Bab Ii Tinjauan Pustakaa
Bab Ii Tinjauan Pustakaa
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar mempunyai banyak nama atau sebutan, antara lain ketela
rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweet potato (Inggris), dan shoyu
semusim (berumur pendek). Menurut Rukmana (1997) tanaman ubi jalar termasuk
tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari
batang, ubi, daun, bunga, buah, dan biji. Batang tanaman berbentuk bulat, tidak
(menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 1m- 2 m, sedangkan pada
macam, yaitu besar, sedang, dan kecil. Warna batang biasanya hijau tua sampai
keungu-unguan.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
9
10
Ubi jalar memiliki cukup banyak kerabat dekat dengan kangkung, antara
Poir), kangkung pagar atau kangkung hutan (Ipomea crassicaulus sin. I fistulosa
Marf). Kangkung hutan sering digunakan sebagai batang atas pada penyambungan
dengan batang bawah ubi jalar untuk memperoleh produktivitas ubi yang tinggi
faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga
Menurut Soekartawi (2006) bahwa usahatani merupakan salah satu ilmu yang
efisien dan efektif untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
lain yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertianapa (what), di mana (where)
atau kapan (when) komoditas itu dilokasikan, maupun dalam pengertian apa yang
berlaku untuk barang maupun jasa, karena istilah komoditas memang mengacu
guna suatu barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input
menjadi output. Jumlah output akan dipengaruhi oleh besar atau kecilnya input
dan teknologi yang digunakan. Hubungan antara jumlah penggunaan input dan
jumlah output yang dihasilkan, dengan tingkat teknologi tertentu. Disebut fungsi
produksi. Input dalam kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi input tetap
atau fixed input dan input variabel atau variable input. Input tetap adalah faktor
ATC
AVC
AFC
0 Kuantitas
12
yang jumlahnya selalu berubah apabila output berubah, misalnya tenaga kerja dan
variabel yang dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang
dijelaskan adalah output dan variabel yang menjelaskan adalah input. Secara
Keterangan :
Y = tingkat produksi (output)
f = bentuk hubungan yang mentransformasikan faktor-faktor produksi dengan
hasil produksi
Xi = berbagai input yang digunakan dalam proses produksi (input)
tindakan yang mampu meningkatkan produksi (Y) dengan cara sebagai berikut
(Soekartawi, 1990) :
2. Menambah jumlah beberapa input (lebih dari satu) dari input yang
digunakan.
adalah semua korbanan yang diberikan pada usahatani agar usahatani tersebut
mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal pula
antara output dan input dapat digambarkan dalam suatu grafik fungsi produksi
(Gambar 2.1.).
Y
I II II
Total Produk Fisik
B
Total Produk fisik
X
Y Input Variabel
Produk Fisik Dari Setiap Unit Input
Produk fisik
rata-rata
X
Input Variabel
Produk fisik marginal
Grafik pada gambar 2.1 fungsi produksi terbagi pada tiga tahapan produksi
yang lazim disebut Three Stages of Production.Tahap pertama, kurva APP dan
semakin tinggi produksi rata-ratanya. Tahap ini disebut tahap tidak rasional,
karena jika penggunaan faktor produksi ditambah, maka penambahan output total
yang dihasilkan akan lebih besar dari penambahan faktor produksi itu sendiri.
14
Tahap kedua adalah tahap rasional atau fase ekonomis, di mana berlaku
hukum kenaikan hasil yang berkurang.Dalam tahap ini, terjadi perpotongan antara
kurva MPP dengan kurva APP pada saat APP mencapai titik optimal. Pada tahap
ini masih dapat meningkatkan output, walaupun dengan persentase kenaikan yang
sama atau lebih kecil dari kenaikan jumlah faktor produksi yang digunakan.
