Anda di halaman 1dari 10

Enus

JURNAL AGROEKOTEKNOLOGI TERAPAN


VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022
Applied Agroecotechnology Journal

Agroteknologi Universitas Sam Ratulangi e_ISSN:2797-0647


Abstract
CONTROL AGENTS OF
This research on Environmentally Friendly Control Agents for
ENVIRONMENTALLY Plant-Disturbing Organisms (PDOs) Used by Vegetable Farmers
FRIENDLY PLANT aims to identify the kind eco-friendly control agents used by
DISORDERING vegetable farmers in the city of Tomohon to cope with Plant-
ORGANISMS (OPT) USED Disturbing Organisms. This study uses survey as its method
VEGETABLE FARMERS which was conducted via questionnaire. Forty farmers were
surveyed and directly interviewed. The data collected from these
IN TOMOHON CITY questionnaires were then calculated in order to gain the
percentage value and displayed in the form of a diagram.
Agen-Agen Pengendali The result of this research indicates that only a small number of
Organisme Penggangu Tanaman vegetable farmers in the city of Tomohon use environmentally
(Opt) Ramah Lingkungan Yang friendly control agents for plant-disturbing organisms (PDOs). This
is made possible due to the fact that both the scarcity of
Digunakan Petani Sayuran Di information regarding environmentally friendly control agents
Kota Tomohon (PDOs) and its availability are limited.
Keywords: Controlling agents, environmentally friendly
Enderika Enus1), Elisabeth R.
M. Meray2), Jimmy Rimbing2), Abstrak
Sofia Wantasen3), Defly A. S.
Penelitian mengenai Agen-agen Pengendali Organisme Penggangu
Turang4)
Tanaman (OPT) Ramah Lingkungan Yang Digunakan Petani Sayuran
1)Program Studi Agroteknologi Fakultas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agen-agen pengendali
Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Organisme Penggangu Tanaman (OPT) ramah lingkungan yang
Manado digunakan petani sayuran di Kota Tomohon. Penelitian ini menggunakan
2)Proteksi Tanaman Fakultas metode survei. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Petani
Pertanian Universitas Sam yang disurvei sebanyak empat puluh orang, wawancara langsung kepada
Ratulangi, Manado petani melalui kuesioner. Pengumpulan data kuesioner kemudian
3) Program Studi Agroteknologi
dihitung nilai presentase dan ditampilkan dalam bentuk diagram.
Fakultas Pertanian Universitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani sayuran di Kota
Sam Ratulangi, Manado
4) Program Studi Tomohon dari ke-4 jenistanaman yang disurvei baru sebagian kecil yang
Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas menggunakan agen pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT)
Sam Ratulangi, Manado Jalan ramah lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena baik informasi maupun
Kampus Kleak Manado-95115 ketersediaan agen-agen pengendali (OPT) ramah lingkungan yang masih
Telp (0431) 846539 sangat terbatas.
*Corresponding author: Kata kunci : Agen-agen pengendali, ramah lingkungan
enusrika9@gmail.com

PENDAHULUAN Menurut Heri (2016), manfaat yang


Tanaman sayuran merupakan terkadung dalam sayuran, diantaranya
organisme eukariotik multiseluler dengan adalah mencegah dan mengurangi stress
kemampuan untuk menghasilkan makanan berlebih, memperlancar buang air besar,
mereka sendiri dengan proses fotosintesis, mencegah penyakit jantung & kanker,
umumnya mempunyai umur relatif pendek mempertahankan berat badan seimbang,
(kurang dari setahun) dan merupakan sumber energi tubuh, membersihkan racun
tanaman semusim (Yudha, 2011). Sejalan dalam tubuh (Detoksifikasi), mencegah
dengan bertambahnya penduduk dan kelahiran bayi cacat, menjaga kesehatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya mata, membuat kulit sehat dan
nilai gizi makanan maka permintaan akan memperkuattulang.
komoditas sayur-sayuran juga semakin Meningkatnya kesadaran masyarakat
meningkat (Winarni, 2008). akan pentingnya nilai gizi sayuran maka
secara langsung akan mempengaruhi pada

