Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pratikum, mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan menggunakan pendekatan 11 pola kesehatan fungsional Gordon.
Pengkajian keperawatan yang dilakukan pada hakikatnya bertujuan untuk menentukan
status kesehatan klien. Setiap melakukan pengkajian dapat dilakukan secara menyeluruh yang mencakup 6 aspek pengkajian yaitu : a. Komponen yang dikaji (data objektif dan data subjektif ) b. Pengkajian tentang fungsi c. Struktur pengkajian d. Proses pengkajian yang diterapkan yaitu wawancara, observasi, dan pemeriksaan. e. Format pengkajian yang digunakan bersifat sistematik namun fleksibel f. Tujuan pengkajian yang diarahkan pada diagnosa keperawatan atau identifikasi masalah, yaitu ditujukan untuk menemukan segi-segi kekuatan, keterbatasan, kelainan, respon tubuh terhadap gangguan.
Pola kesehatan fungsional menurut Gordon, yaitu :
1. Pola persepsi kesehatan Ketidaktahuan klien tentang informasi dari penyakit yang dideritanya. 2. Pola nutrisi metabolik Kehilangan badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, kurus, makan yang sering, kehausan mual dan muntah. 3. Pola eliminasi Urine dalam jumlah banyak, encer berwarna pucat dan kuning, perubahan dalam feses atau diare, sering buang air besar dan terkadang diare, keringat berlebihan, kerkeringat dingin. 4. Pola aktivitas-latihan Sensitifitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, palpasi, nyeri dada, bicaranya cepat dan Parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti : bingung, disorientasi gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, dan koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak- sentak, hiperaktif reflek tendon dalam (RTD), frekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada kritis tirotoksikosis), jari tangan gemetar atau tremor, jantung berdebar cepat, denyut nadi cepat, sering kali sampai lebih dari 100 kali per menit rasa capai, otot lemas terutama lengan atas dan paha, ketidak toleran panas pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat gemetaran kegelisahan; agitasi. 5. Pola istirahat dan tidur Insomnia sehingga sulit untuk berkonsentrasi. 6. Pola kognitif perseptual Ada kekhawatiran karena pusing, kesemutan, gangguan penglihatan, penglihatan ganda, gangguan koordinasi, pikiran sukar berkonsentrasi. 7. Pola persepsi diri Gangguan citra diri akibat perubahan struktur anatomi. mata besar atau (membelalak =Exophthalamus), keluhan lain pada mata (seperti nyeri, peka cahaya, kelainan penglihatan dan konjungtivitis), kelenjar gondok membesar atau struma nodosa kurus, kulit yang seperti beludru halus, rambut halus, dan tipis rambut rontok. 8. Pola peran-hubungan Nervus, tegang, gelisah, cemas mudah tersinggung. Bila bisa menyesuaikan menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam hubungannya dengan anggota keluarganya. 9. Pola seksualitas-reproduksi Penurunan libido,hipomenore, amenore dan impoten, haid menjadi tidak teratur dan sedikit, kehamilan sering berakhir dengan keguguran, bola mata menonjol, dapat disertai dengan penglihatan ganda (double vision). 10. Pola koping toleransi stres Mengalami stres yang berat emosional maupun fisik. Emosi labil (euforia sedang sampai delirium) depresi. 11. Pola nilai kepercayaan Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan aturan dari agama yang dianut oleh individu tersebut. Nervus, tegang, gelisah, dan cemas.