KOMUNIKASI INDIVIDU
Makalah disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Komunikasi Keperawatan
Oleh :
Dosen Pengampu :
BEKASI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan Rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai.
Adapun tujuan dari penyusun makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu Ns. Yusrini, M.Kep. Sp.Kep.J selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang komunikasi individu bagi para pembaca dan penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ns. Yusrini, M.Kep. Sp.Kep.J yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mata kuliah
Komunikasi Keperawatan penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusun sangat diharapkan
dengan kesempurnaan makalah ini. Demikian semoga bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualikum Wr.Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2 Saran.............................................................................................................................8
REFERENSI.................................................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan,
siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang
mengekspresikan ide secara sederhana.
Perbendaharaan kata
Banyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran,
dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak
mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. Ucapkan
pesan dengan istilah yang dimengerti klien.
Humor
Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi
ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan
keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.
Sullivan dan Deane (1988) melaporkan bahwa humor merangsang produksi
catecholamines dan hormon yang menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan
toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi
pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak
atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
2. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan
katakata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang
disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi asuhan
keperawatan, karena isyarat non-verbal menambah arti terhadap pesan verbal.
Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan
keperawatan. Komunikasi non-verbal teramati pada:
Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan
antara Pembicara dengan lawan bicaranya. Metakomunikasi adalah suatu
komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang
berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan
perasaan pengirim terhadap pendengar. Contoh: tersenyum ketika sedang
marah.
4
Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang
diperhatikan selama komunikasi individu. Kesan pertama timbul dalam 20
detik sampai 4 menit pertama. Delapan puluh empat persen dari kesan
terhadap seserang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam
Potter dan Perry, 1993).
Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status
sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat yang
memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri dan
profesional yang positif. Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi
klien terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang diterima, karena tiap
klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorang perawat.
Walaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan
perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa
percaya terhadap klien jika perawat tidak memenuhi citra klien.
Ekspresi wajah.
Hasil suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama yang
tampak melalui ekspresi wajah: terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan
sedih.
Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan
pendapat interpesonal. Kontak mata sangat penting dalam komunikasi
interpersonal.
5
Orang yang mempertahankan kontak mata selama pembicaraan
diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya, dan memungkinkan
untuk menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak memandang ke
bawah ketika sedang berbicara dengan klien, oleh karena itu ketika
berbicara sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika
kontak mata dengan klien dilakukan dalam keadaan sejajar.
Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-klien,
namun harus memperhatikan norma sosial. Sentuhan dengan berjabat tangan
ketika berkenalan dapat mendekatkan diri kita kepada pasien. Konsep
sentuhan yang terapeutik adalah dengan menggunakan sikap terbuka dalam
membatu pasien yang mengalami sakit atau memerlukan bantuan.
6
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangan personal terhadap suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh
harapan dan pengalaman.
Kadangkala persepsi merupakan suatu hambatan kita dalam berkomunikasi. Karena
apa yang kita persepsikan belum tentu sama dengan yang dipersepsikan oleh orang
lain. Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga sangat penting bagi
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyadari nilai seseorang.
3. Latar belakang budaya
Gaya berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya inilah yang
akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
4. Emosi
Emosi adalah perasaan subjektif tentang suatu peristiwa. Dalam berkomunikasi kita
harus tahu emosi dari orang yang akan kita ajak berkomunikasi. Karena emosi ini
dapat menyebabkan salah tafsir atau pesan tidak sampai.
5. Pengetahuan
Komunikasi akan sulit dilakukan jika orang yang kitan ajak berkomunikasi memiliki
tingkat pengetahuan yang berbeda. Untuk itu maka kita harus bisa menempatkan diri
sesuai dengan tingkat pengetahuan yang kita ajak bicara.
6. Peran
Gaya komunikasi harus di sesuaikan dengan peran yang sedang kita lakukan.
Misalnya ketika kita berperan membantu pasien akan berbeda ketika kita berperan
atau berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang lain.
7. Tatanan interaksi
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang
menunjang. Kalau tempatnya bising, ruangan sempti, tidak leluasa untuk
berkomunikasi dapat mengakibatkan ketegangan dan tidak nyaman.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi individu adalah interaksi yang terjadi antara dua orang yang
tujuannya untuk menyelesaikan masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan dan
pertumbuhan personal. Komunikasi individu sebagai proses sosialisasi manusia. Menurut
Devito, komunikasi individu berfungsi untuk mengirim pesan-pesan dari seseorang dan
diterima oleh orang lain atau sekelompok dengan efek dan umpan balik secara langsung.
Contoh komunikasi individu adalah komunikasi antara seorang perawat dan pasien.
Komunikasi ini biasa dikenal sebagai komunikasi keperawatan.
3.2 Saran
Makalah ini masih sangat sederhana untuk itu kami berharap sumbang saran dari
para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini. Penyusun menyarankan agar
makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
8
REFERENSI
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwidpe6q6rPrAhUYzTgGHcEtAV8Q
FjABegQICxAD&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle
%2F123456789%2F30682%2FChapter%2520II.pdf%3Fsequence%3D4%26isAllowed
%3Dy&usg=AOvVaw3EHYJ3Pq__HcC-Lyc55YMI
https://pakarkomunikasi.com/contoh-komunikasi-interpersonal-dalam-keperawatan