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
188
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

peningkatan produksi tanaman sayuran. Berdasarkan hal tersebut diatas


Salah satu kendala yang menggangu maka perlu dilakukan survei melalui
pertanian adalah hama. Akibat serangan penelitian kepada para petani sayuran
hama, produktivitas tanaman menjadi untuk mengetahui sejauh mana
menurun baik kualitas maupun penggunaan agen- agen pengendali ramah
kuantitasnya. Oleh karena itu lingkungan oleh petani sayuran di Kota
kehadirannya perlu dikendalikan apabila Tomohon.
populasinya di lahan telah melebihi batas Tujuan dari penelitian ini adalah
ambang ekonomi. Petani terus berfikir untuk mengetahui agen-agen
bagaimana cara mengendalikan tanaman pengendali organisme penggangu
dari gangguanhama (Ratnasari 2017). tanaman (OPT) ramah lingkungan yang
Pestisida kimia masih menjadi digunakan petani sayuran di Kota
andalan bagi sebagian petani dalam Tomohon.
mengendalikan hama dilapangan, yang
METODE PENELITIAN
tanpa disadari mungkin pestisida kimia
berdampak negatif bagi lingkungan dan A. Waktu Dan Tempat
sekitarnya. Seperti yang dikatakan Penelitian ini dilaksanakan di Kota
Fuadi (2021), bahwa strain baru menjadi Tomohon. Waktu penelitian selama 3
resisten terhadap pestisida kimia dan bulan yaitu bulan Oktober 2020 sampai
populasi akan terus meningkat. Oleh denganbulan Desember 2020.
karena itu sangat diperlukan informasi B. Alat Dan Bahan
atau masukan pada petani berbagai Alat dan bahan yang digunakan
informasi yang ramah lingkungan untuk dalam penelitian ini adalah kuesioner,
diketahui dan digunakan oleh petani kamera, data primer (Kuesioner), data
sayuran. sekunder(data BPS), dan alat tulis menulis.
Kota Tomohon merupakan salah
C. Metodologi Penelitian
satu kota yang menghasilkan tanaman
Metode penelitian adalah metode
hortikultura. Hal ini didukung kondisi
survei. Survei dilakukan dengan
Kota Tomohon yang merupakan dataran
menggunakan kuesioner yang disusun
tinggi dengan ketinggian rata-rata 786
untuk mengumpulkan data para petani
meter di atas permukaan laut dan dengan
sayuran di Kota Tomohon yang
suhu rata- rata 18-22oC. Dengan demikian
mengetahui dan menggunakan agen-agen
Kota Tomohon memenuhi syarat tumbuh
pengendali organisme penggangu tanaman
tanaman hortikultura (Anonim,2019).
(OPT)ramah lingkungan.
Sosialisasi dan penyuluhan mengenai
Survei ditujukan kepada para petani
pemanfaatan agen-agen pengendali ramah
sayuran tomat, cabai, kubis dan wortel,
lingkungan di Kota Tomohon kepada
jumlah responden adalah 10 orang petani
petani sayuran sudah sering kali dilakukan
untuk setiap komoditi sayuran. Total
oleh berbagai instansi terkait. Penerapan
petani yang disurvei sebanyak 40 orang
pengendalian yang ramah lingkungan
yang terdapat di lima Kecamatan yaitu
dapat menekan serangan OPT pada
Kecamatan Tomohon Timur, Tomohon
tanaman serta meningkatkan daya dukung
Barat, Tomohon Selatan, Tomohon Utara
lingkungan serta hasil panen.
dan Tomohon Tengah.
Sebagaimana disampaikan oleh Hasyim
dkk (2015), teknologi ramah lingkungan D. Prosedur Kerja
sangat mudah diterapkan, hemat biaya Penelitian ini dilaksanakan dengan
dan memberikan keuntungan yang beberapa tahapan yaitu :
menjanjikan. 1) Survei lokasi penelitian, lokasi

