Anda di halaman 1dari 42

Sektor Eksternal: Neraca

Pembayaran
Financing and Programming Policies (FPP)

Lutzardo Tobing

Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait
dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.
2

OUTLINE

I Konsep Neraca Pembayaran

II Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran

III Proyeksi dalam FPP: Ekspor dan Impor

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


Konsep Neraca Pembayaran 3

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


4

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


5

PENDUDUK BUKAN PENDUDUK

Center of economic interest,


length of stay

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


6

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


7


-

-
-
-
-
-
-
-

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


8

Transaksi yang menimbulkan terjadinya perpindahan


kepemilikan aset/kewajiban dari Penduduk kepada
Bukan Penduduk (vice versa), meliputi:
1. Pertukaran barang/jasa dengan barang/jasa;
2. Pertukaran barang/jasa dengan aset finansial (cash,
saham, obligasi, dll);
3. Pertukaran aset finansial dengan aset finansial;
4. Unrequited transfer (pemberian sumber daya
riil/finansial tanpa imbalan, misalnya hibah,
pengiriman dana oleh TKI).

Transaksi dicatat pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan


(transaction basis), BUKAN pada saat terjadinya pembayaran.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


9

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


10

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


11

PENYAJIAN ANALITIS Tanda


I. Transaksi Berjalan (Current Account)
A. Barang (Goods), dirinci Migas dan Nonmigas • ekspor (+), impor (-)
B. Jasa (Services) • ekspor (+), impor (-)
C. Pendapatan Primer (Primary Income) • penerimaan (+), pembayaran (-)
D. Pendapatan Sekunder (Secondary Income) • penerimaan (+), pembayaran (-)

II. Transaksi Modal (Capital Account) • penerimaan (+), pembayaran (-)


III. Transaksi Finansial (Financial Account)
A. Transaksi Modal (Capital Account)
B. Transaksi Finansial (Financial Account)
1. Investasi Langsung (Direct Investment); • ke luar negeri (-), di Indonesia (+)
2. Investasi Portofolio (Portfolio Investment), dirinci • aset (-), kewajiban (+)
public sector dan private sector
3. Derivatif Finansial (Financial Derivative)
4. Investasi Lainnya (Other Investment), dirinci public • aset (-), kewajiban (+)
sector dan private sector
IV. Total (I + II + III) • surplus (+), defisit (-)
V. Selisih Perhitungan Bersih (Net Errors & Omission)
VI. Neraca Keseluruhan (Overall Balance, III + IV+V) • surplus (+), defisit (-)
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Cadangan Devisa & yg terkait (Reserves & Related Items) • penambahan (-), pengurangan (+)
12

 

 

 
 

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


13

Transaksi Berjalan & Komponennya


I. Transaksi Berjalan
Mengukur penerimaan dan pengeluaran Indonesia yang berasal dari
transaksi barang dan jasa, pendapatan primer, dan pendapatan
sekunder dengan bukan penduduk.
A. Transaksi Barang
Transaksi ekspor/impor barang, termasuk barter. Jenis barang
dikelompokkan menjadi migas dan nonmigas, atau menurut standar
BPM6:
- Barang dagangan umum, termasuk barang yang diperoleh di
pelabuhan oleh sarana pengangkut.
- Merchanting
- Emas non-moneter.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


14

Transaksi Berjalan & Komponennya


B. Transaksi Jasa
Mencakup transaksi penyediaan jasa oleh penduduk Indonesia kepada
bukan penduduk (ekspor) dan oleh bukan penduduk kepada penduduk
Indonesia (impor). Sesuai BPM6, transaksi jasa terbagi atas 12 komponen
yaitu, jasa manufaktur, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa
pengangkutan (transportasi), perjalanan, jasa konstruksi, jasa asuransi
dan dana pensiun, jasa finansial (termasuk FISIM), biaya penggunaan
kekayaan intelektual, jasa telekomunikasi, komputer dan informasi, jasa
bisnis lainnya, jasa personal, kultural, dan rekreasi, serta jasa pemerintah.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


15

Transaksi Berjalan & Komponennya


B. Transaksi Jasa
1. Jasa Transportasi
Seluruh penyediaan jasa transportasi internasional (meliputi laut, udara,
dan darat) oleh penduduk Indonesia untuk bukan penduduk (ekspor)
dan sebaliknya (impor).
Jasa transportasi terdiri dari freight dan angkutan penumpang, dan jasa
pendukung transportasi (misal: penanganan kargo, biaya navigasi, dan
perawatan sarana transportasi).

2. Perjalanan
Seluruh barang dan jasa yang diperoleh wisatawan/turis (traveler) untuk
konsumsi pribadi di negara yang dikunjunginya.
Barang dan jasa yang umumnya masuk pada kelompok travel adalah
penginapan, makanan dan minuman, hiburan, transportasi di dalam
negara yang dikunjungi, hadiah dan cindera mata.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


16

Transaksi Berjalan & Komponennya


C. Transaksi Pendapatan Primer
Perolehan/hasil yang timbul dari penyediaan faktor produksi tenaga
kerja dan modal finansial. Penerimaan pendapatan mengacu pada hasil
yang diperoleh dari penyediaan tenaga kerja atau modal finansial
Indonesia kepada bukan penduduk (dan sebaliknya).
• Pendapatan yang diperoleh tenaga kerja dari majikannya
(compensation of employees) dan pendapatan yang diperoleh dari
modal finansial (investment income).
• Investment income terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu
penerimaan/pembayaran atas hasil dari direct investment income,
portfolio investment income, dan other investment income.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


17

Transaksi Berjalan & Komponennya


D. Pendapatan Sekunder
Merupakan entri-lawan (contra entry) dari transaksi sumber daya yg
diberikan tanpa timbal balik (misalnya berupa hadiah, pajak, atau hibah).
• Pendapatan sekunder terutama diklasifikasikan menurut sektor
institusional yang menerima atau memberi transfer, yaitu sektor
pemerintah dan sektor lainnya.
• Transfer sektor lainnya dipecah menjadi remitansi tenaga kerja
(workers’ remittances) dan transfer lainnya.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


18

Transaksi Modal dan Finansial


II. Transaksi Modal
Sebagian besar berupa transfer modal.

III. Transaksi Finansial


Pada dasarnya mencatat investasi asing pada aset finansial domestik. Dari
sisi Indonesia, investasi asing ini menjadi kewajiban finansial luar negeri
(KFLN) Indonesia. Sebaliknya, dalam transaksi finansial juga tercatat aset
finansial luar negeri (AFLN) Indonesia, yaitu investasi penduduk Indonesia
pada aset finansial asing.
• Terbagi dalam 4 kelompok berdasarkan jenis investasinya, yaitu transaksi
investasi langsung, investasi portofolio, derivatif finansial, dan investasi
lainnya. Kecuali derivatif finansial, dicatat di dua sisi, aset atau
kewajiban, berdasarkan siapa investornya (Indonesia atau asing).

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


19

Transaksi Modal dan Finansial


1. Investasi langsung (Direct Investment)
Suatu transaksi disebut sebagai investasi langsung asing di Indonesia
(Foreign Direct Investment-FDI in Indonesia atau Penanaman Modal
Asing-PMA) jika investor asing menanamkan modalnya untuk
berinvestasi dalam jangka panjang di suatu perusahaan Indonesia.
Modal yang ditanamkan pun dalam jumlah yang besar, minimal 10%
dari total modal perusahaan.
Kondisi sebaliknya digolongkan sebagai investasi langsung Indonesia di
luar negeri.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


20

Transaksi Modal dan Finansial


2. Investasi Portofolio (Portfolio Investment)
Investasi portofolio bersifat jangka pendek dengan tujuan mendapatkan
kuntungan (capital gain) dari investasi di surat-surat berharga.
Di sisi kewajiban dicatat investasi asing pada surat-surat berharga yang
diterbitkan Indonesia, misalnya berupa saham perusahaan domestik
atau surat utang negara.
Sementara sisi aset memuat investasi Indonesia pada surat-surat
berharga yang diterbitkan asing.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


21

Transaksi Modal dan Finansial


3. Derivatif finansial (Financial Derivative)
Berisi pencatatan derivatif dari instrumen finansial yang mencakup
option (termasuk warrant) dan derivatif lainnya (forward, future, swap).
Transaksi yang dicatat antara lain biaya pembelian option/derivatif
lainnya, fee brokerage, dll.

4. Investasi lainnya (Other Investment)


Berisi semua jenis investasi finansial selain yang tercatat dalam dua
kategori investasi sebelumnya.
Di sisi kewajiban, sebagian besar investasi lainnya berupa transaksi
pinjaman luar negeri pemerintah maupun swasta dan utang dagang
(trade credit) dari eksportir barang dan jasa di luar negeri.
Adapun sisi aset investasi lainnya didominasi oleh simpanan penduduk
di perbankan luar negeri dan piutang dagang eksportir Indonesia ke
pembeli di luar negeri.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


Bagian 2 22

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


23

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


24

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


25

Jika: Jika:
S>I S<I
X + BPI + BSI > M X + BPI + BSI < M
CAB = Surplus CAB = Defisit

• Cadev meningkat • Cadev menurun


• Nilai tukar terapreasi • Nilai tukar terdepresiasi

• (S < I) bisa karena (Sp < Ip) dan/atau (Sg < Ig)
• Artinya, defisit CAB bisa karena swasta kurang menabung/terlalu banyak konsumsi
dan investasi, bisa juga karena pemerintah mengalami defisit fiskal.
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
26

Transaksi
berjalan

Surplus Defisit

• Ekspor meningkat • Ekspor menurun


• Impor menurun • Impor meningkat
• Penerimaan imbal hasil aset • Pembayaran imbal hasil
LN meningkat kewajiban LN meningkat
• Penerimaan remitansi TKI • Pembayaran remitansi TKA
meningkat meningkat
• Saving meningkat • Saving menurun
• Konsumsi menurun • Konsumsi meningkat
• Investasi fisik menurun • Investasi fisik meningkat
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
27

Transaksi
finansial

Surplus Defisit

• Investasi langsung di DN oleh asing • Investasi langsung di LN oleh


(PMA) meningkat residen meningkat
• Pembelian surat berharga domestik • Pembelian surat berharga asing oleh
oleh asing meningkat residen meningkat
• Penarikan ULN Pemerintah/ Swasta • Pembayaran ULN Pemerintah/
meningkat Swasta meningkat
• Penarikan simpanan milik residen di • Penempatan simpanan milik residen
bank LN ke bank DN meningkat di bank LN meningkat

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


28


Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


29

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


30

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


31
0




Catatan:
Demand Management relatif lebih disukai ketimbang Supply
Management karena dampak kebijakan yang lebih cepat dan segera.
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
32
0




Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


33



Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


34

Bagian 3

Proyeksi dalam
FPP:
Ekspor dan Impor

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


35
0
Prinsip-Prinsip Proyeksi

1. Perhatikan relative importance:


 Fokus pada komponen yang kontribusinya besar.

2. Pisahkan komponen:
 Komponen yang memiliki dasar teori.
 Komponen yang tidak memiliki dasar teori.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


36

Input Untuk Proyeksi

• Proyeksi pertumbuhan ekonomi global.


– Proyeksi dari institusi global, seperti World Economic
Outlook, IMF.

• Proyeksi perkembangan ekonomi domestik.


– Proyeksi dari sektor lain: sektor riil, sektor fiskal, sektor
moneter.

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


37

Proyeksi Transaksi Berjalan

CAB = X – M + Services + BPI + BSI

Proyeksi komponen individual:


• X, M, services: menggunakan teori-teori ekonomi
(estimasi elastisitas)
• Balance of primary income (BPI): tidak ada dasar
teori  gunakan common sense (tren, rata-rata
beberapa periode terakhir, rasio terhadap
komponen lain) dan berbagai informasi yg tersedia.
• Balance of secondary income (BSI): gunakan prinsip
akuntansi dan informasi lain
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
38

Proyeksi Transaksi Berjalan

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


Proyeksi Ekspor: 39

Pendekatan Dasar (Basic Approach)


Perubahan Volume Ekspor ( XR/XR)

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


Proyeksi Impor: 40

Basic Approach
Perubahan Volume Impor ( MR/MR)

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


Proyeksi Impor: 41

Basic Approach
Perubahan Real Exchange Rate ( RER/RER)

Spesifikasi Model:

Real Exchange Rate (RER):


PF = indeks harga LN
P = harga barang substitusi domestik (diproksi dengan CPI
atau PDB deflator)

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017


42

Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017

Anda mungkin juga menyukai