Anda di halaman 1dari 21

RESUME INTERNAL AUDIT CHAPTER 18

REPORTING INTERNAL AUDIT RESULTS

Kelas O / Kelompok 1
Disusun oleh:

1. NURKHALIFAH S. 041611333160
2. GILBERTO TIMOTHY P. 041611333249
3. AMIN RAIS 041811333064
4. RIBKA DEVI M. 041811333071
5. HANA KIRAINA 041811333078
6. ALVREDO S. SINGGIH 041811333088

Program Studi S1
Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2019
CHAPTER 18
REPORTING INTERNAL AUDIT RESULTS

Laporan audit merupakan dokumen formal di mana internal auditor


merangkum pekerjaannya dengan melaporkan observasi dan rekomendasi. Laporan
audit merupakan produk akhir yang paling penting dari kegiatan audit internal bagi
pengguna, baik di dalam dan di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti
tentang karakter profesional kegiatan audit internal dan memungkinkan orang lain
untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif, harus didukung oleh
audit lapangan kualitas tinggi, seperti dibahas dalam Bab 9, tetapi audit lapangan
yang sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak siap.
Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian utama bagi
auditor internal di semua tingkatan, dari CAE untuk mengaudit anggota tim staf.

Pelaporan audit internal yang bagus adalah lebih dari sekedar laporan
persiapan dan penampilan. Laporan-laporan audit harus mencerminkan filosofi
dasar dari pendekatan total audit internal suatu perusahaan, termasuk tujuan dasar
dari review, mendukung strategi dan kebijakan utama, prosedur yang mencakup
pekerjaan audit, dan kinerja profesional dari staf audit. Sementara laporan audit
adalah sarana utama komunikasi, auditor internal akan kurang efektif jika
komunikasi mereka dengan perusahaan terbatas hanya untuk laporan yang
dipublikasikan. Komunikasi juga harus dilakukan melalui wawancara selama
penelitian lapangan, menutup pertemuan ketika temuan audit yang pertama kali
disajikan, pertemuan dengan manajemen senior dan komite audit untuk
memberitahukan mereka tentang hasil audit, dan kontak lainnya di seluruh
perusahaan. Semua anggota dari perusahaan audit internal harus memiliki
komunikator efektif baik dalam kata-kata lisan dan tulisan. Bab ini membahas
tujuan dan gaya penyajian laporan audit internal, termasuk berbagai format dan
metode tersebut menyajikan hasil pekerjaan audit kepada manajemen dan lainnya
di perusahaan. Laporan audit merupakan komponen utama komunikasi audit
internal.

18.1 Purpose and Type of Internal Audit Report

Laporan audit internal memiliki tujuan dasar untuk menggambarkan audit


yang direncanakan dan dijadwalkan serta menyampaikan hasil audit itu. Secara
alamiah, laporan audit internal umumnya kritis dan cenderung untuk menekankan
hal-hal seperti mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal. Sementara itu
tepat untuk melaporkan bahwa audit internal mereview beberapa daerah dan tidak
menemukan masalah, jika departemen audit atau sejumlah individu secara konsisten
tidak menemukan masalah dalam sebagian besar audit yang dijadwalkan, mungkin
perlu meninjau pendekatan penilaian risiko audit internal atau memeriksa kembali
aktivitasnya. Apakah dokumen tertulis resmi diedarkan kepada manajemen tingkat
senior dan dewan atau presentasi lisan informal di akhir audit lapangan, semua
laporan internal audit harus selalu memiliki empat tujuan dasar dan komponen, yaitu:

1. Tujuan, waktu, dan ruang lingkup review

Laporan audit harus mengikhtisarkan high-level objectives atas review, di mana


review dilakukan, dan high-level scope audit internal. Pernyataan ruang lingkup,
misalnya, mungkin mengungkapkan bahwa audit itu dilakukan atas permintaan
komite audit atau dimulai sebagai hasil dari ditemukannya penipuan.

2. Deskripsi atas temuan

Berdasarkan kondisi yang diamati dan ditemukan selama review, laporan audit
harus menjelaskan hasil audit. Seringkali bagian ini adalah di mana laporan itu
menjelaskan apa, jika ada yang salah dengan kondisi yang ditemukan, serta
mengapa itu salah. Istilah salah di sini meliputi kelemahan pengendalian internal,
pelanggaran prosedur perusahaan, atau salah satu dari berbagai macam masalah
audit internal lainnya.

3. Saran untuk perbaikan

Laporan audit harus mencakup rekomendasi, berdasarkan temuan, untuk


memperbaiki kondisi dan penyebabnya. Tujuan dari saran ini laporan meliputi
laporan tentang perbaikan kondisib yang diamati serta rekomendasi untuk
meningkatkan operasi.
4. Dokumentasi atas perencanaan dan klarifikasi atas pandangan auditee

Merupakan bagian di mana auditee dapat secara formal menanggapi temuan-


temuan audit internal dan menyatakan rencana untuk tindakan perbaikan.

Audit internal harus berusaha untuk membantu manajemen untuk melakukan


pekerjaan yang lebih efektif, memahami bahwa untuk mengidentifikasi pengendalian
internal dan merekomendasikan solusi yang berguna, maka dia harus bekerja sama
secara penuh dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan manajemen.

