Anda di halaman 1dari 3

1.

Pencegahan dan Pengendalian pada hewan

Pertama, harus dilakukan kontrol Reston Ebolavirus pada binatang ternak. Saat ini
belum tersedia vaksin RESTV  pada hewan. Pembersihan rutin dan disinfeksi pada
peternakan babi atau monyet (dengan sodium hypochlorite atau deterjen lainnya) harus
efektif dalam menonaktifkan virus.

Jika diduga telah terjadi wabah, tempat harus dikarantina dengan segera.
Kemudian diikuti dengan tindakan pemusnahan hewan yang terinfeksi, dengan
pengawasan yang ketat dari penguburan atau pembakaran bangkai, sehingga dapat
meminimalisasi risiko penularan dari hewan ke manusia. Juga dengan membatasi atau
melarang pergerakan hewan dari peternakan yang terinfeksi ke daerah lain sehingga
dapat mengurangi penyebaran penyakit.

Sebagaimana wabah RESTV pada babi dan monyetyang  telah mendahului infeksi
pada manusia, maka harus ditegakkan sistem surveilans kesehatan aktif pada hewan
untuk mendeteksi kasus baru, Hal ini sangat penting dilakukan untuk emberikan
peringatan dini bagi otoritas kesehatan, veteriner  dan masyarakat.

2. Tindakan pencegahan risiko infeksi Ebola pada manusia   

Dengan tidak adanya vaksin dan pengobatan yang efektif pada manusia, maka
usaha perlindungan individu serta usaha untuk meningkatkan kesadaran akan faktor
risiko infeksi Ebola merupakan satu-satunya cara yang dapat diambil untuk mengurangi
infeksi dan kematian pada manusia.

Di Afrika, selama wabah EVD, kampanye pendidikan dan pesan kesehatan


masyarakat untuk pengurangan risiko harus fokus pada beberapa faktor:

a. Untuk mengurangi risiko penularandari satwa liar ke manusia dengan menghindari 


kontak dengan monyet atau  kelelawar buah  yang terinfeksi, juga dengan tidak
mengkonsumsi daging mentah mereka. Selalu menggunakan sarung tangan dan pakaian
pelindung yang sesuai ketika berhubungan dengan hewan ternak. Produk-produk hewani
(darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.
b. Untuk mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia, karena kontak langsung
atau dekat dengan pasien yang terinfeksi (terutama dengan cairan tubuh mereka), maka
harus dihindari kontak fisik yang erat dengan pasien Ebola. Selalu menggunakan sarung
tangan dan alat pelindung diri yang sesuai lainnya ketika merawat pasien yang sakit di
rumah. Juga tindakan mencuci tangan secara teratur setelah mengunjungi pasien di rumah
sakit, serta setelah merawat pasien di rumah.

Pada wilayah wabah, harus diinformasikan kepada masyarakat terkait sifat


penyakit dan langkah-langkah yang memungkinkan dapat mencegah wabah, termasuk
prosedur aman pemakaman korban ebola.
Ditengarai peternakan babi di Afrika berperan penting pada penularan diantaranya
karena kehadiran kelelawar buah di peternakan ini. Tindakan biosekuriti yang tepat harus
diterapkan untuk membatasi transmisi.  Untuk RESTV, pesan pendidikan kesehatan
masyarakat harus lebih ditekankan pada usaha mengurangi risiko penularan dari babi ke
manusia sebagai hasil dari praktik penyembelihan yang tidak aman pada peternakan. 
Juga konsumsi yang tidak aman dari produk hewan, darah, dan susu mentah. Sarung
tangan dan pakaian pelindung yang sesuai lainnya harus dipakai saat menangani hewan
yang sakit atau ketika proses penyembelihan. Di daerah di mana RESTV telah dilaporkan
pada babi, semua produk hewani (darah, daging dan susu) harus dimasak dengan matang
sebelum dikonsumsi.

3. Pencegahan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan

Penularan virus ebola dari manusia ke manusia, terutama terkait dengan kontak
langsung atau tidak langsung dengan darah dan cairan tubuh. Penularan ke petugas
kesehatan telah dilaporkan ketika langkah pengendalian infeksi yang tepat belum
diterapkan. Hal ini tidak selalu terjadi untuk mengidentifikasi awal pasien dengan EBV,
karena gejala awal mungkin tidak spesifik. Untuk alasan ini, penting bahwa petugas
kesehatan selalu menerapkan secara konsisten standar kewaspadaan pada semua pasien –
terlepas dari diagnosis mereka – pada seluruh praktek kerja pada setiap saat. Hal ini
mencakup pula kebersihan tangan dasar, kebersihan pernapasan, penggunaan alat
pelindung diri (sesuai risiko percikan atau kontak lainnya dengan bahan yang terinfeksi),
jaga praktik aman untuk injeksi  dan pemulasaraan jenazah.

Petugas kesehatan yang merawat pasien yang diduga atau dikonfirmasi terkena
virus Ebola harus selalu menerapkan standar tindakan pencegahan dan langkah
pengendalian infeksi lain untuk menghindari paparan darah dan cairan tubuh pasien dan
menghindari kontak tanpa pelindung langsung dengan lingkungan yang mungkin
tercemar. Ketika kontak dekat (1 meter) antara petugas dengan pasien EBV, petugas
kesehatan harus memakai pelindung wajah (masker bedah dan kacamata), gaun lengan
panjang dan sarung tangan steril.

Demikian juga dengan risiko pada petugas laboratorium. Sampel yang diambil
untuk keperluan diagnosis, dari suspek penderita virus ebola baik pada manusia maupun
hewan harus ditangani oleh petugas  terlatih dan diproses di laboratorium sesuai standar
WHO. Dalam hal ini WHO memberikan pelatihan untuk mendukung investigasi dan
pengendalian penyakit.

Rekomendasi untuk pengendalian infeksi saat memberikan perawatan pasien yang


diduga atau dikonfirmasi menderita demam berdarah ebola, antara lain dapat dilakukan
dalam bentuk rekomendasi interim pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
perawatan pasien yang diduga atau dikonfirmasi menderita demam berdarah Filovirus
(Ebola, Marburg).

WHO telah menciptakan standar tindakan pencegahan dalam perawatan


kesehatan. Standar ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko penularan melalui darah
dan zat patogen lainnya. Jika diterapkan secara universal, standar ini akan membantu
mencegah sebagian besar penularan melalui paparan darah dan cairan tubuh.

Standar tindakan pencegahan yang dianjurkan dalam perawatan dan pengobatan


pasien tanpa memandang status infeksi mereka (suspek maupun confirmed).  Termasuk
dalam standar mencakup kontrol kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri
untuk menghindari kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh, pencegahan luka
karena jarum suntik dan benda tajam lainnya, serta pengendalian lingkungan secara
umum.

Anda mungkin juga menyukai