DISUSUN OLEH:
NAMA : APRIZAL ERI YOGASWARA
NIM : 837499232
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif
tetap dan terjadi sebagai hasil latian atau pengalaman. Dalam definisi tersebut
menampakkan tiga aspek penting dalam sebuah proses pengajaran, yaitu pertama:
belajar adalah suatu aktivitas latian dan kegiatan anak untuk mendapatkan
pengalaman. Dalam hal ini anak diposisikan sebagai individu yang dinamis dan
bukan individu yang pasip. Kedua: Guru memposisikan diri sebagai dinamisator
yang harus memfasilitasi peserta didik untuk dapat beraktivitas guna mendapatkan
pengalaman tertentu. Ketiga: hasil dari kegiatan belajar harus kelihatan secara
nyata, yaitu adanya perubahan tingkah laku yang bersifat permanen .
Media Audio Visual adalah penyampai informasi yang memiliki karakteristik audio
(suara) dan visual (gambar). Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Media Audio Visual telah banyak
dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan karena sangat membantu dalam proses
belajar mengajar. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Audio
Visual pada pendidikan dasar adalah memberikan bantuan kepada peserta didik.
Peran media Audio Visual adalah mengkonkretkan materi pelajaran, karena peserta
didik lebih mudah mengingat untuk jangka waktu yang lama. Rendahnya keaktifan
dan minat siswa dalam pembelajaran Matematika .
2
B. Rumusan Masalah :
3
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk
meningkatkan keterampilan dan hasil belajarnya melalui penggunaan
media audio visual.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif
pada sekolah dalam rangka perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran.
d. Bagi peneliti, merupakan uji kemampuan terhadap bekal teori yang
diperoleh di bangku kuliah sebagai upaya mengembangkan ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan perbandingan atau refaderensi terhadap
penelitian yang relevan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar, dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasaail) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach & Ely
(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
5
b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
d) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat
secaralangsung;
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil,
kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame,
film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
ditampilkan satu atau dua menit.
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua jenis media
audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
Kelebihan media audio visual gerak
Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak
a. Kelebihan video
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh
informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
3) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga
dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar
yang akan didengar.
6) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
6
7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya
b.Kekurangan video
1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok ke
beberapa dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran audio
visual tradisional seperti:
Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola
bumi), beragam bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media
pembelajaran manipulatif lainnya.
Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc),
dan sebagainya
7
BAB III
PELAKSANAAN SIMULASI
No Hari/tanggal Simulasi
1 Kamis, 23 April 2020 1
B. Deskripsi Simulasi
(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Pengumpulan data/Instrumen, refleksi )
1. Simulasi tahap 1
Dalam kegiatan pembelajaran Matematika materi Pecahan, hasil belajar
siswa di SD Negeri Bungur 1 terlalu rendah dikarenakan kurangnya keaktifan dan
minat siswa dalam pembelajaran sehari-hari.
Dari permasalahan tersebut dirancanglah Perbaikan Pembelajaran yang
kemudian disimulasikan dalam bentuk Praktek Pembelajaran dengan langkah- langkah
sebagai berikut:
8
1.1.1 Perencanaan Simulasi
Rencana simulasi tahap 1 dilaksanankan pada tanggal 23 April 2020 melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
- Menganalis hasil belajar siswa sebelum adanya wabah covid-19
- Menyusun RPP Perbaikan I
- Menyiapakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Menyiapkan alat evaluasi berupa soal
b. Langkah pembelajaran
Kegiatan awal
1. Guru memberikan salam dan siswa memulai kegiatan dengan berdoa
2. Guru menjelaskan dan memberikan contoh pecahanpecahan sederhana.
contoh : , , , dll.
3. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya penggunaan pecahan dalam
kehidupan sehari-hari.
Yaitu:
- Membagi benda menjadi beberapa bagian sama.
- Membuat kelompok agar sama jumlahnya.
Membuat sesuatu agar bahannya bisa merata.
Kegiatan Inti
9
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang berjumlah 5 siswa tiap kelompok.
2. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan pada slide layar proyektor.
3. Siswa mengamati dan mencatat apa yang dijelaskan dalam layar proyektor
4. Siswa membuat pertanyaan dari hasil Kegiatan siswa ke-1.
5. Siswa melakukan penyelidikan pada Kegiatan siswa ke-2.
6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergiliran dan
kelompok yang lain memberikan komentar dan mencatat hal-hal yang
penting.
c. Evaluasi
- Prosedur evaluasi
- Kunci jawaban
1.1.3. Refleksi
Refleksi dalam simulasi tahap 1 dilakukan terhadap pelaksanaan
simulasi mulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup untuk mengetahui kekurangan dalam kegiatan
pembelajaran sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada
simulasi selanjutnya.
11
Ada beberapa catatan dalam simulasi tahap I ini, diantaranya
adalah:
a. Tujuan Pembelajaran
b. Langkah-langkah Simulasi
c. Evaluasi
- Prosedur evaluasi
14
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar dengan cara
memberikan latihan soal.
- Alat evaluasi Test tulis
- Soal
1. 2⁄9 x 2⁄5 = ….
2. 4⁄5 x 2⁄3 = ….
3. 3⁄6 x 4⁄9 = ….
4. 6⁄10 x 7⁄8 = ….
5. 8⁄11 x 3⁄4 = ….
6. 18⁄25 x 10⁄36 = ….
7. 72⁄100 x 15⁄18 = ….
8. 25⁄30 x 6⁄50 = ….
9. 64⁄75 x 25⁄56 = ….
10. 36⁄1000 x 375⁄400 = ….
- Kunci jawab :
2
1. ⁄9 x 2⁄5 = 4⁄45
4
2. ⁄5 x 2⁄3 = 8⁄15
3
3. ⁄6 x 4⁄9 = 12⁄54 = 4⁄18
6
4. ⁄10 x 7⁄8 = 42⁄80 = 21⁄40
8
5. ⁄11 x 3⁄4 = 24⁄44 = 6⁄11
18
6. ⁄25 x 10⁄36 = 1⁄5 x 2⁄2 = 2⁄10 = 1⁄5
72
7. ⁄100 x 15⁄18 = 4⁄20 x 3⁄1 = 12⁄20 = 3⁄5
25
8. ⁄30 x 6⁄50 = 1⁄5 x 1⁄2 = 1⁄10
64
9. ⁄75 x 25⁄56 = 8⁄3 x 1⁄7 = 8⁄21
36
10. ⁄1000 x 375⁄400 = 9⁄8 x 3⁄100 = 27⁄800
- Pedoman Pensekoran
Bentuk soal Nomor soal Bobot soal Skala
Uraian 1 – 10 10 100
Skor yang diperoleh
Nilai = x skala
skor maxsimum
2.1.3 Refleksi
15
Refleksi dalam simulasi tahap II dilakukan terhadap pelaksanaan
simulasi mulai dari awal kegiatan guru saat melakukan apersepsi sampai
dengan kegiatan penutup untuk mengetahui kekurangan dalam kegiatan
pembelajaran sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada
simulasi selanjutnya.
Ada beberapa catatan dalam simulasi tahap II ini, diantaranya
adalah:
16