Auditee - itu adalah, staf dan manajemen kelompok yang diaudit - akan
termotivasi oleh kombinasi perusahaan dan kepentingan entitas lokal. Manajemen
auditee langsung tahu bahwa kesejahteraan utamanya berkaitan erat dengan
keberhasilan perusahaan total tetapi juga mengetahui bahwa penghargaan ini sangat
ditentukan oleh kinerja sendiri. Persepsi kinerja ini adalah kombinasi dari hasil
operasional yang dicapai dan bagaimana manajemen yang lebih senior berpikir
manajer bertanggung jawab secara langsung benar-benar memberikan kontribusi.
Dalam istilah sehari-hari, manajemen lokal atau manajemen unit berusaha untuk
terlihat baik oleh manajemen tingkat atas. Apa semua ini berarti dalam hal audit
internal adalah bahwa manajer lokal sering ingin membantu, tetapi ingin secara yang
tidak mendiskreditkan mereka dengan tingkat manajemen yang lebih senior.
Idealnya, mereka mungkin ingin memiliki pekerjaan audit internal dengan mereka
secara konsultan pribadi tetapi tidak melaporkan apapun temuan yang buruk kepada
manajemen senior. Sementara standar profesional audit internal dibahas dalam Bab 8
dan 28 mengakui bahwa auditor internal kadang-kadang dapat bertindak sebagai
konsultan internal yang bukan merupakan peran utama audit internal itu.

Audit internal seharusnya mencoba untuk membantu manajemen local


melakukan pekerjaan lebih efektif, mengetahui bahwa dalam mengidentifikasi
masalah pengendalian internal dan merekomendasikan solusi potensial, dan harus
memiliki kerjasama dan hubungan partnership yang dekat diantara mereka. Ketika
menyediakan layanan terhadap manajemen, obligasi audit internal seharusnya
mencapai semua langkah yang disampaikan oleh komite audit.

Dampak umum dari tindakan ini adalah untuk mendorong audit internal
melakukan lebih terhadap pelayanan terhadap manajemen lokal dalam pekerjaannya
dan menjauhkan dari heardquarterspy.’

18.2 Published Audit Reports

Meskipun laporan audit telah didiskusikan hampir sebagai satu konsep,


mereka dapat mengambil berbagai format yang berbeda dan gaya, mulai dari
dokumen berbasis Web untuk laporan hardcopy kertas. Dalam format apapun, sebuah
laporan audit merupakan dokumen laporan resmi yang berisi kepentingan dan
rekomendasi audit internal, berikut empat tujuan dibahas sebelumnya. Dalam
beberapa tahun terakhir, manajemen kadang ditempatkan pembatasan atau kendala
pada audit internal yang terbatas dari menyiapkan laporan audit yang efektif.
Sebagai contoh, beberapa manajer senior, di masa lalu dan hari-hari dari dokumen
kertas, mungkin telah menyatakan bahwa semua laporan audit harus satu halaman
atau kurang dalam ukuran. Jenis permintaan kadang-kadang terjadi karena fungsi
internal menuliskan pada halaman dan halaman temuan laporan audit yang mungkin
tampak signifikan kepada auditor internal tetapi tidak kepada manajemen senior.

Pentingnya pelaporan audit telah berubah setelah SOx. Dalam sidang kongres
yang mengarah ke tindakan, kritik diarahkan pada komite audit yang kadang-kadang
hanya menerima laporan diringkas tetapi tidak menerima tingkat detail mengenai
temuan audit. Dengan SOx, anggota komite audit dan manajemen senior untuk
menerima salinan lengkap dari semua laporan audit. Sementara itu adalah hak
mereka untuk meminta laporan diringkas juga, mereka masih bertanggung jawab
untuk menerima dan memahami semua temuan audit yang dilaporkan. Temuan
kontrol internal harus jelas diuraikan dalam laporan audit internal. Bagian ini
membahas laporan audit formal diterbitkan serta mekanisme alternatif untuk
pelaporan audit internal.

a) Pendekatan untuk Menerbitkan Laporan Audit

Laporan audit merangkum review atas pengendalian internal yang


mungkin disajikan secara berbeda dari laporan pengendalian kelangsungan
bisnis atau salah satu prosedur investigasi kecurangan. Apapun subyek audit
internal harus selalu memenuhi format umum, dimulai dengan halaman
sampul, deskripsi atas pekerjaan yang dilakukan, serta temuan-temuan dan
rekomendasi-rekomendasi audit internal. Laporan audit juga harus dimulai
dengan halaman pendahuluan. Halaman pendahuluan harus mengandung
elemen-elemen berikut:

 Judul laporan dan tujuan review

Judul memberitahukan kepad pembaca apa yang terkandung dalam


laporan audit dan juga berguna untuk berbagai laporan ringkas.

 Melaporkan pihak yang dituju dan menerima salinan


Laporan audit harus selalu ditujukan kepada salah satu personal
tingkat senior yang bertanggung jawab atas temuan laporan.
Penerima salinan termasuk manajer perusahaan, anggota manajemen
senior, dan personil lain yang terkait, seperti rekan dalam audit
eksternal
 Ruang lingkup audit dan tanggal pekerjaan lapangan
Umumnya meliputi pernyataan tujuan audit yang merupakan informasi
singkat atas ruang lingkup audit secara singkat dan tanggal perkiraan
pekerjaan lapangan audit.
 Lokasi yang dikunjungi dan waktu audit

Halaman sampul laporan audit harus menyatakan secara jelas kapan


pekerjaan lapangan audit dilaksanakan dan juga menyebutkan lokasi
yang dikunjungi.
 Prosedur audit yang dilaksanakan

Informasi ini berguna jika audit internal telah melaksanakan


beberapa prosedur pengujian khusus guna menentukan opini.
Misalnya internal mungkin menyebutkan penggunaan sampling
statistic.

