Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Masa Depan Obat Tradisional

1. Pengertian obat

- Menurut (syamsuni, 2016) hal 47

Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan

oleh semua mahkluk untuk bagian dalam dan luartubuh guna mencegah,

meringankan dan menyembuhkan penyakit.

- Menurut (Parwata Diktat Obat Tradisional ,2016) hal 9

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan,

hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk

mencegah, mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau

menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau

khasiatnya bisa kita dapatkan.

2. Peranan obat

- Menurut (yudhianto, 2017. Perbandingan preferensi masyarakat

terhadap obat tradisional dan obat modern) hal 22.

Obat merupakan komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan

kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan karena obat juga

memiliki fungsi sosial obat berperan sangat penting dalam pelayanan

kesehatan.

3. Tanaman obat keluarga (TOGA)

- Menurut (wahyuni, 2016. Toga Indonesia) hal 6


Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat

pilihan yang di tanaman di pekarangan rumah atau disekitar lingkungan

rumah, tanaman obat yang dipilih biasanya tanaman obat yang dapat

digunakan untuk pertolongan pertama atau obat-obatan ringan seperti

demam dan batuk. Tanaman obat yang sering di tanam diantaranya sirih,

kunyit, temulawak, kembang sepatu, sambiloto dan lain-lain.

4. Pengertian obat tradisional

- Menurut (Yuliarti Sehat, cantik, bugar dengan herbal dan obat

tradisional , 2010) hal 2

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa

bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)

atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah

digunakan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional dilarang

menggunakan bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat yang

sering disebut dengan bahan kimia obat (BKO) narkotika dan psikotropika.

- Menurut ( parwata, Diktat Obat Tradisional 2016) hal 9

Obat tradisional adalah obat obatan yang diolah secara tradisional

turun temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan

atau kebiasaan setempat baik bersifat magic maupun pengetahuan

tradisional.
5. Tata cara meracik obat tradisional

- Menurut maryani, 2003 tanaman obat untuk mengatasi penyakit

pada usia lanjut. Hal 45

Meracik ramuan tradisional dimula dengan memilih bahan

baku, membersihkan, menakar, melumatkan, menyaring dan

mewadahi obat.

6. Standarisasi Obat Tradisional

- Menurut (Depkes RI, 2000) hal 3

Standarisasi merupakan proses penjaminan pada akhir (obat) agar

mempunyai nilai parameter tertentu yang konstan dan ditetapkan terlebih

dahulu untuk menjamin mutu simplisia tanaman obat perlu dilakukan

penetapan standar mutu spesifik dan spesifik agar nantinya simplisia

terstandar dapat digunakan sebagai obat yang mengandung kadar senyawa

aktif yang konstan dan dapat dipertanggung jawabkan.

7. Persyaratan obat tradisional

- Menurut keputusan kepala badan pengawas obat dan makanan RI

Nomor 12.tahun 2014. Hal 9

a) Kadar air tidak lebih dari 10%, Penetapan dilkukan menurut

cara yang tertera pada farmakope indonesia atau materi

medika Indonesia.
b) Angka lempeng total tidak lebih dari 10o, untuk rajangan

yang penggunaanya dengan cara pendidihan. Penetapan

dilakukan menurut cara yang tertera pada metode analisis

direktorat jendral pengawasan obat dan makanan

departemen kesehatan republic Indonesia.

c) Angka kapang khamir tidak lebih dari 10o,

d) Mikroba patogen negative

e) Aflotoksin tidak lebih dari 30 bagian perjuta (bpj)

f) Wadah dan penyimpanan, dalam wadah tertutup baik

disimpan pada suhu kamar, di tempat kering dan terlindung

dari cahaya matahari.

8. Obat tradisional Indonesia

- Menurut (Yuliarti. Sehat, cantik, bugar dengan herbal dan obat

tradisional 2010) hal

Obat-obatan tradisional dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

1. Jamu ( pengobatan herbal berbasis empiris)

Jamu adalah sediaan bahan alam yang khasiatnya yang belum di

buktikan secara ilmiah, dalam kata lain, belum ada riwayat uji klinik dan

praklinik namun khasiat tersebut oleh orang-orang berdasarkan

pengalaman empiris. Dalam sediaan jamu, bahan bakunya pun masih

menggunakan seluruh bagian tanaman, jamu di masukkan secara

tradisional dalam bentuk seduhan, pil atau cairan, untuk itu, obat
tradisional dibuat dengan resep peninggalana leluhur jamu tidak

mengharuskan pembuktian, tetapi cukup dengan bukti empiris contoh

obat-obatan golongan jamu pilkita, laxing, keji beling, tablet curcuma.

2. Obat herbal terstandar (standar Based Herbal Medicine)

Obat herbal terstandar (OHT) merupakan sediaan obat bahan alam

yang telah dibuktikan dan dibuktikan secara langsung OHT memiliki

grade setingkat dibawah fitofarmaka. Fitifarmaka belum mengirimkan

uji klinis, namun bahan bakunya telah distandarisasi untuk menjaga

konsistensi kualitas produksinya.

Contoh obat OHT lelap, diapet, tolak angin, dan antangin JRG.

3. Fitofarmaka

Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam yang telah

dibuktikan dan dikaji bahanbaku dan produksi jadinya telah

distandarisasi, salah satu muatan agar obat-obatan dapat digunakan

secara formal (fitofarmaka) adalah ketika bahan-bahan itu terbukti aman

dan bermanfaat.

Contoh obat fitofarmaka stimuno, nodiar, X-gra. Tensigard dan

Rheumneer.

9. Kelebihan dan kekurangan obat tradisional

- Menurut( katno, 2008)

l. kelebihan

- efek samping relative kecil jika digunakan secara tepat


- harga relative murah

Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit metabolit dan

degredativ.

