Anda di halaman 1dari 20

1 Pendahuluan

Topik ini meliputi dua hal utama, yaitu pembentukan


persekutuan dan pembagian laba atau pembebanan rugi
persekutuan.

1.1 Pengertian Persekutuan


Unsur Persekutuan:
Penggolongan Persekutuan:

1.2 Perjanjian Persekutuan


Isi perjanjian persekutuan mengenai:

1.3 Karakteristik Persekutuan


Karakteristik utama persekutuan:

2 Akuntansi Pembentukan Persekutuan


Cara pembentukan persekutuan:
A. Mendirikan perusahaan baru
B. Mengubah kepemilikan perusahaan perseorangan yang
sudah ada
C. Mengubah kepemilikan perusahaan persekutuan yang
sudah ada

Bagian-1 Partnershi
p
1
2.1 Pendirian Perusahaan Baru
 Tanpa Bonus dan Goodwill
 Bonus
 Goodwill

2.1.1 Pembentukan Persekutuan Tanpa Bonus dan Goodwill


 Pembentukan Persekutuan dengan Setoran Kas Tanpa Bonus
dan Goodwill

 Contoh Pembentukan Persekutuan dengan Setoran Kas


Pada tanggal 5 Januari 2020, Bapak Aman (A) dan Bapak
Bambang (B) sepakat membentuk persekutuan. Masing-masing
partner menyetorkan uang tunai sebesar Rp 200.000.000,00.
Modal masing-masing partner diakui sebesar setoran modalnya.

Diminta:
Jurnal untuk mencatat pembentukan persekutuan dengan
setoran kas

 Jurnal Pembentukan Persekutuan dengan Setoran Kas

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
 Pembentukan Persekutuan dengan Setoran Kas dan Non Kas
Tanpa Bonus dan Goodwill

 ContohPembentukan Persekutuan dengan Setoran Kas dan


Non Kas

Pada tanggal 5 Januari 2020, Bapak Aman (A) dan Bapak


Bambang (B) sepakat membentuk persekutuan.
 Sebagai setoran modal awal, Bapak A menyetorkan tanah
dan bangunan. Tanah memiliki harga perolehan Rp
140.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 200.000.000,00,
sedangkan bangunan memiliki harga perolehan Rp
160.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 80.000.000,00.
 Sebagai setoran modal awal, Bapak B menyerahkan uang
tunai Rp 80.000.000,00 dan persediaan yang memiliki harga
perolehan Rp 120.000.000,00 dengan nilai wajar Rp
80.000.000,00.
 Kedua partner mengakui modal masing-masing sebesar
setoran modalnya.

Diminta:
Jurnal untuk mencatat pembentukan persekutuan dengan
setoran kas dan non kas

Jawaban:

 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal A

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal B

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

2.2 Pembentukan Persekutuan dengan Bonus atau Goodwill

2.2.1 Pembentukan Persekutuan dengan Bonus

 Contoh Pembentukan Persekutuan dengan Bonus

Pada tanggal 5 Januari 2020, Bapak Aman (A) dan Bapak


Bambang (B) sepakat membentuk persekutuan;
 Sebagai setoran modal awal, A menyetorkan tanah dan
bangunan. Tanah memiliki harga perolehan Rp
120.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 180.000.000,00,
sedangkan bangunan memiliki harga perolehan Rp
120.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 180.000.000,00.
 Sebagai setoran modal awal, Bapak B menyerahkan uang
tunai Rp 120.000.000,00 dan persediaan yang memiliki
harga perolehan Rp 180.000.000,00 dengan nilai wajar Rp
120.000.000,00.
 Bapak A dan Bapak B sepakat bahwa jumlah modal yang
diakui untuk masing-masing partner sebesar Rp
300.000.000,00. Dengan kata lain, jumlah modal yang diakui
untuk masing-masing partner adalah sama.

Diminta:
A. Jurnal untuk mencatat pembentukan persekutuan
B. Jurnal untuk mencatat pemberian bonus
Jawaban:

 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal A

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal B

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

 Cara Penghitungan Bonus (dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Jumlah


Setoran Modal
Bonus
Modal

 Jurnal untuk Mencatat Bonus

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
2.2.2 Pembentukan Persekutuan dengan Goodwill

 Contoh Pembentukan Persekutuan dengan Goodwill

Pada tanggal 5 Januari 2020, Bapak Aman (A) dan Bapak


Bambang (B) sepakat membentuk persekutuan;
 Sebagai setoran modal awal, Bapak A menyetorkan tanah
dan bangunan. Tanah memiliki harga perolehan Rp
120.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 180.000.000,00,
sedangkan bangunan memiliki harga perolehan Rp
120.000.000,00 dengan nilai wajar Rp 180.000.000,00.
 Sebagai setoran modal awal, Bapak B menyerahkan uang
tunai Rp 120.000.000,00 dan persediaan yang memiliki
harga perolehan Rp 180.000.000,00 dengan nilai wajar Rp
120.000.000,00.
 Bapak A dan Bapak B sepakat bahwa jumlah modal yang
diakui untuk partner A sebesar Rp 180.000,00 dan jumlah
ini merupakan 50% dari modal yang diakui untuk
persekutuan.