 Opini auditor berdasarkan hasil review

Laporan audit internal harus selalu memberikan penilaian yang adil


atas kecukupan pngendalian secara keseluruhan atau masalah lain
dalam area yang direview.

Laporan audit internal seringkali mengikuti satu dari banyak


pendekatan, antara lain jenis perusahaan, gaya manajemen keseluruhan, dan
ketrampilan staf audit internal. Audit internal ingin mengkomunikasikan
apa yang dilakukan, ditemukan, dan yang harus diperbaiki. Elemen kunci
dari laporan audit internal haruslah temuan audit dan rekomendasi.
Pendekatan alternative untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan
audit meliputi:
 Laporan audit dengan lingkup “ensiklopedi”
Beberapa laporan audit internal berusaha untuk menyajikan informasi
tentang area aktivitas yang direview. Tujuannya untuk menyajikan
sumber referensi yang mendalam kepada pembaca laporan.
Informasinya dapat berupa historical nature atau situasi sekarang, yang
dapat meliputi praktik dan hasil operasional atau untuk memutuskan
informasi keuangan.
 Deskripsi prosedur audit yang dilaksanakan

Laporan audit menyediakan banyak informasi tentang prosedur audit


yang dilakukan. Langkah-langkah audit dideskripsikan dalam
rincian, seperti ruang lingkup verifikasi dan pengujian. Kadang kala
laporan audit menyatakan kembali hal-hal yang terkandung dalam
standar audit dan annual prosedur.
 Penjelasan rinci tentang temuan audit

Laporan audit harus memberikan informasi yang cukup dan


dibutuhkan tentang temuan audit dan membiarkan pembaca untuk
memahami isu rinci yang terkait.
 Sebuah laporan yang sangat ringkas

Beberapa departemen audit internal menerbitkan laporan yang


menyebutkan bahwa audit internal telah mereview beberapa area
topic dan umumnya tidak menemukan pengecualian pengendalian.
 Berfokus pada hal yang signifikan

Format laporan audit yang umum, dan biasanya yang terbaik,


merupakan laporan yang berfokus hanya pada hal-hal yang
signifikan yang berhubungan secara potensial dan kelemahan
pengendalian internal, kebijakan, pendekatan operasional,
peggunaan sumber daya, kinerja karyawan, dan hasil yang dicapai
atau mungkin untuk dicapai. Keuntungan berfokus pada hal-hal yang
signifikan adalah manajer senior bisa mendapatkan informasi yang
dibutuhkannya tanpa melewati rincian yang berlebihan.

b) Elemen dari temuan laporan audit


Auditor internal diarahkan kepada proyek yang mungkin menemukan
exception atau kelemahan audit internal di beberapa area untuk direview.
Exception yang direview seprti halnya observasi audit internal merupakan
subjek temuan audit. Auditor akan menemukan jumlah dan variasi exeption
yang besar di hampir keseluruhan review. Beberapa akan secara relative
menjadi penting dan sedangkan beberapa akan menjadi tidak penting (minor).
Namun, tidak terlalu penting menyantumkan hal minor didalam
laporan yang nantinya diserahkan kepada komite audit dan senior manajemen
melalui laporan audit formal kecuali hal tersebut merepresentasikan trend.
Kemudian audit internal perlu mempertimbangkan item-item melalui temuan
yang disimpulkan dan mencakup keseluruhan kondisi.

Dalam menyimpulkan fieldwork audit internal harus


meyakinkan dirinya sendiri bahwa informasi yang cukup untuk
mengembangkan temuan audit, dan serta bagaimana tersebut disajikan
telah dimiliki. Setelah itu perlunya diskusi informal dengan lokal
manajemen melalui presentasi formal laporan audit.

Laporan audit disajikan dengan mengikuti format yang


memungkinkan pembacanya untuk memahami isu audit dengan mudah.
Apapun sifat atau temuan audit, pembacanya harus dapat menangkap
temuan audit dan memutuskan dengan cepat apa yang salah dan apa yang
perlu dibenarkan. Temuan audit yang tersusun dengan buruk membuat
pembacanya mempertanyakan apakah masalah yang terjadi dan mengapa
harus dipertimbangkan.

Sedangkan laporan audit yang baik harus berisi:


Pernyataan Kondisi. Kalimat pertama dalam laporan temuan harus
menyimpulkan hasil dari review audit internal atas area yang diperhatikan.
Hal ini dapat memberikan perbandingan mengenai apakah hal tersebut dan
apakah yang seharusnya. Tujuannya adalah untuk memberi gambaran
kepada perhatian pembacanya. Contoh laporan temuan audit laporan
kondisi meliputi:
- “Obsolete production equipment yang dijual
- “The backup and continuity plan untuk pelanggan baru
- “The ABC division work-in-process inventory

 Apakah yang ditemukan? Temuan harus mendiskusikan antara


prosedur dan hasil dari prosedur tersebut. Bergantung
kompleksitasnya, temuan dapat disimpulkan melebihi satu kalimat
atau dapat berupa diskusi ekstensif menjelaskan prosedur audit.
 Kriteria audit internal dalam menyajikan temuan. Temuan audit
harus memiliki criteria, atau pernyataan mengenai apa yang
seharusnya digunakan dalam memutuskan pernyataan kondisi.
Dalam mengaudit efektifitas dari beberapa prosedur, mungkin tidak
ada target atau pengukuran yang dipaparkan sebelumnya yang
digunakan sebagai indikator dan standard. Audit internal harus
mempertimbangkan :
- Criteria Of Extremes