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
189
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

sebagai tempat penelitian yaitu berada di A. Agen pengendali organisme


Kota Tomohon. Pemilihan lokasi ini penggangu tanaman ramah
berdasarkan dari adanya sebaran tanaman lingkungan yang digunakan petani
sayuran tomat, cabai, kubis dan wortel. 2) sayuran
Tahapan lapangan pada tahapan ini, 1. Menggunakan Trichoderma sp.
peneliti turun langsung ke lapangan untuk Data yang diperoleh pada lokasi survei di
mewawancarai petani dilokasi yang telah Kota Tomohon telah mengetahui dan
ditentukan. menggunakan Trichoderma sp. dapat
E. Hal yang diamati dilihat pada Gambar 4.1.
Persentase jumlah petani yang 2. Menggunakan Bacillus thuringiensis
mengetahui dan menggunakan agen-agen Data yang diperoleh pada lokasi
pengendali organisme penggangu survei di Kota Tomohon telah mengetahui
tanaman (OPT) ramah lingkungan yang dan menggunakan B. thuringiensis dapat
digunakanpetani sayuran. dilihat pada Gambar 4.2.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Terlihat pada gambar 4.2, bahwa 3. Menggunakan Plant Growth


dari 10 orang yang diwawancara 1 orang PromotingRhizobacteria (PGPR)
atau 10% dari tanaman tomat dan 1 orang Data yang diperoleh pada lokasi
atau 10% dari tanaman kubis yang survei di Kota Tomohon telah mengetahui
menggunakan B. thuringiensis. dan menggunakan PGPR dapat dilihat

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
190
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

pada Gambar 4.3. yang telah diwawancara telah mengetahui


Dapat dilihat dari hasil survei pada insektisida nabati sebagai pengendali
Gambar 4.3, menunjukkan petani yang OPT yang ramah lingkungan. Persentase
menggunakan PGPR tertinggi terdapat tertinggi terdapat pada tanaman kubis
pada petani tanaman kubis yaitu 20%, dengan 90% petani, diikuti oleh petani
petani tanaman tomat 10%, dan petani tanaman tomat dengan 80% petani, dan
tanaman cabai 10% sedangkan pada terendah pada tanaman cabai dan wortel
tanaman wortel petani belum dengan 70% petani yang telah
menggunakan PGPR. mengetahui tentang insektisida nabati.
B. Menggunakan Mulsa 2. Menggunakan Methyl Eugenol
Data yang diperoleh pada lokasi Data yang diperoleh pada lokasi
survei di Kota Tomohon petani yang survei di Kota Tomohon telah mengetahui
menggunakan mulsa dan belum dan menggunakan Methyl eugenol dapat
menggunakan mulsa dapat dilihat pada dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.4 Berdasarkan hasil survei pada
Petani yang menggunakan mulsa Gambar 4.7, persentase petani
dapat dilihat pada Gambar 4.4, dengan menggunakan methyl eugenol dan belum
persentase tertinggi terdapat pada petani menggunakan methyl eugenol pada
tanaman cabaiyaitu 100%, petani tanaman petani sayuran di Kota Tomohon.
tomat 90%, sedangkan petani tanaman Persentase petani menggunakan methy
kubis 80% dan petani tanaman wortel eugenol pada tanaman cabai yaitu 30%
70%. sedangkan pada petani tanaman tomat
C. Pupuk Kandang yaitu 10% sedangkan untuk petani
Data yang diperoleh pada lokasi tanaman kubis dan wortel yang belum
survei di Kota Tomohon yang menggunakan methyl eugenol masing-
menggunakan pupuk kandang dan belum masing yaitu 100%.
menggunakan pupuk kandang dapat E. Pestisida Kimia
dilihat pada Gambar 4.5. 1. Menggunakan Pestisida Kimia
Berdasarkan hasil survei pada Data yang diperoleh dilokasi survei
Gambar 4.5, petani di Kota Tomohon menunjukkan bahwa sebagian besar
sebagian besar masih menggunakan petani masih mengandalkan pestisida
pupuk kandang sebagai pupuk dasar. kimia didalam mengendalikan OPT, dapat
Petani tanaman cabai terdapat 100% yang dilhat pada Gambar 4.8.
masih menggunakan pupuk kandang, Berdasarkan hasil survei pada
untuk petani tanaman tomat, kubis dan Gambar 4.8, petani di Kota Tomohon
wortel masing- masing 90%. menggunakan pestisida kimia dalam
D. Insektisida Nabati pengendalian OPT untuk jenis tanaman
1. Mengetahui Insektisida Nabati tomat, cabai dan kubis dengan persentase
Data yang diperoleh di lokasi masing-masing 100%. Hanya pada
survei di Kota Tomohon yang tanaman wortel ditemukan petani yang
mengetahui tentang insektisida nabati tidak menggunakan pestisida kimia yaitu
dan belum mengetahui insektisida nabati 100 %.
dapat dilihat pada Gambar 4.6. 2. Masih Menyemprot Tanaman Saat
Hasil survei pada gambar 4.6 Siap Panen
menunjukkan, persentase petani yang Data yang diperoleh pada lokasi
mengetahui tentang insektisida nabati di survei di Kota Tomohon jika tanaman
Kota Tomohon. Sebagian besar petani sudah siap panen masih dilakukan

