Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang harus tetap
berkembang dan terjangkau dalam pelayananannya kepada masyarakat.
Adapun pelayanan kesehatan rumah sakit yang harus diberikan tiap
perorangannya adalah pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat[ CITATION Pre09 \l 1033 ].
Rumah sakit umum dibedakan menjadi 4 tipe kelas, yaitu kelas A. B, C,
D. Pada rumah sakit kelas C sekurang-kurangnya memiliki 4 spesialistik
dasar pelayanan kesehatan. Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang
baik dan benar demi kebutuhan masyarakat, perencanaan perancangan
rumah sakit harus sesuai dengan pedoman teknis yang telah dibuat oleh
Kementrian Kesehatan. Pedoman teknis berlaku dalam hal mengatur
kebutuhan sarana dan prasarana bangunan gedung [ CITATION Dep07 \l 1033 ]
Teknologi perancangan bangunan kedepannya akan terus berkembang
dengan banyaknya inovasi-inovasi yang diciptakan oleh manusia. Sebagai
contohnya adalah perancangan bangunan diatas air, dimana ide terebut bisa
menjadi solusi atas keberlanjutan bangunan gedung dalam menghadapi
desakan kebutuhan lahan dan perubahan iklim global. Kurangnya contoh
bangunan diatas air juga menjadi salah satu faktor agar teknologi semacam
ini harus terus dicoba demi evaluasi dan perkembangan yang lebih baik lagi
bangunan gedung diatas air [ CITATION Hab15 \l 1033 ].
Potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim dengan luas
perairan mencapai 70% dari seluruh wilayah yang dimiliki, bisa
dimanfaatkan lebih baik lagi sebagai wadah perkembngan teknologi.
Pemnfaatan perairan laut Indonesia saat ini baru sebatas pembangunan jalan
tol, dan bangunan lepas pantai lain yg hanya berupa tambang minyak dan
batu bara [ CITATION BAP19 \l 1033 ].
Salah satu wilayah yang langsung berbatasan dengan perairan laut ada di
bagian utara Pulau Jawa, tepatnya berada di Kabupaten Jepara. Di wilayah

1
ini memiliki batas barat dan utara dengan Laut Jawa [ CITATION Din181 \l
1033 ].
Dilihat dari data yang ada, sampai saat ini Kabupaten Jepara hanya
memiliki total 5 rumah sakit, dengan persebaran yang tidak merata
(kemkes.go.id). Hal ini membuat penulis tertarik untuk merencanakan
perancangan arsitektur di Kabupaten Jepara dengan pemanfaatan lahan
perairan yang ada. Diharapkan potensi seperti ini bisa dijadikan sebagai
contoh awal inovasi arsitektur bagi para perancang, untuk kemajuan
teknologi yang dibutuhkan manusia kedepannya.

1.2. Tujuan dan Sasaran


Dari latar belakang tersebut penulis mempunyai beberapa tujuan dalam
program perencanaan perancangan arsitektur yang akan dilakukan, sebagai
berikut :
 Membuat rancangan desain kreatif dan inovatif sebuah rumah
sakit kelas C di atas perairan Kabupaten Jepara.
 Sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Perancangan
Arsitektur 5.

1.3. Manfaat
Diharapkan dari hasil perancangan ini bisa memberikan suatu inovasi
serta solusi permasalahan bagi lingkungan yang ada di sekitar lokasi
perancangan dalam bentuk desain arsitektural.

1.4. Ruang Lingkup


Lokasi tapak berada di pesisir pantai Kabupaten Jepara dengan cakupan
wilayah se-kabupaten.

2
1.5. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan sebagai acuan perancangan adalah studi literatur
dan studi preseden. Studi literatur sebagai pedoman dalam teori dan
perhitungan yang digunakan. Sedangkan studi preseden digunakan sebagai
referensi dalam pemilihan konsep desain yang akan diterapkan.

1.6. Sistematika Pembahasan


Penyusunan laporan program perencanaan perancangan arsitektur ini
memuat beberapa bab, antara lain :
1) BAB I
Membahas tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang
lingkup, serta metode pembahasan dalam menyusun laporan.
2) BAB II
Membahas tentang tinjauan umum bangunan waterfront dan rumah sakit
umum kelas C.
3) BAB III
Membahas tentang data dan analisis lokasi tapak yang digunakan dalam
perencanaan perancangan.
4) BAB IV
Membahas Tentang kesimpulan, anggapan, dan batasan.
5) BAB V
Membahas tentang pedoman besaran ruang yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai