Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SIMULASI PKP

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MINAT SISWA DALAM


PEMBELAJARAN DENGAN METODE AUDIO-VISUAL
SISWA KELAS IV SDN BUNGUR 1

DISUSUN OLEH:
NAMA : APRIZAL ERI YOGASWARA

NIM : 837499232

POKJAR : DINAS TULUNGAGUNG

SEMESTER : VIII (DELAPAN)

PROGRAM S-I PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ MALANG
POKJAR DINAS TULUNGAGUNG
2020.1

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif
tetap dan terjadi sebagai hasil latian atau pengalaman. Dalam definisi tersebut
menampakkan tiga aspek penting dalam sebuah proses pengajaran, yaitu pertama:
belajar adalah suatu aktivitas latian dan kegiatan anak untuk mendapatkan
pengalaman. Dalam hal ini anak diposisikan sebagai individu yang dinamis dan
bukan individu yang pasip. Kedua: Guru memposisikan diri sebagai dinamisator
yang harus memfasilitasi peserta didik untuk dapat beraktivitas guna mendapatkan
pengalaman tertentu. Ketiga: hasil dari kegiatan belajar harus kelihatan secara
nyata, yaitu adanya perubahan tingkah laku yang bersifat permanen .

Media yang digunakan untuk mempermudah dalam belajar Matematika adalah


salah satunya dengan menggunakan media audio visual. Media ini dapat digunakan
sebagai alat multimedia yang berfungsi dapat menampilkan materi dalam bentuk
visual, audio dan Audio Visual secara bersamaan pada pembelajaran.

Media Audio Visual adalah penyampai informasi yang memiliki karakteristik audio
(suara) dan visual (gambar). Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Media Audio Visual telah banyak
dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan karena sangat membantu dalam proses
belajar mengajar. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Audio
Visual pada pendidikan dasar adalah memberikan bantuan kepada peserta didik.

Peran media Audio Visual adalah mengkonkretkan materi pelajaran, karena peserta
didik lebih mudah mengingat untuk jangka waktu yang lama. Rendahnya keaktifan
dan minat siswa dalam pembelajaran Matematika .

2
B. Rumusan Masalah :

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Audio-visual dalam


pembelajaran Matematika dengan materi pecahan pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Bungur 1?
2. Bagaimana Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan materi pecahan
dalam metode Audio-visual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bungur 1?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan Penerapan Model Pembelajaran Audio-Visual untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Siswa Kelas IV
SD Negeri Bungur 1.
2. Mendeskripsikan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran
Audio-Visual Siswa Kelas IV SD Negeri Bungur 1.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sebagai penelitian tindakan kelas, penelitian ini memberikan manfaat


konseptual utamanya terhadap pembelajaran Bahasa Jawa, disamping itu
juga terdapat peningkatan mutu, proses, dan hasil pembelajaran.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran Bahasa Jawa, terutama pada peningkatan
keterampilan dan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap media pembelajaran di sekolah serta mampu
mengoptimalkan keterampilan dan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru Bahasa Jawa, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan
untuk menggunakan media Audio Visual agar pembelajaran efektif.

3
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk
meningkatkan keterampilan dan hasil belajarnya melalui penggunaan
media audio visual.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif
pada sekolah dalam rangka perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran.
d. Bagi peneliti, merupakan uji kemampuan terhadap bekal teori yang
diperoleh di bangku kuliah sebagai upaya mengembangkan ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan perbandingan atau refaderensi terhadap
penelitian yang relevan.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Media Audio Visual

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah,

perantara atau pengantar, dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasaail) atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach & Ely

(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan

lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

B. Manfaat media pembelajaran Audio Visual

         Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video).


Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video)
yaitu          
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan
pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal
tidak dapat dilihat, seperti carakerja jantung ketika berdenyut;

5
b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
      disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c)  Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.  
d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
      pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.     
e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat
      secaralangsung; 
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
    kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame,
film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
ditampilkan satu atau dua menit.

C. Kelebihan dan Kekurangan media pembelajaran audio visul

Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua jenis media
audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
Kelebihan media audio visual gerak
Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak
a. Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh
informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
3) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga
dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar
yang akan didengar.
6) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
6
7)   Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya
b.Kekurangan video
1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2)  Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4)  Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks

D. Media Pembelajaran Audio – Visual

Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang


padanya mengandung komponen (unsur) berupa visual
(pemandangan/gambar/dilihat) dan audio (suara/didengar). Jadi media pembelajaran
audio visual adalah perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung
komponen visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari satu indera dalam
pemanfaatannya, maka media audiovisual seringkali juga dimasukkan ke dalam
kelompok multimedia.

Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok ke
beberapa dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran audio
visual tradisional seperti:

 Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola
bumi), beragam bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media
pembelajaran manipulatif lainnya.
 Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
 Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc),
dan sebagainya

7
BAB III

PELAKSANAAN SIMULASI

A. Subjek Simulasi ( Lokasi, Waktu, Mata Pelajaran, dan Karakteristik Siswa )


Simulasi ini dilaksanakan di rumah dengan
alamat Desa Sepatan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung dengan
waktu simulasi tahap 1 tanggal 23 April 2020 dan simulasi tahap 2 tanggal 30 April
2020.
Tabel
Jadwal Pelaksanaan Simulasi

No Hari/tanggal Simulasi
1 Kamis, 23 April 2020 1

2 Kamis, 30 April 2020 2

B. Deskripsi Simulasi
(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Pengumpulan data/Instrumen, refleksi )

1. Simulasi tahap 1
Dalam kegiatan pembelajaran Matematika materi Pecahan, hasil belajar
siswa di SD Negeri Bungur 1 terlalu rendah dikarenakan kurangnya keaktifan dan
minat siswa dalam pembelajaran sehari-hari.
Dari permasalahan tersebut dirancanglah Perbaikan Pembelajaran yang
kemudian disimulasikan dalam bentuk Praktek Pembelajaran dengan langkah- langkah
sebagai berikut:

1.1 Pelaksanaan Simulasi Tahap 1

8
1.1.1 Perencanaan Simulasi
Rencana simulasi tahap 1 dilaksanankan pada tanggal 23 April 2020 melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
- Menganalis hasil belajar siswa sebelum adanya wabah covid-19
- Menyusun RPP Perbaikan I
- Menyiapakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Menyiapkan alat evaluasi berupa soal

1.1.2. Pelaksanaan simulasi


a. Tujuan Pembelajaran

- Mempermudah proses pembelajaran


- Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
- Meningkatkat keaftifan serta minat dalam belajar
- Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
- Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

b. Langkah pembelajaran
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam dan siswa memulai kegiatan dengan berdoa
2. Guru menjelaskan dan memberikan contoh pecahanpecahan sederhana.

contoh : , , , dll.
3. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya penggunaan pecahan dalam
kehidupan sehari-hari.
Yaitu:
- Membagi benda menjadi beberapa bagian sama.
- Membuat kelompok agar sama jumlahnya.
Membuat sesuatu agar bahannya bisa merata.

Kegiatan Inti
9
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang berjumlah 5 siswa tiap kelompok.
2. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan pada slide layar proyektor.
3. Siswa mengamati dan mencatat apa yang dijelaskan dalam layar proyektor
4. Siswa membuat pertanyaan dari hasil Kegiatan siswa ke-1.
5. Siswa melakukan penyelidikan pada Kegiatan siswa ke-2.
6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dan
kelompok yang lain memberikan komentar dan mencatat hal-hal yang
penting.

7. Siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok bersama.


Siswa menyimpulkan hasil pengamatan layar proyektor dalam buku tulis
masing - masing
Kegiatan akhir
1. Guru memberikan evaluasi/refleksi tentang hasil dan proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah untuk melatih
kemampuan siswa dalam menghitung luas persegi panjang.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Evaluasi
- Prosedur evaluasi

Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar dengan cara


memberikan latihan soal.
- Alat evaluasi : Test tulis
- Bentuk Soal
1.  3⁄25  dibaca …. Tiga perdua puluh lima
2. Pecahan enam belas per tujuh belas ditulis ….
3. Bentuk paling sederhana dari pecahan 24⁄36  adalah ….
4. 5⁄20    ….. 8⁄100
Tanda yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah ….
10
5. 3⁄8 + 1⁄3  + 4⁄6  = ….
Hasil dari penjumlahan pecahan di atas adalah ….
6. 8⁄10  – 1⁄6 – 2⁄9  = ….
Hasil dari pengurangan pecahan di atas adalah ….
7. 2⁄3  – 1⁄6 + 2⁄9 = ….
Hasil dari operasi hitung pecahan di atas adalah ….
8. 0,75 jika diubah menjadi pecahan biasa menjadi ….
9. 2,6 + 3,25 – 1,325 = ….
Hasil dari operasi hitung pecahan desimal di atas adalah ….
10. ( 4,5 + 2,25 ) x 12 – 34,8 = ….
Hasil dari operasi hitung pecahan desimal di atas adalah ….