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
191
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

penyemprotan dengan pestisida dapat pestisida, kecuali tanaman wortel. Dapat


dilihat pada Gambar 4.9. dilihat pada gambar di atas persentase
Berdasarkan hasil survei pada tertinggi pada tanaman tomat dan cabai
Gambar 4.9, menunjukkan hasil survei 60% yang menyemprot saat siap panen dan
yang telah dilakukan pada petani tanaman pada tanaman kubis 40%. yang masih
sayuran yakni tanaman tomat, cabai dan menyemprot saat siap panen.
kubis masih melakukan penyemprotan

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
192
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
193
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

F. Mengetahui Pengendalian dan tertarik dengan pertanian organik


Hama Terpadu (PHT) dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Data yang diperoleh pada lokasi Berdasarkan hasil survei pada
survei di Kota Tomohon yang mengetahui Gambar 4.11, menunjukkan petani di
tentang PHT dapat dilihat pada Gambar Kota Tomohon yang tertarik dengan
4.10. pertanian organik dan tidak tertarik
Berdasarkan hasil survei pada dengan pertanian organik. Pada diagram
Gambar 4.10, menunjukkan petani yang terdapat 90% petani tanaman wortel yang
mengetahui tentang PHT di Kota tertarik dengan pertanian organik, terdapat
Tomohon tertinggi terdapat pada petani 70% masing- masing petani tanaman
tanaman wortel 50%, petani tanaman tomat dan kubis yang tertarik dengan
kubis 40%, petani tanaman cabai 40% pertanian organik, sedangkan petani cabai
mengetahui dan petani tanaman tomat yaitu 60% yang tertarik dengan pertanian
20%. Sedangkan petani sayuran yang organik.
belum mengetahui pengendalian hama H. Petani Mengikuti Penyuluhan
terpadu pada petani tomat 80%, petani Pertanian
cabai dan petani kubis 60% dan petani Data yang diperoleh pada lokasi
wortel 50 %. survei di Kota Tomohon petani mengikuti
G. Pertanian Organik penyuluhan pertanian yang
Data yang diperoleh pada lokasi diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan
survei di Kota Tomohon yang mengetahui instansi terkaitGambar 4.12.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
194
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

Hasil survei petani mengikuti kurang penggunaannya yaitu hanya


penyuluhan pada Gambar 4.12, persentase terdapat 1 orang petani pada tanaman
petani telah mengikuti penyuluhan tomat dan petani tanaman kubis 1 orang.
pertanian yang diselenggarakan oleh Penggunaan PGPR pada petani
perguruan tinggi pada petani tanaman sayuran di Kota Tomohon terdapat 2
tomat dan wortel masing-masing 30%, orang petani pada tanaman kubis yang
sedangkan untuk tanaman cabai dan kubis menggunakannya, pada petani tanaman
20%. Pada penyuluhan pertanian yang cabai terdapat 1 orang yang menggunakan
diselenggarakan oleh instansi terkait untuk dan untuk petani tanaman tomat yaitu 1
tanaman tomat yaitu 50%, untuk petani orang petani yang menggunakan PGPR.
tanaman cabai, kubis dan wortel masing- Dari hasil survei, ditemukan bahwa
masing yaitu 40%. Sedangkan yang belum sebagian besar petani di Kota Tomohon
mengikuti penyuluhan pertanian terdapat telah mengetahui tentang insektisida
pada petani tanaman tomat 20%, petani nabati. Hal ini dikarenakan telah banyak
tanaman cabai 40%, petani tanaman kubis kegiatan penyuluhan mengenai
40% dan petani tanaman wortel yaitu 30%. insektisida nabati yang dilakukan di Kota
Terdapat agen-agen pengendali OPT Tomohon, salah satunya seperti
ramah lingkungan yang telah digunakan “PEMANFAATAN BUAH BITUNG
oleh petani sayuran adalah Trichoderma (Barringtonia asiatica Kurt) UNTUK
sp, B.thuringiensis, PGPR, mulsa, pupuk PENGENDALIAN HAMA TANAMAN
kandang dan methyl eugenol. Penggunaan KRISAN DI KOTA TOMOHON” oleh
mulsa dan pupuk kandang sudah sangat Juliet M. E. Mamahitdan Jusuf Manueke.
umum dilakukan petani sayuran di Kota Ekstrak buah bitung dapat
Tomohon. Hal ini ditunjukkan dalam digunakan untuk mengendalikan hama
gambar 1 dan 2 dengan total 34 petani Nesidiocoris tennis pada tanaman tomat
yang menggunakan mulsa, dan 37 petani (Rante dkk., 2013). Hasil penelitian oleh
yang menggunakan pupuk kandang dari 40 Manikome, Kastanja, dan Patty (2020)
responden. juga mendapatkan hasil bahwa, buah
Hasil survei terdapat 1 orang petani bitung efektif dalam mengendalikan larva
cabai dan 2 orang pada tanaman kubis Spodoptera litura pada tanaman kubis
yang mengetahui dan memanfaatkan (Brassica oleraceae ver. capitata).
Trichoderma sp, tetapi masih kurang Namun permasalahan yang terjadi
penggunaan Trichohderma sp karena adalah para petani belum memanfaatkan
ketersediaan inokulum bahan Trichoderma insektisida nabati sebagai pengendali
sp di masyaratkat tani masih terbatas, OPT di lapangan karena ketersediaan
terdapat juga pada B. thuringiensis masih bahan baku dan pengetahuan petani dalam

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
195
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

proses pembuatan insektisida nabati terjadi dilapangan. Tingkat keingintahuan


masih terbatas sehingga petani lebih dan bagaimana cara petani dalam
mengutamakan penggunaan pestisida memanfaatkan penyuluhan serta beragam
kimia. media sosial juga dapat mempengaruhi
Survei yang diperoleh 1 orang petani seberapa banyak informasi yang didapat
pada tanaman tomat, 3 orang petani pada dalam budidaya tanaman sayuran.
tanaman cabai yang telah menggunakan Dilokasi survei para petani juga
Methyl eugenol. Sedangkan pada tanaman masih mengandalkan pestisida kimia
kubis dan wortel petani tidak untuk pengendalian OPT, karena
menggunakan. Methyl eugenol digunakan memberikan hasil yang cepat dan dapat
untuk menarik serangga jantan lalat buah langsung terlihat hasil pestisida kimia
yang merusak buah tanaman cabai. Petani terhadap OPT, sehingga OPT yang
melakukan penanaman sayuran dilakukan menyerang tanaman dapat terkendali.
secara rotasi atau diganti dengan tanaman Petani masih mengandalkan pestisida
sayuran lainnya setiap musim tanam. kimia disebabkan ketersediaan agen-agen
B. bassiana merupakan salah satu pengendali OPT ramah lingkungan masih
jamur entomopatogen yang banyak sangat terbatas, sehingga pemanfaatan
digunakan untuk mengendalikan berbagai pestisida kimia oleh petani masih
hama tanaman pertanian. (Wowiling dkk., berlanjut sampai saat ini.
2015). Pada hasil survei belum didapatkan .
petani yang mengetahui maupun KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan B. bassiana, karena belum Kesimpulan
ada penyuluhan dari instansi terkait dan
ketersediaan bahan tersebut di masyarakat Hasil penelitian ini menunjukkan
tani, demikian pula dengan NPV. NPV bahwa petani sayuran di Kota Tomohon
merupakan salah satu jenis virus yang yang telah menggunakan agen-agen
berpontensi sebagai agensia hayati dalam pengendali organisme penggangu
pengendalian ulat grayak (Spodoptera tanaman (OPT) ramah lingkungan masih
litura), karena bersifat spesifik, selektif, sangat kecil hal ini dikarenakan baik
dan efektif untuk hama-hama yang telah informasi pemanfaatannya maupun
resisten terhadap insektisida dan aman ketersediaan agen-agen pengendali OPT
terhadap lingkungan (Ilyas dkk., 2016). ramah lingkungan masih sangat terbatas.
Berdasarkan hasil survei kurangnya Saran
petani yang mengetahui dan hanya sedikit Masih diperlukan intensitas
petani yang menggunakan agen-agen sosialisasi mengenai pemanfaatan agen-
pengendali OPT ramah lingkungan karena agen pengendali OPT ramah lingkungan.
dilihat dari jenjang pendidikan petani
sayuran tomat, cabai, kubis dan wortel DAFTAR PUSTAKA
yang telah disurvei ditemukan tingkat
Anonim. 2019. BPS (Badan Pusat
pendidikan petani yang masih cukup
Statistik). Kota Tomohon Dalam
rendah. Hal tersebut dapat menjadi acuan
Angka. BPS Kota Tomohon.
bagaimana cara petani memperoleh atau
memproses informasi yang didapat Fuadi. I. 2012. Pemanfaatan Agens
dilapangan. Namun tidak menutup Hayati Sebagai Pengendali OPT
kemungkinan bahwa petani dapat yang Berwawasan Lingkungan.
memperoleh pengetahuan dari UPT Perlindungan Tanaman
pengalamannya dalam bertani, dan pada Pangan danHortikultura Riau.
umumnya hal inilah yang paling banyak

