Anda di halaman 1dari 9

Bul.

Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Pengelolaan Perkebunan Pisang Cavendish Komersial di Lampung Tengah, Lampung


Management of Cavendish Banana Plantations at Plantation Group 3, Central Lampung, Lampung
Moh Agus Jamaluddin, Winarso D. Widodo* dan Ketty Suketi
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
(Bogor Agricultural University), Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia
Telp. & Faks. 62-251-8629353 e-mail agrohort@apps.ipb.ac.id
*Penulis Korespondensi : wd_widodo@yahoo.com
Disetujui : 8 Mei 2018 / Published Online 2 Januari 2019
ABSTRACT
The research was conducted to add knowledge, technical experience, job skill, managerial skill, and to
learn and analyze the management of plant and fruit care of cavendish banana. The research was held in
Central Lampung, Lampung from February to June 2017. The method used to obtain primary data by
following and observing the technical activities in the field and interviews. Secondary data are collected from
garden reports and archives. The results of the research showed the quality of bananas affected by pruning of
leaves, bud injection, bagging, deflowering, defingering, fruit obstacle removing, and installation of fruit insert.
Banana diseases that become obstacles at the research location are Black Leaf Streak (BLS) caused by
Mycosphaerella fijiensis and banana freckle caused by Guignardia musae. The largest losing fruit for export
due to the condition of No Functional Leaf (NFL) caused Banana Freckle. The block with the largest NFL
condition was block 27A with 7420 plants. The labor index was 2.08.
Keywords: banana, cavendish, plant and fruit care, management
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan untuk menambah wawasan, pengalaman teknis, keterampilan kerja,
manajerial, dan secara khusus mempelajari serta menganalisis pengelolaan perawatan tanaman dan buah
pisang cavendish. Penelitian dilaksanakan di Lampung pada bulan Februari hingga Juni 2017. Metode yang
digunakan untuk mendapat data primer dengan cara mengikuti dan mengamati kegiatan teknis di lapang dan
wawancara. Data sekunder diperoleh dari laporan dan arsip kebun. Hasil penelitian menunjukkan kualitas
buah pisang dipengaruhi pemangkasan daun, penyuntikan jantung, pembrongsongan, pembuangan bunga,
pembuangan buah, pembuangan penghalang buah, dan pemasangan sekat buah. Penyakit pisang yang
menjadi kendala di lokasi penelitian adalah Black Leaf Streak (BLS) yang disebabkan oleh Mycosphaerella
fijiensis dan banana freckle yang disebabkan oleh Guignardia musae. Kehilangan buah ekspor terbesar
karena kondisi No Functional Leaf (NFL) karena Banana Freckle. Blok dengan kondisi NFL terbesar adalah
blok 27A dengan jumlah 7420 tanaman. Indeks tenaga kerja sebesar 2.08.
Kata kunci : cavendish, pengelolaan, perawatan tanaman dan buah, pisang

16
Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Buah pisang banyak dikonsumsi karena Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di


rasanya yang enak dan kandungan gizi yang Plantation Group 3, Desa Gunung Batin Baru,
tinggi. Pisang sangat baik untuk dikonsumsi Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung
karena memberikan cadangan energi yang cepat Tengah, Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan
tersedia bagi tubuh dan merupakan sumber selama 4 bulan dari bulan Februari 2017 sampai
vitamin C dan B6 yang baik (FAO, 2016). dengan bulan Juni 2017.
Konsumsi total pisang pada tahun 2013 mencapai Metode pelaksanaan penelitian dengan cara
5.63 kg/kapita/tahun (Pusdatintan, 2014). Hingga melakukan praktik kerja sebagai karyawan harian
saat ini peningkatan produksi dan kualitas pisang lepas (KHL) selama kurang lebih dua bulan,
terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan sebagai pendamping mandor satu bulan, dan
konsumen. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan pendamping kepala seksi satu bulan untuk
produksi pisang sebesar 6.36% dari tahun 2014. memperoleh data primer. Praktik kerja tidak
Produksi pisang pada tahun 2014 sebesar 6862558 dilakukan secara kontinu dan jadwal sesuai arahan
ton dan tahun 2015 sebesar 7299266 ton (BPS, pembimbing lapang. Data sekunder diperoleh dari
2016). laporan bulanan, laporan tahunan, dan arsip-arsip
Nilai ekspor pisang Indonesia masih rendah kebun.
apabila dibandingkan negara ASEAN lainnya. Data primer diperoleh dengan melakukan
Indonesia berada di urutan kelima dengan beberapa pekerjaan teknis di lapangan,
kontribusi terhadap volume ekspor pisang Asia wawancara, diskusi dengan staf dan karyawan
Tenggara hanya sebesar 0.06%. Negara eksportir perkebunan serta menghitung prestasi kerja
pisang terbesar di Asia Tenggara adalah Filipina beberapa pekerja. Hasil kegiatan lapangan pada
yang menyumbang lebih dari 95% volume ekspor pemeliharaan yang dikumpulkan sebagai data
pisang ASEAN tahun 2007-2011. Hal ini primer seperti :
disebabkan varietas yang ditanam di Indonesia 1. Pekerjaan perawatan yang menentukan
sangat beragam, sedangkan pasar internasional kualitas buah, hal yang diamati yaitu
lebih menyukai pisang dari kelompok Cavendish pekerjaaan yang ada di perawatan tanaman
(Kementan, 2014). Pisang Cavendish merupakan dan buah serta pekerjaan perawatan apa saja
salah satu kultivar pisang yang komersial di dunia yang diterapkan oleh perusahaan yang dapat
selain Baby banana dan Monkey (PKHT IPB, menentukan kualitas buah pisang supaya
2012). Pengembangan kultivar kelompok dapat diekspor.
Cavendish di Indonesia menghadapi kendala 2. Pemupukan, hal yang diamati yaitu jenis,
serangan penyakit layu Fusarium (Deptan, 2005). realisasi ketepatan waktu dan dosis
Produksi pisang dengan sistem pertanian pemupukan serta dasar penentuannya. Data
komersial masih belum populer di Indonesia. diperoleh dari rata-rata 10 tenaga kerja dari 3
Sebagian besar pertanaman pisang rakyat ditanam kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama
di pekarangan sebagai tanaman campuran dengan 30 minggu di 3 blok.
tanaman lain atau tumpang sari atau di lahan 3. Penanganan organisme pengganggu tanaman
tegalan (Ditjen Horti, 2016). Hal ini menyebabkan (OPT), pengamatan dilakukan untuk
masih sedikitnya ekspor pisang Indonesia karena mengetahui kegiatan yang berkaitan dengan
kualitas yang kurang baik. Pengusahaan pisang penanganan OPT, bahan aktif pestisida,
skala perkebunan diperlukan untuk mendukung konsentrasi bahan aktif, tempat, cara aplikasi,
pemenuhan kebutuhan pisang nasional dan dan kendala yang ada di kebun.
ekspor. 4. Kehilangan populasi (losing), data yang
Kualitas buah pisang sering ditentukan diperoleh adalah faktor yang membuat
melalui tampilan kulitnya yang mulus tanpa cacat. berkurangnya populasi tanaman pisang,
Kulit pisang yang mulus dapat diperoleh melalui jumlah kehilangan dari setiap faktor, dan
teknik budidaya dan pascapanen yang baik. persentase kehilangannya. Pengamatan
Menurut Ditjen Horti (2016) rangkaian budidaya dilakukan selama 6 minggu pada 5 blok yang
yang baik dan benar adalah dari pemilihan memasuki masa panen dari 3 bulan periode
lokasi, pemilihan bibit dan varietas, pemanenan.
pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama 5. Manajerial kebun, Informasi yang didapatkan
dan penyakit serta pemanenan. adalah organisasi perawatan, penentuan
Tujuan penelitian menguraikan perawatan kebutuhan tenaga kerja dan rotasi kegiatan
pertanaman pisang Cavendish skala perkebunan. perawatan tanaman dan buah serta indeks
tenaga kerja (ITK).