- Kunci jawaban

1. Tiga perdua puluh lima


2. 16⁄17
3. 2⁄3
4. >
5. 9⁄24  + 8⁄24  + 16⁄24  = 33⁄24
6. 24⁄30  – 5⁄30 – 18⁄30 = 1⁄30
7.  12⁄18 – 3⁄18 + 4⁄18 = 13⁄18
8. 3⁄4
9. 2,600 + 3,250 – 1,325 = 4,525
10. ( 4,5 + 2,25 ) x 12 – 34,8 = 6,75 x 12 – 34,8 = 81 – 34,8 = 46,2

1.1.3. Refleksi
Refleksi dalam simulasi tahap 1 dilakukan terhadap pelaksanaan
simulasi mulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup untuk mengetahui kekurangan dalam kegiatan
pembelajaran sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada
simulasi selanjutnya.

11
Ada beberapa catatan dalam simulasi tahap I ini, diantaranya
adalah:

1. Pembelajran tahap siklus I masih banyak kekurangan dan


masih belum sesuai
2. Pembukaan pembelajaran dilakukan dengan baik dan sesuai
3. Pembelajran inti dilakukan dengan baik akan tetapi masih
kurang sesuai
4. Penutupan sudah baik dan sesuai
5. Guru merancang tindak lanjut
Dari permasalahan yang muncul dalam refleksi ini, direncanakan
perbaikan yang dituangkan dalam simulasi tahap II. Dilakukan pada
kegiatan membuka pelajaran sudah sesuai dengan RPP di mulai dari
memberi salam, berdo’a dan memberikan motivasi kepada siswa.
Pada kegiatan inti materi sudah tersampaikan akan tetapi
penyampaian materi masih kurang lengkap dan kurang jelas sehingga
masih kurang baik dan kurang sesuai. Adapun permasalahan yag
terjadi saat pembelajaran simulasi tahap 1. Berdasarkan dari refleksi
tersebut akan direncanakan beberapa langkah untuk perbaikan pada simulasi
tahap 2.
2.1 Pelaksanaan Simulasi tahap II
Dari refleksi yang di lakukan pada simulasi tahap 1 ternyata masih banyak
kekuragan-kekurangan yang perlu diperbaiki terutama pada tahap kegiatan inti
materi yang di sampikan masih terlalu konvesional. Dari masalah tersebut
dilaksankanlah rancangan perbaikan simulasi tahap 2 dengan menyusun RPP
simulasi tahap 2.
2.1.1 Perencanaan Simulasi
Rencana simulasi tahap 2 dilaksanankan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
- Meyiapkan RPP

- Meyiapkan Kertas HVS berwarna sebagai media


12
- Menyiapakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Menyiapkan alat evaluasi berupa soal

- Menyiapkan angket pertanyaan

2.1.2 Pelaksanaan simulasi

a. Tujuan Pembelajaran

- Mempermudah proses pembelajaran


- Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
- Meningkatkat keaftifan serta minat dalam belajar
- Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
- Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran

b. Langkah-langkah Simulasi

Kegiatan awal ( 10 menit)

1. Guru memberikan salam dan siswa memulai kegiatan dengan


berdoa
2. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi Indonesia Raya untuk
mengondisikan kelas
3. Guru menjelaskan kembali tentang definisi pecahan dan ilustrasi
singkat pecahan pada kehidupan nyata
4. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya penggunaan
pecahan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Yaitu:
- Membagi benda menjadi beberapa bagian sama.
- Membuat kelompok agar sama jumlahnya.
- Membuat sesuatu agar bahannya bisa merata.

