Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Susanto Wibowo
Limajatini
Universitas Buddhi Dharma Tangerang
payoosanto@gmail.com
ABSTRACT
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau disingkat MEA mulai berjalan, industri perbankan umum punya peran penting
atas berjalannya perekonomian makro di negara ASEAN tersebut dalam hal ini; Indonesia, Philipine, Thailand,
Thailand, Filipina, Brunei Darusallam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. Dalam penelitian ini penulis
membandingkan kinerja laporan keuangan perbankan terbaik yang ada di ASEAN antara: Indonesia (Bank Mandiri
Tbk.), Thailand (Siam Commercial Bank) dan Philipine (Banco de Oro Unibank) dengan indikator-indikator:
Capital Risk, Assets Quality, Operating Efficiency, Liquidity Risk, Profitabilty dan Growth. Menggunakan uji
statistik Kruskal Wallis – Mann Whitney U dengan enam alat pengukuran kinerja keuangan bank. Data series
laporan keuangan diambil dari tahun 2009 – 2013 berasal dari website masing-masing bank terbaik yang
bersangkutan; Bank Mandiri Tbk. (Indonesia), Siam Commercial Bank (Thailand), Banco de Oro Unibank
(Philipine), bank sentral dan pasar saham di Negara ASEAN serta lembaga keuangan internasional. Pengujian
hipotesis untuk data normal mencakup indikator-indikator: Capital Risk ataucapital adequacy ratio (CAR), Asset
Quality atau non performing loan (NPL), Operating Efficiency atau employee expenses to total assets (BOPO),
Liquidty Risk atau loan to deposit ratio (LDR), Profitability atau return on assets (ROA) dan return on equity
(ROE) serta Growth atau assets growth rate (AGR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan seluruh
indikator keuangan perbankan Indonesia dengan Thailand dan Philipine ada yang berbeda signifikan dan ada yang
tidak signifikan. Rata-rata ratio-ratio keuangan perbankan terbaik Indonesia lebih baik; NPL, ROA dan ROE
sebaliknya CAR, BOPO, LDR dan AGR kurang baik bila dibandingkan dengan negara Thailand dan Philipine.
Kontribusi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khbususnya bagi pihak manajerial perbankan
terbaik Indonesia agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerjanya. Demikian juga bagi para peneliti lainya
agar dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi tentang perbankan terbaik di
ASEAN.
ABSTRACT
ASEAN Economic Community (AEC) started walking,state-owned commercial banking industry has an important
role on the passage of the macro economy in the ASEAN countries in this regard; Indonesia, Philipine, Thailand,
Thailand, the Philippines, Brunei Darussalam, Cambodia, Laos, Myanmar and Vietnam. In this study the authors
compare the performance of the best banking financial statements in ASEAN are: Indonesia (Bank Mandiri Tbk.),
Thailand (Siam Commercial Bank) and Philippine (Banco de Oro Unibank) with indicators: Capital Risk, Asset
Quality, Operating Efficiency, Liquidity Risk, Profitabilty and Growth. Using the Kruskal-Wallis statistical test -
Mann Whitney U with six bank financial performance measurement tool. The data series are taken from the
financial statements 2009 - 2013 derived from the respective websites of government banks concerned; Bank
Mandiri Tbk. (Indonesia), Siam Commercial Bank (Thailand), Banco de Oro Unibank (Philippine), the central bank
and the stock market in ASEAN countries and international financial institutions. Hypothesis testing for normal data
include indicators: Capital Risk or capital adequacy ratio (CAR), Asset Quality or non-performing loan (NPL),
Operating Efficiency or employee expenses to total assets (BOPO), Liquidty Risk or loan-to-deposit ratio ( LDR),
Profitability or return on assets (ROA) and return on equity (ROE) and Growth or assets growth rate (AGR). The
results showed that the ratio of the entire Indonesian banking financial indicators with Thailand and Philippine there
are significantly different and there are not significant. The average ratio-banking financial ratio Indonesian
government is better; NPLs, ROA and ROE otherwise CAR, ROA, LDR and AGR less well when compared with
Thailand and Philippine. The contribution of this study is expected to provide input for the managerial khbususnya
banking Indonesian government to further improve the quality and quantity of performance. Likewise for other
researchers in order to increase the interest to do a more in-depth research about government banking in ASEAN.
sampling atau pengambilan sampel yang tidak distribusi datanya (M. Laksono Tri
di acak, yang di dasarkan pada beberapa Rochmawan, 2004).
kriteria sebagai berikut: perusahaan perbankan
adalah perusahaan bank konvensional Uji Normalitas Distribusi Data
(commercial bank)yang terbaik, yang ada di Uji normalitas distribus data untuk
masing-masing negara kemudian perusahaan masing-masing variabel, menggunakan
perbankan adalah bank yang sudah go public, Kolmogorov – Smirnov One-Sample Test (K-
bank-bank tersebut telah menerbitkan S) (Imam Ghozali, 2001).
