PEMBAHASAN
A. Pengertian Fisika
1. Secara Umum
Fisika merupakan sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli
fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi
alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
3. Paul A. Tipler
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling fundamental karena merupaakan dasar dari semua
bidang sains yang lain.
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek
yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang
berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari
objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori
tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen
sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya,
pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik
dan hidrostatik.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran
teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil
mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac
Newton menerbitkan Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica ("prinsip matematika dari
filsafat alam", dikenal sebagai Principia), memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang
sukses. Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi
Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen.
Principia juga memuat beberapa teori dinamika fluida.
C. Tujuan Fisika
b.) Untuk bisa berkarya dan berinovasi bagi ilmu fisika seperti melakukan penelitian.
Ilmu fisika yang kita pelajari merupa-kan hasil kerja sama para pengembangnya di seluruh dunia.
Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seorang pecinta fisika boleh menyumbangkan sesuatu
bagi ilmu ini. Ada yang menyumbang dalam bentuk penemuan gejala atau peri laku alam baru,
ada yang menyumbang gagasan untuk lebih mema-hami keterkaitan antara rangkaian gelaja dan
atau perilaku alam yang sudah diketahui, bahkan ada pula yang berspekulasi meramal-kan gejala
atau perilaku alam yang baru berdasarkan penalaran lebih lanjut dari gaga-san yang telah teruji
kebenarannya. Berkarya untuk ilmu fisika menuntut kita untuk selalu mengetahui apa saja yang
sampai kini sudah disumbangkan oleh para pengembang fisika lainnya, yang berdomisili terserak
di seluruh penjuru dunia. Kita harus punya saluran komunikasi yang dapat memberikan informasi
mutakhir. Komu-nikasi terbaik tentunya terjadi kalau kita sendiri dapat berada bersama dengan
tokoh-tokoh pegembang utama, yang lazimnya bermukim di pusat-pusat pengembangan yang
sudah membuktikan keunggulan prestasinya. Komunikasi langsung dengan pengembang fisika
memungkinkan kita untuk berdiskusi timbal balik, medengar dari tangan pertama suka duka
pergumulan dalam menjelajahi penelitian fisika. Jangan lupa, apa yang muncul di jurnal fisika
adalah himpunan sejarah sukses (success story), tidak memuat informasi tentang jalur-jalur
penelitian yang sudah cukup lama digarap tetapi tetap buntu.
Kekayaan ilmu fisika saat ini sudah begitu besarnya, sehingga rasanya mustahil bagi seseorang
untuk dapat menampung seluruh ilmu itu di dalam benaknya. Seorang pengembang cukup puas
dengan hanya mengikuti satu atau beberapa jalur perkembangan fisika. Pada dasarnya, fisika
adalah ilmu yang kebenarannya dihakimi oleh pengamatan. Suasana berkarya akan menjadi
semarak apabila peralatan yang sanggup mengungkap aspek-aspek fisika yang digarap itu
terdapat ditempat yang sama. Dengan kata lain, diperlukan fasilitas dan tenaga yang
memudahkan interaksi antara eksperimen dan teori yang dapat digarap ditempat yang sama.
Dalam pembelajaran akan ada komunikasi antara guru dengan siswa. Seperti yang dikemukakan
Latuheru (1988: 1) bahwa segala sesuatu yang menyangkut pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Komunikasi dalam pembelajaran merupakan komunikasi timbal balik (interaksi
edukatif) yang terjadi tidak dengan sendirinya tetapi harus diciptakan oleh guru dan siswa.
Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “sains pada hakekatnya merupakan sebuah
kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”),
dan cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”)”. Dengan mengacu kepada pernyataan ini
ternyata bahwa, pandangan kebanyakan orang, pandangan para ilmuwan, dan pandangan para
ahli filsafat yang dikemukakan di atas tidaklah salah, melainkan masing-masing hanya
merupakan salah satu dari tiga hakikat IPA dalam pernyataan itu.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat IPA adalah IPA sebagai produk untuk
pengganti pernyataan IPA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), IPA
sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of
thinking”), dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk
penyelidikan (“a way of investigating”). Karena fisika merupakan bagian dari IPA atau sains, maka
sampai pada tahap ini kita dapat menyamakan persepsi bahwa hakekat fisika adalah sama
dengan hakekat IPA atau sains, hakekat fisika adalah sebagai produk (“a body of knowledge”),
fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika sebagai proses (“a way of investigating”).
Berikut ini akan dikemukakan lebih rinci mengenai hakekat fisika itu.
fisika, kumpulan
2. Fisika Sebagai Proses pengetahuan itu dapat berupa fakta, kons
IPA sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of investigating” memberikan gambaran
model.
mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi IPA sebagai
proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun
pengetahuan. Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika sebagai
proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran,
penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas guru termasuk ke dalam
bagian mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya
berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada diri siswa.
Prosedur ilmiah
Judul
1. Tujuan percobaan
2. Dasar teori
3. Alat dan bahan
4. Cara Kerja
5. Hasil
6. Kesimpulan
Tugas
1. Buatlah tugas prosedur ilmiah percobaan selama smp
2. Tuliskan keselamatan kerja di laboratorium