Anda di halaman 1dari 11

DSTNIGHT GUARD

Oleh :

Fitri Anggini

DosenPembimbing :

drg. DediSumantri, MDsc

DEPARTEMEN PERIODONSIA
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018

TATALAKSANA KASUS NIGHT GUARD

Nama Operator : Fitri Anggini


No BP : 1311419001
Preseptor : drg. Dedi Sumantri, MDsc

A. Data Pasien
Nama pasien : Gevin Tri Ilham
JenisKelamin : laki-laki
Umur : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : JL. Punggai 1 Siteba
No RM : 010749

B. Hasil Pemeriksaan
- PemeriksaanSubjektif :

1. CC
Pasien datang dengan keluhan bagian bawah gigi belakang terasa kasar dan gigi depan
bawah terasa ngilu setiap minum air dingin
2. PI
Pasien menyadari keluhan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan bahwa rahangnya
sering terasa nyeri saat bangun tidur sejak 6 bulan yang lalu dan merasakan keluhan
adanya bunyi di rahang sebelah kiri saat buka mulut. Menurut keterangan teman sekamar,
pasien menggertakan gigi saat tidur, pasien selalu mengeluhkan rahang terasa capek
setelah bangun tidur.

3. PDH
Pasien belum pernah ke dokter gigi. Pasien mengunyah menggunakan kedua sisi,
sebelumnya pasien dominan menggunakan rahang sebelah kiri untuk mengunyah. Keluhan
lain : gigi yang kadang kadang terasa ngilu
4. PMH
Pasien tidak pernah di rawat dirumah sakit, dicurigai tidak mempunyai riwayat penyakit
sistemik dan tidak alergi obat.
5. FH
Ayah : Pernah di rawat di rumah sakit karena sakit diabetes
Ibu : Dicurigai tidak memiliki penyakit sistemik
6. SH
Pasien merupakan mahasiswa UNP tahun 2 dengan kebiasaan begadang. Pasien tidak
mengkonsumsi alkohol tetapi pasien memiliki kebiasaan merokok. Pasien menyikat gigi 2
kali sehari. Pasien seorang personal trainer di salah satu fitness gym di Padang, olahraga
teratur dan konsumsi makanan sehat di saat fase cutting (diet).

- PemeriksaanObjektif
1. Ekstra oral

- Profil : cembung
- Muka : oval, asimetris
- KelenjarLimfe
kiri : tidak teraba, tidak sakit
kanan : tidak teraba, tidaksakit
- Bibir : normal, kompeten
- TMJ : clicking kiri
- Pembukaanmulut :deviasi ke kiri
- Kelainan lain :-

2. Pemeriksaan Intra Oral


- Kebersihanmulut (OHI) :baik
- Gingiva : warna coral pink, konsistensi kenyal, stippling (+),
permukaan licin, interdental papil runcing
- Mukosa : normal
- Palatum : oval, sedang
- Torus palatine : tidak ada
- Frenulum : normal(sedang)
- Vestibulum : normal
- Lidah : normal
- Dasar mulut : normal
- Kebiasaanburuk : menggertakkan gigi saat tidur(bruxism), menggertakan
gigi saat mengangkat beban
- Bentukgigi : normal
- Besargigi : normal
- Free way space : 2.0 mm

3. Gambaranklinis
4. Odontogram

- atrisi pada gigi13,12, 23,24, 31, 32, 33, 41, 42,43


1. Tessondasi : (-)
2. Testermal :(+)13,12, 22,23, 31, 32, 33, 41, 42,43
3. Tespalpasi : (-)
4. Tesperkusi :(-)

C. Diagnosa
Atrisi pada gigi13,12, 23,24, 31, 32, 33, 41, 42,43e.c Bruxism
Relasir ahang : Maloklusi Kelas I Angle tipe I modifikasi dewey p

D. Rencanaperawatan

1. DHE
2. Scalling RA dan RB
3. Pembuatan Night Guard dengan desain Michigan Splint
E. Alat dan Bahan yang digunakan
1. Alat
- Diagnostic set
- Rubber bowl
- Spatula
- Sendokcetakukuran M
- Lampu spiritus
- Pisau wax
- Lecron
- Okludator/ artikulator
- Basis segitujuh

2. Bahan
- Alginate
- Gipsbiru
- Gipskuning
- Gips plaster
- Wax
- Spiritus

NIGHT GUARD

Night Guard adalah suatu alat yang dipasang untuk mencegah berkontaknya gigi-gigi
rahang atas dengan rahang bawah agar tidak terjadi kerusakan gigi dan jaringan periodontal lebih
lanjut akibat aktivitas parafungsi.