nol. Dengan demikian, penambahan faktor produksi justru akan menurunkan hasil
tunduk dan patuh pada suatu hukum yang disebut The Law of Diminishing
Returns, yang berarti bahwa bila satu macam input ditambah penggunaannya,
sedangkan input-input lain tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari
setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula menaik, tetapi
hubungan antara kurva TPP (Total Physical Product) atau kurva TP (Total
Produk), kurva MPP (Marginal Physical Product) atau Marjinal Produk (MP), dan
kurva APP (Average Physical Product) atau produk rata-rata dalam grafik fungsi
tambahan output yang dihasilkan dari penambahan satu unit input variabel, yang
ΔY
MPP x 1=
ΔX
maka tambahan tadi mula-mula menaik, tetapi kemudian seterusnya menurun bila
input tersebut terus ditambah. Demikian pula (input-input lain tetap), akan
menurunkan mulai dari titik tertentu. Hal ini dapat diformulakan sebagai berikut:
ΔY ΔY ΔY
, ,… ,
ΔX 3 ΔX 4 ΔX n
(input-input lain dianggap tetap). TPP = f(X) atau Y = f(X). Kurva Marginal
kenaikan) dari TPP, yaitu ΔTPP atau ΔY, yang disebabkan oleh penggunaan
ΔTPP ΔY df ( X )
MPPx= = =
ΔX ΔX dX
hasil rata-rata per unit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input
tersebut.
TPP Y f (X)
APP= = =
X X X
16
Di antara fungsi produksi, yang umum dibahas dan dipakai pada produksi
suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel. Variabel
yang satu disebut variabel dependen atau variabel yang dijelaskan (Y), dan yang
variabel dari Y akan dipengaruhi oleh variabel dari X. Dengan demikian, kaidah
(Soekartawi, 2002).
β β
Y i= β 0 X 1i1 X 2i2 … X βk e μ
k i
di mana:
Y = variabel terikat (dependent variabel)
X = variabel bebas (independent variabel)
β 0 ... , β 1 , … , β k = koefisien regresi
i = 1, 2, … , n = nomor observasi
j = 1, 2, … , k = nomor variabel
e = log natural (= 2,71828...)
μ1 = kesalahan pengganggu
17
bentuk fungsinya menjadi fungsi linier, maka ada beberapa persyaratan yang
1. Tidak ada pengamatan yang bernilai nol, sebab logaritma dari nol
to Scale.
mengetahui apakah kegiatan dari suatu usaha yang diteliti mengikuti kaidah,
adalah lebih besar dari satu, lebih kecil dari satu atau sama dengan satu. Misalnya,
18
bila lebih besar dari satu, maka berlaku anggapan bahwa terjadi adanya
biasanya dikenal dengan istilah sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, di mana
setiap petani selalu mengharapkan tambahan unit input yang dipakai untuk
penggunaan faktor produksi naik 1%, maka produksi akan turun kurang dari 1%.
apabila penggunaan faktor produksi ditambah 1%, maka produksi akan bertambah
sebesar 1%.
kapasitas lahan untuk menyerap input produksi dan menghasilkan output dalam
produksi pertanian.
dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya
produksinya akan lebih rendah. Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode
produksi.Dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap yang menimbulkan biaya
tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat
juga variabel, artinya besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat
Produksi
Produktivitas=
Luas Lahan
Keterangan:
Produktivitas = ton/ha.
biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan,
walaupun produksi yang diperoleh banyak ataupun sedikit, misalnya sewa tanah,
alat pertanian, dan lain sebagainya.Biaya tidak tetap didefinisikan sebagai biaya
20
yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya adalah
pupuk, benih, obat-obatan dan upah tenaga kerja. Biaya total merupakan
penambahan antara total biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable
Keterangan :
TC= Total Cost (Total Biaya)
TFC= Total Fixed Cost(Total Biaya Tetap)
TVC= Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)
Cost
TC
CC
TVC
C
TFC
CCC
0 Y
biaya tetap tidak tergantung pada jumlah produksi. Kurva TVC membentuk huruf
(Rahardja, 2000).
21
harus dikeluarkan oleh produsen dalam memproduksi satu unit output. Besarnya
biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output. Oleh karena TC = FC +
VC, maka biaya rata-rata sama dengan biaya tetap rata-rata ditambahkan dengan
Kurva AFC terus menurun, karena biaya tetap persatuan output semakin
kecil dengan meningkatnya output. Walaupun demikian, kurva AFC tidak pernah
menjadi nol (asimtotik). Kurva ATC polanya sama dengan kurva AVC, mula-
mula menurun, akan tetapi tidak pernah berpotongan (asimtotik). Pola ini
berkaitan dengan hukum kenaikan hasil yang semakin menurun (The Law of
22
Diminishing Returns). Kurva AVC dan ATC mencapai minimum bila keduanya
dan biaya itu terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Keuntungan merupakan
tujuan dari setiap usaha, sehingga semakin besar keuntungan tersebut diperoleh
Keuntungan adalah selisih dari total penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan.
