Anda di halaman 1dari 8

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 15 Nomor 2, Mei 2019 : 347 - 354

SIKAP PETANI PALA PADA KEGIATAN PEMELIHARAAN TANAMAN PALA


DI DESA KAUDITAN II KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

Nurlina Umawaitina
Theodora Maulina Katiandagho
Lyndon Reindhardt Jacob Pangemanan

Naskah diterima melalui Website Jurnal Ilmiah agrisosioekonomi@unsrat.ac.id : Jumat, 12 Juli2019


Disetujui diterbitkan : Kamis, 25 Juli 2019

ABSTRACT
This study aims to examine how attitudes of nutmeg farmers in maintenance activities consist of
weeding activities, fertilizing activities and activities for controlling weeds and pests and diseases; and
identifying factors that influence the attitude of nutmeg farmers to maintenance activities. This research was
conducted in Kauditan II Village, Kauditan Subdistrict, North Minahasa Regency, from November to
December 2017. The sampling method was done purposively by limited only to nutmeg farmers, namely as
many as 20 nutmeg farmers. The data used are primary data and secondary data. Primary data is data
obtained from direct interviews with nutmeg farmers. Secondary data was obtained from the Kauditan II
Village Office and the internet through google searching to obtain articles from various journal articles
relating to the topic of research on the attitude of nutmeg farmers to nutmeg plant maintenance activities. The
data obtained were analyzed using descriptive analysis and presented in table form. The results showed that
(1) the cognitive and affective attitude of nutmeg farmers to weeding, fertilizing and controlling weed/weed
plants and disease pests showed an attitude of knowing and liking with a percentage of 100%. However, the
conative attitudes of nutmeg farmers to weeding, fertilizing and controlling weed/weed crops and disease pests
showed that 78.33% means that farmers did three (3) activities of maintenance activities and as many as
21.67% of farmers did not implemented. *eprm*

Keywords: attitude, nutmeg farmers, nutmeg plant maintenance activities, Kauditan II Village, North Minahasa

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana sikap petani pala pada kegiatan pemeliharaan
yang terdiri atas kegiatan penyiangan, kegiatan pemupukan dan kegiatan pengendalian tanaman
pengganggu/gulma serta hama dan penyakit; dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
petani pala terhadap kegiatan pemeliharaan . Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kauditan II Kecamatan
Kauditan Kabupaten Minahasa Utara pada bulan November sampai bulan Desember 2017. Metode
Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan dibatasi hanya pada petani pala,
yaitu sebanyak 20 petani pala. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh dari wawancara langsung pada petani pala. Data sekunder diperoleh dari
Kantor Desa Kauditan II dan internet melalui google searching untuk mendapatkan artikel dari berbagai artikel
jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian tentang sikap petani pala pada kegiatan pemeliharaan tanaman
pala. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) Sikap kognitif dan afektif petani pala terhadap kegiatan penyiangan,
pemupukan dan pengendalian tanaman penggangu/gulma dan hama penyakit menunjukkan sikap tahu dan
suka dengan presentase 100%. Namun pada sikap konatif petani pala terhadap kegiatan penyiangan,
pemupukan dan pengendalian tanaman penggangu/gulma dan hama penyakit menunjukkan bahwa 78,33%
artinya petani melakukan tiga (3) kegiatan pemeliharaan tersebut dan sebanyak 21,67% petani tidak
melakukan kegiatan tersebut.*eprm*

Kata kunci : sikap, petani pala, kegiatan pemeliharaan tanaman pala, Desa Kauditan II, Minahasa Utara.

Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 347
Sikap Petani Pala Pada Kegiatan Pemeliharaan...........(Nurlina Umawaitina, Theodora Katiandagho, Lyndon Pangemanan)

PENDAHULUAN tanaman pala nasional. Berdasarkan


keterangan di atas, maka peneliti
Latar Belakang berpendapat bahwa petani pala di
Tanaman pala (Myristica fragrans Kecamatan Kauditan pala, di Desa karena
Houtt) merupakan tanaman asli Indonesia yang kurangnya memberikan perhatian terhadap
sangat potensial sebagai komoditas tanaman pala.
perdagangan didalam dan luar negeri (Ekspor). Hal ini ditunjukkan dengan
Sudah sejak lama tanaman pala dikenal sebagai kurangnya hasil produksi serta produktivitas
bahan rempah-rempah dan mempunyai yang diperoleh petani pala. Untuk itu Peneliti
kedudukan penting sebagai sumber minyak juga tertarik untuk mengetahui faktor yang
atsiri yang sangat dibutuhkan dalam berbagai mempengaruhi sikap atau perilaku petani
industri, antara lain Obat-obatan, parfum, dan terhadap proses pemeliharaan tanaman pala
kosmetik. Sehingga Indonesia merupakan yang terdapat di Desa Kauditan II Kecamatan
produsen pala terbesar di dunia (70 – 75%). Kauditan.
Komoditas pala Indonesia sebagian besar
dihasilkan oleh perkebunan rakyat yaitu Rumusan Masalah
sekitar 98,84% (Balai Komoditi Industri, Berdasiarkan latar belakang, maka yang
Departemen 2009 dalam Palijama dkk, 2012). menjadi faktor rendahnya produksi pala dalam
Pala merupakan komoditas perkebunan rumusan masalah peneltian ini ialah :
yang bernilai ekonomi tinggi dan hampir 1. Bagaimanakah sikap petani pala dalam
keseluruhan bagian tanaman dapat kegiatan pemeliharaan tanaman pala di
dimanfaatkan, seperti biji, bunga, fuli dan Desa Kauditan II.
bagian daging buah dapat digunakan untuk 2. Komponen-komponen apa saja yang
industri makanan, minuman, pengawetan ikan, mempengaruhi sikap petani pala pada
pembuatan sabun dan obat herbal. Kegiatan kegiatan pemeliharaan.
pemeliharaan merupakan upaya yang
diperlukan untuk mencapai hasil maksimal dari Tujuan Penelitian
tanaman pala yang di usahakan. 1. Mengkaji sikap petani pala pada kegiatan
Dengan demikian pemeliharaan pemeliharaan Penyiangan, pemupukan dan
tanaman merupakan salah satu factor yang perlu pengendalian tanaman pengganggu/ gulma
diperhatikan. Kegiatan pemeliharaan tanaman hama dan penyakit.
pala yang dilakukan secara kontinu, teliti dan 2. Mengidentifikasi komponen-komponen yang
cermat, meliputi: penyiangan, pemupukan dan mempengaruhi sikap petani pala pada
pengendalian tanaman pengganggu/gulma kegiatan pemeliharaan penyiangan,
hama dan penyakit. pemupukan dan pengendalian tanaman
Kecepatan menerima terhadap teknologi pengganggu/gulma hama dan penyakit.
tidaklah sama tergantung kepada sikap dan
kondisi masing-masing petani seperti tingkat Manfaat Penelitian
pendidikan, tingkat kosmopolitan, tingkat umur Manfaat penelitian yang diharapkan
dan lamanya bertani (Suhardiyanto, 1991 dalam ialah menambah pengetahuan mengenai sikap
Hasyim, 2006). petani pala pada kegiatan pemeliharaan.
Tingkat produktifitas tanaman pala
di Kecamatan Kauditan jauh berada dibawah
tingkat pala produktifitas nasional. Data BPS METODE PENELITIAN
Minahasa Utara (2017), menjelaskan tentang
luas panen tanaman pala di Kecamatan Waktu dan TempatPenelitian
Kauditan adalah seluas 522 ha dengan jumlah Penelitian ini dilaksanakan selama 2
produksi yang dihasilkan 158 ton sehingga bulan, yaitu dari bulan November sampai
produktivitas yang diperoleh yaitu 0,30 ton/ha Desember 2017. Tempat penelitiandi Desa
yang berada dibawah tingkat produktifitas Kauditan II, Kabupaten Minahasa Utara.

