Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kualitas

Definisi kamus yang umum digunakan untuk kualitas adalah “derajat atau tingkat
kesempuranaan”dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relative dari kebaikan (goodness). Mendefenisikan
kualitas sebagai kebaikan merupakan makna sangat umum yang tidak dimiliki makna operasional.
Dengan kata lain, kualitas adalah kepuasan pelanggan. Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan “harapan
pelanggan?” harapan pelanggan dapat digambarkan melalui atribut-atribut kualitas atau yang sering
disebut “dimensi kualitas”Jadi, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi
harapan palanggan dalam delapan dimensi berikut:

1. Kinerja (Performance)

2. Estetika (aesthetics)

3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (Serviceability)

4. Fitur (Features)

5. Keandalan (Reliability)

6. Tahan lama (durability)

7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)

8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)

Empat dimensi pertama merupakan atribut kualitas yang penting, tetapi sulit untuk diukur.Kinerja
mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk. Dalam jasa, Prinsip tidak
terpisahkan mengandung arti bahwa jasa dilakukan secara langsung di hadapan pelanggan. Jadi dimensi
kinerja untuk jasa dapat didefinisikan lebih jauh sebagai atribut daya tanggap, kepastian, dan empati.
Daya tanggap (Responsiveness) adalah keinginan untuk membantu pelanggan dan menyediakan
pelayanan yang konsisten dan bersifat segera. Kepastian (Assurance), mengacu pada pengetahuan dan
keramahan karyawan serta kemampuan mereka membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan.
Empati berarti peduli dan memberikan perhatian individual terhadap pelanggan. Estetika sehubungan
dengan penampilanwujud produk (misalnya, gaya dan keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan,
pegawai, dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa. Kemudahan perawatan dan perbaikan
berkaitan dengan tingkat kemudahanmerawat dan memperbaiki produk. Fitur (kualitas desain) adalah
karakteristik produk yang berbeda dari produk produk sejenis yang fungsinya sama. Misalnya,fungsi
mobil adalah sebagai alat transportasi. Namun, sebuah mobil dilengkapi dengansebuah mesin empat
silinder, transmisi manual, tempat duduk dari vinyl,tempat duduk untuk empat penumpang, dan rem
pada roda depan, sementara mobil lainnya mungkin dilengkapi dngan mesin enam silinder, transmisi
otomatis, tempat duduk kulit, tempat duduk untuk enam penumpang, dan rem cakram antikejut.
Demikian juga, penerbangan kelasutama dan kelas ekonomi mencerminkan perbedaan kualitas desain.
Penerbangan kelas utama, misalnya, menawarkan tempat kaki yang lebih lapang, makanan yang lebih
baik dan tempat duduk yang lebih mewah.Tentu saja dalam kedua contoh diatas menggambarkan
perbedaan dalam fitur-fitur penduduk. Kualitas desain yang lebih baik biasanya tercermin pada biaya
produksi yang lebih tinggi. Kualitas desain membantu erusahaan menetukan asarnya. Terdapat pasar
baik untuk mobil empat silinder serta penerbagan serta penerbanngan kelas utama dan kelas ekonomi.

Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang dimaksudkan dalam
jangka waktu tertentu tahanlama didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat berfungsi. Kualitas
kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak
sebagai contok spesifikasi dari sebuah mein adalah memiliki lubang berdiameter 3 inci dengan tingkat
kesalahan lebih kurang 1/8 inci. Bagian yang berada dalam batasan-batasan ini disebut bagian yang
memenuhi tigkat kesesuaiannya. Kecocokan penggunaan adalah kecocokan dari sebuah produk
menjalani fingsi-fungsi sebagai mana yang di iklankan. Jika sebuah produk mengandung cacat desain
yang parah, maka produk tersebut dianggap gagal, meskipun tingkat kesesuaiannya sesuai dengan
spesifikasinya. Produk yang ditarik kembali seringkali disebabkan oleh adanya masalah dalam dimensi
kecocokan penggunaan.

