Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif

pada Era Normal Baru” Tahun 2020

LITERATURE REVIEW: PENERAPAN TEORI ELLA JOY LEHRMAN-MORTHEN


DAN REVA RUBIN PADA PELAYANAN PALIATIF IBU DENGAN KONDISI
TERMINAL
LITERATURE REVIEW: APPLICATION OF THE ELLA JOY LEHRMAN-MORTHEN
AND REVA RUBIN THEORY ON PALIATIVE SERVICE MATERNITY WITH TERMINAL
CONDITIONS
1
Karolin Adhisty, 2Christantie Effendy, 3Sri Setiyarini, 4Peny. R, 4Nyimas N.A, 4Prisa.T.A,
4
Mellysa D.P, 4Madda. A, 4Regina, 4Rina. N.F, 4Pirda. W, 4Tiar. P.N, 4Aulia. S.H, 4Anya
B.F
1
Departemen Maternitas, Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya,
Palembang
2
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
3
Departemen Keperawatan Dasar dan Emergency, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat
dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
4
Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang
Email: karolin.adhisty@fk.unsri.ac.id

Abstrak
Ibu dengan kondisi terminal memiliki kebutuhan akan pelayanan paliatif dengan melihat keadaan
BIOPSIKOSOSIAL SPIRITUALNYA. Keadaan ini memungkinkan ibu mengalami penurunan keadaan
psikologis yang dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak. Perawatan paliatif ini merupakan
perawatan yang sangat komprehensif sehingga pelayanan yang diberikan dapat dipadukan dengan
pendekatan teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan Reva Rubin sehingga tujuan awal untuk mengetahui
tidak hanya keadaan psikologis ibu akan tetapi keadaan janin juga dapat terpantau dengan baik. Metode
yang digunakan adalah analisa kualitatif dengan pendekatan literature review. Tujuan akhir dari
pendekatan teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan Reva Rubin dalam implikasi pelayanan paliatif secara
berkesinambungan pada ibu dengan kondisi terminal yaitu ibu akan dapat terus menjalankan peranannya
tanpa ada keterbatasan dalam aktivitasnya. Tujuan dalam pelayanan ini dapat dicapai dengan pemberian
komunikasi efektif pada pasien dan keluarga. Komunikasi efektif merupakan dasar dalam pengkajian
sehingga kebutuhan dan permasalan juga penyelesaian dapat diberikan dengan maksimal. Pelayanan
paliatif merupakan pelayanan komprehensif yang dapat menjadi wadah dalam implikasi pelayanan
maternitas dengan menggunakan pendekatan teori Ella Joy-Lehrman dan Reva Rubin. Teori ini dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kondisi terminal sehingga secara BIOPSIKOSOSIAL
SPIRITUAL pasien dapat memperoleh pelayanan baik maternitas maupun paliatif dengan maksimal.

Kata kunci: pelayanan paliatif, teori Ella Joy-Lehrman dan Reva Rubin, ibu kondisi terminal

Abstract
Mothers with terminal conditions have a need for palliative services by looking at the SPIRITUAL
BIOPSICOSOSIAL state. This situation allows the mother to experience a psychological deterioration
that can have an impact on the health of the mother and child. This palliative care is a very
comprehensive treatment so that the services provided can be combined with Ella Joy Lehrman-Morthen
and Reva Rubin's theoretical approach so that the initial goal is to find out not only the psychological
state of the mother but the state of the fetus can also be monitored properly. This reseach was a
qualitative analysis with a literature review approach. The ultimate goal of the Ella Joy Lehrman-
Morthen and Reva Rubin theoretical approaches in the implications of continuous palliative services in
mothers with terminal conditions is that mothers will be able to continue to play their role without any
limitations in their activities. The purpose of this service can be achieved by providing effective
communication to patients and families. Effective communication is the basis of the assessment so that
patient’s needs and problems as well as solutions can be given maximally. Palliative service is a
comprehensive service that can be a container in the implications of maternity services using the theory
approach Ella Joy-Lehrman and Reva Rubin. This theory can improve the quality of life of thenpatients