Kinerja yang jelas tidak memadai atau yang mudah terlihat, akan
relative mudah untuk diukur. Namun, ketika kinerja bergerak
mendekati rata-rata, akan menjadi sulit untuk diputuskan. Audit
internal kadang-kadang dapat menggunakan kasus-kasus ekstrim
kinerja yang tidak memadai sebagai kriteria untuk temuan
laporan.
- Criteria Of Comparable

Perbandingan dapat digunakan antara operasi atau aktivitas yang


hampir sama. Namun, tidak bagus untuk menyatakan secara
spesifik bahwa departemen A X% lebih buruk daripada
departemen B, laporan tersebut sebaiknya membandingkan
kondisi yang ditemukan berdasarkan rata-rata atau tipenya di
dalam perusahaan.
- Criteria Of Element

Dalam beberapa kasus auditor internal menyatakan dengan tidak


tepat criteria kinerja dengan jangka luas tertentu yang
memungkinkan untuk mengevaluasi kondisi yang dilaporkan.
Tipe criteria yang samar ini sebagai contoh menyatakan “seluruh
manajer harus membuat keputusan yang baik”. Yang spesifik.
- Criteria Of Expertise

Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin menemukan bahwa


berguna untuk mengandalkan ahli lain untuk mengevaluasi aktivitas.

 Efek temuan yang dilaporan. Audit internal harus selalu


mempertimbangkan seberapa pentingnya, ketika menentukan
apakah suatu item disertakan dalam laporan audit. Oleh karena itu
audit internal harus menimbang materialitas – apabila temuan tidak
signifikan, maka tidak akan ada temuan sama sekali.
 Penyebab atau alasan penyimpangan audit. Mengapa penting bagi
manajemen ketika membaca laporan audit? Alasan adanya
penyimpangan dari ketentuan, standar, atau kebijakan harus
dijelaskan dengan singkat dan sebaik mungkin.
 Rekomendasi audit internal. Laporan temuan audit harus berisi
rekomendasi sebagai tindakan perbaikan yang tepat. Kesimpulan
temuan audit seperti apa yang harus diselesaikan.

Apabila beberapa fakta yang dilaporkan dalam temuan audit tidak


benar, tidak masalah bagaimana dekatnya dengan kebenarannya,
auditee sering kali menghadapi tantangan kredibilitas keseluruhan
laporan audit. Setiap salah saji yang ada dapat membuat laporan audit
dipertanyakan. Rekomendasi tersebut harus mempertimbangkan cost
dan benefit atas berbagai alternative rekomendasi yang ada.
Rekomendasi ini juga harus menjadi tindakan perbaikan yang tepat dan
cepat.

c) Pedoman Penyajian Laporan Audit yang Seimbang

Untuk mengembangkan keseimbangan, auditor internal harus


mengurutkan secara menyeluruh data positive maupun negative yang
bervariasi yang diperoleh. Untuk mengembangkan keseimbangan laporan
audit lebih baik lagi yaitu :
 Menyediakan laporan audit dengan prespektif. Perspektif selalu
digunakan ketika mendaftar efek moneter temuan seperti halnya nilai
seluruh akun selama review. kesalahan $1000 akan menjadi besar
apabila merupakan bagian dari akun $100.000, namun akan menjadi
kecil apabila merupakan bagian dari akun $10 milyar.
 Laporan pencapaian auditee. Pencapaian auditee harus diungkapkan
dalam ringkasan laporan ketika kesimpulan audit mungkin
mempengaruhi signifikansinya dan temuan ketika rincian
pengungkapan pencapaian diinginkan dan penting.
 Memperlihatkan rencana tindakan. Situasi dimana auditee telah
mengambil, atau telah membuat rencana untuk mengambil, tindakan
perbaikan sebelum melengkapi audit, sehingga laporan audit harus
mengungkapkannya. Langkah lain yang diambil auditee dengan mencoba
untuk memperbaiki kekurangan yang dilaporkan, mungkin tidak begitu
jelas namun demikian harus dipertimbangkan sebagai tindakan positif
yang dilaporkan.
 Laporan keadaan mitigasi. Keadaan mitigasi secara umum terdiri dari
factor yang berkaitan dengan masalah atau kondisi yang telah
didiskusikan dalam laporan audit selama manajemen tidak memiliki atau
memiliki pengendalian yang kecil. Semenjak factor ini mengurangi
tanggung jawab manajemen atas suatu kondisi, maka harus dilaporkan
sebagai bagian dari penyebab.
 Tanggapan audit sebagai bagian dari laporan audit. Tanggapan audit
atas temuan mengandung informasi yang menyediakan keseimbangan
laporan audit. Apabila persetujuan tidak dicapai atas temuan dan
rekomendasi, auditee harus memberikan kesempatan untuk
menjelaskan dasar dari hal yang tidak terjadi.
 Meningkatkan kualitas laporan audit tonal. Kecuali yang layak,
laporan audit harus menghindarkan kata-kata yang mendindikasikan
bahwa auditee “gagal untuk mencapai”, “tidak menjalankan” atau
“tidak sesuai”. Pernyataan negative seperti “ pengendalian yang tidak
memadai pada pengendalian kas” dapat dirubah dengan menggunakan
ide laporan audit positif dan konstruksi yang tepat seperti “pengendalian
kas memerlukan perbaikan.”