Dengan demikian, perbaikan kualitas berarti perbaikan pada satu atau lebih dari delapan dimensi
tersebut di atas. Sambil tetap mempertahankan kinerja dimensi lainnya. Menyediakan produk yang lebih
baik kualitasnya daripada pesaing berarti mengungguli produk pesaing dalam setidaknya satu dimensi
sementara kinerja dimensi lainnya tetap setara. Meskipun kedelapan dimensi tersebut penting dan
mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan, namun atribut kualitas yang dapat diukur cenderung lebih
mendapat perhatian teingkat kesesuaian, terutama adalah dimensi yangmendapat perhatian paling
besar, Bahkan banyak pakar kualitas percaya bahwa “kualitas adalah kesesuaian” (Quality is
compermance) merupakan definisi operasional yang terbaik, Sikap ini didasarkan pada beberapa
logika.Spesifikasi produk harus secara eksplisit mempertimbangakan beberapa hal seperti kandalan,
durabilitas, kecocokan penggunaan, dan kinerja. Secara inflisit, produk yang dapat memenuhi tingkat
kesesuaiannya adalahproduk yang andal, tahan lama, bernanfaat, dan berkinerja baik. Produk tersebut
harus dibuat menurut spesifikasi desainnya.Kesesuaian adalah dasar untuk mendefinisikan apa yang
disebut produk yang tidak sesuai (noncompormance) atau produk cacat (detective).

Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Cacat 0 (Zero defect) berarti semua
produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. Tetapi, apa yang dimaksud dengan produk yang
“produk yang sesuai dengan spesifikasinya’? pandangan tradisioanal mengenai kesesuaian
mengasumsikan bahwa terdapat rentang nilai yang dapat diterima bagi setiap karakteristik spesifikasi
atau kualitas. Nilai target ditetapkan dan batas atas serta batas bawah ditentukan agar diperoleh
penyimpangan produk yang bisa diterima untuk suatu karakteristik kualitas yang ditentukan. Setiap
produk yang berada didalam batas-batas yang telah ditentukan dianggap sebagai produk tanpa cacat
(nondevective), sebagai contoh, kemampuan menghasilkan putaran waktu yang tepat dalam satu bulan
tanpa terlambat atau lebih cepat satu menitpun mungkin adalah nilai target untuk sebuah jam, dan
setiap jam yang menghasilkan putaran dalam tentang selalu lambatatau terlalu cepat dua menit dalam
satu bulan dianggap dapat diterima. Di lain pihak, penganut pandangan kualitas kokoh mengenai
kesesuaian lebih menekankan pada kecocokan penggunaan. Kekokohan berarti selalu memenuhi nilai
target. Dalam pandangan ini tidak dikenal rentang variasi yang bisa diterima. Jam tanpa cacat menurut
pandangan ini adalah jam yang tidak mengalami keterlambatan atau kecepatan waktu bahkan satu
menitpundalam satu bulan. Oleh karena telah terbukti bahwa variasi produk dapat menjadi beban bagi
perusahaan, maka definisi kualitas kokoh mengungguli definisi tradisional.

2.2 Definisi Biaya Kualitas

Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena mungkin atau
telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut disebut
biaya kualitas. Jadi,biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau talah terdapat
produk yangburuk kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan
dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kualitas : Kegiantan pengendalian dan
kegiatan karena kegagalan.

Kegiatan pengandalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi
kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan penendalian terdiri dari
kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.

Biaya pengendalian adalah biaya-biaya yng dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan


pengendalian. Kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya untuk
merespon kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi). Jika respons terhadap kualitas
yang buruk dilakukan sebelum produk cacat ( tidak memiliki kesesuaian, tidak bisa di andalkan, tidak
tahan lama,dan seterusnya sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan
kegagalan internal.Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke pelanggan, maka
kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegagalan eksternal. Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena telah terjadi kegiatan karena kegagalan.

Empat kategori biaya kualitas adalah sebagai berikut:

a. Biaya pencegahan

terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan. sejalan dengan
peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalannya turun. Contoh dari biaya
pencegahan adalah biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kualitas, perencanaan kualitas,
pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi pemasok, audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan, dan
peninjauan desain.
b. Biaya penilaian

terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan
pelanggan. Contoh biaya ini termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan
kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaaan produk, penerimaan proses, peralatan
pengukuran (pemeriksaan dan pengujian) dan pengesahan dari pihak luar. Dua dari istilah istilah
tersebut membbutuhkan penjelasan lebih lanjut.