π = TR - TC π =TR−TC
= P∙Y - C = P⋅Q − (TFC+TVC )
Keterangan:
π = Keuntungan
TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)
P = Price (Harga produksi)
Q = Quantity (Jumlah produksi)
TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)
TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel)
keuntungan adalah:
concave (cekung).
Rp
TC
TR
Keuntungan Total
0 Y
vertikal antara kurva TR dan TC yang paling lebar yang menunjukkan selisih TR
dan TC paling besar. Posisi ini menunjukkan slope dari garis singgung TR sama
output (Y) di mana produsen bisa memperoleh keuntungan total yang maksimum.
Apabila telah mencapai posisi ini, maka keuntungan telah berada pada posisi
24
volume dan harga outputnya. Jika terjadi pengurangan atau penambahan volume
(Soekartawi, 1995.).
yaitu perbandingan antara penerimaan dan biaya produksi. Secara matematik, hal
a = R/C
Keterangan:
a = Efisiensi Biaya
R = Revenue = Penerimaan = P x Q
C = Biaya = FC + VC
dikeluarkan dalam usahatani yang besar kecilnya tidak tergantung dari besar
sebagai biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar kecilnya dipengaruhi
oleh perolehan output. Secara teoritis, R/C = 1 artinya produsen tidak memperoleh
untung dan tidak pula mengalami rugi. Sementara, jika R/C > 1, maka usahatani
mengalami kerugian.
usahatani ketela rambat selama satu masa tanam adalah Rp 16.603.666,00 per
(R/C = 1,41).
26
analisis biaya usahatani menunjukkan bahwa total biaya usahatani ubi jalar per
biaya yang dikeluarkan petani responden dapat dilihat bahwa dalam budidaya ubi
jalar ini petani telah menjadikan ubi jalar sebagai usahatani komersial dimana
petani lebih banyak menggunakan faktor produksi yang yang didapatkan secara
usahatani petani responden di Desa Gunung Malang untuk lahan seluas satu
usahatani dari budidaya ubi jalar tersebut sebesar Rp 9.777.377,78 atas biaya tunai
dan Rp 6.989.901,59 atas biaya total. Dari hasil analisis pendapatan usahatani juga
Desa Gunug Malang layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai R/C yang
cukup tinggi yaitu 2,60 untuk R/C atas biaya tunai, dan R/C atas biaya total
sebesar 1,78.
diterima oleh petani sebesar Rp 10.298.903,7 tersebut diperoleh dari rata-rata total
sebesar Rp 8.232944,96. Jadi, dengan adanya total penerimaan yang lebih besar
daripada total biaya yang dikeluarkan oleh setiap petani menyebabkan usahatani
Kecamatan Panti adalah efisien. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil nilai R/C
ratio yaitu sebesar 2,25 yang berart nilai R/C ratio > 1.
jumlah benih dan manajerial berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani
yang signifikan di antara strata luas lahan. Faktor produksi, harga jual, dan biaya
Kecamatan Bangsalsari.
Hasil penelitian Sizda Septiandini (2012), yang berjdul Studi Produksi Dan
tidak ada perbedaan keuntunan yang signifikan di antara strata luas lahan pada
taraf uji 10%. Tingkat keuntungan yang per hektar yang di peroleh golongan
penerimaan dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan selama proses usahatani
tersebut berjalan (Hernanto, 2003). Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pendapatan usahatani ubi jalar antara lain dengan cara meningkatkan produksi. Akan
tetapi untuk melakukan hal ini petani sering kali terbentur masalah permodalan, karena
28
dengan meningkatkan produksi berarti petani membutuhkan modal awal usaha yang
lebih besar. Sementara itu, besar kecilnya penerimaan petani juga bergantung pada
jumlah produksi yang dihasilkan dan harga jual ubi jalar tersebut. Sedangkan tingkat
harga ubi jalar cenderung selalu rendah dan berfluktuatif, Dalam hal ini petani hanya
bertindak sebagai price taker, sehingga posisi tawar petani sangat kecil.