348
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 15 Nomor 2, Mei 2019 : 347 - 354

Metode Pengumpulan Data Analisis Data


Data yang digunakan dalam penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini
ini adalah data primer dan data sekunder. dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
Data primer merupakan data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk tabel.
dari wawancara langsung pada petani pala.
Data sekunder adalah data-data yang
dikumpulkan dari instansi atau lembaga yang HASIL DAN PEMBAHASAN
berkaitan dengan penelitian, dengan cara
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
mencatat langsung data yang bersumber dari Wilayah penelitian ini di laksanakan di
dokumentasi yang ada. Data sekunder yang Desa Kauditan II Kecamatan Kauditan Kabupaten
dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data Minahasa Utara. Desa Kauditan II terletak di ibu
monografi dan data-data yang berkaitan kota Kecamatan Kauditan. Desa Kauditan II
dengan petani pala. merupakan wilayah datar dengan kemiringan
antara 0 s/d 25º dari permukaan laut. Batas-batas
Metode Pengambilan Sampel Desa sebagai berikut:
Objek dalam penelitian ini adalah  Sebelah Utara : Wilayah kepolisian Desa
masyarakat Desa Kauditan II yang merupakan Kauditan I Kecamatan Kauditan dan Hutan
petani pala. Pengambilan sampel dalam Lindung Gunung Klabat.
penelitian ini dilakukan secara sengaja  Sebelah selatan : Wilayah kepolisian Desa
(purposive sampling), yaitu sebanyak 20 Kauditan I Kecamatan Kauditan dan Desa
Tontalete Kecamatan Kema.
petani pala.  Sebelah Barat : Wilayah kepolisian Desa
Kauditan I Kecamatan Kauditan.
Karakteristik Responden  Sebelah Timur : Wilayah Kepolisian Desa
1. Umur masyarakat adalah usia masyarakat Tontalete Kecamatam Kema.
yang menjadi responden dalam penelitian Desa Desa Kauditan II memiliki luas wilayah
ini. yaitu ± 1007 Ha yang penggunaannya yaitu
2. Pendidikan adalah jenjang pendidikan sebagai berikut:
akhir masyarakat yang menjadi
Tabel 1. Presentase Luas Lahan, Dan Masing-Masing
responden dalam penelitian dan di Penggunaan Lahan
nyatakan dalam tingkat SD, SLTP, SMA, No Penggunaan Lahan
Luas Lahan Presentase
(Ha) (%)
Perguruan tinggi. 1 Pemukiman 45 4
3. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah 2 Tanah Persawahan 33 3
3 Tanah Ladang 165 16
tanggungan masyarakat sebagai responden 4 Tanah Perkebunan Rakyat 764 77
dalam penelitian ini. Total 1007 100

4. Pengalaman waktu kerja adalah


pengalaman/pekerjaan yang pernah di tekuni Dari 1007 ha lokasi yang di miliki oleh
oleh masyarakat sebagai responden dalam Desa Kauditan II menurut penggunaan yang
penelitian ini. paling besar adalah tanah perkebunan rakyat,
selanjutnya penggunaan kedua yang paling besar
Konsep Pengukuran Variabel adalah tanah ladang. Selain itu sisanya yang lain
Variabel yang diamati dalam penelitian digunakan untuk pemukiman dan persawahan.
ini adalah sikap. Sikap petani yang dinilai adalah
bagaimana responden petani terhadap Keadaan Penduduk
pemeliharaan pala. Tahapan pemeliharaan terdiri Total jumlah keseluruhan jumlah
dari 3 yaitu : penduduk yang ada di Desa Kauditan II
1. Penyiangan sebanyak 2. 521 jiwa, dengan rincian laki-
2. Pemupukan laki berjumlah 1. 261 dan perempuan 1.260
3. Pengendaliaan tanaman penggangu/gulma jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga 721 (KK).
hama dan penyakit. Sebagian besar masyarakat yang ada di

Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 349
Sikap Petani Pala Pada Kegiatan Pemeliharaan...........(Nurlina Umawaitina, Theodora Katiandagho, Lyndon Pangemanan)

Desa Kauditan II bermata pencarian petani Tabel 3. Jumlah Tempat Ibadah di Desa Kauditan I
No. Tempat Ibadah Jumlah Gedung
pala, dan jumlah masyarakat yang bermata 1 Mesjid Nurul Huda Kauditan II 1 buah
pencarian petani pala sebanyak 219 orang, 2 Taman Pengajian Kauditan II 1 buah
dan selanjutnya yang bermata pencarian 3 Gereja GMIM Paulus Kauditan 1 buah
4 Gereja Pantekosta (GPDI) Kauditan 1 buah
sebagai buruh sebanyak 113 orang, dan yang
5 Gereja Advent Kauditan 1 buah
bermata percarian sebagai wiraswasta 6 Gereja Katolik Kauditan 1 buah
sebanyak 163 orang. Dan selanjutnya 7 Kegerakan Roh Kudus Kauditan 1 buah
sebagian masyarakat yang ada di Desa Jumlah 7 buah

Kaudita II belum bias di katergorikan


sebagai petani pala, buruh maupun Karakteristik Responden
wiraswasta karena mereka belum memiliki
pekerjaan yang tetap. Umur
Kemampuan atau melakukan aktifitas
Saranadan Prasarana secara fisik bahkan cara berfikir seseorang
Secara umum pembangunan dan sangat di pengaruhi oleh faktor umur. Demikian
perkembangan suatu wilayah ditentukan oleh juga dengan para petani dalam melakukan
sumber daya manusia serta di fasilitasi pekerjaannya, petani yang memiliki umur yang
dengan sarana dan prasarana yang memadai lebih mudah tentunya mempunyai kondisi fisik
dari wilayah tersebut. Sarana dan prasarana yang lebih kuat serta mempunyai daya piker
yang lebih kreatif. Di bandingkan dengan yang
merupakan dua hal yang tidak dapat
berumur tua. Karateristik responden berdasarkan
dipisahkan karena keduanya saling mengisi
tingkat umur dilihat pada Tabel 4.
atau melengkapi. Sarana dan prasarana yang
ada di Desa Kauditan II sebagai berikut: Tabel 4. Jumlah Responden Berdasarkan Umur
1. Pendidikan Umur Jumlah Responden (Orang) Presentase (%)
Pendidikan merupakan hal yang sangat <39 9 45
pendidikan didalam kehidupan manusia dan 40-59 8 40
pendidikan itu sendiri akan diperoleh setiap >60 3 15
Jumlah 20 100
orang secara formal maupun non formal.
Sumber : Data Primer 2018
Prasarana pendidikan yang terdapat di
Desa Kauditan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 4 menunjukkan bahwa umur
Tabel 2. Jumlah Gedung Sekolah di Desa Kauditan
responden termuda 23-39 tahun dan umur
II responden tertua 40-59 tahun. Rata-rata umur
No. Gedung Sekolah Jumlah Gedung responden 60-68. kebanyakan responden berada
1 Taman Kanak-Kanak (TK) 1 buah dibawah 59 tahun (85%).
Imanuel
2 Taman Kanak-Kanak (TK) Nurul 1 buah Tingkat Pendidikan
Huda Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat
3 SDN Inpres Kauditan II 1 buah pendidikan responden dimana 9 atau 5 persen
4 SD Cokroaminoto Kauditan II 1 buah responden mempunyai pendidikan hanya
Jumlah 4 buah sampai pada tingkat SD, sedangkan responden
yang mempunyai tingkat pendidikan batas
2. Agama SMP hanya 1 responden atau (5%) dari jumlah
Setiap orang berhak memilih dan responden yang di teliti. Selanjutnya ada (10%)
memeluk agama yang merupakan atau (50%) responden yang mempunyai tingkat
kepercayaan dari setiap orang atau pendidikan hanya sebatas SMA. Dengan
demikian maka dapat di simpulkan bahwa
setiap agama nya masing-masing. Tempat
pendidikan dari pada responden cukup baik,
ibadah yang merupakan prasarana yang tapi harus ada pelatihan-pelatihan informal dari
ada di Desa Kauditan II dapat dilihat Dinas Pertanian untuk menambah wawasan
pada Tabel 3. dari pada para responden tersebut.