· Penerimaan produk (product acceptance) meliputi pengambilan sampel dari batch barang jadi
untuk menentukan apakah telahmemenuhi standar kualitasnya bisa memenuhi, produk diterima

· Penerimaan proses (process acceptance) meliputi penarikan sampel barang dalam proses untuk
mengetaahui apakah prosesnya berada dalam kendali dan memproduksi barang tanpa cacat; bila tidak,
proses akan dihentikan dan menunggu sampai tindakan perbaikan dilakukan.

Tujuan utama dari fungssi penilaian adalah untuk mencegah disampaikannya barang cacat kepada
pelanggan.

c. Biaya kegagalan internal

Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan
pelanggan. Ketidak sesuaian ini dideteksi sebelum dikirim kepihak luar. Ini adalah kegagalan yang
dideteksi oleh kegiatan penilaian. Contoh dari biaya kegagalan internal adalah sisa bahan, pengerjaan
ulang, penghentian mesin ( karena adanya produ buruk yang dihasilkan oleh mesin tersebut),
pemeriksaan ulang, penngujian ulang, dan perubahan desain, biaya biaya diatas tidak akan terjadi
apabila tidak ada produk cacat.

d. Biaya kegagalan eksternal

Terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhui persyaratan atau tidak memuaskan
kebutuha pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-biaya kualitas,
kategori biaya ini dapat menjadi yang paling merugikan. Biaya penarikan produk dari pasar, misalnya
bisa mencapai ratusan juta dolar. Contoh lainnya termasuk biaya kehilangan penjualan karena kinerja
produk yang buruk serta retur dan potongan penjualan karena kualitas yang buruk, biaya garansi,
perbaikan, tanggung jawab hukum yang timbul, ketidakpuasan pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dan
biaya untuk mengatasi keluhan pelanggan. Biaya kegagalan eksternal, seperti juga biaya kegagalan
internal, hilang jika tidak ada produk yang cacat.

2.3 Mengukur Biaya Kualitas

Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamaati atau tersembunyi.
a. Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan
akuntansi perusahaan.

b. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena
kualitas yang buruk.( biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi).

Tiga metode untuk mengestimasi biaya kualitas

a. Metode pengali

Metode pengali merumuskan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari baiya-biaya
kegagalan yang terukur.

Total biaya kegagalan eksternal = k biaya kegagalan ksternal yang terukur)

Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman.

b. Metode penelitian pasar

Metode penilaian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap
penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan wawancara dengan anggota tim penjualan
perusahaan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya tersembunyi
perusahaan. Hasil penelitian pasr dapat digunakan untuk memproyeksikan hilangnya laba dimasa depan
akibat kualitas yang buruk.

c. Fungsi kerugian kualitas Taguchi

Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan bahwa biaya kualitas yang tersembunyi hanya terjadi
atas unit unit yang menyipang dai batas spisifikasi atas dan bawah. Fungsi kerugian Taguchi
mengasumsikan bahwa setiap penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat
menimbulkan baiya kualitas tersembunyi. Selanjutnya biaya kualitas tersembunyi meningkat secara
kuadrat pada saat ini aktual menyimpaang dari nilai target.

Fungsi kerugian kualitas taguchi, adalah

L(y) = k(y-T)2

Dimana

K = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal
perusahaan
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas

T = nilai target dari karakteristik kualitas

L = kerugian kualitas

IMG_20170515_163019_583.JPG

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai k dihitung dengan membagi
estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan kuadrat deviasi dari batas niali target.

k = c/d2

dimana

c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah

d = jarak batas dari nilai target

IMG_20170515_172354_834.JPG

ini bearti bahwa kita harus mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai target. Salah satu dari dua
metode pertama, metode pengali atau metode penelitian pasr, dapat digunakn untuk membatu
estimasi ini (penilaian pada satu titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka biaya kualitas
tersembunyi bila diestimmasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari nilai target.

2.4 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang menaruh
perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas.

a. Laporan biaya kualitas

Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat lebih mudah dimulai dengan
menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai presentasi dari penjualan aktual.

Berikut ini merupakan contoh laporan biaya kualitas.

IMG_20170515_174707_034.JPG
Masukan pandangan tambahan mengenai distribusi relatif biaya kualitas dapat dibuat dengan
membuat bagan ingkaran sebagai berikut.

IMG_20170515_172412_449.JPG

b. Fungsi biaya kualitas: pandangan kualitas yang dapat diterima

Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan bahwa terdapat perbandingan berbalik antara
biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan
seharusnya turun. Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya
pengendalian,perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-
unit yang tidak sesuai.