(mempublikasikan) laporan keuangan tahunan Hasil test diperoleh semua rasio
(annual report) pada tahun; 2009, 2010, 2011, keuangan sebagai indikator kinerja keuangan
2012 dan 2013, Laporan keuangan harus perbankan terbaik ASEAN menunjukkan data
mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 terdistribusi normal. Diketahui indikator
Desember, untuk menghindari adanya waktu kinerja keuangan perbankan terbaik ASEAN
parsial dalam penghitungan rasio keuangan. mempunyai nilai z kolmogorov smirnov yang
rendah dan nilai α > 0,05 dengan demikian
Metode Pengumpulan Data data terdistribusi normal.
Proses pengumpulan data laporan
keuangan masing-masing entitas sebagai data Uji Univariate
sampelnya dilakukan melalui internet, yaitu: Pengujian perbedaan indikator-
bank sentral masing-masing negara, di bursa indikator kinerja keuangan perbankan terbaik
efek masing-masing negara dan dari wesbsite di tiga negara ASEAN secara bersama-sama
masing bank tersebut adalah laporan keuangan akan digunakan alat uji parametrik dan non-
(anunal report) diatas dan itu merupakan parametrik sebagai pendamping.
dokumen utama dalam pengumpulan datanya Penentuan alat statistik yang akan
untuk menjadi sampel data sekunder. digunakan dalam pengujian univariate
tersebut, setelah dilakukan uji normalitas
Teknik Analisis Data distribusi data untuk masing-masing variabel.
Semua data yang telah terkumpul Pengujian normalitas ditribusi data dengan
selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov One-
indikator dan rasio-rasio dari data masing- Sample Test dengan α = 5% (Imam Ghozali,
masing laporan keuangan bank di masing- 2002), adalah sebagai berikut:
masing negara ASEAN untuk mengukur a. Beberapa tes yang dilakukan dalam
kinerja keuangan bank tersebut sesuai dengan menguji perbedaaan sampel lebih dari dua
variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam sampel yang sama maupun tidak sama
penelitian ini. Kemudian untuk menjawab (Imam Ghozali, 2001), yaitu: Descriptive,
hipotesis disesuaikan dengan uji normalisasi digunakan untuk melihat ringkasan
distribusi data terlebih dahulu. statistik dari keempat sampel region, yang
secara nyata terlihat perbedaan, namun
Statistik Deskriptif demikian perlu dilakukan uji statistik
Statistik deskriptif ini menjelaskan selanjutnya.
masing-masing rasio keuangan sebagai proksi b. Jika distribusi tidak normal, maka akan
kinerja keuangan bank-bank terbaik di empat digunakan uji non-parametrik Kruskal
negara ASEAN. Wallis One-Way Analysis of Variance by
Perbedaan kinerja keuangan ke tiga negara Rank dengan tingkat signifikansi α = 5%.
akan terlihat pada nilai rata-rata (mean) Jika P value< 5% berarti terdapat
masing-masing rasio. Dan masing-masing perbedaan yang secara statistik untuk
rasio belum dapat digunakan untuk menguji variabel proksi indikator kinerja dan
hipotesis, karena itu diperlukan uji perbedaan karakteristik lainnya pada bank-bank
statistik lebih lanjut dengan menyesuaikan terbaik di ASEAN. Dengan demikian jika
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
hipotesis alternatif benar, maka ada median sampelnya Siam Commercial Bankdan
yang berbeda (Imam Ghozali, 2002). Philipine sampelnya Banco de Oro Unibank
c. Untuk uji signifikansinya, digunakan uji dan menggunakan data time series yang
non-parametrik Man-Whitney U dengan diperoleh dari laporan keuangan periode 2009
tingkat signifikansi α = 5%. Jika P_value< sampai dengan 2013. Secara rinci perolehan
5% terdapat perbedaan yang signifikan. data sampel dengan metode “purposive
sampling” dalam penelitian ini. Berikut
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN perolehan data sampel dari negara; Indonesia,
Thailand dan Philipine, sebagai berikut:
Perolehan Sampel
Dari gambaran umum tentang
perkembangan kondisi ekonomi dan moneter
serta sektor riil yang ada di negara-negara
tersebut. Peneliti mengambil data sampel yang
dikumpulkan adalah 3 (tiga) bank pemerintah
saja yang mewakili 3 (tiga) negara, yaitu:
Bank Mandiri Indonesia Tbk, Thailand
Hasil Penelitian dan Pembahasan nilai z kolmogorov smirnov yang paling rendah
(0,535) dan semua nilai α > 0,05 dengan
Uji Normalitas Data demikian data terdistribusi normal.