2. kekurangan

- efek farmakologisnya lemah

- Bahan baku belum terstandar

- belum semua dilakukan uji klinik

- Mudah tercemar mikroorganisme

10. Perkembangan obat tradisional akan datang

- Menurut rukmana 2003 hal 7

Obat tradisional merupakan salah satu potensi pengembangan

dibidang kesehatan sehingga keberadaanya perlu digali, diteliti

dikembangkan, dan dimanfaatkan dalam rangka pemerataan pelayanan

dibidang kesehatan.

- menurut hembing, 2000. Ensiklopedia millennium tumbuhan

berkhasiat obat indomesia jil 1. Hal 1.

keberadaan pengobatan tradisional dikhawatirkan hilang karena

dianggap kuno, tidak ilmiah, tidak rasional.

- Menurut (Tila, Martha.1999. kecantikan perempuan Timur.) hal 137

Masa depan obat tradisional dari sekitar 30.000 spesies tumbuhan

diindonesia, sekitar 940 di antaranya adalah tanaman obat, pengobatan


tradisional yang secara medis dapat dipertanggung jawabkan, terus dibina

dalam rangka perluasan dan pemerataan kesehatan. Pemeliharaan dan

pengembangan obat tradisional sebagai warisanbudaya bangsa terus

ditinkatkan dan didorong pengembangan dan penemuan obat-obatan

termasuk budidaya obat tradisional yang secara medis dapat dipertanggung

jawabkan. Komsumsi bahan alam Indonesia kini semakin meningkat karena

adanya efek samping senyawa sintetik sehingga orang ingin kembali ke

alam dengan mengkomsumsi obat tradisional, selain itu karena krisis

ekonomi dan mahalnya obat sintetik obat tradisional menjadi obat alternatif.

Obat fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang

dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatanya yang

telah standar ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik akan

lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal

disarana pelayanan kesehatan, oleh sebab itu meskupun sekarang telah

berkembang pengobatan modern dengan obat-obat sintetik terapi obat

tradisional dapat berkembang dan bersaing dengan baik karena

penggunaanya yang masih ada hingga saat ini serta perkembangan obat

tradisional yang semakin berkembang.

- Menurut (Thomas, A.N.S. Tanaman obat tradisional, vol 2, 2007)

hal 9-10

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang semakin

pesat dan canggih dizaman sekarang ini, ternyata masih mampu menggeser
atau mengesampingkan begitu saja peranan obat-obatan tradisional tetapi

justru hidup berdampingan dan saling melengkapi hal ini terbukti dari

banyaknya peminat obat tradisional.

- Menurut Reksodihardjo 1991. Pengobatan tradisional pada

masyarakat pedesaan daerah jawa timur , hal 196

Dengan munculnya tehnologi modern dibidang pengobatan maka

untuk sementara waktu yang lalu peran jamu tradisional ini agak terdesak

oleh obat-obat sintesis (kimiawi) namun dilingkungan pedesaan tetap

kokoh. Namun perkembangan sekarang ini didunia kedokteran mulai

memperhatikan khasiat jamu.tradisional disamping obat sintesis.

- Menurut Harmanto,Ning 2007.Pilih jamu dan herbal tanpa efek

samping. Hal 4 elex media kompotindo.

Perkembangan yang saat ini yang banyak dilakukan penelitian obat

tradisional yang menjanjikan seperti obat penurun kadar kolestrol, dan

penurun kadar gula darahdan juga penelitian obat-obat tradisional

antikanker yang sedang banyakdilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta:

Departemen kesehatan Republik Indonesia.

Harmanto,Ning 2007.Pilih jamu dan herbal tanpa efek samping. Elex media

kompotindo. Jakarta

Hembing, wijayakusuma. 2000. Ensiklopedia millennium tumbuhan

erkhasiat obat indomesia jil 1.prestasi isan Indonesia. Jakarta.

[BPOM] Badan pengawas obat dan makanan.2014. peraturan kepala badan

pengawas obat dan makanan republik Indonesia nomor 12 tahun

2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional,

Katno.2008. tingkat manfaat keamanan dan efektivitas tanaman obat dan

obat tradisional. Bakti husada. Jakarta.

Parwata,I Made Oka Adi. 2016. Diktat Obat Tradisional. Laboratorium

Kimia Organik Fmipa Universitas Udayana. Bukit Jimbaran.

Reksodihardjo, soegeng et,al 1991. Pengobatan tradisional pada masyarakat

pedesaan daerah jawa timur. Direktorat jendral kebudayaan. Jawa

tengah.

Rukmana,Rahmat H. 2003. Cabai jawa potensi dan khasiat bagi

kesehatan.penerbit Kansius.Yongyakarta.

Maryani, Herti & suharmiati.2003. Tanaman obat untuk mengatasi penyakit

pada usia lanjut. Agromeda pustaka.Tangerang.


Syamsuni, H.(2016).Farmasetika dasar dan hitungan farmasi.penerbit EGC.

Jakarta.

Tila, Martha.1999. kecantikan perempuan Timur. Penerbit Indonesia tere.

Jakarta.

Thomas, A.N.S. 2007. Tanaman obat tradisional, vol 2.penerbit Kansius.

Yongyakarta.

Yuliarti, Nurhaeti.(2010) Sehat, cantik, bugar dengan herbal dan obat

tradisional. Penerbit Andi.Jakarta.

Yudhianto, Eric 2017. Perbandingan preferensi masyarakat terhadap obat

tradisional dan obat modern. Fakultas kedokteran universitas

Sumatra utara.Medan.

wahyuni, Dwi kusuma. Et,al. 2016.Toga Indonesia.penerbit universitu

press.Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai