Htpi Kel 1 Tanaman Akasia
Htpi Kel 1 Tanaman Akasia
PERKEBUNAN DAN
INDUSTRI
HAMA DAN CARA PENGENDALIAN
PADA TANAMAN AKASIA
KELOMPOK 1
FEBY PEBRIANA FIKH RYYA
1 2106110593
2 MUHAMMAD SYAFI’I
2106110593
ANGGOTA: 5 NURJANNAH
2106110564
RINI AFRIANI
6 2106110594
47
EKA PUTRI SHIYYAMI
2106110590
8
9
10
Tanaman Akasia
Acacia mangium Willd., yang juga dikenal dengan nama
mangium, merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang
paling umum digunakan dalam program pembangunan hutan
tanaman di Asia dan Pasifik. Keunggulan dari jenis ini adalah
pertumbuhan pohonnya yang cepat, kualitas kayunya yang baik, dan
kemampuan toleransinya terhadap berbagai jenis tanah dan
lingkungan (Krisnawati et al., 2011). Produktivitas tanaman akasia
dapat terganggu karena adanya serangan dari hama dan penyakit
tanaman.
Helopetis theivora
KLASIFIKASI:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridae
Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis theivora
(Khlasoven, 1981).
BIOLOGI H. theivora
Nimfa
Cara Pengendalian
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura
(Khlasoven, 1981).
BIOLOGI Spodoptera litura
Gejala serangan Spodoptera pada tanaman akasia dapat meliputi daun yang
berlubang, berlubang-lubang, atau bahkan tergundul, serta adanya bekas-
kotoran atau ekskresi hitam. Larva Spodoptera biasanya aktif pada malam hari
dan bisa ditemukan pada daun, batang, atau bahkan di tanah di sekitar
tanaman.
Cara Pengendalian
• Kultur Teknis: Pembersihan Lahan: Membersihkan area tanam dari
sisa-sisa tanaman yang tidak digunakan atau gulma dapat mengurangi
tempat persembunyian dan sumber makanan bagi hama
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Scarabaeidae
Genus : Lepidiota
Spesies : Lepidiota stigma
(Saragih, 2009).
BIOLOGI Lepidiota stigma
Telur L. stigma memiliki warna putih Memasuki fase pra pupa larva akan masuk kedalam
bening dan berangsur-angsur menjadi tanah sedalam kurang lebih 15-20 cm dari
permukaan tanah. Stadia pra pupa terjadi selama 12
putih gelap, berbentuk oval serta
hari, kemudian menjadi pupa. Warna tubuh pupa
memiliki panjang telur kurang lebih 2- kuning kecokelatan dan habitat pupa hingga
4,25 mm sedangkan lebarnya kurang menjadi kumbang muda berada di dalam rongga-
lebih 1,2-2,95 mm. rongga tanah. Stadium pupa berlangsung selama 1
bulan hingga pupa menjadi imago (kumbang).
Perkembangan larva L. stigma terjadi
Imago L. stigma berwarna cokelat gelap hingga
hingga instar 4, Fase larva terjadi
hitam, tubuhnya disisipi dengan sisi renik berwarna
selama 9 bulan, yakni terdiri dari larva kuning atau putih kekuningan, pada ujung elytra
instar satu selama 2,5 bulan, larva terdapat bercak putih berukuran sekitar 1,5 mm,
instar dua selama 1,5 bulan, larva terdiri dari sisi renik yang berwarna putih dan
instar tiga selama 3 bulan, dan larva tumbuh sangat rapat. Panjang tubuh L. stigma
instar empat terjadi selama 2 bulan. betina dapat mencapai hingga 4,3 – 5,3 cm dan
lebarnya mencapai ukuran 2,2 – 2,7 cm, sedangkan
tubuh kumbang jantan dapat mencapai 4,2 – 5,3 cm
dan lebarnya mencapai ukuran 2,0 – 2,6 cm. Masa
imago L. stigma berlangsung selama 3 bulan.