66
Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif
pada Era Normal Baru” Tahun 2020

with terminal conditions in the BIOPSICOSOCIAL SPIRITUAL, so patients can obtain services both
maternity and palliative maximally

Keywords: palliative services, Ella Joy-Lehrman and Reva rubin theory, maternity of terminal conditions

PENDAHULUAN ditujukan kepada ibu juga diukur dari


bagaimana kondisi psikologis ibu,
Kehamilan adalah pertumbuhan dan penerimaan keadaan ibu, dan merasa bahwa
perkembangan janin intrauterin dimulai dirinya berharga3.
sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan1. Keadaan ini Teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan Reva
merupakan suatu proses fisiologis yang juga Rubin dapat membantu pasien paliatif dalam
dapat menjadi patologis sehingga ibu akan melakukan pencapaian peran seorang ibu,
merasakan mual, muntah, pusing bahkan karena dalam teori reva rubin wanita dapat
kadang-kadang gejala ini berlebihan mempelajari perannya melalui beberapa
sehingga mengharuskan ibu untuk rawat tahapan aktivitas dan adaptasi fisiologis dan
inap. Kehamilan yang memberatkan ibu juga teori Lehman-Morthen mengenai bagaimana
dapat terjadi pada saat ibu menderita keadaan psikologis. Hal ini membuktikan
penyakit terminal seperti HIV/AIDS atau bahwa teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan
kanker. Perubahan psikologis pada ibu Reva Rubin tidak hanya untuk perawatan
dengan penyakit terminal dalam menghadapi maternitas tetapi juga mempunyai hubungan
kematian dan kehilangan akan terhadap perawatan paliatif. Pencapaian
membutuhkan banyak bantuan, dengan peran ibu dalam mengintegrasikan perilaku
adanya perawatan paliatif pasien tidak hanya seorang ibu dalam mengasuh ke dalam peran
mendapatkan perawatan fisik melainkan yang ditetapkannya, jadi seorang ibu akan
perawatan psikologis dan juga sosial dalam nyaman terhadap peran tersebut 4.
menghadapi penyakitnya.
Ibu yang akan melahirkan dan mempunyai Perawatan paliatif yang dibutuhkan pasien
penyakit terminal dengan psikologis yang pada saat proses kehamilan hingga kelahiran
terganggu harus diinformasikan melalui mencakup kesiapan baik fisik maupun
pertimbangan ulang tentang bagaimana psikis, terlebih lagi apabila seorang wanita
perawatan yang baik untuk wanita dan tersebut memiliki riwayat penyakit dan
neonatusnya selama kelahiran. Jika asuhan berisiko mengancam jiwa. Salah satu
maternitas mengadopsi kerangka kerja masalah psikis yang dapat terjadi saat
paliatif, sistem asuhan maternitas akan lebih kehamilan yaitu ibu mengalami masalah
menghargai otonomi pasien dan berbagi kecemasan terhadap hubungan perkawinan
pengambilan keputusan dan akan mengakui bahkan dengan keluarganya dan tumbuh
aspek emosional, spiritual, dan sosial dari kembang anaknya
kelahiran2.
Dukungan yang ditujukan dari keluarga METODE
kepada ibu sejak kehamilan hingga pasca
melahirkan dengan penyakit terminal akan Metode yang digunakan analisa kualitatif
memberikan outcome yang lebih baik dalam dengan pendekatan literature review untuk
perawatan fisik maupun paliatif. Teori mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi,
Rubin mengatakan bahwa perawat harus dan menafsirkan semua penelitian yang
bisa lebih memahami keadaan pasien dan tersedia dengan bidang topik fenomena yang
memiliki rasa empati yang besar, karena ibu menarik dan mengidentifikasi jurnal secara
yang memiliki penyakit terminal dan baru sistematis dengan menggunakan analisis
saja melahirkan mempunyai rasa ketakutan kritis pada artikel penelitian terkait
yang tidak terkontrol. Hasil penelitian kedekatan teoritis pada pelayanan paliatif,
membuktikan bahwa dukungan yang
67
Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif
pada Era Normal Baru” Tahun 2020

penerapan teori Ella Joy Lehrman-Morthen 4. Disengagement: tahap penyelesaian


dan Reva Rubin. dimana latihan peran dihentikan.

