MK. PROFESI
KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
SKOR NILAI:
NIM: 2183111049
MARET 2019
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................i
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Permasalahan/Isu
B. Tujuan TRI
C. Manfaat TRI
1
BAB II
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
1. Cara Pemimpin
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal
tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan
itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan,
kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri dan pimpinan/pemimpin
perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications),
yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi
kerjanya. Dalam dunia jasa konstruksi kepemimpinan yang baik mana
kala seorang pemimpin dapat menjalankan atau memotifasi rekan-
rekan ataupun karyawannya untuk lebih baik lagi dan untuk itu semua
di butuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa :
2. Sinergi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pemimpin dapat
mempengaruhi bawahannya atau orang lain, agar bawahan atau orang
lain tersebut mau melakukan apa yang diinginkan oleh pemimpin. Gaya
kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam
mempengaruhi bawahan, agar tercapai apa yang diinginkannya.
Produktivitas kerja adalah hasil kerja yang nyata diperoleh oleh tenaga
kerja yang didasari sikap mental yang patriotik yang menganggap bahwa
“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik
dari hari ini”. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, gaya
kepemimpinan situasional adalah gaya yang paling sesuai diterapkan
seorang pemimpin saat ini, mengingat bahwa penerapan gaya ini
disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan/pengikut. Hal ini
didasari asumsi bahwa setiap bawahan atau orang lain akan memiliki
tingkat kematangan yang berbeda satu sama lain.
B.Rekomendasi
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam implikasi rekayasa
ide melatih jiwa kepemimpinan ini adalah pendalaman aspek-aspek yang
berkaitan dan bagaimana cara kita memimpin diri sendiri secara
bertahap, hingga selanjutnya bagaimana memimpin orang lain,
kelompok, maupun organisasi.
DAFTAR PUSTAKA