Gambar dibawah ini mengasumsikan dua fungsi biaya, satu untuk biaya pengenddalian dan satu untuk
biaya kegagalan. Diasumsikan juga bahwa presentasi unit cacat meningkat ketika biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian turun; baiaya kegagalan, dilain piha, menungkat
ketikajumlah unit cacat meningkat. Dari fungsi total niaya kualitas,kita mengetahui bahwa total biaya
kualitas turun ketika kualitas ditingatkan sampai titik tertentu. Setelah itu tidak ada peningkatan lebih
lanjut yang mungkin dilakukan. Tingkat optimal aunit cacat telah diidentifikasi dan perusahaan berupaya
untuk mencaainya. Tingkat yang mengizinkan adanya unit cacat ini disebut tingkat kualitas yang dapat
diterima (AQL).

IMG_20170515_172431_191.JPG

c. Fungsi biaya Kualitas: Pandangan Cacat Nol

Model cacat nol menekankan pada biaya kualitas dan potensi penghematan dari upaya yang lebih besar
untuk meningkatkan kualitas.

strategi pengurangan biaya kualitas yang direkomendasikan oleh amerika Society for Quality
Control:

Srategi untuk menekan biaya kualitas adalah cukup sederhana: (1) lakukan serangan langsung terhadap
biaya kegagalan untuk memaksanya menuju titik nol; (2)lakukan inventasi pada kegiatan pencegahan
yang “tepat” untuk menghasilkan perbaikan; (3) kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang
dicapai; dan (4) melakukan efaluasi secara berkelanjutan dan arahkan kembali upaya pencegahan untuk
mendapatkan perbaikan lebih lanjut. Strategi ini didasarkan pada premis bahwa:

· Dalam setiap kegagalan selalu ada akar penyebabnya.

· Penyebab dapat dicegah.

· Pencegahan selalu lebih murah


Kemampuan untuk menekan total biaya kualitas secara dramatis pada seluruh kategori ini di peroleh
melalui berbagai pengalaman nyata. Sebagai contoh, perusahaan Tennant, selama periode delapan
tahun, mengurangi biaya kualitasnya dari 17 persen dari penjualan menjadi 2,5 persen dari penjualan,
dan pada saat yang sama, mengubah secara nyata distribusi relative kategori biaya kualitasnya. Pada
awalnya, biaya kegagalan adalah 50 persen dari total biaya kualitas( 8,5 persen dari penjualan) dan biaya
pengendalian juga 50 persen dari total biaya kualitas (8,5 persen dari penjualan). Ketika tingkat 2,5
persen tercapai, biaya kegagalan turun menjadi 15 persen dari total biaya kualitas ( 0,375 persen dari
penjualan) dan biaya pengendalian meningakat menjadi 85 persen dari total biaya ( 2,125 persen dari
penjualan). Tennant berhasil meningkatkan kualitas dan menekan biaya kualitas di setiap kategori, serta
secara keseluruhan memindahkan distribusi biaya kualitas ke kategori pengendalian dengan lebih
menekankan pada pencegahan. Hasil ini membantah model biaya kualitas tradisional yang digambarkan
dalam tampilan 11-5. Menurut model tradisional, total biaya kualitas hanya bisa di tekan melalui
pertukaran(Trade-off)antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan (menambah yang satu ketika
mengurangi yang lain). Dukungan lebih lanjut terhadap model pengendalian kualitas total disediakan
oleh Westinghouse Electric. Sama seperti tennant ,Westinghouse Electric menentukan bahwa laba
perusahaan terus mengalami peningkatan hingga biaya pengendalian mencapai 70 hingga 80 persen
dari total biaya kualitas. “ Berdasarkan pengalaman kedua perusahaan tersebut, diketahui bahwa
mengurangi total biaya kualitas--dalam semua kategori—secara signifikan adalah memungkinkan,
bahwa prosesnya akan mengubah secara radikal distribusi relatifkategori biaya kualitas.