Pengelolaan Perkebunan Pisang … 17


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Data sekunder diperoleh dari arsip data terserang hama dan penyakit, daun kering, daun
perusahaan tentang laporan harian, laporan yang pelepahnya patah, dan daun yang
bulanan, laporan tahunan, serta arsip kebun. bergesekan dengan buah. Pengertian ini harus
Kondisi dan kegiatan umum di perkebunan disampaikan ke pekerja dengan jelas supaya
memerlukan data seperti : peta kebun, curah tidak melakukan kelebihan pemangkasan (over
hujan, kondisi lahan dan tanaman, produksi dan cutting). Alasan tersebut yang menjadi salah satu
produktivitas kebun serta struktur organisasi. Data penyebab pekerja belum mencapai target.
untuk aspek khusus pemeliharaan tanaman Pekerja pemangkasan daun kebanyakan
diperlukan data sekunder seperti : kondisi lahan, adalah pekerja baru oleh karenanya pengetahuan
klon tanaman, jumlah tanaman, umur tanaman tentang penyakit pisang masih sedikit. Pelatihan
pada setiap blok, hasil pekerjaan. Data tersebut kepada pekerja secara berkala mengenai jenis
dibutuhkan untuk menganalisis kegiatan yang penyakit dan cara melakukan pemangkasan daun
dilakukan, secara deskriptif dan dibandingkan yang baik dapat dilakukan supaya keterampilan
dengan sumber pustaka yang baku. pekerja bertambah. Hasil pekerjaan pemangkasan
Data dan informasi yang telah terkumpul daun yang baik dapat mempengaruhi rotasi kerja
kemudian dianalisis dengan perhitungan dan kualitas buah pisang. Kualitas buah pisang
matematika sederhana yang meliputi nilai rata- sangat ditentukan oleh baik tidaknya daun yaitu
rata dan persentase. Hasil yang didapatkan jumlah dari daun sehat. Standar jumlah daun pisang
kemudian dibandingkan dengan standar kerja dan sehat sampai panen yang ditentukan oleh
SOP yang dimiliki perusahaan serta pustaka perusahaan adalah 5 daun supaya pisang dapat
tentang standar budidaya tanaman pisang. diekspor. Apabila daunnya kurang dari 5
dikhawatirkan pisang akan matang bahkan busuk
HASIL DAN PEMBAHASAN diperjalanan karena pisang yang ketika dipanen
jumlah daunnya kurang dari 5, buahnya akan cepat
Perawatan untuk Kualitas Buah Pisang masak. Kondisi pisang yang daunnya kurang dari 5
istilah kebunnya adalah no functional leaf (NFL).
Perawatan tanaman pisang Cavendish di
Plantation Group 3 terdiri dari dua perawatan
Penyuntikan Jantung Pisang
yaitu perawatan tanaman dan perawatan buah.
Penyuntikan jantung pisang merupakan
Perawatan tanaman berfokus pada kesehatan
langkah awal untuk melindungi buah dari
tanaman dan perawatan buah menjaga kualitas
serangga dengan cara menyuntikan larutan
buah tetap baik. Kedua perawatan ini bertujuan
insektisida. Penyuntikan jantung pisang dilakukan
agar produk yang dihasilkan berupa buah pisang
pada pohon yang sudah muncul jantung dengan
segar dapat diekspor dengan kuantitas maksimal.
persentase kemunculan jantung antara 50-100 %
Kedua perawatan ini yang membedakan
dan belum melengkung ke bawah (bending).
perawatan pisang yang dilakukan oleh masyarakat
Apabila penyuntikan dilakukan pada saat jantung
dengan perkebunan. Perawatan yang dapat
pisang bending akan mengakibatkan jantung
menentukan kualitas buah pisang terdiri atas:
busuk. Jantung yang busuk akan menghasilkan
jumlah sisir yang lebih sedikit.
Pemangkasan Daun.
Jantung pisang yang telah disuntik dengan
Terdapat dua perlakuan dalam
baik memiliki ciri warna seludang buahnya
pemangkasan daun yaitu pembuangan daun
(bracts) ungu gelap dan kulit buahnya terasa halus
sebagian (trimming) dan pembuangan daun
ketika diraba. Sedangkan jantung yang
penuh (cutting). Eksekusi dari pekerja apakah
penyuntikannya kurang baik ditandakan dengan
memilih trimming atau cutting dapat
bracts berwarna lebih terang dan kulit buahnya
mempengaruhi kualitas tanaman dan buah pada
terasa kasar ketika diraba.
waktu panen. Pengalaman kerja dibutuhkan
Penyuntikan dilakukan pada seperempat
untuk pekerjaan ini. Pekerja dituntut bekerja
bagian dari ujung jantung dengan sudut
cepat dan berkualitas karena dengan target 3000
pohon bukan jumlah yang sedikit. Rata rata kemiringan berkisar 45o. Hal ini dilakukan untuk
prestasi tenaga kerja adalah sebesar 1500 pohon. menghindari tertancapnya buah oleh jarum suntik.
Target 3000 pohon ini bukan berarti pekerja Sudut penyuntikan yang tepat akan membuat
harus melakukan pemangkasan daun di 3000 penyebaran larutan di dalam jantung pisang
pohon yang ditemui. Pengertian yang sebenarnya merata. Lama penyuntikan sekitar 11 detik untuk
adalah dari 3000 pohon yang ditemui jantung yang berukuran besar. Hitungan ini dapat
pemangkasan daun hanya dilakukan pada pohon berubah apabila ditemukan jantung dengan
yang memang memerlukan pemangkasan. ukuran lebih kecil. Penilaian ini bergantung pada
Kriteria daun yang dipangkas seperti daun pengamatan dan pengalaman tenaga kerja.

