PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat di capai dengan
mengoptimalkan peran dan kinerja, terutama peran dan kinerja mandiri perawat. Hal ini
dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat,maupun
dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektifitasnya kinerja saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima. Timbang terima
merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu ( informasi ) yang
berkaitan dengan keadaan klien.
Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat dan komplit tentang tindakan mandiri perawatan, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan timbang terima dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh katim antara shift secara lisan dan tulisan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah dilaksanakan timbang terima,maka mahasiswa dan perawat ruang
Anggrek RSNU Mangir Banyuwangi mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan
asuhan keperawatan klien dengan baik,sehingga kesinambungan informasi mengenai
keadaan klien dapat dipertahankan.
2. Tujuan Khusus:
Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien ( data fokus ).
Menyampaikan hal – hal yang sudah / belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
Menyampaikan hal – hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
1. Bagi Perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
Menjalin hubungan suatu kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara berkelanjutan.
2. Bagi Pasien
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
3. Bagi Instansi
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan melalui pelayanan keperawatan
yang berkesinambungan.
D. Metode
1. Pelaporan
2. Tanya Jawab
3. Observasi
E. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Rabu, 17 Agustus 2016
Pukul : 13.00 – selesai WIB
Pelaksanaan : Timbang terima dari Katim pagi Ke Katim sore
Tempat : Ruang Anggrek
Sasaran : Klien kamar A9-A11
F. Media
Buku timbang terima, status pasien, lembar observasi, buku catatan, bolpoint,
stethoscope, sarana dan prasarana perawatan.
G. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hafiful Maliq. S. Kep
Katim Pagi : Ferdian Ega Dwi Cahyo. S. Kep
Katim Sore : Desi Kurlina Tersih Rahayu S. Kep
Anggota Katim Sore : Mega Anggita. S. Kep
Pembimbing : 1. Aprin Rusmawati. S. Kep.,Ns.M. Kep,
H. Mekanisme kegiatan
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Timbang terima 5 menit Ners KaTim,
dilaksanakan setiap Station Perawat
pergantian shift / operan. pelaksana
2. Prinsip timbang terima,
semua pasien dilakukan
timbang terima khususnya
penderita yang memiliki
permasalahan yang belum /
dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi
lebih lanjut.
3. KaTim yang
melaksanakan timbang
terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah / belum
dilaksanakan serta hal – hal
penting selama masa
perawatan.
4. Hal – hal yang sifatnya
khusus dan memerlukan
perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserah terimakan kepada
petugas berikutnya.
Pelaksanaan 1. Kedua Tim dinas sudah siap 20 menit Ners Kepala
( shift jaga ). station Ruangan,
2. Kelompok yang akan KaTim
bertugas menyiapkan buku dan anggota
catatan. tim
3. Kepala Ruangan membuka
acara timbang terima.
4. Katim menyampaikan
timbang terima pada perawat
katim berikutnya, hal yang
perlu disampaikan dalam
timbang terima :
Identitas pasien dan
diagnosa medis
Data subyektif dan
obyektif
Masalah keperawatan
yang masih muncul
Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan ( secara
umum )
Intervensi kolaboratif
dan dependent
Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan ( persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang dll )
Jumlah pasien
5. Perawat yang melakukan
timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya Ruang
jawab dan melakukan pasien
validasi terhadap hal – hal
yang telah ditimbang
terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
6. Kepala ruangan / KaTim
menanyakan kebutuhan dasar
pasien.
7. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat.
8. Lama timbang terima untuk
tiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
9. Pelaporan untuk timbang
terima dituliskan secara
langsung pada format
timbang terima.
Post 1. Diskusi. 5 menit Ners Kepala
timbang 2. Penandatanganan Station Ruangan,
terima oleh Katim dan diketahui KaTim dan
Kepala Ruangan. Anggota Tim.
3. Penyerahan status
dan buku timbang terima dari
Katim pagi ke Katim sore.
4. Ditutup oleh
Kepala Ruangan
I. Alur Timbang Terima
PASIEN
RENCANA TINDAKAN
PERKEMBANGAN /KEADAAN
PASIEN
MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH BARU
J. Materi
1. Pengertian
1. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok shift timbang terima.
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift pagi ke sore
di pimpim oleh katim yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Katim pagi
mengoperkan ke katim sore dan katim berikutnya yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan
pesan khusus. Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Salemba Medika;
Jakarta
1. Pengertian.
Format pengkajian timbang terima adalah format yang digunakan untuk mendokumentasikan
permasalahan yang dihadapi pasien dan belum teratasi dari PP shift dinas saat itu kepada PP
shift berikutnya.
2. Tujuan
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan timbang terima.
3. Petunjuk Pengisian
a. Identitas pasien dilengkapi yang terdiri dari nama lengkap, no kamar, no register dan
diagnosa medis, tanggal saat dilakukan timbang terima.
b. Kolom pertama adalah asuhan keperawatan, merupakan beberapa petunjuk poin yang harus
di tulis perawat meliputi : data, masalah keperawatan, implementasi keperawatan yang
sudah dilaksanakan, note, tanda tangan.
c. Kolom dua, tiga dan empat tempat mengisi keadaan pasien pada saat itu dengan
menggunakan acuan pada kolom pertama. Pengisian format ditulis sesuai dengan shift jaga
masing-masing.
d. Terakhir, Perawat dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya tanda tangan dan nama
jelas.
FORMAT TIMBANG TERIMA
PRAKTIK MANAJEMEN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
Timbang terima
Asuhan Keperawatan
Shift Pagi Shift Sore Shift Malam
Data
S: S: S:
O: O: O:
A: A: A:
P: P: P:
Masalah Keperawatan
Implementsi
Keperawatan yang
telah dilaksanakan
Note
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dihadiri oleh pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
b. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.
c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
Mengetahui