NIM/NPM : PROGRAM : PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA SEMESTER : KELAS :
TUGAS RESUME PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian berarti pencarian teori, pengujian teori, atau pemecahan masalah,
sedangkan menurut Kerlinger (1978), mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari proposisi-proposisi hipotesis tentang hubungan-hubungan yang diperkirakan antara gejala-gejala alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan secara jelas. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Dalam beragam penelitian pasti terdapat masalah-masalah yang harus dikaji dan terselesaikan. Definisi masalah banyak diartikan oleh para peneliti, dan sebagian menjadi acuan untuk penulisan sebuah karya ilmiah. Saya berpendapat bahwa definisi masalah yang dikaitkan dalam penelitian merupakan titik tolak dari seluruh kegiatan keilmuan yang akan dilakukan. Adapun dalam penelitian kuantitatif terdapat masalah-masalah yang harus dikaji dan diselesaikan oleh peneliti. Masalah penelitian adalah suatu pernyataan yang memerlukan pembahasan, pemecahan informasi yang menyiratkan adanya kemungkinan pengumpulan dan analisis data secara empiris yang dapat dirumuskan melalui proses penelitian,baik penjelasan deskriftif tentang satu variabel. Masalah penelitian harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya: baru, bermanfaat, menarik dan menantang secara intelektual, sesuai dengan keahlian peneliti, tersedia data dan metode, tersedia alat khusus bila diperlukan, penyandang dana dan kerjasama administratif, tersedia biaya dan waktu yang cukup, dan tidak membahayakan baik bagi peneliti ataupun orang lain. Mendefinisikan masalah penelitian adalah bahan bakar yang menggerakkan proses ilmiah, dan merupakan dasar dari setiap metode penelitian dan desain eksperimental, dari percobaan benar untuk studi kasus. Kriteria-kriteria di atas tidak bersifat harus dipenuhi secara keseluruhan menurut saya. Masalah penelitian tidak harus baru, bisa saja mengkritisi penelitian yang sudah ada. Lalu bisa saja penelitian tidak harus sesuai dengan keahlian yang dimiliki karena walaupun tidak sesuai keahlian kita masih bisa belajar dari berbagai sumber. Dalam buku Methods of Psychological Research dijelaskan bahwa masalah penelitian dapat diperoleh dengan cara-cara:(1) observasi; (2) brainstorming (teknik kreatifitas individu) (3) theoretical prediction (prediksi teoritis) (4) technological development (perkembangan teknologi) (5) knowledge of the research literature (pengetahuan tentang penelitian), dan kombinasi dari metode-metode tersebut. Untuk dapat memilih masalah secara tepat kita perlu menyusun masalah-masalah itu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dapat menjadi acuan dalam memilih masalah dalam penelitian adalah tingkat kepentingan, nilai strategis, dan nilai prerekuisit. Akhirnya kita dapat memilih masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Masalah-masalah tersebut misalnya : Apakah yang menyebabkan siswa tidak dapat mengemukakan suatu hipotesis dalam pelajaran?, Apa dampak yang mendasari kurangnya keaktifan siswa dan kreativitas siswa dalam pelajaran?, Apakah minat belajar siswa dalam suatu pelajaran berbanding sama dengan pelajaran-pelajaran yang lain dalam proses pembelajarannya?, dan memungkinkan masih banyak masalah-masalah yang dapat dikaji dan diteliti sebagai bahan kajian masalah dalam penelitian kuantitatif.