Kegiatan Inti ( 50 menit)


Seluruh siswa melaksanakan kegiatan kelompok.
13
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan deretan bangku
terdepan sampai ke belakang
2. Siswa memerhatikan serta mencatat hal-hal penting dari materi
yang ada di layar proyektor serta mengaplikasikannya dalam
buku tulis mereka .
3. Siswa mempelajari tentang perkalian pecahan dari penjelasan
yang ada dalam media layar proyektor .
4. Siswa melakukan evaluasi ke 2 tentang materi perkalian
pecahan.
5. Siswa mengerjakan evaluasi ke 2 di papan tulis .
6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
bergiliran dan kelompok yang lain memberikan komentar dan
mencatat hal-hal yang penting di depan kelas
7. Siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok bersama.
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan layar proyektor dalam buku
tulis masing - masing

Kegiatan akhir ( 10 menit)


1. Guru bersama siswa meresume kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru memberikan evaluasi/refleksi tentang hasil dan proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah untuk
melatih kemampuan siswa dalam menghitung luas persegi panjang.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

c. Evaluasi
- Prosedur evaluasi
14
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar dengan cara
memberikan latihan soal.
- Alat evaluasi Test tulis

- Soal
1. 2⁄9  x 2⁄5 = ….
2. 4⁄5  x 2⁄3 = ….
3. 3⁄6  x 4⁄9 = ….
4. 6⁄10  x 7⁄8  = ….
5. 8⁄11  x 3⁄4 = ….
6. 18⁄25  x 10⁄36 = ….
7. 72⁄100  x 15⁄18 = ….
8. 25⁄30  x 6⁄50 = ….
9. 64⁄75  x 25⁄56  = ….
10. 36⁄1000  x 375⁄400 = ….

- Kunci jawab :
2
1. ⁄9  x 2⁄5 = 4⁄45
4
2. ⁄5  x 2⁄3 = 8⁄15
3
3. ⁄6  x 4⁄9 = 12⁄54 = 4⁄18
6
4. ⁄10  x 7⁄8  = 42⁄80 = 21⁄40
8
5. ⁄11  x 3⁄4 = 24⁄44 = 6⁄11
18
6. ⁄25  x 10⁄36 = 1⁄5  x 2⁄2  = 2⁄10  = 1⁄5
72
7. ⁄100  x 15⁄18 = 4⁄20  x 3⁄1  = 12⁄20  = 3⁄5
25
8. ⁄30  x 6⁄50 = 1⁄5  x 1⁄2  = 1⁄10
64
9. ⁄75  x 25⁄56  = 8⁄3  x 1⁄7  = 8⁄21
36
10. ⁄1000  x 375⁄400 = 9⁄8  x 3⁄100  = 27⁄800 
- Pedoman Pensekoran
Bentuk soal Nomor soal Bobot soal Skala
Uraian 1 – 10 10 100
Skor yang diperoleh
Nilai = x skala
skor maxsimum
2.1.3 Refleksi

15
Refleksi dalam simulasi tahap II dilakukan terhadap pelaksanaan
simulasi mulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup untuk mengetahui kekurangan dalam kegiatan
pembelajaran sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada
simulasi selanjutnya.
Ada beberapa catatan dalam simulasi tahap II ini, diantaranya
adalah:

1. Pembelajran tahap siklus II sudah baik dan sudah sesuai


2. Pembukaan pembelajaran dilakukan dengan baik dan sesuai
3. Pembelajran inti dilakukan dengan baik akan
4. Penutupan sudah baik dan sesuai
5. Guru sudah merancang tindak lanjut yang sesuai
c. Pengamatan
Pengamatan simulasi tahap 2 dilaksanakan mulai dari awal kegiatan guru saat
melakukan apersepsi sampai dengan kegiatan penutup dengan menggunakan tambahan
media kertas HVS berwarna dan laptop sebagai saranan visual untuk menyampaikan
materi dalam pembelajaran hasilnya sangat efektif sehingga dapat mempermudah guru
untuk menyapaikan tujuan pembelajaran.
d. Refleksi
Pelaksanaan kegiatan simulasi tahap 2 sudah berjalan dengan lancar.
Dimulai kegiatan membuka pelajaran memberi salam, berdo’a dan memberikan
motivasi kepada siswa. Pada simulasi tahap 2 terlihat perkembangan dalam
pembelajaran dalam menyampaikan materi di kegiatan inti guru sudah terlihat aktif
dengan menambah media visual untuk membantu siswa memahami materi pecahan
secara konkret sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan
simulasi tahap 2 tersebut bisa meningkatkan keaktifan dan minat belajar siswa serta
hasil belajar siswa dengan berhasilnya pembelajaran simulasi tahap 2 yang sudah
terpenuhi maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

16

Anda mungkin juga menyukai