HASIL Teori paliatif yang menjadi wadah dalam


implikasi teori Ella Joy Lehrman-Morthen
Pelayanan paliatif merupakan perawatan dan Reva Rubin dapat memberikan arahan
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas yang baik dalam pelaksanaan pelayanan
hidup pasien terminal melalui pencegahan paliatif secara biopsikososial spiritual.
dan peniadaan dengan identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri PEMBAHASAN
dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual567. Peningkatan kualitas hidup Identifikasi penerapan teori Ella Joy Lehrman-
pasien paliatif ini dilakukan dengan melihat Morthen dan Reva Rubin pada ibu hamil
biopsikososial spiritual aspek legal dan dengan keadaan terminal dalam studi literatur
budaya pada setiap pasien paliatif yang ada. mendapatkan beberapa hal penting, meliputi:
Pelayanan paliatif secara komprehensif juga
dapat diberikan kepada ibu hamil yang Hubungan Perawatan Paliatif dengan
sedang dalam keadaan terminal dengan Konsep Perawatan Teori Ella Joy
mengadopsi teori Ella joy lehrman-Morten Lehrman-Morthen dan Reva Rubin pada
dan Reva rubin. Ibu Hamil dengan penyakit terminal
Konsepteori Ella Joy Lehrman-Reva Rubin
Identifikasi pada penerapan teori Ella joy berpengaruh terhadap asuhan keperawatan
lehrman-Morten dapat terlihat dalam paliatif pada ibu hamil dengan penyakit
pemberi asuhan keperawatan. Pemberi terminal. Konsep yang penting dalam
asuhan keperawatan pada teori Lehrman ini pelayanan ini, yaitu pemberian asuhan yang
juga diharapkan mampu membuat pasien berkesinambungan. Asuhan
nyaman, aman dan tidak memberikan berkesinambungan diberikan terhadap ibu
ancaman atau menakut-nakuti pasien dengan secara terus-menerus mulai dari masa pra
memaksa menjalankan suatu asuhan yang konsepsi, masa kehamilan, melahirkan,
diinginkan oleh pemberi asuhan. menyusui, nifas, serta asuhan pada bayi,
Kenyamanan berperan dalam peningkatan balita, remaja, dan wanita usia subur serta
kualitas pelayanan keperawatan, memberikan pelayanan kepada keluarga
peningkatan sumber daya dan hubungan berencana dengan mempertimbangkan
profesional serta kenyamanan dapat keluhan penyakit yang diderita. Ibu dengan
meningkatkan kepuasan dalam proses penyakit terminal sangat diharapkan tetap
interaksi layanan keperawatan8. dapat melakukan peranannya untuk menjadi
seorang ibu tanpa merasa adanya
Reva Rubin dalam teori juga menjabarkan keterbatasan dalam aktivitasnya. Pemberian
bahwa dalam pencapaian peran sebagai dukungan dan memfasilitasi tentunya akan
seorang ibu, baik dalam keadaan normal membuat pasien merasa bahwa ia tetap
ataupun dalam keadaan kesehatannya yang memiliki gambaran terhadap diri sendiri dan
terminal tetap melalui tahapan-tahapan fungsi dalam beraktivitas8.
adaptasi psikososial berupa:
1. Anticipatori stage: pada fase ini ibu dapat Perawat dalam memberikan pelayanan
melakukan latihan peran. asuhan keperawatan harus dapat memastikan
2. Honeymoon stage: ibu mulai memahami adanya kontak atau hubungan secara
peran dasarnya, dan memerlukan bantuan komprehensif pada pasien, sehingga akan
anggota keluarga lain terjalin kepercayaan dan rasa yang nyaman
3. Plateu stage: ibu mencoba peran untuk berkomunikasi. Pasien bisa
sepenuhnya, membutuhkan waktu menanyakan permasalahan atau
menyampaikan keinginannya dalam