Aktivitas parafungsi yaitu suatu kebiasaan yang tanpa disadari dan berulang atau tidak
beraturan (spasmodik). Aktivitas parafungsi dapat berupa nokturnal (aktif di malamhari) berupa
bruxism atau diurnal (aktif di sianghari) termasuk clenching, bracing (menggigit dengan
kencang), menggertakkan gigi, serta grinding (gerakan mengasah/menggerus gigi) tanpa
kesadaran dari subjek.

Fungsi Night Guard diantaranya adalah :

1. Menanggulangi pola aktivitas otot abnormal


2. Melindungi gigi dari iritasi
3. Melindungi otot
4. Memperbaiki ketidakharmonisan oklusal

Etiologi bruxism yang mengindikasikan pembuatan Night Guardadalah :


1. Faktorpsikologis (stress emosional, cemas)
2. Faktorlokal (missing teeth, tambalan overhang, premature contact (maloklusi)
3. Faktorsistemik (epilepsy, down syndrome)
4. TMJ disorder, trauma TMJ
5. Kebiasaan mengonsumsi alkohol, kafein dan merokok

Indikasi Night Guard adalah :


1. Kerusakan permukaan gigi akibat seringnya dan kuatnya gesekan dan pasien merasakan
ngilu
2. Gangguan sendi rahang
3. Sakit kepala
4. Nyeri wajah
5. Terganggunya tidur orang disekitarnya

Kontraindikasi Night Guard adalah :


1. Pasien tidak ingin dibuatkan night guard
2. Pasien yang tidak memiliki kebiasaan bruxism

Desain :Rahangatas (Desain Michigan Splint)


- Dimulai dari distal Molar kedua rahang atas kanan ke distal Molar kedua rahang atas kiri
- Ketebalan tidak melebihi FWS (2mm)
- Perluasan ke fasial = 1/3 insisal, bukal = 1/3 oklusal, perluasan palatal sampai rugae
palatina kedua
- Pada gigi dataran oklusal mengikuti permukaan anatomis gigi pada gigi I sampai P2 dan
untuk gigi M datarannya datar dan halus

Gambar RencanaPerawatan

A. Kunjungan I
1. Pengisian rekam medis
2. Probing depht
3. Membuat study model dan working model

Pengerjaan di luar mulut pasien :


1. Penanaman dalam basis segi 7 dan okludator/ artikulator
2. Membuat desain Night guard
3. Membuat model lilin

B. Kunjungan II
1. Try in polalilin
Perhatikan :
 Adaptasi :beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang menekan
jaringan, semua permukaan night guard menyentuh permukaan incisal atau
oklusal gigi.
 Oklusi : tidak melebihi batas free way space
2. Lab processing

C. Kunjungan III
1. Insersi
Perhatikan :
 Tanyakan apakah ada keluhan pasien saat dilakukan insersi
 Adaptasi :beradaptasi pada semua permukaan, tidak ada bagian yang tajam atau
menekan jaringan, semua permukaan night guard menyentuh incisal dan oklusal
gigi, permukaan halus, mengkilap dan licin.
 Retensi :tidak terlepas pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan eksentrik.
Jika night guard ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi : tidak goyang pada saat pasien pada posisi oklusi sentrik dan
eksentrik. Jika night guard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang tumpul,
maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi :tidak melebihi batas free way space dan tidak terdapat premature kontak.
2. Instruksikan kepada pasien agar alat dipakai saat tidur pada malam hari selama 1
bulan dan rendam alat dalam wadah berisi air ketika alat tidak dipakai.

D. Kunjungan IV
Kontrol 1 minggu
Pemeriksaan pada saatkontrol :
 Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur
 Keluhan pasien
 Kondisi jaringan sekitar
 Adaptasi : semua permukaan night guard menyentuh incisal dan oklusal gigi
 Retensi: jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi :jika nightguard ditekan pada salah satu sisidengan alat yang tumpul,
maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard

E. Kunjungan V
Kontrol 1 bulan
Pemeriksaan pada saatkontrol :
 Kooperatif pasien : ditanyakan kepada pasien apakah alat dipakai oleh pasien
setiap malam ketika tidur , bila perlu ditanyakan satu minggu sebelum control
satu bulan
 Keluhan pasien
 Kondisi jaringan sekitar
 Adaptasi: semua permukaan night guard menyentuh incisal dan oklusal gigi
 Retensi : jika ditarik dengan tekanan ringan tidak terlepas.
 Stabilisasi :jika night guard ditekan pada salah satu sisi dengan alat yang
tumpul, maka sisi lawannya tidak terangkat.
 Oklusi : DV sebelum dan sesudah memakai nightguard.
 Ditanyakan kepada orang terdekat pasien apakah pasien masih memiliki
kebiasaan menggertak-gertakkan gigi pada saat tidur dimalam hari (bruxism).

Anda mungkin juga menyukai