Oleh :
Nama : Kevin Ismael Manaf Putra
NIM : 33150221
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
i
PENGESAHAN
Diajukan oleh :
Nama : Kevin Ismael Manaf Putra
NIM : 33150221
Disetujui Oleh :
Pembimbing
ii
ABSTRAK
Kevin Ismael Manaf Putra / 33150221 / 2019 / Moderasi Reputasi Kantor Akuntan Publik
Pada Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Komite Audit terhadap
Audit Report Lag ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017 ) / Pembimbing : Rizka Indri Arfianti S.E., Ak.,
M.M., M.Ak.,
Sudah baik atau belumnya kinerja perusahaan dapat dinilai dengan melihat performa
dari laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap tahunnya. Jika laporan keuangan
menghasilkan nilai positif, maka hal tersebut dapat menarik daya para investor agar
menanamkan modal mereka pada perusahaan tersebut. Setiap perusahaan publik wajib
menyampaikan laporan keuangannya secara berkala kepada bapepam selambat-lambatnya
120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan, hal ini berdasarkan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.X.K.6, KEP-431/BL/2012. Proses dalam
penyelesaian audit oleh auditor baik dalam KAP Big Four ataupun Non Big Four
mengindikasikan adanya suatu pengaruh dalam laporan keuangan tersebut. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
solvabilitas dan komite audit terhadap audit report lag dengan reputasi KAP sebagai
variabel pemoderasi.
Audit Report Lag merupakan selisih jumlah hari dari tanggal tutup buku sampai
dengan tanggal tanda tangan dalam laporan auditor independen. Semakin tinggi audit
report lag dapat membahayakan kualitas pelaporan keuangan dengan tidak memberikan
informasi yang tepat waktu kepada investor serta dapat mengurangi tingkat kepercayaan
yang dimiliki investor kepada pasar.
Sampel untuk penelitian ini terdiri dari 47 perusahaan manufaktur yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia pada Periode 2015-2017. Pengambilan sampel diukur dengan
teknik non-probability sampling, menggunakan metode purposive sampling. Metode
analisis yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, uji pooling, uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis. Data diolah dengan menggunakan SPSS 20.
Hasil penelitian uji F menunjukan bahwa semua variabel independen secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Hasil penelitan uji t
menunjukan bahwa hipotesis 2 (dua) serta 4 (empat) diterima karena mempunyai nilai sig
/ 2 dibawah α = 5% dan mempunyai arah pengaruh sesuai kerangka pemikiran. Sedangkan,
hipotesis 1 (satu), 3 (Tiga), 5 (Lima), 7 (Tujuh), 8 (Delapan) ditolak karena mempunyai
nilai sig / 2 diatas α = 5%. Dan hipotesis 6 (enam) tidak konsisten karena mempunyai nilai
sig / 2 dibawah α = 5% tetapi mempunyai arah pengaruh yang tidak sesuai dengan
kerangka pemikiran.
Berdasarkan hasil analisis data, profitabilitas dan komite audit cukup bukti
berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Dan reputasi KAP mampu memperlemah
pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag. Sedangkan ukuran perusahaan,
solvabilitas dan moderasi reputasi KAP pada ukuran perusahaan, solvabilitas dan komite
audit tidak cukup bukti berpengaruh terhadap audit report lag.
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi, baik berupa
bimbingan, nasehat, petunjuk, maupun dorongan yang penulis perlukan sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini, Penulis khususnya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Rizka Indri Arfianti S.E., Ak., MM., M.Ak., selaku dosen pembimbing yang
2. Seluruh dosen Kwik Kian Gie School Of Business yang telah memberikan serta
3. Para staf dalam perpustakaan Kwik Kian Gie School Of Business yang telah
4. Semua anggota keluarga baik kedua orang tua tercinta yang senantiasa
v
6. Teman-teman selama penulis berada di kampus yang telah berjuang bersama
7. Seluruh pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis memahami serta menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan, serta waktu yang dimiliki
oleh penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat
membangun terhadap penulis untuk kemudian hari. Demikian penulisan skripsi ini dibuat,
semoga dapat memberikan manfaat yang baik bagi pihak yang membaca.
vi
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................... i
PENGESAHAN..................................................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................................ iii
ABSTRACT ......................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 10
C. Batasan Penelitian..................................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah..................................................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 13
A. Landasan Teoritis ..................................................................................................... 13
1. Teori yang Berkaitan (Grand Theory) ................................................................. 13
a. Teori Keagenan (Agency Theory) .............................................................. 13
b. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ..................................................... 15
c. Teori Signaling (Signalling Theory) ......................................................... 17
2. Laporan Keuangan ................................................................................................ 19
a. Definisi Laporan Keuangan ....................................................................... 19
b. Tujuan Laporan Keuangan ........................................................................ 20
c. Karakteristik Kualitatif dalam Laporan Keuangan .................................... 21
d. Peraturan Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan ............................ 22
3. Auditing ................................................................................................................. 25
4. Audit Report Lag .................................................................................................. 26
5. Ukuran Perusahaan .............................................................................................. 28
6. Profitabilitas ......................................................................................................... 30
7. Solvabilitas ........................................................................................................... 32
vii
8. Komite Audit ........................................................................................................ 34
9. Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)............................................................... 35
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................................. 37
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 47
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag.................................... 47
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag .............................................. 48
3. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Report Lag ................................................ 49
4. Pengaruh Komite Audit terhadap Audit Report Lag ............................................. 50
5. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag ........................................ 51
6. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Profitabilitas terhadap Audit Report Lag ................................................... 52
7. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Solvabilitas terhadap Audit Report Lag ..................................................... 53
8. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Komite Audit terhadap Audit Report Lag ................................................. 53
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................................. 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 56
A. Objek Penelitian ....................................................................................................... 56
B. Desain Penelitian ...................................................................................................... 57
C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................................... 59
1. Variabel Dependen................................................................................................ 59
2. Variabel Independen ............................................................................................. 59
3. Variabel Pemoderasi ............................................................................................. 61
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 62
E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................................... 62
F. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 63
1. Statistik Deskriptif ................................................................................................ 63
2. Uji Kesamaan Koefisien ....................................................................................... 64
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 66
a. Uji Normalitas ........................................................................................... 66
b. Uji Multikolinearitas.................................................................................. 67
c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................................. 68
d. Uji Autokorelasi......................................................................................... 68
4. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 70
viii
a. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................. 70
b. Analisis Regresi dengan Moderated Regression Analysis......................... 71
c. Uji Ketepatan Perkiraan (Goodness of Test atau Koefisien Determinasi) . 72
d. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (Uji Statistik F) ........ 73
e. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .............................. 74
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 75
A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................................... 75
B. Analisis Deskriptif .................................................................................................... 75
C. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 78
1. Uji Kesamaan Koefisien ....................................................................................... 78
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 80
a. Uji Normalitas ........................................................................................... 80
b. Uji Multikolinearitas ................................................................................. 80
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 80
d. Uji Autokorelasi ........................................................................................ 81
3. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 81
a. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................. 81
b. Analisis Regresi dengan Moderated Regression Analysis ......................... 82
c. Uji Ketepatan Perkiraan (Goodness of Test atau Koefisien Determinasi). 83
d. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (Uji Statistik F) ........ 84
e. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .............................. 84
D. Pembahasan .............................................................................................................. 88
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag.................................... 88
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag .............................................. 89
3. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Report Lag ................................................ 90
4. Pengaruh Komite Audit terhadap Audit Report Lag ............................................. 91
5. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag ........................................ 92
6. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Profitabilitas terhadap Audit Report Lag ................................................... 94
7. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Solvabilitas terhadap Audit Report Lag ..................................................... 95
8. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi hubungan
antara Komite Audit terhadap Audit Report Lag ................................................. 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 98
ix
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 98
B. Saran ......................................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 100
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 104
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Ikhtisar Hasil Uji Asumsi Klasik dengan Uji Statistik ...................................... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Nama dan Kode Perusahaan yang Menjadi Sampel ........................ 104
b. Profitabilitas............................................................................................................ 107
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
penulis mengembalikan topik audit report lag sebagai latar belakang masalah beserta
manufaktur, serta bagaimana dengan reputasi kantor akuntan publik sebagai variabel
moderasi mempunyai dampak terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag
tersebut.
Latar belakang tersebut menjadi landasan perumusan penelitian yang menjadi fokus
peneliti, dimana selanjutnya dibahas mengenai tujuan serta manfaat yang akan diberikan
dalam penelitian ini serta memuat kesenjangan (gap) riset dan fenomena ekonomi yang
langsung melalui temuan dalam fenomena peneliti lain maupun yang telah di sampaikan
secara langsung melalui media penyajian data yang terkait dengan topik penelitian.
keuangan yang dilaporkan secara periodik agar dapat melihat bagaimana tingkatan
hasil kinerja keuangan yang dimiliki dalam perusahaan tersebut. Laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan (2017) adalah catatan dari hasil dalam suatu
proses pada periode akuntansi yang bermanfaat sebagai alat dalam memberikan
1
contohnya seperti kondisi ekonomi serta industri yang dapat memberikan gambaran
lebih baik mengenai risiko serta dampak prospek yang ada didalam perusahaan.
digunakan oleh pemilik untuk mengevaluasi dan menilai pengelolaan dana yang akan
atau sedang dilakukan oleh para manajemen perusahaan. Selain itu para pemerintah,
investor, kreditor, serta masyarakat dan pihak-pihak lain juga membutuhkan laporan
keuangan ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu,
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan harus relevan dan dapat diandalkan.
Suatu laporan keuangan dapat dikatakan relevan dan andal apabila dapat disajikan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan dipengaruhi oleh
BAPEPAM pada tahun 1996 disebutkan bahwa emiten yang pendaftarannya telah
menjadi efektif dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporan secara berkala
kepada BAPEPAM serta mengumumkan hasil dari laporan keuangan tersebut kepada
kepada masyarakat terdiri dari laporan tentang peristiwa material yang dapat
terlambat dalam menyampaikan laporan yang telah disesuaikan oleh ketentuan yang
telah ditetapkan oleh BAPEPAM maka perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi
menyampaikan informasi dapat menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal,
2
karena laporan keuangan yang telah diaudit memuat berbagai informasi penting.
investor menjadi menurun sehingga mempengaruhi harga jual saham. Pada umumnya,
merupakan pertanda buruk bagi kondisi kinerja perusahaan. Dalam Tingkat laba serta
kecermatan serta ketelitian pada saat proses audit yang tentunya akan membuat proses
audit report lag semakin lama. Perbedaan waktu antara tanggal penyampaian laporan
tentang lamanya waktu penyelesaian audit, kondisi ini disebut sebagai Audit Report
Lag.
