar
menyelesaikan sesuatu, membuang apa yang ada di tangannya, menarik napas
dalamdalam, ber-“ah-eh” (atau mimbik-mimbik – bahasa Jawa), atau perubahan mimik
wajahnya. Bila tanda-tanda semacam ini sudah mulai terlihat, segera berikan pertolongan
pertama : alihkan perhatiannya.
3. Alihkan perhatiannya.
Perlihatkan sesuatu yang dapat menarik perhatiannya, atau ajak anak melakukan hal seru
yang ia sukai, atau tawarkan untuk membacakan cerita. Sangat penting bagi kita untuk
tahu apa saja yang bisa mengalihkan perhatian anak. Dan sekali lagi, ini adalah
pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh setiap orangtua.
4. Pindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Anak-anak cenderung suka melempar apa yang ada di sekeliling mereka atau
bergulingguling di lantai saat mereka tantrum. Maka pindahkan ke tempat dimana ia
bebas berguling-guling atau menangis yang tidak ada barang-barang di sekitarnya yang
bisa mereka rusak. Atau jika sedang berada di luar rumah, pelukan ibu adalah tempat
teraman bagi seorang anak yang tantrum. Biarkan anak menangis dan peluk mereka.
Orang di sekitar mungkin terganggu, tapi abaikan perasaan malu dan tidak enak itu. Itu
wajar, dan setiap anak wajar mengalami tantrum. Yang tidak wajar adalah menuruti
semua keinginan anak.
5. Jangan menyerah dan menuruti apa yang diinginkan anak.
Ketika orang tua menyerah pada kemarahan anak dalam hitungan 2 menit atau 10 kali
pukulan (jika anak marah sambil memukul), atau saat orang tua merasa malu pada orang
lain di sekitar, maka anak-anak akan belajar dan menjadikan itu sebagai senjata canggih
mereka di kemudian hari. Mereka akan belajar bahwa jika mereka menangis dengan
gigih sedikit lagi, orang tua akan luluh dan memberikan apa yang mereka mau. Maka,
cobalah untuk tenang dan abaikan kemarahannya. Jika orang tua nampak ingin marah
dan mulai tersulut emosi, segeralah pergi dan hindari anak untuk sesaat sambil
menenangkan diri.
6. Jangan tertawakan anak yang sedang tantrum.

197
Anak yang sedang tantrum tidak boleh ditertawakan, dan jangan sampai membuat
mereka beranggapan bahwa marah itu lucu karena semua orang tertawa. Jika hal tersebut
dilakukan maka tantrum akan semakin menjadi.
7. Jangan respons keinginan anak sampai ia berhenti tantrum atau berteriak.
Anak-anak harus belajar bahwa setiap keinginan harus disampaikan dengan baik, bukan
dengan marah, berteriak, dan menangis. Anak-anak harus belajar dan tahu bahwa
orangtualah yang memegang kendali, bukan mereka. Dalam artian, mereka boleh
mengungkapkan keinginan dengan cara yang baik, namun tidak semua keinginan mereka
harus dipenuhi. Inilah sikap yang seharusnya dimiliki oleh orangtua. orangtualah yang
harusnya bisa mengendalikan anak, bukan anak-anak yang mengendalikan orang tua.
8. Berikan pelukan dan ajak anak bicara setelah tantrumnya reda. Orang tua wajib
menentramkan hati anak dan memberikan mereka pengertian tentang sikap-sikap yang
baik dan mengajari mereka cara mengungkapkan keinginan mereka dengan baik. Jika
Orang tua hanya membiarkan saja, tanpa memberikan mereka pengertian bahwa apa
yang mereka lakukan itu salah, maka semua cara di atas akan sia-sia. Anak-anak tidak
akan belajar dari sana dan akan menganggap bahwa tangisan dan kemarahan mereka
adalah hal yang biasa. Namun, ajaklah mereka untuk mengatasi dan mengolah emosi
mereka menjadi lebih baik.

G. MASALAH TOILET TRAINING


Toilet training adalah cara melatih anak untuk mengontrol kebiasaan membuang
hajatnya di tempat yang semestinya, sehingga tidak sembarang membuang hajatnya. Toilet
training bertujuan melatih anak untuk mampu BAK dan BAB di tempat yang telah
ditentukan dan juga melatih anak untuk dapat membersihkan kotorannya sendiri serta
memakai kembali celananya. Toillet Training juga merupakan pengetahuan baru bagi anak
anda.
Terdapat dua hal penting dalam melatih toilet training pada anak.
Pertama, latihlah anak hingga berhasil melakukan toilet training. Biasanya, anak akan
kurang menyukai perasaan basah jika celana ataupun bajunya basah. Dan saat mereka
bermain berjam-jam dengan celana yang basah, kemungkinan lebih sulit baginya untuk
belajar toilet training bahwa itu merupakan hal yang penting baginya.
Kedua, anak harus mampu berkomunikasi dengan orangtuanya saat mereka akan
menggunakan kamar mandi. Dengan begitu, ia akan lebih mudah untuk belajar toilet
training.

