Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 2311405, FAKSIMILI (021) 2311405, SITUS: www.bumn.go.id

SALINAN
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR SK-03/D7.MBU/12/2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS
PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
MELALUI BUMN KHUSUS

DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS


KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara


Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-02/MBU/7/2017, telah ditetapkan
pengaturan mengenai Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara termasuk penyaluran dana
Program Kemitraan melalui BUMN Khusus;
b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 28 Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-02/MBU/7/2017,
Pejabat Eselon I Kementerian BUMN yang menangani Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
dapat menetapkan ketentuan lebih lanjut dalam rangka Pelaksanaan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik
Negara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Deputi
Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara
tentang Petunjuk Pelaksanaan Atas Penyaluran Dana Program
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Melalui BUMN Khusus;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan


Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada
Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan
Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4305);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 117, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4556);
4. Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 76) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 41 Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 74);
5. Peraturan /2
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 2311405, FAKSIMILI (021) 2311405, SITUS: www.bumn.go.id

-2—

5. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor


PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-02/MBU/07/2017 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1002);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS PENYALURAN DANA PROGRAM
KEMITRAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MELALUI BUMN KHUSUS.

KESATU : BUMN Khusus yang diberikan pinjaman tanpa bunga atau hibah dana
Program Kemitraan (PK) akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri BUMN.

KEDUA : Penyaluran Dana PK untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) oleh BUMN
Khusus melalui mekanisme hibah dilaksanakan dengan ketentuan berikut:
1. BUMN Pembina mengalokasikan besaran anggaran penyaluran dana
PK melalui BUMN Khusus dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaa (RKAP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Apabila BUMN Pembina belum mengalokasikan besaran anggaran
penyaluran dana PK melalui BUMN Khusus dalam RKAP, maka Direksi
BUMN Pembina melakukan revisi alokasi penyaluran.
3. Direksi BUMN Pembina menyampaikan surat permohonan persetujuan
penyaluran dana PK melalui BUMN Khusus dengan mekanisme hibah
kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)/Menteri yang disertai
tanggapan tertulis Dewan Komisaris/Pengawas.
4. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan, BUMN Pembina dan
BUMN Khusus menandatangani Perjanjian Kerja Sama Penyerahan
Dana PK.
5. BUMN Pembina menyetorkan dana PK kepada BUMN Khusus selambat-
lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender setelah mendapatkan
persetujuan mengenai penetapan besaran dana.
6. Dana PK BUMN Pembina yang disalurkan oleh BUMN Khusus hanya
digunakan untuk melakukan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan
kepada usaha mikro dan kecil.

KETIGA : Pencatatan akuntansi pengalihan dana melalui mekanisme hibah


sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KESATU dilaksanakan dengan
ketentuan berikut:
1. BUMN Pembina mengakui pengalihan dana PK yang dihibahkan kepada
BUMN Khusus dan dicatat pada Laporan Keuangan Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sebagai biaya pada laporan
keuangan PKBL.
2. BUMN Khusus mengakui dana PK yang dihibahkan sebagai
pendapatan.
3. Pembukuan dana yang dihibahkan, dilaksanakan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.

KEEMPAT : Penyaluran dana PK untuk UMK oleh BUMN Khusus melalui mekanisme
pinjaman tanpa bunga dilaksanakan dengan ketentuan berikut:

1. BUMN /3
• KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 2311405, FAKSIMILI (021) 2311405, SITUS: www.bumn.go.id

-3-

1. BUMN Pembina mengalokasikan besaran anggaran penyaluran dana


PK melalui BUMN Khusus dalam RKAP sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Apabila BUMN Pembina belum mengalokasikan besaran anggaran
penyaluran dana PK melalui BUMN Khusus dalam RKAP, maka Direksi
BUMN Pembina melakukan revisi alokasi penyaluran.
3. Direksi BUMN Pembina menyampaikan surat permohonan persetujuan
penyaluran dana PK melalui BUMN Khusus dengan mekanisme
pinjaman tanpa bunga kepada RUPS/Menteri disertai tanggapan tertulis
Dewan Komisaris/Pengawas.
4. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan, BUMN Pembina dan
BUMN Khusus menandatangani Perjanjian Kerja Sama Penyerahan
Dana PK.
5. BUMN Pembina menyetorkan dana PK kepada BUMN Khusus selambat
lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender setelah mendapatkan
persetujuan mengenai penetapan besaran dana.
6. Dana PK BUMN Pembina yang disalurkan oleh BUMN Khusus hanya
digunakan untuk melakukan pinjaman permodalan dan/atau pembinaan
kepada usaha mikro dan kecil.
7. Hal-hal yang berkaitan dengan laporan, monitoring dan evaluasi, periode
pinjaman diatur dalam Perjanjian Kerja Sama.

KELIMA : Pencatatan akuntansi pengalihan dana PK melalui mekanisme pinjaman


tanpa bunga dilaksanakan dengan ketentuan berikut:
1. BUMN Pembina mengakui pengalihan dana PK yang dipinjamkan tanpa
bunga kepada BUMN Khusus dan dicatat pada Laporan Keuangan PKBL
sebagai piutang pada laporan keuangan PKBL.
2. BUMN Khusus mengakui dana PK yang dipinjamkan tanpa bunga
sebagai hutang.
3. Pembukuan dana PK yang dipinjamkan tanpa bunga, dilaksanakan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

KEENAM : Penyaluran dana melalui BUMN Khusus juga dilaksanakan dengan


berdasarkan pada ketentuan berikut:
1. Perjanjian penyaluran dana sekurang-kurangnya memuat ketentuan:
a. Para Pihak;
b. Maksud dan tujuan;
c. Jumlah Dana;
d. Hak dan kewajiban masing-masing pihak;
e. Jangka waktu (untuk perjanjian penyaluran dana PK ke BUMN
Khusus melalui pinjaman tanpa bunga);
f. Sanksi (untuk perjanjian pinjaman penyaluran dana PK ke BUMN
Khusus melalui tanpa bunga);
g. Keadaan memaksa (force majeure) (untuk perjanjian penyaluran
dana PK ke BUMN Khusus melalui pinjaman tanpa bunga);
h. Penyelesaian perselisihan (untuk perjanjian penyaluran dana PK ke
BUMN Khusus melalui pinjaman tanpa bunga); dan
i. Monitoring dan Evaluasi (untuk perjanjian penyaluran dana PK ke
BUMN Khusus melalui pinjaman tanpa bunga).

2. BUMN /4
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, JALAN MEDAN MERDEKA SELATAN NOMOR 13, JAKARTA 10110
TELEPON (021) 2311405, FAKSIMILI (021) 2311405, SITUS: www.bumn.go.id

-4-

2. BUMN Pembina dapat menyarankan wilayah penyaluran dan memasang


branding nama BUMN Pembina.

KETUJUH : Key Performance Indicators (KPI) bagi BUMN Khusus dan BUMN Pembina
ditetapkan sebagai berikut:
1. Bagi BUMN Khusus, KPI menjadi bagian dari KPI Korporasi yang
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Bagi BUMN Pembina, KPI menjadi bagian dari KPI Korporasi yang
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : Keputusan Deputi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Deputi ini disampaikan kepada Yth.


1. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
2. Sekretaris Kementerian BUMN;
3. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi
4. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata
5. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media;
6. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana
Perhubungan;
7. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan;
8. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha;
9. Direktur Utama seluruh BUMN.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Desember 2018

DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR


BISNIS,

ttd.

HAMBRA

Sall sesuai dengan aslinya


ukum,

stian Af7
NO-197402131999031001

Anda mungkin juga menyukai