Diminta:
A. Jurnal untuk mencatat pembentukan persekutuan
B. Jurnal untuk mencatat pembentukan goodwill

Jawaban:

 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal A

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
 Jurnal untuk Mencatat Setoran Modal B

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

 Cara Penghitungan Goodwill (dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Jumlah


Setoran Modal
Goodwill
Modal

 Jurnal untuk Mencatat Goodwill

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
3 Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
Laba atau rugi persekutuan dapat dibagikan kepada masing-
masing partner atau partner dengan cara:
A. Dibagi sama.
B. Dibagi dengan menggunakan rasio tertentu.
C. Dibagi berdasarkan perbandingan modal.
D. Dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, kemudian
sisa dibagi dengan menggunakan metode A, B atau C.
E. Dibagi dengan memperhitungkan gaji dan atau bonus,
kemudian sisa dibagi dengan menggunakan metode A, B
atau C.
F. Dibagi dengan memperhitungkan bunga modal, gaji dan
atau bonus, kemudian sisa dibagi dengan menggunakan
metode A, B atau C.

Berikut ini adalah data keuangan dari persekutuan “ABC” yang


akan digunakan dalam memahami contoh penerapan metode
pembagian laba atau rugi:

a) Pada tanggal 14 Januari 2018, Bapak Aman (A), Bapak Bambang


(B) dan Bapak Cahyo (C) sepakat membentuk persekutuan.
Untuk membentuk persekutuan “ABC” para partner sepakat:
i. Bapak A menyetorkan uang tunai sebesar Rp 4.000.000,00.
ii. Bapak B menyerahkan tanah dan bangunan dengan nilai
wajar Rp 8.000.000,00.
iii. Bapak C menyerahkan 1 unit mesin dengan nilai wajar Rp
6.000.000,00.
b) Selama tahun 2020 persekutuan mendapatkan laba bersih
sebesar Rp 810.000,00.
c) Di bawah ini mutasi modal untuk masing-masing partner
selama tahun 2020: (dalam ribuan)

Modal, A
Tanggal Keterangan F Debit Kredit Saldo
Jan. 1 Saldo Rp 600,00
Mei 1 Setoran Rp 300,00 900,00

Modal, B
Tanggal Keterangan F Debit Kredit Saldo
Jan. 1 Saldo Rp 1.200,00
Sep 1 Penarikan Rp 600,00 600,00

Modal, C
Tanggal Keterangan F Debit Kredit Saldo
Jan. 1 Saldo Rp 1.200,00
3.1 Laba atau Rugi Dibagi Sama

 Contoh Laba atau Rugi Dibagi Sama

 Cara Pembagian Laba dengan Metode Dibagi Sama (dalam


rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


Bagian Laba

Keterangan:
 Masing-masing partner mendapatkan bagian atas laba
sebesar:

 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba*

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

*
Keterangan:
Jurnal untuk mencatat pembagian laba di atas merupakan salah satu jurnal
penutup (closing entry) yang dibuat oleh perusahaan setiap akhir periode
akuntansi.
3.2 Laba atau Rugi Dibagi dengan Rasio Tertentu

 Contoh Laba atau Rugi dengan Rasio Tertentu

 Cara Pembagian Laba dengan Metode Rasio Tertentu


(dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah

 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
3.3 Laba atau Rugi Dibagi Menurut Perbandingan Modal
Terdapat beberapa jenis modal yang dapat digunakan
sebagai dasar perbandingan, yaitu:
A. Modal Mula-mula
B. Modal Awal Periode
C. Modal Akhir Periode
D. Modal Rata-rata

3.3.1 Laba atau Rugi Dibagi Menurut Perbandingan Modal


Mula-mula

 Contoh Laba atau Rugi dengan Rasio Modal Mula-mula

 Penentuan Rasio Berdasarkan Modal Mula-mula

Keterangan Jumlah Perbandingan


Modal A
Modal B
Modal C
Jumlah

 Cara Pembagian Laba Menurut Rasio Modal Mula-mula


(dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

3.3.2 Laba atau Rugi Dibagi Menurut Perbandingan Modal


Awal Periode
 Contoh Laba atau Rugi dengan Rasio Tertentu

 Penentuan Rasio Berdasarkan Modal Awal Periode

Keterangan Jumlah Perbandingan


Modal A
Modal B
Modal C
Jumlah

 Cara Pembagian Laba Menurut Rasio Modal Awal Periode


(dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

3.3.3 Laba atau Rugi Dibagi Menurut Perbandingan Modal


Akhir Periode

 Contoh Laba atau Rugi dengan Rasio Tertentu

 Penentuan Rasio Berdasarkan Modal Akhir Periode

Keterangan Jumlah Perbandingan


Modal A
Modal B
Modal C
Jumlah

 Cara Pembagian Laba Menurut Rasio Modal Akhir Periode


(dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

3.3.4 Laba atau Rugi Dibagi Menurut Perbandingan Modal


Rata-rata

 Contoh Laba atau Rugi dengan Rasio Modal Rata-rata

 Penentuan Rasio Berdasarkan Modal Rata-rata

Penentuan Modal Rata-rata:

Jangka Jumlah Modal


Keterangan Waktu Modal Rata-rata
Modal A
Modal B
Modal C

Penentuan Rasio Menurut Modal Rata-rata

Keterangan Jumlah Perbandingan


Modal A
Modal B
Modal C
Jumlah
 Cara Pembagian Laba Menurut Rasio Modal Rata-rata
(dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah

 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

3.4 Laba atau Rugi Dibagi dengan Memperhitungkan Bunga


Modal

 Contoh Laba atau Rugi dengan Memperhitungkan Bunga


Modal

Berdasarkan data keuangan persekutuan ABC dan para


partner sepakat:
 Memberikan bunga modal sebesar 20% kepada partner A.
Bunga modal tersebut dihitung berdasarkan modal awal
periode.
 Membagi sisa laba atau rugi dengan menggunakan rasio
A:B:C, yaitu 2:5:3.

Berikut ini adalah pembagian laba dan pencatatan akuntansi


atas pembagian tersebut.
 CaraPembagian Laba dengan Memperhitungkan Bunga
Modal (dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


Bunga Modal
Sisa Laba:

Keterangan:
 Penghitungan Bunga Modal
Bunga modal =

 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit
3.5 Laba atau Rugi Dibagi dengan Memperhitungkan Gaji
dan Bonus

 Contoh Laba atau Rugi dengan Memperhitungkan Gaji


dan Bonus

Berdasarkan data keuangan persekutuan ABC dan para


partner sepakat:
 Gaji diberikan kepada partner C sebesar Rp 150.000,00.
 Bonus diberikan kepada partner A sebesar 10% dari laba
bersih setelah dikurangi gaji dan bonus.
 Membagi sisa laba atau rugi dengan menggunakan rasio
A:B:C, yaitu 2:5:3.

Berikut ini adalah pembagian laba dan pencatatan akuntansi


atas pembagian tersebut.

 CaraPembagian Laba dengan Memperhitungkan Gaji dan


Bonus (dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


Gaji
Bonus
Sisa Dibagi:

Laba

Keterangan:
 Penghitungan Bonus
Bonus = 10% x (Laba Bersih – Gaji – Bonus)
 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

3.6 Laba atau Rugi Dibagi dengan Memperhitungkan Bunga


Modal, Gaji dan Bonus

 Contoh Laba atau Rugi dengan Memperhitungkan Gaji


dan Bonus

Berdasarkan data keuangan persekutuan ABC, para partner


sepakat bahwa:
 Bunga modal diberikan kepada partner A sebesar 50%
dari modal mula-mula
 Gaji diberikan kepada partner C sebesar Rp 150.000,00.
 Bonus diberikan kepada partner A sebesar 10% dari laba
bersih setelah dikurangi gaji dan bonus.
 Membagi sisa laba atau rugi dengan menggunakan rasio
A:B:C, yaitu 2:5:3.

Berikut ini adalah pembagian laba dan pencatatan akuntansi


atas pembagian tersebut.
 Cara Pembagian Laba dengan Memperhitungkan Bunga
Modal, Gaji dan Bonus (dalam rupiah)

Keterangan Partner A Partner B Partner C Jumlah


Bunga Modal
Gaji
Bonus
Sisa Dibagi:

Laba

Keterangan:
 Penghitungan Bunga Modal
Bunga Modal = 50% x Modal Mula-mula Partner A

 Penghitungan Bonus
Bonus = 10% x (Laba Bersih – Gaji – Bonus)

 Jurnal untuk Mencatat Pembagian Laba

Nama Akun Jumlah


Tanggal
Keterangan Debit Kredit

Anda mungkin juga menyukai