KUIS PERPAJAKAN

Pertanyaan dan jawaban:

1. Apa yang dimaksud NPWP?

NPWP adalah singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP adalah nomor yang diberikan
kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya. Fungsi lain dari NPWP adalah untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran
pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.

2. Apa yang dimaksud pengusaha kena pajak?

Pengusaha Kena Pajak atau PKP adalab pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang
Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.

3. Apa yang dimaksud SPT?

SPT adalah kependekan dari Surat Pemberitahuan yang memiliki definisi surat yang oleh Wajib
Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak
dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

4. Bagaimana keberatan dan banding dapat dilakukan?

Tata caranya adalah Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal
Pajak, kemudian pengajuan keberatan yang dituangkan dalam bentuk Surat Keberatan
sebagaimana dan harus memenuhi persyaratan yang ada, seperti diajukan secara tertulis dalam
Bahasa indonesia, mengemukakan jumlah pajak terutang yang dipotong atau jumlah rugi
menurut perhitungan, dan Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar
kemudian surat keberatan diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak dikirim Surat Ketetapan
Pajak. Kemudian dalam 12 bulan Direktorat Jenderal Pajak akan memberi keputusan. Apabila
belum, maka dianggap dikabulkan.

Tata cara pengajuan Banding adalah Wajib pajak mengajukan permohonan banding hanya
kepada badan peradilan pajak atas surat keputusan keberatan dimana putusan pengadilan
pajak merupakan putusan penhadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara.
Permohonan banding diajukan paling lama 3 bulan sejak surat Keputusan Keberatan diterima
dengan syarat yang ada seperti tertulis dalam bahasa indonesia, mengemukakan alasan jelas
dan melampirkan salinan Surat Keputusan Keberatan.

5. Siapa yang melakukan pemeriksaan pajak?

Jawabannya adalah Direktu Jenderal Pajak.