350
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 15 Nomor 2, Mei 2019 : 347 - 354

Tabel 5. Jumlah Responden Menurut Tingkat B. Komponen yang mempengaruhi sikap petani
Pendidikan tentang kegiatan pemupukan.
Pendidikan Jumlah 1) Motivasi untuk meningkatkan produksi
Responden (Orang Presentase (%)
2) Dana
SD 9 45
SMP 1 5
C. Komponen yang mempengaruhi sikap petani
SMA/SMK 10 50 tentang pengendalian tanaman pengganggu/
Jumlah 20 100 gulma hama dan penyakit.
Sumber: Data Primer 2018 1) Dana

Jumlah Tanggungan Dalam Keluarga Pembahasan


Keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak.
semakin bertambah jumlah anggota keluarga Penyiangan
maka tingkat komsumsi pun ikut bertambah. Penyiangan adalah hal sangat penting
pada semua tanaman terlebih khusus pada
Tabel 6. Jumlah Tanggungan Dalam Keluarga tanaman pala. Karena dengan melakukan
Responden penyiangan yang rutin maka tanaman pala
Jumlah Tanggungan Responden Presentase
5 11 42 yang di budidayakan tidak akan kekurangan
4 6 33 unsur hara dan tanaman pala tersebut akan
3 3 25 menghasilkan buah yang baik.
Jumlah 20 100
Sumber : Data Primer 2018 Tabel 7. Sikap Petani Pala Pada Kegiatan Penyiangan
Tahun 2018
Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah Sikap Petani Jumlah Petani Presentase (%)
anggota keluarga sebanyak 5 tanggungan (Orang)
keluarga yaitu ada 11 responden atau (42%), Tahu 20 100
sedangkan jumlah tanggungan keluarga Jumlah 20 100
Sumber : Data Primer 2018
terbanyak kedua ada 4 responden dan ada 6
kepala keluarga (KK) dan untuk tanggunggan
keluarga yang paling sedikit yaitu sebanyak Tabel 7 menunjukkan bahwa rata-rata
tiga 3 responden, dengan jumlah kepala petani pala yang ada di Desa Kauditan II sudah
keluarga sebanyak 3 atau (25%.). Dengan mengetahui cara melakukan penyiangan pada
demikian maka dapat di simpulkan bahwa tanaman pala. Maka tanaman pala yang ada di
jumlah anggota keluarga responden di Desa Desa Kauditan II akan menghasilkan buah yang
Kauditan II Kecamatan Kauditan Kabupaten baik, dan akan untuk meningkatkan pendapatan
Minahasa Utarasebanyak 5 responden dengan ekonomi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
jumlah kepala keluarga 11 responden.
Pemupukan
Status Kepemilikan Pemupukan merupakan salah satu
Berdasarkan hasil wawancara bahwa proses penting dalam budidaya tanaman pala.
dengan responden, bahwa status lahan yang Karena proses pemupukan akan sangat
di tanami pala adalah lahan milik menetukan keberhasilan produksi tanaman pala
tersebut. Selain itu, petani harus tahu jenis-
responden (petani) sendiri.
jenis pupuk apa yang akan diberikan kepada
tanaman pala.
Komponen-Komponen Tentang Sikap Petani
Pala Tabel 8. Sikap Petani Pala Pada Kegiatan
A. Komponen yang mempengaruhi sikap petani Pemupukan Tahun 2018
tentang kegiatan penyiangan. Sikap Petani Jumlah Petani (Orang) Presentase (%)
1) Dana Tahu 20 100
Jumlah 20 100
2) Motivasi untuk meningkatkan produksi
Sumber : Data Primer 2018
3) Kebersihan lahan

Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 351
Sikap Petani Pala Pada Kegiatan Pemeliharaan...........(Nurlina Umawaitina, Theodora Katiandagho, Lyndon Pangemanan)

Tabel 8 menunjukkan bahwa hama sedemikian rupa, sehingga tercipta


seluruh responden petani pala yang ada suatu keadaan yang seimbang dalam
di Desa Kauditan II tahu cara melakukan ekosistem pertanian tanpa mengakibatkan
pemupukan tanaman pala. Dari 20 kerugian ekonomis karena turunnya
responden yang di ambil untuk di jadikan produksi tanaman.
sampel penelitian rata-rata petani tahu
cara memberikan pupuk pada setiap Tabel 9. Sikap Petani Pala Terhadap Kegiatan
tanaman yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Tahun 2018
Caranya tentu sudah jelas, yakni mengisih Sikap Petani Jumlah Petani Presentase (%)
tanah dengan unsur hara yang dibutuhkan (Orang)
oleh tanaman supaya tanaman yang di Tahu 15 75
budidayakan tumbuh subur dan Suka 5 25
Tidak
memberikan hasil yang memuaskan.
Lakukan 0 0
Karena petani pala yang ada di Desa Jumlah 20 100
Kauditan II bukan orang yang baru Sumber : Data Primer 2018
membudidayakan tanaman pala. Dan
semua petani pala yang ada di Desa Tabel 9 menunjukkan bahwa 15
Kauditan II mereka sudah mengetahui responden atau 75 % petani di Desa Kauditan
cara melakukan pemupukan. II mengetahui cara mengendalikan hama
Menurut Sutedjo (2002), bahwa penyakit atau gulma pada tanaman pala. Dan
pemupukan adalah pemberian atau untuk selanjutnya ada 5 responden atau (25%)
penambahan bahan-bahan/zat-zat pada petani yang suka dalam mengendalikan
tanaman atau tanah untuk mencukupi tanaman pengganggu/gulma dan hama
keadaan makanan/unsur hara dalam tanah penyakit. Sedangkan petani yang tidak
yang tidak cukup di dalamnya. Dengan mengetahui cara mengendalikan tanaman
kata lain bahwa pupuk juga menentukan penggangu atau gulma dan hama penyakit,
hasil produksi dari tanaman pala tersebut. dengan kata lain mereka tidak tahu cara
Karena dengan memberikan pupuk yang mengendalikan tanaman pengganggu/gulma
baik terhadap tanaman pala, maka unsur hama dan penyakit.
hara yang di butuhkan oleh tanaman akan Dengan demikian, maka tanaman
tercukupi. Pemupukan yang tidak tepat pala yang di usahakan oleh petani yang
ada di Desa Kauditan II mampu menjaga
dapat menimbulkan kerusakan seperti
tanaman pala dari serangan tanaman
pupuk terbuang percuma, tidak mencapai
pengganggu/gulma hama dan penyakit.
sasaran sehingga tidak efisien dalam Sedangkan petani yang tidak mengetahui cara
kadarnya berkurang kualitasnya. mengendalikan tanaman penggangu atau
gulma dan hama penyakit, dengan kata lain
Pengendalian Tanaman Pengganggu/ mereka tidak tahu cara mengendalikan
Gulma dan Hama Penyakit tanaman pengganggu/gulma hama dan
Pengendalian merupakan suatu penyakit. Dengan demikian, maka tanaman
proses untuk menurunkan populasi hama pala yang di usahakan oleh petani yang ada
hingga pada tingkat yang tidak merugikan di Desa Kauditan II mampu menjaga tanaman
petani. Bisa menggunakan pestisida, agen pala dari serangan tanaman pengganggu/gulma
hayati, dan cara-cara penurunan populasi hama dan penyakit. Sikap responden terhadap
lainnya. Jadi pengendalian semata-mata pengendalian tanaman pengganggu/gulma dan
bermaksud untuk membunuh hama hama penyakit pada tanaman pala dapat dilihat
sampai habis tetapi mengatur populasi pada Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12.