Dalam menguji normalitas data
digunakan Kolmogorov-Smirnov Test, hasil Uji Analisis Deskriptif
test diperoleh semua rasio keuangan sebagai Dari analisis deskriptif rasio keuangan
indikator kinerja keuangan perbankan ASEAN tersebut secara umum dapat diambil suatu
menunjukkan data terdistribusi normal. kesimpulan bahwa kinerja perbankan
Diketahui indikator kinerja keuangan pemerintah Indonesia di bandingkan dengan
perbankan pemerintah ASEAN mempunyai Thailand, Philipine yang diukur dengan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Indonesia berbeda dengan negara Thailand dan
Performing Loan Ratio (NPL), Employee Philipine.
Expenses to Assets (BOPO), Loan to Deposit Nilai uji Kruskal Walls, CAR (0,461>
Ratio (LDR), Return On Assets (ROA), dan 0.05) ketiga group sampel mempunyai rata-
Assets Growth Rate (AGR) adalah berbeda. rata CAR tidak ada perbedaan kemudian
Rata-rata masing-masing rasio kinerja perbandingan nilai uji Man-Whitney U untuk
keuangannya yang baik adalah CAR (15,34) Indonesia dan Thailand nilai CAR (0.175>
pada Thailand, NPL (0.41) pada perbankan 0.05) tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Indonesia, BOPO (41.96) pada perbankan Kemudian untuk Indonesia dan Philipine,
Thailand, LDR (99.10) pada perbankan CAR (0.465 > 0.05) tidak terdapat perbedaan
Thailand, ROA (3,44) pada perbankan yang signifikan.
Indoneisa, ROE (28,69) pada perbankan Dengan demikian hasilnya; menolak
Indonesia, AGR (1,16) pada perbankan H1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Philipine. antara kinerja keuangan Indonesia dan
Dari hasil analisis deskriptif ini terlihat Thailand dan menolakH1 tidak terdapat
bahwa NPL, ROA, ROE perbankan Indonesia perbedaan yang signifikan antara Indonesia
lebih baik dibandingkan dengan perbankan dan Philipine.
negara Thailand dan Philipine. Sementara itu rata-rata rasio CAR
Perbedaan rata-rata rasio tersebut harus (14,91) untuk Indonesia, kemudian CAR
dibuktikan dengan menggunakan uji non- (15.30) untuk Philipine, dan CAR (15.34)
parametrik Kruskal Wallis One-Way Analysis untuk Thailand. Dari ketiganya CAR yang
of Variance by Rank dengan tingkat lebih baik adalah Thailand.
signifikansi α = 5%. Dan uji non-parametrik Hal ini membuktikan bahwa di tinjau
Man-Whitney U dengan tingkat signifikansi α dari permodalan (CAR) untuk negara Thailand
= 5%. Jika P_value< 5% terdapat perbedaan lebih baik bila dibandingkan dengan negara
yang signifikan. Dengan demikian akan lainnya. Karena semakin tinggi nilai CAR,
terjawab rumusan masalah dalam penelitian maka semakin kuat modal bank yang
ini. bersangkutan sehingga mampu untuk
menyalurkan kreditnya ke pihak yang
Uji Hipotesis membutuhkannya. Dan bank bisa melakukan
Pengujian hipotesis terhadap ekspansi serta memperluas jaringan usahanya.