Gejala Kerusakan
Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi yaitu
dengan membersihkan tempat-tempat permbiakan uret (L. stigma), tempat
berlindung uret serta tempat yang dijadikan uret untuk bersembunyi. Selain dengan
sanitasi, pengendalian kultur teknis dapat dilakukan melalui pergiliran tanaman
yaitu pergiliran tanaman akasia dengan tanaman lain yang bukan inang uret
(L. stigma)
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pieridae
Genus : Eurema
Spesies : Eurema blanda
(Borror dkk. (1992).
BIOLOGI Eurema blanda
BIOLOGI Eurema blanda
Telur Eurema blanda memiliki ukuran Jika larva sudah tumbuh secara sempurna maka
1,3-1,4 mm dengan bentuk tabung larva akan berhenti makan dan mulai akan
memasuki fase pupa atau kepompong. Pada fase ini
lonjong dan berwarna putih serta telur
larva akan beristirahat karena pada fase ini akan
yang dihasilkan bisa mencapai 100 membentuk sel–sel yang menjadi imago. Pupa
butir. Telur diletakkan pada bagian Eurema blanda memiliki kepala yang runcing
bawah tanaman. Masa stadium telur dengan tanduk yang bewarna putih kekuning-
berbeda–beda setiap jenisnya, E. kuningan. Panjang pupa Eurema blanda yaitu
blanda akan menetas menjadi larva sekitar 18-19 mm.
Dari fase pupa akan keluar kupu–kupu dewasa yang
membutuhkan waktu 2-3 hari.
memiliki warna dan bentuk yang sangat indah.
Perkembangan larva E. Blanda terjadi Kupu–kupu E. blanda memiliki warna kuning
hingga instar 5, Larva memiliki dengan bintik coklat pada sayapnya. Setelah keluar
ukuran sekitar 2–3 mm. Fase larva dari pupa, kupu–kupu tidak langsung terbang.
merupakan fase dimana E. Blanda Kupu–kupu harus menunggu sampai sayapnya
sangat intensif untuk makan dan akan benar–benar kering dan siap untuk terbang.
E. blanda memiliki tanda marjinal hitam bagian
mengalami fase pergantian kulit.
sayapnya (Anggraeni dkk, 2014).
Gejala Kerusakan
Kingdom : Animalia
Kelas : Insecta
Ordo : Isoptera
Famili : Rhinotermitidae
Genus : Coptotermes
Spesies : Coptotermes curvinagthus
(Nandika et al., 2003)
UNIVERSITAS RIAU BIOLOGI rayap (Coptotermes curvinagthus)
AGROTEKNOLOGI
Cara kimiawi seperti aplikasi chemical barrier juga efektif dalam menghambat
gerak rayap ke lokasi yang dilindungi. Chemical barrier dapat diterapkan sebelum
serangan rayap terjadi, dan aplikasi dapat dilakukan pada tanah sebelum
pembuatan pondasi atau setelah bangunan telah jadi. Aplikasi chemical barrier
dapat dilakukan dengan cara menyuntikan termitisida ke dalam tanah di sepanjang
pondasi bangunan atau dengan cara direndam atau disemprot larutan termitisida
pada bagian bangunan yang terbuat dari kayu.
Valanga nigricornis
KLASIFIKASI:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis
(Faqih, 2015).
UNIVERSITAS RIAU
AGROTEKNOLOGI
Biologi Valanga nigricornis
Valanga nigricornis
Cara Pengendalian
Pengendalian secara mekanis dengan pemangkasan daun yang
terserang
Pengendalian secara fisik dengan menggunakan light trap insect
atau dengan ditangkap secara langsung
Pengendalian biologi dengan predator alami belalang, seperti
burung pemakan belalang, laba-laba, kadal, atau serangga pemangsa
belalang lainnya ke area pertanaman.
Menggunakan pestisida nabati ekstrak daun dan biji nimba
(Azadirachta indica). Pengujian ekstrak ini meberikan hambatan
terhadap makan belalang
Terima
Kasih