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
196
Enus VOLUME 3 NOMOR 1 January-Juni 2022

Hasyim, A., Setiawati, W. dan Lukman, L. Tomat. Fakultas Pertanian Unsrat


2015. Inovasi Teknologi Manado. Jurnal Vol. 19 No. 2
Pengendalian OPT Ramah JurusanHama dan Penyakit.
Lingkungan Pada Cabai: Upaya Ratnasari Dewi. 2017. Mengendalikan
Alternatif Menuju Ekosistem Hama dan Penyakit Secara Alami.
Harmonis. JURNAL pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan
inovasi pertanian Vol.8.No.1. hal 1- Pertanian Kementerian Pertanian.
10.
Winarni Inggit. 2008. Ruang Lingkup
Heri. 2016. 10 Khasiat dan danPerkembangan Hortikultura.
Manfaat Sayuran Bagi Tubuh dan http://repository.ut.ac.id/4458/1/BIO
Kesehatan.
L 4423-M1.pdf. Diakses pada
https://salamadian.com/manfaat- tanggal30 Januari 2020.
sayuran-bagi-tubuh-kesehatan/.
Diakses pada 20 juli 2020. Wowiling. B. P., C. Salaki., H. Makal.
Dan M. Tulung. 2015. Pemanfaatan
Ilyas, A. Dan A. Fattah. 2016. Penggunaan Jamur Beauveria bassiana Terhadap
NPV (Nuclear Polyhydrosis Virus) Serangga Aphis sp Pada Tanaman
yang Bersumber dari Ulat Grayak Cabe. Program Studi
yang Terinfeksi di Lapangan dalam Agroekoteknologi, Jurusan Hama &
Pengendalian Spodoptera litura pada Penyakit Fakultas Pertanian,
Kedelai di Sulawesi Selatan. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Manikome, N. Kastanja, A.Y. dan Patty Z. Yudha A. 2011. Analisis Sikap
2020 Efektifitas Ekstrak Buah Konsumen Dalam Membeli Sayuran
Bitung ( Barringtonia asiatica L) Segar di Pasar Modern Bumi
Terhadap Hama Spodoptera litura F, Seprong Damai (BSD). Fakultas
Pada Tanaman Kubis (B. oleraceae). Sains dan Teknologi Universitas
Rante,C.S., Sembel D.T., Meray E,R,M., Negeri SyarifHidayatullah. Jakarta.
Ratulang, M. M., Dien, M. F. Dan
Kandowangko, D. S, 2013.,
Penggunaan Insektisda Botanis untuk
Mengendalikan Hama pada Tanaman

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
197

Anda mungkin juga menyukai