b. Apakah disebutkan
1
populasi sumber (populasi ü
terjangkau)?
c. Apakah kriteria pemilihan
(inklusi & eksklusi)
dijelaskan?
d. Apakah cara pemilihan
subjek (teknik sampling) ü
disebutkan?
e. Apakah perkiraan besar
sampel disebutkan & disebut ü
pula alasannya?
f. Apakah perkiraan besar ü
sampel dihitung dengant
rumus yang sesuai?
g. Apakah observasi,
pengukuran, serta intervensi ü
dirinci sehingga orang lain
dapat mengulanginya?
h. Bila teknik pengukuran tidak ü
dirinci, apakah disebutkan
rujukannya?
i. Apakah definisi istilah &
variabel penting
dikemukakan?
j. Apakah ethical clearance
diperoleh?
k. Apakah disebutkan rencana
analisis, batas kemaknaan &
power penelitian?
2
e. Apakah dijelaskan subyek
yang drop out dengan
alasannya?
f. Apakah semua hasil di ü
dalam tabel disebutkan dalam
naskah?
g. Apakah semua outcome ü
yang penting disebutkan
dalam hasil?
h. Apakah subyek yang drop
out diikutkan dalam analisis?
i. Apakah disertakan hasil uji
statistik (x2,t) derajat
kebebasan (degree of
freedom), dan nilai p?
j. Apakah dalam hasil
disertakan komentar &
pendapat?
c. Apakah disebutkan
kesulitan penelitian,
penyimpangan dari protokol, ü
dan kemungkinan
dampaknya terhadap hasil?
d. Apakah pembahasan ü
dilakukan dengan
meghubungkannya dengan
teori dan hasil penelitian
terdahulu?
e. Apakah dibahas hubungan ü
hasil dengan praktek klinis?
f. Apakah kesimpulan utama
penelitian disebutkan ? ü
g. Apakah kesimpulan
didasarkan pada data ü
penelitian?
h. Apakah efek samping ü
dikemukakan dan dibahas?
i. Apakah disebutkan hasil
tambahan selama diobservasi?
j. Apakah disebutkan ü
generalisasi hasil penelitian?
k. Apakah disertakan saran ü
penelitian selanjutnya, dengan ü
3
anjuran metodologis yang
tepat?
I. KHUSUS
Validity
2. Apakah menyatakan desain penelitian dengan jelas? Desain penelitian tidak dinyatakan
dengan jelas akan tetapi penelitian ini merupakan penelitian faktor resiko,dengan desain
penelitian case control study dengan kohort retrosprospektif
5. Apakah ada identifikasi dengan jelas kelompok dengan prognostik yang berbeda? Dijelaskan
bahwa keterlambatan tes HIV, penggunaan ARV selama kehamilan, kelahiran atau pada
neonatus, proses menyusui memiliki prognostik yang berbeda
Important
1. Apakah outcome/hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistic dengan hasil nilai P)?
4
5
Pada tabel 2 menunjukkan.
terdapat perbedaan yang bermakna di usia maternal 13-19 tahun, penggunaan obat-obatan
melalui injeksi, berat badan lahir 1500-2499 gram, kategori CD4 maternal <200, tidak
adanya perawatan prenatal, waktu maternal terdiagnosis, penggunaan ARV sewaktu hamil
dan melahirkan, penggunaan obat sejak masa neonatus pada anak, dan breast feeding
2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai OR,RR,PR dengan
nilai korelasi 95% CI?
6
Pada table 2, menunjukkan
- Maternal berusia 13-19 tahun memiliki kecenderungan mengalami MTCT pada HIV
dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 1,9 ; 95% CI 1,1-3,2.
- Penggunaan obat-obatan dengan cara injeksi memiliki kecenderungan mengalami
MTCT pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 2,8 ; 95% CI 1,9-4,1.
- Berat badan lahir bayi 1500-2499 gram memiliki kecenderungan mengalami MTCT
pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 2,8 ; 95% CI 1,9-4,1.
- Penyalahgunaan substansi memiliki kecenderungan mengalami MTCT pada HIV
dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 2,7 ; 95% CI 2,0-3,7.
- Maternal CD4 < 200 memiliki kecenderungan mengalami MTCT pada HIV dengan
nilai p = <0,05 dgn cOR 2,7 ; 95% CI 1,6-4,6.
- Tidak dilakukan perawatan prenatal memiliki kecenderungan mengalami MTCT
pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 5,8 ; 95% CI 4,1-8,2.
- Keterlambatan diagnosis maternal memiliki kecenderungan mengalami MTCT pada
HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 11,1 ; 95% CI 7,9-15,6.
- Tidak menggunakan ARV selama kehamilan memiliki kecenderungan mengalami
MTCT pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 8,5 ; 95% CI 6,2-11,6.
- Tidak menggunakan ARV ketika persalinan memiliki kecenderungan mengalami
MTCT pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 5,2 ; 95% CI 3,8-7,2
- Tidak menggunakan ARV pada neonatus memiliki kecenderungan mengalami MTCT
pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 8,9 ; 95% CI 5,5-
- Anak yang menyusui pada ibu memiliki kecenderungan mengalami MTCT pada HIV
dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 15,6 ; 95% CI 9,1-26,8
- Kehilangan setidaknya satu kesempatan memiliki kecenderungan mengalami
- MTCT pada HIV dengan nilai p = <0,05 dgn cOR 2,8 ; 95% CI 1,9-4,1
Aplicability
2. Apakah bukti ini mempunyai pengaruh yang penting secara klinis terhadap kesembuhan
pasien kita apa yang telah ditawarkan/ diberikan kepada pasien kita.
Bukti ini memiliki pengaruh penting secara klinik, dari hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa anak yang terinfeksi HIV lebih tinggi pada ibu yang terdiagnosis HIV terlambat, tidak
meminum obat anti retroviral, menyusui atau sel CD4 yang rendah.