d. Manajemen Berbasis Kegiatan Dan Biaya Kualitas Optimal

Manajeman berbasis kegiatan (actifity-besed management-- ABM) mengklasifikasikan berbagai kegiatan


sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta hanya mempertahankan kegiatan-kegiatan yang
memberikan nilai tambah. Prisip ini dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
kualitas. Kegiatan-kegiatan kegagalan dan penilaian serta biaya-biaya yang terkait tidak menghasilkan
nilai tambahdn harus di hilangkan. Kegiatan pencegahan yang dilakukan secara efesien dapat
diklasifikasikan sebagai kegiatan bernilai tambah dan perlu di pertahankan. Meskipun demikian, pada
awalnya kegiatan pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan pengurangan kegiatan
pencegahan mungkin tidak dilakukan secara efesien, dan pengurangan kegiatan serta pemilihan
kegiatan ( atau mungkin bahkan pembagian kegiatan) dapat digunakan untuk mencapai sasaran nilai
tambah yang diinginkan. Grede Found ries Inc. Di Milwaukee, perusahaan peleburan besi terbesar di
dunia, telah menelusuri ke 4 kategori biaya kualitas selama lebih dari 15 tahun. Akan tetapi, perusahaan
kersebut tidak melaporkan biaya pencegahan sebagai bagian dari angka biaya kualitas akhirnya karena
perusahan tidak ingin para manejer mengurangi biaya kualitas dengan memotong kegiatan pencegahan.
Perusahaan yakin bahwa perusahaan uang untuk kegiatan pencegahan akan diberi hasil yang baik.
Sebagai contoh perusahaan menemukan bahwa pengurangan 1% dari sisa bahan baku dapat
mengurangi kegagalan eksternal hingga sekitar 5% .

Setelah berbagai kegiatan untuk masing-masing kategori didentifikasi, pendorong timbulnya


penggunaan sumber daya ( Resource drivers) dapat digunakan untuk memperbaiki pembagian biaya
kepada masing –masing kegiatan.pendorong (biaya) akar juga dapat diidentifikasi, kususnya untuk
kegiatan-kegiatan yang gagal, dan berguna untuk membantu para menejer memahami hal-hal yang
menyebabkan biaya kegiatan.informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk memilih cara mengurangi
biaya kualitas sampai ke tingkat tertentu . Hasilnya, manajemen berbasis kegiatan (ABN) mendukung
pandangan cacat nol robust mengenai biaya kualitas. Tidak ada perbandingan terbalik optimal antara
biaya pengendalian dan biaya kegagalan; biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan nilai
tambah dan karena itu harus dikurangi sampai nol. Beberapa kegiatan pengendalian tiadak menawarkan
nilai tambah dan karena itu harus dihilangkan. Kegiatan pengendalian lainnya mengasilkan nilai tambah
tetapi mungkin dijalankan dengan tidak efesien, dan biaya yang disebabkan oleh kegiatan yang tidak
efesien adalah tidak bernilai tambah. Jadi, biaya untuk kategori –kategori tersebut juga dapat dikurangi
ketingkat yang lebih rendah.

e. Analisi Tren

Laporan biaya kualitas menunjukkan jumlah dan distribusi biaya kualitas diantara ke 4 kategori, sehingga
menunjukkan peluang untuk perbaikan kualitas. Setelah ukuran-ukuran peningkatan kualitas
ditentukan, adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk menentukan apakah biaya kualitas telah
berkurang sebagai mana yang direncanakan. Laporan biaya kualitas tidak akan memperlihatkan apakah
perbaikan telah menjadi atau tidak. Akan berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran
mengenai bagaimana keberhasilan program perbaikan kualitas sejak diterapkan. Apakah tren multi
periode-perubahan keseluruhan dalam biaya kualitas—bergerak kearah yang tepat? Apakah
peningkatan kualitas yang dihasilkan dari waktu kewaktu cukup signifikan? Jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat diketahui dengan menggunakan bagan atau grafik tren yang
menggambarkan perubahan biaya kualitas dari waktu kewaktu. Grafik demikian disebut laporan tren
kualitas multi periode (Multiple-Period Kuality Trend Resport). Dengan menggambarkan biaya kualitas
sebagai persentase dari penjualan, makan keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai. Tahun
pertama yang digambarkan adalah tahun sebelum implementasi program perbaikan kualitas. Anggaplah
bahwa perusahaan telah mengalami hal-hal berikut :

