Anda di halaman 1dari 3

NISRINA DZATI IWANI

KELAS B

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang sama
kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Mi- salnya anak akan dihukum
karena terlambat datang ke sekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi tidak
mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsis- tenan ketika ada orang dewasa yang melanggar
aturan kita anggap itu hal yang bia- sa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka untuk
tidak konsisten. Pertanyaan:

1. Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk
menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri anda sendiri!
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada
lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap ke- berhasilanny

JAWAB:
1. Pendekatan yang paling relevan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri saya
sendiri adalah Humanistik, dimana Pendekatan Ini menekankan bahwa belajar terpusat pada
anak didik. Artinya segala sesuatu dalam belajar atau pembelajaran berorientasi pada anak.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Proses belajar dianggap berhasil jika anak memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan pengetahuannya, sikap dan tingkah laku keterampilan, kecakapan dan
kemampuannya. ketika guru menghadapi siswa dengan berbagai karakter dan kemampuan,
sesuai pendekatan ini guru akan menyesuaikan pendampingan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa . cotohnya seorang guru kelas memberikan jam tambahan belajar kepada
siswa yang belum bisa berhitung diluar jam belajar sekolah. siswa dapat melihat langsung
perhatian dan tangungjawab dari sang guru untuk membantunya dalam belajar. Hal ini
menjadikan Progres pembelajarannya jauh lebih cepat dibandingkan siswa belajar dalam
kelas.

2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup
yang lebih luas.
Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup
yang lebih luas, diantaranya:
a. Membuat kegiatan pembelajaran yag memuat nilai integritas, tertuang dalam silabus dan
RPP.
b. Menyiapkan lingkungan sekolah yang besih, rapid dan indah, serta penataan kelas yang
menunjang KBM
c. Menguatkan jiwa anak melalui pendidikan budi pekerti/pendidikan karakter
d. Pembiasaan sikap berkata yang jujur, bertanggungjawab, berdisiplin, mandiri, dan peduli,
di kelas mapun di lur kelas.
e. Membuat Peraturan/tata tertib yang jelas. Peraturan /tata tertib sekolah yang jelas akan
mengurangi keiasan buruk siswa maupun warga sekolah lain yang sering melakukan
pelanggaran
f. Pemberian hukuman Mendidik. Adanya aturan yang jelas harus disertai dengan
punishment bagi mereka yang melanggar, tanpa terkecuali.

jika upaya diatas dilakukan secara rutin dan terus-menerus,oleh seluruh warga sekolah dan
saling bekerja sama dengan baik, maka dapat meluaskan konsistensi perilaku berintegritas

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau
berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk berkamuflase dan
berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan reward. Artinya kemurnian
dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang, seharusnya kesadaran bahwa berbuat
baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang lain.

Buat narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut pendapat anda dan bagaimana efeknya
secara jangka panjang?
menurut saya adanya hukuman disekolah sebagai salah satu pembatasan tindakan yang
menyalahi atuan yang sudah ditetapkan. Namun demikian di lingkung sekolah hendakya
dapat memberikan hukuman yang mendidik, dalam artian tidak dalam kekerasan. Misalkan
pemberian hukuman dengan cara meminta siswa menghafalkan surat pendek,karena tujuan
hukuman tidak haya memberikan efek jera, tetapi jangka panjangnya memberikan
pengalamn belajar kepada siswa. Selai itu hkuman harus diimbni dengan pemberian reard
bagi peserta didik yang berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Meskipun hal kecil akan
terus membekas dihati para peserta didik

Anda mungkin juga menyukai