18 Moh Agus Jamaluddin, Winarso D. Widodo dan Ketty Suketi


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Kendala pada penyuntikan jantung pisang setelah berbunga meningkatkan panjang dan
adalah pengalaman tenaga kerja yang masih lingkar buah pisang. Pembuangan buah adalah
kurang. Hal ini karena masa kerja yang kurang kegiatan pembuangan jari buah pisang (finger)
dari 6 bulan. Kendala lain adalah terlewatnya untuk mengatur posisi dan bentuk buah. Tujuan
penyuntikan jantung karena telah bending. lainnya adalah menghilangkan jari palsu yang
Penyebabnya adalah terkadang pengamatan berpotensi tidak berkembang menjadi buah.
pekerja kurang jeli sehingga jantung yang telah Penghalang buah yang dibuang adalah bracts
muncul terlewat untuk disuntik. Pisang yang tidak yang telah lepas dan pelepah daun yang
disuntik tetap dipelihara sampai panen diharapkan berpotensi bergesekan dengan buah.
kualitasnya tidak berbeda dengan yang disuntik Kendala dari pekerjaan pembuangan bunga
dan masih dapat dijual. adalah pada saat pembuangan bunga lilin atau
bunga plastik. Bunga lilin memiliki sifat lebih
Pembrongsongan (bagging) keras dibanding bunga biasa sehingga susah di
Pembrongsongan adalah kegiatan hilangkan. Bunga lilin yang jumlahnya banyak
pembungkusan tandan pisang yang telah bending dapat menghambat pekerjaan sehingga prestasi
dan 2 seludang sisir terbuka. Pembrongsongan tenaga kerja dapat menurun. Pembuangan bunga
dilakukan untuk melindungi buah pisang dari dilakukan ketika buah masih berumur muda.
serangga dan jamur selama pengisian buah. Selain Pembuangan bunga ketika masih muda membuat
melindungi dari serangga dan jamur juga pisang mengeluarkan banyak getah. Getah yang
memperkecil gesekan antara buah dengan pelepah menetes atau terkena tangan dapat menjadi lateks
pisang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menempel pada kulit pisang. Perlu adanya
Bahrir (2012) yang menyebutkan perlakuan kesadaran diri pada pekerja untuk senantiasa
pembungkusan tandan pisang menekan serangan mengelap tangan ketika melakukan pembuangan
hama pada kulit pisang tanduk. Pembungkus yang bunga dan jari buah serta memasang penghalang
digunakan oleh perusahaan adalah kertas khusus getah.
(paper bag) yang memiliki sifat tahan air dan Getah yang menetes perlu dicegah dengan
spunbond atau istilah kebunnya hygro. Kertas cara memasang penghalang supaya tidak
pembungkus ini diimpor dari negara Taiwan. mengenai buah di bawahnya. Penghalang getah
Pertimbangan memakai kertas adalah untuk pada kegiatan DDF ada dua bahan yaitu potongan
mengurangi penggunaan plastik. paper bag dan tisu. Penggunaan paper bag
Penggunaan paper bag dan hygro sekaligus diterapkan pada buah yang masih muda.
membuat pekerjaan lambat. Akibatnya prestasi Penggunaan tisu untuk buah yang posisinya telah
tenaga kerja menurun karena harus memasang jelentar atau melengkung ke atas dan pada saat
kedua bahan tersebut. Prestasi yang menurun pembuangan jari buah pisang. Pada penerapannya
berakibat pada telatnya pembrongsongan blok sebaiknya penggunaan tisu di lakukan secara
lain. Keserempakan muncul jantung yang rendah efisien dan bahkan dikurangi. Caranya adalah
membuat pekerja harus cermat mencari tandan dengan melakukan DDF pada tandan yang masih
yang siap dibungkus. Saat periode awal muncul muda dan jangan sampai terlewat sehingga buah
jantung sulit bagi tenaga kerja untuk mencapai telah melengkung ke atas. Pengurangan
standar perusahaan. Sebab, ketersediaan buah penggunaan tisu tentu akan menekan biaya serta
masih sedikit per harinya. Pada saat ini lebih ramah lingkungan.
perhitungan prestasi pekerja bukan berupa jumlah
tanaman akan tetapi luasan yang telah dikerjakan Pemasangan Sekat Buah
atau istilah kebunnya standar cover blok. Kualitas kulit buah adalah faktor utama
Menurut penulis penggunaan paper bag yang mempengaruhi harga jual buah pisang. Kulit
tanpa adanya tambahan hygro sudah cukup untuk buah yang mulus dapat meningkatkan harga jual
mencegah serangan hama dan jamur. Penulis buah pisang. Kemulusan kulit menjadi patokan
beranggapan selama paper bag tidak mengalami untuk menentukan kelas dari produk pisang yang
cacat sobek kualitas dari kulit buah pisang dapat dijual oleh perusahaan. Banyaknya pisang berkulit
dipertahankan. mulus akan menghasilkan pisang kelas premium
yang lebih banyak. Usaha perkebunan pisang
Pembuangan Bunga, Buah, dan Penghalang Cavendish dapat diibaratkan menjual kualitas
Buah (DDF) kulit buah pisang. Perawatan buah sangatlah
Pembuangan bunga dilakukan untuk penting untuk menjaga hal tersebut. Selain
menghindari berkembangnya jamur pada bunga pembrongsongan pemasangan sekat adalah salah
yang busuk. Selain itu menurut Ngatoif (2011) satu cara untuk menjaga kualitas kulit buah
secara umum pemotongan bunga jantan 3 minggu pisang. Sekat yang dipasang berupa plastik atau

