WAKTU : 50 MENIT
Amniotomi pada ibu bersalin dengan kemajuan persalinan dengan membaca dan
berlatih setiap langkah yang terdapat dalam job sheet dan dengan menggunakan alat,
BUKU SUMBER
1. JNPK-KR (2009), Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi menyusu
3. Johnson, Ruth (2005). Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta : Buku Kedokteran,
Hal 201-209.
1
4. Wiknjosastro, Hanifa (2006). Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
PENDAHULUAN
Periksa Dalam (PD) merupakan pemeriksaan rutin dalam ilmu kebidanan dan
kandungan selain inspeksi (pemeriksaan dari luar). Pada dasarnya pemeriksaan ini
dilakukan untuk memantau kehamilan dan kelainan lain pada organ reproduksi,
sehingga berbagai risiko atau dampak negatif pada kehamilan yang muncul bisa
dan menjelang persalinan. Saat itu, Anda biasanya mulai mengalami mulas secara
teratur. Kali ini PD bertujuan untuk memantau atau menilai kemajuan persalinan,
besarnya pembukaan mulut rahim, sudah mencapai pembukaan berapa, atau sejauh
bagian tubuh janin ke dalam rongga panggul. Bidan juga akan memeriksa kondisi air
ketuban, bagaimana selaput ketuban, apakah masih utuh atau sudah pecah.
dipercepat dengan melakukan amniotomi. Tetapi tidak boleh dilakukan secara rutin.
Banyak bidan yang tidak melakukan amniotomi kecuali jika ada indikasi khusus;
banyak bidan yang menyakini bahwa pecahnya selaput ketuban secara spontan
2
MATERI
biasanya disebut sebagai pemeriksaan vagina atau periksa dalam (PD). Hal ini
merupakan keterampilan yang penting bagi bidan untuk merawat ibu bersalin.
Prosedur ini bersifat intim dan oleh karena itu hanya dilakukan secara sensitif
dan hati-hati, tidak hanya itu informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini
1. Indikasi
bokong.
2. Kontraindikasi
3
• Perdarahan
• Plasenta previa
• Genetalia Eksternal
perdarahan dari vagina harus dicatat. Cairan amnion akan terlihat jika
4
• Vagina
Vagina harus tersa hangat dan lembab, dengan dinding yang lembut.
sistokel atau rektokel juga harus dicatat. Rektum penuh akan teraba
• Serviks
serviks biasanya berada pada posisi sentral atau posterior, keras, belum
serviks berubah akibat pematangan, teraba tidak keras dan berada pada
5
Serviks yang sesuai dengan bagian terendah janin berkaitan
kontraksi uterus, dilatasi serviks yang lebih lambat dan persalinan yang
tubuler, dengan ostium tertutup atau dilatasi sebagian. Bila telah terjadi
sempurna akan teraba menyatu dengan segmen uterus bagian dan tidak
dikaji dengan memasukkan satu atau dua jari ke dalam ostium uteri
6
cm, biasanya hanya satu jari saja yang dapat dimasukkan. Pada akhir
sebagai permukaan licin yang menutupi bagian terendah janin. Hal ini
bila air ketuban sedikit dan selaput janin melekat pada bagian terndah
janin. Bila selaput janin sulit untuk diraba, dapat disalahartikan dengan
selaput janin yang sudah pecah. Bila bagian terendah janin tidak pas
dengan serviks, selaput janin akan berisi banyak cairan amnion dan
pecah secara spontan. Hal ini biasanya terjadi lebih cepat jika bagian
terendah janin tidak pas dengan serviks. Bila selaput janin teraba utuh
7
tetapi air ketubanya sudah bocor, kemungkinan terjadi robekan selaput
• Presentasi
• Untuk Presentasi kepala teraba rata, bulat dank eras, dan sutura
di ubun-ubun.
8
akan terasa seperti dicengkram. Mekonium segar juga cenderung
• Pada presntasi wajah, tulang dahi dapat teraba, dan jari yang
masuk ke dalam mulut akan diisap oleh janin. Bila dicurigai atau
konjugtivis
• Bila tali pusat teraba, akan teraba juga adanya pulsasi di balik
selaput janin, pada keadaan ini selaput janin tidak boleh dirobek
9
(Gambar 4 : Bagian terbawah janin dalam hubungannya dengan spina
iskiadika)
• Posisi
kuadran kiri depan. Fontanel anterior teraba sebagai area yang lebih
hal ini berkaitan dengan posisi kepala defleksi, biasanya dengan posisi
10
(Gambar 5 : Rotasi presentasi kepala, teraba pada pemeriksaan
pervaginam)
pubis. Bila kedua jari sesuai dengan bagian bawah arkus pubis, hal ini
11
4. Prosedur pemeriksaan per vaginam/ PD
seorang asisten.