d) Format Alternatif Laporan Audit


Semakin berkembangnya teknologi, hasil audit dapat dilaporkan dalam
format yang beragam. Format laporan audit yang familiar dan sering kali
paling bagus untuk menyajikan pekerjaan audit adalah berbasis teks. Beberapa
alternatif yang kurang formal dan lebih ringkas di mana audit internal dapat
melaporkan hasil dari pekerjaannya antara lain :

Laporan Lisan. Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin ingin untuk
melaporkan hasil dari pekerjaan dan rekomendasinya secara lisan. Gaya
pelaporan ini harus berlangsung setidaknya secara interim, ketika tim audit
internal yang bertugas melaporkan hasil dari pekerjaannya diakhir
konferensi penutup fieldwork. Di kasus lain, laporan lisan mungkin
merupakan hasil dari tindakan perbaikan yang diperlukan secara
mendadak, dan presentasi lisan akan menjadi pembuka laporan tertulis.

 Memo pelaporan informal atau interim. Dalam situasi dimana


mungkin untuk menyarankan manajemen perkembangan signifikan
selama audit, setidaknya sebelum laporan regular diterbitkan, audit
internal mungkin saja perlu untuk menyiapkan laporan tertulis interim.
Laporan ini mengenai masalah signifikan khusus yang memerlukan
tindakan perbaikan dengan segera, atau laporan tersebut bertipe laporan
perkembangan.

 Laporan audit dengan tipe questionnaire. Tipe laporan ini, merupakan


ringkasan ineterim yang berguna bagi laporan audit formal atau
melayani sebagai lampiran untuk dokumen laporan formal. Format ini
akan bekerja dengan baik apabila scope review audit sesuai dengan hal-
hal procedural yang cukup spesifik, dan seringkali pada level operasi
yang cukup rendah.

 Laporan audit deskriptif regular. Dalam banyak tugas audit,


pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan persiapan laporan audit
deskriptif regular. Bentuk dan isinya akan beragam antara tugas
individual audit dan departemen audit internal.

 Ringkasan dan laporan temuan audit yang signifikan. Fungsi audit


internal akan menerbitkan laporan yang meringkas keseluruhan
laporan individual yang diterbitkanteuan signifikan, dan berbagai
isinya, secara tahunan.
18.3 Internal Audit Reporting Cycle

Informasi dan statistic area yang akan diaudit dapat diperoleh selama survey
dan akan disertakan dalam kertas kerja. Hal ini dilakukan untuk memastikan
bahwa informasi yang dibutuhkan telah diperoleh di awal audit, dan hal ini akan
mencegah adanya penundaan dalam proses penulisan laporan final. Tujuan dan
scope dari review, ditentukan ketika memulai audit.

Ketika temuan audit akan dikembangkan dan diselesaikan, mereka dapat


dimasukan pada laporan yang tepat, bersama dengan komentar pendahuluan
auditee. Proses pelaporan audit akan dimulai dengan mengidentifikasi temuan,
draft laporan untuk mendiskusikan temuan tersebut dan rekomendasi yang
berkaitan, mendiskusikan isu audit yang telah diidentifikasi dengan manajemen
beserta penyajian presentasi draft laporan, penyelesaian tanggapan manajemen atas
yemuan audit, dan publikasi laporan audit formal yang mencakup seluruh area
yang direview.

a) Draft laporan audit

Auditor internal harus mempersiapkan draft laporan usulan


temuannya dan rekomendasi beserta dengan tanggapan manajemen. Draft
tersebut kemudian akan dikirimkan kepada manajer yang bertanggung jawab
langsung atas area yang diaudit. Orang ini yang nantinya akan member
tanggapan dan mengikhtisarkan tindakan perbaikan yang harus dilaksanakan.
Audit internal akan mengkombinasikan tanggapan auditee dengan laporan
asli pada header halaman dan draft temuan dan rekomundasi untuk
menghasilkan laporan audit akhir.
Pondasi utama dalam mengesahkan adalah pekerjaan audit yang
dilaksanakan oleh staf audit internal yang perlu untuk ditambah review
dan konfirmasi personel auditee. Keuntungan dari pengesahan ini ada dua
:
1. Menyajikan cross check akurasi, kelengkapan, dan kualitas pekrjaan
audit.

2. Membantu untuk mendorong hubungan partenship dengan lokal


manajemen yang memiliki semangat kooperatif dan komitmen untuk
bekerja dengan solusi yang memadai.
Pengesahan harus dilakukan dalam tahap review, satu hal yang
paling utama yang memperngaruhi adalah pesentasi draft laporan kepada
manajemen audite. Strategi waktu pengiriman draft report adalah :

 At the exit conference. Audit internal secara umum menemukan


kesusahan untuk mengirimkan draft laporan audit yang lengkap
pada akhir fieldwork exit conference. Banyak audit terlalu kompleks
dan mungkin terdapat banyak pertanyaan final atau klarifikasi atau
perubahan yang diperlukan untuk menyetujui draft laporan audit
dikirim pada saat exit conference. Sebelum keberangkatan tiem
audit field. Tim audit telah mendiskusika nperhatiannya dengan
lokal manajemen dalam exit conference formal dan kemudian
menyiapkan draft laporan, disertai komentar tambahan atau
klarifikasi yang mungkin timbul selama konferensi. Hal ini,
merupakan pendekatan yang lebih realistis dari pada yang
sebelumnya. Tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan audit dapat
menyebabkan tim audit mengambil jalan pintas sesuai keinginannya
untuk menyelesaikan perikatan ini. Setelah menyelesaikan
fieldwork. Pada situasi ini tim audit melaksanakan exit conference.