Pengelolaan Perkebunan Pisang … 19


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Tabel 1. Jadwal dan dosis pupuk per satu siklus tanaman


Pupuk (kg/tanaman)
Umur (BST)
Organik Urea TSP KCl Kieserit ZnSO4 Dolomit
0 15 - - - - - 2.080*
1 - 0.050 - 0.050 - 0.047 -
2 - 0.100 0.053 0.100 - - 0.750*
3 - - - - 0.320 - -
4 - 0.100 - 0.125 - - 0.400*
5 SC - 0.100 - 0.150 - - -
6 SC - 0.100 0.053 0.150 - - -
7 SC - 0.075 - 0.125 0.320 - -
8 SC - 0.075 - 0.100 - - -
9 SC - 0.075 0.053 0.100 - - -
10 SC - 0.075 - 0.100 - 0.035 -
Keterangan : Kondisional, BST: bulan setelah tanam, SC: anakan pertama, Sumber : Kantor Divisi Pisang PG3 2017
(diolah)
busa akan melindungi buah dari gesekan antar pemupukan telah dibuat ketika pisang mulai
buah. ditanam. Cara aplikasi pupuk adalah ditebar
Kendala dalam pelaksanaan pemasangan langsung melingkar dengan jarak 30 cm dari
sekat adalah harus memasang satu per satu sekat batang dan maksimal seluas tajuk. Sasaran
pada tiap sisir pisang. Sehingga pekerjaan ini pemupukan pada bulan kelima adalah anakan
membutuhkan kesabaran lebih dan membuat pertama karena sudah mulai dipelihara.
prestasi pekerja masih dibawah standar. Plastik Kebutuhan pupuk tanaman pisang Cavendish
sekat yang digunakan terkadang licin yang selama satu siklus tanaman di PG3 disajikan pada
membuat pekerja susah untuk memasangnya. Tabel 1.
Busa yang digunakan ketika penulis melakukan Pemberian pupuk Urea, TSP, dan KCl
penelitian belum sesuai. Busa yang digunakan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara makro
ukurannya terlalu besar. Hal ini membuat bagi tanaman pisang. Hara makro adalah unsur
pekerjaan yang dilakukan terkesan berantakan. hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
Kendala lain yang membuat pekerjaan menjadi besar. Pemberian pupuk Urea dan KCl dilakukan
lama adalah pekerja harus membawa tangga rata rata satu bulan sekali, sementara TSP tiga
bambu untuk memasang sekat. Tangga ini dibawa bulan sekali. Aplikasi dolomit sebelum tanam
oleh pekerja ke setiap pohon yang akan dipasang diberikan pada saat pengolahan tanah. Dosis
sekat. dolomit yang diberikan paling besar yaitu 2.08 kg.
Saran untuk perusahaan, dalam penggunaan Pemberian dolomit ini bersifat kondisional kebun.
busa sebaiknya ukurannya disesuaikan. Lebih baik Bersifat kondisional karena ada pertimbangan
dilakukan uji efektifitas antara penggunaan plastik nilai derajat kemasaman (pH) tanah. Apabila pH
dan busa. Hasil dari uji ini nantinya dapat tanah nilainya ≥6 maka tidak perlu dilakukan
digunakan sebagai pertimbangan pemakaian aplikasi dolomit. Berikut pemberian dolomit
bahan sekat. Biaya pengadaan juga dapat disajikan pada Tabel 2.
dijadikan bahan perbandingan.
Tabel 2. Rekomendasi dosis dolomit di Plantation
Group 3
Pemupukan Tanaman
Dosis (ton ha -1)
Pemupukan merupakan bagian penting pH Tanah
Dolomit Kalsit
dalam budidaya tanaman. Budidaya tanaman yang Sebelum tanam
berlangsung lama dapat menyebabkan kandungan < 4.5 - 4.1
unsur hara pada tanah menurun. Pemupukan 5.0 -
4.5 - 4.9
menjadi faktor pendorong pertumbuhan tanaman
5.0 - 5.5 2.4 -
pisang untuk mencukupi kebutuhan haranya. 1.8 -
5.6 - 5.9
Respon pemupukan tanaman pisang lebih cepat 0 -
≥ 6.0
apabila dibandingkan tanaman tahunan. Setelah tanam
Pemupukan sering berdasarkan azaz 5 tepat yaitu
< 6.0 (2BST) 1.8 -
tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan 1.0 -
< 6.0 (4BST)
tepat tempat. Pupuk yang digunakan adalah pupuk - -
≥ 6.0
anorganik dan beberapa jenis kapur. Dosis pupuk
Sumber : Kantor Riset PT NTF 2017
ditentukan oleh tim riset perusahaan. Jadwal