perbandingan kinerja keuangan perbankan
antara Indonesia, Thailand dan Philipine Indikator Kualitas Aset (Assets Quality) :
dilakukan dengan uji non-parametrik Kruskal Pengujian hipotesis H2
Wallis One-Way Analysis of Variance by Rank Pengujian hipotesis H2 terhadap
dengan tingkat signifikansi α = 5%. Dan uji perbedaan indikator Kualitas Aset yaitu; Non
non-parametrik Man-Whitney U dengan Performing Loan (NPL) antara perbankan
tingkat signifikansi α = 5%. Jika P_value< 5% pemerintah Indonesia dengan dua negara
terdapat perbedaan yang signifikan, dimana ASEAN, memperlihatkan nilai uji Kruskal
data sudah terdistribusi normal. Walls, NPL (0,009< 0.05) ketiga group sampel
mempunyai rata-rata NPL ada perbedaan
Indikator Resiko Modal (Capital Risk) : kemudian perbandingan nilai uji Man-Whitney
Pengujian hipotesis H1 U untuk Indonesia dan Thailand, NPL (0,009<
Pengujian hipotesis H1 terhadap 0.05) terdapat perbedaan yang signifikan
perbedaan indikator Capital Risk antara kemudian untuk Indonesia dan Philipine, NPL
perbankan pemerintah Indonesia dengan dua (0,009< 0,05) terdapat perbedaan yang
negara ASEAN lainnya, Capital Adequacy signifikan.
Ratio (CAR) memperlihatkan deskripsi Dengan demikian hasilnya; menerima H2
indikator rasio CAR perbankan pemerintah terdapat perbedaan yang signifikan antara
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
kinerja keuangan Indonesia dan Thailand dan sendangkan negara Indonesia yang paling
menerima H2terdapat perbedaan yang tinggi.
signifikan antara Indonesia dan Philipine. Ini membuktikan bahwa BOPO tingkat
Rata-rata rasio NPL perbankan efisiensi bank dalam pengeluaran biaya tenaga
pemerintah Indonesia sebesar 0,41 persen kerja beserta tunjangan-tunjangan yang
berbeda dengan negara Philipine (2.60) dan diberikan membuktikan semakin rendah rasio
Thailand (2.91) yang paling tinggi. menunjukkan tingkat effisiensi operasional
Ini membuktikan bahwa kredit macet atau yang lebih baik, Cornet et al (1992).
kredit bermasalah di perbankan Indonesia Dengan demikian secara deskriptif perbankan
sangat kecil dan membuktikan kesadaran yang pemerintah Thailand lebih baik dibandingkan
tinggi pada nasabahnya untuk memenuhi dengan negara Indonesia dan Philipine.
kewajibannya melunasi hutang-hutangnya ke
bank. Jadi semakin rendah rasio menunjukkan Indikator Resiko Likuiditas (Liquidity Risk)
kualitas akitva produktif yang baik, (Cornett et : Pengujian hipotesis H4
al, 2002; Sawir, 2000). Pengujian hipotesis H4 terhadap
Untuk negara Philipine kredit macet atau perbedaan indikator Resiko Likuiditas yaitu
kredit bermasalahnya sangat tinggi sekali, Loan to Deposit Ratio (LDR) antara perbankan
perlu perhatian dari perbankan yang pemerintah Indonesia dengan dua perbankan
bersangkutan. pemerintah dari Thailand dan Philipine
memperlihatkan bahwa nilai uji Kruskal Walls,
Indikator Efisiensi Operasional LDR (0.009< 0.05) ketiga group sampel
(Operational Efficiency) : Pengujian mempunyai rata-rata LDR ada perbedaan
hipotesis H3 kemudian perbandingan nilai uji Man-Whitney
Pengujian hipotesis H3 terhadap U untuk Indonesia dan Thailand, LDR (0,009<
perbedaan indikator Efisiensi Operasional 0,05) terdapat perbedaan yang signifikan
(BOPO) pada Employee Expensese to Total kemudian untuk Indonesia dan Philipine, LDR
Assets (EEA) antara perbankan pemerintah (0,602> 0,05) tidak terdapat perbedaan yang
Indonesia dengan dua negara ASEAN signifikan.
(Thailand dan Philipine) memperlihatkan nilai Dengan demikian hasilnya; menerima H4
uji Kruskal Walls, BOPO (0.009 < 0.05) ketiga terdapat perbedaan yang signifikan antara
group sampel mempunyai rata-rata BOPO ada kinerja keuangan Indonesia dan Thailand.
perbedaan kemudian perbandingan nilai uji menolak H4 terdapat perbedaan yang
Man-Whitney U untuk Indonesia dan Thailand, signifikan antara kinerja keuangan Indonesia
BOPO (0,009< 0,05) terdapat perbedaan yang dan Philipine.