198
Waktu yang terbaik mengajarkan toilet training adalah pada usia 1-3 th. Kebiasaan
anak balita buang hajat pada tempat yang tidak semestinya pada anak di bawah usia 2 tahun
merupakan hal yang wajar. Anak di bawah usia 2 tahun mengompol karena kontrol kandung
kemih belum sempurna. Jika anak berumur lebih dari 3 tahun masih BAB/BAK tidak pada
tempatnya maka perlu mendapat perhatian serius. Mungkin anak anda mengalami
kemunduran. Oleh karenanya kita perlu mengajarkan toilet training kepada anak sejak dini.

Ada beberapa tanda yang bisa digunakan untuk mengenali anak sudah siap untuk diajarkan
toilet training antara lain:
• Setelah tidur siang atau minimal 2 jam dalam sehari, anak dalam keadaan kering (tidak
mengompol)
• Anak memberikan tanda-tanda atau kata-kata (keinginan) untuk membuang hajat.
• Keinginan membuang hajatnya bisa diprediksi atau berupa kebiasaan.
• Anak bisa mengikuti petunjuk sederhana
• Anak bisa berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka pakaian/celana sendiri.
• Anak merasa tidak nyaman dengan diapers yang kotor dan ingin diganti  Anak
tertarik dengan sendirinya menggunakan toilet atau pispotnya.
Beberapa masalah yang mungkin saja akan terjadi ketika mengajarkan toilet traing
pada anak, seperti:
 Anak tidak tertarik dengan berlatih toilet training karena mereka merasa usia mereka
belum tepat dan belum siap untuk berlatih toilet training
 Toilet training dilakukan hanya atas dasar pemaksaan dari orangtua, maka pelatihan
toilet training pada anak pun hanya akan menjadi hal yang sulit.
 Balita takut melakukannya di toilet orang dewasa karena sangat besar, atau takut terjatuh
saat mereka akan menyiramnya dan dalam hayalan mereka berpikir mereka akan terbawa
dengan arus air. beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengajarkan Toilet
Training pada Balita:
1. Pastikan balita siap.
Umumnya balita bisa diajak toilet training setelah otot-ototnya mulai dapat mengontrol
kandung kemih pada usia di atas 18 bulan. juga ditandai dengan kesiapan emosi, fisik
dan psikologis di usia sekitar 2-3 tahun. Tanda-tandanya antara lain, dapat duduk tegak,
dapat membuka-memakai celana, bisa memahami intruksi sederhana dan sudah bisa
mengatakan keinginannya.
2. Biasakan kegiatan kamar mandi.

199
Mulai kenalkan dan biasakan ia pipis dan buang air besar (BAB) di pispot atau potty
chair. Biarkan ia memilih agar ia suka menggunakannya. Perlihatkan ketika membuang
dan mem-flush kotorannya dari popok di kloset. Ajak anak ketika kita menggunakan
toilet supaya ia makin paham perlunya toilet. Ceritakan secara sederhana cara pipis dan
bab serta proses memakai pispot atau toilet, jelaskan tentang alat kelamin dan fungsinya,
bacakan cerita atau dongeng tentang pispot, dan belikan ia celana dalam seperti layaknya
anak sudah besar.
3. Atur jadwal.
Mengatur asupan cairan dan makanan ke tubuh balita diperlukan untuk mengatur
interval ke kamar mandi. Amati jadwal siklus pipis dan buang air besarnya, misalnya ia
biasa pup sekitar jam 9 pagi dan pipis 1 jam sekali. Siklus pipis dan bab ini memudahkan
kita mengajaknya menyalurkan dorongan bak dan bab di tempat dan waktu yang tepat.
4. Konsisten.
Pastikan pula pengasuh anak mampu secara konsisten melaksanakan pelatihan yang kita
terapkan sehingga tidak terjadi kebingungan. Beri informasi lengkap dan detil mengenai
kebiasaan dan jadwal pipis dan balita. Konsisten membimbing balita akan membuatkan
cepat paham dan maik trampil memakai toilet.
5. Pakai cara seru.
Lambungkan kreativitas untuk mengajak balita melakukan toilet training agar lebih seru.
kita dapat memasang obat khusus yang tidak berbahaya untuk membuat air di kloset
menjadi biru, memasang papan target untuk balita menempel stiker tanda berhasil
memakai pispot/toilet dengan benar. Atau menempatkan boneka favorit sebagai teman
ketika pipis atau pup, dan cara lainnya. Agar ia gembira dan selalu bersemangat
melakukan toilet training.
6. Beri pujian.
Rayakan bila ia berhasil melakukan pipis dan pup dengan benar. Hadiahi dengan pujian.
Jadikan hal toilet training sesuatu yang penting dan terbaik dalam hidupnya. Kalaupun
terjadi „kecelakaan‟ hindari untuk menghukumnya, katakan saja tidak suka. Wajah
marah dan kecewa hanya akan membuat anak takut dan malah lebih sering tidak mau
mengatakan bahwa ia ingin pipis atau pup.