20 Moh Agus Jamaluddin, Winarso D. Widodo dan Ketty Suketi


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Penggunaan kalsit ditujukan untuk dapat dilakukan apabila pengamatan visual


mempercepat kenaikan pH tanah dan menunjukkan pertumbuhan tanaman pisang telah
memperkecil dosis dolomit. Apabila tidak sesuai harapan. Penambahan pupuk tidak selalu
memakai kalsit dosis dolomit yang diberikan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
mencapai 7.4 ton ha-1. Pemberian dolomit setelah Karena ada ambang maksimal yang tidak
tanam dilakukan pada 2 BST dan 4 BST apabila menunjukan perbedaan pemupukan bahkan dapat
pH kurang dari 6. Menggunakan pertimbangan menyebabkan keracunan pupuk. Sebaliknya
ekonomi, penggunaan pupuk dan tenaga kerja apabila kekurangan pupuk akan menyebabkan
pemupukan harus dilakukan secara efisien. defisiensi unsur hara pada tanaman.
Berikut data realisasi waktu dan dosis dari blok Kendala umum dari kegiatan pemupukan
12B, 22B, dan 20B disajikan pada Tabel 3 dan adalah keterlambatan pupuk, jumlah tenaga kerja
Tabel 4. yang kurang, dan kurangnya pengawasan.
Keterlambatan pupuk dapat disebabkan
Tabel 3. Realisasi waktu pemupukan sampai umur
pengadaan pupuk yang terlambat karena stok di
30 minggu
distributor habis. Keterlambatan pupuk juga dapat
Tidak Total Persentase disebabkan akses jalan yang rusak atau pengadaan
Jenis Tepat
Tepat Pemupukan Ketepatan unit telat. Pupuk yang terlambat masuk ke blok
Pupuk
..………. kali ………... (%) dapat berpengaruh pada tidak efektifnya
Urea 3 18 21 14.3 penggunaan tenaga kerja, karena harus dialihkan
TSP 0 9 9 0 ke pekerjaan lain selama menunggu kedatangan
KCl 4 17 21 19 pupuk. Pengawasan harus dilakukan supaya
prosedur dilakukan dengan benar dan
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dijelaskan menghindari pupuk tercecer.
bahwa ketepatan waktu pemupukan jauh dari
jadwal yang telah dibuat oleh perusahaan. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman
Ketepatan waktu aplikasi Urea dan KCl hanya (OPT)
14.3% dan 19%. Sedangkan untuk TSP dari 9 kali Kegiatan yang berkaitan dengan
aplikasi tidak ada yang sesuai jadwal. Ketepatan penanganan OPT adalah penyemprotan herbisida,
aplikasi pupuk dapat dipengaruhi oleh faktor penyemprotan insektisida, dan suntik jantung.
bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan akses jalan Keadaan kebun yang bersih dari gulma, jamur,
kebun. Bahan baku berupa pupuk yang dan hama dapat mempengaruhi pertumbuhan
diaplikasikan apabila pengadaannya telat dapat tanaman pisang. Hama dan penyakit dapat
menunda pekerjaan. Perhitungan tenaga kerja jika menurunkan jumlah populasi tanaman.
menggunakan pertimbangan sesuai jadwal Penanganan yang terlambat dapat berakibat fatal
membuat pekerjaan terhambat. Hal ini karena pada hasil panen. Hasil panen yang turun
apabila pemupukan telat pekerjaan akan menyebabkan pendapatan perusahaan turun.
menumpuk yang akhirnya tidak terselesaikan. Herbisida dan insektisida merupakan bahan
Akses jalan kebun yang rusak membuat kendaraan kimia yang memberi dampak pada tubuh manusia.
(unit) pengangkut pupuk susah masuk ke kebun. Penggunaannya harus sesuai dengan ketentuan
Akses jalan rusak dapat disebabkan oleh cuaca penggunaan produk. Penggunaan sembarangan
yaitu hujan. dapat menyebabkan iritasi dan keracunan yang
dapat berakhir pada kematian. Dibutuhkan alat
Tabel 4. Realisasi dosis pemupukan sampai umur
30 minggu pelindung diri (APD) pada saat penggunaan bahan
kimia tersebut. Pekerja yang melakukan kegiatan
Dosis Realisasi Dosis pengendalian OPT harus disiplin dalam memakai
Jenis Rekomendasi (g/tanaman) APD. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
Pupuk Blok Blok Blok oleh penulis, alat pelindung diri (APD) yang
(g/tanaman)
12B 20B 22B
digunakan oleh pekerja masih kurang. APD yang
Urea 600 551 554 550 digunakan oleh pekerja hanya berupa boot, masker
TSP 159 158 106 159
kain, dan pakaian kerja biasa. Setelah penulis
KCl 800 702 730 710
mengkonfirmasi kepihak perusahaan APD yang
sesuai seperti masker kimia dan pakaian khusus
Tabel 4 menunjukkan bahwa total realisasi
penyemprotan masih dalam pengadaan.
pupuk masih di bawah standar perusahaan. Dosis
Bahan aktif herbisida yang digunakan
pupuk Urea dan KCl pada 3 blok contoh di bawah
perusahaan merupakan bahan aktif yang
standar. Sedangkan pupuk TSP pada blok 12B dan
diperbolehkan oleh Kementerian Pertanian
22B telah sesuai rekomendasi perusahaan.
Republik Indonesia untuk pertanian dan
Penambahan dan pengurangan dosis pemupukan