Persiapan Tindakan
1. Pasien :
Selimut mandi
Kapas sublimat.
Bengkok
3. Lingkungan :
12
mengeringkannya dengan handuk bersih.
8. Meminta ibu untuk berkemih dan membasuh regio genetalia dengan
Inspeksi :
Perdarahan.
Lendir darah.
Perlukaan
Massa
Varices
13
Edema
Haemoroid
pemeriksaan dalam.
15 Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari
di fundus ibu. Pada saat kedua jari berada di dalam vagina, jangan
pervaginam.
19 Nilai penurunan kepala janin dan tentukan apakah kepala sudah
kemajuan persalinan.
20 Jika kepala sudah dapat dipalpasi, raba fontanela dan sutura sagitali
14
lahir.
21 Setelah pemeriksaan lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa
nyaman
ibu.
B. Amniotomi
• Selama membran amnion masih utuh, bayi akan terlindung dari infeksi
awal) yang dapat memerlukan intervensi lebih lanjut. Emboli cairan amnion
15
benda tajam agar tidak terjadi cedera dan membuang alat tersebut ke dalam
bayi
• Molase yang meningkat serta kemungkinan kompresi kepala yang tidak merata
• Tekanan yang meningkat pada janin mengakibatkan oksigenasi janin yang berkurang
4. Indikasi amniotomi
• Induksi persalinan
16
• Penggunaan FSE dan/atau pengkajian warna cairan ketuban
• Permintaan ibu
5. Kontraindikasi
• Persalinan praterm
• Plasenta previa
• Vasa previa
sedikit tekanan pada fundus. Hal ini membantu bagian terendah janin masuk
bahwa seluruh air ketuban sudah mengalir ke luar dan tidak terjadi prolaps
tali pusat.
6. Prosedur Amniotomi
yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan tidak teraba adanya
17
tali pusat atau bagian2 kecil lainnya(bila tali pusat dan bagian2 yang
kecil dari bayi teraba, jangan pecahkan selaput ketuban dan rujuk
segera)
dengan hati2.
3. Saat kekuatan his sedang berkurang, dengan bantuan jari2 tangan kanan
pemeriksaan
5. Tarik keluar dengan tangan kiri 1/2 klem kocher/kelly dan rendam
dalam larutan klorin 0,5%. tetap pertahankan jari2 tangan kanan anda di
tetap tidak teraba adanya tali pusat, setelah yakin bahwa kepala turun
dan tidak teraba tali pusat, keluarkan jari tangan kanan dari vagina
secara perlahan.
larutan klorin 0,5% lalu lepaskan sarung tanagan dalam kondisi terbalik
18
9. Periksa kembali denyut jantung janin
7. Keuntungan amniotomi
tidaknya mekonium
uterus.
8. Kerugian amniotomi
19
• Tekanan diferensial yang meningkat diekitar kepala janin bis
pusat
EVALUASI
Pertanyaan :
Jawaban :
20
• Memastikan awitan persalinan
• Mengeluarkan prolaps tali pusat setelah rupture spontan membrane pada ibu
a. Perdarahan
b. Plasenta previa
a. Induksi persalinan
d. Permintaan ibu
21
3. Alat dan Bahan yang diperlukan pada saat
2. Celemek
4. Selimut mandi
6. Bengkok
7. Kapas sublimat
8. larutan clorin
4. Prosedur Amniotomi :
(PD), sentuh ketuban yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan tidak
teraba adanya tali pusat atau bagian2 kecil lainnya(bila tali pusat dan bagian2
yang kecil dari bayi teraba, jangan pecahkan selaput ketuban dan rujuk
segera)
22
tangan kanan yang mengenakan sarung tangan hingga menyentuh selaput
bantuan jari2 tangan kanan anda goreskan klem kocher untuk menyobek 1-2
cm hingga pecah
kocher/kelly dan rendam dalam larutan klorin 0,5%. tetap pertahankan jari2
tangan kanan anda di dalam vagina untuk merasakan turunnya kepala janin
dan memastikan tetap tidak teraba adanya tali pusat, setelah yakin bahwa
kepala turun dan tidak teraba tali pusat, keluarkan jari tangan kanan dari
sarung tanagn kedalam larutan klorin 0,5% lalu lepaskan sarung tanagan
dalam kondisi terbalik dan biarkan terendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
23
Palembang, April 2010
Menyetujui Dosen Pembimbing
24