Anda di halaman 1dari 15

Akulturasi Budaya Hindu-

Budha di Indonesia
BY: SYUHROTUN NAFISAH, S.PD
Wayang
 Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang
di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju
kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa
 Pada awalnya wayang sebagai pelengkap upacara keagamaan lalu berubah
menjadi sebuah kesenian atau pertunjukan
Wayang
 Akulturasi budaya terlihat dari adanya modifikasi cerita asli india
(Ramayana, Mahabharata) dengan beberapa tokoh Indonesia
Gamelan
 Gamelan adalah music ansambel yang biasanya menonjolkan
metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk
pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan
utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.
 Dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara
menyajikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh
Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh
tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di
Medangkamulan
 Bentuk gamelan dimodifikasi dengan hiasan dalam hindu-budha
Aksara Jawa (huruf pallawa)
 Mengalami perkembangan
menjadi aksara Jawa kuno, aksara
Bugis, dan aksara Bali. Terbukti
dari adanya prasasti Dinoyo
menggunakan aksara jawa kuno
 Bahasa sansekerta menambah
perbendaharaan bahasa Indonesia
 Ex: chidra = cedera
carita = cerita
Prasasti dinoyo
Aksara Bali (prasasti Bali)
Arsitektur (di candi Borobudur)
Bentuk candi
Fungsi Candi
 Di India, candi berfungsi sebagai
tempat ibadah yang diwujudkan
dalam bentuk kuil
 Di Indonesia, candi menjadi
tempat pemakaman atau
pendharmaan raja yang sudah
meninggal
Sistem kalender (SAKA)
 Kalender Saka adalah sebuah
kalender yang berasal dari India dan
merupakan sebuah Penanggalan
luni-solar (berdasar pada peredaran
bulan dan matahari).
 Kalender Saka berawal pada tahun
78 Masehi. Pada tahun 78 Masehi ia
berhasil mengalahkan kaum Saka
yang kemudian digunakan sebagai
tonggak baru untuk memulai
kalender yang diberi nama “Saka”.
Sistem kasta
 Kasta Brahmana merupakan kasta dari masyarakat yg mempunyai profesi yg
bergerak dibidang religi/agama seperti Pendeta. Dimana sampai sekarang
mereka diberi nama Ida Bagus (laki-laki) dan Ida Ayu (perempuan).
 Ksatrya; kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai abdi Negara/kerajaan
(zaman dulu), yg diberi nama Anak Agung atau Cokorda
 Wesya; kasta dari masyarakat yg berprofesi sebagai prajurit. Mereka diberi
nama I Gusti Bagus (laki-laki) dan I Gusti Ayu (perempuan).
 Sudra; ini adalah kasta yg terakhir diBali, dimana kasta Sudra tidak mempunyai
gelar, mereka hanya dberi nama menurut urutan kelahiran seperti; Wayan (anak
pertama), Made (kedua), Nyoman (ketiga) dan Ketut (keempat). Jika ada yg
mempunyai lebih dari 4 orang anak namanya akan kembali lagi keurutan
pertama (wayan), begitupun seterusnya.
Upacara keagamaan
 Pelaksanaan upacara waisak di Borobudur
 Pelaksanaan upacara nyepi di Bali
 Pelaksanaan upacara Kasada di Bromo
SEKIAN…

Anda mungkin juga menyukai