352
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 15 Nomor 2, Mei 2019 : 347 - 354

Tabel 10. Sikap Responden Terhadap Kegiatan menunjukkan sikap tahu dan suka dengan
Penyiangan 2018
Sikap Responden Jumlah Responden presentase 100%. Namun pada sikap
Kognitif konatif petani pala terhadap tahapan
Tahu 20 penyiangan, pemupukan dan
Tidak Tahu 0
Afektif pengendalian tanaman penggangu/gulma
Suka 20 dan hama penyakit menunjukkan bahwa
Tidak Suka 0 78,33% artinya petani melakukan 3
Konatif
Melakukan 15 tahapan tersebut dan sebanyak 21,67%
Tidak Melakukan 5 petani tidak melakukan tahapan tersebut.
Sumber : Data Primer 2018 2. Komponen yang berpengaruh terhadap
tahap penyiangan, pemupukan dan
Tabel 11. Sikap Responden Terhadap pengendalian tanaman penggangu/gulma
Kegiatan Pemupukan 2018
dan hama penyakit adalah dana, motivasi
Sikap Responden Jumlah Responden
Kognitif untuk meningkatkan produksi dan
Tahu 20 kebersihan lahan.
Tidak Tahu 0
Afektif Saran
Suka 20 Berdasarkan kesimpulan maka saran
Tidak Suka 0 dari peneliti sebagi berikut. Untuk
Konatif meningkatkan hasil produksi tanaman
Melakukan 16 pala, maka petani yang ada di Desa
Tidak Melakukan 4 Kauditan II harus tahu cara membudidaya
Sumber : Data Primer 2018 kan tanaman pala, dan harus menjaga atau
melindungi tanaman pala dari serangan
Tabel 12. Sikap Responden Terhadap Kegiatan tanaman pengganggu / gulma hama dan
Pengendalian Tanaman Penganggu /Gulma penyakit.
Hama dan Penyakit 2018
Sikap Responden Jumlah Responden
Kognitif
Tahu 20 DAFTAR PUSTAKA
Tidak Tahu 0
Afektif BPS Kabupaten Minahasa Utara. 2017.
Suka 20
Tidak Suka 0 Kecamatan Kauditan Dalam Angka.
Konatif https:// minut kab. bps. go. id. Diakses
Melakukan 16 tanggal 27 Oktober 2017.
Tidak Melakukan 4
Sumber : Data Primer 2018
Hasyim H. 2006. Analisis Hubungan
Karakteristik Petani Kopi Terhadap
Pendapatan (Study Kasusu : Desa Dolok
KESIMPULAN DAN SARAN
Saribu Kecamatan Paguran Kabupaten
Tapanuli Utara). Jurnal Komunikasi
Kesimpulan
Penelitian Volume 18 (1) 2006.
Berdasarkan hasil penelitian maka
Repository. usu. ac. id. Diakses tanggal
yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini
30 Oktober 2017.
yaitu:
1. Sikap kognitif dan afektif petani pala Sutedjo. M. M. 2002. Pupuk dan cara
terhadap tahap penyiangan, pemupukan pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.
dan pengendalian tanaman
penggangu/gulma dan hama penyakit

Agrisosioekonomi:
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan), Sosial dan Ekonomi 353
Sikap Petani Pala Pada Kegiatan Pemeliharaan...........(Nurlina Umawaitina, Theodora Katiandagho, Lyndon Pangemanan)

Palijama W, J. Riry dan A.Y. Wattimena.


2012. Komunitas Gulma Pada
Pertanaman Pala (Myristica fragrans H)
Belum Menghasilkan Dan
Menghasilkan Di Desa Hutumuri Kota
Ambon. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman
Volume 1, Nomor 2, Oktober
2012.https:/ /ejournal .unpatti. ac. id.
Diakses tanggal 30 Oktober 2017.

354

Anda mungkin juga menyukai