H. TIDAK MANDIRI / “CENGENG”


Anak cengeng merupakan sebutan bagi anak yang sering menangis. Bahkan hal
sepele pun bisa menyebabkan ia menangis. Pada dasarnya menangis merupakan ekspresi

200
yang wajar, terlebih bagi anak-anak. Namun jika anak terlalu sering menangis bahkan hal
sepele pun bisa menyebabkan ia menangis, tentu hal ini patut mendapatkan perhatian lebih
dari orang tua. Anak cengeng sebenarnya terjadi karena anak tidak memiliki cara lain dalam
mengungkapkan apa yang ia rasakan. Membantu anak mengungkapkan apa yang ia rasakan
bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak cengeng.
Perasaan marah, malu atau sedih adalah bagian dari emosi yang normal pada masa
kanak-kanak. Tetapi orang tua perlu mengetahui tentang cara meredakan emosi anak yang
meluap-luap agar anak tidak tumbuh menjadi orang yang kasar, manja, atau cengeng. Pada
anak yang terlalu sensitive, mereka cenderung akan merespons rasa sedih, marah, kecewa
dan malu dengan menangis. Intensitas dan kualitas tangisan setiap anak memang berbeda
satu sama lain. Ada anak yang jarang menangis atau hanya menangis kala benar-benar
merasa sakit. Tetapi ada juga anak yang sebentar-sebentar menangis bahkan disertai teriakan
dan amukan.
Untuk mengatasi anak yang terlalu sering menangis maka beberapa langkah berikut
ini dapat diterapkan:
1. mengatasi penyebabnya. Ini berarti gangguan kesehatan, trauma psikis, tekanan
mental, keinginan yang tak terwujud harus dicarikan solusinya terlebih dulu. Tak
mungkin mengatasi masalah jika penyebabnya tak ditangani. Jika tak bisa menemukan
sendiri akar masalahnya, mendatangi ahli untuk berkonsultasi, dapat dilakukan.
Lakukan pendekatan kepada anak. Anak 1-2 tahun biasanya lebih mudah didekati
sebab metakognisinya belum sekuat di usia 2-3 tahun.
2. pada anak 1-2 tahun (yang kita anggap cengeng) adalah dengan masuk ke dalam
dunianya. Pahami apa yang terjadi pada si kecil lalu berikan ia kenyamanan/berikan
apa yang dibutuhkan anak. Sederhananya, jadilah sosok yang siap membantu anak.
Setelah itu masukkan nilai-nilai padanya dengan menjadi panutan baginya. Jangan
mudah meluapkan emosi di depan anak, selalu berkata santun, dan menunjukkan kasih
sayang dengan baik.
3. untuk anak usia 2-3 tahun, metakognisi yang sudah telanjur melekat padanya perlu
diubah. Cari tahu cara yang lebih baik untuk memperoleh keinginan/kebutuhan anak
dengan cara memahami dunianya. “Jangan menangis, bilang saja kalau Adek mau
main,” katakan selalu dengan cara Anda, bahwa bicara lebih bisa dimengerti daripada
menangis sampai anak benar-benar memahaminya. Lambat laun anak akan mengubah
kebiasaanya. Pada kasus ini reward dan punishment dapat diberikan.

