Bp : 1710712006
Tugas 2
SENGKETA TANAH
Tanah mempunyai manfaat dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, dimana tanah dapat di gunakan sebagai sumber pendapatan masyarakat
melalui perkebunan dan pertanian. Banyaknya manfaat dan fungsi yang di berikan
tanah ini justru meimbulkan banyak perkara seperti pengambil alihan tanah, sengketa
hingga pengambilan paksa. Umumnya hasil dari perampasan atau sengketa tanah
selalu di jadikan lahan perkebunan besar seperti sawit. Tanah memiliki hubungan erat
dengan kesejahteraan masyarakat. karena bisa membantu perekonomian masyarakat.
oleh karena itu segala hal yang menyangkut dengan tanah hampir selalu mengalami
masalah.
Perubahan ataupun penjualan tanah ini umumnya di lakukan agar tanah yang
semulanya tidak di garab di rubah menjadi lahan perkebunan besar baik milik swasta
ataupun milik Negara. Selain itu tanah ini nantinya juga ada yang di gunakan untuk
pembuatan perumahan dan lainya. Hal ini di lakukan agar tanah yang semula tidak di
gunakan nantinya dapat di gunakan dan juga akan menghasilkan uang. Namun untuk
melakukan hal ini masi banyak yang melakukan kecurangan. Banyak dari
orang=orang yang memiliki banyak uang atau investor mengambil tanah secara paksa
tidak melalu prosedurnya. Mereka tidak peduli apakah tanag itu berpemilik ataupun
tanah tanpa tuan. Bagi mereka asal bisa menghasilkan uang semua akan di lakukan
dengan cara apapun. seperti yang terjadi di daerah saya. Ada sebuah bukit yang mana
memiliki tanah yang sangat luas. Tanah bukit ini di miliki oleh sebuah keluarga yang
mungkin mereka keluarga sesuku atau saparuik, saya kurang mengetahui. Tanah
tersebut terletak di wilayah yang strategis, dimana di sekeliling tanah tersebut sudah
didirikan perumahan-perumahan milik swasta. Letaknya yang stategis menarik minat
investor dan juga perusahaan swasta untuk membeli tanah tersebut guna juga akan di
jadikan perumahan yang bisa menjanjikan uang. Namun untuk bisa mendapatkan dan
juga membeli tanah tersebut tentu saja perlu melobi dan membujuk di pemilik tanah
untuk bisa mejual tanah tersebut. Namun setelah si pemilik tanag berunding dengan
anggota keluarga tidak menemukan jalan keluar karena masi ada beberapa yang tidak
setuju untuk menjual tanah tersebut. Di dalam kelurga si pemilik tanah tentu saja ada
yang di tuakan, jadi si peminat tanah tentu bertemu denganya terlebih dahulu. Jika
tidak ada penghulu mungkin saja si paling tua di keluara tersebut yang berhak
mengambil keputusan. Setelah melakukan banyak perundingan dan juga negosiasi
janlan temupun tak dapat akhirnya tanah pun menjadi sengketa di dalam keluarga.
Sebenarnya tanah ini memang sumber dari segala sumber sengketa. Sebagai
suatu gerakan sosial sengketa adalah prosesinteraksi antara dua orang atau lebih yang
masing-masing memperjuangkan kepentinganya. Sengekta ini terjadi akibat tidak
memiliki satu juan yang sama tentang tanah ini. Yang satu ingin menjual tanah demi
mendapat keuntungan, yang satu lagi ingin tanahnya dipertahankan agar bisa di garap
ataupun di drikan rumah bersama nantinya. Akhirnya satu keluarga tidak satu tujuan
dan mementingkan kepentingan pribadi. Bagi para peminat tanah umumnya mereka
tidak mau tau tentang perkara yang di alami oleh si pemilik tanah, bagi dia segala
cara akan di lakukan demi mendapatkan tanah tersebut. Akhirnya di ambil jalan cepat
untuk membujuk dan di iming-imingi keuntungan yang sangat besar si kakak tertua
pemilik tanah agar bisa menjual tanahnya.
Bujukan demi bujukan akhirnya berhasil meluluhkan salah satu dari keluarga
pemilik tanah. Akhirnya tanah tersebut terjual. Namun terjualnya tanah tersebut tidak
serta merta bisa terlepas begitu saja. Keluarga lain yang berhak atas tanag itupun
melawan karena mereka merasa masih berhak atas tanah tersebut karena
prosespenjualan tidak di setujui oleh seluruh anggota keluarga dan di anggap tidak
sah terjual. Tanah tersebut merupakan tanah warisan dan tentu saja di wariskan
kepada seluruh anggota keluarga. Tanah tersebut di wariskan sebelum di bagi-bagi
yang artinya semua anggota keluarga berhak atas tanah tersebut.
Jalan pemaksaan, kekerasan dan juga terror-teror juga di lakukan, tetapi tdak
juga menemukan jalan penyelesaian. Oleh sebab itu jalan membawa ke pengadilan di
rasa sangat tepat untuk memutuskan masalah ini karena umunya tanah warisan ini
merupakan hak warisan untuk bersama dan jika seandanya ada sangat perlu di jual
atau di gadang harus berdasarkan keputusan bersama tidak bisa sepihak saja.