Anda di halaman 1dari 2

Akhlak kepada orang tua

Orang tua adalah penyebab perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kita pun tidak akan
pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai dengan kebaikan dan kenikmatan yang tak
terhingga banyaknya berbagi rizki yang kita peroleh dan kedudukan yang kita raih. Orang tua
sering kali mengerahkan segenap jerih payah mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri kita.
Mereka bersedia kurang tidur agar kita bisa beristirahat. Mereka memberikan kesenangan-
kesenangan kepada kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka memikul berbagai penderitaan
dan mesti berkorban dalam bentuk yang sulit kita bayangkan.

Dengan demikian, menghardik kedua orang tua dan berbuat buruk kepada mereka tidak mungkin
terjadi kecuali dari jiwa yang bengis dan kotor, berkurang dosa, dan tidak bisa diharap menjadi
baik. Sebab, seandainya seseorang tahu bahwa kebaikan dan petunjuk allah mempunyai peranan
yang sangat besar, tentunya siapa tahu pula bagaimana harus berbuat baik kepada orang yang
semestinya diperlakukan dengan baik. Bersikap mulia terhadap orang yang telah membimbing,
berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kenikmatan sebelum dia sendiri bisa
mendapatkannya dengan berbagai kebaikan yang tak mungkin bisa di balas. Orang tua adalah
orang yang bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan
diterimanya.

1. Kewajiban kepada ibu

Kalau ibu merawat jasmani dan rohaninya sejak kecil secara langsung, maka ayah pun
merawatnya, mencari nafkahnya, membesarkannya, mendidiknya dan
menyekolahkannya, disamping usaha ibu. Kalau mulai mengandung sampai masa
muhariq (masa dapat membedakan mana yang baik dan buruk), seorang ibu sangat
berperan, maka setelah mulai memasuki masa belajar, ayah lebih tampak kewajibannya,
mendidiknya dan mempertumbuhkannya menjadi dewasa, namun apabila dibandingkan
antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai mengandung sampai dewasa dan sebagaimana
perasaan ibu dan ayah terhadap putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru
apabila dikatakan lebih berat tugas ibu dari pada tugas ayah.

2. Berbuat baik kepada ayah dan ibu

Seorang anak menurut ajaran islam diwajibkan berbuat baik kepada ibu dan ayahnya,
dalam keadaan bagaimanapun. Artinya jangan sampai si anak menyinggung perasaan
orang tuanya, walaupun seandainya orang tua berbuat lalim kepada anaknya dengan
melakukan yang tidak semestinya maka jangan sekali-kali si anak berbuat tidak baik,
membalas, mengimbangi ketidakbaikan orang tua kepada anaknya, jika itu dilakukan
maka allah tidak meridhainya.

3. Berkata halus dan mulia kepada ibu dan ayah

Anak harus berlaku lemah lembut dan sopan kepada orang tuanya, harus dididik dan
diberi contoh sehari-hari oleh orang tuanya bagaimana si anak berbuat, bersikap, dan
berbicara. Kewajiban anak kepada orang tuanya menurut ajaran islam harus berbicara
sopan, lemah-lembut dan mempergunakan kata-kata mulia.

4. Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia

 Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada allah dari segala
dosa orang tua kita.
 Menepati janji kedua ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua mempunyai janji kepada
seseorang, maka anaknya harus berusaha menunaikannya dengan menepati janji tersebut.
Umpamanya beliau akan menunaikan ibadah umroh yang belum sampai
melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya menunaikan ibadah orang tua tersebut.
 Memuliakan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu hidupnya ibu atau ayah mempunyai
teman akrab, ibu atau ayah saling tolong-menolong dengan temannya dalam
bermasyarakat. Maka untuk berbuat kebajikan kepada kedua orang tua kita yang telah
tiada, selain tersebut di atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia masih
hidup.
 Bersilalaturrahmi kepada orang yang kita mempunyai hubungan karena kedua orang tua.
Maka terhadap orang yang dipertemukan oleh ayah atau ibu sewaktu masih hidup, maka
hal itu termasuk berbuat baik kepada ibu dan bapak kita yang sudah meninggal dunia.

Nama : Sisma Chendra Murti Timur

Nim : 20151111026

Anda mungkin juga menyukai