201
4. Melakukan terapi Gelombang Otak Self Confidence For Children. Terapi Gelombang
Otak Self Confidence For Children merupakan sebuah terapi yang dirancang khusus
oleh para ahli untuk meningkatkan rasa percaya diri anak, menjadikan anak lebih
mandiri serta menghilangkan gangguan mentalitas seperti perasaan minder, cemas,
perasaan takut, cengeng, melankolis dll. Terapi ini bekerja dengan memberikan
stimulus gelombang otak dengan frekwensi tertentu yang sudah disesuaikan dengan
otak anak, agar anak bisa tumbuh menjadi anak yang lebih pemberani, lebih periang,
tidak cengeng serta lebih percaya diri yang tinggi dalam menjalani sesuatu.
Dalam melakukan langkah-langkah di atas, beberapa hal berikut ini harus diperhatikan:
 Tidak memarahi atau memukul anak
Memarahi atau memukul anak saat anak menangis tidak akan menghentikan tangis anak.
Hal ini justru akan membuat tangis anak menjadi lebih keras. Selain itu anak akan
meniru apa yang Anda lakukan, anak juga akan memarahi atau memukul jika ada orang
lain yang menangis, karena ini merupakan cara yang orang tua mereka ajarkan.anak
untuk belajar mengungkapkan keinginannya.
 Mengajari anak cara berkomunikasi yang benar
Mengajari anak cara berkomunikasi yang benar merupakan cara mengatasi anak cengeng
selanjutnya. Sebenarnya anak menjadi cengeng karena ia tidak tahu cara lain untuk
mengungkapkan apa yang ia rasakan. Mengajari anak cara berkomunikasi yang benar
akan membantu anak dalam mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
 Tidak terlalu memanjakan anak
Cara mengatasi anak cengeng berikutnya adalah jangan terlalu memanjakan anak.
Terlalu memanjakan anak akan membuat anak terbiasa mendapatkan apa yang ia
inginkan. Ketika ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan menangis merupakan cara
ampuh agar apa yang ia inginkan bisa dituruti oleh orang tuanya
 Melatih anak untuk belajar mengungkapkan keinginannya
Cara mengatasi anak cengeng yang terakhir adalah dengan melatih anak untuk belajar
mengungkapkan keinginannya. Ajari anak bahwa dengan menangis, orang tua tidak akan
mengetahui apa yang diinginkan anak. Justru ketika anak mau berbicara untuk
mengungkapkan apa yang ia inginkan orang tua akan mempertimbangakan keinginan
anak. Walaupun tidak semua keinginan anak selalu dituruti, namun cara ini lebih efektif
dari pada menangis.

202
LATIHAN
1. Jelaskan definisi kesehatan psikologis dan sebutkan ciri anak yang sehat psikologisnya
2. Bagaimana peran kesehatan psikologis bagi tumbuh kembang dan masa depan anak
3. Buat langkah-langkah yang dapat dilakukan guru untuk menjaga
keseimbangan/kesehatan psikologis anak.

TUGAS
Buat sebuah kegiatan di PAUD yang dapat dilakukan guru untuk menjaga sesehatan
psikologis anak, membuat anak lebih positif, sportif, mandiri, dan bahagia.

PENUTUP

Menjaga kesehatan anak sangat penting agar dapat memastikan anak dapat tumbuh
dengan optimal, oleh sebab itu orang tua, guru dan masyarakat harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam memastikan kesehatan anak baik fisik maupun psikologisnya. Oleh
sebab itu dengan adanya modul ini diharapkan mahasisw mampu menjelaskan berbagai hal
mengenai kesehatan dan gizi anak, seperti pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi
gizianak, memberikan asupan gizi sesuai dengan karakteristik anak pada saat makan dan
snack di sekolah, serta dapat melakukan tindakan pencegahan gangguan kesehatan dan
asupan gizi pada anak.

203
DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri. 2010. Waspadai Gizi Balita Anda. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Arifianto. 2013. Orang Tua Cermat Anak Sehat. Jakarta: Gagas Media.
Dedi Alamsyah. 2013. Pemberdayaan Gizi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Hapsari, Dewi. 2014. Waspadai Gizi Buruk Pada Balita. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Mahoney, LT, Bums TL, Stanford W, Thompson BH, Witt JD, Rost CA, Lauer RM. 1996
Coronary risk factors measured in childhood and young adult life are associated with
coronary artery calcification in young adults: the Muscatine Study. J Am Coll Cardiol;
27:277-284.
M Ichsan, Yuliati dan Sri Redjeki. 1994/1995. Ilmu Kesehatan dan Gizi. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Pudjiadi, dkk. 2013. 250 Tanya Jawab Kesehatan Anak. Jakarta: Gramedia.
Santoso dan Ranti. 2009. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.
Santoso, Soegeng & Ranti, Anne lies. 2009. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta dan
Bina Adiaksara
Siswanto. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
WHO. 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Geneva.
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Internet dan sumber lainnya.

204
205

Anda mungkin juga menyukai