ODHA merupakan singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS. Apabila seseorang telah dinyatakan mengidap HIV/AIDS maka bukan hanya fisik yang menurun, namun juga psikis dan sosialnya turut terpengaruh. Hal ini dikarenakan ODHA akan dipandang negative sehingga dijauhi atau dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya bahkan keluarganya. Seringkali dukungan dari lingkungan sekitar dan keluarga tidak didapatkan oleh ODHA. Oleh karena itu, peran pendamping bagi ODHA menjadi sangat strategis dalam uoaya mengembalikan keadaan dan kondisi ODHA menjadi lebih baik dari sebebelumnya. Mengacu pada Parson, terdapat beberapa peran yang dapat dilakukan pekerja sosial dalam melakukan pendampingan terhadap ODHA. Pertama sebagai fasilitator, pendamping berperan memfasilitasi ODHA agar mampu menangani tekanan psikis dan sosial yang dialami. Kedua sebagai broker, pendamping berperan menghubungkan kebutuhan ODHA dengan sumber-sumber yang ada disekitarnya. Ketiga sebagai mediator, pendamping berperan sebagai penengah bagi ODHA dengan sistem lingkungan yang menghambatnya. Keempat sebagai pembela, pendamping berperan dalam membela hak ODHA dalam memenuhi kebutuhannya. Dan kelima sebagai pelindung, pendamping berperan melindungi ODHA dari situasi yang rentan dan tidak menguntungkan bagi ODHA. Sedangkan OHIDHA merupakan seseorang yang hidup dengan HIV/AIDS baik keluarga serta lingkungannya.
Latifah, Darastri dan Nandang Mulyana. Tt. Prosiding Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13543/0 2.2. Askep ODHA dan OHIDHA Tn. A (50bth) dan istrinya Ny. H (47 th) dengan 2 anak, An. K (10 th) dan An. B (2 th). Mereka tinggal serumah dengan nenek Ny. M (67 th), saat dilakukan pengkajian di dapatkan data bahwa Tn. A mengeluh diare hampir 6 sampai 7 kali dalam sehari selama 1 bulan tidak sembuh-sembuh, demam meskipun sudah berobat ke Puskesmas. Tn. A juga mengeluh berat badannya turun 4 kg selama menderita diare tersebut. Saat di periksa di dokter ternyata Tn. A dinyatakan terkena HIV/AIDS (dari hasil pemeriksaan Lab). Dari pengkajian fungsi perawat kesehatan di dapatkan data bahwa keluarga tidak mengenal penyakit yang sedang diderita Tn. A, tidak tahu bagaimana perawatan yang tepat untuk mengurangi terjadinya infeksi Tn. A dan keluarga yang lain cenderung menjauhinya sehingga Tn. A merasa malu dan minder.