Jurnal Ti
Jurnal Ti
Hasil Penelitian
SD Inpres I Akediri kecamatan Jailolo
Kabupaten Halmahera Barat, merupakan
salah satu sekolah yang ada di Desa Akediri
yang telah melakukan proses belajar
mengajar kurang lebih 35 Tahun sampai
Sekolah yang 2011. Terletak di pertengahan desa Akediri
punya program dengan batas-batas sebelah Utara berbatasan
UKGS dengan pemukiman penduduk, sebelah
↘ Karies gigi Selatan berbatasan dengan rumah penduduk,
↗ sebelah Timur berbatasan dengan
Sekolah yang tidak Pekuburan, dan sebelah Barat berbatasan
punya UKGS dengan jalan raya
Sekolah Dasar Inpres I
Gambar bagian kerangka konsep penelitian Akediri telah memenuhi aktifitas
pendidikanya dengan jumlah tenaga
Metode penelitian yang minim yaitu berjumlah 8
Jenis penelitian ini adalah observational orang, kedelapan tenaga pengajar ini
analitik dengan Cross Sectional Study (studi harus berpacu dengan jumlah murid
potong lintang). Cross Sectional Study, yang setiap tahunya bertambah,
rancangan ini mencakup semua jenis seiring pertambahan jumlah
penelitian yang pengukuran variable- penduduk desa kurang lebih 1.500
variabelnya dilakukan hanya satu kali pada jiwa, dengan demikian [ertambahan
suatu saat. jumlah jumlah murid itu dapat
Lokasi penelitian ditambahkan dengan 4 orang tenaga
dilaksanakan di SD GMIH Tedeng pengajar honorer yang turut
dan SD Inpres I Akediri Kecamatan membantu dalam pelaksanaan proses
Jailolo. Penelitian dilakukan pada belajar mengajar. Pada tahun-tahun
bulan Mei sampai Juni 2011. awal jumlah murid sekitar 70-an
Pengumpulan data yang digunakan dengan 4 ruang belajar, namun
dalam penelitian ini berupa lembar dalam perkembanganya sampai
observasi pemeriksaan karies gigi dengan tahun 2011 data terakhir
DMF-T. jumlah murid telah mencapai 151
Dalam melakukan penelitian, murid dari kelas I-VI dengan fasilitas
peneliti perlu mendapat adanya 6 ruangan, 2 ruang administrasi, 1
ruangan kepsek dengan jumlah 10 honorer dalam memperjuangkan
tenaga pengajar dalam menjalani proses pendidikan belajar mengajar
kurikulum pembelajaran setiap hari dengan jumlah murid sesuai data
SD Inpres I Akediri juga tidak terakhir 161 murid kelas I – kelas VI
terlepas dari pendidikan jasmani tahun 2011. Dalam pengamatan teliti
serta pemeriksaan kesehatan daerah bahwa sekolah ini dalam menjalani
umum, namun pada kurun waktu 2 proses pendidikanya, tidak hanya
tahun terakhir, sekolah ini tidak lagi murid yang berasal dari desa Tedeng
dilakukan pemeriksaan kesehatan saja, akan tetapi dari desa-desa lain
oleh karena terbentur dengan juga desa Acango, desa Akediri, dan
masalah teknis operasional, sehingga pindahan lain dari luar daerah
kegiatan pemeriksaan Usaha Kabupaten Halmahera Barat dari
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Ternate, demikian halnya sekolah
bahkan pemeriksaan kesehatan gigi yang lain. SD GMIH Tedeng juga
dan mulut tidak terdeteksi lagi. terlibat dalam pembelajaran sesuai
SD GMIH Tedeng kurikulum ini, maka pihak Sekolah
Kecamatan Jailolo Kabupaten berkoordinasi dengan puskesmas
Halmahera Barat merupakan salah setempat untuk di lakukan
satu sekolah di desa Tedeng dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin,
wilayah Kecamatan Jailolo dan juga Sekolah ini dimasukan
Kabupaten Halmahera Barat yang dalam sekolah target UKGS mulai
cukup dikenal dalam wilayah tahun 2007 sampai sekarang.
kecamatan Jailolo, oleh karena
sering meraih prestasi dengan angka
kelulusan 100%. Secara geografis
letak sekolah ini berada di
pertengahan Desa Tedeng jalan
siswa, luas wilayah 2400 m2, jarak
dari Ibu Kota Kecamatan 6 KM,
jumlah penduduk data terakhir tahun
2011 yaitu 3268 jiwa, jumlah kepala
keluarga 656 KK, jumlah tingkat
pendidikan penduduk 74 SD, 815
SMP, 506 SLTA, 30 S1 dan 7 S2,
mengawali pembangunan gedung
sekolah ini, dengan proses
pembelajaran yang tetap berlangsung
dengan menggunakan gedung milik Tabel 1. Distribusi golongan umur
sendiri hingga Tahun 2003 telah Responden yang melakukan UKGS dan
dibangun 10 ruangan, dan pada tahun yang tidak melakukan UKGS.
2011 SD GMIH Tedeng ini telah
mempunyai ruang tambahan lagi 1 U K G S
ruang perpustakaan, 1 ruang Tid Melak
Pertemuan, 1 ruang Administrasi, NOM UM Melak ak ukan
dan ruang Laboratorium, dengan OR UR ukan
jumlah tenaga pengajar 13, 4 tenaga N % N %
1 6– 73 81 72 80,0 1 L 44 48, 38 42,2
9 ,1 8
Tah 2 P 46 51, 52 57,7
un 1
2 10 – 17 18 18 20,0 TOTA 90 90 10 90 100
12 ,9 L 0
Tah
un
TOT 90 10 90 100 Distribusi penelitian jenis kelamin
AL 0 responden pada SD GMIH Tedeng yang
Distribusi penelitian golongan umur melakukan UKGS untuk laki-laki berjumlah
responden pada SD Tedeng yang melakukan 44 orang, dan perempuan 46 orang SD
UKGS yang terbanyak adalah golongan Inpres I Akediri yang tidak melakukan
umur 6 – 9 tahun, yang terendah adalah UKGS dengan jumlah responden laki-laki
golongan umur 10 – 12 tahun yang 38 orang, perempuan 52 orang.
berjumlah 17 orang untuk SD Inpres I Tabel 3. Distribusi keadaan karies gigi
Akediri yang tidak melakukan UKGS yang
tertinggi adalah golongan umur 6 – 9 tahun Karie U K G S
sebanyak 72 orang yang terendah (20,0%). s
Gigi Mel kuka Tida mel Kuka
a n k a n
N % N %
Ada 72 80 74 82,2
Tida 18 20 16 17,7
Total 90 100 90 100
Kesimpulan
Sesuai hasil penelitian yang dilakukan pada
kedua sekolah tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa angka kejadian karies
gigi pada murid SD GMIH Tedeng yang
melakukan UKGS terdapat 80% mengalami
karies gigi, dengan jumlah sampel 90 orang
dari jumlah siswa 61 orang.
Angka kejadian karies gigi
pada murid SD Inpresi I Akediri
yang tidak melakukan UKGS
terdapat 82,2% juga mengalami
karies gigi, dengan jumlah sampel 90
orang dari jumlah siswa 151 orang.
Berdasarkan hasil uji
Independent Samples T Test yang
menggunakan program SPSS pada
tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05)
dapat diperoleh Nilai P=0,152, maka
tidak ada perbedaan yang bermakna,
angka kejadian karies gigi antara
murid sekolah dasar yang melakukan
UKGS dan yang tidak melakukan
UKGS.