Pada tahun 2018, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali memberikan sebuah
pada 9 perusahaan yang telah tercatat (emiten) karena masih belum menyampaikan
laporan keuangan (lapkeu) audit pada periode kuartal I – 2018. Rian Ardhi sebagai
Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan dalam Group I BEI telah
terhadap penyampaian dalam laporan keuangan auditan periode 31 april 2018 dan
merujuk terhadap ketentuan II.6.3. Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi. "Bursa telah
memberitahukan peringatan bersifat tertulis yang ketiga serta dengan denda senilai Rp
keuangan auditan per periode dan belum membayar denda terhadap keterlambatan
pada hari kalender dalam akhir bulan ke-empat mulai dari terlampaunya batas waktu
3
penyampaian dalam laporan keuangan yang telah ditetapkan, perusahaan yang telah
denda. Bursa Efek Indonesia telah mencatat adanya 9 emiten yang masih belum
menyampaikan laporan keuangan auditan interim pada peridoe 31 April 2018 serta
belum membayarkan denda antara lain adalah PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
(AISA), PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), PT Bara Jaya Internasional Tbk
Tbk (TRUB), PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN),
lapor-kinerja-keuangan-9-saham-emiten-dibekukan.)
disajikan dalam bentuk format yang telah dibandingkan dan disesuaikan dengan
format yang digunakan oleh IFRS. Dalam laporan keuangan yang lengkap menurut
IAI terdiri dari: (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode ; (b) laporan laba rugi
dan penghasilan kompensasif lain selama periode ; (c) laporan perubahan ekuitas
selama periode; (d) laporan arus kas selama periode ; (e) catatan atas laporan
keuangan, berisikan tentang ringkasan kebijakan dalam akuntansi yang signifikan dan
38A; dan yang terakhir (f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
dengan retrospektif atau dapat membuat penyajian kembali pos-pos dalam laporan
4
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos yang ada didalam laporan
X.K.2 tentang Bagaimana Penyajian Laporan Keuangan yang tepat menyatakan bahwa
perusahaan yang bersifat go public yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
wajib untuk menyampaikan laporan keuangan secara tahunan kepada BAPEPAM dan
LK serta memberitahukan kepada masyarakat paling lambat pada setiap akhir untuk
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal dalam laporan keuangan tahunan berdasarkan
yang telah diatur didalam Standar Akuntansi Keuangan dan juga telah diperiksa dan
disetujui oleh Akuntan Publik sebagai pihak ketiga yang bersifat independen dan telah
terdaftar dalam BAPEPAM. Namun mulai tahun 2012 Hasil keputusan Ketua Badan
merubah peraturan X.K.2 menjadi X.K.6 yang sekarang telah menyatakan bahwa
perusahaan yang bersifat go public yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
wajib untuk menyampaikan laporan keuangan secara tahunan kepada BAPEPAM dan
LK serta memberitahukan untuk masyarakat paling lambat pada setiap akhir untuk
bulan keempat (120 hari) setelah tanggal dalam laporan keuangan tahunan berdasarkan
risiko serta tanggung jawab yang besar, akibat dari adanya tanggung jawab yang besar
ini membuat para auditor untuk dapat bekerja lebih profesional, salah satu
5
mempublikasikanya terhadap Bapepam juga kepada masyarakat umum punya
terkait dengan bagaimana hasil serta manfaatnya dari laporan keuangan tersebut. Jika
terdapat adanya penundaan yang semestinya tidak ada dalam laporan keuangan, maka
Sudah banyak peneliti telah mencoba untuk dapat mengungkapkan apa saja
perusahaan seperti kesulitan keuangan, opini auditor, dan keterlambatan auditor. Dyer
penyampaian pelaporan keuangan yaitu: (1) Auditor’s Report Lag : interval dari
jumlah hari antara tanggal penyampaian laporan keuangan sampai dengan tanggal
laporan auditor tersebut ditandatangani; (2) Preliminary Lag : interval dari jumlah hari
antara tanggal laporan keuangan sampai dengan penerimaan laporan akhir preliminary
oleh bursa; dan (3) Total Lag : interval dari jumlah hari antara tanggal dalam laporan
keuangan sampai dengan tanggal penerimaan laporan yang telah dipublikasikan oleh
bursa.
Besar kecilnya suatu perusahaan dapat diukur dari besarnya total asset sebagai
kekayaan yang telah dimiliki oleh suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
Illa Sasmi Herja (2012), Charviena (2016), Nurahman Apriyana (2017), Andi Kartika
(2011), Ni Made Dwi Ari Murti (2017), , dan Yurisa Ratnasari (2018) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap audit report lag, yang
ditandakan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin pendek audit report lag,
Apabila ukuran perusahaan semakin kecil maka semakin panjang audit report lag, Hal
6
ini karena sistem pengendalian intern dalam perusahan besar lebih baik, sehingga
auditor akan memakai waktu yang lebih singkat dalam melaksanakan proses
pemeriksaan audit. Tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Siti Badriyah (2013), Indah Permata Sari (2014), Afina Survita
Prameswari (2015), Arry Eksandy (2017) dan Liwe Alther Gabriel (2017) yang
report lag.
Penelitian yang dilakukan oleh Liwe Alther Gabriel (2017), Arry Eksandy
(2017), Afina Survita Prameswari (2015), Ni Made Dwi Ari Murti (2017), Ni Putu
Winda Wulandari (2016), dan Illa Sasmi Herja (2012) telah menyatakan bahwa
yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi memerlukan waktu audit yang lebih
singkat, Hal ini karena profitabilitas merupakan sebuah kabar baik bagi perusahaan
laporan keuangannya agar dapat dilihat oleh pemerintah, kreditor, investor, para
masyarakat dan para pengguna informasi lainnya. Tetapi hal ini ternyata juga tidak
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Kartika (2011), Nurahman
Apriyana (2017), dan Wariyanti (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak
untuk dapat memenuhi seluruh kewajiban finansial yang bersifat jangka panjang pada
saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andi
Wariyanti (2017), Indah Permata Sari (2014), dan Siti Badriyah (2013) menyatakan
bahwa solvabilitas memiliki pengaruh terhadap audit report lag, solvabilitas adalah
7
kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mentuntaskan berbagai macam
liability-nya. Jika perusahaan mempunyai tingkat solvabilitas yang rendah maka risiko
tingkat solvabilitas yang tinggi maka risiko kerugian perusahaan itu akan bertambah.
Ketika perusahaan tersebut dapat mengelola hutangnya secara efektif dan tepat sasaran
maka negosiasi dalam proses audit tidak diperlukan lagi sehingga rentang audit report
lag semakin pendek. Hasil penelitian tersebut ternyata masih memiliki perbedaan
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Liwe Alther Gabriel (2017), Arry
Eksandy (2017), Devri Prananda (2017), Afina Survita Prameswari (2015), dan
Charviena (2016) dimana dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa solvabilitas itu
Penelitian yang dilakukan oleh Chandra Lestari (2017), I Gede Aditya Cahya
Gunarsa (2017), dan Arry Eksandy (2017) telah menyatakan bahwa komite audit
mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Komite audit bertugas untuk
bukti empiris bahwa dengan semakin banyaknya jumlah komite audit maka akan
semakin memperpendek audit report lag. Hubungan ini dapat dipahami dengan
semakin banyaknya anggota komite audit maka pengendalian internal perusahaan akan
menjadi lebih baik. Tetapi hal ini ternyata tidak sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Ni Made Andhika Verawati (2016) dan Yurisa Ratnasari (2018)
menyatakan bahwa komite audit tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.
Reputasi yang dimiliki oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat dilihat dari
sebagaimana besar tingkat ukuran besar ataupun kecilnya sumber daya manusia dalam
8
KAP tersebut. Menurut penelitian Afina Survita Prameswari (2015), Indah Permata
Sari (2014), Illa Sasmi Herja (2012), dan Ni Made Adhika Verawati (2016)
menyatakan bahwa Reputasi KAP mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.
Menurut penelitian Ni Made Dwi Ari Murti (2017) reputasi KAP mampu memoderasi
pengaruh variabel yang mempengaruhi audit report lag. Sedangkan menurut Ni Putu
Winda Wulandari (2016) mempunyai pendapat berbeda bahwa reputasi KAP tidak
Reputasi KAP dianggap sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi
risiko terjadinya audit report lag karena tingkat sumber daya manusia yang dimiliki
oleh masing-masing KAP dapat menentukan bagaimana tingkat kecepatan para auditor
perusahaan, hal ini dapat terjadi karena adanya sebuah perbedaan antara standar serta
juga tingkat prosedur yang digunakan dalam auditor independen. Salah satu yang
menilai tingkat reputasi KAP dapat diukur dengan melihat frekuensi dalam
penggunaan jasa KAP yang dimana terbagi menjadi dua yaitu The Big Four dan Non
Big Four. Karena hasil penelitian dari peneliti terdahulu sangat beragam maka peneliti
bermaksud untuk meneliti kembali beberapa faktor yang mempengaruhi audit report
karena merupakan salah satu bagian dari berbagai subsektor industri yang memberikan
9
B. Identifikasi Masalah
8. Apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh antara komite audit terhadap
C. Batasan Penelitian
2015 – 2017.
3. Menggunakan data sekunder dari laporan keuangan yang telah diaudit dan
10
D. Rumusan Masalah
solvabilitas, dan komite audit dapat mempengaruhi audit report lag dengan reputasi
KAP sebagai pemoderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah ukuran perusahaan dapat
4. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah komite audit dapat
5. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah reputasi KAP dapat
6. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah reputasi KAP dapat
7. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah reputasi KAP dapat
8. Untuk menguji dan mengetahui bukti empiris apakah reputasi KAP dapat
11
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai sebuah informasi bagi para perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 – 2017 serta dapat mengidentifikasi
mengenai apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit report lag
2. Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat agar mendapatkan gelar S1 di bidang Akuntansi juga
dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para peneliti masa depan
terdahulu.
3. Bagi Pembaca
pemoderasi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab kajian pustaka ini, penulis membahas mengenai teori-teori yang menjadi
sebuah landasan dalam penelitian yang penulis lakukan (Grand Theory). Dimana teori-
teori yang penulis gunakan tersebut diperoleh dari berbagai sumber dalam penelitian-
penelitian sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian yang penulis lakukan
dilakukan saat ini, sehingga dapat dikaitkan dengan kerangka pemikiran dan menjadi pola
pikir yang menunjukan hubungan variabel yang akan diteliti, serta dari kerangka
pemikiran tersebut akan diperoleh suatu hipotesis yang menjadi anggapan sementara
A. Landasan Teoritis
yang dimiliki antara principals (pemilik) dan juga agents (pihak manajemen
nasihat kepada pihak agen dalam melakukan suatu jasa atas nama prinsipal,
sementara agen adalah pihak yang akan diberikan suatu mandat. Dengan
demikian agen telah bertindak sebagai pihak yang mempunyai wewenang dalam
13
yang akan mengevaluasi informasi yang diberikan tersebut. Jensen dan
kontrak dimana satu atau lebih orang (the principals) memperkerjakan orang
dalam tujuan dari manajemen keuangan yaitu dengan cara agar memaksimalkan
Dari penjelasan yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa teori
dimiliki antara principal serta agent tidak dapat terhindar dari terjadinya konflik
14
keagenan. Hal ini disebabkan karena adanya salah satu sifat manusia yang lebih
informasi yang ternyata kurang sesuai karena adanya sebuah distribusi yang
tidak sesuai antara principal dan agent. Konflik keagenan yang terjadi antara
agen dan prinsipal dapat diminimalkan dengan berbagai macam cara, salah
serta para pemegang kepentingan intern dan eksteren lainnya berkaitan dengan
mengukur tingkat hasil yang nanti akan diperoleh dari usaha agent, namun
tidak semuanya ternyata disajikan oleh agent. Oleh karena itu, maka
dibutuhkanlah para auditor sebagai pihak ketiga yang ditugaskan agar dapat
laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan ini yang dapat menjadi bahan
dari model klasik dan partisipasi manajemen, dimana teori kepatuhan telah
diteliti pada ilmu-limu sosial khususnya dalam bidang psikologis serta sosiologi
15
yang menekankan pada pentingnya proses sosialisasi mempengaruhi perilaku
Menurut Tyler (2004) dalam Karina Mutiara Dewi, Sugeng Pamudji (2013)
berhubungan terhadap apa yang orang anggap sebagai moral serta berlawanan
dalam hal ini ketepatan waktu pelaporan keuangan karena dianggap sebagai
16
Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur
maupun perusahaan publik yang terlibat di pasar modal Indonesia. Hal ini sesuai
menurut perintah, taat perintah atau taat aturan dan sebagainya, sedangkan
kepatuhan adalah perilaku yang menunjukan aturan serta cara berdisiplin. Dari
untuk menyampaikanya secara tepat waktu, hal tersebut juga akan bermanfaat
perusahaan yang telah memiliki kualitas yang baik dengan sengaja akan
memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar yang diharapkan dapat
kepada pasar. Umumnya pasar akan merespon informasi tersebut dengan suatu
17
sinyal yang biasa disebut good news atau bad news, Sehingga sinyal yang
rentang audit report akan memberikan bad news untuk pasar karena
Salah satu bentuk informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor
laporan tahunan dapat berupa informasi bersifat akuntansi yaitu informasi yang
Laporan tahunan harus mempunyai informasi yang bersifat relevan dan dapat
oleh para pengguna laporan baik itu pihak dalam maupun pihak luar. Semua
18
2. Laporan Keuangan
yang lebih baik mengenai bagaimana prospek dan risiko perusahaan. Laporan
statement), laporan arus kas (statement of cash flow), dan laporan perubahan
unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi
19
(2). Penyajian unsur – unsur ini dalam laporan posisi keuangan dan laporan
(1). Laporan keuangan adalah suatu penyajian yang terstruktur dari posisi
arus kas entitas yang dapat bermanfaat bagi sebagian besar pengguna
(a) Aset;
(b) Liabilitas;
(c) Ekuitas;
20
Informasi yang telah dipaparkan tersebut, beserta informasi lain yang telah
ada dalam catatan atas laporan keuangan, membantu para pengguna laporan
keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan entitas serta dalam hal
Keuangan (2017) :
1) Relevansi
prediksi.
21
(b) Informasi keuangan memiliki nilai konfirmatori jika menyediakan
sebelumnya.
2) Materialitas
Dengan kata lain, materialitas adalah aspek relevansi yang spesifik untuk
entitas tertentu berdasarkan sifat atau besarannya, atau keduanya, dari pos-
keuangan masing-masing entitas. Oleh karena itu, DSAK IAI tidak dapat
3) Representasi Tepat
angka dan kata. Agar dapat menjadi informasi yang berguna, selain dengan
karakteristik yang harus dimiliki yaitu lengkap, netral, dan bebas dari
kesalahan. Tentu saja, kesempurnaan adalah hal yang sulit dicapai. Tujuan
22
Keuangan Berkala KEP-36/PM/2003 pada tanggal 30 September 2003 yang
1) Umum
tahunan;
23
d) Laporan keuangan tahunan menjadi salah satu bagian dari
Saham (RUPS).
laporan Akuntan.
modal telah menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar
modal bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib
laporan keuangan sesuai terhadap ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam
24
disertai juga laporan akuntan yang memiliki pendapat yang lazim serta telah
hari) setelah tanggal dalam laporan keuangan tahunan. Namun pada tahun 2012
selambat-lambatnya pada akhir bulan ke empat (120 hari) setelah tanggal dalam
3. Auditing
antara kriteria yang ditetapkan dan informasinya. Audit harus dilaksanakan oleh
orang independen dan kompeten. Untuk melakukan proses audit, harus ada
informasi yang telah diverifikasi dan beberapa standar yang telah dipakai auditor
Dalam SPAP, SA seksi 110 PSA No.2 poin 110.1 (2001) Tujuan audit
pendapat mengenai kewajaran, dalam semua hal yang bersifat material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas sesuai prinsip akuntansi
yang berlaku secara umum di Indonesia. Laporan auditor adalah sebuah sarana
25
baik dalam mengungkapkan pendapat maupun tidak mengungkapkan pendapat,
keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala material, sesuai
penyelesaian audit yang telah diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai
yang sama dengan pernyataan Dyer & McHugh (1975) menyebutkan bahwa
audit report lag sebagai rentang waktu dalam penyelesaian laporan audit, diukur
tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per tanggal 31 Desember sampai tanggal
lamanya waktu penyelesaian yang telah dilakukan oleh auditor, kondisi ini
26
sering disebut audit delay. Menurut Dyer and McHugh (1975) audit delay dibagi
b) Preliminary Lag :
Interval dari jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai dengan
c) Total Lag :
Interval dari jumlah hari antara tanggal dalam laporan keuangan sampai
Kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah auditor’s report lag
karena yang terhitung sebagai audit delay hanya fokus terhadap proses kegiatan
selama auditor melakukan audit. Jumlah lama hari yang dihitung adalah dari
auditor yang berarti bahwa laporan audit telah selesai diproses dan lamanya
report lag yang cenderung lama untuk melakukan audit atas laporan keuangan
klien. Menurut Knechel dan Payne dalam Christian dan Yulius (2014) proses
a) Scheduling lag :
27
b) Fieldwork Lag :
penyelesaianya
c) Reporting Lag :
Menurut Andi Kartika (2011), Audit delay merupakan rentang waktu dalam
penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal
tersebut bocor kepada investor tertentu. Apabila hal ini sering terjadi maka dapat
5. Ukuran Perusahaan
perusahaan kecil (small firm). Menurut Arry Eksandy (2017) Skala perusahaan
28
berargumen bahwa ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang
yang memiliki sumber daya (aset) yang besar mempunyai sumber informasi,
sistem pengendalian yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan
itu, menurut Bandar Standarisasi Nasional UU No. 20 Tahun 2008 yang terdiri
dari perusahaan besar, sedang, dan kecil lebih memfokuskan dalam menjaga
50.000.000.000;- pertahun.
29
c) Perusahaan Kecil (Small Firm)
termasuk juga penjualan tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan
2.500.000.000,- pertahun.
6. Profitabilitas
Selain itu, peningkatan laba juga penting bagi kreditor karena laba merupakan
salah satu sumber dana untuk menutup utang. Manajemen menggunakan laba
sebagai ukuran kinerja. Dapat dikatakan bahwa laba itu merupakan berita baik
memiliki sifat good news. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai laba
sehingga hal tersebut dapat disampaikan kepada para investor dan juga para
atau bad news untuk periode tersebut akan mengalami audit report lag yang
sebuah indikator good news atau bad news atas hasil kinerja manajerial
30
Menurut Brigham & Houston (2013:109-110), Rasio membantu dalam
31
e) Pengembalian modal yang digunakan (Return on Invested Capital)
7. Solvabilitas
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan
mendapatkan penalti pihak ketiga pun dapat terjadi. Berikut ini adalah jenis –
keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan
32
Menurut Brigham dan Houston (2013:107-110), Perhitungan solvabilitas
pada setiap perusahaan lebih mudah dilakukan jika sistem akuntansi memakai
rasio yang tepat. Dalam hal ini berikut cara untuk menghitung rasio solvabilitas :
tinggi tingkat DAR, maka semakin besar penggunaan uang entitas lain
yang digunakan agar mendapat laba. Dalam hal ini membuat semakin
bunga dan utang. Artinya, rasio ini mengukur sejauh mana pendapatan
dikatakan baik.
33
Dalam arti luas dapat dinyatakan bahwa rasio ini dapat digunakan dalam
8. Komite Audit
Komite audit adalah sebuah komite yang dibentuk dari dewan komisaris
publik dalam pelaporan keuangan serta meningkatkan kualitas audit dan dapat
menjadi salah satu faktor penguat dalam sistem pelaporan keuangan. Selain
komite audit, juga diselidiki apakah proporsi independensi komite audit memiliki
pengaruh terhadap audit report lag. Keanggotaan Komite Audit diatur dalam surat
Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam No:
orang anggota.
bertambahnya ukuran komite audit, karena komite audit memiliki sumber daya
Gede Aditya Cahya Gunarsa (2017) bahwa semakin besar ukuran komite audit
berkualitas, dimana salah satu tujuan dari komite audit adalah dapat memberikan
34
ulasan objektif tentang bagaimana informasi keuangan dan komite audit
akuntan publik yang telah mempunyai sebuah izin sesuai dalam peraturan
kepada publik yang akurat dan juga terpercaya, perusahaan diminta untuk
oleh KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik, biasanya hal tersebut
ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar berlaku secara
universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm atau Big
Four. Kategori KAP yang bermitra dengan KAP Big Four di Indonesia yaitu :
a) KAP Purwantono, Suherman & Surja afiliasi dengan KAP Ernst &
Young (E&Y)
b) KAP Osman Bing Satrio & Eny afiliasi dengan KAP Deloitte Touche
Tohmatsu (Deloitte).
c) KAP Siddharta & Widjaja afiliasi dengan KAP Klunveld Peat Marwick
(KPMG).
35
Menurut Arens et al (2012:26-27) ada empat kategori ukuran dalam
Kantor “Big Four” telah mengaudit hampir semua perusahaan besar baik
b) Kantor Nasional.
sama seperti kantor “Big Four” dan mereka bersaing secara sehat dan
internasional.
dengan lebih dari 50 orang. Sebagian hanya mempunyai satu kantor dan
terutama hanya melayani klien-klien jangka yang tidak begitu jauh. KAP
yang lainnya juga memiliki berbagai cabang di satu Negara bagian atau
wilayah dan juga melayani klien dalam radius yang lebih jauh.
36
d) Kantor lokal kecil.
satu entitas nirlaba saja serta hanya satu cabang, meskipun beberapa
Kantor Akuntan Publik Internasional atau yang dikenal dengan The Big
Four dianggap dapat melaksanakan auditnya secara efisien dan memiliki jadwal
waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat waktu. KAP yang besar
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian Metode Hasil Penelitian
Judul Penelitian Variabel Penelitian
(Tahun) Penelitian (Kesimpulan)
1. Pengaruh Ukuran Independen : Analisis 1. Ukuran
Yurisa Perusahaan, Komite Regresi Perusahaan
Ratnasari Audit dan Audit X1 : Ukuran Berganda berpengaruh
(2018) Tenure Terhadap Perusahaan (Log N dan terhadap
Audit Delay Dengan Total Aktiva) Analisis audit delay
Reputasi Kantor Regresi 2. Komite audit
Akuntan Publik X2 : Komite Audit Moderasi tidak
Sebagai Variabel (Jumlah komite audit berpengaruh
Pemoderasi yang ada dalam terhadap
sampel perusahaan) audit delay
3. Audit Tenure
X3 : Audit Tenure berpengaruh
(Dummy Variable) terhadap
audit delay
37
Dependen : 4. Reputasi
KAP mampu
Y : Audit Delay memoderasi
(Tanggal Laporan hubungan
Audit – Tanggal antara
Laporan Keuangan) ukuran
perusahaan
Moderasi : dengan audit
delay
Z : Reputasi KAP 5. Reputasi
(Dummy Variable) KAP tidak
mampu
memoderasi
hubungan
antara
komite audit
dan audit
delay
2. Pengaruh Ukuran Independen : Analisis 1. Ukuran
Arry Perushaan, Regresi Perusahaan
Eksandy Solvabilitas, X1 : Ukuran Berganda tidak
(2017) Profitabilitas Dan Perusahaan (Log N berpengaruh
Komite Audit Total Aktiva) terhadap
Terhadap Audit audit delay.
Delay (Pada X2 : Solvabilitas 2. Solvabilitas
Perusahaan Properti (Leverage) tidak
dan Real Estate yang (Total utang/Total berpengaruh
Terdaftar di Bursa Ekuitas * 100%) terhadap
Efek Indonesia Pada audit delay.
Tahun 2012-2015) X3 :Profitabilitas 3. Profitabilitas
(Return On Equity / berpengaruh
ROE) negatif
terhadap
X4 : Komite Audit audit delay.
(Proporsi) 4. Komite
(Total Komite Audit / Audit
Total Dewan berpengaruh
Komisaris) negatif
terhadap
Dependen : audit delay.
Y : Audit Delay
(Tanggal Laporan
Audit – Tanggal
Laporan Keuangan)
3. Pengaruh Reputasi Independen : Analisis 1. Reputasi
Chandra KAP, Opini Audit Regresi KAP tidak
Lestari dan Komite Audit X1 : Reputasi KAP Berganda mempunyai
(2017) Terhadap Audit (Dummy Variable) pengaruh
Delay pada signifikan
38
Perusahaan X2 : Opini Audit terhadap
Perbankan yang (Dummy Variable) audit delay
Terdaftar di Bursa pada
Efek Indonesia X3 : Komite Audit perusahaan
Periode 2013-2015 (Jumlah komite audit perbankan
yang ada dalam yang
sampel perusahaan) terdaftar di
BEI
Dependen : 2. Opini
Auditor
Y : Audit Delay mempunyai
(Tanggal Laporan pengaruh
Audit – Tanggal secara
Laporan Keuangan) signifikan
terhadap
audit delay
pada
perusahaan
perbankan
yang
terdaftar di
BEI.
3. Komite audit
mempunyai
pengaruh
secara
signifikan
terhadap
audit delay
pada
perusahaan
perbankan
yang
terdaftar di
BEI.
4. Pengaruh Komite Independen : Analisis 1. Komite
I Gede Audit, Independensi Regresi Audit
Aditya Komite Audit, dan X1 : Komite Audit Berganda memiliki
Cahya Profitabilitas (Dummy Variable) pengaruh
Gunarsa Terhadap Audit negatif
(2017) Report Lag di X2 : Independensi terhadap
Perusahaan Komite Audit audit report
Manufaktur (Komite Audit lag.
Independen / Jumlah 2. Independen
Anggota Komite si Komite
Audit x 100%) Audit
memiliki
X3 : Profitabilitas pengaruh
(Return On Asset / negatif
ROA) terhadap
39
audit report
lag.
Dependen : 3. Profitabilita
s memiliki
Y : Audit Report lag pengaruh
(Tanggal Laporan negatif
Audit – Tanggal terhadap
Penyelesaian Audit) audit report
lag.
5. Analisis Faktor- Independen : Analisis 1. Ukuran
Liwe Alther Faktor Yang Regresi Perusahaan
Gabriel Mempengaruhi Audit X1 : Ukuran Berganda tidak
(2017) Delay ( Studi Perusahaan (Log N berpengaruh
Empiris Pada Total Aktiva) terhadap
Perusahaan Property audit delay
dan Real Estate X2 :Profitabilitas 2. Profitabilitas
Terdaftar Di Bursa (Return On Asset/ berpengaruh
Efek Indonesia) ROA) terhadap
audit delay
X3 : Solvabilitas 3. Solvabilitas
(Leverage) tidak
(Total utang/Total berpengaruh
Aset* 100%) signifikan
terhadap
Dependen : audit delay
4. Ketiga
Y = Audit Delay variabel
(Tanggal Laporan diatas
Audit – Tanggal berpengaruh
Laporan Keuangan) signifikan
terhadap
audit delay
40
Moderasi : perusahaan
terhadap
Z : Reputasi KAP audit delay
(Dummy Variable) 4. Reputasi
KAP mampu
memoderasi
(memperlem
ah) pengaruh
profitabilitas
terhadap
audit delay
7. Pengaruh Independen : Analisis 1. Profitabilitas
Nurahman Profitabilitas, Regresi tidak
Apriyana Solvabilitas, Ukuran X1 :Profitabilitas Berganda berpengaruh
(2017) Perusahaan, dan (laba bersih/Total terhadap
Ukuran KAP Aset) audit delay
terhadap Audit Delay 2. Solvabilitas
Pada Perusahaan X2 : Solvabilitas berpengaruh
Properti dan Real (Total Utang/Total positif
Estate yang Aset* 100%) terhadap
Terdaftar di Bursa audit delay
Efek Indonesia X3 : Ukuran 3. Ukuran
Periode 2013-2015 Perusahaan (log N perusahaan
total aset) berpengaruh
negatif
X4 : Ukuran KAP terhadap
(Dummy Variable) audit delay
4. Ukuran KAP
Dependen : tidak
berpengaruh
Y : Audit Delay terhadap
(Tanggal Laporan audit delay
Audit – Tanggal 5. Keempat
Laporan Keuangan) variabel
tersebut
secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
audit delay.
8. Pengaruh Leverage, Independen : Analisis 1. Leverage
Devri Kompleksitas Regresi tidak
Prananda S Operasi Perusahaan, X1 : Leverage (Total Berganda berpengaruh
(2017) Reputasi Auditor utang/Total Aset* terhadap
Dan Laba/Rugi 100%) audit delay
Operasi Perusahaan 2. Kompleksita
Terhadap Audit X2 : Kompleksitas s Operasi
Delay (Studi pada Operasi Perusahaan Perusahaan
Perusahaan (menghitung jumlah berpengaruh
41
Perdagangan, Jasa, anak dalam terhadap
Dan Investasi Yang perusahaan) audit delay
Terdaftar Di Bursa 3. Reputasi
Efek Indonesia X3 : Reputasi Auditor
Tahun 2013-2015) Auditor berpengaruh
(Dummy Variable) terhadap
audit delay
X4: Laba/Rugi 4. Laba/Rugi
Operasi Perusahaan Operasi
(Dummy Variable) Perusahaan
berpengaruh
Dependen : terhadap
audit delay
Y : Audit Delay
(Tanggal Laporan
Audit – Tanggal
Laporan Keuangan)
42
2012-2014 ) (Total utang/Total 3. Solvabilitas
Aset* 100%) tidak
berpengaruh
X4 : Umur terhadap
Perusahaan (Tahun audit delay
laporan keuangan – 4. Umur
Tahun akta perusahaan
pendirian) tidak
berpengaruh
X5 : Klasifikaisi terhadap
Industri (Dummy audit delay
Variable) 5. Klasifikasi
industri
X6 : Ukuran KAP tidak
(Dummy Variable) berpengaruh
terdahap
Dependen : audit delay
6. Ukuran KAP
Y : Audit Delay tidak
(Tanggal Laporan berpengaruh
Audit – Tanggal terhadap
Laporan Keuangan) audit delay
7. Keenam
variabel
tersebut
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
audit delay.
11. Pengaruh Pergantian Independen : Analisis 1. Pergantian
Ni Made Auditor, Reputasi Regresi Auditor
Adhika KAP, Opini Audit X1 : Pergantian Berganda berpengaruh
Verawati Dan Komite Audit Auditor (Dummy positif
(2016) Terhadap Audit Variable) terhadap
Delay audit delay.
X2 : Reputasi KAP 2. Reputasi
(Dummy Variable) KAP
X3 : Opini Audit berpengaruh
(Dummy Variable) negatif
terhadap
X4 : Komite Audit audit delay.
(Proporsi) 3. Opini Audit
(Total Komite Audit tidak
yang punya latar berpengaruh
belakang Akuntansi / terhadap
Total Komite Audit x audit delay.
100%) 4. Komite
Audit tidak
berpengaruh
43
Dependen : terhadap
audit delay.
Y : Audit Delay
(Tanggal Laporan
Audit – Tanggal
Laporan Keuangan)
12. Reputasi Kantor Independen : Analisis 1. Profitabilitas
Ni Putu Akuntan Publik Regresi berpengaruh
Winda Sebagai Pemoderasi X1 :Profitabilitas Berganda pada audit
Wulandari Pengaruh (laba bersih/Total dan delay
(2016) Profitabilitas dan Aset) Analisis 2. Solvabilitas
Solvabilitas Pada Regresi berpengaruh
Audit Delay X2 : Solvabilitas Moderasi terhadap
(Total utang/Total audit delay
Aset* 100%) 3. Reputasi
KAP tidak
Dependen : mampu
memoderasi
Y : Audit Delay pengaruh
(Tanggal Laporan profitabilitas
Audit – Tanggal terhadap
Laporan Keuangan) audit delay
4. Reputasi
Moderasi : KAP tidak
mampu
Z : Reputasi KAP memoderasi
(Dummy Variable) pengaruh
solvabilitas
terhadap
audit delay
44
(Dummy Variable) audit delay.
5. Reputasi
Dependen : KAP
berpengaruh
Y : Audit Delay terhadap
(Tanggal Laporan audit delay.
Audit – Tanggal 6. Kelima
Laporan Keuangan) variabel
tersebut
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
audit delay.
14. Pengaruh Independen : Analisis 1. Ukuran
Indah Ukuran perusahaan, Regresi perusahaan
Permata Sari Solvabilitas dan X1 : Ukuran Berganda tidak
(2014) Reputasi KAP Perusahaan (Log N memiliki
terhadap audit delay Total Aktiva) pengaruh
pada Perusahaan signifikan
Property & Real X2 : Solvabilitas terhadap
EState di Bursa Efek (Leverage) audit delay
Indonesia periode (Total utang/Total 2. Solvabilitas
2009-2012 Modal *100%) berpengaruh
signifikan
X3 : Reputasi KAP terhadap
(Dummy Variable) audit delay
3. Reputasi
Dependen : Kantor
Akuntan
Y : Audit Delay Publik
(Tanggal Laporan memiliki
Audit – Tanggal pengaruh
Laporan Keuangan) signifikan
terhadap
audit delay.
15. Pengaruh Size, Independen : Analisis 1. Ukuran
Siti Solvabilitas, Regresi Perusahaan
Badriyah Kualitas Audit, Laba X1 : Ukuran Berganda tidak
(2013) Rugi, Opini Audit, Perusahaan (Log N berpengaruh
Dan Kepemilikan Total Aktiva) terhadap
Publik Terhadap audit delay
Audit Delay Pada X2 : Solvabilitas 2. Solvabilitas
Perusahaan (Leverage) berpengaruh
Automotif Di Bursa (Total utang/Total positif
Efek Jakarta Tahun Aset*100%) terhadap
2008-2013 audit delay
X3 : Kualitas Audit 3. Kualitas
(Dummy Variable) Audit tidak
terpengaruh
45
X4 : Laba Rugi terhadap
(Dummy Variable) audit delay
4. Laba Rugi
X5 : Opini Audit berpengaruh
(Dummy Variable) negatif
terhadap
X6 :Kepemilikan audit delay
Publik 5. Opini Audit
berpengaruh
Dependen : negatif
terhadap
Y : Audit Delay audit delay
(Tanggal Laporan 6. Kepemilikan
Audit – Tanggal Publik
Laporan Keuangan) berpengaruh
positif
terhadap
audit delay
16. Pengaruh Ukuran Independen : Analisis 1. Ukuran
Illa Sasmi Perusahaan, Regresi Perusahaan
Herja Profitabilitas X1 : Ukuran Berganda berpengaruh
(2012) Perusahaan, Laba Perusahaan signifikan
Rugi Perusahaan, (log N total aset) terhadap
Reputasi KAP, dan audit delay
Opini Audit X2 : Profitabilitas 2. Profitabilitas
Terhadap Audit (laba bersih/Total berpengaruh
Delay Pada Aset) signifikan
Perusahaan Yang terhadap
Terdaftar Di BEI X3 : Laba Rugi audit delay
Tahun 2011-2012 Perusahaan 3. Laba rugi
(Dummy Variable) perusahaan
berpengaruh
X4 : Reputasi KAP signifikan
(Dummy Variable) terhadap
audit delay
X5 : Opini Audit 4. Reputasi
(Dummy Variable) KAP
berpengaruh
Dependen : signifikan
terhadap
Y : Audit Delay audit delay
(Tanggal Laporan 5. Opini
Audit – Tanggal Auditor
Laporan Keuangan) berpengaruh
signifikan
terhadap
audit delay
17. Faktor-Faktor yang Independen : Analisis 1. Ukuran
Andi Mempengaruhi Audit Regresi perusahaan
Kartika Delay pada X1 : Ukuran Berganda berpengaruh
46
(2011 ) Perusahaan Perusahaan (Log N negatif
Manufaktur yang Total Aktiva) signifikan
terdaftar di BEI terhadap
Periode 2006-2009 X2 : Laba/Rugi audit delay
(Dummy Variable) 2. Laba/Rugi
perusahaan
X3 :Profitabilitas tidak
(Return On Asset/ berpengaruh
ROA) terhadap
audit delay
X4 : Tingkat 3. Profitabilitas
Solvabilitas (Debt to tidak
Asset Ratio) berpengaruh
terhadap
X5 : Opini Audit audit delay
(Variable Dummy) 4. Tingkat
solvabilitas
Dependen : berpengaruh
positif
Y : Audit Delay terhadap
(Tanggal Laporan audit delay
Audit – Tanggal 5. Opini audit
Laporan Keuangan) tidak
berpengaruh
terhadap
audit delay
Sumber : Mendeley versi 1.19 peneliti
C. Kerangka Pemikiran
perusahaan besar memiliki dorongan untuk dapat mengurangi audit report lag
dan penundaan laporan keuangan. Hal ini karena perusahaan besar senantiasa
diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan, dan regulator.
kepentingan lebih cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan. Selain itu,
perusahaan besar juga memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk membayar
audit fees, memiliki pengendalian internal yang baik serta memiliki banyak
47
sumber informasi, sistem informasi yang lebih canggih dan lebih banyak staf
akuntansi, sehingga perusahaan besar cenderung memiliki audit report lag yang
lebih pendek dibandingkan perusahaan kecil. Dalam hal ini membuat ukuran
Penelitian yang dilakukan oleh Illa Sasmi Herja (2012), Charviena (2016),
Nurahman (2017), Andi Kartika (2011), Indah Permata Sari (2014), Ni Made
Dwi Ari Murti (2017), dan Yurisa Ratnasari (2018) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Hal ini karena
sistem pengendalian intern dalam perusahan besar lebih baik, sehingga auditor
pemeriksaan audit. Tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Siti Badriyah (2013), Afina Survita Prameswari (2015), Arry
Eksandy (2017) dan Liwe Alther Gabriel (2017) yang menyatakan bahwa
dan sebaliknya jika mengalami rugi. Dengan kata lain perusahaan yang memiliki
mungkin, dengan demikian audit report lag akan cenderung menjadi pendek.
Dalam hal ini berarti profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
48
menghindari ketidaknyamanan akibat mengkomunikasikan hal buruk yang
Penelitian yang dilakukan oleh Liwe Alther Gabriel (2017), Afina Survita
Prameswari (2015), Ni Made Dwi Ari Murti (2017), Ni Putu Winda Wulandari
(2016), dan Illa Sasmi Herja (2012) telah menyatakan bahwa profitabilitas
singkat. Hal ini karena profitabilitas merupakan sebuah kabar baik bagi
kreditor, investor, para masyarakat dan para pengguna informasi lainnya. Tetapi
hal ini ternyata tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Andi
Kartika (2011), Nurahman (2017), Arry Eksandy (2017) dan Wariyanti (2017)
report lag.
49
bertambah. Solvabilitas yang tinggi menyebabkan audit report lag semakin
panjang, Hal ini berarti solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report
lag.
(2017), Ni Putu Winda Wulandari (2016), Wariyanti (2017), Indah Permata Sari
hutangnya secara efektif dan tepat sasaran maka negosiasi dalam proses audit
tidak diperlukan lagi sehingga audit report lag semakin pendek. Hasil penelitian
tersebut ternyata masih memiliki perbedaan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan Liwe Alther Gabriel (2017), Devri Prananda (2017), Afina Survita
dikatakan solvabilitas itu tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag.
komite audit. Keanggotaan Komite Audit diatur dalam surat keputusan Direksi
50
Keefektifan dalam komite audit akan semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya ukuran komite audit, karena komite audit memiliki sumber daya
Chandra Lestari (2017), I Gede Aditya Cahya Gunarsa (2017), dan Arry
Eksandy (2017) bahwa semakin besar ukuran komite audit maka akan semakin
report lag akan semakin pendek. Bisa disimpulkan bahwa komite audit
berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Tetapi hal ini ternyata tidak
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Made Andhika Verawati
(2016) dan Yurisa Ratnasari (2018) menyatakan komite audit tidak mempunyai
secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan, dan regulator sehingga
perusahaan yang memiliki aset lebih besar cenderung akan menerbitkan laporan
keuangannya secara tepat waktu, agar para pemegang kepentingan lebih cepat
sumber daya yang berkompeten untuk melaksanakan prosedur audit lebih efektif
dan efisien sehingga laporan auditan dapat selesai tepat waktu. Rentang waktu
penyelesaian audit yang lebih cepat adalah cara KAP dalam mempertahankan
51
reputasinya agar tidak kehilangan kepercayaan klien. Semakin besar ukuran
cepat karena sumber daya yang semakin baik. Pengaruh ukuran perusahaan pada
audit report lag akan semakin diperkuat jika dilakukan pemeriksaan audit oleh
KAP yang memiliki reputasi baik, sehingga rentang audit report lag akan
Menurut Gibson (2010) Peningkatan laba juga penting bagi kreditor karena
laba merupakan salah satu sumber dana untuk menutup utang. Manajemen
DeAngelo (1981) telah menyatakan bahwa KAP yang besar akan mempunyai
tingkat kualitas audit yang lebih efisien, efektif dan juga baik. Kualitas audit
yang baik tentunya tidak mengalami audit report lag yang panjang. Perusahaan
yang menggunakan kantor akuntan publik besar seperti The Big Four cenderung
lebih dipilih oleh investor karena investor menganggap perusahaan dengan KAP
besar dapat menghasilkan kualitas audit yang baik daripada KAP kecil.
Perusahaan dengan profitabilitas yang baik juga memiliki insentif lebih tinggi
profitabilitas pada audit report lag dapat diperkuat dengan menggunakan jasa
KAP yang mempunyai reputasi baik, sehingga menyelesaikan waktu audit lebih
52
cepat dan memperpendek rentang audit report lag. Bisa disimpulkan bahwa
keuangan yang tinggi karena akan mengalami kesulitan keuangan. Auditor akan
memerlukan waktu yang lebih panjang lagi dalam melakukan penyelesaian audit
hutang, sehingga terjadi keterlambatan dalam proses audit. karena waktu yang
Reputasi KAP yang baik memiliki lebih banyak sumber daya dalam
audit. Pengaruh solvabilitas pada audit report lag dapat diperlemah dengan
waktu audit lebih cepat dan memperpendek rentang audit report lag. Bisa
akan menjadi semakin baik. Perusahaan dengan pengendalian internal yang baik,
akan mempermudah proses audit sehingga rentang audit report lag semakin
53
pendek. Menurut Murphy & Stausholm (2017) besarnya reputasi kantor akuntan
publik (KAP) diperlihatkan oleh tingkat kualitas yang dihasilkan dari jasanya.
untuk lebih dipilih oleh para investor karena dianggap akan memberikan kualitas
audit yang baik daripada KAP kecil. Jadi Semakin besar komite audit,
tersebut diaudit oleh auditor yang berkualitas, maka akan semakin pendek
rentang audit report lag. Bisa disimpulkan bahwa Reputasi KAP memperkuat
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Komite Audit
Reputasi
Kantor Akuntan Publik
54
D. Hipotesis Penelitian
report lag.
report lag.
report lag.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis membahas gambaran singkat mengenai pendekatan yang akan
operasional, ringkas, dan data-data yang digunakan sebagai indikator dalam variabel-
Selain itu di bab ini juga akan dijelaskan bagaimana peneliti dalam mengumpulkan
data, teknik yang peneliti lakukan, kriteria memilih anggota populasi menjadi anggota
sampel, teknik analisis data, serta metode analisis dengan rumus-rumus statistik yang
A. Objek Penelitian
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode laporan keuangan auditan
perusahaan yang digunakan adalah 3 tahun yakni tahun 2015, 2016, dan 2017. Periode
ini digunakan agar dapat melihat waktu audit laporan keuangan yang terjadi dari tahun
manufaktur tersebut dari laporan keuangan yang dimiliki oleh setiap perusahaan.
Laporan keuangan tersebut digunakan untuk mengambil data yang dibutuhkan oleh
peneliti.
Data tersebut digunakan sebagai sumber dalam mengukur serta menguji variabel
dependen dan variabel-variabel independen dari penelitian ini. Variabel dependen dari
penelitian ini adalah audit report lag. Sedangkan variabel independen dari penelitian
56
B. Desain Penelitian
bidang bisnis secara umum, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian menurut teori dari Donald R. Cooper dan Pamela S. Schindler (2017:148-
studi formal (formal study) karena penelitian ini dimulai dengan adanya
metode pengamatan dengan data sekunder, karena data yang akan digunakan
design, karena dalam penelitian ini peneliti hanya dapat melaporkan data yang
variabel yang akan digunakan. Peneliti tetap berperilaku jujur serta konsisten
terhadap bentuk pemilihan subjek yang didasarkan pada prosedur serta hanya
57
4. Tujuan Studi
pertanyaan apa (what), siapa (who), dimana (where), dan kapan (when).
Penelitian ini tidak bertujuan agar dapat menjawab pertanyaan mengapa (why),
berinteraksi langsung, hal tersebut menjadi kategori studi kausal. Peneliti ingin
5. Dimensi Waktu
tersebut diambil dari dalam beberapa perusahaan dalam suatu kurun satu waktu
tertentu serta termasuk longitudinal karena waktu yang akan diamati adalah
Penelitian ini merupakan bagian dari studi statistik, karena penelitian ini
7. Lingkungan Penelitian
Dari ruang lingkup topik penelitian pada bab sebelumnya, Penelitian ini
58
8. Kesadaran Persepsi Partisipan
Penelitian ini merupakan prinsip yang bersifat actual routine, karena dalam
Indonesia.
berikut :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit report lag. Dimana
Audit report lag merupakan lamanya atau rentang waktu dalam penyelesaian
laporan audit yang dapat diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai
Audit Report Lag = Jumlah hari dari tanggal tutup buku sampai dengan
tanggal tanda tangan dalam laporan auditor independen.
2. Variabel Independen
Ada empat variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Ukuran Perusahaan
suatu perusahaan yang bisa diukur dari berbagai macam faktor tertentu,
seperti total penjualan, total kapitalisasi pasar, atau total aset. Dalam
natural total asset. Hal ini dikarenakan total nilai asset dapat dianggap
59
lebih stabil posisinya jika dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar
Sumber : AndiUkuran
KartikaPerusahaan
(2011) = Log N (Total Asset)
b. Profitabilitas
c. Solvabilitas (leverage)
Total Debt
Debt to Total Asset = X 100%
Total Assets
Sumber : Nurahman Apriyana (2017)
60
d. Komite Audit
kurangnya terdiri dari tiga orang, yang diketuai oleh satu orang yang
merupakan pihak dari luar perusahaan. Variabel ini diukur dari jumlah
anggota Komite Audit yang ada dalam satu perusahaan. Data untuk
3. Variabel Pemoderasi
akuntan publik yang termasuk the big four dengan angka “ 1“ dan yang bukan
Tabel 3.1
auditor independen.
61
4 Solvabilitas Independen Rasio Debt to Total Asset
perusahaan
pengamatan terhadap kumpulan data sekunder yang dapat diambil dari laporan
62
5) Laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah.
Tabel 3.2
Setelah data – data yang digunakan untuk penelitian telah dikumpulkan, maka
data tersebut akan diolah menggunakan program SPSS 20 dan akan dilakukan
1. Statistik Deskriptif
63
adalah suatu statistik yang dipakai agar dapat menganalisis dengan
a. Mean
b. Minimum
keuangan yang paling kecil pada setiap variabel penelitian yang diuji.
c. Maksimum
rasio keuangan yang paling besar pada setiap variabel penelitian yang
diuji. Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai terbesar dari ukuran
variable approach. Hal ini dikarenakan, data penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dalam jangka waktu 3 tahun yang digabungkan (cross
64
data penelitian (cross sectional dengan time series). kriteria pengambilan
keputusan adalah :
b. Bila p-value > 0.05 maka tidak terdapat perbedaan koefisien (tidak
+ β26 KA_KAP_DT2 + Ɛ
Keterangan :
DT1 = Variabel Dummy Tahun 2015 ( 1 untuk tahun 2015, 0 untuk selain
tahun 2015).
DT2 = Variabel Dummy Tahun 2016 ( 1 untuk tahun 2016, 0 untuk selain
tahun 2016).
65
ARL = Audit Report Lag
KAP = Reputasi KAP ( 1 untuk Big Four dan 0 untuk Non Big Four )
α = Konstanta
duluan pengujian asumsi klasik. Ada empat pengujian yang dilakukan, yaitu :
a. Uji Normalitas
regresi yang baik mempunyai distribusi normal. Alat uji normalitas yang
(1) Jika Asymp Sig < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal
66
Metode yang kedua dengan menggunakan analisis grafik dengan melihat
keputusan adalah :
(1) Apabila data berada disekitar garis diagonal atau/dan mengikuti arah
normalitas.
(2) Apabila data tersebut menyebar jauh dari garis diagonal atau/dan tidak
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari berapa
nilai Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF) yang dimiliki.
(1) Nilai Tolerance ≥ 0.1 dan nilai VIF < 10, maka tidak ada
(2) Nilai Tolerance < 0.1 dan nilai VIF ≥ 10, maka ada multikolinearitas
67
c. Uji Heteroskedastisitas
varians dari residual pada satu pengamatan terhadap pengamatan lain.. Model
regresi tersebut tidak signifikan (sig-T < 0.05), maka hal ini menunjukkan
Sebaliknya, jika parameter beta signifikan (sig-T ≥ 0.05), maka tidak terjadi
Uji Scatterplot melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
terjadi heteroskedastisitas
(2) Apabila tidak mempunyai pola yang jelas, seperti titik menyebar dari
d. Uji Autokorelasi
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ada
68
masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
intercept (Konstanta) dalam model regresi serta tidak terdapat variabel lag
Tabel 3.4
Keterangan :
du = Batas atas
dl = Batas bawah
69
Nilai Durbin-Watson dihasilkan dari pengolahan data statistik dengan
nilai du ≤ d ≤ 4 – du.
4. Uji Hipotesis
dua model utama yaitu yaitu model analisis regresi linear berganda ( Multiplier
Keterangan :
70
PROFIT = Profitabilitas ( ROA )
α = Konstanta
β1 - β4 = Koefisien Regresi
+Ɛ
Keterangan :
71
PROFIT = Profitabilitas ( ROA )
Reputasi KAP
Reputasi KAP
Reputasi KAP
α = Konstanta
β1 - β8 = Koefisien Regresi
72
(1) Nilai R2 selalu positif, karena merupakan rasio dari jumlah kuadrat
variabel dependen).
(1) Jika sig-F < (α) 0.05, maka tolak Ho, berarti model regresi
(2) Jika sig-F ≥ (α) 0.05, maka terima Ho, berarti model regresi
73
e. Uji Signifikansi Parameter Individual ( Uji Statistik t )
(1) Jika sig-t < (α) 0.05, maka tolak Ho, berarti variabel independen
dependen.
(2) Jika sig-t ≥ (α) 0.05, maka terima Ho, berarti variabel independen
74
BAB IV
Pada bab ini, penulis membahas gambaran umum dari objek penelitian, analisis
deskriptif, hasil penelitian dan pembahasannya. Gambaran umum dalam objek penelitian
berisi tentang semua penjelasan karakteristik dari objek penelitian yang sesuai pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Analisis deskriptif
Pada hasil penelitian disajikan proses analisis data statistik yang digunakan dalam
mengenai rangkuman dari hasil analisis yang telah disajikan secara ringkas dan padat.
Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan auditan untuk seluruh
perusahaan menufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Sampel yang
2015 – 2017 sehingga total sampel selama periode 3 tahun tersebut adalah 141
auditan dalam periode 2015 – 2017, dan berdasarkan kriteria yang ditetapkan
B. Analisis Deskriptif
Gambaran mengenai variabel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu audit
(SOLV), komite audit (KA), reputasi KAP (KAP), interaksi ukuran perusahaan
75
dengan reputasi KAP (SIZE_KAP), interaksi profitabilitas dengan reputasi KAP
interaksi komite audit dengan reputasi KAP (KA_KAP), disajikan dengan statistik
Tabel 4.1
Tabel Ikhtisar Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maksimum Mean
ARL 126 33 89 74.87
SIZE 126 25.8564 32.1510 28.5843
PROFIT 126 0.0004 0.3002 0.0850
SOLV 126 0.0707 0.8805 0.3868
KA 126 3 4 3.05
KAP 126 0 1 0.49
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, variabel audit report lag (ARL) merupakan
variabel dependen yang memiliki nilai minimum sebesar 33 dan nilai maksimum
sebesar 89. Artinya rentang audit report lag paling cepat adalah 33 hari yang
dimiliki oleh PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Rentang paling lama 89 hari
yang dimiliki oleh PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), PT Sepatu Bata Tbk
Selamat Sempurna Tbk (SMSM), PT Star Petrochem Tbk (STAR), PT Surya Toto
Indonesia Tbk (TOTO), dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
(ULTJ). Nilai rata-rata audit report lag adalah 74.87, hal ini menunjukan bahwa
perusahaan sampel memiliki rata-rata rentang audit report lag sebesar 74.87 hari.
76
(INDF) di tahun 2015 dan terkecil adalah PT Intan Wijaya International Tbk (INCI)
di tahun 2015.
profitabilitas mempunyai nilai minimum 0.0004, nilai maksimum 0.3002, dan nilai
perusahaan dalam penelitian ini sangat rendah yang artinya rata-rata sumber
tahun 2016 dan terkecil adalah PT Star Petrochem Tbk (STAR) di tahun 2017.
solvabilitas mempunyai nilai minimum 0.0707, nilai maksimum 0.8805, dan nilai
perusahaan dalam penelitian ini cukup tinggi yang artinya rata-rata sumber
2015 dan terkecil adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
di tahun 2015.
Tabel 4.2
Tabel Statistik Deskriptif Komite Audit
Valid Frequency Percent Cumulative
4 6 4.8 % 100 %
77
Variabel komite audit (KA) diproksikan dengan jumlah anggota komite audit
dalam satu perusahaan. Variabel komite audit mempunyai nilai minimum 3, nilai
maksimum 4, dan nilai rata-rata 3.05. Pada Tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah
3 orang sesuai dengan surat keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-
Tabel 4.3
Tabel Statistik Deskriptif Reputasi KAP
Valid Frequency Percent Cumulative
penelitian ini. Pada tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa 64 sampel perusahaan
(50.8%) dalam periode 2015 – 2017 laporan keuangannya di audit oleh KAP Non
Big Four (dummy = 0), sementara 62 sampel perusahaan (49.2 %) dalam periode
2015 – 2017 laporan keuangannya di audit oleh KAP Big Four (dummy = 1 ).
C. Hasil Penelitian
dilakukan penggabungan data penelitian pada cross sectional dan time series.
78
sebagai tahun dasar yang diberi nilai 1, tahun 2016 dan 2017 nilai 0. DT2
menggunakan 2016 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dan 2017 nilai 0. Dimana
Tabel 4.4
Tabel Ikhtisar Hasil Uji Kesamaan Koefisien
Model Sig.
DT 1 0.746
DT 2 0.863
SIZE _DT 1 0.431
PROFIT _DT 1 0.445
SOLV _DT 1 0.801
KA _DT 1 0.961
SIZE _KAP_DT 1 0.555
PROFIT _KAP_DT 1 0.235
SOLV _KAP_DT 1 0.357
KA _KAP_DT 1 0.722
SIZE _DT 2 0.675
PROFIT _DT 2 0.475
SOLV _DT 2 0.474
KA _DT 2 0.629
SIZE _KAP_DT 2 0.718
PROFIT _KAP_DT 2 0.380
SOLV _KAP_DT 2 0.686
KA _KAP_DT 2 0.798
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
Pada tabel 4.4 menunjukan hasil bahwa seluruh variabel dummy tahun
memiliki nilai signifikan diatas 0.05 dimana hasil tersebut menunjukan bahwa
79
2. Uji Asumsi Klasik
Tabel 4.5
Ikhtisar Hasil Uji Asumsi Klasik dengan Uji Statistik
Variabel
Jenis Pengujian
SIZE PROFIT SOLV KA KAP
Normalitas Asymp. Sig (2-tailed) = 0.053
Multikolinearitas Tolerance 0.851 0.682 0.706 0.984 0.796
VIF 1.175 1.467 1.416 1.016 1.257
Autokorelasi Durbin-Watson = 2.011
Heterokedastisitas 0.215 0.629 0.847 0.008 0.009
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
a. Uji Normalitas
4.5 di halaman sebelumnya bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.053 >
b. Uji Multikolinearitas
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen yaitu SIZE,
PROFIT, SOLV, KA, dan KAP memiliki nilai tolerance > 0.1 dan nilai
VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang telah
c. Uji Heterokedastisitas
80
Dengan uji Glejtser dikatakan lolos uji dengan syarat (sig-T ≥ 0.05). Pada
tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel KA dan KAP memiliki nilai sig-t
dibawah 0.05 yang menyebabkan variabel tersebut tidak lolos uji. Peneliti
scatterplot tersebut tidak terdapat pola teratur yang tertentu serta titik-titik
dalam grafik tersebut terlihat menyebar diatas serta dibawah angka 0 pada
d. Uji Autokorelasi
126 sampel serta k=5 diperoleh nilai dari tabel Dw (dL = 1,6276 & dU =
autokorelasi.
3. Uji Hipotesis
bebas. Hasil dari persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dalam
81
Tabel 4.6
Model 1 – Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients
Model - 1
(B)
(Constant) 154.093
SIZE -0.774
PROFIT -25.563
SOLV -2.857
KA -17.605
KAP -0.377
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
Variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, komite audit
Bursa Efek Indonesia pada periode 2015 – 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Model 2 – Analisis Regresi Moderasi (MRA)
Unstandardized
Model - 2
Coefficients (B)
(Constant) 197.990
SIZE -2.136
PROFIT -55.699
SOLV -5.105
KA -18.494
KAP -121.773
SIZE_KAP 2.619
PROFIT_KAP 67.706
SOLV_KAP 18.205
KA_KAP 11.229
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
82
Hasil persamaan regresi dengan MRA dalam tabel 4.7 menyatakan
audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Tabel 4.8
Ikhtisar Hasil Uji Goodness of Test
Adjusted R Square
Uji Koefisien Determinasi Model 1 Model 2
0.101 0.139
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
Diperoleh nilai Adjusted R square berdasarkan tabel 4.8 dari kedua
pengujian pada model pertama dan model kedua terdapat kenaikan angka
sebesar 0.038 atau 3.8 % dimana dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP
83
d. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel ( Uji Statistik F )
Pengujian uji statistik F pada penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat layak (fit) atau tidak.
Tabel 4.9
Ikhtisar Hasil Uji F dengan Model Moderasi
Uji Signifikansi Keseluruhan Sig-F
dari Regresi Sampel
0.002
(F)
Sumber : Output SPSS 20, Lampiran 3
Pada model diperoleh nilai signifikansi uji statistik sebesar 0.002 <
Sig-F (α) 0.05 maka Tolak Ho, berarti model regresi signifikan. Artinya
84
Dengan tujuan membuktikan kemampuan variabel independen
independen terhadap audit report lag. Ikhtisar dalam hasil uji statistik t
Tabel 4.10
Ikhtisar Hasil Uji t dengan Model Moderasi
Unstandardized Coefficient
Model Sig. Sig/2
(B)
(Constant) 197.990 0.000 0.000
SIZE -2.136 0.108 0.054
PROFIT -55.699 0.088 0.044
SOLV -5.105 0.518 0.259
KA -18.494 0.001 0.0005
KAP -121.773 0.020 0.010
SIZE_KAP 2.619 0.105 0.053
PROFIT_KAP 67.706 0.095 0.048
SOLV_KAP 18.205 0.270 0.135
KA_KAP 11.229 0.147 0.074
ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai sig 0.054 > α (0.050) dan tanda
berpengaruh negatif terhadap audit report lag tapi tidak signifikan. Berarti
< α (0.050) dan tanda koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa
85
Pengujian variabel solvabilitas (SOLV) memiliki nilai sig 0.259 > α
(0.050) dan tanda koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa solvabilitas
berpengaruh negatif terhadap audit report lag tapi tidak signifikan. Berarti
Pengujian variabel komite audit (KA) memiliki nilai sig 0.0005 < α
(0.050) dan tanda koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa komite
audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag dan signifikan. Berarti
Pengujian variabel reputasi KAP (KAP) memiliki nilai sig 0.010 < α
(0.050) dan tanda koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa reputasi
KAP berpengaruh negatif terhadap audit report lag dan signifikan. Berarti
(SIZE_KAP) memiliki nilai sig 0.053 > α (0.050) dan tanda koefisien
sebelum moderasi adalah negatif dan setelah moderasi menjadi positif. Hal
perusahaan terhadap audit report lag. Berarti tidak cukup bukti hipotesis
(PROFIT_KAP) memiliki nilai sig 0.048 < α (0.050) dan tanda koefisien
86
sebelum moderasi adalah negatif dan setelah moderasi menjadi positif. Hal
lag.
(SOLV_KAP) memiliki nilai sig 0.135 > α (0.050) dan tanda koefisien
sebelum moderasi adalah negatif dan setelah moderasi menjadi positif. Hal
solvabilitas terhadap audit report lag. Berarti tidak cukup bukti hipotesis
(KA_KAP) memiliki nilai sig 0.074 > α (0.050) dan tanda koefisien
sebelum moderasi adalah negatif dan setelah moderasi menjadi positif. Hal
audit terhadap audit report lag. Berarti tidak cukup bukti hipotesis
87
D. Pembahasan
report lag. Hal ini membuktikan hipotesis pertama penelitian ditolak karena
Terlepas dari itu, baik perusahaan kecil maupun besar, pihak manajemen tetap
laporan keuangannya. Oleh sebab itu, perusahaan yang mempunyai total aset
perusahaan akan tetap diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan
88
Rp 169.546.066.314 pada tahun 2015 ternyata mempunyai audit report lag
mempunyai cukup bukti pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag.
Penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Siti Badriyah
(2013), Indah Permata Sari (2014), Afina Survita Prameswari (2015), Arry
Eksandy (2017) dan Liwe Alther Gabriel (2017) yang menyatakan bahwa
pengaruh signifikan negatif terhadap audit report lag. Hal ini membuktikan
tinggi memerlukan waktu audit yang lebih singkat ternyata terbukti. Hal ini
masyarakat dan para pengguna informasi lainnya. Hal tersebut membuat audit
0.3002 atau 30.02 % pada tahun 2016 ternyata mempunyai audit report lag
profitabilitas terkecil yaitu 0.0004 atau 0.04 % pada tahun 2017 ternyata
89
mempunyai audit report lag sebesar 86 hari. Dapat disimpulkan bahwa
report lag.
Penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Liwe Alther Gabriel
(2017), Arry Eksandy (2017), Afina Survita Prameswari (2015), Ni Made Dwi
Ari Murti (2017), Ni Putu Winda Wulandari (2016), dan Illa Sasmi Herja
bukti berpengaruh.
90
perusahaan yang memiliki solvabilitas baik itu tinggi maupun rendah
Pernyataan tersebut juga terbukti dari data sampel yang peneliti observasi
terbesar yaitu 0.8805 atau 88.05% pada tahun 2015 ternyata mempunyai audit
report lag sebesar 83 hari. Sedangkan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk (SIDO) mempunyai solvabilitas terkecil yaitu 0.0707 atau 7.07%
pada tahun 2015 ternyata mempunyai audit report lag sebesar 83 hari pula.
Penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Liwe Alther Gabriel
komite audit yang diproksikan dengan jumlah anggota komite audit dalam satu
91
audit akan semakin memperpendek audit report lag. Semakin banyak anggota
komite audit maka pengendalian internal perusahaan akan menjadi lebih baik,
Kimia Farma Tbk (KAEF) mempunyai komite audit sebanyak 3 anggota pada
tahun 2015 mempunyai audit report lag sebesar 84 hari. Sedangkan pada tahun
mempunyai audit report lag sebesar 54 hari. Dan juga, PT Waskita Beton
Precast Tbk (WSBP) yang mempunyai audit report lag terpendek yaitu 33 hari
pada tahun 2016 mempunyai 4 orang aggota komite audit. Dapat disimpulkan
Penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Chandra Lestari
(2017), I Gede Aditya Cahya Gunarsa (2017), dan Arry Eksandy (2017) yang
lag.
report lag. Hal ini membuktikan hipotesis kelima penelitian ditolak karena
92
Seharusnya reputasi KAP semakin memperkuat pengaruh ukuran
perusahaan terhadap audit report lag, tetapi hal ini tidak terbukti. Hasil
paling lambat dilaporkan 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan
pada BAPEPAM.
Pernyataan tersebut juga terbukti dari data sampel yang peneliti observasi
diaudit oleh KAP Big Four ternyata mempunyai audit report lag sebesar 83
hari. Sedangkan PT Intan Wijaya International Tbk (INCI) yang diaudit oleh
169.546.066.314 pada tahun 2015 ternyata mempunyai audit report lag sebesar
71 hari. Dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP tidak mempunyai cukup bukti
report lag.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yurisa Ratnasari (2018), Ni Made Dwi Ari Murti (2017) dimana reputasi KAP
lag.
93
6. Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memoderasi
hubungan negatif profitabilitas terhadap audit report lag. Hal ini membuktikan
maupun rendah, baik KAP Big Four ataupun KAP non Big Four akan berusaha
didasarkan oleh nama besar KAP saja, tetapi juga pada kualitas audit yang
dihasilkan dari KAP tersebut. Bagi KAP Big Four, kualitas hasil audit harus
terus dijaga agar dapat mempertahankan citra mereka terhadap publik sehingga
selalu dipercaya terhadap klien dalam memberikan jasa audit. Begitu juga
dengan KAP non Big Four, kualitas hasil audit harus dijaga guna membangun
citra yang lebih baik terhadap publik sehingga KAP non Big Four tetap bisa
Pernyataan tersebut juga terbukti dari data sampel yang peneliti observasi
sebesar 4.62 % pada tahun 2016 yang diaudit oleh KAP Non Big Four
mempunyai audit report lag sebesar 33 hari. Sedangkan pada tahun 2017
mempunyai profitabilitas 6.70% yang diaudit oleh KAP Big Four ternyata
94
Hasil penelitian ini ternyata sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ni Made Dwi Ari Murti (2017) dimana reputasi KAP mampu memoderasi
sesuai penelitian Ni Putu Winda Wulandari (2016) dimana reputasi KAP tidak
lag. Hal ini membuktikan hipotesis ketujuh penelitian ditolak karena tidak
lag. Auditor melakukan prosedur audit yang sama berdasarkan SPAP untuk
menyelesaikan proses pengauditan utang. KAP Big Four ataupun KAP non Big
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada tahun 2016
95
mempunyai solvabilitas 7.69% yang diaudit oleh KAP Non Big Four ternyata
mempunyai audit report lag sebesar 72 hari. Sedangkan pada tahun 2017
mempunyai solvabilitas 8.31% yang diaudit oleh KAP Big Four mempunyai
audit report lag sebesar 87 hari. Dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP tidak
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Ni Putu Winda
terhadap audit report lag. Hal ini membuktikan hipotesis kedelapan penelitian
meningkatkan kualitas audit dan dapat menjadi salah satu faktor penguat dalam
96
Pernyataan tersebut juga terbukti dari data sampel peneliti dimana PT
Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) pada tahun 2015 mempunyai 4 orang
anggota komite audit yang diaudit oleh KAP Big Four ternyata mempunyai
audit report lag sebesar 60 hari. Sedangkan pada tahun 2017 hanya
mempunyai 3 orang anggota komite audit yang juga diaudit oleh KAP Big
Four ternyata mempunyai audit report lag sebesar 60 hari. Dapat disimpulkan
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang diberikan oleh Yurisa
97
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, kesimpulan
lag.
4. Komite audit cukup bukti berpengaruh signifikan negatif terhadap audit report
lag.
5. Tidak terdapat cukup bukti bahwa reputasi KAP dapat memperkuat hubungan
7. Tidak terdapat cukup bukti bahwa reputasi KAP dapat memperlemah hubungan
8. Tidak terdapat cukup bukti bahwa reputasi KAP dapat memperkuat hubungan
98
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis serta kesimpulan yang diuraikan serta mengingat adanya
keterbatasan peneliti dalam penelitian ini, saran yang dapat penulis sampaikan kepada
1. Melihat bahwa ukuran perusahaan dengan proksi logaritma natural total aset dari
Yurisa Ratnasari (2018) tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag.
2. Melihat bahwa solvabilitas dengan proksi debt to total asset dari Nurahman
Apriyana (2017) tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag. Peneliti
3. Melihat bahwa reputasi KAP menurut penelitian ini dapat menjadi variabel
dimiliki antara variabel profitabilitas terhadap audit report lag sesuai penelitian
yang dilakukan Ni Made Dwi Ari Murti (2017). Peneliti menyarankan agar
diperoleh.
99
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A.A. et al. (2012), Jasa Audit dan Assurance. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
Arens Alvin A, Elder Randal J, Beasley Mark S, Amir Abadi Jusuf. (2015), Auditing dan
Assurance Sevices. Jilid 1. Fifteenth Edition. Jakarta: Salemba Empat.
Ashton, R. H., Willingham, J. J., & Elliott, R. K. (1987), Research Reports An Empirical
Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research, 25(2), 275–292.
Badriyah, S., Raharjo, K., & Andini, R. (2013), Pengaruh size, solvabilitas, kualitas audit,
laba rugi, opini audit dan kepemilikan publik terhadap audit delay pada perusahaan
automotif di bursa efek jakarta tahun 2008-2013. Jurnal Akuntansi, 1(1), 17.
Bapepam (1996), Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-82 / PM /
1996 Tentang Pemegang Saham Tertentu Ketua Badan Pengawas Pasar Modal , 2–4.
Bapepam. (2003), Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP -36 / PM
/ 2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, 1–6.
Bapepam, K. K. (2004), Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
Nomor ; Kep-29/PM/2004, 1–29.
Bapepam (2006), Peraturan Nomor X.K.2, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Nomor : Kep-36/PM/2003, Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
Bapepam & LK. (2011), Penyampaian Laporan Keuangan Berkalan Emiten atau
Perusahaan Publik. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga
Keuangan, No.346/BL, 1–4.
Bapepam. (2012), Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembanga
Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012. Tentang Penyampaian Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik, 1–19.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2013), E-Book Fundamentals of Financial Management,
Eight Edition, International Edition, South Western, Cengage Learning.
Candra Sri Lestari. (2017), Pengaruh Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit
Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3, 389–403.
Carslaw, C. A. P. N., & Kaplan, S. E. (1991), An Examination of Audit Delay: Further
Evidence from New Zealand. Accounting and Business Research, 22(85), 21–32.
Charviena. (2016), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Operasi, Solvabilitas, Umur
Perusahaan, Klasifikasi Industri, Dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay (Studi pada
Perusahaan Indeks Kompas 100 Periode 2012-2014). Ultima Accounting Vol. 8 No. 2,
66–88.
100
Cooper, Donald R., Pamela S. Schindler (2017), Metode Penelitian Bisnis, Edisi 12, Buku
I, Jakarta: Salemba Empat.
DeAngelo, L. E. (1981), Auditor size and audit quality. Journal of Accounting and
Economics, 3(3), 183–199.
Dewi, K. M. dan S. P. (2013), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011). Diponegoro
Journal Of Accounting, 2(2), 1–13.
Dyer, J. C., Mchugh, A. J., Iv, J. C. D., & Mchugh, A. J. (1975), The Timeliness of the
Australian Annual Report times. Journal of Accounting Research, Vol. 13, No. 2,
204–219.
Eisenhardt, K. M. (1989), Agency Theory : An Assessment and Review. Kelembagaan DAS,
The Academy of Management Review, Vol. 14, No. 1, 1–19.
Eksandy, A. (2017), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas Dan Komite
Audit Terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2015). Competitive Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 2, 1–15.
Ettredge, M., Johnstone, K., Stone, M., & Wang, Q. (2011), The effects of firm size,
corporate governance quality, and bad news on disclosure compliance. Review of
Accounting Studies, 16(4), 866–889.
FCGI. (2000), Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate
Governance ( Tata Kelola Perusahaan ). E-Book The Roles of the Board of
Commissioners and the Audit Committee of Corporate Governance, Jilid II, 45.
Retrieved From http://www.fcgi.or.id
Ghozali, Imam (2016), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23,
Edisi 6, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, C. H. (2010), Financial Reporting & Analysis - Cycle 2 - The Financial
Statements, Eleventh Edition, International Edition, South Western, Cengage
Learning.
Gunarsa, I. G. A. C., & Putri, I. A. D. (2017), Pengaruh Komite Audit, Independensi
Komite Audit, dan Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag di Perusahaan
Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 20, 1672–1703.
https://investasi.kontan.co.id/news/belum-lapor-kinerja-keuangan-9-saham-emiten
dibekukan, Diakses:02 Oktober 2018.
http://www.idx.co.id
101
Jakarta, K. D. P. B. E. (2000), Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A : Tentang Ketentuan
Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Di Bursa Nomor Kep-315/BEJ/062000, 1–
11.
Jensen, C., & Meckling, H. (1976), Theory Of The Firm ; Managerial Behavior, Agency
Costs, And Ownership Structure, Journal of Financial Economics 3, 305–360.
Kartika, A. (2011), Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan
manufaktur terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan Dan Perbankan, 3(2), 152–171.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt., & Terry D. Warfield. (2013), Intermediate
Accounting IFRS Edition, Volume Kedua, United States of America: John Wiley &
Sons.
Komisioner, D., & Jasa, O. (2018), Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
NOMOR /POJK.05/2018.
Liwe, Alther Gabriel, Hendrik Manossoh, L. M. M. (2017), Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia), Jurnal Riset Akuntansi Going
Concern 13(2), 1177–1204.
102
SAK IAI, Standar Akuntansi Keuangan, IAI, Jakarta, 2017.
Saham OK. (2015), Daftar Perusahaan Manufaktur 2015, 2015, 1–15. Retrieved from
https://www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei/manufaktur-2016/
Saham OK. (2016), Daftar Perusahaan Manufaktur 2016, 2016. Retrieved from
https://www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei/manufaktur-2016/
Sari, I. P. (2014), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Reputasi KAP terhadap
Audit Delay pada Perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2012. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sasmi, I. (2012), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan, Laba Rugi
Perusahaan, Reputasi Kantor Akuntansi Publik (KAP) dan Opini Auditor terhadap
Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2012. Jurnal
Akuntansi & Manajemen, 1–16.
Survita, A., & Hanny, R. (2015), Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Audit Delay
( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
). Jurnal Akuntansi, XIX(1), 50–67.
Suwito, E., & Herawaty, A. (2005), Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi XVI, (September), 15–16.
U. U. 20 Tahun. 2008 (2008), Government Regulation No. 20/2008. UU No. 20 Tahun
2008, (1), 1–31.
Wariyanti. (2017), Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Opini Audit Terhadap Audit
Delay. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Volume 6 (9).
web.idx.id
103