Pengelolaan Perkebunan Pisang … 21


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

kehutanan. Bahan aktif berupa glufosinat dan telat panen. Hama dan penyakit tanaman
digunakan untuk pengendalian gulma diseluruh merupakan masalah utama dalam budidaya
wilayah kebun. Bahan aktif paraquat hanya tanaman. Penanganannya dibutuhkan respon cepat
digunakan untuk pengendalian gulma pada jalan sebelum menyebar keseluruh kebun. Cuaca yang
dan pinggiran lebung (Tabel 5). ekstrim seperti panas dan angin kencang dapat
menyebabkan kekeringan dan pisang roboh.
Tabel 5. Penggunaan pestisida untuk pengendalian
Kesalahan rekap data akan membuat populasi
organisme pengganggu
seakan menurun dan membingungkan. Perusahaan
Konsentrasi perlu merekap data secara periodik. Rekap data
Kegiatan Bahan Aktif Sasaran/Tempat
(ml l-1)
populasi penting dilakukan karena berkaitan
Penyemprotan Ammonium gulma/baris
5 dengan taksasi produksi. Data populasi yang benar
herbisida glufosinat tanaman pisang
serangga/daun, akan menentukan target panen nantinya.
Penyemprotan Pemanenan yang telat menyebabkan buah
Klorpirifos 1 batang tanaman
insektisida tertinggal dan tidak terpanen akan merugikan
pisang
serangga/jantung perusahaan. Kehilangan populasi buah ekspor
Metomil 1
Penyuntikan pisang mingguan selama 6 minggu dari bulan April
jantung pisang serangga/jantung hingga minggu kedua Mei pada 5 sampel blok
Klorpirifos 3
pisang disebabkan oleh umur tua (over age) dan kondisi
Waktu pengendalian OPT bersifat tentatif no functional leaf (NFL). Periode pemanenan
atau kondisional kebun. Pengendalian gulma di untuk satu blok kurang lebih selama 3 bulan.
blok yang tanaman pisangnya berumur muda Pengamatan yang dilakukan penulis bukan hasil
sekitar 1-4 bulan dilakukan secara intensif. Berbeda keseluruhan satu periode panen. Berikut data hasil
dengan blok yang tanaman pisangnya sudah pengamatan losing selama 6 minggu disajikan
berumur lebih dari 4 bulan pengendalian gulma pada Tabel 6.
dilakukan rata-rata 2 minggu sekali. Insektisida Tabel 6. Hasil pengamatan losing akibat over age
digunakan untuk mengendalikan serangga berupa dan no functional leaf
kutu kebul pada tanaman pisang muda dan semut Blok Klon Populasi Awal Over Age NFL Populasi Akhir
pada tanaman pisang dewasa. Insektisida juga 20B CJ30 23397 228 0 23169
digunakan untuk melindungi calon buah yaitu 21A CJ30 29238 267 20 28951
jantung pisang dari serangan serangga. 22B CJ30 46566 356 40 46170
Prestasi tenaga kerja masih dibawah standar 12B CJ40 37468 506 0 36962
yang ditetapkan oleh perusahaan dan prestasi kerja 27A CJ30 39480 233 7360 31887
penulis masih dibawah tenaga kerja. Prestasi Total 176149 1590 7420 167139
penulis didapatkan dengan cara sampling dengan
batasan waktu selama 1 jam. Perolehan ini Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa
dibandingkan dengan rata-rata per jam dari tenaga penyebab losing terbesar adalah NFL yang
kerja. Penulis tidak dapat melakukan pekerjaan berjumlah 7420 tanaman atau 4.2% dari populasi
semprot gulma secara penuh. Hal ini dikarenakan awal. Jumlah losing ini apabila dikonversi
keterbatasan alat semprot yang ada. Selama ini alat kedalam luasan adalah 3.09 ha dengan asumsi
semprot yang digunakan adalah milik pekerja populasi per hektar 2400 (tanaman pertama).
sendiri. Perusahaan belum membuat kebijakan Losing akibat over age sebesar 1.590 tanaman
pengadaan alat untuk penyemprotan gulma maupun atau 0.66 ha dan 0.9% dari total populasi. Blok
insek. Penulis menyarankan supaya perusahaan yang memiliki buah umur tua paling banyak
dapat melakukan pengadaan alat semprot. adalah blok 12B dan blok yang memiliki masalah
Alasannya adalah dengan pengadaan alat NFL paling banyak adalah blok 27A.
semprot dari perusahaan nantinya kualitas Losing sebesar ini dapat memberikan
semprot akan lebih seragam dan mudah untuk dampak penurunan kapasitas ekspor perusahaan.
melakukan perhitungan efektifitas kerja. Selama ini Meski dapat dipanen, tanaman umur tua dan NFL
pekerja menggunakan alat semprot dengan merek tidak dapat diekspor karena khawatir akan matang
dan tipe yang berbeda-beda dan tidak hanya itu selama perjalanan. Jika tidak ada stok cadangan
penggunaan nozzle juga tidak ada standarisasi. buah di kebun tentu menjadi masalah pada
pemenuhan permintaan ekspor. Alternatif yang
Kehilangan Populasi Ekspor (Losing) diambil untuk tanaman umur tua dan NFL adalah
Penyebab populasi tanaman pisang beragam penjualannya untuk pasar lokal. Penurunan
penjualan ekspor secara signifikan menurunkan
diantaranya serangan hama, terjangkit penyakit
tanaman, cuaca, kesalahan data, aktivitas manusia, pendapatan perusahaan, karena perbedaan harga
jual.

