ANALISA KASUS
1.1 PENGKAJIAN
LAPANGAN TEORI
JUG 1.Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas 1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Pengkajian : Napas
Batuk Pengkajian :
Kelainan Suara napas - Dispneu, Penurunan suara nafas
Produksi sputum - Orthopneu
Perubahan frekuensi dan irama napas. - Cyanosis
- Kelainan suara nafas (rales,
Dispneu, Penurunan suara nafas
wheezing)
Gelisah
- Kesulitan berbicara
Orthopneu
- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan irama
nafas.
bersihan jalan napas dilapangan tidak didapatkan cyanosis pada pasien di UGD
1
LAPANGAN TEORI
2.Ketidakefektifan Pola Napas 2.Ketidakefektifan Pola Napas
Pengkajian : Pengkajian :
ketidakefektifan pola napas saat di lapangan juga sama seperti yang terdapat pada
teori.
2
3.2 DIAGNOSA
LAPANGAN TEORI
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan 1.Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Napas. Napas.
Data subjektif : Data subyektif :
Batuk Dispneu
Sesak Data Objektif :
Data objektif - Dispneu, Penurunan suara nafas
Batuk - Orthopneu
Gelisah - Cyanosis
sebuah diagnosa maka harus dilakukan pengkajian pada pasien. Pengkajian yang
dilakukan menghasilkan data dan informasi dari pasien dan data harus memenuhi
LAPANGAN TEORI
3
2. Ketidakefektifan Pola Napas 2.Ketidakefektifan Pola Napas
Data Subjektif Data Subjektif
Sesak Dyspnea
Batuk Napas Pendek
Data Objektif Data Objektif
Dyspne Penurunan tekanan
Menggunakan otot bantu inspirasi/ekspirasi
pernapasan Penurunan pertukaran udara
Pernapasan pursed-lip per menit
Menggunakan otot
Nasal flaring
pernafasan tambahan
Orthopnea
Nasal flaring
Pernafasan rata-rata/minimal
Dyspnea
Bayi : < 25 atau
> 60 Orthopnea
Usia 1-4 : < 20 Perubahan penyimpangan
atau > 30 dada
Usia 5-14 : < 14 Nafas pendek
atau > 25 Pernafasan pursed-lip
Usia > 14 : < 11 Tahap ekspirasi berlangsung
atau > 24 sangat lama
Peningkatan diameter
anterior-posterior
Pernafasan rata-rata/minimal
Bayi : < 25 atau > 60
Usia 1-4 : < 20 atau > 30
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
Usia > 14 : < 11 atau > 24
sebuah diagnosa maka harus dilakukan pengkajian pada pasien. Pengkajian yang
dilakukan menghasilkan data dan informasi dari pasien dan data harus memenuhi
LAPANGAN TEORI
3. - 3.Gangguan Pertukaran Gas
4
Data Subjektif
Dyspnoe
Sakit kepala ketika bagun
Gangguan penglihatan
Data Objektif
- Gangguan penglihatan
- Penurunan CO2
- Takikardi
- Hiperkapnia
- Keletihan
- Somnolen
- Iritabilitas
- Hypoxia
- Kebingungan
- Dyspnoe
- nasal faring
- AGD Normal
- Sianosis
- warna kulit abnormal (pucat,
kehitaman)
- Hipoksemia
- Hiperkarbia
- sakit kepala ketika bangun
- frekuensi dan kedalaman nafas
abnormal
3.3 INTERVENSI
5
LAPANGAN TEORI
semua dilakukan seperti yang terdapat pada teori karna intervensi yang diberikan
LAPANGAN TEORI
2. Ketidakefektifan Pola Napas. 2. Ketidakefektifan Pola Napas
Intervensi Intervensi
6
Monitor Respirasi Airway Management
Monitor jumlah, ritme , kedalaman Buka jalan nafas, guanakan teknik
dan usaha pernapasan chin lift atau jaw thrust bila perlu
Monitor pola napas Posisikan pasien untuk
Dorong pasien untuk bernapas pelan, memaksimalkan ventilasi
naps dalam Identifikasi pasien perlunya
Berikan terapi oksigen tambahan pemasangan alat jalan nafas buatan
Edukasikan kepada pasien cara Lakukan fisioterapi dada jika perlu
melakukan tehnik menggunakan Keluarkan sekret dengan batuk atau
bibir suction
Lakukan fisioterapi dada jika perlu Auskultasi suara nafas, catat adanya
Keluarkan sekret dengan batuk atau suara tambahan
suction Catat kapan terjadinya, karakteristik
Auskultasi suara nafas, catat adanya dan durasi batuk/ sesak
suara tambahan Ajari dan bantu pasien untuk batuk
Ajari dan bantu pasien untuk batuk efektif
efektif Anjurkan minum air hangat
Jelaskan kepada pasien untuk nafas Jelaskan kepada pasien untuk nafas
dalam dalam
Monitor respirasi dan status O2 Monitor respirasi dan status O2
Monitor keadaan pasien Monitor keadaan pasien
Monitor vital sign Monitor vital sign
Berikan bronkodilator bila perlu Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCl
dilakukan seperti yang terdapat pada teori karna intervensi yang diberikan sesuai
dengan kondisi atau keadaan pasien yang datang di UGD RS Syuhada Haji.
7
LAPANGAN TEORI
3.- 3.GANGGUAN PERTUKARAN
GAS.
Intervensi
Bantuan Ventilasi
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Bantu dalam hal perubahan posisi
dengan sering dan tepat
Ajarkan teknik pernafasan dengan
tepat
beri obat (bronkodilator, inhaler)
yang meningkatkan patensi jalan
dan pertukaran gas
monitor pernafasan dan status
oksigenasi
monitor kelelahan otot pernafasan
auskultasi suara nafas, catat area
penurunan atau tidak adanya
ventilasi, dan adanya suara
tambahan
Respiratory Monitoring
8
(gerakan paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi
dan suara tambahan
auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya.
semua dilakukan seperti yang terdapat pada teori karna intervensi yang diberikan
sesuai dengan kondisi atau keadaan pasien yang datang di UGD RS Syuhada Haji.
1.4 IMPLEMENTASI
LAPANGAN TEORI
9
1. Ketiakefektifan Bersihan Jalan 1. Ketiakefektifan Bersihan Jalan
Napas. Napas.
Implementasi : Implementasi :
Airway Management Airway Management
Memposisikan pasien untuk ventilasi Membuka jalan napas dengan chin
maksimal lift/ jaw thrust
Mendengarkan pernapasan, catat bila Memposisikan pasien untuk
ada suara napas tambahan memaksimalkan ventilasi
Mengajarkan dan bantu batuk efektif Mengidentifikasi pasien perlunya
Memonitor respirasi dan status O2 pemasangan alat jalan napas buatan
Memonitor vital sign Melakukan fisio terapi dada jika
Menganjurkan bernapas pelan/ perlu
relaksasi Mengauskultasi pernapasan, catat
Memberikan terapi adanya suara tambahan.
Ajarkan dan bantu batuk efektif
Menganjurkan bernapas pelan/
relaksasi
Memonitor respirasi dan status O2
Memonitor saturasi O2 pasien
Memonitor suara napas tabahan
Memonitor vital sign
Memberikan terapi O2
Memberikan bronkodilator bila perlu
Memberikan pelembab udara Kassa
basah NaCl Lembab.
10
2.Ketidakefektian Pola Napas. 2. Ketidakefektian Pola Napas.
Implementasi : Implementasi :
ventilasi Management ventilasi Management
Memonitor jumlah, ritme, Airway Management
kedalaman dan usaha pernapasan. Buka jalan nafas, guanakan teknik
Memonitor pola napas chin lift atau jaw thrust bila perlu
Memposisiskan pasien untuk Posisikan pasien untuk
ventilasi maksimal memaksimalkan ventilasi
Berikan terapi O2 Identifikasi pasien perlunya
Mengajarkan atau mengedukasi pemasangan alat jalan nafas buatan
cara melakukan teknik pernapasan Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengunakan bibir pada pasien Keluarkan sekret dengan batuk
Monitor vital sign atau suction
Monitor keadaan pasien Auskultasi suara nafas, catat
Memberikan terapi adanya suara tambahan
Berikan bronkodilator bila perlu Catat kapan terjadinya,
karakteristik dan durasi batuk/
sesak
Ajari dan bantu pasien untuk batuk
efektif
Anjurkan minum air hangat
Jelaskan kepada pasien untuk nafas
dalam
Monitor respirasi dan status O2
Monitor keadaan pasien
Monitor vital sign
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCl
tidak semua dilakukan karna disesuaikan dengan kondisi dan keterbatasan waktu
11