1. Indische Comptabiliteitswet yang lebih dikenal dengan nama ICW Stbl. 1925 No. 448
Dalam perkembangannya ICW mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya
yaitu :
a) Tahun 1954 berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1954 yang disahkan dengan
UU No. 12 tahun 1955.
Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1954 tentang
Mengubah “Indonesische Comptabiliteitswet" (Staatsblad 1925 No. 448) dan
"Indonesische Bedrijvenwet" (Staatsblad 1927 No. 419) berisi mengenai
penetapan tentang perubahan sistem Stelsel hal (Virement Stelsel) diganti jadi
kas stelsel. Pokok dari pada kasstelsel ini ialah, bahwa hanya
pengeluaranpengeluaran dan penerimaan-penerimaan yang di dalam waktu dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember sungguh-sungguh
dikeluarkan dari atau dimasukkan dalam Kas-kas Negara akan dimuat dalam
daftar perhitungan anggaran yang berkenaan dengan tahun itu. Tindakan-
tindakan di dalam sesuatu tahun, yang mempunyai tujuan untuk mengakibatkan
pengeluaranpengeluaran atau penerimaan-penerimaan di dalam tahun itu juga,
tetapi tidak sampai mempunyai akibat sedemikian itu, tidak akan nampak dalam
daftar perhitungan anggaran yang bersangkutan.
b) Tahun 1968 dengan UU No. 9 tahun 1968 tentang Perubahan Pasal 7 “indische
Comptabiliteitswet” (Statblad 1925 nomor 149) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3 DRT Tahun 1954 (Lembar Negara Tahun
1954
Peraturan ini mengatur mengenai perubahan Tahun Anggaran yang semula
berlaku dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember menjadi/diganti dengan
mulai 1 April sampai 31 Maret. Kemudian pada masa pemerintahan presiden
abdurrahman wahid, tahun anggaran diubah kembali menjadi 1 jan sampai 31
des yang tetap berlaku sampai sekarang. Dengan ditetapkannya undang-undang
ini ICW ditetapkan sebagai Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia (UUPI)
Peraturan Pelaksanaan yang rinci dari ICW diatur di dalam peraturan-peraturan
sebagai berikut :
1) Peraturan Tata Usaha terdiri dari :
a) RAB ( Regelen het Administratief Beher) dimuat dalam stbl 1910 No. 161,
Stbl 1945 No. 134.
b) Petunjuk-petunjuk ketatalaksanaan bagi departemen/Lembaga Negara
tentang pengawasan dan pengeluaran uang yang dimuat dalam Bijblad No.
pengeluaran uang yang dimuat dalam Bijblad No. 2814, 4275, 4873, 5714,
6699 dan 51671.
c) Tuntutan ganti Rugi terhadap pegawai Negeri, (bukan Bendaharawan) yang
menyebabkan kerugian Negara (Stbl 1904 No. 241, stbl. 1923 No. 533, Stbl.
1936 No 604, Stbl. 1939 No 106, Stbl. 1940 No. 33 dan BB No. 11617
2) Pengurusan Keuangan terdiri dari :
a) Cara mencocokan penerimaan (Stbl. 1901 No. 325, Stbl 1906 No. 189. SB
No. 2911).
b) Cara mencocokan penerimaan fihak ketiga (Stbl. 1907 No. 324).
c) Aturan untuk Kepala Kantor Kas Negeri (Kepala Kantor Kas Negara) dan
pembantu Bendahara (Byblad No. 2718 dan 10843).
d) Penghapusan uang yang dicuri atau hilang dari daftar perhitungan
Bendaharawan (Stbl. 1915 No. 2, PP No. 20/1956).
e) Penghapusan Penagihan Negeri (penagihan kepada Negara) Stbl. 1907 No.
327. Stbl. 1925 No. 428.
3) Pengurusan Kebendaan, terdiri dari :
a) Pengurusan Barang (Stbl. 1926 No. 58).
b) Penghapusan Barang karena rusak (Stbl. 1915 No. 3).
c) Peraturan kelonggaran karena berat lebih (Spilla geregeling). 15
d) Peraturan tentang kelebihan dan kekurangan (kompensasi) Stbl. 1910 No.
197
2. Indische Bedrijvenwet (IBW) Stbl. 1927 No. 419 jo. Stbl. 1936 No. 445
IBW diterjemahkan menjadi Undang-Undang Keuangan Perusahaan Negara
Indonesia Stbl. 1927 No. 419 jo. Stbl. 1936 No. 445 yang mana mengatur tentang
belanja modal dari perusahaan negara, penerimaan modal perusahaan-perusahaan
negara, beban-beban bagi eksploitasi perusahaan-perusahaan Negara dan
Keuntungan-keuntungan eksplotasi perusahaan-perusahaan negara.
3. Reglement voor het Administratief Beheer (RAB) Stbl. 1933 No 381 jo Stbl 1945 No.
134
Tiga peraturan tersebut merupakan peraturan perundang-undangan mengenai
keuangan negara yang berlaku di Indonesia sampai dengan tahun 2003. Dalam
perjalanannya, Presiden dapat mengeluarkan peraturan berupa Keputusan Presiden untuk
mengatur keadaan yang tidak dijelaskan di dalam tiga peraturan tersebut. Salah satu
contohnya Keputusan Presiden mengenai Pelaksanaan Anggaran Belanja dan Pendapatan
Negara. Selain itu juga terdapat beberapa undang undang lain yang mengatur hal-hal yang
terkait dengan keuangan negara diantaranya :
1) Undang-Undang darurat nomor 20 Tahun 1951 tentang Penghentian Berlakunya
“Indische Muntwet 1912” dan Penetapan Peraturan Baru Tentang Mata Uang.
Undang-undang darurat ini kemudian ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 27
Tahun 1953
2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Perimbangan Keuangan Negara Antara
Pusat dan Daerah
3) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1973 tentang penyempurnaan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 1967 tentang Dewan Pertimbangan Agung
Dikarenakan tiga peraturan dasar yang digunakan untuk mengatur mengenai
pengelolaan keuangan negara semakin tidak sesuai dengan zaman dan keadaanya
mengingat peraturan tersebut masih diadaptasi dari peraturan kolonial belanda serta
terdapat beberapa kelemahan didalamnya, maka dibutuhkan adanya peraturan baru yang
lebih sesuai dengan keadaan saat ini. Oleh sebab itu pemerintah membentuk panitia khusus
guna menerbitkan Paket Undang Undang Keuangan Negara.
Sumber
https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj_perbendaharaan.pdf
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-17-2003-keuangan-negara
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/129270-T%2026808-Pelaksanaan%20kebijakan-Pendahuluan.pdf
Makalah Kronologi Pengaturan Keuangan Negara Kelas 4-L DIII Akuntansi PKN STAN 2017.
Tjandra, Riawan. 2006. Hukum Keuangan Negara. Diakses melalui google books.
https://books.google.co.id/books?
id=LOrPCu68v1EC&pg=PA40&dq=sejarah+keuangan+negara&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=4#v=on
epage&q=sejarah%20keuangan%20negara&f=false