Anda di halaman 1dari 1

NAMA : DWI PIA ARDHIA GHARINI

NO. ABSEN : 05

KELAS : VIII E

MAPEL : PENJASKES

Sejarah Lari Estafet

Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya. Ketiga
suku ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung atau
estafet. Tujuan dari misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota suku lain.
Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah dilakukan
oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa ini menggunakan obor yang diserahkan secara
sambung-menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pemujaan spiritual
atau roh leluhur.

Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan menjadi bagian dari kegiatan
olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat diolimpiadekan secara khusus dengan nama Olympic
Torch Relay atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang melambangkan
hubungan antara manusia dan api.

Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di Amerika Serikat sekitar tahun
1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari
dalam jarak tertentu dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari berikutnya.
Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari ini pun
diubah kembali. Sebagai ganti bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari
berikutnya sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya.

Sedangkan untuk Olimpiade lari estafet sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun
1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100
meter yang artinya setiap anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter. Olimpiade ini
hanya diikuti oleh kaum pria saja dengan teknik lari yang hingga sampai saat ini tetap sama.

Anda mungkin juga menyukai