IMG_20170515_234817_241.JPG

IMG_20170515_195546_602.JPG

Grafik menunjukkan bahwa terdapat tren yang tetap menurun pada biaya kualitas yang dinyatakan
sebagai presentasi dari penjualan. Garafik tersebut juga menunjukan bahwa dalam jangka panjang
perbaikan masih sangat mungkin untuk dilakukan.
2.5 penggunaaan informasi biaya kualitas

Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaikai dan mempermudah
perencanaan, pengendalian, dan pengabilan keputusan manajerial. Sebagai contoh dalam memutuskan
pengimplementasian program seleksi pemasok guna memperbaiki kualitas bahan baku, seorang
manajer memerlukan penilaian terhadap biaya kualitas saat ini menurut bagian dan kategori, penilaian
biaya tamahan yang dibutuhkan berkaitan deng program tersebut, dan penilaian terhadap proyeksi
penghematan menurut jenis dan kategori. Selain itu, perlu juga dibuat proyeksi kapan biaya dan
penghematan ttersebut akan terjadi. Setelah dampak-dampak tunai diproyeksikan, maka analisis
penggaran modal dapat dilakukan untuk menilai manfaat program yang diusulkkan. Jika hasilnya
menguntungkan dan program mulai dijalankan, maka menjadi penting untuk memantau program
dengan menggunakan pelaporan kinerja sstandar.

Pengguanaan informasi biaya kualitas untuk keputusan keputusan implementasi program kualitas dan
untuk mengevaluasi efektivitas program tersebut, setelah diimplementasikan, hanya merupakan salah
satu potensi penggunaan dari sistem biaya kualitas.

2.6 produktivitas : pengukuran dan pengendalian

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien dan secara spesifik, mengacu pada
hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Efisiensi produktif total
adalah Suatu titik dimana dua kondisi terpenuhi: (1) pada setiap bauraan input untuk memproduksi
output tertentu, tidak satu input pun yang digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan
output dan (2) atas bauran bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya
terendah.

a. Pengukuran produktivitas parsial

1. pengukuran produktivitas

pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas peerubahan produktivitas. Tujuan


pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun.
Pengukuran produktivitas dapat berupa aktual atau prospektif. Pengukuran produktivitas aktual
memungkinkan manajer untuk menilai, memanatau dan mengendalikan perubahan. Pengukuran
prospektif melihat kemasa depan dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis.

2. Definisi pengukuran produktivitas parsial


Pengukuran produktivitas parsial disebut juga dengan pengukuran produktivitas untuk satu input pada
suatau waktu. Produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output
terhadap input:

Rasio produktivitas = output/input

3. Keunggulan ukuran parsial

Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada penggunaan tertentu.
Penggunaan pengukuranparsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterpretasikan oleh semua pihak
didalam perusahaan, sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menialai kenerja produktivitas
dari karyawan operasional.

4. Kelemahan ukuran parsial

· Adanya kemungkinan terjadinya trade off, menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitas total
untuk menilai kelebihanberbagai keputusan produktivitas.

· Adanya kemungkinan terjadiya trade off, maka ukuran produktivitas total harus
mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat dan oleh karena ituharuslah dalam bentuk sebuah
ukuran keuangan.

b. Pengukuran produktivitas total

Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total. Pengukuran
produktivitas total dapat didefinisikan sebgai pemokusan perhatian pada beberapa input yang secara
total, menujukkan keberhasilan perusahaan.

· Pengukuran profil produktivitas

Pengukuran profil menyediakan serangakain atau sebuah vektor ukuran operasionla parsial yang
berbeda dan terpisah. Profil dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk memberikan informasi
mengenai perubahan produktivitas.

2.7 kualitas dan produktivitas

Meningkatkan kualitas akan meningkatkan produktivitas, begitu pula

sebaliknya. Karena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, maka produktivitas akan meningkat.
Peningkatan kualitas biasanya akan tercermin dalam ukuran produktivitas. Namun, dimungkinkan suatu
kondisi perusahaan menghasilkan produk yang hanya memiliki sedikit kerusakan atau tidak ada cacat
sama sekali tetapi
memiliki proses yang tidak efisien. Untuk meningkatkan efisiensi, proses manufaktur hendaknya
didesain ulang. Dengan proses yang efisien, akan dihasilkan lebih banyak output dengan input yang lebih
sedikit.

Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, saat ini banyak perusahaanyang menawarkan gain
sharing, yaitu insentif berupa kas yang diberikan kepada paramanajer dan karyawan jika target kualitas
dan produktivitas terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai