Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

MK. KETERAMPILAN
BAHASA RESEPTIF
TUGAS REKAYASA IDE

SKOR NILAI:

PERMASALAHAN DALAM KETERAMPILAN MEMBACA

NAMA MAHASISWA: REGGIA MARGARETHA SIHOMBING

NIM: 2183111049

DOSEN PENGAMPU: Dra. RUMASI SIMAREMARE, M.Pd.

MATA KULIAH: KETERAMPILAN BAHASA RESEPTIF

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2018
ABSTRAK

Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis


keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Berdasarkan aktivitas penggunanya, keterampilan membaca dan
menyimak tergolong keterampilan yang bersifat reseptif, sedangkan
keterampilan berbicara dan menulis termasuk keterampilan berbahasa
yang bersifat produktif. Keempatnya saling berhubungan dan saling
bertautan satu sama lain. Membaca merupakan salah satu dari
keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dipelajari dan
dikuasai oleh setiap individu. Dari membaca seseorang dapat berinteraksi
dengan pikiran dan perasaan, memperoleh informasi, meningkatkan ilmu
pengetahuannya, dan juga sebagai sarana untuk bersantai. Dengan
membaca pula seorang siswa dapat berhasil di dalam pendidikannya.
Pembelajaran membaca sering kali dihadapkan pada banyak kendala
seperti kemampuan guru dalam mengajar, kemampuan siswa dan minat
siswa yang rendah terhadap membaca. Kendala yang berasal dari siswa
antara lain rasa malas dari siswa dalam kegiatan membaca. Sebagian
besar siswa malas membaca karena membaca memerlukan konsentrasi
agar isi bacaan dapat diserap dengan baik. Selain itu, siswa juga malas
untuk mencari buku-buku atau sumber-sumber bacaan sehingga
peningkatan keterampilan membaca siswa menjadi kurang optimal
Kendala berikutnya yang dihadapi adalah pembelajaran membaca di
kelas yang masih menggunakan metode ceramah. Proses pembelajaran
yang dilakukan selama ini hanya berkisar penyampaian materi dengan
ceramah dan mencatat. Hal tersebut mengakibatkan siswa cepat jenuh
dan bosan dengan pembelajaran membaca, khususnya membaca
pemahaman. Kendala selanjutnya yang dapat mempengaruhi
keberhasilan membaca adalah strategi yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran membaca. Guru kurang bisa mengembangkan
proses pembelajaran dengan strategi-strategi yang menarik dan sesuai
dengan pembelajaran membaca. Padahal penggunaan strategi
pembelajaran yang menarik dan sesuai dalam pembelajaran membaca
akan dapat membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Akibatnya, siswa menjadi cepat bosan dan jenuh ketika mengikuti
pembelajaran.

i
ABSTRACT

Indonesian language skills include four types of skills, namely


listening, speaking, reading, and writing. Based on user activities,
reading and listening skills are classified as receptive skills, while
speaking and writing skills include productive language skills. The four
are interconnected and interlocked with each other. Reading is one of
the language skills that are very important to be learned and mastered
by each individual. From reading a person can interact with thoughts and
feelings, obtain information, improve his knowledge, and also as a means
to relax. By reading also a student can succeed in his education. Reading
learning is often faced with many obstacles such as the teacher's ability
to teach, students 'abilities and students' low interest in reading.
Constraints that come from students include laziness from students in
reading activities. Most students are lazy to read because reading
requires concentration so that the contents of the reading can be
absorbed properly. In addition, students are also lazy to look for books
or reading resources so that improving student reading skills becomes
less than optimal The next obstacle faced is reading learning in the class
that still uses the lecture method. The learning process carried out so
far only revolves around delivering material with lectures and taking
notes. This resulted in students getting bored quickly and bored with
reading learning, especially reading comprehension. The next obstacle
that can affect the success of reading is the strategy used by the teacher
in the reading learning process. Teachers are less able to develop the
learning process with interesting strategies and in accordance with
reading learning. Even though the use of interesting and appropriate
learning strategies in reading learning will be able to help students in
following the learning process. As a result, students become quickly
bored and bored when attending learning.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, yang berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat
rahmat, taufik serta hidayah-Nya jugalah maka Tugas Rekayasa Ide mata
kuliah “Keterampilan Bahasa Reseptif” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penyusun mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selesainya
pembuatan Tugas Rekayasa Ide ini. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi sempurnanya tugas ini.

Saya berharap semoga tugas ini dapat digunakan sebagaimana


mestinya dan bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, November 2018

Reggia Margaretha Sihombing

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................ii

DAFTAR  ISI....................................................................................iii  

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1  
Rasionalisasi Permasalahan Isu ..........................................................1 
Tujuan TRI ...................................................................................1 
Manfaat TRI ...................................................................................1  

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MEMBACA.........................................2


A. Permasalahan Umum.....................................................................2  
B. Identifikasi Permasalahan.............................................................3-4  

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN.........................................................5   

BAB IV PENUTUP..............................................................................6
A. Kesimpulan ..........................................................................6
B. Saran ..................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................7
iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Permasalahan Isu

Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal membaca


muncul tanpa kita sadari. Terkadang kita tidak sadar saat permasalahan
membaca itu muncul di hadapan kita. Misalnya dari masalah
keterampilan membaca. Oleh karena itu, penulis membuat Tugas
Rekayasa Ide ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih dan
memilah tentang permasalahan dalam keterampilan membaca tersebut.

B. Tujuan TRI

Melihat dan mencari permasalahan yang ada dalam konteks


keterampilan membaca. Setelah kita dengan teliti mencari tahu
permasalahannya, kita mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

C. Manfaat TRI

1. Untuk menambah wawasan tentang keterampilan membaca.

2. Untuk mengetahui metode dan permasalahan siswa kurang gemar

membaca suatu bacaan.

3. Untuk mengetahui penyebab permasalahan siswa yang kurang


memahami suatu bacaan.
1

BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN MEMBACA

A. PERMASALAHAN UMUM
Membaca merupakan keterampilan membaca yang sebenarnya,
sebagai keterampilan mengubah wujud tulisan menjadi makna, sebagai
keterampilan menangkap pokok-pokok pikiran dari bahan bacaan.
Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan
berbahasa, memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa
indonesia. Dikatakan penting karena, selain pelajaran menyimak,
berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu alat
yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi
tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju. Demikian pula
dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi
pemahaman siswa, semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya.
Dengan demikian minat baca dan kemampuan membaca siswa
perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat memahami peranan
dan fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai alat belajar
untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala
keterampilannya.
Membaca merupakan hal yang paling penting atau hal yang
mendasar dalam dunia pendidikan. Karena membaca merupakan proses
memperoleh informasi atau wawasan dari buku yang dibaca terutama
buku mata pelajaran. Jadi tanpa membaca buku tidak akan memperoleh
informasi yang akan menambah wawasan. Dalam pembelajaran terutama
mata pelajaran Bahasa Indonesia, untuk kurikulum berbasis kompetensi
evaluasi siswa tidak berdasarkan satu aspek saja melainkan ada empat
aspek yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara.
2
Jadi empat kemampuan dalam Berbahasa Indonesia di evaluasikan
kepada siswa. Tetapi yang paling mendasar dalam Bahasa Indonesia
adalah aspek membaca. Kemampuan anak dalam membaca sangat
berbeda-beda. Ada yang kemampuannya tinggi dan ada yang sedang.
Dalam membaca cepat teks panjang 100-200 kata permenit anak masih
banyak kekurangan atau kesalahan dalam hal teknik membaca.
Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar menghafal tulisan, tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, prikolinguistik dan meta
kognitif. Sebagai suatu proses befikir, membaca mencakup aktivtas
pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis dan
pemahaman kreatif.
Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim (2005: 3) membaca
merupakan gabungan proses perseptual dan kognitif. Membaca sebagai
proses visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam
bunyi. Pembaca tahap ini mengidentifikasi tugas membaca untuk
membentuk strategi membaca yang sesuai, memonitor pemahamannya,
dan menilai hasilnya.

B. Identifikasi Permasalahan
1. Permasalahan Siswa Kurang Gemar Membaca Suatu Bacaan
Pada zaman sekarang inu kita sering mendapat dan melihat suatu
kejadian dimana siswa sudah mulai menghilangkan kegemaran dalam hal
membaca sesuatu. Padahal membaca adalah salah satu aspek penting
dari keterampilan berbahasa. Selain itu seperti pepatah dan orang bijak
mengatakan bahwa membaca adalah jendela dunia. Permasalahan
seperti ini dikarenakan bahwa bacaan yang keluar belakangan ini sudah
mulai kurang menarik untuk dibaca.
3
2. Permasalahan Siswa Kurang Memahami Suatu Bacaan
Selain permasalahan kurang gemarnya siswa dalam membaca
suatu bacaan, siswa yang sudah mulai gemar membaca sulit dalam
memahami suatu bacaan yang dibacanya tersebut.
Hal ini dikarenakan sulit atau susahnya penggunaan bahasa atau
kalimat yang terdapat dalam bacaan tersebut yang akhirnya menyulitkan
siswa dalam memahami bacaan tersebut. Solusi yang dapat diberikan
adalah penulis harus bisa memilih dan memilah penggunaan kata dan
kalimat yang dicantumkan dalam hasil karya tulisnya tersebut. Dengan
kepiawaian penulis menata kata dan kalimat tersebut maka akan lebih
memudahkan siswa untuk memahami bacaan tersebut.
4
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

1. Solusi Mengenai Permasalahan Kurang Gemarnya Siswa Dalam


Membaca
Solusi untuk masalah kurang gemarnya siswa dalam membaca
suatu bacaan adalah, buku yang diterbitkan harus sudah mulai bisa
menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan siswa zaman sekarang.
Maksudnya adalah, penulis harus mulai bisa melabeli karya tulisnya
dengan perkembangan zaman sehingga karya tulisannya itu akan lebih
digemari kembali oleh para siswa yang akan membaca hasil karyanya
tersebut.

2. Solusi Mengenai Permasalahan Siswa Kurang Memahami Suatu Bacaan


Solusi yang dapat diberikan adalah penulis harus bisa memilih dan
memilah penggunaan kata dan kalimat yang dicantumkan dalam hasil
karya tulisnya tersebut. Dengan kepiawaian penulis menata kata dan
kalimat tersebut maka akan lebih memudahkan siswa untuk memahami
bacaan tersebut.

5
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca merupakan hal yang paling penting atau hal yang
mendasar dalam dunia pendidikan. Karena membaca merupakan proses
memperoleh informasi atau wawasan dari buku yang dibaca terutama
buku mata pelajaran. Jadi tanpa membaca buku tidak akan memperoleh
informasi yang akan menambah wawasan.
Dalam pembelajaran terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia,
untuk kurikulum berbasis kompetensi evaluasi siswa tidak berdasarkan
satu aspek saja melainkan ada empat aspek yaitu aspek membaca,
menulis, menyimak dan berbicara.

B. Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam pengimplikasian tugas
Rekayasa Ide ini adalah pada bagian pendalaman aspek-aspek yang
berkaitan dengan keterampilan membaca dan bagaimana cara kita
menerapkan pada diri sendiri secara bertahap, serta selanjutnya
bagaimana memberlakukan penerapan keterampilan membaca dan minat
baca tersebut kepada orang lain maupun kelompok.
6

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. 1984. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar. Jakarta : PT


Gramedia
https://eprints.uny.ac.id/9182/2/bab%201-07201244046.pdf
(Diakses pada 24 November 2018)
7

Anda mungkin juga menyukai