68
Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif
pada Era Normal Baru” Tahun 2020

mengatasi permasalahan tersebut. Perawat Teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan


sebagai pemberi asuhan keperawatan pada Reva Rubin Efektif pada Konsep
teori Ella joy lehrman-Reva rubin ini juga Keluarga sebagai Pusat Asuhan
diharapkan mampu membuat pasien Konsep keluarga sebagai pusat asuhan
nyaman, aman dan tidak memberikan efektif dalam peningkatan rasa percaya diri
ancaman atau menakut-nakuti pasien dengan pasien karena keluarga adalah orang
memaksa menjalankan suatu asuhan yang terdekat pasien dan dapat memberikan
diinginkan oleh pemberi asuhan. dukungan yang kuat bagi pasien. Keluarga
Kenyamanan berperan dalam peningkatan tidak hanya dapat membantu dalam
kualitas pelayanan keperawatan, perawatan secara fisik saja, akan tetapi
peningkatan sumber daya dan hubungan keluarga juga menjadi faktor pendukung
profesional serta kenyamanan dapat dalam memenuhi kebutuhan psikologis
meningkatkan kepuasan dalam proses pasien. Keluarga dapat menjadi tempat
interaksi layanan keperawatan8. pasien menumpahkan perasaannya juga
Kenyamanan dalam memberikan pelayanan keluh kesah yang dirasakan oleh pasien
juga dapat dilakukan dengan selama perawatan yang diberikan.
memaksimalkan dukungan yang dapat Dukungan keluarga akan berdampak pada
diberikan oleh lingkaran sosial pasien peningkatan rasa percaya diri pada penderita
tersebut. Sebagai support group9. Hal ini dalam menghadapi proses pengobatan
sejalan dengan penelitian yang menyatakan penyakitnya13. Hal ini juga seiring dengan
bahwa 62% kebutuhan harian pasien penelitian yang menyatakan bahwa Peran
terpenuhi dengan adanya kolaborasi antara keluarga sebagai faktor pendukung
tim paliatif dan keluarga10. perawatan pasien sangat diberdayakan,
Keluarga akan dilibatkan dalam perawatan
Pelayanan paliatif dapat memastikan pasien dengan membantu mengurus activity
dukungan tersebut dapat tersampaikan daily living (ADL’S) pasien14.
dengan baik melalui cara komunikasi yang
efektif. Komunikasi dan diskusi merupakan Perawat dapat memfasilitasi dan
solusi yang baik untuk mengatasi konflik, mengedukasi keluarga untuk memberikan
menciptakan suasana saling mendukung perhatian dan kasih sayang kepada pasien,
juga dapat menjadi solusi yang terbaik selain itu dukungan keluarga juga dapat
dalam mengatasi permasalahan yang muncul meningkatkan rasa mandiri dan rasa percaya
dalam pelayanan paliatif11, oleh karena diri pasien dan penghargaan terhadap
itulah hubungan perawatan paliatif sejalan dirinya sendiri. Hal ini sejalan dengan
dengan asuhan keperawatan pada konsep ini pernyataan bahwa semakin tinggi dukungan
yang terfokus pada permasalahan yang keluarga maka akan semakin tinggi juga
terjadi pada ibu dengan kondisi terminal. harga diri pasien15. Perawat tentunya
Asuhan keperawatan yang diberikan memiliki peran yang cukup krusial
berdasarkan pada kebutuhan ibu dengan dikarenakan perawat harus dapat mengenali
segala keluhan penyakitnya, bukan permasalahan yang terjadi pada pasien
berdasarkan pada kebutuhan perawat tersebut. Penelitian lainnya juga menyatakan
sehingga setelah diberikan asuhan bahwa pasien kanker paliatif memiliki
keperawatan tersebut ibu dapat menjalani ketakutan mengenai penyakitnya juga
masa kehamilan dan proses pengasuhan keadaan fisik dari pasien tersebut 10.
anak yang berkualitas. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang mengatakan bahwa Perawat hendaknya mengetahui
perawatan paliatif perlu mendapatkan permasalahan dan kebutuhan pasien paliatif
perhatian dan kebutuhan terhadap pasien. tersebut16. Pelaksanaan pengkajian
Sehingga setelah diberikan asuhan tersebut situasional dan psikologis pada pasien
ibu dapat menjalani masa kehamilan dan hendaknya dilakukan perawat dengan cara
proses pengasuhan anak yang berkualitas12. komunikasi yang efektif dengan pasien
69
Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif
pada Era Normal Baru” Tahun 2020