 Namun kembali ke perusahaan induk untuk membuat draft audit


report selama beberapa hari atai 7 minggu. Ini akan berjalan
sangat baik. Dimana mereka memiliki kesempatan untuk mereview
field dan membuat penyesuaian dengan tepat untuk draf laporan
audit.

Exit atau closing conference harus melibatkan anggota dari


tim audit dan lokal manajemen yang bertanggung jawab atas area
yang direview. Dalam konferensi ini, temuan utama dan
rejomendasi yang diusulkan akan direview, dan persetujuan
harus dicapai antara sudit dan lokal manajemen dan untuk menjamin
persetujuan tersebut lebih jauh lagi atas temuan audit dan
rekomendasi. Konferensi penutup ini akan memberikan audit
internal lesempatan utama untuk mengkonfirmasi kekuatan hasil
audit dan untuk membuat modifikasi yang dibutuhkan laporan audit
sebagai pembenaran.
b) Laporan Audit: Follow-Up dan Summary

Setelah manajemen telah menyampaikan tanggapan laporan audit,


audit internal harus menggabungkan tanggapan dengan draft temuan dan
rekomendasi untuk melepaskan laporan akhir audit. Laporan ini ditujukan
untuk manajemen sekurang-kurangnya satu tingkat atas manajemen
auditee, dengan tembusan kepada komite audit dan lainnya sesuai petugas
dari perusahaan.

Setelah laporan audit akhir ini telah diterbitkan, audit internal harus
menjadwalkan tindak lanjut penelaahan untuk memastikan bahwa tindakan
yang diperlukan berdasarkan audit itu sebenarnya diambil. Audit internal
harus memainkan hanya terbatas, peran spesifik setelah laporan audit
telah dirilis, seperti membuat sendiri yang tersedia untuk menanggapi
pertanyaan-pertanyaan, dan meninjau kembali situasi pada saat audit
dijadwalkan berikutnya di daerah tersebut. Banyak perusahaan telah
mengadopsi tipe menengah pendekatan dimana koordinasi rekomendasi
audit laporan tindak lanjut ditempatkan di kantor lain-biasanya dalam
fungsi pengawas atau beberapa lebih netral administratif layanan grup.
Tindakan perbaikan kemudian diawali dengan garis bertanggung jawab
atau manajer staf, tetapi tanggapan dapat dilakukan terhadap kelompok
koordinasi. Jika ada yang tidak semestinya.penundaan dalam berurusan
dengan rekomendasi, kantor koordinasi dapat mengeluarkan tindak lanjut
laporan status. Dalam pendekatan ini, salinan dari tanggapan ini juga dapat
diberikan kepada audit internal untuk informasi.
Audit internal memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan laporan
audit yang dapat dibaca, dimengerti,dan persuasif. Tujuannya adalah untuk
mengeluarkan laporan bahwa akan perintah perhatian manajer yang
memiliki tanggung jawab untuk berbagai operasional kegiatan dan untuk
mendorong mereka untuk mengambil tindakan koreksi yang tepat.
Tujuannya keduanya adalah untuk laporan audit yang akan membangun
rasa hormat terhadap upaya audit internal. Audit internal menerima hasil
akhir dalam pengetahuannya tentang tindakan yang diambil oleh
auditee berdasarkan rekomendasi laporan audit internal. Kombinasi
internal audit keterampilan teknis dan kemampuan untuk berkomunikasi
hasilnya untuk orang-orang yang terbaik akan memastikan penerimaan
dan dukungan aktif adalah elemen dari baik pelaporan audit. Pentingnya
bagian menggarisbawahi kerja audit internal kebutuhan untuk memberikan
laporan audit perhatian. Ini berarti bahwa harus CAE aktif terlibat dalam
proses laporan audit, dan semua tingkat staf audit internal harus berpikir
dalam hal kebutuhan laporan akhir.

c) Audit Laporan dan Retensi Workpaper

Laporan formal audit internal dan workpapers pendukungnya


merupakan dokumen penting mendukung kegiatan audit internal. Prosedur
harus dilaksanakan untuk menyimpan catatan untuk setiap pemeriksaan
yang dilakukan sebagai bagian dari catatan enterprise-wide reguler
prosedur penyimpanan. Sedangkan penyimpanan catatan-catatan ini sekali
diperlakukan lebih informal sebagai keputusan internal audit upaya terbaik
fungsi. Aturan SOx mengharuskan semua audit yang terkait dengan
catatan harus dipertahankan untuk jangka waktu tujuh tahun. Meskipun
aturan ini ditujukan auditor eksternal, mereka berlaku untuk audit internal
juga.

Laporan audit internal dan workpapers pembantu dapat mendukung


bahan dalam tindakan litigasi atau bahkan pemerintah yang sah. Suatu
perusahaan mungkin diperlukan untuk menghasilkan catatan kerja internal
audit untuk membuktikan, di pengadilan hukum, apa yang dilakukannya
atau tidak lakukan di beberapa daerah.