22 Moh Agus Jamaluddin, Winarso D. Widodo dan Ketty Suketi


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

Buah berumur tua adalah akibat dari tenaga kerja yang tidak mencapai kapasitas kerja
ketinggalan panen. Perencanaan dan realisasi panen yang ditentukan perusahaan. Beberapa penyebab
yang tidak sejalan seringkali menyebabkan buah tidak tercapainya kapasitas kerja ini adalah
ketinggalan panen pada suatu blok. Sistem kerja standar perusahaan yang cukup tinggi,
panen adalah berpindah pindah, mengutamakan ketersediaan bahan, dan alat kerja yang rusak,
blok yang memiliki buah siap panen terbanyak. serta tidak efektifnya jam kerja. Berikut
Sehingga blok yang telah dipanen dan ada yang pengamatan prestasi kerja disajikan pada Tabel 7.
sisa akan menjadikan umur buah semakin tua. NFL
Tabel 7. Pengamatan prestasi tenaga kerja
adalah akibat dari Banana Freckle. Banana Freckle
Aktivitas Standar Prestasi Persentase
disebabkan oleh jamur Guignardia musae yang
Perawatan Perusahaan Kerja (%)
menutupi permukaan daun pisang yang Pemangkasan 3000 pohon 1505.5 50.2
menyebabkan daun mengering. Banana Freckle daun
akan menurunkan jumlah daun pada tanaman Penghilangan 1200 pohon 722.6 60.2
pisang dan menyebabkan pengisian buah tidak anakan
Pemupukan 1.2 ha 0.9 75.0
maksimal. Jumlah daun yang sedikit membuat
buah cepat matang. Banana Freckle menjadi Penyemprotan 1 ha 0.6 60.0
herbisida
masalah penting di perkebunan pisang Cavendish. Penyemprotan 1 ha 0.5 50.0
Ini merupakan suatu tantangan dan peluang bagi insektisida pada
tim riset dan pemulia tanaman untuk menemukan daun
klon baru yang lebih tahan terhadap serangan Suntik jantung 130 pohon 87.6 67.4
banana freckle. Pembrongsongan 130 pohon 58.0 44.6
DDF 150 pohon 65.9 43.9
Organisasi Perawatan
Pemasangan sekat 80 pohon 30.0 37.5
Pembagian kerja sangat penting dalam buah
perusahaan tak terkecuali bidang perkebunan.
Pekerjaan terselesaikan dengan baik dan cepat Data di atas adalah rata-rata dari 10 kali
dengan spesialisasi pekerjaan. Perawatan pisang ulangan pengamatan. Berdasarkan data tersebut
Cavendish di PG3 terdiri atas perawatan tanaman prestasi tenaga kerja masih dibawah standar
dan perawatan buah. Masing masing perawatan perusahaan. Persentase terbesar adalah
dipimpin oleh beberapa kasi sesuai kebutuhan. pemupukan sebesar 75% dan paling rendah adalah
Perawatan tanaman dipimpin oleh empat orang kasi pemasangan sekat sebesar 37.5%. Rata-rata
yang dibagi berdasarkan wilayah dan biasa disebut persentase sebesar 54.3% yang menandakan
kepala wilayah (kawil). Sedangkan perawatan buah pekerjaan dapat diselesaikan setengah dari target
dipimpin oleh dua kasi yang dibagi berdasarkan per hari.
divisi yaitu divisi 5 dan 6. Kasi didalam Standar perusahaan untuk beberapa
pekerjaannya dibantu oleh beberapa mandor yang pekerjaan lebih tinggi apabila dibandingkan
membawahi tenaga kerja (TK) dengan jumlah dengan yang ada di PT Perkebunan Nusantara
sesuai kegiatan yang ada. Perhitungan kebutuhan VIII (PTPN VIII). Pekerjaan pembuangan anakan
tenaga kerja pada satu kegiatan berdasarkan luasan standar dari PTPN VIII adalah sejumlah 600
wilayah kerja, waktu penyelesaian kegiatan yang anakan (Artha, 2016). Sedangkan di PT GGP
diinginkan (cycle), dan standar kapasitas kerja dari untuk pembuangan anakan adalah dihitung dari
kegiatan tersebut. tanaman induk yang jumlahnya 1200 tanaman.
Perbedaan standar ini dipengaruhi oleh bentuk
Luas wilayah kerja (ha) kebun. Bentuk kebun PG3 lebih datar dari PTPN
Jumlah TK =
SOP kapasitas kerja (ha/hari)×waktu penyelesaian (hari)
VIII dan penanaman pisang di PG3 dilakukan
secara monokultur sedangkan PTPN VIII
Sebagai contoh perhitungan kebutuhan TK
tumpangsari dengan teh. Prestasi kerja yang
pada kegiatan penyemprotan herbisida yang rendah dapat dipengaruhi oleh ketersediaan buah
standarnya setiap pekerja menyelesaikan luasan 1 di kebun yang masih sedikit. Ketika buah yang
ha/hari. Asumsi waktu penyelesaian adalah 12 hari
ada di kebun sedikit standar pekerjaan akan
dengan luas wilayah kerja 300 ha. Berdasarkan diganti dengan sistem pencapaian luasan (cover
rumus di atas jumlah TK yang dibutuhkan adalah block). Pengadaan bahan untuk perawatan yang
sebanyak 25 orang. Indeks tenaga kerja (ITK) terlambat akan membuat perawatan telat karena
divisi pisang di PG3 sebesar 2.08. Luas kebun harus menunggu. Hal ini membuat kasi harus
yang ditanami pisang Cavendish adalah ± 720 ha mensiasatinya dengan mengalihkan pada
dengan pekerja sebanyak 1502 orang. pekerjaan lain. Sebagai contoh apabila stok
Kegiatan diperawatan terkadang waktunya
herbisida habis, pekerja akan dialihkan untuk
molor dari jadwal yang dibuat. Hal ini karena

Pengelolaan Perkebunan Pisang … 23


Bul. Agrohorti 7(1) : 16-24 (2019)

pekerjaan penyemprotan insektisida atau sanitasi [Deptan] Departemen Pertanian. 2005. Prospek
kebun. Selama ini pekerja membawa alat kerjanya dan Arah Pengembangan Agribisnis Pisang.
sendiri dan bertanggung jawab atas kerusakan alat Badan Penelitian dan Pengembangan
tersebut. Jadi ketika rusak pekerja harus Pertanian Departemen Pertanian, Jakarta.
menunggu perbaikan. Ada baiknya perusahaan
[Ditjenhorti] Direktorat Jenderal Hortikultura.
menyiapkan beberapa alat kerja untuk pengganti.
2016. Buku Saku Pisang Musa sp.
Alat ini dapat digunakan oleh pekerja selama alat
Kementerian Pertanian, Jakarta.
kerja miliknya diperbaiki. Kurangnya pengawasan
membuat jam kerja tidak efektif. [FAO] Food and Agriculture Organization. 2016.
Banana facts and figures.
KESIMPULAN http://www.fao.org/economic/ est/est-
commodities/bananas/bananasfacts/en-
Kegiatan penelitian secara umum /#.WGOWX_mLTIU. [04 Januari 2017]
memberikan keterampilan teknis dan manajerial
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2014.
tentang budidaya pisang Cavendish dan perawatan Outlook Komoditi Pisang. Pusat Data dan
secara khusus. Aktivitas yang dapat menentukan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat
kualitas buah adalah pemangkasan daun, Jenderal Kementerian Pertanian, Jakarta.
penyutikan jantung, pembrongsongan,
pembuangan bunga, pembuangan buah, Kurniawati, A., Kasutjianingati, M Bahrir. 2011.
pembuangan penghalang buah, dan pemasangan Pengaruh pembrongsongan terhadap
sekat buah. Pemberian pupuk ditujukan untuk kualitas serta tingkat serangan hama
mencukupi kebutuhan hara bagi pisang terutama penyakit buah pisang tanduk (Musa
hara makro. Penyakit pisang yang menjadi parasidiaca Var. Typica, AAB Group).
kendala di lokasi penelitian adalah black leaf Dalam: S.W. Ardie, D. Sukma, L.
streak (BLS) yang disebabkan oleh Prabaningrum, T.K. Moekasan (eds).
Mycosphaerella fijiensis dan banana freckle Seminar Nasional Perhimpunan
disebabkan oleh Guignardia musae. Kehilangan Hortikultura Indonesia. Kemandirian
populasi untuk ekspor di tempat penelitian Produk Hortikultura untuk Memenuhi Pasar
terbesar karena kondisi no functional leaf (NFL) Domestik dan Ekspor. Lembang, 23-24
karena Banana Freckle. Blok dengan kondisi NFL November 2011.
terbesar adalah blok 27A dengan jumlah 7420 Ngatoif. 2011. Pengaruh pemotongan bunga
tanaman. Perhitungan tenaga kerja berdasarkan jantan terhadap produksi dan mutu buah
luas kebun dibagi dengan standar kapasitas dikali pisang ambon (Musa parasidiaca var.
jumlah hari kegiatan. Indeks tenaga kerja sebesar sapientum L.). [Skripsi]. Institut Pertanian
2.08. Bogor. Bogor.
DAFTAR PUSTAKA [PKHT IPB] Pusat Kajian Hortikultura Tropika
IPB. 2014. Teknologi Sehat Budidaya
Artha, L. 2016. Produksi pisang cavendish di Pisang. Pusat Kajian Hortikultura Tropika
kebun Cibungur, PTPN VIII, Sukabumi, IPB. Bogor.
Jawa Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian
Bogor. Bogor. [Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian. 2014. Buletin Konsumsi Pangan.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
pisang menurut provinsi tahun 2011-2015. 5(3):38.
http://www.pertanian.go.id/Data5tahun/pdf-
HORTI2016/2.2Produksi-%20Pisang.pdf.
[25 Desember 2016].

24 Moh Agus Jamaluddin, Winarso D. Widodo dan Ketty Suketi

Anda mungkin juga menyukai