maupun dengan keluarganya terutama dalam terbukti lebih efektif apabila dilakukan
memberikan asuhan-asuhan yang dapat dengan cara komunikasi yang efektif
membantu pasien saat menjalani perawatan. sehingga kecemasan pada ibu dengan
Perawat harus dapat memberikan informasi penyakit terminal dapat teratasi. Penelitian
kepada pasien dan keluarga mengenai lain juga menjelaskan bahwa semakin sering
kondisi pasien dan segala asuhan yang akan mengenai penyakit dari pasien tersebut
diberikan kepada pasien, memberikan dapat menurunkan angka kecemasan
konseling terkait aspek biopsikososio dan terhadap kematian, juga depresi19.
spiritual pasien kepada keluarga agar
keluarga mampu mengetahui apa yang Komunikasi terapeutik sangat
dirasakan dan mampu membantu pasien menguntungkan untuk mendorong
dalam memenuhi kebutuhannya. Perawat pertumbuhan dan penyembuhan, perawat
dapat membantu menjelaskan mengenai dapat melakukan komunikasi terapeutik
prognosis pasien dan pilihan terapi baik dengan cara mendengarkan secara aktif,
terapi pengobatan maupun terapi supportif, penyelidikan atau menghakimi, klarifikasi,
terapi yang dipilih sebaiknya telah diketahui humor, sikap tidak menghakimi,
mengenai bukti ilmiah dan pemanfaatan atas mendorong, mempermudah dan memberikan
metode tersebut, diskusi haruslah bertujuan izin. Selain itu perlu adanya pemberdayaan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, untuk proses memberi kekuatan dan
efek terhadap pasien pada tindakan yang penguatan baik dari perawat maupun dari
dilakukan juga pemanfaatan tindakan- keluarga. Perawat melalui penampilan dan
tindakan supportif pendukung perawatan17. pendekatan akan meningkatkan energi/
sumber dari dalam diri pasien, dan perawat
Perawat dalam memberikan asuhan dapat melakukan penguatan atau penegasan
keperawatana hendaknya memperhatikan terhadap pasien, memvalidasi, meyakinkan
kondisi BIOPSIKOSOSIAL SPIRITUAL kembali pasien dan keluarga serta bersedia
pasien sehingga tidak terkesan kaku serta menjadi support system bagi pasien.
dapat menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi pasien yang ada secara KESIMPULAN
berkesinambungan, dimulai dari masa
kehamilan sampai masa nifas. Tujuan dalam Pelayanan paliatif merupakan pelayanan
penerapan asuhan keperawatan ini yaitu komprehensif yang dapat menjadi wadah
pasien diharapkan dapat melakukan aktivitas dalam implikasi pelayanan maternitas
sendiri dengan tetap melakukan perawatan dengan menggunakan pendekatan teori Ella
paliatif. Perawat tentunya dapat Joy-Lehrman dan Reva Rubin. Teori ini
memfasilitasi pasien dalam melakukan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
kegiatan atau aktivitas secara mandiri. Hal dengan kondisi terminal sehingga secara
ini sejalan dengan penelitian lain bahwa ada biopsikososial spiritual pasien dapat
hubungan keluarga yang mengenalkan memperoleh pelayanan baik maternitas
pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk maupun paliatif dengan maksimal.
pasien dengan memandirikan dalam
merawat18. REFERENSI

Teori Ella Joy Lehrman-Morthen dan 1. Pravikasari NA et al. Perbedaan Senam


Reva Rubin pada komunikasi terapeutik Hamil dan Teknik Akupresur Terhadap
Konsep yang dibuat Ella Joy-Lehrman dan Penurunan Nyeri Punggung Bawah pada Ibu
Reva Rubin ini memusatkan perawatan pada Hamil Trimester III. Thesis. Semarang:
Program Pascasarjana; 2014
ibu dengan kondisi paliatif pada dengan
2. Tilden EL, Snowden JM, Caughey AB,
mengefektikan teknik komunikasi. Reva Lowe NK. Reframing US Maternity Care:
rubin dengan empat tahapannya juga Lessons Learned From End-of-Life Care. J
penerapan teori Ella joy-Lehman dapat
70
Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif
pada Era Normal Baru” Tahun 2020