Juga, perintah pengadilan mungkin mengharuskan perusahaan


mengungkapkan catatan-catatan pendukung beberapa masalah. Catatan
tujuh tahun SOx's retensi aturan mengatakan bahwa perusahaan harus
berhati-hati untuk melestarikan dan mengatur semua pendukung catatan
yang meliputi banyak daerah. laporan audit internal dan workpapers
pendukung catatan penting perusahaan yang memiliki aturan-aturan retensi
rekaman yang sama.

18.4 Effective Internal Audit Communications Oppotunities


Komunikasi efektif baik secara orang-ke-orang dan dengan lebih besar
kelompok, adalah komponen kunci sukses audit internal. Auditor internal harus
memiliki pemahaman yang baik tentang masalah yang terkait dengan komunikasi
efektif dan cara mengatasinya dengan mereka. Situasi terus timbul dalam internal
fungsi audit ketika individu perlu berkomunikasi satu sama lain. Ini termasuk
memberikan instruksi lisan kepada staf auditor, membahas masalah operasional
selama pertemuan keluar audit, konseling bawahan, mewawancarai calon
karyawan, atau melakukan review kinerja staf. Semua situasi ini melibatkan
hubungan pribadi yang berbeda tetapi terdiri dari aliran dua arah terus pesan.
Auditor internal harus memahami proses ini untuk mengidentifikasi jenis masalah
yang dapat mendistorsi atau benar-benar mencegah komunikasi yang efektif.
Masalah ini mempengaruhi semua langkah dalam proses komunikasi dan
mencakup:

 Tidak memberikan pertimbangan yang tepat untuk hubungan kekuatan


pesan pengirim dan penerima. Komunikasi dengan supervisor garis sering
berbeda dari yang dengan seorang senior.

 Mengabaikan stres emosional sementara oleh baik pengirim atau


penerima. Pertemuan keluar audit sering berubah menjadi sebuah situasi
yang penuh dengan konflik dan stres kecuali komunikator internal audit
membutuhkan perawatan untuk mempertimbangkan potensi masalah
emosional.

 Gagal untuk benar mengevaluasi kapasitas penerima untuk menerima dan


memahami pesan. Jika audit internal bertemu dengan masalah kontrol
parah di bidang teknis dalam proses pekerjaannya, isu-isu tersebut harus
dikomunikasikan benar.

 Penggunaan kata-kata yang dapat memiliki beberapa arti atau dapat


menyampaikan tidak disengaja makna. Kami telah membahas masalah ini
ketika menyiapkan laporan audit, tetapi ini adalah semua yang lebih
penting dalam komunikasi verbal.

 Tidak semestinya tergesa-gesa dalam transmisi pesan yang melemahkan


kejelasan dan atau kredibilitas. Pesan sering harus dikomunikasikan secara
perlahan sehingga semua pihak akan mengerti.
 Persepsi bahwa pengirim keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
dengan demikian menyebabkan emosional resistensi dan blok. Sering kali
orang lain melihat auditor internal orang memiliki agenda pribadi.
Lainnya cepat menyadari hal ini, dan komunikasi bisa menjadi tersumbat.
 Kegagalan untuk membangun fondasi yang dibutuhkan untuk pesan inti
dan terkait buruk waktu. keprihatinan audit internal tidak efektif
dikomunikasikan ketika mereka hanya dibuang di pangkuan auditee.
 Kurangnya kejelasan atau keyakinan karena keengganan untuk
menyebabkan penerima ketidakpuasan. Sedangkan auditor internal harus
membangun sebuah kasus untuk menggambarkan kekhawatiran
meyakinkan, auditor tidak boleh berbasa-basi untuk menghindari
menggambarkan situasi masalah tetapi harus selalu jelas
mengkomunikasikan keprihatinan kontrol.
 Dampak tindakan nonverbal, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan cara
komunikasi. Sebagai contoh, di beberapa bagian dunia, bersila dengan
telapak kaki menunjuk ke pendengar dapat dilihat sebagai penghinaan
ekstrim.
 Tidak memberikan pertimbangan kepada persepsi dan perasaan terkait
dengan penerima. Auditor harus berusaha untuk memahami bagaimana
pesan akan diterima dan diterjemahkan oleh penerima mereka.

