Askep Keluarga (Hasnani Sirua, Kep A. Sem VI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

ASKEP KELUARGA CORONA

DISUSUN OLEH :

NAMA : HASNANI SIRUA

NIM : 01707010014

STUDI : KEPERAWATAN A – S1

STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

T.A 2019 / 2020


ASKEP KELUARGA CORONA

1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksaan asuhan keperawatan, agar diperoleh
data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga. sumber informasi
dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode wawacara keluarga, observasi
fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.

Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup :

1. Sejarah perjalanan. penyedia pelayanan kesehatan harus mendapatkan riwayat perjalanan


yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernafasan
akut.
2. pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalamai demam, batuk, dan sesak nafa dan yang
telah melakukan perjalanan ke luar kota baru-baru ini harus ditempatkan dibawah ke
isolasi segera

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :


a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga corona :
1) Nama kepala keluarga / nam anggota keluarga
2) Alamat dan nomor telfon
3) Pekerjaan kepala rumah tangga / pekerjaan pasien
4) Pendidikan kepala keluarga / pendidikan pasien
5) komposis keluarga dan genogram
6) tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa
tugas pekembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti yang meliputi penyaut kesehatan keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga dari pihak suami dan istri.

c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Sistem pendukung keluarga

d. Struktur keluarga
1) Pola kemunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai penularan penyakit
dan cara mengatasinya.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan penyakit
3) Struktur peran menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afektif : Yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimilki dalam keuarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga sikap saling
menghargai
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu menjelaskan sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu didukung serta
merawat anggota keluarga mengenai sehat sakit.
d) Pemenuhan tugas keluaga, Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan
kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
e. Pemeriksaan fisik
Terdapat data-data : Tekanan darah, nadi, suhu, Respirasi, berat badan, tinggi
badan
Pemeriksaan laboratorium.

2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien dengan COVID-19
adalah :
1) Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen akibat
paparan Covid-19
2) Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktauan dengan informasi penularan
penyakit.
3) Hipertemia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
4) Gangguan pola pernafasan berhubungan dengan sesak nafas.
5) kecemasan berhubungan dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui
3. Perencanaa Dan Tujuan Perawatan
Berikut ini adalah tujuan perencanaan perawatan utama untuk COVID-19 :
1) Cegah penyebaran infeksi
2) Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksaannya.
3) tingkatkan suhu tubuh adekuat.
4) kembalikan pola pernafasannya kembali normal
5) Kurangi kecemasan

4. Intervensi Keperawatan
Menurut Suprajitno perencanaan keperawatan yang mencakup tujuan umum dan
khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang
mengacu pada penyebab. Selanjutnya merumuskan tinadakan keperawatan yang
berorientasi pada kriteria dan standar.
Dibawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yang di diagnosis dengan
COVID-19 :
1) Pantau tanda-tanda vital. pantau suhu pasien ; infeksi biasanya dimulai dengan suhu
tinggi ; pantau juga laju pernafasan pasien karena sesak nafas adalah gejala umum
lainnya.
2) Pantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan pernafasan dapat
menyebabkan hipoksia.
3) Pertahankan isolasi pernapasan. simpan tisu disamping tempat tidur pasien ; Buang
sekresi dengan benar ; mengintruksikan pasien untuk menutup mulut saat batuk atau
bersin; Menggunakan masker, dan menyarankan mereka yang memasuki ruangan
untuk memakai masker juga; letakkan stiker pernafasan pada bagan, linen dan
sebagainya.
4) Terapkan kebersihan tangan yang ketat. ajari pasien dan orang-orang untuk cuci
tangan setelah batuk untuk mengurai atau mencegah penularan virus.
5) Kelolah hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi untuk
mempertahankan normotermia dan mengurangi metabolisme.
6) Berikan pankes pada pasien dan keluarga. berikan informasi tentang penularan
penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit, komplikasi, dan perlindungan dari
virus.

5. Evaluasi

Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaimana dibuktikan oleh :

1. Pasien dapat mencegah infeksi yang dibuktikan dengan PHBS dan isolasi pernafasan
adekuat.
2. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan penatalaksaannya.
3. Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.
4. Pasien mampu mengembalikan pala pernafasannya kembali normal.
5. Pasien tidak terlihat cemas.

6. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi untuk pasien dengan COVID-19 :

1. Temukan individu, termaksud faktor-faktor yang mempengaruhi, infeksi, sifat


pertukaran sosial, spesifik perilaku individu.
2. Keyakinan budaya dan agama, dan harapan.
3. paket perawatan.
4. rencana pengajaran.
5. tanggapan terhadap intervensi, pengajaran dan tindakan yang dilakukan.
6. pencapaian atau kemajuan menuju hasil yang diinginkan.

Semua eleme proses diatas satu sama lain saling berhubungan. tidak bisa dilakukan
secara acak atau hanya 1 elemen saja. perawat mitra MHomecare demi memastikan
proses keperawatan yang berkualitas, maka diperlukan sebuah optimasisai yang
meliputi ke semua elemen dalam proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai