Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELLITUS TIPE 1

DEFINISI

 Diabetes melitus adalah suatu keadaan didapatkan peningkatan kadar gula darah yang kronik
sebagai akibat dari gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein karena
kekurangan hormone insulin.
 DM adalah suatu sindrom kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat
ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi insulin pada jaringan yang dituju (Dorland, 2005).
 Diabetes Mellitus tipe 1 = DM yang terjadi karena kerusakan atau destruksi sel beta di pancreas.
Kerusakan ini berakibat pada keadaan insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari
kerusakan sel beta antara lain autoimun dan idiopatik

ETIOLOGI

 Pola makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh
dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel β pankreas
mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
 Faktor genetic
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya, seseorang yang
menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga
 Bahan bahan kimia dan obat obatan
Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam
mensekresikan hormon yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon
insulin.
 Penyakit dan infeksi pada pancreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreas sehingga menimbulkan
radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja secara optimal dalam
mensekresi insulin.

EPIDEMIOLOGI

 Jumlah penderita DM yang tinggi terdapat di wilayah south east dan western pacific yang
jumlahnya mencapai setengah dari jumlah seluruh penderita DM di seluruh dunia. Satu dari
sebelas penduduk adalah penderita DM dan 3,7 jut kematian disebabkan oleh DM maupun
komplikasi dari DM (WHO,2016)
 Penderita DM di Indonesia berdasarkan data dari IDF pada tahun 2014 berjumlah 9,1 juta atau
5,7 % dari total penduduk
 Indonesia merupakan negara peringkat ke-5 dengan jumlah penderita DM terbanyak pada tahun
2014. Indonesia pada tahun 2013 berada diperingkat ke7 penderita DM terbanyak di dunia
dengan jumlah penderita 7,6 juta (Perkeni, 2015).
GEJALA KLINIS

 Gejala akut DM pada permulaan perkembangan yang muncul adalah banyak mmakan
(polifagia), banyak minum (polidipsi) dan banyak buang air kecil (poliuria)
 Gejala kronik DM adalah Kulit terasa panas, kebas, seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal pada
kulit, kram, keleahan, mudah mengantuk, penglihatan memburuk (buram) yang ditandai dengan
sering berganti lensa kacamata,

Faktor resiko

1. Gaya Hidup
 Pola makan -> banyak garam, banyak lemak, banyak kolesterol (contoh = fast food)
 Merokok -> lebih dari 20 batang per hari
2. Genetik
 Gen ADBR 3 (beta 3 adrenergik reseptor) ->hubungan dengan terjadinya obestitas
3. Social ekonomi
 Perkotaan -> pola makan dan penurunan aktivitas fisik

Gejala Klinis

Gejala Akut : Poliuria, polidipsia, nokturia, enuresis, penurunan berat badan yang cepat dalam 2-6
minggu sebelum diagnosis ditegakkan, kadang-kadang disertai polifagia dan gangguan penglihatan

• Terdapat kegawatan
- Dehidrasi sedang sampai berat
- Muntah berulang nyeri perut
- Kehilangan berat badan
- Pipi kemerahan karena ketoasidosis
- Bau pernapasan aseton
- Hiperventilasi pada ketoasidosis diabetik (pernapasan Kussmaul)
- Gangguan sensorik (disorientasi, apatis sampai dengan koma)

Diagnosis
1. Anamnesis  symptoms
2. Px Fisik  signs
3. Laboratorium :
• Kadar glukosa darah puasa >125 mg/dl dan 2 jam setelah makan > 200 mg/dl.
• Ketonemia, ketonuria.
• Glukosuria.
• Bila hasil meragukan atau asimtomatis, perlu dilakukan uji toleransi glukosa oral (oral
glucosa tolerance test).
• Kadar C-peptide.
• Marker imunologis : ICA (Islet Cell auto-antibody), IAA (Insulin auto-antibody), Anti GAD
(Glutamic decarboxylase auto-antibody).
Prognosis
• Lebih dari 60% pasien DM tipe 1 tidak mengalami komplikasi serius dalam jangka panjang, tetapi
banyak sisanya mengalami kebutaan, penyakit ginjal stadium akhir (ESRD),kematian
• Risiko ESRD dan retinopati proliferatif >> pria ketika timbul DM <15 tahun

Anda mungkin juga menyukai