signifikan kemudian untuk Indonesia dan Nilai rata-rata rasio LDR perbankan
Philipine, BOPO (0,754> 0,05) tidak terdapat pemerintah Indonesia sebesar 71,37 persen
perbedaan yang signifikan. berbeda dengan negara Philipine sebesar 74,78
Dengan demikian hasilnya; menerima H3 persen dan Thailand sebesar 99,10 persen.
terdapat perbedaan yang signifikan antara Perbankan pemerintah Indonesia terendah
kinerja keuangan Indonesia sendangkan negara Thailand tertinggi.
denganThailanddan menolak H3 tidak terdapat Dengan demikian secara deskriptif perbankan
perbedaan yang signifikan antara kinerja pemerintah Indonesia kurang baik karena
keuangan Indonesia dengan Philipine. semakin rendah nilai likuditasnya. Artinya
Rata-rata rasio BOPO perbankan kemampuan bank dalam membayar kembali
pemerintah Indonesia sebesar 66,14 persen kewajiban kepada nasabah yang telah
berbeda dengan negara Philipine sebesar 65.04 menanamkan dananya dengan menarik
persen dan Thailand sebesar 41,96 persen. kembali kredit-kredit yang telah diberikan
Perbankan pemerintah Thailand terendah kepada para debitornya, jadi semakin tinggi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
rasio menunjukkan tingkat likuiditas yang rasio menunjukkan hasil yang semakin baik,
lebih baik, Cornet et al, 2002; Sawir, 2000. Cornet et al, 2002; Sawir, 2000.
Nilai rata-rata rasio ROE perbankan
Indikator Profitabilitas (Profitability Ratio) : pemerintah Indonesia sebesar 28,69 persen
Pengujian hipotesis H5 berbeda dengan negara Philipine sebesar 11,66
Pengujian hipotesis H5 terhadap persen dan Thailand sebesar 18,98 persen.
perbedaan indikator Profitabilitas yang terdiri Perbankan pemerintah Indonesia tertinggi
dari Return On Assets (ROA) dan Return On sendangkan negara Philipine terendah.
Equity (ROE) antara perbankan pemerintah ROE untuk menunjukkan kemampuan bank
Indonesia dengan negara ASEAN dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak
memperlihatkan bahwa : ditinjau dari sudut Equity Capital, jadi
a. Nilai uji Kruskal Walls, ROA (0,002 < semakin tinggi rasio menunjukkan hasil yang
0,05) ketiga group sampel mempunyai semakin baik, Cornet et al, 2002; Sawir, 2000.
rata-rata ROA ada perbedaan kemudian Dengan demikian Indonesia lebih baik karena
perbandingan nilai uji Man-Whitney U menduduki nilai tertinggi baik ROA maupun
untuk Indonesia dan Thailand, ROA ROE di bandingkan dengan Philipine dan
(0,009< 0,05) terdapat perbedaan yang Thailand.
signifikan kemudian untuk Indonesia
dan Philipine, ROA (0,009< 0,05) Indikator Pertumbuhan (Growth) :
terdapat perbedaan yang signifikan. Pengujian hipotesis H6
Dengan demikian hasilnya ROA; Pengujian hipotesis H6 terhadap
menerima H5 terdapat perbedaan yang perbedaan indikator pertumbuhan (growth)
signifikan antara kinerja keuangan yaitu antara perbankan pemerintah Indonesia
perbankan Indonesia dengan Thailand dengan perbankan pemerintah dari Thailand
dan Philipine. dan Philipine memperlihatkan bahwa nilai uji
b. Nilai uji Kruskal Walls, ROE (0,002< Kruskal Walls, AGR (0,887> 0.05) ketiga
0,05) ketiga group sampel mempunyai group sampel mempunyai rata-rata AGR tidak
rata-rata ROE ada perbedaan kemudian ada perbedaan kemudian perbandingan nilai
perbandingan nilai uji Man-Whitney U uji Man-Whitney U untuk Indonesia dan
untuk Indonesia dan Thailand, ROE Thailand, AGR (0,841> 0,05) tidak terdapat
(0,009< 0,05) terdapat perbedaan yang perbedaan yang signifikan kemudian untuk
signifikan kemudian untuk Indonesia Indonesia dan Philipine, AGR (0,690> 0,05)
dan Philipine, ROE (0,009< 0,05) tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hasilnya; menolak H6 tidak
Dengan demikian hasilnya ROE; terdapat perbedaan yang signifikan antara
menerimaH5 terdapat perbedaan yang kinerja keuangan perbankan Indonesia dengan
signifikan antara kinerja keuangan Thailand maupun antara Philipine.
