“Review Jurnal Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap Nyeri Pada
Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya “
Oleh:
(183310817)
Dosen Pembimbing:
Ns.Netti,S.Kep.,M.Kep
2020
Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya
Karena kualitas hidup pasien dan keluarga yang sedang mengalami masalah penyakit
terminal atau mengancam kehidupan seperti penyakit kanker payudara sering kali
menimbulkan nyeri apabila sel kanker sudah membesar, sudah timbul luka atau bila sudah
muncul metastase ke tulang-tulang.Sehingga pasien yang mengalami penyakit kanker
payudara membutuhkan paliatif care untuk meningkatkan kualitas hidupnya.Salah satu cara
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara adalah dengan mengurangi rasa
nyeri dan rasa cemas pasien kanker payudara.Salah satu cara nya dengan teknik
nonfarmakologis yaitu teknik relaksasi hand massage,yang bertujuan untuk meredakan nyeri
akibat kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Review Jurnal
Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya,Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No
2,Agustus 2016, hal 221-226.
Penulis Puput Nur Fadilah, Puji Astuti & Wesiana Heris Santy.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hand massage terhadap nyeri
pada pasien kanker payudara di yayasan indonesia kanker Surabaya.
Populasi penelitian ini adalah pasien kanker payudara mengalami nyeri dan berjenis
kelamin perempuan di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya dengan rata-rata 12
orang.Setelah dihitung dengan menggunakan rumus, didapatkan besar sampel 11 sampel.
ABSTRAK: Penderita kanker payudara akan timbul rasa nyeri apabila sel
kanker sudah membesar, timbul luka atau bila muncul metastase. Salah satu
langkah sederhana untuk menurukan nyeri adalah dengan menggunakan teknik
relaksasi hand massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hand
massage terhadap nyeri pada pasien kanker payudara. Desain penelitian ini
menggunakan Pra Experiment one group pre-post design. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien kanker payudara mengalami nyeri sebesar 12 orang. Sampel
sebesar 11 responden yang diambil secara probability sampling dengan teknik simple
random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah paired t-test dengan
tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
nyeri responden sebelum diberikan teknik relaksasi hand massage adalah 5.09,
sedangkan rata-rata tingkat nyeri responden sesudah diberikan teknik relaksasi hand
massage adalah 3.09. Dapat dilihat bahwa ada perbedaan tingkat nyeri antara
sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi hand massage. Hasil penelitian
dengan menggunakan uji paired t-test adalah ρ value = 0.000 dengan nilai α < 0.05.
Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian teknik relaksasi hand
massage terhadap nyeri pada pasien kanker payudara. Maka dari itu perlu adanya
221
Fadilah, Astuti, Santy: Pengaruh Teknik Relaksasi Hand Massage Terhadap 222
Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya
kerjasama antara perawat dengan keluarga pasien, sehingga pihak keluarga dapat
melakukan hand massage untuk mengurangi nyeri pasien.
PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah jenis kanker kanker payudara. Laporan ini
yang paling umum diderita oleh kaum menunjukkan bahwa ada peningkatan
wanita. Wanita dapat bertahan hidup jumlah penderita kanker payudara tiap
bertahun-tahun setelah didiagnosis tahunnya di provinsi Jawa Timur,
kanker payudara, namun penyakit ini (Dinas Kesehatan Provinsi, 2012).
tidak dapat disembuhkan jika Pasien kanker payudara yang
ditemukan pada stadium lanjut. mengalami nyeri, biasanya di rumah
Kanker payudara terjadi karena sakit hanya diberikan terapi secara
terganggunya sistem pertumbuhan sel farmakologis tanpa ada intervensi
di dalam jaringan payudara. Sel khusus dalam perawatannya, dengan
kanker dapat menyerang dan merusak begitu bisa dikatakan bahwa intervensi
jaringan sekitar (Zora et al, 2011). mandiri perawat dalam mengatasi
Pada penderita kanker payudara akan nyeri belum adekuat. Perawat masih
timbul rasa nyeri apabila sel kanker mengutamakan tindakan kolaboratif
sudah membesar, sudah timbul luka dengan pemberian analgesik. Obat
atau bila sudah muncul metastase ke analgesik jenis NSAID (Non-Steroid
tulang-tulang (Maysaroh, 2013). Anti Inflamasi Drugs) masih
Nyeri pada pasien kanker merupakan kunci utama dan yang
merupakan suatu fenomena subjektif biasa digunakan dalam menangani
yang merupakan gabungan antara nyeri kanker.
faktor fisik dan non fisik. Nyeri dapat Hand massage merupakan
berasal dari berbagai bagian tubuh langkah yang paling efektif untuk
ataupun sebagai akibat dari terapi dan meningkatkan relaksasi dan dijadikan
prosedur yang dilakukan termasuk sebagai terapi paliatif (Kolcaba et al,
operasi, kemoterapi dan radioterapi. 2004). Hand massage artinya
Nyeri yang dialami oleh penderita memberikan stimulasi di bawah
kanker payudara diakibatkan pengaruh jaringan kulit dengan memberikan
langsung terhadap organ yang terkena sentuhan dan tekanan yang lembut
dan pengaruh langsung terhadap untuk memberikan rasa nyaman
jaringan lunak yang terkena (Rasjidi, (Ackley et al, 2008). Hand massage
2010). diberikan untuk menimbulkan efek
Dari data awal yang diperoleh yang menyenangkan bagi pasien
jumlah penderita kanker payudara di kanker payudara. Apabila pasien
Yayasan Kanker Indonesia Surabaya kanker payudara mempersepsikan
pada tahun 2012 terdapat 32 orang, sentuhan sebagai stimulus untuk
sedangkan pada tahun 2013 terdapat rileks, kemudian akan muncul respon
43 orang. Data yang diperoleh dari relaksasi. Relaksasi juga dapat
Dinas Kesehatan, distribusi penyakit mengurangi rasa cemas akibat nyeri,
kanker di Jawa Timur pada tahun 2010 sehingga dapat mencegah nyeri
terdapat 1253 orang yang mengidap bertambah berat. Hand massage dapat
kanker payudara. Pada tahun 2011 menjadi pilihan untuk memberikan
terdapat 1527 orang yang menderita sensasi kenyamanan yang dapat
223 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 221-226