Kedua belah pihak dalam komunikasi-terutama utama penggerak-belajar


dari pertanyaan dan komentar yang dibuat oleh penerima dalam menanggapi
serangkaian pesan. Ini disebut feedback. Bagian dari komunikasi dua arah yang
efektif adalah untuk mendorong umpan balik sehingga auditor internal memiliki
dasar yang terbaik untuk menentukan apakah manajerial tujuan tercapai.
pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan untuk mendorong dan
memanfaatkan umpan balik yang baik. Sebuah komponen mendengarkan terkait-
adalah penting dalam rangka pemanfaatan umpan balik yang lebih baik dan untuk
menunjukkan minat pada orang lain pandangan. Jika tidak, hasil seperti pesan bisa
untuk menciptakan emosional respon yang secara signifikan penerimaan blok
penerima dan pemahaman tentang dimaksudkan pengirim pesan.
Berbagai kebutuhan orang berhubungan alternatif untuk kompetisi, konflik,
dan kerjasama. Secara tradisional, konflik telah dilihat sebagai merusak dan tidak
diinginkan. Namun, bila dikelola dengan benar, konflik dapat berguna dalam
mencapai organisasi kesejahteraan. auditor internal perlu belajar untuk
memanfaatkan konflik ke titik di mana itu konstruktif tetapi untuk mengontrol
ketika itu mengancam untuk keluar dari tangan. Internal tanggung jawab audit tak
terhindarkan menghasilkan situasi yang menciptakan kompetisi dan potensi
konflik. Manajemen kemudian memiliki tantangan untuk mengeksploitasi manfaat
kompetisi dan konflik yang sehat tapi untuk mengontrol proses untuk menghindari
ekses. Selama review mereka, auditor sering menemukan diri mereka dalam
konflik dengan berbagai elemen dari perusahaan. Auditor dapat menyebabkan
auditee kehilangan tingkat berdiri kompetitif dalam usaha mereka, dan auditee
mungkin tidak setuju dengan internal audit hanya pada dasar itu. Dalam jalannya
review, konflik sering terjadi, dan auditor efektif harus menggunakan konflik ini
untuk berkomunikasi dengan manajemen dan meyakinkan untuk mengambil tepat
tindakan. Namun, auditor internal yang efektif perlu memahami bagaimana
mengendalikan konflik.
Dalam perusahaan yang khas, ada kebutuhan terus benar keseimbangan
stabilitas dan perubahan. Manajemen mencari stabilitas dengan mengembangkan
kebijakan dan prosedur dimana operasi standar untuk meningkatkan kontrol
internal dan untuk memastikan penanganan terbaik berulang sejenis peristiwa.
Namun, kondisi yang berubah panggilan kebijakan diubah dan prosedur. Mencari
keseimbangan yang tepat antara stabilitas dan perubahan diperlukan adalah sulit,
karena faktor yang terlibat biasanya sulit untuk menganalisis dan mengukur. Salah
satu kendala untuk mengubah adalah bahwa perusahaan sering membuat kebijakan
dan prosedur, dan kebijakan tersebut cenderung menjadi bias yang menguntungkan
mereka, sehingga membuat mereka tidak menyadari dan tidak responsif terhadap
kebutuhan untuk berubah. Audit internal merasa kesulitan ketika
merekomendasikan kebijakan atau perubahan prosedural melalui audit laporan.
Selain itu, orang biasanya tidak ingin menerima perubahan bahkan ketika
kebutuhan untuk itu cukup jelas. Pada tingkat tertinggi, perlunya perubahan
mungkin melibatkan strategi baru, bisnis baru usaha, perubahan produk, atau
kebijakan pendukung baru. Perubahan terkait mungkin melibatkan struktur
organisasi baru, relokasi tanaman, produksi baru proses, atau perubahan pada
orang, tapi auditor internal sering tidak membuat rekomendasi untuk perubahan
pada tingkat itu.
Ketika membuat rekomendasi mereka, auditor internal harus memahami
bagaimana perusahaan akan menghadapi perubahan. Bagaimana audit internal
mencapai diperlukan perubahan dengan cara yang terbaik akan melayani
kesejahteraan yang lebih tinggi tingkat perusahaan? Dalam semua kasus, sifat dan
ruang lingkup tindakan yang diperlukan tergantung pada pentingnya tertentu
direkomendasikan berubah. Karena individu menempatkan prioritas tinggi pada
mereka kebebasan bertindak, pertimbangan manusia yang sangat penting dalam
desain dan pelaksanaan kontrol ini. Karena semua manajer bertanggung jawab
untuk internal kontrol dan pada saat yang sama tunduk kepada mereka, dampak
yang direkomendasikan kontrol perbaikan pada orang harus dipertimbangkan hati-
hati. Mungkin tidak dalam tahap proses manajemen adalah pemahaman dan
pertimbangan orang begitu kritis.

18.5 Audit Report and Understanding the People in Internal Auditing

Diskusi ini tentang membuat laporan audit internal yang efektif yang
berfokus pada kepentingan semua auditor internal sehubungan dengan hubungan
mereka dengan audit komite, manajemen senior, dan satu sama lain. Sementara
semua ini adalah kepentingan untuk auditor internal sebagai bagian dari kajian
mereka dan analisis pengendalian internal, juga harus menarik perhatian para CAE
dan komite audit. Beberapa unik dan masalah khusus menghadapi auditor internal
dalam kegiatan mereka, termasuk gambar masalah, karena auditor sering dianggap
sebagai fokus berlebihan pada rinci kepatuhan atau mengendalikan masalah dan
dipandang oleh banyak orang sebagai ancaman. Seperti telah dibahas dalam bab-bab
sebelumnya, gambar ini mungkin telah diperoleh karena cara di mana auditor
internal pernah digunakan dalam perusahaan. Sampai batas tertentu, gambar juga
dihasilkan karena beberapa hari ini auditor internal tidak melakukan cukup melalui
pekerjaan audit mereka dan cara untuk membangun hubungan pribadi yang lebih
baik gambar.

Saat ini auditor internal menghadapi beberapa masalah serius untuk merubah
image- nya. Auditor internal dibebankan dengan tanggung jawab pelindung tertentu
yang cenderung membuat lain dalam perusahaan melihat mereka sebagai antagonis
atau petugas polisi. Internal audit peran total harus pergi jauh melampaui peran
sempit memberikan pelayanan pelindung. Sebaliknya, auditor internal harus peduli
dengan kesejahteraan total perusahaan di semua tingkat dan sehubungan dengan
aktivitasnya. Dalam semua, aspek komunikasi dan hubungan dengan orang-orang
terus tantangan yang melibatkan target untuk audit internal yang selalu bergerak
maju. keberhasilan audit internal dalam pertemuan tantangan yang menyediakan
salah satu peluang terbesar untuk melayani perusahaan dan untuk mencapai
kesejahteraan maksimum.

Anda mungkin juga menyukai