Indonesia dan Thailand danPhilipine. Nilai rata-rata rasio AGR perbankan
pemerintah Indonesia sebesar 1,15 persen
Nilai rata-rata rasio ROA perbankan berbeda dengan negara Philipine sebesar 1,16
pemerintah Indonesia sebesar 3,44 persen persen dan Thailand sebesar 1,15 persen.
berbeda dengan negara Philipine sebesar 1,12 Perbankan Philipine tertinggi sendangkan
persen dan Thailand sebesar 1,92 persen. negara Thailand terendah. Semakin tinggi
Perbankan Indonesia tertinggi sendangkan rasio menunjukkan tingkat pertumbuhan total
negara Philipine terendah. asset yang lebih baik, Cornet et al, 2002. Ini
ROA untuk menunjukkan kemampuan bank membuktikan bahwa pertumbuhan aset
dalam mengelola aktiva yang dikuasainya perbankan pemerintah Philipinelebih baik.
untuk menghasilkan laba, jadi semakin tinggi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8
saja dan data series yang diperoleh juga Dendawijaya, Lukman. 2005, Manajemen
terbatas mulai tahun 2009-2013, maka Perbankan, Edisi Kedua. Ghalia
harapan penulis untuk penelitian Indonesia, Jakarta.
selanjutnya khususnya lima tahun Jumingan, 2008, Analisis Laporan Keuangan,
mendatang dapat memperoleh data Cetakan Ke-2, Bumi Aksara, Jakarta.
sampel yang banyak sehingga Jurnal Ilmiah, Analisis Indikator Kinerja
penelitian lanjutan akan lebih komplek Keuangan Perbankan ASEAN, M.
dan orientasi penelitiannya tidak hanya Laksono Tri Rochmawan, 2004.
pada kawasan ASEAN saja tetapi bisa Jurnal Ilmiah, Analisis Komparatif Kinerja
lebih luas lagi cakupan negara Keuangan Perbankan ASEAN Setelah
sampelnya misal tingkat ASIA atau Krisis Global, I Gusti Ayu Purnamawati,
bahkan tingkat global. 2014.
Jurnal Ilmiah, Analisis Pengaruh Rasio-rasio
Keterbatasan Penelitian Keuangan Terhadap Kinerja Bank
Keterbatasan-keterbatasan yang kemungkinan Umum di Indonesia, Ponttie
dapat menimbulkan sedikit masalah dalam Prasnanugraha P, 2007.
penelitian adalah: Jurnal Ilmiah, Analisis Kinerja Keuangan
1. Penggunaan data sekunder yang telah dengan Menggunakan Rasio-rasio
di upload di internet, sehingga analisis Keuangan dan Economic Value Added,
data sangat tergantung pada hasil Endri dan Abdul Wakil.
publikasi data. Jurnal Ilmiah, Analisis Perbandingan Kinerja
2. Penggunaan jumlah rasio keuangan Keuangan Bank Devisa dan Bank Non
yang digambarkan dalam penelitian ini Devisa di Indonesia, Siti Parwita Eka
masih sangat sedikit, sehingg analisis Kirana
terhadap kondisi keuangan bank masih Jurnal Ilmiah, Analisis Pengaruh Struktur
kurang detail. Pasar dan Pertumbuhan Ekonomi
3. Periode pengambilan data selama lima Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan,
periode (2009, 2010, 2011, 2012, Studi Kasus: Bank Komersial ASEAN 5,
2013) juga merupakan keterbatasan, Hayatun Nufus, 2014
karena hanya konsisten untuk kelima Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan
periode laporan keuangan tersebut. Lainnya. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Laporan Keuangan Publikasi Perbankan
Indonesia Tahun 2004-2008, Bank
Bank Indonesia, www.bi.go.id, Statistik Indonesia, Jakarta, 2009.
Perbankan Indonesia, Vol. 7, No. 2, Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
Januari 2009. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November
Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif,
Bank, www.bi.go.id. Bank Indonesia, Jakarta, 1998.
Bank Indonesia, Surat Edaran No 6/23/PPNP Undang Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang
Tanggal 31 Mei 2004, Perihal Tata Cara. Perbankan, Bank Indonesia, Jakarta,
Penilaian Kesehatan Bank, 1992.
www.bi.go.id. Republik Indonesia Undang Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Perbankan, Bank Indonesia, Jakarta,
Indonesia. Sistem Penilaian Tingkat 1998.
Kesehatan Bank Umum, www.bi.go.id.