Midwifery Women’s Heal. 2017;62(1):9– 12. Anita. Perawatan Paliatif dan Kualitas
11. Hidup Penderita Kanker. Lampung:
3. Sleutel MR. Intrapartum Nursing : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Integrating Rubin ’ s Framework With 13. Pradjatmo. Hubungan antara Dukungan
Social Support Theory. JOGNN,32(1). Keluarga dengan Tingkat Kecemaan
4. Sartore AT. Maternal Role Attainment in Penderita Kanker Serviks Paliatif di RSUP
Adolescent Mothers : Foundations and Dr. Sardjito Yogyakarta. Semarang: E-
Implications. The Online Journal of Jurnal Keperawatan Universitas
Knowledge Synthesis for Nursing. Diponegoro; 2000
1996;3(11). 14. Adhisty K, Effendy C, Sri S. Pelayanan
5. Cain CL, Surbone A, Elk R & Kagawa- paliatif pada pasien kanker di RSUP Dr.
Singer M. Culture and Palliative Care: Sardjito Yogyakarta. Diakses pada
Preferences, Communication, Meaning, and http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/det
Mutual Decision Making. J Pain Symptom ail/95916; 2016
Manage: 2018; 1408-1419 15. Wahyuni & Siburian. Hubungan antara
6. Keputusan Menteri Kesehatan nomor Dukungan Keluarga Dengan Self Esteem
812/Menkes/SK/VII/2007. Kebijakan pada Perawatan Paliatif Pasien Kanker
Perawatan Paliatif. Jakarta; 2007 Serviks disampaikan dalam Seminar
7. Bernard M, Strasser F, Gamondi C, Nasional Keperawatan “Tren Perawatan
Braunschweig G, Forster M, Kaspers-Elekes Paliatif sebagai Peluang Praktik
K, Veri SW, Borasio GD. Relationship Keperawatan Mandiri”. Palembang:
Between Spirituality, Meaning in Life, Universitas Sriwijaya; 2012
Psychological Distress, Wish for Hastened 16. Adhisty K. Penelitian kualitatif: kebutuhan
Death, and Their Influence on Quality of dokter-perawat vs pasien kanker paliatif.
Life in Palliative Care Patients. Journal of Diakses pada
Pain and Symptom Management. 2017; 54 http://www.conference.unsri.ac.id/index.php
(4). 514-522 /SNK/article/view/756; 2017
8. Purdy. Effect of work environments on 17. Peppercorn JM, Smith TJ, Helft PR,
nursing and patient outcomes, western DeBono DJ, Berry SR, Wollins DS, Hayes
university. Electronic thesis and disertation DM, Von Roenn JH & Schnipper LE.
repository; 2011 American Society of Clinical Oncology
9. Cemy FN. Palliative Care Pada Penderita Statement: Toward Individualized Care for
Penyakit Terminal. Gaster | J Ilmu Patients With Advanced Cancer. Journal of
Kesehatan. 2012;7(1):527–37. Clinical Oncology. 2011; 29: 755-760.
10. Effendy C, Kris V, Sunaryadi T, Myrra V, 18. Hardiyanti, dkk. Kemandirian Keluarga
Yvonne E. Dealing With Symptoms and dalam Merawat Anggota Keluarga yang
Issues of Hopsitalized Patients with Cancer Mengalami Skizofrenia. Banda Aceh. E-
in Indonesia: The Role of Families, Nurses Jurnal Ilmu Keperawatan. 2015
and Physicians. World Institute of Pain. 19. Kim B-R., Ok-Hee Cho. Yang-Sook Yoo.
2014 The effects of DyingWell Education
11. Campbell ML. Nurse to Nurse: perawatan Program on Korean women with breast
paliatif. Jakarta: Salemba Medika; 2009 cancer. Applied Nursing Research. 2016;
30: 61–66.

71

Anda mungkin juga menyukai